TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan
manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak layak dan
tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang, menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang pengelolaan kualitas air
Limbah cair atau air buangan (wastewater) adalah cairan buangan yang berasal
lingkungan hidup.
1.Limbah adalah sisa proses produksi baik dari industry, rumah tangga (domestik)
2. Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai/tidak berharga untuk maksud
20
Menurut UU No. 32/2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup [9], limbah
didefinisikan sebagai sisa suatu usaha dan atau kegiatan, mak definisi air limbah yaitu:
1. Kombinasi dari cairan atau air yang membawa buangan dari perumahan,
institusi, komersial, dan industri bersama dengan air tanah, air permukaan, dan
air hujan.
2. Kotoran dari masyarakat dan rumah tangga, industri, air tanah/permukaan serta
mungkin baik.
Pengertian umum pabrik adalah suatu bangunan industri besar di mana para
pekerja mengolah atau mengawasi pemrosesan mesin dari satu produk menjadi produk
memiliki gudang atau fasilitas serupa yang besar dan berisi peralatan berat yang
Limbah cair adalah air yang membawa limbah dari rumah, tempat bisnis dan
industri limbah cair juga dapat didefinisikan sebagai kotoran dari rumah tangga juga
yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya atau air
21
buangan yang bersifat kotoran umum (Sugiharto, 1987). Sedangkan Metcalf dan Eddy,
limbah cair/air limbah adalah sisa dari hasil usaha dan ataukegiatan yang berwujud
cair. Secara kimiawi, limbah terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.Dengan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung
2) Dinamis, artinya tidak diam di tempat, selalu bergerak dan berubah sesuai
tidak hanya pada wilayah tertentu saja melainkan pada berdampak pada faktor
yang lain.
selesaikan dalam waktu singkat tetapi dampak masih ada pada generasi yang
akan datang.
22
1) volume limbah,
yaitu:
1) Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan
3) Limbah gas dan partikel, adalah gas dan partikel yang jumlah atau
proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat
yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia sepertipestisida, sianida, sulfida,
keindahan lingkungan. Limbah dihasilkan dari sisa proses produksi baik industri
23
maupun domestik/rumah tangga. Jumlah air limbah yang dibuang akan selalu
Apabila jumlah air yang dibuang berlebihan melebihi dari kemampuan alam untuk
menerimanya maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Lingkungan yang rusak akan
lingkungannya itu sendiri sehingga oleh karenanya perlu dilakukan penanganan air
limbah yang seksama dan terpadu baik itu dalam penyaluran maupun pengolahannya.
Sistem penyaluran air limbah adalah suatu rangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi atau membuang air limbah dari suatu kawasan/lahan baik
itu dari rumah tangga maupun kawasan industri. Sistem penyaluran biasanya
Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi kandungan bahan
senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme alami. Tujuan lain
24
2. Meningkatkan mutu lingkungan hidup melalui pengolahan, pembuangan dan
lingkungannya
kewenangannya
Tabel 2.1. Baku mutu air limbah yang disyaratkan oleh pemerintah:
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-
syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan terhadap
bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
25
2) Berada pada waktu yang tidak tepat, dan
1) Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, dapat
yaitu :limbah organik dan anorganik, limbah organik terdiri atas bahan-bahan yang
besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga
bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa
begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbahini mempunyai sifat kimia
yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap ke dalam tanah, dasar sungai, danau,
Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastic dan lain-
lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekas dan lain-lain. Limbah
tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai
bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun
26
(B3), sedangkan Limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-
bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
Sedangkan Limbah anorganik terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan.
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan
dan tidakdapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis
bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah : garam anorganik seperti magnesium sulfat,
magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri. Asam
anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan
bahan bakar fosil. Ada pula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga
seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
Air limbah hotel adalah air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan hotel dimana
air limbahini bisa berupa sisa-sisa kegiatan memasak, MCK, Spa, kolamrenang dan
lain-lain. Komposisi air limbah hotel dapat terdiri dari beberapa persenyawaan baik
yang bersifat organik maupun anorganik. Beberapa komposisi persenyawaan dalam air
limbah hotel antara lain terdiri atas : uap air, zat organik,pestisida, Fenol, Alidrin,
Tembaga, Krom, dan senyawa kimia toksiklainnya (Duncan dan Sugiharto, 1987). Air
pathogen seperti E.coli yang dapat menimbulkan penyakit apabila mencemari perairan.
27
Secara umum air limbah menimbulkan berbagai dampak yang cukup
panyakit, potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1) Penyakit diare dan tipus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari
sehingga mengandung berbagai macam penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga
mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau
menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak
limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari lingkungan
juga menimbulkan banjir karena banyuyak orang-orang yang membuang limbah rumah
tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan penduduk.
secarakomersial, meliputi hotel berbintang dan hotel melati. Hotel juga menyediakan
28
menghasilkanlimbah cair dan sampah layaknya suatu komplek pemukiman penduduk.
Limbah cair perhotelan adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh kegiatan
hotel yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Kondisi ini disebabkan karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama dengan seperti
pada pemukiman dan fasilitas tambahan lainnya yangada di hotel. Sumber limbah cair
Dalam melakukan pengolahan limbah industri terutama limbah cair lebih baik dilakukan
analisa terhadap jenis dan karaktersistik limbah terlebih dahulu agar bisa dilakukan penanganan
dengan efektif dan efisien. Untuk mengetahui karakteristik limbah cair bisa dilakukan beberapa
analisa sehingga kita mengetahui air limbah yang dihasilkan suatu industri sudah aman bagi
lingkungan atau tidak. Ada beberapa karakteristik limbah cair yang mudah dikenali baik secara
Limbah cair memiliki 2 karakteristik yaitu karakteristik fisik dan kimia. Adapaun karakter fisiknya
antara lain :
1. Padatan: pada limbah cair terdapat padatan organic dan non-organik yang
29
2. Kekeruhan: kekeruhan menunjukkan sifat optis di dalam air karena terganggunya
cahaya matahari saat masuk ke dalam air akibat adanya koloid dan suspense
3. Bau: bau dikarenakan karena adanya mikroorganisme yang menguraikan bahan organic.
4. Suhu: limbah cair memiliki suhu yang berbeda dibandingkan dengan air biasa, biasanya
1. Keasaman: keasaman limbah cair dipengaruhi oleh adanya bahan buangan yang bersifat
asam atau basa. Agar limbah tidak berbahaya, maka limbah diupayakan untuk
memilikipH netral.
2. Logam berat beracun: Cadmium dari industri tekstil, merkuri dari pabrik cat, raksa
3. Nitrogen: umumnya terdapat sebagai bahan organic dan diubah menjadi ammonia
olehbakteri sehingga menghasilkan bau busuk dan bisa menyebabkan permukaan air
4. Fenol: salah satu bahan organic yang berasal dari industri tekstil, kertas, minyak
5. BOD: kebutuhan oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa organic yang
organik
30
Karakteristik limbah cair dari perhotelan relatif sama dengan limbah domestik
dari pemukiman, karena aktivitas-aktivitas yang ada di hotel relatif sama dengan
dihasilkan dari perhotelan tergantung dari jumlah kamar yang ada dan tingkat
huniannya, di samping juga dipengaruhi oleh fasilitas tambahan yang adadi hotel
dan sulfur;
yang tepat, agar biaya investasi IPAL tersebut murah. Disamping itu,biaya operasional
IPAL nantinya juga harus murah, namun harus dapat memberikanhasil olahan yang
memenuhi baku mutu limbah buangan sesuai dengan baku mutu yang berlaku.Baku
mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam airlimbah yang akan dibuang atau
umum harus diolah terlebih dahulu sampai memenuhi baku mutu sesuai dengan standar
31
yang di tentukan oleh pemerintah daerah. Untuk wilayah propinsi Bali acuan standar
baku mutu yang dipergunakan diatur dalam Peraturan Gubernur No. 8 tahun 2007.
adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi
dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain.
2. Pengolahan air limbah perkotaan, untuk membuang limbah manusia dan limbah
3. Pengolahan air limbah industri, untuk mengolah limbah cair dari aktivitas
pertambangan.
Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan tunggal yang mampu
mampu menangani air limbah secara efektif, terutama yang mengandung bahan kimia
berbahaya.
IPAL sangat bermanfaat bagi manusia serta makhluk hidup lainnya, antara lain:
a. Mengolah Air Limbah domestik atau industri, agar air tersebut dapat di
32
Tujuan IPAL yaitu, untuk menyaring dan membersihkan air yang sudah tercemar
antara lain:
3. Ketersediaan lahan,
5. Kemampuan pembiayaan
pencemaran lingkungan apabila kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu
limbah.Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa 285 sampel dari 636
titik sampel sumber air tanah telah tercemar oleh bakteri E.coli. Secara kimiawi,
75%dari sumber tersebut tidak memenuhi baku mutu air minum yang parameternya
dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan mangan. Dalam kegiatan industri, airlimbah
akan mengandung zat-zat/kontaminan yang dihasilkan dari sisa bahanbaku, sisa pelarut
atau bahan aditif, produk terbuang atau gagal, pencucian danpembilasan peralatan,
meniup (blowdown), beberapa peralatan seperti kettle boiler dan sistem air pendingin,
serta limbah sanitasi (sanitary wastes). Agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus
33
menerapkan prinsip pengendalian limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam
proses produksi di pipa pencegahan polusi (in-pipe pollution prevention) dan setelah
bertujuan untuk meminimalkan volume limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan
tersebut memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan.Namun demikian, masalah air
memerlukan biaya investasi yang besar dan biaya operasi yang tidak sedikit. Untuk itu,
pengolahan air limbah harus dilakukan dengan cermat, dimulai dari perencanaan yang
teliti, pelaksanaan pembangunan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau
Unit Pengolahan Limbah (UPL) yang benar, serta pengoperasian yang cermat.
Beberapa parameter kualitas air limbah yang digunakan dalam pengolahan air
limbah, yaitu:
dalam limbah. Parameter ini terdiri Dari Total Organic Carbon (TOC),
34
Pada umumnya perumahan dan industri kecil di daerah Bali belum mempunyai
instalasi pengolah air limbah yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pesatnya
air tanah, danau dan pantai sudah mencapai ambang batas ekonomis. Penyebab utama
pencemaran ini berasal dari limbah cair rumah tangga,hotel, resort, restaurant,
peternakan serta limbah cair lainnya. Pengolahan limbah cair melalui media tanaman
air sangat cocok sebagai alternatif untuk mengolah limbah cair dan air hasil olahannya
dapat dimanfaatkan untuk penyiraman taman atau air irigasi pertanian. Pengolahan ini
telah mendapatpengakuan dari berbagai Negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman,
Belanda,Inggris, China, India dan beberapa negara lainnya di Asia. Pengolahan limbah
cairmelalui media tanaman air belum dikenal secara luas sebagai sistem pengolah
limbah cair di Indonesia dan di Bali khususnya sehingga perlu lebih dimasyarakatkan
lagi.
komponen, yakni limbah cair domestik, kerikil sebagai media tanam,sinar matahari,
35
Gambar 2.1 Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Perhotelan dengan Proses
Biofilter Anaerob-aerob (Wignjohusodo, 1996)
disajikan pada gambar 2.1 di atas merupakan sistem pengolahan limbah cair dengan
dalamair yang mengalir secara gravitasi ke petak taman air atau “wetland cell” selyang
dibuat dari saluran batu/cor semen dengan ukuran volume tertentu dandilapisi anti
bocor. Pada pusat lahan basah (wetlandcenter) tersebut diisi zat atau lapisan yang
mendasari sesuatu, atau di mana terjadi beberapa proses khususnya (substrate) berupa
batu kerikil berukuran 10-15 mm dan ditanami tumbuhan air beraneka ragam
wetland Cellini) terjadi proses pembersihan air limbah secara fisik, kimia, biologis dan
36
genetik. Hasil/air limbah yang telah dikelola dimanfaatkan untuk penyiraman taman
atau air irigasi pertanian. Jenis tanaman air yang dapat digunakan, antara lain:
Lilydan lain-lain.
beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwasistem ini dapat menurunkan kadar zat
pencemar limbah cair cukup tinggi. Sistemini dapat menurunkan kadar BODs (85-
lain.
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan
patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang
terdapat di alam. Bila dilihat dari tingkat perlakuan pengolahan air limbah maka sistem
37
Gambar 2.2 Wastewater Treatment
Setiap tingkatan treatmen terdiri atas sub-sub treatmen yang satu dengan
lainnya berbeda, tergantung pada jenis parameter pencemar didalam limbah cair,
volume limbah cair, dan kondisi fisik lingkungan . Ada beberapa proses yang dilalui
air limbah agar limbah ini benar-benar bebas dari unsur pencemaran. Pada mulanya air
limbah harus dibebaskan dari benda terapung atau padatan melayang. Untuk itu
ini dilaksanakan sampai seluruh parameter pencemar dalam air buangan dapat
dihilangkan .
Pada dasarnya, masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal.
Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi
38
Flow Proses
Pada gambar 2.3 memperlihatkan proses pengolahan permulaan yang sering pula
didahului dengan pengolahan awal (pretreatment) atau pra perlakuan ; yang mana
limbah cair dari sumber lewat (1) selokan sanitasi (sanitary sewer), (2)
pretreatment,(3) tank pengobatan primer (primary treatment tanks), (4) tank aerasi
(aeration tanks), (5) tank pengobatan sekunder (secondary treatment tanks), (6)
desinfektan (disinfectant).
Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama
39
menghilangkan partikel-artikel padat organik dan organik melalui proses fisika,
secara grafitasi, seperti yang disajukan pada gambar 2.4 sebagai berikut.
Waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir dari titik inlet ke titik outlet agar terjadi
proses pengendapan secara perlahan dan sempurna disebut waktu tinggal (deretion
time). Hubungan antara waktu tinggal, volume air dalam tangki dan laju alir (flow rate),
Kecepatan air hasil olahan keluar dari outlet disebut kecepatan overflow. Kecepatan
overflow merupakan fungsi dari laju alir dan luas permukaan sebagai
berikut:
40
Vo = Q/A
Dimana :
Vo = Kecepatan overflow kecepatan air hasil olahan keluar dari out let
A = Luas dari permukaan settling zone.
3. Aeration
Teknik Pengolahan air limbah banyak ragamnya, salah satu dari teknik air
limbah adalah proses lumpur aktif dengan aerasi oksigen murni. Pengolahan ini
pada proses pengolahannya. Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut : Air
limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke kolam aerasi melalui satu pipa
bahan organik yang ada di air limbah. Dari bak aerasi air limbah dialirkan ke
kolam aerasi, seperti yang di sajikan pada gambar 2.5 sebagai berikut.
Keuntungannya :
c. Cocok untuk pengolahan air limbah dengan debit kecil untuk polutan
41
2.8.2 Secondary Treatment
Pada tahap ini air limbah menggunakan bahan-bahan kimia agar senyawa-
senyawa tercemar dalam air limbah diikat melalui reaksi kimia. Karena itu sistem
operasinya disebut juga dengan cara kimiawi yaitu methoda pengolahan dengan
menambahkan bahan kimia. Zat-zat pencemar pada umumnya berada pada jenis
suspensi padatan terlarut dalam kolidal. Padatan ini tidak mengalami pengendapan
secara alami walaupun dalam jangka waktu relative lama . Oleh karena itu, diperlukan
bahan kimia yang direaksikan agar terjadi peningkatan senyawa pencemar baik dalam
menggunakan bahan kimia berarti akan timbul unsur bau dalam air buangan dan
katalisator. Proses ini mempunyai kelemahan yaitu bagaimana mengambil unsur baru
yang terjadi akibat reaksi terjadi. Pengendapan dengan kapur akan menimbulkan
Pengolahan limbah dengan tingkatan kedua atau menggunakan bahan kimia bertujuan
atau reduksi menetralkan kosentrasi kelarutan asam dan desinfektasia seperti yang
42
Gambar 2.5. Secondary Sewage Treatment Process
Tiga cara pendekatan yang umum digunakan pada tahap mengurangi bahan
pengadukan cepat 1000 rpm, bahan yang umum digunakan adalah alum
1. Padatan tersuspensi dalam limbah cair baik yang terdiri dari material organik
2. Phospat terlarut dapat direduksi bila kadar kurang dari pada 1 mg/ltr dengan
43
3. Calcium, magnesium, silicon, dapat dihilangkan dengan kapur CaOH. Khusus
untuk Calcium dan magnesium efesien lebih tinggi tercapai bila kapur dalam
5. Pengurangan bakteri dan virus dapat dicapai dengan kapur pada kondisi pH
dalam uraian berikut ; koagulan utama yang diapakai adalah ; kapur (lime), alum
Reaksi kapur dengan phospat (unsur phospat banyak dijumpai dalam air limbah
44
2.8.2.2 Netralisasi pada pengolahan limbah cair
bersifat asam (Acidic) ataupun Basa (alkaline) yang perlu dinetralkan sebelum dibuang
kebadan air maupun sebelum limbah masuk pada proses pengolahan, baik
pengolahan secara biologi maupun secara kimiawi, proses netralisasi tersebut bisa
kondisi antara pH 6,5-8,5, karena sebagian besar micro aktif atau hidup pada kondisi
pH tersebut. Proses koagulasi dan flokulasi juga akan lebih efisien dan efektif jika
Netralisasi adalah penambahan Basa (alkali) pada limbah yang bersifat asam
(pH 7). Pemilihan bahan/reagen untuk proses netralisasi banyak ditentukan oleh
harga/biaya dan praktisnya, Bahan (reagen) yang biasa digunakan tersebut adalah :
Asam :
Sulfur dioxide
Basa :
Nitric acid
45
oda Ash (Na2CO3) Limestone (CaCO3)
dari proses pengolahan selanjutnya. Keluaran dari bak equalisasi adalah parameter
1. Membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk masuk pada proses
treatment.
2. Meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari shock
netralisasi.
Sehingga dilihat dari fungsinya tersebut, unit bak equalisasi sebaiknya dilengkapi
dengan mixer, atau secara sederhana konstruksi/peletakan dari pipa inlet dan outlet
pengeluaran (discharge) dari equalisasi dijaga konstan selama periode 24 jam, biasanya
46
Menghitung volume bak equalisasi, Untuk menentukan kebutuhan volume bagi
bak equalisasi, perlu diketahui dahulu pola aliran (flow patern) dari discharge limbah
yang ada, seperti kita ketahui sangatlah jarang dan langka discharge limbah yang
konstan dari waktu ke waktu, karena jika discharge dan bebannya sudah konstan maka
Untuk mendapatkan data pola aliran (flow patern) perlu dilakukan pengukuran
debit air limbah secara periodik (misalnya setiap 30 menit atau setiap 1 jam) dalam
kurun waktu tertentu, tergantung pada proses yang ada ( 24 jam, 1 minggu, 1 bulan.
dlsb.) artinya adalah : ada siklus proses yang selesai dalam 1 hari dan diulang ulang
lagi proses tersebut pada hari berikutnya, untuk kasus tersebut pengukuran debit
limbah cukup dilakukan selama 24 jam, tetapi ada kasus lain dimana siklus prosesing
memakan waktu sampai beberapa hari, artinya proses hari ini berbeda dengan proses
esok harinya dan berbeda juga pada hari lusa dan seterusnya, sehingga pada kasus ini
Pengertian oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen,
hidrogen dan elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi
Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen, oksidasi berarti mendapat oksigen,
47
Karena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut
reaksi redoks. Zat pengoksidasi dan zat pereduksi oksidator atau zat pengoksidasi
adalah zat yang mengoksidasi zat lain, pada contoh reaksi diatas, besioksida merupakan
oksidator. Reduktor atau zat pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi
di atas, yang merupakan reduktor adalah karbon monoksida. Jadi dapat disimpulkan:
Bahan kimia sebagai pengoksidasi seperti chlorine dan ozon dipakai untuk mengubah
bahan organik dan anorganik menjadi bentuk sesuai yang diinginkan. Bahan- bahan
spesifik seperti sianida (banyak terdapat pada pabrik tapioca, dan pabrik pengolahan
logam) menjadi produk yang berguna, Sebagai contoh, kita lihat reaksi oksidasi
Reaksi ini harus mempunyai pasangan berupa reaksi reduksi agar jelas kepada
48
Reaksi lengkap ini disebut reaksi reduksi (singkatan dari reduksi-oksidasi) sebab
mengandung dua peristiwa sekaligus : Zn teroksidasi menjadi Zn2+ dan Cu2+ tereduksi
menjadi Cu. Zat yang mengalami oksidasi (melepaskan elektron) disebut reduktor
(pereduksi), sebab ia menyebabkan zat lain mengalami reduksi, sebaliknya zat yang
oksidasi ethanol menjadi CO2 dan H2O dengan asam potash dichromat :
Proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah
49
proses pencernaan atau pembakaran basah (digestion or wet combustion),
Salah satu proses pengolahan yaitu dengan air hitam (blackwater), air abu-abu
(greywater) namuntidak dapat dibuang ke septic tank karena kandungan detergen dapat
membunuh bakteri pengurai yang dibutuhkan dalam septik tank. Karena itu, diperlukan
menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar.Tanaman
yang bisa digunakan, antara lain jaringan, Pontederia cordata(bungaungu), futoy ruas,
Thypa angustifolia(bunga coklat), melati air, dan liliair. Cara ini sangat mudah, tapi
hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan takbisa menyaring lemak dan sampah
Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering
disebut dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Caranya gampang; bahan yang
dibutuhkan adalah bahan yang murah meriah sehingga rasanya tak sulitditerapkan di
rumah Anda. Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki
resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah yang
dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untukpenangkap lemak, dan ruang untuk
menangkap pasir. Tangki resapan dibuat lebihrendah dari bak pengumpul agar air dapat
mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral yang
50
Air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang penangkap sampah yang
telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Sampah akan tersaringdan air
akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika air mengandung pasir,pasir akan
mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak karena berat jenisnya lebih
ringan akan mengambang di ruang penangkap lemak. Air yangtelah bebas dari pasir,
sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang berada ditengah-tengah tangki resapan.
Bagian bawah pipa tersebut diberi lubang sehinggaair akan keluar dari bagian bawah.
Sebelum air menuju ke saluran pembuangan,air akan melewati penyaring berupa batu
koral dan batok kelapa. Beberapa kompleks perumahan hampir semua apartemen telah
memiliki instalasi pengolah limbah greywater yang canggih dan modern. Greywater
yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset,
dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan negara-negara maju, greywater bahkan
pencemardapat dikurangi dan air limbah yang berasal dari WWG dapat dilepas
kelingkungan karena telah memenuhi baku mutu lingkungan (Bapedalda Provinsi Bali,
2009).
51
kotoran (septic tank) yang kedap udara yang bersifat konvensional atau kolam
lingkungan karena jarangnya pengolahan lebih lanjut, bau, mampet dan ukuran yang
besar), air limbah yang kaya akan zat hara masuk ke dalam bagian ruangan yang kedap
air baik yang terdiri dari sel tunggal atau multi sel tergantung ukuran system, dimana
air limbah ditahan di bawah permukaan dan ditanami dengan berbagai jenis tanaman
khusus lahan basah, tumbuh-tumbuhan dipilih yang akarnya masuk ke seluruh kerikil
dasar yang di isi oleh air limbah dan dipilih yang bisa tumbuh dengan subur sesuai
dengan lingkungan dan iklim di daerah setempat. Karena air limbah tersebut meluap
dari sel tahap pertama, air limbah tersebut kemudian masuk ke sel tahap kedua, dan
kemudian ke saluran sub permukaan yang lebih kecil. Air yang diolah dapat dipakai
pepohonan. Air limbah pada umumnya ditahan di dalam system lahan basah selama 5-
7 hari.
Gambar 2.6 Diagram Proses Pengolahan Air Limbah domestik dengan Proses
Teknologi
52
Wastewater gardens (WWG) (Dibangun Lahan Basah) menggunakan tumbuh-
tumbuhan, mikroba, sinar matahari dan gravitasi untuk memindah air limbah ke
taman dan air yang dapat dipakai kembali seperti yang disajikan pada gambar 2.7 di
atas. Teknologi ini telah ditinjau kembali oleh EPA US (Badan Perlindungan
biodiversitasnya yang tinggi meningkatkan lahan basah yang dibangun menjadi system
Keuntungan dari pendekatan aliran sub permukaan lahan basah secara ekologis
meliputi:
a. Bakteri Fecal Coliform dapat ditekan lebih dari 99% dalam WWG tanpa
memakai zat kimia yang mahal dan berbahaya terhadap lingkungan seperti
b. WWG memerlukan biaya yang rendah, dengan teknologi sederhana & tahan
d. Tidak merupakan tempat bersarang nyamuk atau gangguan yang lain aliran
53
e. Kemungkinan adanya kontak dengan kotoran sangat kecil (kecuali diadakan
bentuk design awal, telah memiliki catatan yang disimpan dengan baik
berfungsi untuk membersihkan air secara konsisten sampai pada tingkat yang
mikroba alami yang sangat efektif dalam pemakaian, pengolahan air limbah
dan system akar penyerapan zat makanan atau air dari tumbuh-tumbuhan
adanya peningkatan daerah lahan basah akan dapat memberikan nilai yang
i. Air limbah yang dibuang lebih sedikit (hanya sekitar 20-50% tergantung pada
j. Sistem WWG dapat diukur dengan tepat dari unit ukuran yang paling kecil
untuk rumah tangga sampai dengan ukuran yang lebih besar untuk industri atau
54
sistem kota dan tanpa adanya tambahan kapasitas yang lebih besar daripada
yang dibutuhkan, permintaan baru dapat dengan mudah dipenuhi hanya dengan
pengembangan unit.
pencemaran pada air limbah cukup tinggi. Sistem ini dapat menurunkan kadar
Bacteria (99%).
berbahaya.
Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia adalah
tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang
55
dapat berasal dari limbah terpusat (point sources) seperti: limbah industri limbah usaha
peternakan, perhotelan, rumah sakit dan limbah tersebar (non point sources) seperti:
limbah pertanian, perkebunan dan domestik . Pengaturan pemantauan kualitas air pada
sumber air (instream) merupakan tugas pokok dan fungsi institusi pengelola
sumberdaya air wilayah sungai. Untuk limbah yang keluar dari sumber-sumber
tugas dan fungsi instansi teknis yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kegiatan
pembuangan air limbah dan untuk memperoleh informasi indikasi sumber pencemar,
maka institusi pengelola sumber daya air dapat melakukan pemantauan pembuangan
air limbah. Informasi dapat juga diperoleh melalui data sekunder dari institusi teknis
melibatkan analisa dari sejumlah kecil contoh yang diambil darikeseluruhan parameter
diharapkan, yaitu:
56
2) Mudah dicuci dari bekas contoh yang sebelumnya
3) Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalamnya.
Untuk hasil pemantauan yang telah dilakukan nantinya disajikan sebagai berikut:
lapangan;
pengawasan meliputi:
b. Kelengkapan, kebenaran, dan akurasi data yang berkaitan dengan pembuangan air
limbah.
57
c. Kinerja laboratorium (penerapan quality assurance bagi yang mengaplikasikan)
d. Pelaporan
kebijakan dan pengambilan keputusan disuatu kegiatan mulai dari menentukan tujuan,
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dengan dilandasi oleh kesadaran akan tujuan
itu.
ini pembangunan yang direncanakan dalam suatu masyarakat berpegang pada model
Geriya, 1995) model pembangunan dari bawah mengandung beberapa prinsip yaitu:
a. Potensi masyarakat adalah modal awal yang dapat dilanjutkan, sehingga proses
masyarakat yang bersangkutan. Dengan bekal jati diri yang jelas dan mantap
58
masyarakat menjadi stabil dalam menghadapi berbagai perubahan dan
tantangan.
Terdapat dua bentuk partisipasi yang sangat erat kaitannya dengan program-program
Partisipasi vertical adalah dapat terjadi dalam kondisi tertentu masyarakat lokal
terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program dari pihak lain. Dalam hal ini
59
Partisipasi horizontal adalah pada saat masyarakat lokal mempunyai
kemampuan untuk berprakarsa, dimana setiap anggota atau kelompok dari masyarakat
lokal berpartisipasi satu dengan yang lainnya baik dalam melakukan usaha bersama
horizontal ini telah terjadi merupakan suatu tanda permulaan timbulnya masyarakat
a. Partisipasi dilakukan melalui organisasi yang sudah dikenal atau yangsudah ada
bersangkutan.
d. Dalam proses partisipasi ini terjamin adanya control yang dilakukan oleh
muncul dari prakarsa masyarakat bersangkutan dapat kita lihat sebagai suatu kearifan
60
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan partisipasi dalam pengelolaan
tempat pengolahan lain. Tinggi rendah tingkat partisipasi dalam pengelolaan limbah
limbah yang dihasilkan, dan kepatuhan terhadap regulasi yang telah ditetapkan
pemerintah daerah.
61