Falsafah Kep Kel 9
Falsafah Kep Kel 9
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penemuan Roy Adaptation Model (17-20)” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih, kepada Ibu Eleni Kenanga P., M.Kep.,Sp.Kep.An
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam hal struktur
maupun penyusunan makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini dengan baik. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan, untuk ini saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................12
B. Saran ..................................................................................................................12
.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap profesi yang
kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan dalam hal finansial. Oleh
karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk menunjukkan pada dunia luar, di luar
dunia keperawatan bahwa keperawatan juga bisa sejajar dengan profesi profesi lain. Tugas ini
akan terasa berat bila perawat-perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi
keperawatan hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri untuk
menunjukkan profesionalismenya dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan keperawatan baik kepada individu, keluarga maupun masyarakat.
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih
jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Sister Roy diilapangan
atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Roy dapat diaplikasikan dengan baik
dalam pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan .
B. Rumusan Masalah
‘’Bagaimana teori dan model konsep keperawatan menurut Sister Callista Roy dalam
profesi keperawatan ? ’’
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Untuk memenuhi salah satu tugas sebagai Mahasiswa dalam mata pelajaran
Falsafah dan Teori Keperawatan serta menumbuh kembangkan wawasan terkait
dengan Falsafah dan Teori Keperawatan.
2. Bagi Pembaca
PEMBAHASAN
Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy
dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima
Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan
Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los
Angeles.
Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964
ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar
dengan Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model
konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya
yang sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori sistem. Roy
menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis - psikologis.
Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon
adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi
yang di butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis
stimulus yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli.
itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk
mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga
memegang peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model.
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun
1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi.
Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan
profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,,
dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu perkembangan
kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan
filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.
Dimulai dengan pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasi dari
Harry Helson ( 1964 ) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun
pengertian konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari
datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu.
Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu :
Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik
jika mengetahui filosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji
penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas serta keingintahuan tentang
gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis dan metode empiris.
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) : Roy
memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat
berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah
veritivity.
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa
ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling
berbagi dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau
untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki
holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar
senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain.
Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal
yang bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah :
Konsep Mayor yang membangun kerangka konseptual model adaptasi roy adalah:
1. Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan ia.
membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control,
proses, output, dan umpan balik.
2. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
konstektual dan residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat
berespon adaptif sendiri.
3. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat terhadap
penurunan atau peningkatan kebutuhan.
4. Stimulus fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secara langsung
mengharuskan manusia berespon adaptif. Stimulus fokal adalah presipitasi
perubahan tingkah laku.
5. Stimulus konstektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai dan
memberikan konstribusi terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan atau
dirangsang oleh stimulus fokal.
6. Stimulus residual adalah seluruh factor yang mungkin memberikan konstribusi
terhadap perubahan tingkah laku, akan tetapi belum dapat di validasi.
7. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik
melalui neural, cemikal, dan proses endokrin.
8. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses
yang kompleks dari persepsi informasi, mengambil, keputusan dan belajar.
9. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu ; Fisiologikal, fungsi pean,
interdependensi dan konsep diri.
10. Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusia dalam
mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
reproduksi.
11. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana
proses adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan dan elektrolit, aktivits dan
istirahat, eliminasi, nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap suhu, sensasi, dan
proses endokrin.
12. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu dalam
satu waktu berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain dan tingkah
laku langsung. Termasuk pandangan terhadap fisiknya (body image dan sensasi
diri) Kepribadian yang menghasilkan konsistensi diri, ideal diri, atau harapan diri,
moral dan etika pribadi.
13. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan
tugasnya di lingkungan social.
14. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting dan
sebagai support sistem. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara memelihara
integritas fisik dengan pemeliharaan dan pengaruh belajar.
E. Model Konseptual Adaptasi roy
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau
skema yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan
individu, kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan
pengembangannya.
Empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan
adalah : (1) manusia; (2) Lingkungan; (3) kesehatan; (4) keperawatan. Unsur
keperawatan terdiri dari dua bagian yaitu tujua keperawatan dan aktivitas
keperawatan, juga termasuk dalam elememn penting pada konsep adaptasi.
MANUSIA
Manusia
1. Manusia didefinisikan sebagai penerima asuhan keperawatan. Manusia
sebagai sistem hidup yang berada dalam interaksi yang konstan dengan
lingkungan ditandai oleh perubahan-perubahan internal maupun
eksternal.
2. Perubahan-perubahan tersebut mengharuskan manusia
mempertahankan integritasnya, yaitu adaptasi terus menerus.
3. Roy mengidentifikasikan unit sebagai stimulus. Stimulus adalah unit
dari
4. Informasi materi atau energi dari lingkungan atau dirinya sebagai
respon.
5. Seiring dengan stimulus, tingkat adaptasi adalah jangkauan stimulus
manusia yang dapat mengadaptasi responnya dengan usaha yang
wajar.
6. Tingkat adaptasi dan sistem manusia dipengaruhi oleh pertumbuhan
individu dan pemakaian dari mekanisme koping.
7. Roy mengkategorikan hasil sistem sebagai respon adaptif dan inefektif.
8. Respon adaptif adalah semua yang mengacu pada integritas manusia
yaitu semua tingkah laku yang tampak ketika manusia dapat mengerti
tentang tujuan hidup, tumbuh, produksi dan kekuasaan.
9. Respon inefektif tidak mendukung tujuan tersebut.
10. Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan
proses pengendalian manusia sebagai sistem adaptasi Diagram respon
adaptasi.
KEPERAWATAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
2. Kelemahan
Kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan
dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara merawat (caring) pada
pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak mempunyai perilaku (caring) ini
akan menjadi steresor bagi para pasiennya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Potter, P, A,. Perry, A,G,.2010 .Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta:EGC
Roy S.C-Andrews H.A. 1991.The Roy Adaptation Model: The Definitive Statement,
California: Appleton & Large.
Disusun oleh :
2. Siti Rahufi
3. Yolla Maefani