Anda di halaman 1dari 14

Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam

Bimbingan dan Konseling Agama Islam


Ilham

Management, both as art and as a science in the beginning to grow and thrive in
business circles. In a further development of management was very necessary and
beneficial to any business in various fields of life, especially in modern times it may be
said that no business can be successful without implementing management. Islamic
guidance and counseling as one of the efforts to improve the quality of community
certainly can not run effectively and efficiently, if not by utilizing management.
Therefore, if the Islamic guidance and counseling is as part of the dakwah activity in
the midst of human life to be successful, then the implementation can not only rely on
an individual basis but should be done through cooperation within the organization by
following the principles of good management.

Keywords: management, guidance, counseling.

Manajemen, baik sebagai seni maupun sebagai ilmu pada mulanya tumbuh dan
berkembang di kalangan bisnis. Dalam perkembangan selanjutnya manajemen
ternyata sangat diperlukan dan bermanfaat bagi setiap usaha dalam berbagai
lapangan kehidupan, apalagi di zaman modern sekarang ini boleh dikatakan bahwa
tidak ada suatu usaha yang bisa sukses tanpa menerapkan manajemen. Bimbingan
dan konseling agama Islam sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas ummat
tentulah tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila tidak dengan
memanfaatkan manajemen. Oleh karena itu, apabila bimbingan dan konseling agama
Islam sebagai bagian dari aktivitas dakwah Islam di tengah-tengah kehidupan
manusia ingin sukses, maka dalam pelaksanaannya tidak bisa hanya dengan
mengandalkan secara orang perseorangan tetapi hendaknya dilakukan melalui
kerjasama dalam organisasi dengan mengikuti prinsip-prinsip manajemen yang baik.

Kata kunci : manajemen, bimbingan, konseling.

Bimbingan dan konseling agama Islam diamanatkan dalam sistem pendidkan


merupakan salah satu bagian dari nasional, yaitu agar peserta didik secara
kegiatan dakwah Islamiyah. Ia dapat aktif mengembangkan potensi dirinya
diselenggarakan pada suatu komunitas untuk memiliki kekuatan spritual
masyarakat muslim maupun di sekolah keagamaan, pengendalian diri,
sebagai bagian dari kegiatan sekolah kecerdasan akhlak mulia, serta
dalam lingkup bimbingan dan konseling keterampilan yang diperlukan dirinya,
di sekolah atau kegiatan keagamaan masyarakat, bangsa dan negara. (UU
lainnya. No.20 Tahun 2003).
Penyelenggaraan kegiatan bimbingan Bimbingan dan penyuluhan
dan konseling keagamaan Islami di (konseling) keagamaan Islami pada
sekolah bertujuan untuk meningkatkan suatu masyarakat merupakan suatu
kualitas kehidupan keagamaan anak proses mengubah masyarakat tersebut
didik dan membantu anak didik dari suatu kondisi keagamaan tertentu
menyelesaikan masalah yang dihadapi kepada suatu kondisi keagamaan yang
dengan pendekatan agama, yang pada lebih baik. (Mimbar Ulama No. 116
akhirnya sekaligus untuk mencapai April 1987,18)
tujuan pendidikan sebagaimana

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014 37


Ilham Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen

Penyelenggaraan bimbingan dan agama yang telah direncanakan.


konseling agama dapat berjalan baik Penilaian program bimbingan dan
dan efektif, bilamana tugas-tugas konseling merupakan usaha untuk
bimbingan dan konseling agama yang menilai sejauh mana pelaksanaan
telah diserahkan kepada para penyuluh program itu mencapai tujuan yang telah
itu benar-benar dilaksanakan sesuai ditetapkan. Keberhasilan program
dengan fungsi-fungsi manajamen. Bila dalam mencapai tujuan merupakan
tidak, maka besar kemungkinan suatu kondisi yang hendak diketahui
bimbingan dan konseling keagamaan lewat kegiatan evaluasi. Dengan
Islami yang dilakukan tidak terarah evaluasi itu pihak lembaga pengelola
dengan baik, tidak dapat mencapai bimbingan dan konseling dapat
tujuan yang ingin dicapai, bahkan dapat mengambil tindakan-tindakan terhadap
mengalami kegagalan. kemungkinan terjadinya penyimpangan,
Dikaitkan dengan fungsi-fungsi menghentikan kekeliruan dan
manajamen sebagaimana dikemukakan penyimpangan yang sedang berlangsung
oleh Lembaga Administrasi Republik ataupun memperbaikinya. Dengan
Indonesia (LANRI) (dalam Suyanto: tindakan preventif dan refresif itu
2004,11) yaitu: perencanaan, dapatlah dihindarkan terjadinya hal-hal
pelaksanaan, dan pengendalian yang tidak diinginkan dan proses
(pengawasan dan evaluasi). Suatu bimbingan dan konseling agama dapat
kegiatan bimbingan dan konseling diarahkan sesuai dengan apa yang
agama Islam bila ingin dapat direncanakan. Di samping itu dengan
dilaksanakan dengan baik dan evaluasi, pihak lembaga pengelola
memproleh hasil yang optimal haruslah bimbingan dan konseling juga dapat
dikelola dengan menerapkan fungsi- mengadakan usaha-usaha peningkatan
fungsi manejemen. dan penyempurnaan sebagai tindak
Perencanaan bimbingan dan lanjut dari kegiatan bimbingan dan
konseling merupakan aktivitas konseling yang dilaksanakan.
menerapkan apa, mengapa, kapan dan Dengan demikian jelaslah penerapan
bagaimana bimbingan dan konseling fungsi-fungsi manajemen dalam
agama Islam dilaksanakan serta siapa penyelenggaraan bimbingan dan
yang menjadi konselornya. Sedangkan konseling agama Islam sangatlah urgen
untuk mengetahui apakah tugas-tugas agar tujuannya dapat dicapai secara
bimbingan dan konseling agama Islam efektif dan efesien.
telah dilaksanakan oleh para
konselornya, bagaimana tugas-tugas itu Bimbingan dan Konseling Keagamaan
dilaksanakan dan pengaruhnya kepada Islami dan Tujuannya
masyarakat, apakah tidak terjadi Kata bimbingan berasal dari kata
penyimpangan-penyimpangan dan dalam bahasa Inggris ”Guidance” , yang
sebagainya, maka perlulah pihak berakar dari kata to guide, yang berarti
lembaga pengelola bimbingan dan menunjukkan, membimbing atau
konseling senantiasa melakukan menuntun orang lain ke jalan yang
evaluasi. benar. Ia sebagai usaha menolong orang
Evaluasi atau penilaian merupakan lain mengembangkan pandangannya
langkah penting dalam manajemen terhadap dirinya, orang lain dan
bimbingan dan konseling agama Islam. masyarakat sekitarnya. ( Hadari Nawawi
Tanpa penilaian tidak mungkin dapat 1982, 23)
diketahui dan mengidentifikasi Bimbingan Keagamaan Islami adalah
keberhasilan pelaksanaan program proses pemberian bantuan terhadap
kegiatan bimbingan dan konseling individu nagar dalam kehidupan

38 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014


Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Ilham

keagamaannya senantiasa selaras dalam kehidupan keagamaan,


dengan ketentuan dan petunjuk Allah, antara lain dengan cara :
sehingga dapat mencapai kebahagiaan a. membantu individu menyadari
hidup di dunia dan akhirat. (Tohari fitrah manusia;
Musnamar, dkk 1992,143) b. membantu individu
Istilah Konseling berasal dari kata mengembangkan fitrahnya;
dalam bahasa Inggeris to councel yang c. membantu individu
artinya memberikan nasehat atau memahami dan menghayati
anjuran kepada orang lain secara ketentuan dan petunjuk Allah
berhadapan muka satu sama lain. dalam kehidupan keagamaan;
Konseling atau penyuluhan diartikan d. membantu individu
pemberian nasehat atau penasehatan menjalankan ketentuan dan
kepada orang lain socara individual petunjuk Allah mengenai
(perorangan) yang dilakukan dengan kehidupan keagamaan.
face to face. (H.M. Arifin1976,18) 2. Membantu individu
Menurut Prayitno, konseling adalah memecahkan masalah yang
proses pemberian bantuan yang berkaitan dengan kehidupan
dilakukan melalui wawancara konseling keagamaan, antara lain
oleh konselor kepada individu yang dengan cara:
mengalami masalah (klien) yang a. Membantu individu
bermuara pada teratasinya masalah memahami problem yang
yang dihadapi oleh klien. ( Prayitno dihadapi;
l986,105) Sementara L.R. Wolberg b. Membantu individu
mengartikan konseling merupakan mamahami keadaan dirinya
bentuk wawancara di mana klien dan lingkungannya;
ditolong untuk mengerti lebih jelas c. Membantu individu
tentang dirinya sendiri ,untuk memahami dan menghayati
memperbaiki kesulitan yang berbagai cara untuk
berhubungan dengan lingkungan atau mengatasi problem kehidupan
untuk memperbaiki kesukaran keagamaan sesuai syari'at
penyesuaian. (dalam Dewa Ketut Islam;
Sukardi l985, 15) d. Membantu individu
Konseling Keagamaan Islami menetapkan pilihan upaya
adalah proses pemberian bantuan pemecahan problem
kepada individu agar menyadari keagamaan yang dihadapinya.
kembali eksistensinya sebagai 3. Membantu Individu
makhluk Allah yang seharusnya memelihara situasi dan
dalam kehidupan keagamaannya kondisi kehidupan keagamaan
senantiasa selaras dengan ketentuan dirinya yang telah baik agar
dan petunjuk Allah, sehingga dapat tetap baik atau menjadi lebih
mencapai kebahagiaan hidup di baik. (Thohari Musnamar, dkk
dunia dan di akhirat. (Tohari 1992,144)
Musnamar, dkk 1992,143)
Tujuan bimbingan dan konseling Fungsi-Fungsi Manajemen
keagamaan Islami sebagaimana Kata manajemen berasal dari bahasa
dirumuskan oleh Thohari Inggris, dari kata to manage, yang
Musnamar, dkk sebagai berikut : sinonimnya antara lain to hand, yang
1. Membantu individu mencegah berarti mengurus, to control artinya
timbulnya masalah masalah memeriksa, to guide, memimpin. Jadi
apabila hanya dilihat dari asal katanya,

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014 39


Ilham Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen

manajemen berarti pengurusan, menjadi tepat guna dan berdaya


pengendalian, memimpin, atau guna.
membimbing (Mochtar Effendy 1996, Sebagian ahli menyebutkan bahwa
9). konsepsi manajemen melalui
Adapun pengertian manajemen pendekatan disebut unsur-unsur
secara luas cukup beragam pendapat (element) manajemen, dan sebagian
yang dikemukakan oleh para ahli, yang lain menyebutnya fungsi-fungsi
antara laian : manajemen, dan istilah yang terakhir
1. George R Terry (1961,32) ini yang digunakan penulis dalam
mengemukakan bahwa “ tulisan ini.
Manajemen adalah suatu proses Selain pengistilahan yang masih
yang membedakan atas berbeda, tampaknya juga belum ada
perencanaan, pengorganisasian, kesepakatan pendapat di antara para
penggerakan, pelaksanaan, dan pakar manajemen mengenai berapa
pengawasan, dengan jumlah fungasi manajemen itu. Mereka
memanfaatkan baik ilmu mempunyai pandangan yang berbeda,
maupun seni agar dapat tergantung pada titik pandang
menyelesaikan tujuan yang telah penekanan mengenai fungsi-fungsi yang
ditetapkan sebelumnya”. ditinjolkan. Meskipun demikian, dari
2. R. Makharita (dalam berbagai perbedaan itu dapat diketahui
Handayaningrat 1988, 19), adanya kesamaan tujuan, yaitu
“Manajemen adalah pemanfaatan efisiensi.
sumber-sumber yang tersedia Uraian berikut akan dikemukakan
atau yang berpotensial di dalam beberapa pendapat mengenai fungsi-
pencapaian tujuan”. Adapun fungsi manajemen, antara lain :
yang dimaksud sumber-sumber 1. William H. Newman dalam
yang tersedia dan berpotensial Handayaningrat (1988, 10)
dalam definisi kedua ini adalah memberikan akronim POASCO,
kombinasi unsur-unsur manusia yaitu :
(men), barang (material), uang a. Planning (perencanaan)
(money), mesin (machine), dan b. Organizing (pengorganisaisian)
metode (methode) yang dapat c. Asembling reosurce
disingkat menjadi 5M. (pengumpulan sumber)
3. Memperhatikan kedua macam d. Supervising (pengendalian kerja)
definisi manajemen tersebut di e. Controling (pengawasan)
atas, dapat dijelaskan bahwa 2. H. Koontz dan O’Donnel, dengan
pada definisi pertama manajemen akronim POSDICO berpendapat
dipandang sebagai suatu proses bahwa fungsi-fungsi manajemen
mulai dari tahap perencanaan, terdiri dari:
pengorganisasian, penggerakan, a. Planning (perencanaan)
pelaksanaan, sampai pada b. Organizing (pengorganisasian)
pengawasannya. Dalam hal ini c. Staffing (penyusunan staf)
terlihat betapa pentingnya proses d. Directing (pembinaan kerja)
tersebut ditempatkan dalam e. Controling (pengawasan)
usaha mencapai tujuan Dari pendapat-pendapat tersebut
organisasi. Adapun definisi kedua di atas, maka dalam tulisan ini akan
menitikberatkan mencari dikemukakan fungsi-fungsi manajemen
kombinasi yang terbaik dan menurut pendapat George R. Terry
efisien dari 5M itu agar organisasi sebagai pembahasan, mengingat bahwa

40 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014


Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Ilham

pendapat ini lebih populer di kalangan vertikal ke bawah. Keempat,


masyarakat. programmes adalah sederetan kegiatan
1). Planning (perencanaan) yang digambarkan dalam mencapai
Menurut Sondang P.Siagian tujuan. Suatu program dimaksudkan
(1996,108) perencanaan adalah untuk menentukan kegiatan-kegiatan
keseluruhan proses pemikiran dan secara bertahap. Karena itu, sangat
penentuann secara matang dari hal-hal terkait dengan waktu dan ruang karena
yang akan dikerjakan di masa yang ia berpangkal dan berkelanjutan serta
akan datang dalam rangka mencapai mempunyai titik ujung yang
tujuan yang akan ditentukan. menunjukkan bahwa program itu
Perencanaan juga merupakan tindakan berakhir. Kelima, Schedules yaitu
yang dilakukan untuk mendapatkan pembagian program berdasarkan waktu
hasil yang ditentukan dalam jangka tertentu yang menunjukkan sesuatu
ruang dan waktu. Alhasil, perencanaan kegiatan harus diselesaikan. Karena itu,
merupakan proses pemikiran, baik biasanya schedules merupakan bagian
secara garis besar maupun secara yang tidak terpisahkan dari program.
mendetail dari suatu kegiatan yang Oleh karena schedules merupakan
dilakukan untuk mencapai kepastian bagian dari program yang berkaitan
yang paling baik dan ekonomis. dengan waktu, maka dalam keadaan
Dan suatu perencanaan yang dapat terpaksa schedules dapat sewaktu-
diharapkan mencapai hasil yang waktu berubah dalam arti dimajukan
maksimal apabila berisi pelbagai atau dimundurkan, tetapi program dan
kegiatan, mulai forecasting, objectives, tujuan tidak berubah. Keenam,
policies, programes, schedules, procedures adalah suatu gambaran sifat
procedures, dan budget (Mochtar Efendy dan metode untuk melaksanakan suatu
1996, 9). Pertama, forecasting adalah pekerjaan. Perbedaannya dengan
suatu taksiran atau perkiraan yang program ialah program menyatakan
sistematis tentang sesuatu yang akan tentang apa yang harus dikerjakan,
terjadi berdasarkan fakta yang ada. tetapi prosedure berbicara tentang
Kedua, objectives diartikan sebagai bagaimana melaksanakannya. Ketujuh,
tujuan, yaitu nilai-nilai yang akan budget ialah perkiraan atau taksiran
dicapai atau diingini oleh organisasi. biaya yang harus dikeluarkan di satu
Suatu organisiasi haruslah mempunyai pihak, dan pendapatan (income) yang
tujuan yang jelas, karena dengan tujuan diharapkan diperoleh pada masa datang
yang jelas dapat diketahui oleh semua di pihak lain.
orang yang terlibat dalam organisasi 2). Organizing (Pengorganisasian)
sehingga mereka dapat berpartisipasi Pengorganisasian adalah
dengan penuh kesadaran. penentuan, pengelompokan, dan
Ketiga, policies yakni rencana kegiatan pengaturan berbagai kegiatan yang
yang diadakan untuk menentukan perlu, menetapkan struktur formal dari
kegiatan-kegiatan yang berulang-ulang. kewenangan di mana pekrjaan dibagi-
Suatu policy yang baik haruslah bagi sedemikian rupa, ditentukan, dan
mantap (stabil), dapat dimengerti, dikoordinasikan untuk mencapai tujuan
mudah diamati (observe) agar para yang diinginkan
pelaksana tidak bingung dalam 3). Actuating (Penggerakan)
melaksanakannya. Di samping itu, Penggerakan pelaksanaan adalah
policy merupakan keputusan yang usaha agar semua anggota kelompok
positif sebagai suatu perintah yang suka melaksanakan tercapainya tujuan
harus dipatuhi (imperative) oleh seluruh dengan kesadarannya sendiri dan tetap
jajaran di dalam organisiasi secara berpedoman kepada perencanaan

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014 41


Ilham Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen

(planning) dan usaha dalam mencapai sukses bimbingan dan


pengorganisasiannya. konseling Islam
4) Controling (Pengawasan) Dengan demikian fungsi manajemen
Dalam buku petunjuk pelaksanaan yang dimaksudkan adalah rangkaian
penyebarluasan pengertian dan berbagai kegiatan yang telah ditetapkan
kesadaran pengawasan melalui jalur dan memiliki hubungan saling
agama yang dikeluarkan oleh ketergantungan antara satu dengan
Inspektorat Jenderal Departemen yang lainnya yang dilaksanakan oleh
Agama RI, memberikan pengertian orang-orang dalam organisasi atau
bahwa pengawasan adalah proses bagian-bagian yang diberi tugas untuk
pengamatan terhadap pelaksanaan melaksanakan kegiatan. Sedangkan
seluruh bagian organisasi untuk fungsi manajemen tersebut merupakan
menjamin agar semua pekerjaan fungsi-fungsi kegiatan yang berangkai,
berjalan sesuai dengan rencana, bertahap, berkelanjutan, dan saling
ketentuan, dan kebijakan yang mendukung satu sama lain. Dan bila
ditetapkan (1995/1996, 13) dikaitkan dengan bimbingan dan
Pengawasan juga dimaksudkan konseling Islam, maka
sebagai tindakan penilaian/perbaikan lembaga/organisasi bimbingan dan
terhadap bawahan untuk menjamin konseling Islam yang menggunakan
agar pelaksanaan tugas sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut akan mencapai
rencana. Jadi, penilaiannya apakah hasil yang lebih maksimal. Karena itu,
hasil pelaksanaannya tidak sebuah lembaga/organisasi bimbingan
bertentangan dengan sasaran (goals) dan konseling Islam sangat
dan rencananya (plans). Bila terlihat membutuhkan manajemen untuk
adanya penyimpangan-penyimpangan mengatur dan menjalankan aktivitasnya
perlu segera diadakan perbaikan. sesuai dengan tujuan yang ingin
Penilaian atau evaluasi bimbingan dicapai.
dan konseling agama adalah upaya Dalam tulisan ini akan diuraikan
untuk mengadakan penilaian satu persatu penerapan fungsi-fungsi
pelaksanaan bimbingan dan konseling manajemen dalam proses pelaksanaan
agama dengan berbagai suatu program bimbingan dan konseling agama Islam
bimbingan dan konseling agama /hasil sehingga dapat diharapkan akan
bimbingan dan konseling agama yang mencapai hasil yang lebih maksimal:
dilaksanakan (Dirjen Bimas Islam dan 1. Perencanaan (Planning)
Urusan Haji Departemen Agama RI Setiap usaha, apapun tujunnya
1990, 67) hanya dapat berjalan secara efektif dan
efisien bilamana sudah dipersiapkan
Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dan direncanakan terlebih dahulu
dalam Bimbingan dan Konseling dengan matang. Demikian pula usaha
Agama Islam bimbingan dan konseling agama Islam
Rangkaian dari kegiatan bimbingan hanya dapat berlangsung dengan
dan konseling Islam yang terdiri atas efekktif dan efisien bilamana
perencanaan, pengorganisasian, sebelumnya sudah dipersiapkan dengan
penggerakan , dan pengerahan, serta perencanaan yang matang sebagai
diikuti dengan pengawasan dan keputusan untuk waktu yang akan
penilaian pelaksanaan bimbingan dan datang, apa yang akan dilakukan,
konseling Islam. Hal itulah yang bilamana dilakukan, di mana
dimaksudkan dengan fungsi-fungsi dilakukan, bagaimana melakukan, dan
manajemen yang perlu diterapkan siapa yang akan melakukan. Adapun
proses pencapaian tujuan itu

42 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014


Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Ilham

memerlukan proses manajemen yang a. Penentuan dan perumusan


sehat, dalam arti terarah, efektif, dan sasaran dalam rangka
efisien. pencapaian tujuan dakwah yang
Dengan perencanaan, telah ditetapkan sebelumnya;
penyelenggaraan bimbingan dan b. Penetapan tindakan-tindakan
konseling agama Islam dapat berjalan dakwah dan prioritas
terarah dan teratur rapi. Hal ini bisa pelaksanaannya;
terjadi sebab dengan pemikiran yang c. Penetapan dan penjadwalan
matang menyangkut hal-hal apa yang waktu (Scheduling);
harus dilakukan dan bagaimana cara d. Penetapan metode;
melakukannya, sehingga dapat e. Penetapan lokasi;
dipertimbangkan kegiatan mana yang f. Penetapan biaya, fasilitas, dan
mendapat prioritas dan harus faktor-faktor lain yang diperlukan
didahulukan, serta kegiatan mana yang (budgeting);
harus dikemudiankan. Atas dasar Mengingat bahwa dalam
inilah, maka kegiatan-kegiatan perencanaan perlu adanyaketerlibatan
bimbingan dan konseling agama Islam sarana dan prasarana dalam
itu dapat diurutkan dan diatur tahap menunjang lajunya pelaksanaan
demi tahap yang mengarah pada tindakan-tindakan manajemen tersebut,
pencapaian sasaran dan tujuan yang menurut Kustadi Suhandang 2007, 51-
telah ditetapkan. 52), rencana suatu manajemen lazim
Dalam kaitannya dengan disebut dalam tiga jenis, yaitu:
perencanaan, maka bimbingan dan a. Rencana bidang material, yaitu
konseling agama Islam sebagai usaha memuat hal-hal yang
bersama yang harus dilakukan secara menyangkut dengan pengadaan
bersama-sama pula melalui organisasi serta penggunaan bahan baku,
atau lembaga bimbingan dan konseling barang-barang untuk keperluan
agama Islam, sangat diperlukan administrasi,dan mesin-memsin
kepemimpinan yang tepat. Oleh karena yang diperlukan
itu, fungsi perencanaan bagi proses b. Rencana bidang finansial, yaitu
bimbingan dan konseling agama Islam memuat hal-hal yang berkaitan
adalah untuk membantu manajer dengan pengumpulan atau
bimbingan dan konseling agama Islam penerimaan dana serta
dalam melakukan pengaturan, pengeluaran atau
penggerakan, dan penilaian atau penggunaannya, termamsuk
evaluasi dan pengawasan tentang biaya-biaya yang harus
jalannya tugas-tugas bimbingan dan dikeluarkan untukkeperluan
konseling agama Islam, baik yang opersional para pelaksana dan
sedang berjalan maupun yang telah pengadaan sarana manajemen
berjalan, untuk selanjutnya dijadikan yang diperlukannya.
landasan bagi pelaksanaan yang akan c. Rencana bidang operasional,
datang yaitu tindakan-tindakan yang
Menurut Rosyad Shaleh (1977, 64), haarus dilakukan oleh para
bahwa perencanaan dakwah, termasuk pelaksana sesuai dengan tugas,
kegiatan bimbingan dan konseling wewenang, serta tanggung jawab
agama Islam harus meliputi langkah- yang dibebankan kepadanya.
langkah sebagai berikut: Sudah tentu rencana dimaksud
Perkiraan dan perhitungan masa depan harus disesuaikan dengan
(forecasting); rencana bidang keuangannya.
Rencana yang didasarkan pada

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014 43


Ilham Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen

polaq pelaksanaan kerja barang tentu disesuaikan dengan


(operasinya) itu, sudah tentu bidang garapannya dan lokasi yang
membutuhkan alat-alat dan .menjadi tempat kegiatannya.
orang-orang untuk Apabila pengorganisasian
menyelesaiikan seluruh kegiatan sebagaimana disebutkan di atas,
yang direncanakannya itu. Maka merupakan wadah dan kerangka
rencana bidang opersional struktur yang relatif tetap, maka sisi
maupun material tersebut harus lain dari pengorganisasian juga
selalu berorientasi pada rencana memperhatikan hubungan berlakunya
bidang finansial. tata kerja menurut struktur sehingga
Demikianlah proses penyelenggaraan masing-masing pelaku mempunyai
bimbingan dan konseling agama Islam hubungan formal , baik sebagai atasan,
yang didasarkan pada suatu rencana bawahan, atau sesama sejawat dengan
yang telah dipersiapkan secara matang kewajiban dan tanggung jawab yang
kemudian diikuti dengan langkah- telah ditetapkan. Hubungan timbal
langkah kongkrit di lapangan akan balik antara orang-orang dalam
memberikan hasil yang lebih baik. organisasi itu merupakan proses
2. Pengorganisasian (Organizing) dinamis dalam kegiatan organisasi
Pengorganisasian bimbingan dan untuk mencapai tujuan.
konseling agama Islam adalah Dalam kaitannya dengan hal yang
keseluruhan proses pengelompokan dikemukakan di atas, Zaini Muchtaram
orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, (1996,12) mengatakan:
tanggung jawab, dan wewenang Kualitas hubungan antara para
sedemikian rupa sehingga terciptanya pelaku organisasi, lebih-lebih organisasi
suatu organisasi yang dapat digerakkan keagamaan, tidak selamanya bersifat
sebagai suatu kesatuan dalam rangka formal tetapi juga informal, dalam
penciptaan tujuan yang telah bentuk perilaku pribadi yang bersifat
ditentukan. emosional dan kadang-kadang juga
Dengan demikian, pengorganisasian irrasional. Oleh karena itu menjadi
memiliki arti penting bagi proses suatu seni bagi pimpinan organisasi
bimbingan dan konseling agama Islam, untuk mengatur keseimbangan antara
sebab dengan dibagi-baginya kegiatan hubungan formal dengan informal di
dalam tugas-tugas yang lebih rinci anatara para pelaku organisasi demi
kepada pelaksana-pelaksana yang telah keberhasilan yang ingin dicapai.
diseleksi akan terhindar dari adanya Dengan demikian pengorganisasian
penumpukan tugas berada pada satu merupakan penyusunan struktur,
atau dua orang saja. Jadi, prosedur, dan proses kegiatan
pengorganisasian mengandung unsur kerjasama atas dasar hubungan
koordinasi untuk menemukan rasional dan formal menurut tatanan
kepastian dari berbagai perbedaan- hirarkhi untuk mencapai tujuan yang
perbedaan berbagai unsur demi ingin dicapai.
terciptanya harmonisasi dalam tugas 3. Penggerakan (Actuating)
bimbingan dan konseling agama Islam Penggerakan bimbingan dan
Pengorganisasian sangat erat konseling agama Islam merupakan
hubungannya dengan pengaturan keseluruhan proses pemberian motivasi
struktur melalui penentuan kegiatan kepada para unsur pelaksana dakwah
untuk mencpai tujuan, walaupun sehingga mereka mau melaksanakan
struktur itu bukan merupakan tujuan. tugas dengan ikhlas demi tercapainya
Oleh karena itu, organizing bimbingan tujuan yang diinginkan. Oleh karena
dan konseling agama Islam sudah itu, setelah rencana dakwah ditetapkan,

44 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014


Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Ilham

demikian pul setelah diorganisir dengan konseling agama Islam dalam


rapi, maka tindakan berikutnya adalah rangka penggerakkan bimbingan
menggerakkan dan memotivasi para dan konseling agama Islam.
pelaksana tersebut untuk segera Masalahnya bagaimana para
berfungsi sesuai dengan pembagian pelaku dakwah itu secara tulus
tugas (job discription) nya. Sasaran ikhlas dan senang hati bersedia
penggerakan yang utama sekali adalah melakukan segala tugas dakwah
sumber daya manusianya. Dalam hal ini yang diserahkan kepadanya
semua tenaga kerja yang tersaring atau dengan motivasi semata- mata
pun yang telah ditetapkan menjadi ingin mendapatkan ridha Allah.
anggota digerakkan atau dibina agar Walaupun demikian, mengingat
mau serta mampu bekerjasama untuk bahwa para pelaksana bimbingan dan
mencapai tujuan yang telah ditentukan. konseling agama Islam adalah manusia
Untuk tujuan manajemen bimbingan biasa, maka pimpinan dakwah harus
dan konseling agama Islam, pembinaan selalu mempertimbangkan segi
tentunya diarahkan pada kesejahteraannya demi memenuhi
pengembangan dan peningkatan karier kebutuhan hidup setiap pelaksana
para anggota di bidang bimbingan dan bimbingan dan konseling agama Islam.
konseling agama Islam, di samping agar b. Pembimbingan ((directing),
para anggota betah bekerja sesuai adalah merupakan tindakan
dengan tuntutan organaisasi atau pimpinan yang dapat menjamin
lembaganya. terlaksananya tugas-tugas
Penggerakan sebagai salah satu bimbingan dan konseling agama
fungsi manajemen sangat memegang Islam sesuai dengan rencana
peranan penting, sebab tanpa adanya kebijaksanaan dan ketentuan-
penggerakan maka fungsi-fungasi ketentuan lain yang telah
manajamen lainnya seperti planning, digariskan, sehingga apa yang
organizing, dan controling tidak akan menjadi tujuan bimbingan dan
dapat berjalan secara efektif. Pentingnya konseling agama Islam dapat
penggerakan ini karena langsung dicapai.
berhubungan dan bersangkut paut c. Penjalinan hubungan
dengan tenaga manusia, yang tidak (coordinating), adalah
dapat disamakan sumber-sumber dimaksudkan untuk menjamin
(resource) lainnya seperti mesin, uang, terwujudnya harmonisasi dan
peralatan, dan sebagainya, karena sinkronisasi usaha-usaha
manusia di samping memiliki sifat-sifat bimbingan dan konseling agama
emosi, seperti perasaan dan keinginan, Islam yang mencakup segi-segi
terutama karena manusia memiliki yang sangat luas, sehingga tidak
kebutuhan untuk hidup dan terjadi kekosongan, kekembaran,
mempertahankan hidupnyasehingga dan kekacauan dalam
para pelaku dakwah perlu diperhtikan pelaksanaan tugas pada bidang-
kesejahterannya. bidang yang telah diatur dengan
Dalam upaya meningkatkan fungsi rapi.
penggerakan bimbingan dan konseling d. Penyelenggaraan komunikasi
agama Islam tersebut perlu ditempuh (communicating). Dalam
langkah-langkah sebagai berikut: kehidupan organisasional,
a. Pemberian motivasi (motivating), pencapaian tujuan dengan segala
yang merupakan salah satu proses dan remifikasinya
aktivitas yang harus dilakukan membutuhkan komunikasi yang
oleh manajer bimbingan dan efektif (Sondang P Siagian

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014 45


Ilham Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen

1989,109). Karena memang dilaksanakan sesuai dengan rencana


anggota organiasi tidak mungkin dan ketentuan yang telah ditetapkan.
bahkan tidak dapat hidup Untuk dapat mengetahui apakah
teresolisasi, baik dari rekan- tugas-tugas dakwah itu dilaksanakan
rekan sekerjanya maupun dari oleh para pelaksana, bagaimana tugas
lingkungannya. Tujuan yang itu dilaksanakan, sudah sampai sejauh
hendak dicapai, strategi yang mana pelaksanaannya, apakah tidak
hendak dijalankan, keputusan terjadi penyimpangan, maka pimpinan
yang harus dilaksanakan, dan organisasi dakwah perlu melakukan
rencana yang harus pengawasan, penilaian (evaluasi), dan
direalisasikan, kesemuanya pengendalian. Dengan cara demikian,
memerlukan hubungan baik pimpinan dapat mengambil tindakan
antar individu maupun antar pencegahan terhadap kemungkinan
satuan kerja. terjadinya penyimpangan. Dan apabila
e. Pengembangan/peningkatan penyimpangan telah terjadi, maka
pelaksana (developping people), pimpinan segera mengambil langkah
mempunyai arti penting bagi pengendalian dan perbaikan untuk
proses dakwah. Hal ini bertujuan menjaga agar tidak terjadi
untuk meningkatkan kesadaran, penyimpangan yang terlalu parah yang
kemampuan, keahlian, dan dapat merusak sistem yang telah
ketrampilan para pelaku dibuat.
bimbingan dan konseling agama Penilaian atau evaluasi bimbingan
Islam (Konselor/Penyuluh Agama dan konseling agama adalah upaya
Islam) sehingga penyelenggaraan untuk mengadakan penilaian
bimbingan dan konseling agama pelaksanaan bimbingan dan bagama
Islam berjalan secara efektif dengan berbagai suatu program
untuk melakukan perubahan, bimbingan dan konseling agama /hasil
perbaikan, dan pembaharuan bimbingan dan konseling agama yang
keadaan masyarakat dilaksanakan (Dirjen Bimas Islam dan
memerlukan pendukung yang Urusan Haji Departemen Agama RI
memiliki kemampuan yang 1990, 67)
handal, di samping memiliki Dalam hal penilaian bimbingan dan
iman dan kesadaran yang tinggi konseling agama, baik pengelola-
dalam pelaksanaan tugas mulia pengelola maupun penyuluh agama itu
ini. sendiri harus mengetahui prinsip-
4. Pengawasan (Controling) prinsip evaluasi bimbingan dan
Menurut Sondang P. Siagian konseling agama sebagai berikut:
(1996,135) pengawasan sebagai proses a. Prinsip Integralitas
pengamatan dari pelaksanaan seluruh Dalam prinsip ini yang dinilai bukan
kegiatan organisasi untuk menjamin hanya hasil bimbingan dan konseling
agar semua pekerjaan yang telah agama saja, melainkan segala segi yang
ditentukan sebelumnya. Apabila berkaitan dengan pelaksanaan tugas
pengawasan ini dikaitkan dengan bimbingan dan konseling agama.
bimbingan dan konseling agama Islam b. Prinsip Kontinuitas
maka penyelenggaraan dakwah dapat Evaluasi tidak hanya dilakukan
dikatakan berjalan dengan efekif dan secara insedental, melainkan harus
efisien bilamana tugas-tugas dakwah dilaksanakan secara
yang telah diserahkan kepada para berkesinambungan. Hasil penilaian
pelaksananya benar-benar yang diperoleh di suatu waktu harus

46 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014


Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Ilham

senantiasa dihubungkan dengan hasil penilaian dalam proses yang dapat


penilaian pada waktu sebelumnya. dilakukan dengan cara berikut:
c. Prinsip Obyektivitas a. Mengamati partisipasi dan
Setiap penilaian harus dilakukan aktivitas sasaran dalam kegiatan
secara obyektif/evaluasi yang obyektif layanan bimbingan dan konseling
artinya dalam melaksanakan penilaian agama;
didasarkan semata-mata atas b. Menguangkaplam pemahaman
kenyataan yang sebenarnya. sasaran atas materi-materi
d. Prinsip Koperatif bimbingan dan konseling agama
Prinsip ini sangat erat kaitannya yang telah disajikan.
dengan ketiga prinsip tersebut di atas. c. Menguangkapkan kegunaan
Prinsip ini dimaksudkan bahwa setiap layanan bagi sasaran sebagai
penilaian bimbingan dan konseling hasil dari partisipasi/aktivitasnya
agama dilakukan bersama-sama oleh dalam layanan bimbingan dan
semua unsur yang terkait, baik pihak konseling agama.
pengelola, penyuluh, maupun pihak d. Mengungkapkan minat sasaran
terkait. (Dirjen Bimas Islam dan Urusan tentang perlumya layanan
Haji Departemen Agama RI : 1990 : 68). bimbingan dan konseling agama
Ada dua macam kegiatan evaluasi lebih lanjut.
bimbingan dan konseling agama e. Mengamati perkembangan
menyangkut evaluasi produk (hasil) dan sasaran dalam kaitannya dengan
evaluasi proses. Evaluasi hasil layanan yang diberikan,
memusatkan perhatian pada efek-efek terutaman layanan bimbingan
(dampak/pengaruh) yang dihasilkan dan konseling agama yang
sesuai dengan tujuan-tujuan bimbingan dilakukan secara
dan konseling, untuk memperoleh berkesinambungan.
informasi kefektifan layanan bimningan f. Mengungkapkan kelancaran
dan penyuluahan. Sedangkan evaluasi proses dan suasana
proses memusatkan perhatian pada penyelenggaraan kegiatan
aspek-aspek kegiatan bimbingan dan layanan bimbingan dan konseling
konseling yang mendahului tercapainya agama.
efek. (WS. Winkel 1991, 647) Obyek evaluasi bimbingan dan
Aspek yang dinilai baik hasil konseling agama diperincikan sebagai
maupun proses dalam evaluasi berikut:
bimbingan dan konseling agama secara a. Menyangkut sasaran bimbingan
umum, antara lain: dan konseling agama, meliputi
a. Kesesuaian antara program 1) Perkembangan sikap dan minat
dengan pelaksanaan; sasaran terhadap materi
b. Keterlaksanaan program; bimbingan dan konseling agama
c. Hambatan-hambatan yang 2) Perkembangan pengetahuan
dijumpai; sasaran akibat bimbingan dan
d. Dampak layanan bimbingan dan konseling agama
konseling agama; 3) Daya tangkap sasaran pada
e. Respon sasaran kegiatan umumnya
bimbingan dan konseling agama; 4) Perubahan sikap dan perilaku
f. Perubahan sikap dan perilaku setelah bimbingan dan konseling
dalam kehidupan beragama. agama
Menurut Achmad Juntika Nurihsan b. Menyangkut sarana dan
(2006, 58-59) apabila dilihat evaluasi prasarana, meliputi:
bimbingan dan konseling lebih bersifat

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014 47


Ilham Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen

1) Materi/bahan bimbingan dan Umpan balik pengguna layanan


konseling agama bimbingan dan konseling agama,
2) Situasi di lapangan/tempat Jadwal kegiatan, dan Catatan pribadi.
bimbingan dan konseling Pengendalian dan penilaian, di
3) Keadaan para penyuluh agama samping ditujukan pada pelaksanaan
itu sendiri tugas-tugas bimbingan dan konseling
c. Menyangkut proses bimbingan agama Islam yang sedang berjalan, juga
dan konseling agama, antara lain: ditujukan kepada proses yang sudah
1) Bagaimana para penyuluh agama selesai. Apabila pengendalian dan
dalam menyampaikan bimbingan penilaian macam pertama dimaksudkan
dan konseling agama untuk pencegahan terhadap
2) Bagaimana cara sasaran kemungkinan-kemungkinan terjadinya
menerima bimbingan dan penyimpangan, maka pengendalian dan
konseling agama penilaian macam kedua dimaskudkan
3) Lamanya waktu yang tersedia sebagai peningkatan dan
untuk bimbingan dan konseling penyempurnaan terhadap proses
agama, dan lain-lain. (Dirjen bimbingan dan konseling agama Islam
Bimas Islam dan Urusan Haji untuk masa-masa yang akan datang.
Departemen Agama RI 1990, 69 - Pada akhirnya pengawasan,
70) pengendalian, dan penilaian terhadap
Dengan demikian evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling
bimbingan dan konseling agama juga agama Islam harus ditujukan kepada
tidak lepas dari evaluasi hasil proses, semua fungsi manajemen lainnya,
yakni mengevaluasi hasil pelaksanaan sebab ia merupakan unsur-unsur yang
bimbingan dan konseling agama yang saling kait mengait. Dengan kata lain,
menyangkut sasarannya dan proses controling harus bisa menjawab
pelaksanaannya serta mengevaluasi mengapa rencana yang telah ditetapkan
pula sarana dan prasarananya tidak dapat terlaksana, mengapa
(termasuk penyuluh agama). organisasi yang telah disusun tidak
Adapun metode yang dapat dapat menjamin mencapai tujuan, serta
digunakan dalam evaluasi program mengapa fungsi penggerakan tidak
layanan bimbingan dan konseling dapat menggerakkan pelaksana
secara umum sebagai berikut: sehingga tidak dapat melakukan
a. Ketercapaian tujuan (goal tugasnya secara baik.
attainment) bimbingan dan
konseling. Penutup
b. Kemanfaatan layanan bimbingan Kegiatan bimbingan dan konseling
dan konseling. agama Islam yang menjadi tugas suci
c. Kepuasan pelanggan terhadap bagi setiap muslim tidak akan mencapai
layanan bimbingan dan konseling hasil yang maksimal apabila hanya
(consumer satisfiction). dilaksanakan oleh orang perseorangan
d. Penilaian ahli (expert assessment) secara sendiri-sendiri. Untuk mencapai
dari pihak yang berkompeten dan hasil bimbingan dan konseling agama
berwenang. Islam secara efektif dan efisien, dakwah
Teknik evaluasi program layanan hendaknya dilaksanakan secara
bimbingan dan konseling agama dapat organisasional profesional serta
dilakukan dengan berbagai cara, di didukung oleh sarana dan prasarana,
antaranya: Observasi, Rekaman audio serta dana yang memadai, kemudian
dan video, Wawancara, Simulasi, diiringi dengan penerapan fungsi-fungsi
Penilaian diri, Laporan hasil kerja, manajemen yang baik. Sebab dalam

48 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014


Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Ilham

dunia modern seperti sekarang ini, tidak Kustadi Suhandang.2007. Manajemen


ada suatu usaha kerja sama manusia Pers Dakwah Dari Perencanaan
yang ingin mencapai tujuan tertentu Hingga Pengawasan Cet I. Bandung:
yang tidak menerapkan manajemen. Marja.
Oleh karena itu penerapan fungsi-fungsi Martin H. Mansen. 1992. Oxford
manajemen dalam proses Learner’s Dictionary. New York:
penyelenggaraan bimbingan dan Oxford University Press.
konseling agama Islam adalah Mochtar Effendy. 1996. Manajemen
merupakan syarat mutlak apabila ingin Suatu Pendekatan Berdasarkan
melihat bimbingan dan konseling agama Ajaran Islam Cet II. Jakarta:
Islam mencapai hasil secara optimal. Bhratara Niaga Media.
Prayitno. 1986. Bimbingan dan
Referensi Konseling. Padang: IKIP Padang.
Soewarno Handayaningrat. 1998.
Ahmadi, Abu. 1977. Bimbingan dan Pengantar Studi Ilmu Administrasi
Penyuluhan Agama di Sekolah. dan Manajemen Cet VII. Jakarta: Haji
Semarang: Toha Putra. Masagung.
Juntika, Achmad Nurihsan. 2006. Sondang P Siagian. 1989. Filsafat
Strategi Layanan Bimbingan & Administrasi Cet XXIV. Jakarta:
Konseling. Bandung: Aditama. Gunung Agung.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar ----------. 1996. Organisas,
Evaluasi Pendidikan Cet.V. Jakarta: Kepemimpinan dan Perilaku
Raja Grafindo. Administrasi Cet IV. Jakarta: Haji
Ketut, Dewa Sukardi. 1980. Pengantar Masagung.
Konseling. Jakarta: Bina Aksara. Syahril dan Riska Ahmad. 1986.
Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Pengantar Bimbingan dan Konseling.
Departemen Agama RI. 1990. Padang: Angkasa Raya.
Pedoman Peningkatan Penyuluhan Suharsimi Arikunto. 1997.Dasar-Dasar
Agama Islam. Jakarta: Depag RI. Evaluasi Pendidikan Cet 13.
Farida Yusuf Tayibnapis. 2004. Evaluasi Jakarta:Bumi Aksara.
Program. Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto. 2004. Dasar-Dasar
George R Terry. 1961.Principles of Administrasi dan Manajemen,
Management”, 3rd Edition. New York: Program Pasca Sarjana Administrasi
Richard D. Irwin. Publik STIA Bina
Hadari Nawawi. 1982. Administrasi dan Banua.Banjarmasin: STIA Bina
Organisasi Bimbingan dan Banua.
Penyuluhan. Jakarta: Ghalia Rosyad Shaleh. 1977. Managemen
Indonesia. Dakwah Islam Cet I. Jakarta: Bulan
H.M. Arifin. 1976. Pokok-Pokok Pikiran Bintang.
tentang Bimbingan dan Penyuluhan Tohari Musnamar, dkk, 1992. Dasar-
Agama di sekolah dan di Luar Dasar Konseptual Bimbingan dan
Sekolah. Jakarta: Bulan Bintang. Konseling Islami. Yogyakarta: UII
John Soeprihanto. 1999. Penilaian Press.
Kinerja dan Pengembangan WS.Winkel. 1991. Bimbingan dan
Karyawan. Yogyakarta: Fakultas Konseling di Institusi Pendidikan.
Ekonomi UGM. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Koestoer Partowisastro. 1985. Dasar- Indonesia.
Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Zaini Muchtaram. 1996. Dasar-Dasar
Manajemen Dakwah Cet II. Yogyakarta:
Sekolah-Sekolah. Jakarta: Erlangga.
Al-Amin Press.

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014 49


Ilham Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen

50 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai