Anda di halaman 1dari 2

Artikel Asli

Pengantar Evidence-Based Case Reports


Partini Pudjiastuti
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

vidence-based case report (EBCR) merupakan maka dicantumkan di dalam bagian pendahuluan ini
suatu metode penulisan atau pelaporan sehingga merupakan dasar untuk mencari bukti lebih
sebuah kasus atau masalah klinis dengan lanjut. Dalam bagian pendahuluan juga dituliskan
pendekatan berbasis bukti. Metode atau tujuan atau kepentingan penulisan laporan kasus ini.
desain pelaporan kasus EBCR merupakan bentuk Kasus atau skenario klinis dituliskan dengan detil,
aplikasi evidence-based medicine (EBM) yang telah terutama data yang relevan dengan permasalahan klinis
banyak dipublikasikan di jurnal internasional, seperti yang ingin dicarikan buktinya. Data yang kurang
Journal of Evidence-Based Medicine, Evidence-Based relevan tidak perlu dicantumkan. Pada akhir bagian
Mental Health, British Medical Journal and British skenario klinis disusun sebuah rumusan masalah, yang
Journal of Psychiatry. ditulis dengan format PICO; terdiri atas 4 komponen;
Naskah EBCR umumnya ditulis secara ringkas yaitu P atau problem/permasalahan pada pasien; I yang
dengan jumlah kata maksimum 2500, mengandung merefleksikan suatu intervensi/indeks/ atau indikator,
4 ilustrasi (grafik, tabel, foto pasien) dan 24 rujukan C merupakan kependekan dari comparison, dan O atau
atau referens. Sebagai layaknya sebuah laporan kasus, outcome. Berbagai aspek manajemen pasien, seperti
maka EBCR terdiri atas beberapa bagian. diagnosis, tata laksana, dan prognosis dapat menjadi
a. Pendahuluan masalah klinis yang dirumuskan menjadi sebuah
b. Kasus atau skenario klinis pertanyaan (clinical answerable question) yang akan
c. Rumusan masalah dicarikan jawabannya dalam bentuk bukti-bukti.
d. Metode /strategi penelusuran bukti Pada bagian metodologi dijelaskan dengan detil dan
e. Hasil penelusuran bukti transparan langkah-langkah pencarian bukti sehingga
f. Diskusi dapat ditelusuri kembali. Hasil pencarian bukti tersebut
g. Kesimpulan dipresentasikan dalam bentuk tabel atau flowchart
h. Daftar pustaka yang menunjukkan nama sumber tempat pencarian
(misalnya Pubmed, Cohrane, Embase), strategi
Pada bagian pendahuluan dituliskan permasalahan pencarian (misalnya kata kunci yang digunakan),
yang dihadapi beserta besaran masalahnya, dan kriteria inklusi dan eksklusi artikel yang dipilih, jumlah
knowledge gap bila ada. Bila terdapat hal yang masih artikel yang diperoleh melalui seleksi judul, dan jumlah
kontroversial dalam praktik sehari hari, baik dalam naskah lengkap artikel yang diperoleh. Kepada artikel
aspek diagnosis, tata laksana, maupun prognosis, yang naskah lengkapnya terpilih kemudian dilakukan
telaah kritis, yang terdiri atas 3 aspek yaitu validitas
penelitian, kepentingan klinis (importancy) hasil, dan
aplikabilitasnya atau relevansinya terhadap masalah
Alamat korespondensi: klinis yang ada. Terhadap masing-masing artikel yang
DR. Dr. Partini Pudjiastuti Trihono, Sp.A(K), Divisi Nefrologi,
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Jakarta. Telepon
terpilih juga dilakukan penentuan derajat kekuatan
021-3915179 bukti atau level of evidence, yang digambarkan dalam

Sari Pediatri, Vol. 11, No. 6, April 2010 385


Partini Pudjiastuti: Pengantar Evidence-Based Case Reports

sebuah tabel, sehingga pada tabel tersebut akan tampak kritis pada bukti-bukti yang menyokong, sehingga
presisi, konsistensi, kesesuaian, dan kontroversi hasil, dapat dipetik suatu kesimpulan yang didasarkan atas
serta bukti mana yang merupakan the best evidence. bukti (evidence-based) yang cukup kuat untuk dapat
Dalam bagian diskusi dibahas interpretasi dan diterapkan pada masalah klinis yang sejenis.
relevansi bukti yang ada dengan masalah klinis yang Telaah EBCR memiliki beberapa keterbatasan,
dihadapi. Juga diberikan pembahasan mengenai antara lain kurang atau bahkan tidak mencantumkan
keterbatasan bukti yang ada atau yang ditemukan. Bila perjalanan penyakit pasien secara detil dan kurang
telah terdapat bukti yang kuat, dalam bagian diskusi membahas pengetahuan dasar mengenai patogenesis
juga dapat dituliskan rekomendasi tata laksana untuk dan patofisiologi penyakit.
kasus sejenis. Pada akhirnya EBCR ditutup dengan
kesimpulan dan tentu saja seperti layaknya sebuah
karya ilmiah dilengkapi dengan daftar pustaka. Daftar Pustaka
Keuntungan EBCR selain sebagai cara untuk
melatih keterampilan praktik EBM, juga untuk 1. Evidence-based case reports. Diunduh dari www.bmj.com.
mengisi knowledge gap yang ada, dan untuk menyusun Diakses pada tanggal 25 Mei 2009.
pedoman tata laksana suatu penyakit atau keadaan 2. Oxford Centre of Evidence-based Medicine. Oxford
tertentu. Agar EBCR ini dapat terlaksana dengan baik Centre for Evidence=based Medicine: levels of evidence
tentu saja diperlukan sarana electronic library yang (March 2009). Diunduh dari: http://www.cebm.net/index.
adekuat. aspx?o=1025. Diakses pada tanggal 1 Juni 2009.
Laporan kasus dengan metode tradisional umumnya 3. Evidence-based practice tutorial: how to write a case
tidak menyebutkan masalah klinis yang ada pada pasien report. Diunduh dari: http://www.brighton.ac.uk/ncor/
secara eksplisit. Selain tidak dilakukan telaah kritis pada tutorials/EBP_tutorial_case_report.pdf. Diakses pada tanggal
bukti yang ada, juga seringkali pembahasan mengenai 8 Juni 2010.
permasalahan klinis yang terdapat pada pasien tidak 4. Brodell RT. Do more than discuss that unusual case:
terfokus, dan kesimpulan yang diperoleh menjadi write it up. Postgrad Med 2000; 2:108.
sangat umum sifatnya. Sebaliknya, pada EBCR 5. Bloch MH, Panza KE. Evidence-based medicine: turning
masalah klinis pada pasien diformulasikan secara residency into research. The Residents’ Journal 2009;
eksplisit (dengan format PICO), dilakukan telaah 4:1-3.

386 Sari Pediatri, Vol. 11, No. 6, April 2010

Anda mungkin juga menyukai