Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia secara alamiah akan mengalami proses penuaan atau menjadi

tua. Menua merupakan proses kehilangan perlahan-lahan kemampuan

jaringan untuk memperbaiki diri. Manusia yang menjadi tua akan mengalami

kemunduran fisik, psikologis dan sosial, sehingga mengakibatkan penurunan

spiritual.1 Lansia yang memiliki pemahaman spiritual akan merasakan

hubungan yang baik dengan orang lain sehingga dapat menemukan arti dan

tujuan hidup, hal ini dapat membantu lansia mencapai potensi dan

peningkatan kualitas hidupnya.2

Berdasarkan pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI populasi

lanjut usia di dunia yaitu sekitar 35,1%.3 jumlah lansia di Indonesia sebanyak

21.7 juta atau 8.5%. Dari jumlah tersebut, terdiri dari lansia perempuan 11.6

juta (52.8%) dan 10.2 juta (47.2%) lansia laki-laki. 4 sedangkan populasi

lansia di proponsi jawa timur yaitu 10,96%.5 Peningkatan populasi lansia dari

tahun ke tahun menunjukkan adanya peningkatan usia harapan hidup yang

berkaitan dengan adanya perbaikan kualitas hidup yang meningkat.

1
(Dian Kusumawardani. (2018). Peran Posyandu Lansia Terhadap Kesehatan Lansia
Kota Pekalongan.Jurnal Siklus Volume 7 Nomer 1 Januari 2018).
2
Adegbola, M. (2017).spirituality and quality of life in chronic illness. Journal of theory
construction & testing;.vol.10 10 issue 2, p42)
3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Data dan Informasi 2016: Situasi
lanjut usia di Indonesia. Jakarta Selatan: ISSN 2442-7659.
4
BPS. (2019). Statistik Penduduk Lansia (R. S. Dwi Susilo, Ida Eridawaty Harahap (ed.)).
©Badan Pusat Statistik.
5
mustari, andhie surya, yeni rahmawati, nurbudi 2012 handayani , statistik penduduk
lanjut usia. Jakarta; badan pusat statistik.
Meningkatnya lansia menimbulkan masalah terutama dari segi

kesehatan dan kesejahteraan lansia. Masalah tersebut bila tidak segera

ditangani akan berkembang menjadi masalah yang kompleks dari segi fisik,

mental dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan lansia. 6

Seseorang jika dihadapkan pada suatu keadaan yang cenderung menimbulkan

tertekan, stress, dan depresi maka mereka akan berusaha mendekatkan diri

kepada sang pencipta dengan melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan

spiritual seperti ritual keagamaan, penyembahana untuk mengatasi

perasaannya.7

Menurut teori keperawatan virginia henderson (1966) yang berfokus pada

individu berdasarkan pandangannyayang menyatakan bahwa jasmani(body)

dan rohani (mind) tidak dapat di pisahkan. Kebutuhan dasar individu tercemin

dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar (basic nursing care )

yang mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari salah satunya

melakukan ibadah sesuai dengan kenyakinan.8

Untuk mengatasi masalah pada kualitas hidup lansia di butuhkan

spiritualitas hubungan dengan Tuhan seperti lansia menjalankan kewajiban

keagamaan dalam kesehariannya (Sholat dan berdoa), untuk membantu

seseorang yakin dengan apa yang terjadi terhadap penurunan dirinya. 9

6
Sutikno, E. (2011). Hubungan Antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia.
Diperoleh tanggal 11 Desember 2014
7
yusuf, a., nihayati, h. e., iswari, m. f., & okviasanti, f. (2017). kebutuhan spiritual konsep
dan aplikasi dalam asuhan keperawatan. in mitra wacana media (edisi pert).
8
Aini, Nur.2018. Teori model keperawatan malang: UMM
9
Antonia Castro Pereira, Joko Wiyono, Erlisa Candrawati. hubungan aktivitas spiritual
dengan kualitas tidur lansia di kelurahan tlogomas kecamatan lowokwaru kota malang.
2019, vol.4 nomer 1
Keyakinan spiritual sangatlah pening karena dapat mempengaruhi tingkat

kesehatan pasien.spiritual yang baik akan melahirkan pola hidup sehat dan

tentunya akan meningkatkan kualitas hidup yang baik.10

B. Metode

Metode penelitian yang kami gunakan disini adalah literatur review

dengan menggunakan basis data elektronik melalui jurnal dari internasional

maupun nasional seperti google cindekia, google scholar, science Direct

dengan kata kunci spritual, kualitas hidup pada lansia. Kriteria inklusi yang

di gunakan oleh penulis adalah dengan membatasi artikel atau jurnal yang

diterbitkan enam tahun terakhir mulai dari tahun 2015 sampai 2020. Jurnal

mempunyai judul dan isi sesuai dengan tujuan penelitian, full teks, dan

keterkaitan dengan keperawatan. Pencarian artikel dimulai pada tanggal 06-

09 Februari 2021 dengan kata kunci yang telah di tentukan oleh peneliti

artikel yang di temukan oleh peneliti dipilih sesuai dengan kriteria inklusi.

Peneliti menghapus artikel yang telah di keluarkan, menelaah artikel yang

memenuhi kriteria dan mengelompokkan sesuai dengan hasil penelitian

untuk di lanjut kepada pembahasan.

C. Hasil

10
Riyanti Vianica Sibuea, Mori Agustina br Perangin-angin Riyanti Vianica Sibuea, Mori
Agustina br Perangin-angin.(2020) Hubungan kebutuhan spiritual terhadap tingkat
kualitas hidup lansia. Vol.4.Nomer 2
Pencarian literatur awal didapatkan 17 artikel (Google Scholar 3 artikel,

Science Direct 14 artikel). 2 Artikel yang dikeluarkan Tidak sinkron dengan

topik pembahasan dan tidak membahas pada pemenuhan spritual. 15 artikel

full text memenuhi kriteria seperti yang tercantum pada gambar 1.

Identification Berdasarkan judul artikel


(n = 17)

Artikel yang dikeluarkan

Artikel yang dikeluarkan 1. Tidak sinkron dengan


Eligibity
(n =2) topik pembahasan
2. Tidak membahas pada
peningkatan spiritual

included Artikel yang terpilih (n = 15)

Gambar 1. Diagram flow dan pemilihan artikel

Hasil dari 15 artikel didapatkan bahwa peningkatanspiritual pada kualitas hidup

pada lansia. Intervensi yang menunjukkan pada peningkatan spiritual terhadap

kualitas hidup lansia antara lain sebagaimana yang tercantum pada table 1.

Tabel 1. Hasil dari 15 jurnal mengenai tingkat spritual pada kualitas hidup

lansia
N Penulis Tahun Judul Metode Hasil
O
1 (Mira 2016 Hubungan Dalam Hasil penelitian menunjukkan
Afnesta status penelitian ini bahwa sebanyak 51 orang
yuzefo, spirititual menggunakan responden yang memiliki
Febriana dengan desain status spiritual tinggi,
sabrian, kualitas hidup penelitian sebanyak 32 orang responden
Riri pada lansia analitik dengan memiliki kualitas hidup baik
Nova pendekatan dan sisanya 19 orang
Yelinda, cross sectional responden memiliki kualitas
2016) dengan sampel hidup buruk. Hasil uji Chi-
97 orang lansia Square status spiritual dengan
kualitas hidup diperoleh p
value 0,034 < 0,05 yang
menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan
antara status spiritual dengan
kualitas hidup pada lansia.
2 (Mujib 2020 Status Spiritual Penelitian ini Hasil penelitian ini adalah
Hannan, Terkait menggunakan responden yang berstatus
Syaifurra kualitas Hidup metode spiritual besar dapat
hman Lansia penelitian dikategorikan tinggi sebanyak
Hidayat) analitik kolerasi 48 orang (57,8%) dan kualitas
dengan desain hidup responden besar dapat
cross sectional. dikategorikan baik sebanyak
Populasi dalam 46 orang (55,4%). Dapat
penelitian ini disumpulkan Hasil uji
adalah lebih Spearman Rho
dari 45 tahun menunjukkan bahwa nilai
sebanyak 604 Signifikansi p value = 0,004
orang dan (p <0,005), artinya ada
teknik hubungan status spiritual
pengambilan dengan kualitas hidup pada
sampel adalah lansia. Kualitas hidup
simple random merupakan perasaan yang
sampling subjektif seseorang mengenai
dengan 83 kesejahteraan dirinya,
sampel berdasarkan pengalaman
hidupnya saat ini secara
keseluruhan, dimana Spiritual
secara signifikan dapat
membantu lansia dan memberi
untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan yang
diakibatkan oleh penyakit
kronis.
3 (Widya 2019 Hubungan Metode yang Hasil penelitian ini
Arisandy antara digunakan menunjukan bahwa sebagian
) kecerdasan adalah survey besar responden kecerdasan
spiritual analitik dengan spiritual kategori mampu
(spiritual pendekatan sebanyak 35 responden
Intellegency) cross sectional (87,5%). Sedangkan
dengan dan teknik (total responden yang memiliki
kualitas hidup sampling), kualitas hidup kategori
lansia Populasi dalam berkualitas sebanyak 38
penelitian ini responden (95,0%). Analisa
adalah seluruh bivariatnya didapatkan tidak
lansia sebanyak adanya hubungan yang
70 orang bermakna antara kecerdasan
Sampel yang di spiritual dan kualitas hidup
ambil pada lansia dengan p-value =1.000
penelitian ini lebih kecil dari 𝑎 = 0,05.
sebanyak 48
responden
4 (Riyanti 2020 Hubungan Metode yang Hasil penelitian menunjukan
Vianica kebutuhan digunakan tidak adanya hubungan
Sibuea, spiritual dalam kebutuhan spiritual dengan
Mori terhadap penelitian ini kualitas hidup lansia. P value
Agustina tingkat kualitas adalah menunjukan >0.05 yang dapat
br hidup lansia deskriptif disimpulkan bahwa kebutuhan
Perangin korelasi yang spiritual bukanlah merupakan
-angin) dilakukan satu-satu nya aspek yang
kepada 30 mempengaruhi kualitas hidup
lansia,berumur lansia.
60 tahun keatas
dan dianalisis
menggunakan
pearson
correlation.
Teknik
pengumpulan
data
menggunakan
alat kuesioner
SpNQ (Spiritual
Needs
Questionnaire)
untuk menilai
kebutuhan
spiritual dan
WHOQOL_BR
EF (WHO
Quality of Life)
untuk menilai
kualitas hidup.
5 (Wara 2015 gambaran Penelitian ini Hasil uji bivariat
Gati spiritualitas merupakan membuktikan bahwa ada
Murwani lansia di panti penelitian hubungan tingkat spiritualitas
) sosial tresna deskriptif dengan tingkat kualitas hidup
werdha analitik dengan pasien HIV/AIDS di
khusnul menggunakan Poliklinik VCT RSUD Dr.
khotimah pendekatan Moewardi Surakarta (ρ value
pekanbaru cross sectional. = 0,000 < 0,05, τ sebesar
Pengambilan 0,514).
Sample
menggunakan
Teknik non-
probability
sampling yaitu
purposive
sampling,
dengan jumlah
sampel
penelitian 69
orang
responden.
Sedangkan
Instrumen
penelitian
menggunakan
kuesioner dari
WHO. Analisa
bivariat
menggunakan
uji Kendall’s
6 (Yunita 2020 hubungan penelitian yang menunjukkan jumlah
Liana, tingkat digunakan yaitu responden dengan interaksi
2019) spiritual deskriptif sosial baik terdapat 21
dengan analitik dengan responden dimana 4 (12,5%)
kualitas hidup rancangan cross responden kualitas hidup
lansia di bplu sectional cukup, 16 (50,0%) responden
senja cerah Teknik kualitas hidup tinggi
provinsi pengambilan sedangkan responden dengan
sulawesi utara sampel pada interaksi sosial cukup
penelitian yaitu sebanyak 12 responden
purposive dimana 9 (28,1%) responden
sampling kualitas hidup cukup dan 3
dengan jumlah (9,4%) responden kualitas
32 sampel hidup tinggi dan didapat nilai
Pengumpulan p value 0,004 < 0,05.
data dilakukan
dengan
menggunakan
kuesioner.
Pengolahan data
menggunakan
program
software
komputer
dengan uji Chi-
square dengan
tingkat
kemaknaan
95% (α=0,05

7 (M. 2015 Relationship Metode study Skor rata-rata kualitas hidup


Farahani between korelasional adalah (50,36± 11,3)kualitas
a H., spiritual well- deskriptif. hidup perempuan jauh lebih
Haghani. being and Sampel rendah dibandingkan laki-laki
AJadidi, quality of life penelitian (p=0,000). Skor rata-rata
S.Janmo among elderly berjumlah 141 kesejahteraan spiritual adalah
hammadi peopleresiding orang lansia (96,26±17.93). ada korelasi
) in Kahrizak yang berada di positif antara kesejahteraan
senior house rumah senior spiritual dan kualitas hidup
kahrizak yang (p=0,008)
di rekrut secara
convinience
sampling
pengumpulan
data dilakukan
dengan spiritual
well-being
Index SWBI)
dan short from
quality of life
(SF36) dan di
analisis dengan
koefisiensi
korelasi
pearson,
ANOVA, dan
uji –t
menggunakan
SPSS-PC
(v016).
8 (Herlina, 2019 Spirituality Metode Hasil penelitian didapatkan
agrina) and health penelitian ini status perkawinan mayoritas
status among adalah studi responden (85,8%) adalah
elderly people potong lintang cerai dengan pasangannya
in nursing dengan sampel .tujuh puluh dua koma dua
home in riau, 36 orang lansia persen status kesehatan lansia
indonesia dan di ambil kurang baik dan 52,8% (hasil
dengan tekhnik pernyataan spiritual
total sampling. menunjukkan: ketika saya
Skala sakit kesejahteraan spiritual
kesejahteraan saya berkurang 33,3%, saya
spiritual jarel tidak dapat menerima
digunakan perubahan dalam hidup saya
untuk menilai 27,8%) diantaranya memiliki
tingkat kerohanianyang kurang. Studi
spiritualitas ini juga menemukan bahwa
lansia. Analisis lansia yang memiliki tingkat
non-parametrik kerohanian rendah lebih
univariat dan cenderung mengalami
bivariat gangguan kesehatan lansia di
dilakukan untuk panti jompo (p=0,035)
mengetahui
hubungan
antara
spiritualitas
lansia dengan
status kesehatan
yang di
laoprkan sendiri
9 (Jennifer 2018 Physiological instrumen Di antara 4077 subjek (usia
A. and Penilaian rata-rata 81,6 & 7,5, laki-laki,
Palmer, psychosocial Kesehatan 28,896, dan ras kulit putih,
Elizabeth factors in Masyarakat dan 70,796), 93,44 menyatakan
P. spiritual needs Survei kebutuhan spiritual mereka
Howard, attainment for Kesehatan terpenuhi. Faktor-faktor yang
Margaret community- Standar secara independen terkait
Bryan, dwelling older digunakan dengan kemungkinan yang
Susan L. adults untuk lebih besar dari pencapaian
Mitchell) menentukan kebutuhan spiritual adalah:
proporsi subjek kepuasan dengan kehidupan
yang (rasio odds yang disesuaikan
melaporkan (AOR) 2,81, interval
kebutuhan kepercayaan 954 (CI) 2,00,
spiritual mereka 3,96, p «0,001), perasaan
terpenuhi. dihargai (AOR 2,51, 954 CI
Regresi logistik 1,61, 3,92: p «0,001),
multivariat hubungan keluarga yang kuat
mengidentifikas dan mendukung (AOR 1,99,
i karakteristik 9546 CI 1,20, 3,29: p 0,008),
yang terkait tidur yang cukup (AOR 1,59,
secara 954 CI 1,15, 2,19: p 0,005),
independen tidak nyeri (AOR 1,35, 95X
dengan hasil ini. CI 1,01, 1,82: p 0,046), dan
meminta seseorang untuk
berbicara tentang kematian di
antara mereka yang tertarik
untuk melakukannya (AOR
0,39, 959 CI 0,29, 0,54
p<0,001).
10 ( marie- 2019 Spiritual End- Dua peneliti Para dokter tidak secara aktif
josé h.e. of-Life Care in melakukan studi menangani masalah spiritual,
gijsberts Dutch Nursing partisipatif juga bukan merupakan bagian
md, Homes: An etnografi di dari pekerjaan resmi staf
jenny t. Ethnographic sebuah panti perawatan. Tidak ada
van der Study jompo belanda komonikasi antara dokter dan
steen antara april konselor spiritual. Ketika
phd, 2010 dan juni seorang penghuni akan
martien 2011, di unit meninggal, perawat memulai
t.mullerp psikogeriatrik proses perawatan informal
hdc, cees (kebanyakan yang ditujukan untuk
m.p.m.he dimensia) dan kesejahteraan spirit termasuk
rtoghmd, unit somatik pelukan dan ritual.
phda, untuk penghuni
lucdelien yang menderita
sphdbd) cacat fisik.
Analisa tematik
induktif
digunakan
untuk pola dan
tren serta untuk
menafsirkan
data
11 (Antonia 2019 hubungan Desain Hasil penelitian menunjukkan
Castro aktivitas penelitian bahwa aktivitas spiritual
Pereira,, spiritual menggunakan hampir seluruh responden
Joko dengan metode dikategorikan baik yaitu
Wiyono, kualitas tidur korelasional. sebanyak 43 orang (76,8%),
Erlisa lansia di Populasi dalam sebagian besar kualitas tidur
Candraw kelurahan penelitian ini responden dikategorikan baik
ati ) tlogomas adalah adalah yaitu sebanyak 30 orang
kecamatan lansia di (53,6%), dan hasil analisis
lowokwaru Kelurahan data didapatkan nilai
kota malang Tlogomas signifikan 0,017 (p ≤ 0,05),
Kecamatan artinya ada hubungan antara
Lowokwaru aktivitas spiritual dengan
Kota Malang kualitas tidur pada lansia di
sebanyak 56 Kelurahan Tlogomas
orang dan Kecamatan Lowokwaru Kota
sampel Malang, dimana hasil
penelitian penelitian menunjukkan
menggunakan bahwa semakin baik aktivitas
total sampling spiritual maka akan semakin
yaitu yaitu baik pula kualitas tidur.Lansia
seluruh anggota dapat meningkatkan kualitas
populasi tidur dengan cara melakukan
dijadikan aktivi tas spiritual seperti
sampel. membaca doa sebelum tidur.
Analisis yang Hal ini dapat memberikan
dipakai adalah keringanan pada tubuh
korelasi sehingga dapat tidur dengan
spearman rank. pulas

12 (Dian 2021 efektivitas Strategi menunjukkan bahwa terapi


Anggrain terapi spiritual pencarian Spiritual Emotional Freedom
i, Auliya emotional dilakukan Technique (SEFT) efektif
Safinatun freedom melalui Google dalam meningkatkan kualitas
najah) technique Scholar. tidur pada pasien post operasi.
(seft) terhadap Metode
kualitas tidur penelitian yang
pada pasien dig unakan
post operasi: yaitu literature
literature review dengan
review jumlah tujuh
artikel.
13 (uhdan 2018 Spiritual Penelitian ini
Aftrinant Emotional menggunakan penelitian menunjukkan bahwa
o, Elli Freedom desain kuasi terdapat peningkatan tingkat
Nur Technique eksperimen kualitas hidup yang signifikan,
Hayati, (SEFT) untuk dengan model baik pada masing-masing domain
Siti Meningkatkan rancangan maupun secara keseluruhan antara
Urbayatu Kualitas Hidup penelitian one sebelum dan setelah diberi
n) pada Wanita grup pretest – perlakuan berupa SEFT
yang posttest design.
Mengalami Subjek
Bencana penelitian ini
Tanah Longsor adalah enam
orang wanita
dewasa di
Purworejo
dengan kriteria
berusia 20
sampai 40 tahun
14 (Maryam 2019 Understanding Pasien Penelitian ini dilakukan untuk
Shaygan, The menyelesaikan menguji apakah kesejahteraan
Laila Relationship kuesioner spiritual pasien dengan
Shayega Between laporan diri tahapan penyakit yang
n, 2019) Spiritual Well- yang di berbeda akan berbeda seperti
Being And validasi: yang dilaporkan sebelumnya
Depression In kuesioner dalam HRQOL. Kesejahteraan
Cronic Pain kesejahteraan spiritual dianggap sebagai
Patients: The spiritual, bagian penting dari QOL,
Mediating kuesioner tetapi berbeda dari HRQOL
Role Of Pain kesehatan tradisional, kesejahteraan
Catastrophizin pasien, skala fisik, mental, dan sosial
g penghilang rasa Dengan demikian,
sakit, dan skala kesejahteraan spiritual
peringkat mungkin atau mungkin tidak
numerik dipengaruhi oleh tahapan
penyakit dengan cara yang
sama seperti kualitas hidup

15 (Elizabet 2017 Self-reported Analisis data Rata-rata NSCTS dari 38


h frequency of sekunder dari (dengan kisaran dari 17
Johnston nurse-provided empat studi hingga 79[dari 85
Taylor, spiritual care yang kemungkinan]) responden
Iris menggunakan
yang disarankan
Mamier, Nurse Spiritual
Care
memasukkan terapi
Patricia
Therapeutics perawatan spiritual jarang
Ricci-
Allegra, Scale (NSCTS). dalam asuhan keperawatan
Joanne Data dari US mereka. Yang terutama
Foith, American RNs memprihatinkan adalah
2017) yang temuan bahwa 17-33%
menanggapi (tergantung pada item
survey online NSCTS) tidak pernah
tentang menyelesaikan pemeriksaan
perawatan spiritual selama jangka
spiritual
waktu tersebut. “sisa hadir
dianalisis.
Empat studi hanya untuk menunjukkan
termasuk kepedulian” adalah terapi
perawat unit yang paling sering (3,4
perawat intensif pada skala 5 poin) ; mereka
di Ohio (n = yang mempraktekkan
93), perawat kehadiran setidaknya 12
rumah sakit dan kali selama jangka waktu
perawatan tersebut memberikan terapi
paliatif perawatan spiritual lain
diseluruh AS (n
lebih sering dari pada
= 104), perawat
yang
mereka yang menawarka
dipekerjakan kehaduran yang lebih
dalam system jarang.
perawatan
kesehatan
Kristen (n =
554), dan
perawatan
menanggapi
undangan untuk
berpartisipasi
ditemukan di
situs jurnal (n =
279)

D. Pembahasan

Lanjut usia (lansia) merupakan tahap paling akhir dalam tahap kehidupan

manusia. World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa masa lansia


dibagi menjadi 4 golongan, yaitu usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun,

lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75–90 tahun dan usia

sangat tua (very old) di atas 90 tahun.Dari pernyataan diatas kita dapat

menyimpulkan bahwa dikatakan lanjut usia apabila sudah berumur 60 tahun

keatas11.

Pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah, baik secara

fisik, biologis, mental, maupun spiritualnya. Semakin lanjut usia seseorang,

maka kemampuan fisiknya akan semakin menurun, sehingga dapat

mengakibatkan kemunduran terhadap status spiritualnya12.

Spiritualitas merupakan dimensi kesejahteraan bagi lansia serta dapat

meningkatkan kualitas hidup pada lansia. Keadaan spiritualitas yang rendah

akan mendukung distress spiritual. Sedangkan Spiritual yang baik yang

dimiliki lansia akan membantu lansia dalam menjaga hubungannya dengan

tuhan dan meningkatkan kualitas hidup yang baik13.

Kualitas hidup yang baik menggambarkan kemampuan individu untuk

memaksimalkan fungsi fisik sosial dan psikologis serta spiritualnya14.

Penyusun berpendapat bahwa tingkat spiritual yang tinggi akan

mengakibatkan kualitas hidup yang baik terhadap lansia .

E. Kesimpulan
11
BPS. (2019). Statistik Penduduk Lansia (R. S. Dwi Susilo, Ida Eridawaty Harahap (ed.)).
©Badan Pusat Statistik.
12
Putri, Ardita Julia, Totok Roesmanto Dan Eddy Hermanto. 2013. Panti Wredha Di Ungaran
Dengan Penekanan Desain Arsitektur Argonomis. Imaji Vo. 3 No. 4 Hal. 501;
13
Yusuf, ah, dkk. (2016). Kebutuhan Spiritual: Konsep dan Aplikasi dalam Asuhan Keperawatan.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
14
Ardiana, H., Lismayanti, L., & Rosnawaty, R. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota
Tasikmalaya Tahun 2014. 42–50.
Kualitas hidup merupakan perasaan yang subjektif seseorang mengenai

kesejahteraan dirinya, dimana spiritual secara signifikan dapat membantu

meningkatkan spiritualitas bagi lansia untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai