Anda di halaman 1dari 2

Konten Youtube Tretan Muslim dan Coki Pardede dipermasalahkan.

Adegan memasak babi dan kurma


dianggap penistaan agama. Kamu semua setuju?

Konten milik Tretan Muslim dan Coki Pardede diberi tajuk “memasak”. Mereka memasak
daging babi dipadukan dengan kurma. Daging babi mewakili orang-orang kafir dan menu yang
diharamkan oleh Islam. Sementara itu, kurma merupakan representasi muslim. Atau, seperti
yang keduanya sebut: sangat Timur Tengah.

Kira-kira begini dialog mereka yang dianggap sebagai penistaan agama:

“Untuk pertama kalinya dalam hidup saya melihat daging babi. Nggak bau ya. Coba kita
dengarkan, neraka, neraka, api neraka, babi ini neraka. Saya akan memasak daging babi. Ini
keren ya seorang chef memasak tanpa dicicip. Kalau orang Islam bagian terbaik dari babi,
dibuang. Tidak ada yang terbaik dari alharamin. Karena daging babi haram, kita akan campurin
unsur-unsur Arab, kurma, dan madu. Sangat Arab, sangat Timur Tengah sekali. Kira-kira apa
yang terjadi makanan haram babi ini dicampur dengan makanan barokah dari kurma dan madu,”
kata Tretan Muslim.

Coki Pardede menimpali pancingan Tretan Muslim dengan:

“Sebenarnya karena persiapannya kurang prepare ya, kalau bisa dapatin air zam-zam kan
menarik juga dong. Ada daging babi dicampur ini minumnya air zam-zam. Jadi bagaimana
ceritanya kalau sari-sati kurma masuk ke dalam pori-pori apakah cacing pitanya akan mualaf.
Kita tidak tahu dong. Dalam ini kan ada cacing pita,”

Membaca kalimat di atas, saya pribadi bisa merasakan kelucuan yang dikejar. Bagaimana
mungkin, cacing pita, yang diguyur air zam-zam dan dikolaborasikan dengan kurma dan madu,
bisa menjadi mualaf. Apa agama cacing pita? Mengusik logika semacam ini memang salah satu
pakem dunia “stand-up comedy” yang membesarkan nama keduanya.
Jepang merupakan salah satu negara dengan jumlah bunuh diri terbanyak di dunia.

Salah satu kawasan yang terkenal di Jepang sebagai lokasi bunuh diri adalah Hutan Aokigahara
di lereng Gunung Fuji.

Jumlah korban bunuh diri di hutan tersebut tidak dipublikasikan agar tempat itu tidak semakin
populer.

Bahkan, pemerintah Jepang sengaja menempatkan sejumlah penanda di hutan itu berisi
peringatan agar pengunjung mencari bantuan medis ketimbang mengakhiri hidup.

Rekaman video berdurasi 15 menit yang diunggah Paul ke Youtube menampilkan dia dan teman-
temannya melintasi Hutan Aokigahara untuk melihat "arwah gentayangan" sebagaimana
diucapkan Paul dalam rekaman tersebut.

Setelah beberapa saat berjalan kaki di hutan, mereka menjumpai jasad seorang pria.

Mereka lalu merekam jasad tersebut dengan tayangan jarak dekat dan wajah jenazah
diburamkan.

Seorang rekan Paul terdengar berkata bahwa dirinya "tidak merasa nyaman". Paul lalu bertanya
"Kenapa, kamu tidak pernah berdiri di sebelah mayat orang?" Paul kemudian tertawa.

Identitas jasad pria itu tidak diketahui.

Anda mungkin juga menyukai