Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nani (2016) dengan judul “Penerapan
SAK ETAP Pada Laporan Keuangan Simpan Pinjam Koperasi Wanita Sekarsari
Wanita Sekarsari. Oleh karena itu peneliti mulai menganalisis penyajian laporan
keuangan yang telah disusun oleh Koperasi Wanita Sekarsari dan menyesuaikan
Palembang”. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama, yaitu: pertama, untuk
keuangan koperasi dan yang kedua untuk mengamati masalah yang dihadapi oleh
Namun dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa SAK ETAP belum diterapkan
secara penuh dalam penyusunan laporan keuangan. Dari 33 koperasi yang menjadi
secara utuh yaitu tediri dari neraca, laporan sisa hasil usaha, perubahan ekuitas,
8
9
arus kas dan catatan atas laporan keuanngan. Sementara sisanya tidak membuat
Ayu & Nurul (2018) melakukan suatu penelitian dengan judul “Analisis
pertama dalam kategori non KPRI tingkat Kabupaten Tuban pada tahun 2016
ketentuan yang ada dalam SAK ETAP. Hal ini dibuktikan dengan adanya elemen
laporan keuangan yang tidak disajikan oleh Koperasi Karyawan IKSG. Adapun
perlakuan pada sebagian pos yang sudah sesuai dengan ketentuan SAK ETAP dan
Pegawai Negeri SMPN 7 Pematang Siantar”. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk menganalisa apakah para guru dalam Koperasi Pegawai Negeri SMPN 7
Pematang Siantar telah menerapkan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK
ETAP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif yaitu yang mana penelitian ini berusaha untuk memberikan uraian,
ETAP dan Peraturan Menteri KUKM No 12 Tahun 2016. Hasil yang didapat dari
bahwa, Laporan keuangan yang disajikan oleh Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
SMPN 7 Pematang Siantar belum sesuai dengan SAK ETAP. Jenis atau format
laporan keuangan yang disajikan oleh Koperasi Pegawai Negeri (KPN) SMPN 7
Pematang Siantar hanya terdiri dari Neraca dan Perhitungan Sisa Hasil Usaha
keuangan untuk yang terbaik dari pengembangan bisnis. Hasil dari penelitian ini,
Heri et all (2017) melakukan suatu penelitian dengan judul “Improving The
pendidikan, paparan, umur, dan skala. Hasil dari penelitian SAK ETAP sebagai
Financial Accounting Standards for Small And Medium Micro Economic Sectors:
terkait dengan penerapan SAK EMKM atau SAK ETAP dalam presentasi laporan
akuntansi, dan asumsi bahwa laporan keuangan tidak terlalu penting bagi UMKM.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran 'metode entri tunggal' dalam
meningkatkan tata kelola keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sehingga
ini adalah peran dari metode entri tunggal memang banyak digunakan dalam
Dari kajian penelitian terdahulu yang telah diuraikan dapat dirangkum atau
4 Eva Malina 2018 Analisis Penerapan Hasil dari penelitian ini adalah laporan
Simatupang, SAK ETAP Dalam keuangan yang disajikan oleh Koperasi
Arlina Penyajian Laporan Pegawai Negeri (KPN) SMPN 7
Pratiwi Purba Keuangan Pada Pematang Siantar ternyata belum sesuai
Koperasi Pegawai dengan SAK ETAP. Jenis atau format
Negeri SMPN 7 laporan keuangan yang disajikan oleh
Pematang Siantar Koperasi Pegawai Negeri (KPN) SMPN
7 Pematang Siantar hanya terdiri dari
Neraca dan Perhitungan Sisa Hasil Usaha
(Laporan Laba Rugi).
5 Galuh Tresna 2016 Society Assistance Hasil penelitian ini menunjukkan suatu
Murti Financial Report bantuan penyusunan laporan keuangan
Based On Financial berdasarkan Standar Akuntansi
Accounting Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Standard Of Publik adalah hal yang paling efektif.
Entities Without
Public
Accountability
Standard In
Encouraging Small
And Middle
Enterprises
Development
14
8 Nuramalia 2019 Single Entry Hasil penelitian ini adalah peran dari
Hasanah, Method As The Way metode entri tunggal memang banyak
Ratna To Improve Small digunakan dalam pelaporan keuangan
Anggraeni, And Medium dalam UMKM tetapi hasil akhirnya
Unggul Enterprise laporan keuangan kurang lengkap dan
Purwohedi Governace tidak sesuai dengan SAK ETAP.
15
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
2002:39)
gotong royong. Agar dalam pengelolaannya dapat berjalan dengan baik, koperasi
ada. Karena pengembangan sumber daya manusia inilah yang akan menentukan
anggotanya.
Dasar 1945 serta berdasarkan azas kekeluargaan serta azas gotong royong. Azas
16
anggota koperasi untuk melaksanakan segala sesuatu di dalam koperasi dari dan
untuk semua anggota koperasi. Sesuai dengan azas tersebut, maka semua anggota
akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sedangkan dalam azas gotong
royong mengandung makna bahwa, setiap anggota koperasi tidak boleh memiliki
sifat egois atau individualis serta mau dan mampu bekerja bersama-sama dengan
anggota lainnya.
Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berfokus pada pencarian laba atau keuntungan saja, tetapi tolak ukur utama yang
Prinsip merupakan hal yang menjadi panutan atau ideologi suatu badan
koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi
c. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan
e. Kemandirian:
f. Pendidikan perkoperasian;
terdiri dari koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah semua
memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal dari
oleh dan beranggotakan badan hukum koperasi, baik badan hukum koperasi
primer. Dari pengertian tersebut yang akhirnya dalam pendirian koperasi terdapat
koperasinya.
asuransi, dan lain sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan
kembali kepada para anggota yang memerlukan bantuan dana. Kegiatan utama
peminjaman dana kepada anggota koperasi. Dalam usaha simpan pinjam koperasi
lingkungan sosial yang lebih baik. Keberhasilan usaha simpan pinjam koperasi
Oleh karena itu, usaha simpan pinjam oleh koperasi perlu adanya
Laporan Keuangan usaha simpan pinjam terdiri atas tujuan laporan keuangan
usaha simpan pinjam, asumsi dasar laporan keuangan usaha simpan pinjam,
keuangan usaha simpan pinjam serta definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-
(SAK ETAP)
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk
penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang
ETAP.
arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
PSAK yang memiliki ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Selain itu, ada
1. Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah mampu untuk
1. Penyajian Wajar
dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian yang jujur
atas pengaruh transaksi, peristiswa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi
dan kriteria pengakuan dari aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan dan beban.
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
eksplisit dan secara penuh atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan
3. Frekuensi Pelaporan
komparatif) minimum satu tahun sekali. Ketika akhir periode pelaporan entitas
berubah dan laporan keuangan tahunan telah disajikan untuk periode yang lebih
panjang atau lebih pendek dari satu tahun, maka entitas mengungkapkan:
Fakta tersebut;
Alasan penggunaan untuk periode lebih panjang atau lebih pendek; dan
23
Fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, dan catatan atas
diperbandingkan.
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus
konsisten, kecuali jika terjadi perubahan yang signifikan atas perubahan penyajian
kriteria pemilihan juga penerapan kebijakan akuntansi dan jika SAK ETAP
mengharuskan entitas untuk menggunakan dasar akrual, kecuali pada laporan arus
kas. Dalam dasar akrual, komponen atau pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban,
1. Aset
Aset merupakan sumberdaya yang dikuasai oleh koperasi simpan pinjam sebagai
suatu akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa
depan yang akan diperoleh koperasi simpan pinjam. Komponen aset terdiri dari
aset lancer dan aset tidak lancar. Adapun penjelasan tentang aset lancar dan aset
a. Aset Lancar
Aset lancar yaitu aset yang memiliki masa manfaat kurang dari satu tahun.
atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi
diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah
sebagai berikut:
Kas
Kas merupakan aset yang siap digunakan untuk pembayaran dan bebas
Transaksi kas diakui sebagai aset lancar dan dicatat sebesar nilai
nominalnya. Pencatatan kas masuk pada akun kas dilakukan pada saat
per tanggal laporan. Satu rekening bank meskipun dikhususkan untuk dana
karena itu, pencatatan satu rekening bank bias dilakukan pada beberapa
dana sekaligus. Kas dinilai sebesar nilai yang diterima dan dikeluarkan.
Untuk saldo kas dinilai sesuai dengan jumlah fisik kas per tanggal laporan.
Penyajian
Pengungkapan
Hal-hal yang harus dijelaskan seperti rincian jumlah uang kas. Kas disajikan
di neraca sebesar nilai fisik kas dan setara kas per tanggal laporan. Adapun
hal-hal lain yang dianggap perlu, seperti rincian rekening bank disajikan
koperasi simpan pinjam yang sudah dapat diakui sebagai pendapatan tetapi
Transaksi diakui sebagai asset lancar dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
Sekunder
Penempatan dana pada bank / usaha simpan pinjam oleh koperasi sekunder
adalah simpanan koperasi pada bank atau usaha simpan pinjam oleh
koperasi sekunder tertentu yang likuid, seperti tabungan, giro dan deposito
Transaksi bank atau usaha simpan pinjam oleh koperasi sekunder diakui
Penyajian
Bank atau usaha simpan pinjam oleh koperasi sekunder disajikan dalam pos
aset lancar.
Pengungkapan
Surat Berharga
Surat berharga adalah investasi dalam berbagai bentuk surat berharga yang
Transaksi diakui sebagai asset lancar dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
Pinjaman yang diberikan (piutang usaha) adalah setiap klaim terhadap pihak
lain, baik eksternal maupun internal yang akan diterima dalam bentuk kas
Transaksi diakui sebagai asset lancar dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
27
pinjaman yang diberikan (piutang) yang masih belum dibayar yang bersifat
bersih (net) setelah dikurangi cadangan piutang yang tidak tertagih atau
dibiayai.
Penyajian
Pengungkapan
Persediaan (Perlengkapan)
operasional koperasi simpan pinjam dengan masa manfaat kurang dari satu
Transaksi yang diakui sebagai aset dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
per tanggal laporan. Bila terdapat perbedaan nilai buku dengan nilai fisik
Pajak dibayar dimuka adalah sejumlah dana yang telah dibayarkan sebagai
Transaksi diakui sebagai asset lancar dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Penyajian
Biaya dibayar dimuka adalah sejumlah dana yang telah dibayarkan kepada
dalam kategori biaya-biaya dibayar dimuka, antara lain adalah: sewa dibayar
Transaksi diakui sebagai aset lancar dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
Aset lancar lain adalah aset yang tidak termasuk sebagaimana pada butir
diatas.
Transaksi diakui sebagai aset lancar dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
Aset tidak lancar adalah aset yang terdiri dari beberapa macam aset yang
memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimiliki serta
sebagai berikut:
pada koperasi sekunder, koperasi lain atau perusahaan untuk jangka waktu
lebih dari satu tahun tidak dapat dicairkan, berupa simpanan atau penyertaan
modal.
Transaksi diakui sebagai aset tidak lancar dan dicatat sebesar nilai
nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
Properti Investasi
Properti investasi adalah property (tanah atau bangunan atau bagian dari
pinjam atau lessee melalui sewa pembiayaan dan dapat menghasilkan sewa
Transaksi diakui sebagai aset tidak lancar dan dicatat sebesar nilai
secara langsung, seperti biaya legal dan broker, biaya pajak penghasilan dan
Setelah pengakuan awal, seluruh properti investasi harus diukur pada biaya
Penyajian
Pengungkapan
Penyusutan untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk periode yang
Penyajian
Pengungkapan
Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
organisasi dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Pada
tersebut akan mengalir dari atau ke dalam koperasi simpan pinjam, dan
ii. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan aset tetap adalah setara harga tunainya pada tanggal
perkiraan:
33
1. Tanah
Tanah / hak atas tanah adalah kekayaan yang diinvestasikan dalam bentuk
Transaksi diakui sebagai aset tetap dan dicatat sebesar nilai perolehan.
Penyajian
Pengungkapan
2. Bangunan
bangunan.
Transaksi diakui sebagai aset tetap dan dicatat sebesar nilai perolehannya.
Penyajian
Pengungkapan
Transaksi diakui sebagai aset tetap dan dicatat sebesar nilai perolehannya.
Penyajian
Pengungkapan
Transaksi diakui sebagai aset tetap dan dicatat sebesar nilai perolehannya.
Penyajian
Pengungkapan
aset tetap yang dimiliki koperasi simpan pinjam, sebagai akibat dari
penggunaan, beban penyusutan menjadi nol ketika tidak ada produksi. Pada
depan aset. Beberapa metode penyusutan yang mungkin dipilih, antara lain
metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode jumlah unit
produksi.
Penyusutan untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk periode yang
Penyajian
tetap.
Pengungkapan
Aset tidak berwujud adalah aset non moneter yang dapat diidentifikasi
kegiatan produksi atau disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan
melalui suatu kontrak terkait aset atau kewajiban secara individual atau
ii. Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya, terlepas apakah
hak tersebut dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari koperasi simpan
ii. Biaya perolehan aset atau nilai aset tersebut dapat diukur dengan andal.
sebesar biaya perolehan. Contoh dari aset tidak berwujud yaitu software.
Nilai aset tidak berwujud dicatat sesuai dengan nilai perolehan dan
Penyajian
Pengungkapan
b. Metode amortisasi.
secara terpisah.
suatu aset tidak berwujud yang dimiliki koperasi simpan pinjam sebagai
yaitu aset tersebut berada di lokasi dan kondisi yang dibutuhkan untuk
dapat menerapkan pola yang andal, maka koperasi simpan pinjam harus
Amortisasi aset tidak berwujud untuk setiap periode diakui sebagai beban
Penyajian
Saldo akumulasi amortisasi disajikan sebagai pos pengurang dari aset tidak
berwujud.
Pengungkapan
Aset tidak lancar lain adalah aset yang tidak termasuk sebagaimana yang
Transaksi diakui sebagai aset tidak tetap lain dan dicatat sebesar nilai
nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
2. Kewajiban
simpan pinjam dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aset atau
pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa
saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan
dan harus dilunasi paling lama dalam satu periode akuntansi koperasi.
Utang Usaha
Utang usaha adalah utang kepada anggota dan non anggota yang terjadi
sebagai akibat transaksi usaha pembelian barang/jasa secara non tunai oleh
koperasi.
Penyajian
Pengungkapan
Rincian dari utang usaha meliputi jenis, kelompok, jangka waktu, dan tata
Simpanan Anggota
Penyajian
Pengungkapan
Dana-dana SHU adalah suatu alokasi dari pembagian sisa hasil usaha
pembangunan daerah kerja dan lain-lain sesuai alokasi yang diatur dalam
anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota yang
Penyajian
Pengungkapan
Rincian alokasi Sisa Hasil Usaha dan informasi lain yang diperlukan seperti
bank / lembaga keuangan lain untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan
atau investasi.
Penyajian
Pengungkapan
informasi lain yang diperlukan baik berupa utang pokok, bunga, jatuh
kepada pihak lain yang harus dilunasi paling lama dalam satu periode
akuntansi.
Penyajian
Pengungkapan
Rincian jenis utang koperasi jangka pendek lain kepada pihak lain dan
informasi lain yang diperlukan baik berupa utang pokok maupun bunga
Merupakan beban yang telah terjadi dan diakui sebagai beban tahun yang
Penyajian
Pengungkapan
Rincian dari jenis beban yang masih harus dibayar dan informasi terjadinya
beban.
tunai tetapi belum dapat diakui sebagai pendapatan pada tahun buku yang
bersangkutan.
Penyajian
Pengungkapan
Hutang Pajak
oleh koperasi.
berjalan dan periode sebelumnyayang belum dibayar. Jika jumlah yang telah
Penyajian
Pengungkapan
kebutuhan investasi dan/atau kebutuhan lainnya, dan dapat dilunasi lebih dari
penarikan kredit/pembiayaan.
Transaksi diakui sebagai kewajiban jangka panjang dan dicatat sebesar nilai
nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
informasi lain yang diperlukan baik berupa utang pokok, bunga, agunan,
Kewajiban imbalan pasca kerja adalah imbalan pasca kerja (selain pesangon
kerjanya.
Transaksi diakui sebagai kewajiban jangka panjang dan dicatat sebesar nilai
nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
Rincian dari kewajiban imbalan pasca kerja dan informasi lain yang
diperlukan.
penyertaan dari mitra kerja atau lembaga keuangan lain atau dari pemerintah
Transaksi diakui sebagai kewajiban jangka panjang dan dicatat sebesar nilai
nominalnya.
Penyajian
Disajikan pada pos kewajiban jangka panjang lainnya dan untuk bagian dari
modal penyertaan yang akan dikembalikan dalam waktu kurang dari satu
Pengungkapan
Rincian dari jenis utang jangka panjang lain dan informasi lain yang
diperlukan berupa nilai penyertaan modal, bagi hasil, jangka waktu dan tata
cara pelunasan.
3. Ekuitas (Modal)
Ekuitas (modal) adalah aset dikurangi dengan kewajiban. Dalam hal ini ekuitas
i. Berasal dari anggota, seperti simpanan pokok, simpanan wajib, hibah / donasi
atau berasal dari sumber dalam koperasi simpan pinjam seperti Cadangan, Sisa
ii. Menanggung resiko dan memiliki pendapatan tidak tetap. Bilamana koperasi
iii. Tidak dapat dipindahtangankan, namun dapat diambil kembali pada saat
anggota keluar dari keanggotaannya atau jika koperasi simpan pinjam bubar
a. Simpanan Pokok
Merupakan sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok
Simpanan pokok diakui sebagai ekuitas (modal) dan dicatat sebesar nilai
Penyajian
Pengungkapan
penuh oleh anggota dan setoran yang dibayarkan oleh calon anggota,
b. Simpanan Wajib
47
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang tidak harus sama besarannyaa,
yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi setiap periode selama yang
Simpanan wajib diakui sebagai ekuitas (modal) dan dicatat sebesar nilai
Penyajian
Pengungkapan
c. Hibah (Donasi)
Merupakan sejumlah uang atau barang modal yang mempunyai nilai yang
dapat diukur dalam satuan mata uang, yang diterima dari pihak lain baik yang
mengikat dan yang tidak mengikat penggunaannya, berupa aset lancer atau aset
perolehannya.
Penyajian
Pengungkapan
d. Cadangan
Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha yang disisihkan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau ketetapan rapat
anggota dan merupakan ekuitas koperasi yang tidak dapat dibagikan kepada
tujuan pemupukan modal dan tujuan resiko diatur dalam ketentuan anggaran
koperasi.
nominalnya.
Penyajian
Pengungkapan
Sisa Hasil Usaha adalah penjualan barang / jasa sebagai pendapatan koperasi
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga seperti dana pendidikan anggota
dan dana pembangunan daerah kerja. Dalam hal jumlah pembagian SHU telah
diatur dengan jelas, maka bagian Sisa Hasil Usaha yang bukan menjadi hak
anggota tahunan. Bagian SHU yang merupakan hak koperasi diakui sebagai
belum diatur secara jelas, maka Sisa Hasil Usaha tersebut dicatat sebagai SHU
tahun berjalan serta harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Sisa Hasil Usaha yang menjadi hak koperasi diakui sebagai cadangan
Hasil Usaha yang tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban
dalam arapat anggota. Sisa Hasil Usaha diakui sebesar nilai perolehannya
dan dicatat sebagai ekuitas minus apabila SHU minus. Sisa Hasil Usaha
Penyajian
50
Pengungkapan
Hal yang perlu diungkapkan adalah alokasi SHU koperasi tahun berjalan, dasar
perhitungan alokasi dan informasi SHU yang berasal dari transaksi non
anggota.
4. Pendapatan
yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, imbalan,
akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban. Pendapatan diakui dalam
laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan
dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
secara andal.
5. Beban
Beban adalah suatu biaya yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas koperasi yang
secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan aktivitas usaha koperasi.
Pengakuan beban merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban.
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa
depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah
1. Neraca
Pada SAK ETAP mengatur tentang apa yang disajikan dalam neraca dan
aset, kewajiban dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu atau akhir
meliputi:
c. Persediaan,
d. Properti investasi,
e. Aset tetap,
i. Kewajiban diestimasi
j. Ekuitas.
Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika penyajian
seperti itu relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi keuangan entitas
(SAK ETAP, nomor 4 paragraf 3). SAK ETAP tidak menentukan format atau
Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban yang diakui
dalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain. SAK ETAP mengatur
lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam periode terjadinya
bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban
pajak, dan laba atau rugi neto. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah
lainnya pada laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami
kinerja keuangan entitas. Selain itu entitas tidak boleh menyajikan atau
mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai “pos luar biasa”, baik dalam
Pada SAK ETAP nomor 6 paragraf 2 menyatakan tujuan dari laporan perubahan
ekuitas adalah menyajikan laporan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos
pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode
diakui dalam periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan
ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribusi
lain ke, pemilik ekuitas selama periode tersebut. Entitas menyajikan laporan
(d) untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah 15 tercatat
berasal dari:
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas
entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi
penetapan laba atau rugi. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode ini laba atau
rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas,
54
operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan (SAK ETAP, nomor 7
paragraf 7).
Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi
periode berjalan;
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan
dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktvitas investasi dan
pendanaan. Jumlah agregat arus kas yang berasal dari akuisisi dan pelepasan
entitas anak atau unit usaha lain disajikan secara terpisah dan
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi (SAK ETAP, nomor
7 paragraf 9).
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi yang disajikan dalam laporan
rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos
55
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan (SAK ETAP,
1. Dapat Dipahami.
2. Relevan
3. Keandalan
56
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan
hasil tertentu.
4. Dapat Dibandingkan
dengan badan usaha lain untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta