PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan subtropis. Selain itu morbiditas dan mortalitas penyakit kulit ini pada
India adalah 13% dan di daerah kumuh Bangladesh prevalensi pada anak
1
Luthfa, dkk, 2019, Life Behavior Determines Scabies Disease, 67-75.
2
Bernigaud, charlotte samarawickrama, 2019, The Challege Of Developing A Single-Dose
Treatment For Scabies : Journal Trends In Parasitology, 1-13.
3
Sungkar, Saleha Park, 2016, Scabies, Jakarta, FKUI.
1
2
pesantren.6
Probolinggo, dari study pendahuluan hasil data santri dengan scabies yang
siswa dengan scabies 13 siswa, siswa SMK terdapat 105 siswa dengan
scabies 6 siswa, siswa MTs terdapat 144 siswa dengan scabies 40 siswa,
4
Mayrona, Sindy Tia Subchan, 2018, Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Prevelenvsi
Terjadinya Scabies di Pondok Pesantren : Jurnal Kedokteran di Ponogoro, Vol.7, No.1, 100-112.
5
Sylvie Puspita, Dkk, 2018, Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Scabies Pada Santri :
Jurnal Keperawatan, Vol.2, No.3, 33-38.
6
Murlistyarini, Sinta, 2015, Intisari Ilmu Kesehatan Dan Kelamin, Jakarta, UB Press.
7
Hilma, Dkk, 2014, Faktot-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Scabies di Pondok
Pesantrenmlangi Nogotorto Gamping Sleman Yogyakarta : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Indonesia, Vol.6, No.3, 148-157.
3
dengan personal hygiene yang kurang, masih banyak orang yang tidak
pakaian dan handuk bergantian, dan kebersihan alas tidur. Perilaku yang
8
Mayrona, Sindy Tia Subchan, 2018, Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Prevelenvsi
Terjadinya Scabies di Pondok Pesantren : Jurnal Kedokteran di Ponogoro, Vol.7, No.1, 100-112.
9
Sumiatin, Dkk, 2017, Effectiveness Of Health Education On Attitude About Clean And Healthy
In Prevention Scabies : Jurnal Ners And Midwife, Vol.4, No.3, 224-227.
10
Susanto, Dkk, 2017, Perubahan Perilaku Santri (Study Kasus Alumni Pondok Pesantren
Salafiyah di Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo) : Jurnal Pendidikan Islam,
Vol.2, No.1, 1.
11
Herdyana, Erma Qomari, 2016, Perbedaan Sikap Remaja Putri Usia 13-15 Tahun Sebelum Dan
Sesudah Diberi Penyuluhan Tentang Personal Hygiene Di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri
: Jurnal Kebidanan, Vol.5, No.2, 67-75.
12
Desmawati Dewi, Dkk, 2015, Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan
Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru : Jurnal Universitas Riau, Vol.2,
No.1, 628-637.
4
atau handuk bergantian dengan teman serta tidur bersama dan berhimpitan
bahwa klien dengan scabies banyak dialami oleh santri karena personal
Probolinggo.
B. Rumusan Masalah
mereka yang personal hygienenya tidak baik akan sangat mudah terlular
penyakit seperti scabies, salah satu contoh personal hygiene yang tidak
baik ialah mereka yang pola hidupnya tidak di biasakan bersih seperti
mandi tidak memakai sabun, pakaian atau handuk yang dipakai secara
13
Mufidah, Dkk, 2016, Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Scabies Pada Santri di
Pondok Pesantren Al-Falah Putra Kecamatan Liang Anggang : Journal Of Health Science And
Prevention, Vol.1, No.1, 1-9.
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
dengan scabies.
2. Bagi Responden
3. Bagi Peneliti
scabies.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Pengalaman
a. Definisi pengalaman
yang lain diluar diri. Dengan mengalami aneka ragam hal dalam
14
Santoso, Sanarto, 2016, Skin Infection It’s Must Know Dissase, Malang UB Press ; 260
15
Sudarmita, 2002, Epistemologi Pengantar Filsafat Pengetahuan Dasar, Yogyakarta.
7
8
kaki dan dapat menular dari santri satu ke santri yang lain.
terjadi di pondok pesantren ini karena tidak ada jarak kasur antara
santri yang satu dengan santri lainnya dan tidur secara berhimpitan
2. Konsep Scabies
a. Definisi Scabies
didapatkan melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang
sangat menular dan disebabkan oleh kutu yang sangat kecil dan
16
Luthfa, dkk, 2019, Life Behavior Determines Scabies Disease, 67-75.
17
Andareto, Obi, 2015, Penyakit Menular di Sekitar Anda Edisi 1, Jakarta, Pustaka Ilmu Medika.
18
Brown, Robin Graham, 2009, Lecture Notes On Dermatologi Edisi 8, Jakarta, Erlangga.
19
Desmawati Dewi, Dkk, 2015, Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan
Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru : Jurnal Universitas Riau, Vol.2,
No.1, 628-637
9
parasistik dari spesies sarcoptes scabei var humanus yang saat ini
sosial.20
b. Sejarah Scabies
20
Djaenudin Natadisastra, 2009, Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang di
Serang Edisi 1, Jakarta, EGC.
21
Sungkar, Saleha Park, 2016, Scabies, Jakarta, FKUI.
10
disebut soab yang hidup di kulit dan menimbulkan gatal. Bila kulit
scabies.22
c. Epidemiologi Scabies
Scabies disebut juga the itch, paman itch, seven year itch
22
Santoso, Sanarto, 2016, Skin Infection It’s Must Know Dissase, Malang UB Press ; 260.
23
Sungkar, Saleha Park, 2016, Scabies, Jakarta, FKUI.
11
lingkungan padat penghuni dengan kontak kulit yang erat dan lama
rumah sakit.
ekonomi.24
1) Usia
2) Jenis kelamin
24
Sungkar, Saleha Park, 2016, Scabies, Jakarta, FKUI.
12
3) Tingkat Kebersihan
5) Kepadatan Penghuni
dan kontak yang erat. Prevalensi scabies dua kali lebih tinggi di
kesehatan.
7) Budaya
boleh mandi dan cuci tangan bahkan tidak boleh terkena air
8) Tingkat Sosio-Ekonomi
bersama temannya.
e. Patofisiologi
Larva atau telur menetes dalam waktu 3-4 hari dan berlanjut
f. Etiologi Scabies
25
Scholastica Fina Aryu Puspita, Ns., M. K. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Gangguan Sistem Integumen (S. P. Mariyatul Qibtiyah., ed.). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
26
Sungkar, Saleha Park, 2016, Scabies, Jakarta, FKUI.
15
canis.
pasang kaki, dua pasang kaki di bagian depan dan 2 pasang kaki di
pada masa awal infestasi tungau biasanya terjadi pada malam hari
kulit bereaksi.
h. Tahapan Gejala
28
Sungkar, Saleha Park, 2016, Scabies, Jakarta, FKUI.
29
Andareto, O. (2015). Penyakit Menular di Sekitar Anda (pertama; R. D. Aryanti, ed.).
Jakarta.
17
a) Kelelahan
c) Mual
d) Diare
e) Deman
kulit
perdarahan
b) Gigi longgar
dengan kulit
i. Klasifikasi
30
Scholastica Fina Arya Puspita, 2009, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Integumen, yogyakarta, Putaka Baru Press ; 160.
18
1) Scabies cultivated
2) Scabies nodular
kortikosteroid.
trdapat di muka.
terbatas.
5) Scabies incognito
dan tanda scabies, tetapi tanda dan gejala tetap ada dan dapat
2) Skabies Incognito
3) Scabies Bulosa
Scabies yang menginfestasi bayi dan individu immunocompro
31
Sungkar, Saleha Park, 2016, Scabies, Jakarta, FKUI.
21
terbatas.
oportunistik-AIDS.
22
8) Scabies pada Bayi dan Orang Lanjut Usia Lesi scabies pada
telapak kaki, wajah, dan kulit kepala. Pada orang berusia lanjut
terutama malam hari akan tetapi pada bayi, anak kecil dan
histiocytosis (LCH).
9) Scabies Krustosa
melalui jabat tangan cepat atau pelukan. Tungan scabies tidak bisa
vektor, tetapi tungau ini masih dapat hidup hingga tiga hari di luar
32
Andareto, Obi, 2015, Penyakit Menular di Sekitar Anda Edisi 1, Jakarta, Pustaka Ilmu Medika.
33
Santoso, Sanarto, 2016, Skin Infection It’s Must Know Dissase, Malang UB Press ; 260
24
l. Komplikasi
1) Urtikaria
2) Infeksi sekunder
3) Folikulitis
4) Furunkel
5) Infiltrat
6) Eksema infantum
7) Pioderma
8) Impetigo34
m. Penatalaksanaan
1) Permetrin 5% krim
3) Krotamiton 10%
Syarat dan obat ideal ialah obat yang efektif terhadap semua
34
Scholastica Fina Arya Puspita, 2009, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Integumen, yogyakarta, Putaka Baru Press ; 160.
35
Murlistyarini, Sinta, 2015, Intisari Ilmu Kesehatan Dan Kelamin, Jakarta, UB Press.
25
atau krim. Pemakai obat ini tidak efektif terhadap stadiu telur,
setelah dipakai.
kemudian.
n. Pencegahan
pada tas plastik yang tertutup pada area hangat selama 2 minggu.
Lantai, karpet, kain pelapis (rumah dan mobil) pada area bermain,
o. Pemeriksaan Penunjang
36
Murlistyarini, Sinta, 2015, Intisari Ilmu Kesehatan Dan Kelamin, Jakarta, UB Press.
27
5) Uji tetrasiklin37
1) Antara jari-jari
3. Personal Hygiene
37
Scholastica Fina Arya Puspita, 2009, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Integumen, yogyakarta, Putaka Baru Press ; 160.
38
Andareto, Obi, 2015, Penyakit Menular di Sekitar Anda Edisi 1, Jakarta, Pustaka Ilmu Medika.
28
kulit, rambut, kuku, gigi, rongga mulut, dan hidung., mata, telinga,
39
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika
40
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
29
4) Pencegahan penyakit
meliputi :42
1) Dampak fisik
41
Laily Isro’in, Sulistyo Andarmoyo, 2012, Personal Hygiene Konsep Proses dan Aplikasi dalam
Praktek Keperawatan Edisi 1, Yogyakarta, Graha Ilmu.
42
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
30
2) Dampak psikososial
sosial.
43
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
31
2) Praktik sosial
tepat.
5) Variabel budaya
pada budaya lain hal ini hanya di lakukan satu kali seminngu.
7) Fisik Seseorang
jaringan.
1) Berdasarkan Waktu
44
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
35
lingkunagn pasien.
2) Berdasarkan Tempat45
45
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
36
mempertahankan fungsinya.
Fungsi kulit :
1) Proteksi tubuh
kulit :46
1) Umur
2) Jaringan kulit
a) Mandi
46
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
37
hygiene total.
pasien.47
47
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
38
c) Perawatan Rambut
daerah kepala.
48
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
39
sekali:
kebersihan.
49
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
40
kebersihan.
penyembuhan.50
50
Yuni, Natalia Erlina, 2015, Buku Saku Personal Hygiene Edisi 1, yogyakarta, Nuha Medika.
41
B. Kerangka Teori
Personal
hygiene Faktor resiko scabies
1. Usia
2. Jenis kelamin
Faktor yang 3. Tingkat
mempengaruhi kebersihan
4. Penggunaan alat
1. Citra tubuh pribadi bersama
2. Praktek sosial Scabies 5. Kepadatan
3. Status sosial penghuni
ekonomi 6. Tingkat
4. Pengetahuan pengetahuan
5. Budaya 7. Budaya
6. Kebiasaan 8. Sosial ekonomi
pribadi
42
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
hygiene.
51
Nursalam, 2017, Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 4, Jakarta, Salemba Medika.
43
44
Faktor eksternal
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Tingkat kebersihan
d. Penggunaan alat pribadi
bersama
e. Kepadatan penghuni
f. Tingkat pendidikan dan
pengetahuan
g. Tingkat sosial ekonomi
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
fenomenologi, yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menginterpretas
kesatuan makna atau arti dari pengalaman hidup tersebut dalam bentuk
individual.
52
Afiyanti, Y., & Rachmawati. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif dalam Keperawatan (II).
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
53
Creswell, J. W. (2010). Research Design. Pustaka Pelajar.
45
46
B. Partisipan Penelitian
ada.
54
Afiyanti, Y., & Rachmawati. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif dalam Keperawatan
(II). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
47
kepercayaan penuh kepada partisipan agar partisipan memberikan info
untuk ikut serta dalam penelitian ini, tujuannya agar tidak terjadi
55
Afiyanti, Y., & Rachmawati. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif dalam Keperawatan
(II). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
48
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Probolinggo.
49
D. Etika Peneliian
56
Afiyanti, Y., & Rachmawati. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif dalam Keperawatan
(II). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
50
dan tempat yang telah dipilih oleh para partisipan. Partisipan juga
3. Prinsip keadilan
yang sama dalam hal apapun selama kegiatan riset dilakukan tanpa
memandang suku, agama, etnis, dan kelas sosial. Jadi disini semua
untuk wawancara, buku catatan dan alat tulis serta perekam (tape
(Y. Afiyanti & Rachmawati, 2014). Pada saat uji coba instrument
yang tidak berstruktur, peneliti dan para partisipan berada pada suatu
1. Tahap persiapan
58
Afiyanti, Y., & Rachmawati. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif dalam Keperawatan
(II). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
53
acuan prevelensi
pengumpulan data.
a. Pra interaksi
tempat.
b. Fase kerja
c. Fase terminasi
G. Analisa Data
H. Keabsahan Data
59
Afiyanti, Y., & Rachmawati. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif dalam Keperawatan
(II). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
57
kredibilitas.
menyusun skripsi.
hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Bernigaud, C., Samarawickrama, G. R., Jones, M. K., & Gasser, R. B. (2019). The
Challenge of Developing a Single-Dose Treatment for Scabies. Trends in
Parasitology, 1–13. https://doi.org/10.1016/j.pt.2019.08.002
Desmawati, Dewi, A. P., & Hasanah, O. (2015). Hubungan Personal Hygiene Dan
Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Al-
Kautsar Pekanbaru. Universitas Riau, 2(1), 628–637.
Herdyana, E., & Qomari, N. U. R. (2016). Perbedaan Sikap Remaja Putri Usia 13-
15 Tahun Sebelum Dan Sesudah diberi Penyuluhan Tentang Personal
Hygiene (Di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri). Jurnal Kebidanan,
5(2), 67–75.
Hilma, U. D., & Ghazali, L. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Skabies Di Pondok Pesantren Mlangi Nogotirto Gamping Sleman
Yogyakarta. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 6(3), 148–157.
https://doi.org/10.20885/jkki.vol6.iss3.art6
Luthfa, I., Nikmah, S. A., Islam, U., & Agung, S. (2019). Life Behavior
Determines Scabies Disease. 35–41.
Mayrona, C. T., Subchan, P., Widodo, A., & Lingkungan, S. (2018). Pengaruh
Sanitasi Lingkungan Terhadap Prevalensi Terjadinya Penyakit Scabies Di
Pondok Pesantren. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(1), 100–112.
Mufidah, N., Imam, S., Darmiah, Muafidah, N., Santoso, I., & Darmiah. (2016).
Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok
Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang. Journal of Health
Science and Prevention, 1(1), 1–9. https://doi.org/ISSN 2549-919X
Murlistyarini, S. (2015). Intisari Imlu Kesehatan Kulit dan Kelamin (pertama; S.
Prawitasari, ed.). Jakarta: UB press.
Sumiatin, T., & Yunariyah, B. (2017). Effectiveness of Health Education on
attitude about clean and healthy in prevention Scabies. Jurnal Ners Dan
Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(3), 224–227.
https://doi.org/10.26699/jnk.v4i3.art.p224-227
Sungkar, P. S., & Park, S. (2016). Skabies. Jakarta: FKUI.
Susanto, H., & Muzakki, M. (2017). Perubahan Perilaku Santri (Studi Kasus
Alumni Pondok Pesantren Salafiyah di Desa Langkap Kecamatan Besuki
Kabupaten Situbondo). Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1.
https://doi.org/10.24269/ijpi.v2i1.361
Sylvie Puspita, Elly Rustanti, M. K. W. (2018). Hubungan Personal Hygiene
Dengan Kejadian Skabies Pada Santri. Jurnal Keperawatan, 2(3), 33–38.
Andareto, O. (2015). Penyakit Menular di Sekitar Anda (pertama; R. D. Aryanti,
ed.). Jakarta.
Brown, R. G. (2009). Lecture Notes On Dermatologi (A. Safitri, ed.). Jakarta.
Dewi Fitriani S.Si., A. (2013). PENGOBATAN MANDIRI (A. Tristanti, ed.).
Jakarta.
60