Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
ekonomi. Masalah ekonomi merupakan suatu hal yang sangat krusial bagi semua
negara. Pada setiap sektor memiliki pelaku khusus untuk sektor ekonomi yang
pelakunya yaitu pelaku individu dan kelompok. Semua pelaku ini sama memiliki
pengaruh. Pelaku kelompok dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu terdiri
dari; pelaku negara, pelaku swasta, dan pelaku koperasi. Apabila para pelaku ini
yaitu dengan berusaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, baik dari
dengan dasarnya yaitu Pancasila dan UUD 1945. Sebagai perwujudannya adalah
1
2
merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau suatu badan
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dengan
dengan harapan dapat menjadi lembaga ekonomi yang kuat dan menjadi wadah
produk akuntansi adalah proses dari seluruh data aktivitas koperasi dalam suatu
keadaan, sirkulasi laba/rugi, dan perubahan posisi keuangan, serta laporan sisa
tentang posisi keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
dengan laporan keuangan badan usaha lain yaitu diantaranya perkiraan modal atau
3
ekuitas yang terdiri dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan Sukarela,
Modal Penyertaan, Sumbangan, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang Belum Dibagi.
Tetapi pada badan usaha yang lainnya seperti; Perseroan Komanditer (CV)
saham untuk Perseroan Terbatas (PT). Pada koperasi, Laporan Laba Rugi disebut
dengan Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan pada akun-akun tertentu
Standar dan Prosedur Umum yang disebut sebagai Prinsip-Prinsip Akuntansi yang
diterima umum. Di Indonesia prinsip ini disusun dalam suatu Standar Akuntansi
pedoman pokok dalam menyajikan laporan keuangan yang harus diterapkan oleh
organisasi yang lain, salah satu bentuk penerapan prinsip transparansi yang harus
keuangan organisasi dengan mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh Ikatan
periode.
informasikan tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas
suatu entitas yang berguna bagi sejumlah pengguna dalam proses pengambilan
s/d 14/Per/M.KUKM/IX/2015.
ETAP) merupakan salah satu Standar Akuntansi Keuangan yang disusun sebagai
solusi bagi perusahaan kecil dan menengah, karena pada perusahaan tersebut
Keuangan (PSAK) yang selama ini telah berlaku. Perusahaan kecil dan menengah
syarat ketentuan yang berlaku atas Peraturan Pemerintah dan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Salah satu entitas tersebut adalah koperasi. Secara rinci, entitas
pasal 35, disebutkan bahwa setelah tahun buku koperasi ditutup paling lambat 1
1. Neraca;
Keuangan yang berbasis IFRS atau (SAK umum) ditujukan bagi entitas yang
memiliki tanggungjawab publik yang lebih signifikan dan entitas yang banyak
melakukan kegiatan lintas antar negara. Sehingga akan sulit memahami serta
menerapkan untuk sebagian besar entitas koperasi. Dalam beberapa hal, SAK
dengan SAK umum yang memiliki ketentuan penyusunan laporan keuangan yang
sangat kompleks.
Malang yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No.198 Kota Malang. Koperasi
ini telah berdiri sejak tanggal awal tahun 1992 dan secara resmi berdiri sebagai
dalam bidang usaha simpan pinjam, tetapi pada bulan Agustus 2019 koperasi ini
hal yang masih kurang sesuai dengan klausul yang ada pada SAK ETAP,
contohnya seperti;
2. Pencatatan transaksi yang masih manual dan masih belum sesuai dengan SAK
ETAP.
Jika koperasi dalam penyajian laporan keuangan kurang sesuai dengan SAK
ETAP, akan berakibat laporan keuangan menjadi tidak wajar dan dilanjutkan
tentang masalah tersebut dan menyusunnya dalam bentuk Laporan Akhir dengan
Malang”.
Indonesia (KPRI) Yustisia Pengadilan Negeri Malang pada tahun 2018 sudah
Berdasarkan pada penjabaran dari rumusan masalah yang ada, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan SAK ETAP atas
Manfaat yang diinginkan oleh penulis dalam menyusun laporan akhir ini
adalah :
1. Bagi Koperasi
2. Bagi Penulis
dikembangkan.