OLEH :
KARTINI MANGIN
XII IPA 5
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas perkenaan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
SAMPUL LAPORAN
Kata Pengantar……………………………………………………………………… i
Bab I
Tujuan ……………………………………………………………..…………………. 1
Bab II
Pembahasaan ………………………………..…………………………..…………. 2
Bab III
Kesimpulan ……………………………...………………………………….………… 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sumber radioaktif
Sumber radioaktif adalah unsur yang bisa memancarkan radiasi karena sifatnya
yang tidak stabil. Sumber radioaktif ada yang bersifat alami dan buatan. Sumber
radiasi alami dipaparkan sebagai berikut:
Orang yang berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang
lebih besar karena semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai
penahan radiasi. Jadi, orang yang berada di puncak gunung akan menerima
radiasi yang lebih banyak daripada yang di permukaan laut. Begitupula orang
yang bepergian dengan pesawat terbang juga menerima lebih banyak radiasi.
Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40,
Rubidium-87, unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232.
Besarnya radiasi dari kerak bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi unsur-
unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh.
UnsurUnsur radioaktif ini kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang
masuk melalui udara yang dihirup, air yang diminum ataupun makanan.
Bahkan, air mengandung larutan uranium radioaktif dan
thorium. Namun, jumlahnya sangat kecil. Unsur yang meradiasi manusia dari
dalam ini kebanyakan berupa tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-
210) dan Polonium-210. Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total
radiasi yang diterima seseorang.
2
Untuk sumber radioaktif buatan, sekarang ini telah banyak digunakan di
berbagai bidang, seperti kesehatan, industri, dan pertambangan. Yang
dipaparkan sebagai berikut:
Tindakan medik ini menyumbang 96% paparan rata-rata radiasi buatan pada
manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang diterima harus dibatasi.
Mesin pemindai sinar-X, mammografi dan CT (Computerized Axial
Tomography) Scanner meningkatkan dosis radiasi buatan pada manusia.
Untuk kepentingan tindakan medik yang menggunakan cobalt-60, dinding
kamar tempat penggunaan zat radioaktif jenis ini harus memiliki ketebalan
khusus.
2. Sumbet Radioaktivitas
3
Ø Radioaktivitas Sinar Alfa (Sinar α)
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini
ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena, yaitu peluruhan inti
atom Yang berlangsung seecara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan
radiasi, Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat
alamiah sinar Alfa
Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut
ini beberapa sifat alamiah sinar beta.
4
Radioaktivitas Sinar Gamma (Sinar γ)
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari inti
atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa maupun muatan.
Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa dan sinar
beta. Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan perubahan nomor atom maupun
massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini.
· Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari
sumber intensitasnya makin kecil.
3. Pemamfaatan
Selain itu juga ada Isotop I-131 yang mana digunakan untuk melihat cara kerja getah
tiroid yang ada di dalam kelenjar
Tidak hanya itu, ada juga Isotop dari Fe-59 yang di gunakan untuk menlihat
kecepatan produksi sel darah merah di dalam tubuh seseorang. Radioisotop juga
bisa berfungsi sebagai sumber radiasi yang bisa digunakan untuk terapi penyakit
kanker. Terapi kanker tersebut dilakukan dengan menggunakan radiosotop Co-60.
Isotop C-14 dan juga Isotop O-17 saat ini digunakan untuk mengamati proses
fotosintesis pada tanaman, Selain itu, Radioisotop dari Natrium dan juga Kalium
digunakan dalam penelitian permeabilitas selaput sel.
5
Ü Kegunaan di bidang pertanian
Radiositop juga berperan penting di dalam bidang pertanian. Isotop P-32 digunakan
untuk mengetahui cara pemupukan yang sesuai pada tanaman tertentu. Selain itu,
Isotop tsb juga digunakan untuk mengetahui kapan umur tanaman yang baik dan
siap diberikan pupuk.
Bagi para arkeolog, Radioisotop dari C-14 digunakan sebagai peruntut untuk
mengetahui berapa usia dari fosil yang ditemukan. Umur tanah, dan batuan juga
bisa diketahui dengan bantuan unsur radioaktif.
Sinar radiasi juga sangat penting di dalam dunia produksi industri. Sinar radioisotop
yang mampu menembus logam padat dan membuat plat film jadi hitam digunakan
untuk mendeteksi apakah ada keretakan dan juga mengukur ketebalan pada benda-
benda padat. Kongkritnya, radioisotop digunakan untuk:
6
· Mengawetkan benda-benda dari kayu seperti kerajinan tangan
Unsur radioaktif yang mampu secara spontan memancarkan sinar radiasi ini
ternyata tidak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun juga
memberikan resiko yang berbahaya bagi tubuh manusia. Efek radiasi dari zat
radioaktif ini memberikan dampak negatif pada organ-organ tubuh kita yang sensitif
seperti mata, fungsi reproduksi, tulang belakang. Akibat yang dapat ditimbulkan dari
sinar radioaktif ini adalah:
5. Proteksi
7
sinar yang kasatmata ini.Para dokter dan pasien yang menerima radiasi ini dalam
suatu periode tertentu diketahui menderita eritema. Dalam perkembangan lebih
lanjut, diketahui pula bahwa semua radiasi pengion dapat menyebabkan
terjadinya efek yang merusak pada organ tubuh.Namun, karena manfaat radiasi
pengion jauh lebih besar dari risiko penerimaan efeknya, saat ini prosedur radiolo-
gi diagnostik telah diterima sebagai bagian dari prosedur klinis yang penting
dalam praktik medik.Proteksi Radiasi adalah pengawasan terhadap bahaya
radiasi melalui peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pemanfaatan radiasi
dan bahan-bahan radioaktif. Di Indonesia, badan pengawas tersebut adalah
Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir).Proteksi Radiasi yang dipakai
sekarang ditetapkan oleh Komisi Internasional untuk Proteksi Radiasi
(International Commission on Radiological Protection, ICRP) dalam suatu
pernyataan yang mengatur pembatasan dosis radiasi, yang intinya sebagai
berikut:
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Saya tentunya masih menyadari jika laporan diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaa. Saya sangat mengharapkan kritik
membangun dan saran terhadap laporan saya yang kurang sempurna, untuk itu
saya meminta maaf atas kekurangan dari laporan saya.
9
Daftar pustaka
http://manhajuna.com/mengenal-sumber-sumber-radiasi-di-sekitar-kita/
http://www.batan.go.id/index.php/id/alamat-ptkmr/2634-pentingnya-lnformasi-
sumber-radioaktif-efek-dan-resiko-radiasi-pengion
https://eprints.uns.ac.id/7420/
https://www.ristekbrin.go.id/mengenal-dampak-dan-manfaat-radioaktif/
10