Anda di halaman 1dari 23

1

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS II MELALUI
METODE DISKUSI KELOMPOK DI SDN 054908 JATI SARI
KECAMATAN PADANG TAUALANG KABUPAT
ENLANGKAT”
O
L
E
H

NAMA : DIAN PERTIWI


NIM : 856040367
PRODY : PGSD

UNIVERSITAS TERBUKA
LANGKAT
2020
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melmpahkan rahmad-Nya, sehingga

penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini, tentunya tidak terlepas bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak.Oleh karena itu pada kesempatan ini perlu saya sampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara spiritual maupun material hingga

terselesaikannya laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca untuk modal

penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi penulis di masa yang akan datang.

Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru khususnya untuk

bahan kajian dalam peningkatan pembelajaran dan bagi dunia pendidikan umumnya untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

Pasuruan,  Oktober 2014

Penulis
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................      i


LEMBAR PENGESAHAN................................................................................     ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………    iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................    iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................     v
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah .............................................................     1
B.     Rumusan Masalah  ......................................................................     2
C.     Tujuan Perbaikan.........................................................................     3
D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...............................     4
BAB II      KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Model Diskusi............................................................     5
B.     Tujuan Pemakaian Metode Diskusi ............................................     6
C.     Prosedur Pemakaian Metode Diskusi .........................................     6
D.    Pemahaman Konsep ....................................................................     7
BAB III    PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.    Subyek Penelitian  ......................................................................     9
B.     Deskripsi per Siklus  ...................................................................   10
BAB IV    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi per Siklus  ...................................................................   14
B.     Pembahasan dari Setiap Siklus ...................................................   15
BAB V      KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A.    Kesimpulan  ................................................................................   16
B.     Saran  Tindak Lanjut ..................................................................   16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................   17
LAMPIRAN-LAMPIRAN  .............................................................................   18
4

BAB I

PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas guru adalah mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan

kepada setiap guru untuk menjawab pertanyaa tentang bagaimana seharusnya mengajar?

Dengan kata lain setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan

memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan

secara teknis.

Berbicara mengenai keberhasilan dalam proses pembelajaran memang tidak ada

habisnya, seorang guru yang sudah berupaya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

semaksimal mungkin mulai dari merencanakan pembelajaran sampai menilai hasil belajar

terkadang tidak mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan. Dalam proses

pembelajaran guru sering menemui masalah yaitu hasil belajar yang tidak sesuai dengan

tujuan yang diharapkan sehingga guru berupaya untuk memperbaiki kinerja dengan cara

memperbaiki pembelajarannya melalui Penelitian Tindakan Kelas (Wardhani, 2005).

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa

Indonesia kelas II (mendeskripsikan benda) menunjukkan bahwa tingkat penguasaan secara

klasikal siswa hanya 40%, hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan standar

minimum yaitu 75%. Sehubungan dengan masalah tersebut peneliti ingin meningkatkan

prestasi siswa-siswinya melalui kegiatan perbaikan pembelajaran.

Setiap guru pasti berharap anak didiknya memperoleh hasil yang optimal dalam

belajarnya, namun keadaannya berbanding terbalik dengan yang diharapkan setelah melihat

hasil ulangan siswa, hal ini disebabkan oleh:

-          Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran.


5

-          Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

-          Siswa terlihat pasif saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi dengan teman

sejawat, hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, maka diketahui faktor penyebab

rendahnya tingkat pemahaman siswa saat mendeskripsikan benda dalam pelajaran Bahasa

Indonesia antara lain:

-          Guru tidak pernah memberikan umpan balik

-          Guru tidak pernah memberikan dorongan semangat berupa pujian kepada siswa

-          Siswa tidak pernah diberi kesempatan untuk bertanya

Terkait dengan melatar belakangi pembahasan di atas, maka penulis memilih judul

“Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II melalui

metode diskusi kelompok SDN Cileles Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

B.           Rumusan Masalah

Berdasarkan penyebab masalah di atas maka rumusan masalah dari Penelitian

Tindakan Kelas ini adalah:

1.            Bagaimana penggunaan metode diskusi dalam peningkatan pemahaman siswa kelas II

SDN..................... pada pelajaran Bahasa Indonesia?

2.            Apakah penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas II

SDN..................... pada pelajaran Bahasa Indonesia?

C.          Tujuan Perbaikan

Dari tujuan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, tidak

hanya untuk menyampaikan informasi kepada para siswa, hal ini bertujuan untuk
6

menyampaikan informasi antara lain terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi para

siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Keterampilan-keterampilan proses yang dapat dikembangkan melalui metode diskusi

antara lain, keterampilan pengamatan, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan

menafsirkan.

Dengan menggunakan metode diskusi, penelitian ini bertujuan untuk:

-          Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan menyimpulkan pada

diri siswa.

-          Mengembangkan sifat positif terhadap sekolah. Para guru dan bidang studi yang dipelajari.

-          Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self concept) yang

lebih positif.

-          Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.

D.          Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil perbaikan pembelajaran diharapkan ajan sangat bermanfaat bagi pengelolaan

pembelajaran, khususnya guru kelas II, yaitu penelitian tindakan kelas tentang peningkatan

prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak terutama:

1.      Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini akan dapat bermanfaat untuk tambahan bekal pengalaman sebagai

pedoman lebih lanjut dalam mengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan bimbingan

mengajar kepada guru kelas II dan pengembangan lebih lanjut.

2.      Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapatnya bermanfaat dalam menambah khasanah keilmuannya,

sehingga semakin luas wawasan kependidikan dan bertambah wawasan berfikir inovatif dan

kreatif dalam pendidikan ke depan. Terutama dalam memperkaya bekal berimprovisasi dalam
7

pembelajaran yang penuh kreatif yang pada akhirnya akan menyebangkan bagi anak dalam

pembelajaran lebih lanjut.

3.      Bagi Siswa

Metode diskusi kelompok ini dapat memberi motivasi belajar yang lebih baik, lebih

aktif falam belajar serta memberikan pengalaman bagi siswa

4.      Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan

pembelajara.
8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.          Pengertian Metode Diskusi

Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok

yang didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas

atau permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang

menggunakan pendekatan keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara

mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau

pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.

Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang

(8-12 peserta), kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas.Diskusi pada kelompok

kecil lebih efektif disbanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan diskusi dipimpin

oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.

Girlstrap dan martin (1975:15) mengemukakan bahwa metode diskusi merupakan

suatu kegiatan sejauh orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat

suatu topic atau maslaah untuk mencari jawaban berdasarkan semua fakta yang

memungkinkan.

Metode diskusi juga diartikan sebagai suatu cara penguasaan isi pelajaran melalui

wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna

memecahkan suatu masalah. (Depdikbud, 1986:19).

Berdasarkan uraian di atas, metode diskusi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan

belajar mengajar yang membicarakan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih, dimana orang - orang yang berbicara memiliki perhatian yang sama
9

terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan sehingga mendapat berbagai

alternative jawaban terhadap topik atau maslah yang didiskusikan.

B.           Tujuan Pemakaian Metode Diskusi

Tujuan pemakaian metode diskusi adalah sebagai berikut:

a.    Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan

pada diri siswa.

b.    Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, guru dan bidang studi yang dipelajari.

c.    Mengembangkan kemampuan memecahkan maslah dan konsep diri yang lebih positif.

d.   Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.

e.    Mengembangkan sikap terhadap isu-isu.

C.          Prosedur Pemakaian Metode Diskusi

Prosedur pemakaian metode diskusi secara umum terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu

tahapan sebelum pertemuan, selama pertemuan dan setelah pertemuan.

a.      Tahapan Sebelum Pertemuan

Kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahapan ini adalah:

1.      Pemilihan topic diskusi yaitu suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan topic

diskusi untuk melakukannya guru atau siswa menggunakan tujuan yang ingin dicapai serta

minat dan latar belakang siswa sebagai kriteria.

2.      Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan

3.      Menentukan diskusi yang akan dilaksanakan

4.      Mengorganisasikan para siswa dan informasi kelas sesuai dengan jenis diskusi

b.      Tahapan Selama Pertemuan


10

Selama pertemuan diskusi dilaksanakan, kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru dan

siswa adalah:

1.      Guru memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi, topik diskusi dan kegiatan diskusi yang

akan dilakukan.

2.      Para siswa dan guru melaksanakan kegiatan diskusi

3.      Pelaporan dan penyimpulan hasil diskusi oleh siswa bersama guru

4.      Pencatatan hasil diskusi oleh siswa

c.    Tahapan Setelah Pertemuan

1.      Membuat catatan tentagn gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang timbul

selama diskusi.

2.      Mengevaluasi diskusi dari berbagai dimensi dan mengumpulkan evaluasi dari para siswa

serta lembaran komentar.

D.          Pemahaman Konsep

Menurut Rosser (dalam Dahar, 1989:80), konsep adalah suatu Abstraksi yang

mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut yang

sama. Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman. Bell (1995) dalam Nono

Sutarno (2007) memberikan batasan konsep dalam dua dimensi.Dimensi pertama menyatakan

konsep sebagai kontruk mental dari seorang yang ditandai oleh satu atau lebih kata

menyatakan konsep khusus. Dimensi kedua menyatakan konsep sebagai pengertian yang

diterima secara social.Pendidikan di sekolah diarahkan untuk belajar konsep dan struktur

pengetahuan yang saling berhubungan menjadi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang

terorganisir.
11

Konsep juga dapat didefinisikan dengan bermacam-macam rumusan yang berbeda

dan tentunya antara definisi yang satu dengan definisi yang lain tidak identic. Sebagai contoh:

konsep adalah kumpulan stimulus (benda, peristiwa, dll)yang mempunyai ciri sama.

Dari uraian tentang definisi konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk

menguasai konsep seseorang harus mampu membedakan antara benda yang satu dengan

benda yang lain, peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh

Gagne (1984) kemampuan membedakan merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep.

Betapa pentingnya memahami konsep bagi kita dapat dilihat dari dicantumkannya

pemahaman dan penerapan konsep di dalam setiap jenjang strata pendidikan.Seperti yang

dikatakan oleh Briggs, Gagne, dan Wagner (1988) konsep adalah kemampuan yang

memungkinkan manusia dapat berbuat sesuatu. Ini dapat  diartikan bahwa tanpa menguasai

konsep bidang studi tertentu, manusia tidak akan dapat berbuat banyak, dan mungkin

kelangsungan hidupnya akan terganggu.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.          Subjek Penelitian

1.      Lokasi Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah SDN...........................

Kecamatan................ Kabupaten......................

2.      Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini

selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2014 (Siklus 1) dan 23 Oktober 2014 (Siklus

2).
12

3.      Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan

Mendeskripsikan benda, Kelas II Semester I SDN........................ Tahun pelajaran 2014/2015.

4.      Jumlah Siswa

Jumlah siswa SDN...................  Kelas II berjumlah 25 siswa, terdiri dari 13 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan.

5.      Karakteristik Siswa

Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu,

pendidikan orang tua pada aumumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal ini

mengakibatkan orang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru

(sekolah).

B.           Deskripsi Per Siklus

Kegiatan merancangkan melaksanaknakan perbaikan pembelajaran melalui

tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana

masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: Planning (perencanaan), Acting

(pelaksanaan), Observing (pengamatan), dan Reflecting (refleksi).

kelas ini dapat akan terus berputar dan berlanjut hingga tujuan penelitian tercapai.

Penelitian ini dibatasi dalam 2 siklus dengan rincian siklus 1 merupakan siklus yang harus

dilakukan oleh peneliti. Siklus 2 dilakukan dengan asumsi apabila siklus 1 tidak berhasil,

maka akan diperbaiki pada siklus 2. Apabila pada siklus 1 sudah berhasil, maka siklus 2

dilaksanakan sebagai pemantapan dari siklus 1.Pemantapan ini bertujuan sebagai penguatan

hasil siklus 1.

Siklus 1
13

a.      Planning (perencanaan)

-          Menyusun perbaikan pembelajaran

-          Menyiapkan gambar binatang

-          Menyusun instrument observasi

-          Menyusun instrument penelitian

b.      Acting (pelaksanaan)

-          Siswa diajak menyanyi lagu “Anjing Kecil”

-          Guru menanyakan binatang yang dimiliki siswa dirumah

-          Guru memberikan contoh mendeskripsikan benda, binatang atau tumbuhan.

-          Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan (membuat tebakan) benda, binatang atau tumbuhan

secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.

-          Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya

-          Siswa mengerjakan lembar kerja

-          Pembahasan lembar kerja

c.       Observasing (observasi/pengamatan)

Hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung

antara lain:

-          Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda

-          Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

-          Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok

-          Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas

d.      Reflecting (refleksi)

Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas pada siklus 1 telah dicapai siswa sesuai harapan peneliti sehingga penelitian ini dapat

dihentikan akat tetapi peneliti menemukan bahwa:


14

-          Pemahaman siswa tentang cara mendeskripsikan benda masih kurang

-          Keaktifan siswa masih kurang

-          Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas masih kurang

Oleh karena itu peneliti melakukan PTK lagi pada siklus ke 2.

Siklus 2

a.      Planning (perencanaan)

-          Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) 

-          Menyiapkan gambar binatang dan tumbuhan

-          Menyusun instrument observasi

-          Menyusun instrument penelitian

b.      Acting (pelaksanaan)

-          Siswa diajak menyanyi lagu “Lihat Kebunku”

-          Guru menanyakan bmacam-macam bunga dan binatang yang dimiliki siswa

-          Siswa mengamati macam-macam bunga dan binatang yang ada di lingkungan sekolah

-          Siswa mendeskripiskan bunga yang dipegang guru

-          Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok

-          Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda, binatang dan tumbuhan yang telah diamati

secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.

-          Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas

-          Siswa mengerjakan lembar kerja

-          Pembahasan lembar kerja

c.       Observasing (observasi/pengamatan)

Hal-hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung

antara lain:
15

-          Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda

-          Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

-          Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok

-          Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas

d.      Reflecting (refleksi)

Pada siklus 2 peneliti berharap bahwa hasil yang telah dicapai oleh siswa sesuai

harapan peneliti akan melakukan penelitian sehingga penelitian dapat dihentikan karena

siswa telah berhasil:

-          Menguasai konsep tentang cara mendeskripsikan benda

-          Menciptakan kekompakkan dalam diskusi kelompok

-          Siswa sudah aktif dan serius dalam mengerjakan tugas

-          Nilai rata-rata 82,2

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.          Deskripsi per Siklus


16

Di bawah ini disajikan tabel yang menggambarkan hasil pembelajaran Bahasa

Indonesia kelas II tentang mendeskripsikan benda dan kemajuan yang dicapai dalam

perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.

Nilai Nilai Nilai


No Nama Siswa sebelum perbaika perbaika
perbaikan n siklus 1 n siklus 2
1 MUHAMAD RASYA 30 50 60
2 M. NADZILA H. R 30 50 70
3 MULAN APRILLIANTI 40 50 80
4 NARINDI UTAMI 20 35 60
5 NURLITA RAMAHANI 50 60 75
6 PUTRI HABIBAH 50 50 80
7 RIKI RIKARDO 55 65 80
8 SINTA KOMALA SARI 45 50 80
9 SITI NAZLATULLAILA 55 65 90
10 SITI NURPALAH 45 45 75
11 SUPIANI 70 70 100
12 SURYA 70 75 100
13 TEGAR FIRMANSYAH 35 40 60
14 YAHYA ALDIYANSYAH 40 70 80
15 YUNENGSIH 40 60 70
16 ZEWICHA NINGMAS 85 90 95
17 SALSA PUTRI 40 70 70
18 AZRUL KHUZAIM 45 45 75
19 KHALASHA NURYADI 50 60 80
20 REY NUR KHIDAYAT 70 70 100
21 NUR MUAMAD ROYAN B 35 40 60
22 AZAHRI SETIAWAN P 40 70 80
23 SYAHRA 40 60 70
AZMINAFRIZIAH
24 SITI NUR KHALIPAH 85 90 95
25 M. KAMALUZIN 40 70 70
Jumlah 1205 1500 1955
Rata-rata 48,2 60 78,2
Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum perbaikan 48,2 berarti

masih jauh dari hasil yang diharapkan. Dengan kata lain penelitian belum berhasil dalam

melaksanakan pembelajarannya di kelas, oleh karena ini peneliti mengadakan penelitian di

kelasnya dengan bantuan teman sejawat kemudian melaksanakan perbaikan pada siklus 1

sudah ada peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Namun dengan nilai rata-rata itu masih

dirasakan bagi peneliti belum memuaskan karena masih ada beberapa siswa yang nilaianya
17

dibawah  KKM. Karena peneliti melakukan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus 2 sudah

lebih banyak mengalami peningkatan pada siklus 1 dan nilai rata-rata 78,2.

B.           Pembahasan Setiap Siklus

Dari tabel tersebut dapat diketahui sebelum perbaikan pembelajaran nilai siswa sangat

rendah dengan nilai 48,2 setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 nilai rata-

rata meningkat menjadi 60 tetapi peneliti masih ingin nilai yang lebih baik lagi yang sesuai

dengan harapan. Akhirnya peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dan

dari siklus 2 ini diperoleh nilai jauh diatas standart dan sesuai, dengan nilai rata-rata 78,2,

maka peneliti segera menghentikan penelitiannya.

Peningkatan hasil belajar mulai dari sebelum perbaikan, peningkatan pada siklus 1

dan perbaikan pada siklus 2 tidak lepas dari bantuan teman sejawat yang telah memberi

bimbingan sehingga peneliti menggunaka strategi pembelajaran yang diaplikasi dengan

kehidupan sehari-hari dan menggunakan metode diskusi serta memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa, dengan demikian siswa lebih mudah untuk memahami materi yang

diajarkan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1        Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

a.       Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang diaplikasikan dengan kehidupan sehari-

hari dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menerima materi yang diajarkan.
18

b.      Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan aktif dalam

kelas

c.       Penggunaan system PAKEM dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga

siswa merasa senang terhadap pelajaran yang kaitannya dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran.

5.2        Saran

Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran

hendaknya guru harus mampu memilih dan menerapkan strategi mengajar yang tepat dan

menyenangkan agar siswa lebih tertarik sehingga pelajaran akan mudah diserap dan dipahami

dengan baik dan yang lebih penting tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Girlstrap dan martin.(1975). Metide Pembelajaran. Boston: Allyn & Bacon

Lorong, Jhonny dan Asy Ari. 2003. Bahasa Indonesia Bahasaku 2a. Semarang: Aneka Ilmu

Mudjiono.(1986). Kapita Selekta Metode-metode Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Sutarno, nano.(2007) Pengertian Pemahaman Konsep. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rosser.91989). Pemahaman Konsep. Boston: Allyn & Bacon.


19

Tim Komunikatif. (2002). Aku Bangga Bahasa Indonesia 2a. Semarang:Aneka Ilmu.

Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1


Mata Pelajaran          :     Bahasa Indonesia
Kelas/Semester          :     II/I
Alokasi Waktu           :     2 x 35 menit
Hari / Tanggal           :     Jum’at, 16 Oktober 2014

A.          STANDAR KOMPETENSI


Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.

B.           KOMPETENSI DASAR


20

Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam


menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C.          INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D.          TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E.           TUJUAN PERBAIKAN


1.      Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2.      Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F.           MATERI POKOK


Mendeskripsikan benda

G.          METODE PEMBELAJARAN


1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Diskusi kelompok
4.      Penugasan
H.          LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a.      Kegiatan Awal (15 menit)
1.      Guru mengucapkan salam.
2.      Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan diskusi.
3.      Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
“Bentukku bulat, dalam tubuhku banyak bijinya, kalau dibelah warnaku merah dan banyak
airnya, siapakah aku?”

b.      Kegiatan Inti (45 menit)


1.      Tiap kelompok diajak keluar mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah
2.      Dengan membaca petunjuk LKS siswa melakukan diskusi dan pengamatan
3.      Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci dengan kalimat
runtut
4.      Siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar pengamatan
5.      Perwakilan kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas
6.      Guru memberikan tes akhir siklus 1
c.       Kegiatan Akhir (10 menit)
1.      Guru melakukan evaluasi dan refleksi
2.      Tindak lanjut (pemberian PR).

I.             SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


a.       Sumber
1.      Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2.      Buku lain yang relevan dengan materi.
3.      Kurikulum KTSP kelas II 
b.      Media Pembelajaran
-          Gambar poster hewan

J.            PENILAIAN
21

1. Awal :
2.Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan
tanggapan.
3.Akhir           :Tes tulis (terlampir)

Teman Sejawat ............,  16 Oktober 2014


Guru Kelas

……………………………
NIP. ......................................
NIP

Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1


Mata Pelajaran          :     Bahasa Indonesia
Kelas/Semester          :     II/I
Alokasi Waktu           :     2 x 35 menit
Hari / Tanggal           :     Jum’at, 16 Oktober 201

A.          STANDAR KOMPETENSI


Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.
22

B.           KOMPETENSI DASAR


Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C.          INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D.          TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E.           TUJUAN PERBAIKAN


1.      Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2.      Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F.           MATERI POKOK


Mendeskripsikan benda

G.          METODE PEMBELAJARAN


1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Diskusi kelompok
4.      Penugasan
H.          LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a.      Kegiatan Awal (15 menit)
1.      Guru mengucapkan salam.
2.      Siswa diajak menyanyikan lagu “Kucingku”

b.      Kegiatan Inti (45 menit)


1.      Siswa diajak keluar untuk mengamati macam-macam benda dan binatang yang ada di
lingkungan sekolah.
2.      Siswa mendeskripsikan binatang yang dilihat dilingkungan sekolah.
3.      Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
4.      Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda dan tumbuhan atau binatang yang telah diamati
secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.
5.      Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
6.      Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
c.       Kegiatan Akhir (10 menit)
1.      Guru melakukan refleksi tentang proses dan hasil kegiatan pembelajaran
2.      Tindak lanjut (pemberian PR).
3.      Guru menutup pelajaran dengan salam

I.             SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


a.       Sumber
1.      Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2.      Buku lain yang relevan dengan materi.
3.      Kurikulum KTSP kelas II 
b.      Media Pembelajaran
-          Gambar poster hewan
-          Gambar poster tumbuh-tumbuhan
23

J.            PENILAIAN
4.     Awal          :          
5.   Proses         : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab    pertanyaan dan memberikan
tanggapan.
.      Akhir          : Tes tulis (terlampir)

                                                                                                        
                          
.....................,  16 Oktober 2014
Teman Sejawat Guru Kelas

…………………………… ......................................
NIP. NIP..

Anda mungkin juga menyukai