1, Juni 2011
Achmad S. Ruky
Praktisi Manajemen SDM Indonesia, Senior Advisor MCS Consulting
E-mail: asruky@gmail.com
Abstract
Until today, most of Indonesian HR Practitioners, in particular, Compensation Specialists especially those working for the
Government Institutions and many most state owned enterprises always assumed that the payment of “cash allowances”
by employers to employees on top of Basic Salary is a universal practice performed by organizations all over the world.
On the contrary, it has been done only by Government Institutions and few state owned and private corporations in few
developing countries especially Indonesia.
In this article, the author, who is a senior Indonesian human resource practitioner and compensation specialist with 35
years of experience in these areas will provide an elaborate explanation about the subject. Examples of cash allowances
paid by Indonesian employers and the disadvantages to the organization of adopting this kind of strategy and policy
are also provided.
Key woods: Cash Allowance, Employees’ Compensation Component
Abstrak
Sampai sekarang, kebanyakan praktisi sumber daya manusia Indonesia, khususnya, spesialis kompensasi terutama
mereka yang bekerja untuk instansi pemerintah dan perusahaan milik negara selalu berasumsi bahwa pembayaran
“tunjangan tunai” oleh pemberi kerja kepada karyawan di atas gaji pokok adalah praktek umum dilakukan oleh organisasi
di seluruh dunia. Sebaliknya, hal itu hanya dilakukan oleh pemerintah dan beberapa perusahaan negara dan swasta
di beberapa negara berkembang, khususnya Indonesia.
Pada artikel ini, penulis, yang merupakan praktisi sumber daya manusia yang sudah senior dan spesialis kompensasi
dengan 35 tahun pengalaman di bidang ini akan memberikan penjelas rinci tentang topik ini. Contoh tunjangan tunai
yang dibayarkan oleh pemberi kerja di Indonesia dan kerugian bagi organisasi yang mengadopsi jenis strategi dan
kebijakan ini juga disajikan.
juga diteliti referensi lain, misalnya yang ditulis dsb.) dengan uang dsb; menyokong; perlu
oleh George T. Milkovich dan Jerry M. Newan adanya komunikasi sosial dalam usaha
dengan judul Compensation (2005) dan buku ____pembangunan. Tetapi kemudian, istilah
yang ditulis oleh Marc Wallace Jr. dan Charles “tunjangan” diartikan sebagai: uang (barang)
H. Fay dengan judul Compensation Theory and yang dipakai untuk menunjang; tambahan
Practice (1988). pendapatan diluar gaji sebagai bantuan,
Istilah “tunjangan” kelihatannya sokongan. Selanjutnya KBBI juga memberi
memang hanya populer di Indonesia, dan contoh sebagai berikut: _anak = tambahan gaji
mungkin di beberapa negara berkembang, sebagai bantuan untuk anak; __fungsional =
tetapi tidak di negara-negara yang ekonominya tunjangan profesi (seperti peneliti dan dokter)
sudah sangat maju. Sebagai akibatnya, yang diberikan kepada pegawai negeri sesuai
tidak mudah mencari dasar-dasar teoritis dengan pangkatnya; ___istri = tunjangan untuk
untuk pembahasan dan penyajian tulisan istri; ___kemahalan = tambahan gaji sebagai
ini. Walaupun demikian, melalui pengalaman bantuan untuk kemahalan, ___perceraian =
empiris dan praktis dapat diupayakan untuk tunjangan yang wajib diberikan oleh bekas
menyajikan sebuah bahasan yang cukup suami kepada bekas istrinya berdasarkan
mendalam tentang topik ini, termasuk mengacu hukum yang ada, dst.
pada ketentuan peraturan perundangan yang Sedangkan kata dalam bahasa
berlaku. Struktur tulisan dibagi berdasarkan Inggris yang dianggap sebagai padanan
tata urut penyajian sebagai berikut: bagi “tunjangan” yaitu kata “ALLOWANCE”,
• Definisi dan arti istilah “tunjangan”. yang sebenarnya mempunyai arti yang cukup
• Tunjangan sebagai komponen remunerasi. banyak, seperti:
• Mengapa diadakan “tunjangan” ? • The act of allowing: tindakan memberi ijin
• Jenis-jenis “tunjangan”. (misalnya merokok di ruang makan).
• Kelemahan kebiasaan memberikan • A permissible difference: perbedaan/
“tunjangan”. penyimpangan yang diperbolehkan.
• Strategi dan kebijakan “tunjangan” efektif. • Sebuah jumlah yang ditambahkan atau
dikurangkan atas dasar kondisi tertentu
(semacam cadangan).
ARTI DAN DEFINISI “TUNJANGAN” • Sebuah jumlah yang diberikan atau
diijinkan.
Untuk memberikan pemahaman dasar, • Sebuah jumlah yang diberikan sebagai
pembahasan topik ini akan dimulai dengan penggantian atas biaya yang dikeluarkan.
mencari asal kata dari istilah “tunjangan” itu
sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Oleh karena itu, dalam bahasa
(KBBI), kata “tunjangan” berasal dari kata Inggris, misalnya di perusahaan-perusahaan
“TUNJANG”, tetapi penjelasannya sendiri multi nasional, istilah allowance belum tentu
diberikan untuk kata kerja “menunjang” yang dimaksudkan sebagai “tunjangan” tapi bisa
diartikan sebagai: (1) “menopang” (menahan, juga sebagai pemberian ijin untuk tidak masuk
dsb.) supaya jangan rebah (condong, dsb): kerja misalnya, waktu tidak bekerja yang
bambu yang ____pagar itu sangat kokoh” tetap dibayar. Dari definisi- definisi di atas,
dan (2) Membantu kelancaran (usaha, “allowance” dalam bentuk pemberian uang
TUNJANGAN,
Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 5, No.1, Juni 2011
FASILITAS,
KESEJAH-
(indirect). Kedua komponen tersebut dapat cuti, pegawai atau anggota keluarganya
dijelaskan sebagai berikut: meninggal dunia, dan sebagainya. Komponen
Kompensasi Tidak Langsung yang biasa
Komponen Remunerasi Langsung dibayarkan oleh perusahaan di Indonesia
Komponen remunerasi langsung antara lain adalah:
adalah semua komponen remunerasi yang o Upah/Gaji yang tetap diberikan selama
diterima secara langsung oleh pegawai, pegawai menjalani cuti, libur nasional dan
baik secara periodik atau setiap selesai izin yang resmi (ditetapkan dalam UU/PP.
melaksanakan pekerjaan. Komponen o Pemeliharan kesehatan sendiri dan
kompensasi yang masuk dalam kelompok keluarga.
“langsung” adalah: o Bantuan dan santunan untuk musibah.
o Gaji/Upah Dasar (seringkali disebut Gaji o Premi Jamsostek yang dibayar perusahaan.
Pokok) o Iuran dana pensiun yang dibayar
o Tunjangan Tunai yang diberikan sebagai perusahaan.
“suplemen” untuk upah/gaji pokok, o Bantuan untuk biaya pendidikan cuma-
diberikan secara rutin, yang besarannya cuma, dan lain-lain.
tetap (fixed) ataupun tidak tetap. Struktur dan jenis-jenis komponen
o Tunjangan Hari Raya Keagamaan. remunerasi seperti yang dicontohkan di atas
o Insentif yang dikaitkan dengan “output” adalah berdasarkan praktek dan kebiasaan
atau hasil kerja organisasi. yang ditemukan di dunia usaha dan institusi
o Bonus yang diberikan setiap tahun atau pemerintahan di Indonesia. Dari studi
tiap 6 (enam) bulan yang dikaitkan kepustakaan dan perbandingan yang penulis
dengan kinerja individu atau/dan kinerja lakukan sebagai praktisi, jenis komponen
perusahaan. remunerasi tersebut memang berbeda antar
o Pemberian catu (“in kind” / “in-natura”), negara atau dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti makan, fasilitas rumah, transport, terutama tingkat kemajuan ekonomi dan sistem
dan sebagainya yang dinikmati terus hukum yang berlaku dalam ketenagakerjaan.
menerus/rutin/periodik. Di negara-negara yang perekonomiannya
telah sangat maju, khususnya Amerika Serikat,
Komponen Remunerasi Tidak Langsung negara negara Eropa, Australia, Jepang,
Komponen remunerasi yang masuk dan Korea hampir tidak ditemukan apa yang
dalam kelompok tidak langsung adalah semua disebut “tunjangan” bersifat tetap sebagai
pengeluaran perusahaan untuk pekerja yang tambahan pembayaran di luar gaji. Buku-
tidak secara langsung diterima atau dinikmati buku manajemen remunerasi yang ditulis oleh
pekerja. Pegawai hanya menerima manfaat para pakar dari negara tersebut lebih banyak
dari biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan memfokuskan pada pembahasan tentang
bila kondisi (syarat) yang ditetapkan terjadi, strategi, kebijakan, dan teknik menetapkan
misalnya jatuh sakit, mendapat kecelakaan gaji pokok. Kebijakan dan kebiasaan yang
atau meninggal. Dapat juga terjadi bahwa diterapkan di negeri mereka biasanya juga
pengeluaran atau kenikmatan tersebut diterapkan oleh sebagian besar perusahaan
akan diterima pekerja setelah pensiun atau multinasional yang beroperasi di Indonesia.
mengundurkan diri, bila pegawai menjalani Jadi, di perusahaan-perusahaan asing besar
yang beroperasi di Indonesia jarang ditemukan Mengapa tidak diberikan dalam bentuk
istilah “tunjangan”. kenaikan gaji dasar saja. Bukankah sama-sama
Di dalam buku-buku tersebut biasanya biaya atau pengeluaran uang ? Dari penelitian
hanya ditemukan satu bab yang membahas dan pengamatan yang penulis lakukan
tentang komponen remunerasi tambahan terutama sewaktu membantu beberapa BUMN
bersifat “jaminan sosial” yang biasa disebut dan Kementerian Negara Pendayagunaan
“benefits”. Itu juga yang dipraktekkan oleh Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
perusahaan-perusahaan asing tersebut. (PAN dan RB) diketahui bahwa penyebab
Contohnya adalah makan siang atau malam atau alasan mengapa “diciptakan” berbagai
cuma-cuma di kantin pabrik, asuransi tunjangan ternyata berbeda untuk tiap
kesehatan, asuransi jiwa, dan beberapa kelompok. Pertama, bagi kelompok Pemerintah
fasilitas pelayanan termasuk tempat penitipan adalah karena di lingkungan pemerintahan dan
bayi dan anak bagi pegawai perempuan yang BUMN terdpaat hambatan atau larangan untuk
punya bayi atau anak kecil. Mengapa demikian menaikkan gaji pokok pegawai. Pada beberapa
? Sebab di negara-negara tersebut standar gaji BUMN, sewaktu mereka masih berada di
dan upah sudah sedemikian tinggi sehingga bawah pengawasan Kementerian Teknisnya,
tidak perlu lagi diciptakan berbagai komponen gaji pokok pegawai BUMN tidak boleh lebih
penghasilan tambahan yang disebut tunjangan. tinggi dari gaji pokok PNS yang bekerja di
Di dalam lingkungan perusahaan nasional lingkungan Kementerian.
dan BUMN dikenal komponen remunerasi Oleh karena tekanan pasar dan
yang disebut “fasilitas” yang merujuk pada kesulitan untuk memperoleh sumber daya
penyediaan pelayanan kepada pegawai manusia yang berkualitas tinggi akibat
bersifat fisik, seperti pelayanan transportasi persaingan dengan perusahaan swasta besar
(antar jemput), perumahan atau asrama terutama perusahaan asing, Direksi BUMN
dan juga makan/minum. Sedangkan istilah harus mencari terobosan. Cara pertama
“kesejahteraan” lebih merujuk kepada “jaminan adalah memberikan berbagai “fasilitas”
sosial”, seperti program perawatan kesehatan, kepada jajaran pimpinan, misalnya rumah
asuransi, dan pensiun. dinas, kendaraan dinas, pelayan, pengemudi,
penjaga keamanan, keanggotaan di lapangan
golf, dan lain lain yang di dalam buku disebut
MENGAPA DICIPTAKAN TUNJANGAN ? perquisite. Mereka kemudian juga menciptakan
berbagai jenis tunjangan sampai ada yang
Jika merujuk pada arti kata ‘tunjangan” mencapai belasan macam. Sebagai contoh,
yang diuraikan pada bagian awal, kata di bawah ini disajikan contoh komponen
“tunjangan” berasal dari kata “tunjang” dan kata penghasilan pegawai sebuah BUMN yang
kerja “menunjang”, yang berarti menopang atau waktu itu (Tahun 1992) berada dibawah
mendukung. Dengan kata lain, “tunjangan” itu pengendalian Departemen Perindustrian (dan
sebenarnya diadakan atau diciptakan untuk Perdagangan).
menunjang (kehidupan) pegawai. 1. Pendapatan Tetap
Tapi pertanyaan yang masih harus a. Gaji Pokok
dijawab adalah mengapa harus melalui b. Tunjangan Pengabdian
penciptaan dan pemberian “tunjangan” ? c. Tunjangan Keluarga
Total i + ii + iii = Gaji Dasar Pensiun 14. Tunjangan Hari Raya Keagamaan – semua
2. Pendapatan Variabel (berubah-ubah) pegawai.
a. Tunjangan Prestasi (atas dasar
Kehadiran dan Penilaian Atasan) Sebuah BUMN besar yang jumlah
b. Tunjangan Representasi pegawainya mencapai 25.000 orang
c. Tunjangan Produk (hasil produksi) memiliki alasan yang sangat menarik.
Mayoritas pegawainya (sekitar 65%) masih
Total pendapatan atau penghasilan tetap bersikukuh ingin berstatus sebagai
bulanan pegawai BUMN tersebut terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dari Kementerian
Gaji Dasar Pensiun + Total Pendapatan yang mengawasinya dan menuntut agar
Variabel. Dari contoh di atas terlihat bahwa penggolongan dan kepangkatan pegawai
jumlah komponen pendapatan langsung serta Gaji Pokok mereka tetap seperti PNS.
pegawai BUMN tersebut hanya terdiri dari 6 Walaupun demikian, mereka juga menuntut
(enam) komponen, yaitu Gaji Pokok ditambah agar ditambahi berbagai tunjangan yang
dengan 5 (lima) jenis Tunjangan. mencapai 23 (dua puluh tiga) jenis agar
Contoh yang lebih menarik adalah penghsilan totalnya bisa seimbang dengan
sebagaimana tersaji di bawah ini. Daftar berikut penghasilan pegawai BUMN yang sudah
merinci jenis tunjangan yang diberikan (dan memposisikan diri mereka sebagai organisasi
kepada siapa diberikan) oleh sebuah BUMN bisnis penuh. Berikut disajikan daftar dimaksud
pada Tahun 1999 lalu, yang beroperasi di sebagaimana dapat dilihat pada gambar di
Aceh Utara yang saat ini dalam keadaan tutup bawah ini.
(Ruky, 2009):
1. Tunjangan Jabatan – semua pegawai.
2. Tunjangan Fungsional – semua pegawai.
3. Tunjangan Lokasi – semua pegawai.
4. Tunjangan Lapangan – semua pegawai
“lapangan”.
5. Tunjangan Rumah – semua pegawai yang
tidak mendapat rumah dinas.
6. Tunjangan Transportasi – semua pegawai.
7. Tunjangan Pangan – semua pegawai.
8. Tunjangan Kemahalan – semua pegawai.
9. Tunjangan Keluarga – semua pegawai
yang punya istri/anak.
10. Tunjangan Makan – semua pegawai.
11. Tunjangan “On Call” – bagi mereka yang
dalam 24 jam bisa dipanggil.
12. Tunjangan “shift” – untuk mereka yang
harus bekerja shift.
13. Tunjangan “Khusus” – pegawai yang
dipromosi selama menunggu kenaikan
golongan.
dengan semua Tunjangan Tetap berbentuk pemberian berbagai tunjangan yang saat
tunai. Demikian pula dengan perhitungan ini sudah ada ? Apakah alasannya rasional
uang pesangon dan uang jasa yang diatur dan apakah efektif (berhasil guna) ? Apabila
dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang sebuah perusahaan memberikan tunjangan
Ketenagakerjaan. yang disebut “Tunjangan Kehadiran”
Penekanan iuran Jamsostek bisa apakah jumlah pegawai yang bolos atau
menimbulkan kesulitan besar dalam hal terjadi mangkir menjadi menurun ? Yang terbaru
kecelakaan kerja yang berbuntut pemberian adalah sekarang beberapa K/L memberikan
santunan. Besarnya santunan yang harus “Tunjangan Kinerja”, apakah kinerja PNS
dibayar bisa lebih besar daripada santunan yang di lingkungan mereka menjadi meningkat
dibayarkan Jamsostek dan kekuarangannya ? Lalu mengenai “Tunjangan Jabatan”,
tetap harus dibayar oleh perusahaan pemberi apabila penetapan Gaji Pokok sudah
kerja. Ditambah lagi dengan tambahan ditetapkan atas dasar “bobot jabatan” (job
pekerjaan administrasi dalam mengelola value) yang diperoleh melalui hasil evaluasi
pencatatan dan pembayaran berbagai jenis jabatan, maka perbedaan besaran gaji
tunjangan tersebut. Akhirnya, masalah pokok tersebut sudah merefleksikan bobot
yang paling besar yang terutama dihadapi (berat ringannya) jabatan. Jadi, tidak perlu
di lingkungan instansi pemerintahan adalah lagi ada “tunjangan jabatan”.
banyaknya jenis tunjangan yang diciptakan 2. Apabila beberapa tunjangan memang
oleh pimpinan Kementerian dan Lembaga (K/L) bersifat “resmi” dan biayanya sudah
dan Pemerintah Daerah (Pemda) secara “diam- dianggarkan mengapa tidak dimasukkan
diam” karena merupakan kebijakan mereka ke dalam gaji pokok saja, terutama apabila
sendiri yang bila diaudit jumlahnya ternyata besaran gaji pokok masih di bawah
bisa cukup siginfikan. “pasaran”.
3. Apabila yang dikhawatirkan dari tindakan
nomor (2) adalah dampaknya bagi besaran
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBERIAN “Gaji Dasar Pensiun”, sebaiknya sistem
TUNJANGAN EFEKTIF pengumpulan dana pensiunnya dilakukan
perubahan. Terapkan sistem “Iuran Pasti”
Untuk strategi ke depan, dengan (Defined Contribution) dengan besaran
berfokus pada “tunjangan” sebagai komponen iuran yang lebih tinggi tetapi penambahan
remunerasi pegawai bahwa pemberi kerja atau iurannya harus dibayar pegawai.
“majikan” mengkaji dan merumuskan ulang 4. Sedapat mungkin, jumlah tunjangan
strategi dan kebijakan mereka mengenai jenis ”dirasionalisasi”, yaitu diminimalkan jumlah
dan banyaknya komponen remunerasi yang atau macamnya. Lebih sedikit jumlah dan
dinamai “tunjangan” tersebut. Bagi Pegawai macamnya akan lebih sedikit pekerjaan
Negeri Sipil, pemberi kerja adalah pemerintah, administrasi yang harus dilakukan.
sedangkan bagi karyawan swasta, majikan 5. Tunjangan sebaiknya hanya yang benar-
mereka adalah perusahaan atau lembaga benar secara logika dan pertimbangan
tempat mereka bekerja. Secara konsisten psikologis dan ekonomis memang perlu
penulis menyarankan strategi sebagai berikut: diberikan. Misalnya, pegawai yang
1. Teliti kembali apa alasan dan latar belakang ditempatkan di daerah terpencil yang