1319 3007 1 SM
1319 3007 1 SM
ABSTRAK
Latar belakang: Foto toraks yang menunjukkan penghancuran parenkim paru yang
progresif, luas dan ireversibel akibat tuberkulosis (TB) paru disebut tuberkulosis luluh
paru. Penyakit infeksi seperti TB dapat menyebabkan gangguan nutrisi dan penurunan
berat badan, sehingga menurunkan status gizi. Salah satu indikator gizi yang digunakan
untuk mengukur status gizi adalah Indeks Massa Tubuh (IMT).
Hasil: Dari 68 sampel yang terdiri dari 34 sampel TB luluh paru dan 34 sampel TB paru,
menunjukan bahwa baik pada sampel TB luluh paru maupun TB paru paling banyak
terjadi pada usia produktif (18-59 tahun) (67,6%) dan laki-laki (>60%). Kebanyakan
pasien memiliki riwayat pendidikan rendah (SD >50%) dan rerata pekerjaan adalah
buruh, 35,5% pada pasien TB luluh paru dan 29,4% pada pasien TB paru. Sebanyak
>50% pasien mengaku pernah menjadi perokok aktif sebelum menderita penyakit TB
dan >70% pasien berstatus gizi rendah dan tidak ada yang berstatus gizi lebih. Hasil
dari uji analitik Independent t-test menunjukkan rerata IMT sampel TB luluh paru adalah
16,4, lebih rendah 0,9 daripada rerata IMT sampel pasien TB paru, yaitu 17,3.
Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada rerata IMT
pasien TB luluh paru dan TB paru.
Kata Kunci: Status gizi, Tuberkulosis, TB, Tuberkulosis Paru, TB Paru, Tuberkulosis
Luluh Paru, TB Luluh Paru, TDL
39 Jurnal Ilmu
Jurnal Ilmu Kedokteran DanKedokteran
Kesehatan, Dan Kesehatan,
Volume 5, NomorVolume 5, Nomor
1, Januari 2018 1, Januari 2018 39
18 - 59
23 67,6 23 67,6
tahun
Tabel 6 Status Gizi Berdasarkan IMT
≥ 60 tahun 11 32,4 11 32,4
pasien TB luluh paru (TDL) dan TB paru
Total 34 100 34
TB Luluh Paru TB Paru
IMT
Tabel 2 Karakteristik jenis kelamin n % n %
pasien TB luluh paru (TDL) dan TB paru Gizi
Kurang 26 76,5 24 70,6
TB Luluh (< 18,5)
Jenis TB Paru
Paru Gizi
Kelamin
n % n % Normal
8 23,5 10 29,4
Laki-laki 23 67,6 21 61,8 (18,5 –
25)
Perempua
11 32,4 13 38,2
n Gizi Lebih
0 0 0 0
Total 34 100 34 100 ( > 25)
Total 34 100 34 100
41 Jurnal Ilmu
Jurnal Ilmu Kedokteran DanKedokteran
Kesehatan, Dan Kesehatan,
Volume Volume
5, Nomor 5, Nomor
1, Januari 2018 1, Januari 2018 41
akibat pengurangan massa lemak tubuh dan TB aktif membuat keadaan
(USAID 2008). Prevalensi IMT rendah malnutrisi menjadi lebih buruk.6
pada penderita TB adalah sekitar 60%
KESIMPULAN
dan terdapat kemungkinan sebanyak 11
kali lipat seorang penderita TB memiliki Status gizi pasien TB luluh paru
IMT <18,5 dibanding orang dewasa maupun TB paru berdasarkan IMT,
normal.9 >70% berstatus gizi kurang (76,5%
pada TB luluh paru dan 70,6% pada TB
Berdasarkan hasil IMT sampel TB paru) dan sisanya berstatus gizi normal.
luluh paru dan TB paru yang didapatkan, Tidak ada yang berstatus gizi lebih.
kemudian dilakukan uji beda Tidak terdapat perbedaan IMT yang
menggunakan Independent t-test dan bermakna pada pasien TB luluh paru dan
hasil menunjukan bahwa terdapat TB tanpa luluh paru/ TB paru.
perbedaan rerata IMT pada pasien TB
luluh paru dan TB paru. Rerata IMT
sampel TB luluh paru adalah 16,4, lebih
rendah daripada rerata IMT sampel TINJAUAN PUSTAKA
pasien TB paru/ TB tanpa luluh paru,
yaitu 17,3. Namun hal tersebut tidak
menunjukan perbedaan secara 1. Kementrian Kesehatan Republik
bermakna ketika diuji secara statistik Indonesia Direktorat Jendral
dengan Independent t-test, yaitu Pengendalian Penyakit dan
didapatkan perbedaan rerata senilai 0,9 Penyehatan Lingkungan. 2014.
dengan nilai signifikansi (p) sebesar > Pedoman Nasional Pengendalian
0,05, yang berarti tidak terdapat Tuberkulosis. Jakarta: Kementian
perbedaan IMT yang bermakna pada Kesehatan RI.
pasien TB luluh paru dan TB tanpa luluh 2. World Health Organization. 2016.
paru/ TB paru. Hal ini diperkirakan Global Tuberculosis Report. Geneva:
terkait dengan kriteria inklusi sampel WHO.
penelitian, bahwa subyek penelitian 3. Kementrian Kesehatan Republik
yang peneliti gunakan adalah pasien Indonesia. 2016. Profil Kesehatan
baru terdiagnosis atau yang sudah Indonesia Tahun 2015. Jakarta:
menjalani pengobatan < 2 minggu. Hal Kementrian Kesehatan RI.
ini menggambarkan terdapat adanya 4. Lee, S. D., Kim, J. H., Oh, Y. M.,
perkembangan TB aktif baik pada pasien Rhee, C. K., et al. 2013. Clinical
TB luluh paru maupun TB paru. Characteristics of Patients With
Tuberculosis Destroyed Lung. Int J
Infeksi TB mengakibatkan Tuberc Lung; Dis 17(1):67–75.
penurunan asupan dan malabsorpsi 5. Ryu, J. J., Lee, J. H., Chun, E-M.,
nutrien serta perubahan metabolisme Chang, J. H., Shim, S. S. 2011.
tubuh sehingga terjadi proses Clinical Outcomes and Prognostic
penurunan massa otot dan lemak Factors in Patients With Tuberculous
sebagai manifestasi malnutrisi energi Destroyed Lung. Int J Tuberc Lung;
protein.6 Keadaan malnutrisi Dis 15(2):246–250.
menyebabkan terganggunya fungsi 6. United States Agency International
limfosit Th1 dalam mensekresi lebih Development. 2008. Nutrition and
lanjut IFN-γ dan TNF-α yang berfungsi Tuberculosis: A Review of the
untuk meningkatkan kerja makrofag Literature and considerations of TB
dalam menghambat M. tb serta Control Program. United States:
merangsang migrasi sel-sel inflamasi USAID.
lain seperti limfosit T natural killer (NK) 7. Wahyuni, Masdewi., Amir,
yang memiliki kemampuan untuk Zainuddin., Yunita, Rina., Rahardjo,
membunuh M. tb.10 Keadaan ini akan Widi., Abidin, Alwinsyah. 2016.
meningkatkan pengembangan TB aktif