Anda di halaman 1dari 13

FishtecH ± Jurnal Teknologi Hasil Perikanan

ISSN: 2302-6936 (Print), (Online, http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fishtech)


Vol. 5, No.1: 94-106, Mei 2016

Aktivitas Reduksi Merkuri pada Bakteri yang Diisolasi dari Air


dan Sedimen di Sungai Musi
Mercury Reducing Activity of Bacteria Isolated from Water and Sediment of Musi River
Titik Fadilah Amelia, Ace Baehaki*), Herpandi
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya, Indralaya, Ogan Ilir 30662 Sumatera Selatan
Telp./Fax. (0711) 580934
*)
Penulis untuk korespondensi: ace76_none@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to isolate mercury resistant bacteria from water and sediment in Pulau Salah Nama which
located on the River Musi Palembang, characterized mercury resistant bacteria growing at the highest
concentration of HgCl2 and test the power of these bacteria in reducing mercury. The research was conducted
from June 2015 until September 2015 using experimental methods laboris and descriptive data analysis. Reasecrh
consissted of several stages, including sampling, bacterial isolation, characterization to determine the type of
bacteria and mercury reducing power of bacteria. Isolation of bacteria produced 10 isolates. A1 was bacteria
isolated from water and A2 was bacteria isolated from sediment. From 10 isolates selected 2 isolates of the higest
concentration of HgCl2. Selected isolate A1 have the lowest mercury reduction power of 39.26% and selected
isolate A2 have the highest mercury reduction power of 65.93%. In control medium without inoculant a decline
in mercury concentration of 39.44%. Based on the characterization of the bacteria biochemical activity known
A1 and A2 were Bacillus subtilis.
Keywords: Bacillus subtilis, bacterial resistant mercury, mercury reduction power

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri resisten merkuri dari air dan sedimen di Pulau Salah
Nama yang terletak di Sungai Musi Palembang, mengkarakterisasi bakteri resisten merkuri yang
tumbuh pada konsentrasi HgCl2 tertinggi dan menguji kemampuan bakteri tersebut dalam mereduksi
merkuri. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni 2015 sampai September 2015 dengan menggunakan
metode eksperimental laboris dan analisis data secara deskriptif. Data diperoleh melalui beberapa
tahapan yaitu pengambilan sampel, isolasi bakteri, karakterisasi untuk mengetahui jenis bakteri dan
pengujian daya reduksi bakteri terhadap merkuri. Isolasi bakteri menghasilkan 10 isolat, A1 merupakan
isolat dari air dan A2 merupakan isolat dari sedimen. Dari 10 isolat dipilih 2 isolat yang tumbuh pada
media dengan konsentrasi HgCl2 tertinggi yaitu 0,2 ppm. Isolat A1 yang terpilih mempunyai daya
reduksi merkuri terendah yaitu 39,26% dan isolat A2 mempunyai daya reduksi merkuri tertinggi yaitu
65,93%. Pada media kontrol tanpa inokulasi terjadi penurunan konsentrasi merkuri 39,44%.
Berdasarkan karakterisasi aktivitas biokimianya diketahui bakteri A1 dan A2 adalah Bacillus subtilis.
Kata kunci: Bacillus subtilis, bakteri resisten merkuri, daya reduksi merkuri

PENDAHULUAN transportasi oleh sektor industri misalnya


tekstil, petrokimia, crude palm oil, karet,
Sungai Musi merupakan sungai terbesar
batubara dan semen (Emilia et al. 2013).
di wilayah Sumatera Selatan, sungai ini
Banyak kapal pengangkut barang milik pabrik
membelah Kota Palembang menjadi bagian
yang berada sekitar sungai hampir setiap hari
Ulu dan Ilir dan memiliki peranan yang
lalu-lalang di Sungai Musi. Perkembangan
sangat penting bagi masyarakat Kota
industri dan pertambhan jumlah penduduk
Palembang misalnya untuk air minum,
yang pesat dapat berdampak terhadap
kebutuhan memasak, mandi, sarana
penurunan kualitas sungai milsanya
transportasi, sumber mata pencaharian bagi
pendangkalan dan akumulasi polutan.
nelayan dan sebagainya. Tidak hanya bagi
Salah satu bahan pencemar yang
rumah tangga, Sungai Musi juga dibutuhkan
dikhawatirkan keberadaannya karena
sebagai sumber air maupun sarana
memiliki tingkat toksisitas yang tinggi dalam
Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 95

lingkungan perairan adalah pencemar logam berat. Oleh karena itu, mikroorganisme yang
berat (Prasojo et al. 2013). Merkuri (Hg) yang terdapat pada daerah tercemar merkuri
merupakan salah satu unsur logam berat yang merupakan sumber untuk isolasi bakteri
paling berbahaya dan beracun yang dapat resisten merkuri (Pratiwi 2012). Untuk itu
membahayakan bagi kehidupan baik itu bagi pada penelitian ini akan dilakukan isolasi,
manusia maupun mahluk hidup lainnya. karaktersasi dan pengujian daya reduksi
Dampak yang timbul dari akibat kontaminasi merkuri bakteri resisten merkuri dari Sungai
merkuri bisa menyebabkan kematian (Lasut Musi.
2011). Tujuan dari penelitian ini adalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mendapatkan isolat bakteri resisten merkuri
Setiawan et al. (2013) kadar merkuri total dari perairan Sungai Musi, menentukan jenis
dalam air Sungai Musi di wilayah Pulokerto, bakteri yang resisten terhadap merkuri, dan
Jembatan ampera, dan Pulau Salah Nama menentukan kemampuan isolat bakteri
masing-masing 17,250 ppb, 19,250 ppb dan resisten merkuri dalam mereduksi ion
21,750 ppb. Kadar tersebut melampaui batas merkuri di perairan.
maksimal kandungan Merkuri untuk Kriteria
Mutu Air berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan BAHAN DAN METODE
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran
Waktu dan Tempat
Air; batas maksimal kandungan Merkuri
Penelitian ini dilaksanakan di
mutu air kelas I, II, III, dan IV masing-
Laboratorium Program Studi Teknologi Hasil
masing 0,001 mg/L (1 ppb), 0,002 mg/L
Perikanan, Laboratorium Mikrobiologi
(2 ppb), 0,002 mg/L (2 ppb), dan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
0,005 mg/L (5 ppb).
Alam Universitas Sriwijaya dan Balai Besar
Di dalam air, merkuri dapat mengalami
Laboratorium Kesehatan Palembang pada
biotransformasi menjadi senyawa organik
bulan Juni 2015 sampai dengan September
metilmerkuri atau fenil merkuri akibat proses
2015.
dekomposisi oleh bakteri. Selanjutnya
senyawa organik tersebut akan terserap oleh
Bahan dan Alat
jasad renik yang selanjutnya akan masuk
Bahan yang digunakan dalam penelitian
dalam rantai makanan dan akhirnya akan
ini yaitu sampel air Sungai Musi, medium
terjadi akumulasi dan biomagnifikasi dalam
NA, NB, HgCl2, aquadest, NaCl 0,9%,
tubuh hewan air misalnya ikan dan kerang,
larutan kristal violet, etil alkohol, safranin,
akhirnya dapat masuk ke dalam tubuh
zat warna hijau malakit, Karbol fuchsin,
manusia yang mengkonsumsinya (Widhiyatna
alkohol asam, metilen blue, glukosa, laktosa,
2005). Namun demikian, secara alamiah di
manitol, indikator bromthymol blue, medium
perairan laut pun dapat ditemukan sejumlah
cair trptic soy broth, media Triple Sugar Iron
bakteri lain yang mampu melakukan reduksi
Agar, media water tripton, media padat urea
terhadap ion-ion Hg sehingga dapat
christensen, medium padat miring simmons
mengurangi resiko keracunan (Ijong 2011).
citrate agar, indikator bromthymol blue, medium
Salah satu usaha untuk detoksifikasi
ornithin broth.
merkuri dapat dilakukan menggunakan
Alat yang digunakan dalam penelitian
mikroorgansime resisten merkuri, misalnya
ini, yaitu botol steril, cawan petri, gelas ukur,
bakteri resisten merkuri. Mikroorganisme
jarum ose, tabung reaksi, incubator, incubator
yang terdapat pada daerah tercemar merkuri
shaker, mikroskop, atomic absorption
berperan utama untuk detoksifikasi merkuri.
spectrophotometer (AAS).
Apabila bakteri tersebut dapat beradaptasi
pada lingkungan dengan tingkat kontaminasi
Metode Penelitian
logam berat yang tinggi, maka diasumsikan
Penelitian ini menggunakan metode
bahwa penggunaan bakteri tersebut sangat
eksperimental laboratoris. Parameter
efektif dalam meningkatkan reduksi logam
pengujian meliputi karakteristik bakteri yang

Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri


96 Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri

tumbuh pada konsentrasi merkuri tertinggi, Purifikasi isolat


dan kemampuan bakteri dalam mereduksi Kedua isolat yang terpilih dipurifikasi
merkuri. untuk memperoleh isolate murni. Adapun
Pada penelitian ini terdapat dua jenis langkah purifikasi tersebut yaitu dengan
sampel, yaitu sampel air (A1) dan sedimen mengambil satu koloni isolat bakteri dari
(A2), dari kedua sampel ini dilakukan isolasi cawan petri secara aseptis, kemudian
bakteri menggunakan media NA yang dinokulasikan ke permukaan medium padat
ditambahkan HgCl 2 dengan 5 konsentrasi NA yang telah ditambahkan larutan HgCl 2
berbeda, yaitu HgCl2 0,01 ppm, 0,03 ppm, sesuai konsentrasi awalnya, inokulasi ini
0,05 ppm, 0,1 ppm dan 0,2 ppm. Identifikasi dilakukan dengan metode gores, lalu
bakteri dan pengujian daya reduksi merkuri diinkubasi dalam inkubator selama 24 jam.
dilakukan pada bakteri yang tumbuh di media Koloni bakteri yang dipilih dalam pemurnian
dengan konsentrasi HgCl tertinggi. ini adalah single colony. Bakteri dianggap telah
murni dilihat dari penampakan bentuk dan
Tahapan Penelitian warna koloni yang seragam
Pengambilan sampel
Sampel air dan sedimen diambil dari Identifikasi bakteri
Pulau Banjar, namun oleh masyarakat sekitar Identifikasi dilakukan berdasarkan
lebih dikenal sebagai Pulau Salah Nama. pengamatan morfologi sel, pewarnaan gram,
Pulau Banjar termasuk dalam wilayah uji biokimia yang terdiri dari uji oksidase,
Kabupaten Banyuasin. Pengambilan sampel katalase, fermentasi karbohidrat dengan
dilakukan di 5 subtitik. Sampel air diambil substrat glukosa, laktosa, manitol, maltosa,
menggunakan alat water sampler pada dan sukrosa, uji motilitas, uji Indol, TSIA,
kedalaman tertentu, sampel sedimen diambil methyl red, voges proskauer, litmus milk, bile
dengan menggunakan alat pengambil esculine, pembentukan sitrat, phenyl alanin dan
sedimen pada dasar Sungai Musi. Kemudian urea.
sampel digabungkan untuk setiap subtitik
sampling. Sampel air dan sedimen disimpan Pengujian daya reduksi merkuri
dalam wadah gelap pada suhu dingin. Kedua isolat bakteri resisten merkuri
yang sudah dikarakterisasi akan diuji daya
Isolasi bakteri reduksinya terhadap merkuri. Pengujian daya
Isolasi Bakteri dilakukan dengan teknik reduksi merkuri ini dilakukan dengan
pengenceran berseri, sebanyak 1 mL sampel mengacu pada penelitian Dirayah dan
air diencerkan dengan 9 mL aquadest, untuk Muchtar (2005) dengan modifikasi, dimana
sampel sedimen diambil 1 gram lalu sebanyak 3 ose isolat bakteri uji dari media
diencerkan dengan 9 mL akuades. Nutrient Agar diinokulasikan pada 100 mL
Pengenceran dibuat 10 -1 - 10 -7. Pengenceran medium cair Nutrient Broth (NA) dengan
terakhir diambil sebanyak 1 mL lalu dituang konsentrasi HgCl2 sebesar 10 ppb, kemudian
pada cawan Petri yang berisi medium nutrien diinkubasi pada incubator shaker dengan
agar yang telah ditambahkan larutan HgCl 2 kecepatan 100 rpm selama 1 x 24 jam pada
dengan konsentrasi berbeda-beda yaitu 0,01 suhu kamar. Kultur disentrifugasi pada
ppm, 0,03 ppm, 0,05 ppm, 0,1 ppm dan 0,2 kecepatan 5000 rpm selama 5 menit untuk
ppm. Proses isolasi dilakukan dengan teknik memisahkan bakteri dengan media NB.
cawan tuang. Selanjutnya cawan Petri Supernatan dianalisis dengan Atomic
diinkubasi pada suhu 37 oC selama 2 x 24 jam Absorption Spectrophoto-meter (AAS) untuk
untuk mendapatkan isolat bakteri resisten menentukan konsentrasi logam yang
merkuri. Dari hasil isolasi ini akan dipilih satu tereduksi. Analisis merkuri dilakukan sesuiai
isolat bakteri yang tumbuh pada konsentrasi metode SNI 06-2462-1991.
HgCl2 tertinggi pada sampel air dan sampel
sedimen sehingga didapatkan 2 isolat bakteri.

Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016


Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 97

Analisis Data 0,2 ppm. Inkubasi dilakukan selama


Analisis data dilakukan secara deskriptif 2x24 jam sampai terlihat pertumbuhan
dengan tabulasi dan grafik. Data koloni. Hasil isolasi bakteri disajikan pada
dideskripsikan menurut hasil pengamatan tiap Tabel 1.
parameter berdasarkan variabel perlakuan.
Tabel 1. Hasil isolasi bakteri resisten merkuri
Konsentari HgCl 2 (ppm)
HASIL DAN PEMBAHASAN Isolat
0,01 0,03 0,05 0,10 0,20
Isolasi Bakteri A1
Bakteri diisolasi dari sampel air dan (sampel + + + + +
sedimen yang diambil dari wilayah Pulau air)
Banjar (Pulau Salah Nama) yang terletak di A2
Sungai Musi. Berdasarkan penelitian Setiawan (sampel + + + + +
et al. (2013) terdeteksi adanya kandungan sedimen)
merkuri di air dan dalam tubuh ikan-ikan Keterangan: + = bakteri tumbuh
karnivora yang hidup di wilayah Pulau Banjar.
Menurut Setiawan et al. (2013), tingginya Tabel 1. menunjukkan bakteri mampu
kandungan Hg di Pulau yang merupakan tumbuh pada konsentrasi HgCl2 0,01 ppm
wilayah hilir ini disebabkan air dari wilayah sampai 0,2 ppm. Bakteri yang ditumbuhkan
hulu mengalir menuju ke hilir sehingga bahan tersebut merupakan bakteri resisten merkuri
pencemar tersebut terakumulasi di wilayah sebagaimana yang diungkapkan Manampiring
hilir. Selain itu pernah bediri pabrik kertas di dan Keppel (2011), bahwa suatu bakteri
Pulau ini diduga menjadi salah satu penyebab dikatakan resisten merkuri apabila dapat
tingginya konsentrasi merkuri di air. bertahan pada konsentrasi merkuri 0,01 ppm.
Pulau Banjar termasuk dalam wilayah Resistensi bakteri terhadap merkuri anorganik
Kabupaten Banyuasin, lokasi ini dapat dan merkuri organik merupakan akibat dari
ditempuh melalui jalur laut yaitu melalui mekanisme detoksifikasi yang merupakan
Sungai Musi ataupun melalui jalur darat dari serangkaian usaha suatu sel bakteri menjadi
Jalan Mariana kemudian menyeberangi sungai resisten terhadap merkuri. Mekanisme
untuk sampai ke Pulau Banjar. Pemilihan detoksifikasi ini tidak lepas dari kerja enzim
sampel untuk diambil dari air dan sedimen merkuri reduktase dan organomerkuri liase
didukung oleh pernyataan Ruslan (2010), yang disandi oleh gen-gen yang terdapat pada
logam berat yang masuk ke dalam lingkungan plasmid dan transposon (Barkay 1992).
perairan mengalami pengendapan, Penelitian sebelumnya oleh Dwyana
pengenceran dan dispersi, kemudian diserap dan Fahrudin (2012) yang melakukan isolasi
oleh organisme yang hidup diperairan bakteri resisten merkuri dari kawasan Pantai
tersebut. Badjoeri dan Zarkasyi (2010) Losari Makassar dengan konsentrasi HgCl 2
mengungkapkan bahwa air ataupun sedimen 0,2 ppm, 0,42 ppm, 0,6 ppm, 0,8 ppm dan 1
merupakan sumber isolat yang potensial ppm dimana bakteri resisten merkuri hanya
untuk mendapatkan koleksi isolat bakteri. dapat tumbuh pada konsentrasi HgCl 2 0,2
Isolasi bakteri dilakukan ada medium ppm. Dari hasil isolasi bakteri pada 5 medium
padat NA dengan volume 15 mL/cawan dengan konsentrasi HgCl2 yang berbeda
menggunakan metode pengenceran dipilih bakteri yang tumbuh pada konsentrasi
bertingkat; sebanyak 1 mL sampel air dan HgCl2 tertinggi pada sampel air dan sedimen
1 gram sampel sedimen masing-masing yaitu konsentrasi HgCl2 0,2 ppm. Hasil isolasi
diencerkan dengan akuades 9 mL hingga pada konsentrasi HgCl2 0,2 ppm ditunjukkan
pengenceran 10 -7. Pengenceran terakhir pada Gambar 2. Bakteri yang dipilih
diambil 1 mL biakan untuk dituangkan ke ditunjukkan dengan gambar lingkaran pada
media NA yang mengandung HgCl 2 dengan koloni bakteri.
konsentrasi berbeda-beda yaitu sebesar Koloni yang terpilih pada medium A1
0,01 ppm, 0,03 ppm, 0,05 ppm, 0,1 ppm, dan dan A2 dipurifikasi untuk memperoleh isolat

Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri


98 Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri

murni. Pemurnian dilakukan dengan


mengambil satu single colony secara aseptis dan
dinokulasikan ke permukaan medium NA
dengan konsentrasi HgCl2 0,2 ppm.
Pemurnian dilakukan dengan teknik cawan
gores. Pemindahan dilakukan sebanyak 5 kali
sampai koloni yang tumbuh memiliki
penampakan seragam yang menandakan
koloni bakteri yang tumbuh merupakan
bakteri dari jenis yang sama.

Gambar 2. Isolat bakteri pada HgCl 0,2 ppm yang


Gambar 1. Isolat bakteri pada HgCl 0,2 ppm : (A) telah dimurnikan: (A, C) Isolat A1; (B, D)
Isolat A1; (B) Isolat A2. Isolat A2.

Setelah pemurnian, selanjutnya


dilakukan identifikasi bakteri untuk
menentukan jenis bakteri tersebut. Menurut
Waluyo (2004) dengan menanamkan bakteri
pada berbagai medium, maka akan diketahui
sifat-sifat suatu koloni bakteri. Isolat yang
dimurnikan dengan digores pada cawan dan
tabung reaksi didapat dilihat pada Gambar 2.

Identifikasi Bakteri Gambar 3. Bentuk koloni bakteri resisten merkuri: (A)


Identifikasi bakteri dilakukan dengan A1; (B) A2.
pengujian morfologi yaitu dengan pewarnaan
gram dan pengujian aktivitas biokimia.
Aktivitas biokimia setiap bakteri berbeda-
beda disebabkan bakteri memiliki aktivitas
enzimatik yang berbeda. Sifat metabolisme
bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat
dari interaksi metabolit-metabolit yang
dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Selain
itu dilihat kemampuannya menggunakan
senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan
sumber energi (Waluyo 2004).
Proses identifikasi bakteri yang pertama Gambar 4. Bentuk sel bakteri resisten merkuri: A2.
adalah pewarnaan gram untuk melihat
penampakan sel bakteri sehingga diketahui Menurut Pratiwi (2008) bentuk-bentuk
jenis gram bakteri. Penampakan bentuk bakteri, yaitu bulat (tunggal: coccus, jamak:
koloni dan sel bakteri dapat dilihat pada cocci), batang atau silinder (tunggal: bacillus,
Gambar 3 dan Gambar 4. jamak: bacilli), dan spiral yaitu berbentuk

Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016


Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 99

batang melengkung atau melingkar-lingkar. bakteri gram negatif juga tersusun atas
Pada Gambar 3 diketahui bahwa bentuk peptidoglikan sedang komponen-komponen
koloni bakteri A1 dan A2 adalah batang atau khusus berupa lipoprotein, selaput luar dan
silinder. lipopolisakarida (Tedja 2009). Perbedaan
Bentuk dan warna sel bakteri dapat komponen dinding sel bakteri. Bakteri gram
diketahui setelah dilakukan pewarnaan gram, negatif menunjukkan toleransi yang lebih
pengecekan dilakukan di bawah mikroskop besar terhadap logam daripada gram positif
dengan perbesaran 100X. Bakteri berbentuk karena memiliki struktur dinding sel yang
basil merupakan bakteri yang mempunyai lebih kompleks yang mampu mengikat dan
bentuk tongkat pendek atau batang kecil dan mengimobilisasi ion logam termasuk Hg2+.
silindris. Basil dapat bergandengan dua, atau Berdasarkan pengamatan bentuk koloni
terlepas satu sama lain (Dwidjoseputro, kedua bakteri memiliki bentuk bacil.
1998). Bacilli membelah hanya melalui sumbu Pengelompokkan bakteri bacil gram positif
pendeknya. Sebagian besar bacilli tampak terdiri dari bakteri pembentuk spora
sebagai batang tunggal. Diplobacilli muncul (spesies bacillus, clostridium), tidak
dari pasangan bacilli setelah pembelahan dan membentuk spora (Listeria, Erysipelothrix,
streptobacilli muncul dalam bentuk rantai. Corynobacterium, Propionibacterium) (Anonim
Beberapa bacilli tampak menyerupai cocci, dan 2015). Menurut Mahon dan Manuselis
disebut coccobacilli (Pratiwi 2008). Identifikasi (2011) bakteri basil gram positif pembentuk
dilanjutkan dengan pengujian karakteristik spora dengan uji katalase positif merupakan
biokimia bakteri. Hasil pengujian biokimia spesies bacillus, sedangkan bakteri bacil tidak
kedua isolat dapat dilihat pada Tabel 2 membentuk spora dengan uji katalase positif
merupakan bakteri Corynebacterium sp.
Tabel 2. Hasil pengujian aktivitas biokimia Hasil uji oksidase positif pada kedua
bakteri resisten merkuri bakteri menunjukkan bahwa kedua bakteri
mampu menghasilkan enzim sitokrom
oksidase, enzim dari rantai transpor elektron
bakteri. Semua bakteri yang memiliki
oksidase positif merupakan bakteri aerobik
dan dapat menggunakan oksigen sebagai
akseptor elektron terminal dalam respirasi,
namun bukan tidak berarti bahwa mereka
adalah bakteri aerobik sempurna (Acharya
2012).
Uji fermentasi karbohidrat bertujuan
untuk mendeteksi kemampuan
mikroorganisme dalam memfermentasi
karbohidrat tertentu. Pola fermentasi dapat
digunakan untuk membedakan antara
kelompok bakteri atau spesies. Misalnya
semua famili Enterobacteriaceae
diklasifikasikan sebagai fermentor glukosa
karena mereka dapat memetabolisme
glukosa secara anaerob. Namun dalam
Proses pewarnaan gram menunjukkan famili ini fermentasi maltosa membedakan
kedua bakteri merupakan bakteri gram ositif. antara Proteus vulgaris (positif) dari Proteus
Pada bakteri gram positif dinding sel mirabilis (negatif) (Reiner 2013). Dari hasil
tersusun atas peptidoglikan dan komponen pengujian fermentasi karbohidrat, kedua
khusus berupa asam-asam teikhoat dan bakteri mampu memfermentasi glukosa dan
teikhuronat serta polisakarida, perbedaannya sukrosa, namun tidak mampu memfermentasi
dengan bakteri gram negatif yaitu dinding sel manitol dan laktosa. Bakteri A1 mampu

Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri


100 Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri

memfermentasi maltosa sedangkan bakteri bakteri memetabolisme glukosa


A2 tidak. Uji indol dilakukan untuk memproduksi ATP dan piruvat, yang
mengetahui kemampuan organisme dalam diubah menjadi produk akhir asam stabil
mendegradasi asam amino triptofan dan sehingga dasar tabung tetap asam.
menghasilkan indole. Hal ini digunakan Uji methyl red dan voges proskauer
sebagai bagian dari prosedur IMViC, sebuah merupakan bagian dari serangkaian tes
tes yang dirancang untuk membedakan biokimia dikenal sebagai IMViC digunakan
antara anggota keluarga Enterobacteriaceae. di laboratorium klinis. IMViC merupakan
Pada pengujian yang dilakukan menunjukkan akronim dari indole, methyl red, voges-
hasil uji indol kedua bakteri negatif proskauer and citrate. Awalnya tes MR-VP
(MacWilliams 2013). Hal ini berarti kedua dipasangkan digunakan untuk membedakan
bakteri tidak mampu mendegradasii asam antara anggota keluarga Enterobacteriaceae, tapi
amino triptofan karena tidak memiliki enzim sekarang mereka digunakan untuk
triptonase yang dapat menghidrolisis asam mengkarakterisasi kelompok lain dari
amino jenis triptofan yang memiliki gugus bakteri termasuk Actinobacteria (McDevitt
samping indol sehingga indol. 2013). Uji methyl red pada bakteri A1 dan A2
Triple sugar iron (TSI) agar adalah menunjukkan hasil positif. Hasil positif yang
media diferensial dalam tabung yang ditandai perubahan warna medium menjadi
digunakan dalam menentukan fermentasi merah setelah ditambahkan metyl red
karbohidrat dan produksi H2S. Gas dari menunjukkan pH medium di bawah 4,4 yang
metabolisme karbohidrat juga dapat dihasilkan dari fermentasi glukosa.
dideteksi. Bakteri dapat memetabolisme Bakteri memfermentasi gula melalui
karbohidrat secara aerobik (dengan oksigen) jalur butanadiol memproduksi asetoin (yaitu,
atau fementatif (tanpa oksigen). TSI asetil metil carbinol atau 3-hydroxybutanone)
membedakan bakteri berdasarkan sebagai perantara yang dapat lebih direduksi
kemampuan mereka memfermentasi laktosa, menjadi 2,3-butanadiol (McDevitt, 2013).
glukosa dan sukrosa dan pada produksi Hasil uji voges proskauer kedua bakteri negatif,
hidrogen sulfida (H2S) (Lehman 2013). hal ini berarti bakteri tidak dapat
Uji TSIA pada kedua bakteri memproduksi asetoin dari jalur butanadiol.
menunjukkan hasil K/A (basa/asam) Tes diferensial litmus milk ini
dimana pada lereng media berwarna merah membedakan organisme yang dapat
dan dasar media berwarna kuning. Namun memfermentasi laktosa. Fermentasi laktosa
tidak dihasilkan endapan berwarna hitam menyebabkan penurunan pH yang
yang berarti kedua bakteri tidak menyebabkan lakmus berubah dari ungu
memproduksi gas hidrogen sulfida (H2S). menjadi merah muda. Reduksi lakmus
Menurut Lehman (2013) reaksi K/A tanpa menyebabkan lakmus menjadi putih. Selain
pembentukan H2S menunjukkan bahwa itu, tes ini dapat membedakan organisme
bakteri hanya mampu memetabolisme yang mengendapkan kasein. Kadang-kadang
glukosa. Bakteri dengan cepat akumulasi hasil fermentasi laktosa berikut
memetabolisme glukosa awalnya asam dapat menyebabkan pengendapan
memproduksi asam pada lereng dan dasar kasein, membentuk bekuan asam. Jika
tabung, setelah inkubasi berlanjut glukosa kasein sudah benar-benar dihidrolisis, NH
dikonsumsi, dan karena bakteri tidak bisa dilepaskan dan medium berubah 3 warna
menggunakan laktosa atau sukrosa maka menjadi coklat (Bollenbach 2010).
pepton (asam amino) dimanfaatkan sebagai Pada pengujian litmus milk kedua
sumber energi secara aerobik di lereng bakteri tidak terjadi perubahan warna yang
tabung. Pemanfaatan pepton menyebabkan berarti hasil uji negatif. Hasil ini
pelepasan amonia (NH3) menyebabkan menunjukkan bahwa kedua bakteri tidak
peningkatan pH sehingga saat ditambahkan dapat memfermentasi laktosa, tidak dapat
indikator pH phenol red, berubah dari kuning mereduksi litmus dan tidak dapat
ke merah. Di dasar tabung yang anerobik, mengendapkan casein. Pengujian bile esulin

Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016


Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 101

kedua bakteri menunjukkan hasil positif; Adanya perbedaan reaksi biokimia


terbentuknya warna hitam pada medium. dari kedua isolat menunujukkan bahwa
Organisme menghidrolisis esculin menjadi kedua isolat memiliki strain yang berbeda.
6,7 dihydroxycoumarin. Kumarin kemudian Hartsock (2015) menggambarkan bahwa dua
bergabung dengan besi sehigga medium sel bakteri dikatakan sebagai anggota dari
berubah warna menjadi hitam (Lindell dan spesies yang sama jika memiliki kesamaan
Quinn 1975). genom yang tinggi. Misalnya dua bakteri
Berdasarkan uji motilitas yang telah memiliki kesamaan 95% dianggap memiliki
dilakukan bakteri A1 dan A2 bersifat motil. spesies yang sama, adanya perbedaan 5%
Motilitas pada bakteri dapat disebabkan antara spesies yang sama tersebut dapat
oleh berbagai mekanisme, tetapi yang paling mencakup banyak strain bakteri yang
umum melibatkan flagella. Kehadiran flagella berbeda. Perbedaan strain pada spesies yang
terjadi terutama pada bacil tetapi ada sama menyebabkan perbedaan atribut
beberapa pada coccus (Shields dan Cathcart bakteri, misalnya perbedaan dalam
2013). Bakteri A1 dan A2 tidak dapat kemampuan metabolik seperti kemampuan
memetabolisme sitrat untuk dijadikan memecah gula tertentu, hal ini disebabkan
sebagai sumber karbon dan energi. Bakteri masing-masing strain memiliki gen yang
A1 dan A2 juga tidak dapat mendegradasi berbeda.
untuk menghasilkan phenylalanine deaminase. Didapatkannya Bacillus subtilis sebagai
Kedua bakteri tidak tumbuh pada bakteri resisten merkuri dari perairan
media Mckonkey agar, hal ini disebabkan didukung oleh penelitian Arinda dan Shovitri
media Mckonkey agar digunakan untuk isolasi (2012) yang menyatakan bahwa bakteri
bakteri gram negatif enterik dan diferensiasi Bacillus subtilis dan Bacillus cereus hasil isolasi
fermentasi laktosa dari bakteri gram negatif dari Kali Mas Surabaya merupakan
non-fermentasi laktosa. Media ini umum golongan bakteri dengan resistensi tinggi
digunakan untuk membedakan bakteri terhadap merkuri (Bacteria Highly Resistant to
dengan kemampuan mereka untuk Mercury atau BHRM) dimana Kali Mas
memfermentasi gula selain laktosa. Dalam Surabaya memiliki kandungan merkuri yang
kasus ini laktosa diganti di dengan lain. cukup tinggi yaitu sebesar 6,38 ppm.
Mckonkey agar merupakan media yang Sholikah dan Kuswytasari (2012)
dimodifikasi digunakan untuk membedakan mengungkapkan bahwa bakteri genus
bakteri gram negatif atau untuk membedakan Bacillus merupakan bakteri yang cukup
antara fenotip dengan mutasi yang melimpah di alam, dapat diisolasi dari
menunjukkan berbagai kemampuan bakteri berbagai habitat termasuk lingkungan yang
untuk memfermentasi gula tertentu (Allen tercemar merkuri. Pendapat ini didukung
2013). Bakteri A2 mampu menghidrolisis oleh penellitian Buthelezi et al. (2009) yang
urea untuk menghasilkan amonia dan karbon mengisolasi berbagai jenis bakteri dari
dioksida, sedangkan bakteri A1 tidak mampu instalasi pembuangan air limbah (IPAL)
menghidrolisis urea. penduduk, salah satu bakteri merupakan jenis
Hasil pengujian aktivitas biokimia Bacillus subtilis.
kedua isolat bakteri menunjukan hasil yang Pratiwi (2012) menemukan bakteri
sama hampir di setiap ujinya, perbedaan Bacillus subtilis pada tanah di daerah
hanya terdapat pada uji fermentasi maltose pertambangan yang memiliki kandungan
dimana isolat A1 menunjukan reaksi positif merkuri sebesar 0,01 ppm. Penelitian-
sedangkan isolat A2 negatif. Hasil uji urea penelitian sebelumnya tentang bakteri dari
isolat A1 menunjukkan reaksi negatif genus Bacillus dengan berbagai spesies sebagai
sedangkan isolat A2 positif. Setelah bakteri resisten merkuri telah banyak
dicocokan dengan Gradwoh and Diagnosis dilakukan. Shovitri et al., (2010) berhasil
diduga kedua bakteri merupakan jenis mengisolasi Bacillus dari sampel air Kali Mas
Bacillus subtilis. Surabaya yang mampu tumbuh pada
konsentrasi HgCl2 10 ppm. Manampiring dan

Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri


102 Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri

Keppel (2010) mengisolasi bakteri dari menemukan terjadi penurunan konsntrasi


sedimen Sungai Tondano Manado yang salah HgCl2 pada media steril tanpa isolat sebesar
satunya merupakan jenis Bacillus cereus yang 34% dalam waktu inkubasi selama 3 hari,
mampu tumbuh pada konsentrasi HgCl 2 namun media dengan kultur bakteri resisten
0,02%. Penelitian Badjoeri dan Zarkasyi merkuri menurunkan konsentrasi HgCl 2
(2010) menghasilkan isolat bakteri Bacillus lebih signifikan.
megaterium yang diisolasi dari air di perairan Vetriani et al. (2005) mengungkakan
Sungai Cisadane yang mampu beradaptasi bahwa berbagai transformasi kimia yang
dengan konsentrasi merkuri 10 ppm. dirangsang dengan adanya bahan organik
dapat menjelaskan hilangnya Hg (II) secara
Pengujian Daya Reduksi Merkuri nonbiologis dari media kontrol tanpa isolat.
Konsentrasi merkuri diukur untuk Menurut Barkay et al., (2003) secara abiotik
mengetahui persen reduksi isolat Bacillus Hg (II) dapat tereduksi dengan
subtilis dari sampel air dan sedimen. transformasi fotokimia atau reaksi gelap.
Reduksi ditunjukan dengan menurunnya Fotoreduksi Hg (II) adalah karena radikal
konsentrasi merkuri setelah media bebas organik yang dihasilkan oleh fotolisis
ditumbuhi isolat bakteri selama 24 jam. dari karbon organik terlarut, oksigen
Media yang digunakan adalah NB yang terlarut, karbon organik kompleks, dan
mengandung HgCl 2 10 ppb, kontrol A0 koordinasi senyawa Fe (III) ² asam organik.
digunakan sebagai konsentrasi awal merkuri. Dalam gelap. Hg (II) dapat tereduksi oleh
Hasil perhitungan konsentrasi merkuri pada fulvat dan asam humat bergabung dengan
media dapat dilihat pada Tabel 3. radikal bebas.
Tabel 3 menunjukan hasil perhitungan Menurut Sholikah dan Kuswytasari
daya reduksi merkuri dimana sampel A0 (2002), kemungkinan lain yang menyebabkan
adalah media kontrol yang tidak ditumbuhi pengurangan konsentrasi Hg (II) pada
bakteri, sampel A1 adalah media yang medium yaitu adanya (II) yang berikatan
ditumbuhi bakteri Bacillus subtilis yang dengan komponen medium Nutrient Broth
diisolasi dari air pada konsentrasi 0,2 ppm (NB) yaitu pepton dan meat extract. Ion Hg
dan sampel A2 adalah media yang ditumbuhi (II) akan berikatan dengan ion yang
bakteri Bacillus subtilis yang diisolasi dari bermuatan negatif penyusun pepton dan meat
sedimen pada konsentrasi 0,2 ppm. Dari extract. Pepton merupakan produk hidrolisis
Tabel 3 terlihat adanya penurunan protein hewani atau nabati seperti otot,
konsentrasi merkuri pada ketiga sampel. Daya liver, darah, susu, casein, lactalbumin,
reduksi terendah diperoleh dari sampel A1 gelatin dan kedelai. Sedangkan Meat extract
yaitu sebesar 39,26% dan daya reduksi mengandung basa organik terbuat dari otak,
tertinggi diperoleh dari media A2 yaitu limpa, plasenta dan daging sapi. Dari
sebesar 65,93%. Persen reduksi merkuri oleh seluruh komponen penyusun Nutrient Broth
media kontrol tanpa isolat A0 sedikit lebih tersebut terdapat gugus protein. Protein
tinggi dibandingkan dengan media A1 sendiri terdiri dari protein struktural dan
dengan isolat Bacillus subtilis dari air. protein fungsional. Salah satu protein
Penurunan konsentrasi merkuri pada fungsionalnya yaitu enzim metaloprotease.
media kontrol tanpa isolat ini Metaloprotease merupakan enzim protease
menunjukkan adanya reduksi merkuri secara (pendegradasi protein) yang paling banyak
abiotik (Vetriani et al. 2005). Hal ini juga ditemukan dan dicirikan oleh kebutuhan
terjadi pada penelitian-penelitian adanya ion logam untuk aktivitasnya
sebelumnya, diantaranya penelitian oleh sehingga keberadaan logam Hg dalam
Giolmour et al. (2011); media tanpa isolat medium berkurang.
mampu menurunkan konsentrasi metil Media nutrien broth yang digunakan
merkuri sebesar 20% dan media dengan terdiri dari pepton water, beef extract dan
isolat bakteri menurunkan konsentrasi NaCl, dari komposisi ini media NB
merkuri sebesar 30%. Vetriani et al. (2005) memiliki kandungan protein yang tinggi.

Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016


Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 103

protein merupakan polimer dari monomer- ion negatif (Cl-) dengan reaksi ionisasi sebagai
monomer asam amino yang dihubungkan berikut:
satu sama lain dengan ikatan peptida. CuCl2(aq) Æ Cu2+(aq) + 2Cl-(aq)
Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala Hasil ionisasi tersebut adalah ion Cu 2+
sulfur serta fosfor. Atom sulfur pada asam dan ion Cl- yang dalam larutan akan bergerak
amino cystein dan methionin akan berikatan bebas secara acak diantara molekul-molekul
dengan merkuri karena merkuri-merkuri air (Parning et al. 2006). Diduga mekanisme
memiliki afinitas tinggi terhadap sulfur yang sama terjadi pada HgCl 2 di air, HgCl2
(Acton 2013). Menurut Mecola (2015) salah terionisasi menjadi ion positif (Hg2+) dan
satu usaha untuk mendetoksifikasi ion negatif (Cl -) dengan reaksi ionisasi sebagai
kandungan merkuri di dalam tubuh dapat berikut:
dilakukan dengan cara mengkonsumsi HgCl2(aq) Æ Hg2+(aq) + 2Cl-(aq)
makanan yang mengandung protein tinggi
karena asam amino pada protein dapat Ion Hg2+ dan ion Cl -yang bergerak bebas
menjadi fasilitator yang sangat baik untuk secara acak di antara molekul-molekul air
mendetoksifikasi merkuri. dimanfaatkan leh bakteri. Mekanisme
Konsentrasi merkuri pada sampel A1 reduksi Hg2+ secara enzimatis terjadi
(media yang ditumbuhi bakteri Bacillus melalui beberapa tahapan. Proses diawali
subtilis dari air) dan A2 (media yang dengan masuknya ion Hg2+ ke dalam sel.
ditumbuhi bakteri Bacillus subtilis dari MerP merupakan protein periplasma yang
sedimen) mengalami penurunan dari berfungsi untuk menyimpan sementara Hg2+
konsentrasi awal, persen reduksi tertinggi di periplasma kemudian melewatkan ion
ditunjukkan oleh bakteri Bacillus subtilis dari Hg2+ ke transporter inner membrane yaitu merT.
sedimen (A2). Persen reduksi terendah Dari merT, ion Hg2+ akan menuju merkuri
ditunjukkan pada penambahan bakteri A1, reduktase; sisi pengikatan substratnya
perbedaan kemampuan kedua bakteri dalam terdapat pada bagian C- terminus. Disini
mereduksi merkuri kemungkinan disebabkan Hg2+ akan direduksi menjadi H0g dengan
karena kedua bakteri berasal dari strain yang adanya transfer elektron dengan NADPH
berbeda. Hartsock (2015) mengungkapkan sebagai donor elektron dan Hg2+ sebagai
bahwa perbedaan strain pada spesies yang akseptor elektron (Brown et al. 2002).
sama menyebabkan perbedaan atribut Senyawa ion metil merkuri yang ada
bakteri, misalnya perbedaan dalam dalam badan perairan akan dimakan oleh
kemampuan metabolik seperti kemampuan biota perairan seiring dengan sistem rantai
memecah gula tertentu, hal ini disebabkan makanan di air dan sebagian besar
masing-masing strain memiliki gen yang mengendap dalam sedimen sehingga
berbeda. konsentrasi merkuri di sedimen akan lebih
Penurunan konsentrasi merkuri oleh tinggi dari pada di air. Semakin tinggi
bakteri terjadi karena bakteri yang resisten kosentrasi merkuri menyebabkan semakin
merkuri memiliki gen resisten merkuri, tinggi resistensi bakteri, hal ini diduga
merOperon (Silver dan Phung 1998). menyebabkan besarnya daya reduksi oleh
MerOperon terdiri dari sekelompok gen yang bakteri yang berasal dari sedimen
mengkode protein dengan fungsi regulasi, dibandingkan bakteri yang berasal dari air
transportasi, dekomposisi dan reduksi Sungai Musi.
merkuri (Narita et al. 2003). Umumnya
struktur merOperon terdiri dari gen
metaloregulator (merR), gen transfor merkuri KESIMPULAN
(merT, merP, merC), gen merkuri reduktase Bakteri resisten merkuri dari air dan
(merA) dan organomerkuri liase (merB). sedimen di Pulau Banjar (Pulau Salah Nama)
Di dalam larutan, zat elektrolit CuCl2 mampu tumbuh pada konsentrasi merkuri
terionisasi menjadi ion positif (Cu2+) dan 0,2 ppm, bakteri resisten merkuri yang

Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri


104 Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri

berhasil diisolasi adalah jenis Bacillus subtilis, Potentials, Challenges, and


Daya reduksi merkuri tertinggi didapatkan Achievements in Controlling Mercury
dari bakteri Bacillus subtilis sedimen yaitu Toxicity in the Environment. Adv Appl
65,93%, daya reduksi terendah oleh bakteri Microbiol. 57:1-52.
Bacillus subtilis yaitu 39,26%, dan media Barkay T, Miller SM, Summers AO. 2003.
kontrol tanpa isolat dapat menurunkan Bacterial mercury resistance from
konsentrasi merkuri sebesar 39,44%. atoms to ecosystems. FEMS Microbiol.
Rev. 27:355-384.
Bollenbach E. 2010. Reactions in Litmus
DAFTAR PUSTAKA Milk. ASM Microbelibrary.
http://www.microbelibrary.org/library/labor
Acharya T. 2012. Oxidase test: Principle
atory%20test/2733-reactions-in-litmus-milk.
Procedure and oxidase positive
[20 Desember 2015].
organisms. http://microbeonline.com/
Brown NL, Shih YC, Glendinning KJ,
oxidase-test-principle-procedure-and-oxidase- Hobman JL, Wilson JR. Mercury
positive-organisms. [19 Desember 2015]. Transport and Resistance. Biochem Soc
Acton QA. 2013. Amines Advances in Trans. 30:715-718.
Research and Application: 2013 Buthelezi SP, Olaniran AO, Pillay B. 2009.
Edition. Hal. 296. Https://books.
google.co.id/books?id=6wzL16BDWHIC&dq Turbidity and antimicrobial load
=mercury+affinity+for+sulfur&hl=id&source= removal from river water using
gbs_navlinks_s. [18 November 2015]. bioflocculant from indigenous bacteria
Allen ME. 2013. MacConkey Agar Plates isolated from wastewater in South
Protocols. ASM Microbelibrary. Africa. African Journal of Biotechnology.
Http://www.microbelibrary.org/component/ 8(14):3261-3266.
resource/laboratory-test/2855-macconkey- De J. 2004. Mercury-resistant marine bacteria
agar-plates-protocols. [21 Desember 2015]. and their role in bioremediation of
Anonim 2015. Gram Positive Bacilli. certain toxicants. [Tesis]. India:
Http://www.microbiology.free.fr/Presentation National Institute of Oceanography
s/g+bacilli. pdf. [29 Desember 2015]. Goa University.
Arinda T. dan M Shovitri. 2012. Tingkat Dirayah R., Husain dan IH Muchtar. 2005.
Resistensi Merkuri dan Variasi Bakteri pengkompleks logam pb dan
Fragmen Genom Bakteri Bacillus dari cd dari limbah cair PT kawasan industri
Kali Mas Surabaya. Tugas Akhir. Makassar. Marina Chimica Acta.
Surabaya: Fakultas Matematika dan 6(1):25-28.
Ilmu Pengetahuan Alam Institut Dwyana S, Fahruddin. 2012. Uji resistensi
Teknologi Sepuluh November. antibiotik pada bakteri resisten merkuri
Badjoeri M. dan Zarkasyi H. 2010. Isolasi (Hg) yang di isolasi dari kawasan Pantai
dan seleksi bakteri bioremoval logam Losari Makassar. Jurnal Sainsmat.
berat merkuri. Prosiding Seminar Nasional 1(2):199-204.
Limnologi V. Emilia I, Suheryanto, Hanafiah Z. 2013.
Bambang P. 2012. Teknik bioremediasi Distribusi logam kadmium dalam air
sebagai alternatif dalam upaya dan sedimen di Sungai Musi Kota
pengendalian pencemaran air. Jurnal Palembang. JPS. 16(2):59- 64.
Ilmu Lingkungan 1(1):38-48. Fatimawali, Badaruddin F dan Yusuf I.
Bandow JE, Brötz H, Hecker H. 2002. 2011. Isolasi dan identifikasi bakteri
Bacillus subtilis tolerance of moderate resisten merkuri dari muara sungai
concentrations of rifampin involves the sario yang dapat digunakan untuk
b-dependent general and multiple stress detoksifikasi limbah merkuri. Jurnal
response. J Bacteriol. 184(2):459-467. Ilmiah Sains 11:281-288.
Barkay T, Döbler W. 2005. Microbial Gilmour CC, Elias DA, Kucken AM. Brown
Transformations of Mercury: SD, Palumbo AV, Schadt CW, Wall

Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016


Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 105

JD. 2011. Sulfate-reducing bacterium Manampiring AE. dan Keppel BJ. 2011.
Desulfovibrio desulfuricans ND132 as a Studi populai bakteri resisten merkuri
model for understanding bacterial di daerah aliran Sungai Tondano,
mercury methylation. Appl Environ Kelurahan Ketang Baru, Manado.
Microbiol. 77(12):3938-3951. Jurnal Ilmiah Sains 11: 26-30.
Hartsock A. 2015. E. Coli: Common strains MacWilliams MP. 2013. Indole Test
and pathogenic varieties of E. Coli Protocol. ASM Microbelibrary.
Bacteria. Http://study.com/academy/ Http://www.microbelibrary.org/component/r
lesson/e-coli-common-strains-and-pathogenic- esource/laboratory-test/3202-indole-test-
varieties-of-e-coli-bacteria.html protocol. [20 Desember 2015].
[22 November 2015]. McDevitt S. 2013. Methyl Red and Voges-
Holm HW, Cox MF. 1974. Transformation Proskauer Test Protocols. ASM
of elemental mercury by bacteria. Microbelibrary. http://www.microbe
Applied Microbiology. 29(4):491-494. library.org/component/resource/laboratory-
Hughes MN. dan RK Poole. 1989. Metals test/3204-methyl-red-and-voges-proskauer-
and microorganism. London: Chapman test-protocols. [20 Desember 2015].
and Hall. Mecola J. 2015. Mercury Detoxification
Ijong FG. 2011. Laju reduksi merkuri oleh Protocol. https://www. mercola.com/
Pseudomonas diisolasi dari perairan article/mercury/detox_protocol.htm.
Pantai Teluk Manado. Jurnal Perikanan [25 November 2015].
dan Kelautan Tropis. 7(2):66-727. Mahon, Manuselis. 2011. Gram Positive Bacilli .
Ijong FG dan Dien HA. 2011. Karakteristik CLS 418 Clinical Microbiology I Student
bakteri pereduksi merkuri (Escherichia Laboratory 2 nd Edition.
coli) diisolasi dari perairan Pantai Teluk Narita M, Chiba K, Nishizawa H, Ishii H,
Manado. Jurnal Perikanan dan Kelautan Huang CC, Kawabata Z, Silver S,
Tropis 7(3):103-108. Endo G. 2003. Diversity of mercury
Kanzil T., Fatimawali. dan Manampiring resistance determinants among Bacillus
A. 2015. Uji resistensi bakteri Bacillus strains isolated from sediment of
sp. yang diisolasi dari plak gigi terhadap Minamata Bay. FEMS Microbiology
merkuri dan eritromisin. Jurnal E- Letters. 223:73-82.
Biomedik. 3(1):80-83. Nurlailah. 2013. Pengaruh penambahan
Lasut M. 2011. Penurunan Kualitas berbagai konsentrasi merkuri (Hg)
Lingkungan Akibat Aktivitas Tambang. terhadap dinamika bakteri pereduksi
Jakarta: Aksara Karunia. merkuri (Hg) pada air sumur. [Skripsi].
Lehman D. 2013. Triple Sugar Iron Agar Makassar: Universitas Hasanuddin.
Protocols. ASM Microbelibrary. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
http://www.microbelibrary.org/component/re Nomor 82 Tahun 2001. Pengelolaan
source/laboratory-test/2842-triple-sugar-iron- Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
agar-protocols. [20 Desember 2015]. Air. Jakarta: Presiden Republik
Lestarisa T. 2010. faktor-faktor yang Indonesia.
berhubungan dengan keracunan Probiotic.org. 2009. Bacillus Subtilis.
merkuri (Hg) pada penambang emas Http://www.probiotic.org/bacillus-subtilis.
tanpa ijin (peti) di Kecamatan Kurun, htm. [18 November 2015].
Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Prasojo HW, Syamsuri I, Sueb. 2013. Analisis
Tengah. [Tesis]. Semarang: Universitas kadar merkuri (Hg) Gracilaria sp. di
Diponegoro. tambak Desa Kupang Sidoarjo.
Lindell SS dan Quinn P. 1975. Use of bile- Penelitian Ilmu Hayati. Malang:
esculin agar for rapid differentiation of Universitas Negeri Malang.
Enterobacteriaceae. Journal of Clinical Pratiwi AY. 2012. Penapisan bakteri resisten
Microbiology. 1(5):440-443. terhadap merkuri sebagai alternatif
agen bioremediasi pada pencemaran

Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri


106 Amelia et al.: Aktivitas reduksi merkuri pada bakteri

tanah pertambangan. [Skripsi]. Bogor: Shovitri M., Zulaika E, dan MP Koentjoro.


Institut Pertanian Bogor. 2010. Bakteri Tahan Merkuri dari
Reiner C. 2013. Carbohydrate Fermentation Kalimas Surabaya Berpotensi Sebagai
Protocol. ASM Microbelibrary. Agen Bioremediasi Merkuri. Berkala
http://www.microbelibrary.org/library/labor Penelitian Hayati.
atory-test/3779-carbohydrate-fermentation- Silver S, Phung LT. 1996. Bacterial heavy
protocol. [20 Desember 2015]. metal resistance. Annual. Rev. Mirobiol.
Ruslan. 2010. Kajian penyebaran merkuri di 50:753-789.
aliran Sungai Poboya Kotamadya Palu. Smit E, Wolters A, Elsas JDV. 1998. Self-
Palu: FMIPA, Universitas Tadulako. transmissible Mercury Esistance
Setiawan AA, Emilia I, Suheryanto. 2013. Plamids with Gene Mobilizing Capacity
Kandungan merkuri total pada in Soil Bacterial Populations: Influence
berbagai jenis ikan catfish di Perairan of Wheat Roots and Mercury Addition.
Sungai Musi Kota Palembang. Appl. Environ Microbiol. 64:1210-1219.
Makalah di Seminar Nasional Sains dan Sonnenwirth AC, Jarett L. 1980. Gradwohl's
Teknologi V. Lembaga Penelitian Clinical Laboratory Methods and Diagnosis
Universitas Lampung, 19-20 Volume 2. Mosby-Year Book.
Nopember 2013: 741-750. Vetriani C, Chew YS, Miller SM, Yagi J,
Shields P, Cathcart L. 2013. Motility Test Coombs J, Lutz RA, Barkay T. 2005.
Medium Protocol. ASM Microbelibrary. Mercury Adaptation among Bacteria
Http://www.microbelibrary.org/library/ from a Deep-Sea Hydrothermal Vent.
laboratory-test/3658-motility-test-medium- Appl Environ Microbiol. 71(1):220-226.
protocol. [20 Desember 2015]. Widhiyatna D. 2005. Pendataan penyebaran
Sholikah U. dan Kuswytasari ND. 2012. Uji merkuri akibat pertambangan emas
potensi genera Bacillus sebagai di Daerah Tasikmalaya, Provinsi Jawa
bioakumulator merkuri. [Tugas akhir]. Barat. Kolokium Hasil Lapangan-DIM
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh 2005 .
Nopember.

Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai