60
40
20 Sebelum pemanasan
0 Istirahat (Rileks)
Setelah Aktivitas
II. PEMBAHASAN
Menurut (George,Fahey,1984) fisiologi olaharaga adalah cabang dari fisiologi tertentu terhadap latihan yang
tergantung kepada identitas latihan, durasi ( lamanya) latihan, frekuensi latihan, keadaan lingkungan dan status
fisiologi individu.
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi
sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau
merasakan struktur dengan ujung-ujung jari, sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan
dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Denyut jantung yang normal yakni 70-80 kali setiap menit, sedang denyut jantung lambat kurang dari 70 kali
permenit dan yang cepat lebih dari 80 kali permenit maka dinyatakan abnormal. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi denyut nadi yaitu usia,jenis kelamin,keadaan kesehatan,riwayat kesehatan,intensitas dan lama
bekerja, sikap kerja, ukuran tubuh dan kondisi psikis. Adapula faktor yang mempengaruhi denyut nadi pada saat
sesudah beraktifitas yaitu : pengaruh panas terhadap denyut nadi,iklim kerja panas dapat menyebabkan beban
tambahan sirkulasi darah. Pada waktu melakukan pekerjaan fisik yang berat dilingkungan panas, maka darah akan
mendapat beban tambahan, karena harus membawa oksigen kebagian otot yang sedang bekerja. Disamping itu,
darah juga harus membawa panas dari dalam tubuh kepermukaan kulit. Hal demikian itu,juga merupakan beban
tambahan bagi jantung yang harus memompa darah lebih banyak lagi. Akibat dari pekerjaan ini, maka frekuensi
denyut nadi pun akan meningkat pula.
Setiap individu memerlukan kesegaran jasmani yang cukup untuk dapat melaksanakan rutinitasnya agar lebih
efektif dan efisien. Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas,
mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Terdapat berbagai
bentuk latihan kebugaran jasmani, antara lain latihan kekuatan, latihan kelenturan, latihan keseimbangan, dan
latihan daya tahan. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor makanan dan
gizi, faktor tidur dan istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, dan faktor latihan olahraga atau latihan jasmani.
Kebiasaan hidup sehat yang teratur dan dikerjakan secara kontinyu akan dapat mempengaruhi tingkat kebugaran
jasmani seseorang.
Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah melalui latihan jasmani atau olahraga secara teratur
dan kontinyu. Salah satunya yaitu dengan melakukan jalan pagi. Kegiatan ini dimulai pada 1 september 2018
sampai dengan 15 desember 2018. Pertama-tama, mahasiswa yang mengikuti jalan pagi berkumpul di halaman
farmasi pukul 07.00 WITA. Setelah mendapat arahan dari dosen pembimbing, maka mahasiswa mulai menghitung
denyut nadi pertama selama 1 menit. Setelah itu istirahat 1 menit kemudian dilanjutkan lagi dengan menghitung
denyut nadi kedua selama 1 menit. Setelah itu mahasiswa melakukan jalan pagi dengan rute yang telah diarahkan
oleh Bapak Yusriadi selaku dosen pembimbing. Setelah kembali ke fakultas, mahasiswa istirahat selama 1 menit
setelah itu menghitung denyut nadi yang ketiga selama 1 menit.
Manfaat jalan kaki bagi kesehatan yaitu Mencegah osteoporosis, Membantu menurunkan berat badan, Mencegah
serangan jantung, Menurunkan tekanan darah dan kolesterol, Mencegah Diabetes (Kencing Manis), Mencegah
stroke, Menjaga kebugaran dan kekebalan tubuh, Menghilangkan stres / depresi.
III.2 SARAN
Saran saya agar setiap mahasiswa lebih mempunyai rasa kepedulian terhadap tubuh. Hal yang perlu
diperhatikan yaitu istirahat atau tidur yang cukup. Selain dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
tidur yang cukup juga bermafaat agar mahasiswa tidak terlambat saat akan melakukan kegiatan jalan pagi ini.
IV. PENGESAHAN
Mengtahui, Palu, 22 Desember 2018
Sekertaris Jurusan Farmasi FMIPA, Dosen Pendamping/Pembimbing