Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Alasan Menggunakan Metode

Penelitian merupakan penyaluran rasa keingintahuan dari manusia terhadap

suatu masalah dengan perlakuan tertentu seperti memeriksa, mengusut, menelaah,

mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh sehingga mendapatkan jawaban,

pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya (Hasan, 2002). Jenis dari

penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif.

Menurut Sugiyono (2017) penelitian kualitatif merupakan suatu human

instrument yang berfungsi menetapkan fokus suatu penelitian, memilih informan

sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas apa yang menjadi temuannya. Sedangkan menurut

Hasan (2002) metode deskriptif artinya mendeskripsikan variabel demi variabel

menjadi satu demi satu. Tujuan dari metode deskriptif adalah:

1. Mengumpulkan berbagai informasi actual secara rinci yang menggambarkan

gejala yang ada.

2. Mengidentifikasi setiap masalah atau memeriksa bagaimana kondisi dan

praktek-praktek apa saja yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau melakukan evaluasi.

50
51

4. Menentukan apa yang telah dilakukan orang lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana juga keputusan pada waktu atau masa yang akan datang.

Data yang akan dikumpulkan adalah data yang sesuai dengan fokus

penelitian yaitu tentang Analisis Implementasi SAK ETAP Atas Penyajian

Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Yustisia Pengadilan Negeri Malang.

3.2 Lokasi Penelitian

Peneliti memilih Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Yustisia

Pengadilan Negeri Malang di Jl. Ahmad Yani No. 198 Malang sebagai Lokasi

Penelitian. Peneliti memilih lokasi tersebut karena diharapkan di lokasi tersebut

peneliti bisa mendapatkan data yang lengkap mengenai proses akuntansi yang

berlangsung di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Yustisia Pengadilan

Negeri Malang tentang penerapan SAK ETAP pada laporan keuangannya.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan dalam

penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

memperoleh hasil yang lebih baik sehingga mudah diolah (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, maka instrumen

penelitian yang akan dilakukan adalah wawancara dan catatan laporan.


52

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Dalam penelitian yang dilakukan ada beberapa data yang akan digunakan,

adalah sebagai berikut :

1 Data Primer

Menurut Hasan (2002: 82) data primer adalah suatu data yang didapatkan

atau dikumpulkan secara langsung di lapangan oleh orang yang akan

melakukan penelitian atau pihak yang memerlukannya. Data primer

diperoleh dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan misalnya

seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang didapatkan atau diperoleh

peneliti dengan cara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder

pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan keuangan yang telah

tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan

biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan,

menciptakan tolak ukur untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi

kesenjangan-kesenjangan informasi. Jika informasi telah ada, pengeluaran

uang dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan menggunakan data

sekunder.
53

3.4.2 Sumber data

Sumber data penelitian adalah salah satu faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam menentukan metode pengumpulan data, yang terdiri dari

sumber data internal dan eksternal. Mengenai penjelasan dari kedua sumber data

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sumber Data Internal

Sumber data internal adalah suatu data yang bersumber atau diperoleh dari

dalam organisasi atau instansi dimana data tersebut menggambarkan

bagaimana keadaan dari organisai atau instansi yang bersangkutan seperti

contohnya: laporan keuangan, jumlah anggota KPRI Pengadilan Negeri dan

lain-lain.

2. Sumber Data Eksternal

Sumber data eksternal merupakan suatu data yang diperoleh dari luar

organisasi atau luar instansi tertentu dimana data tersebut tetap

menggambarkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi output dari

sebuah instansi atau organisasi. Salah satu contohnya adalah

kemampuan daya beli masyarakat yang mempunyai kaitan dengan hasil

penjualan dari suatu perusahaan.

Dari penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data internal dari

KPRI Yustisia Pengadilan Negeri Malang yang berupa data laporan keuangan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara,

seperti contohnya; survei, observasi, dan dokumentasi (Sanusi, 2014:105). Pada


54

penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui

wawancara dan dokumentasi. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan

data dalam metode survei dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada

subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2014:152). Sedangkan dokumentasi

sendiri adalah bagian dari teknik pengumpulan data sekunder melalui berbagai

macam sumber, baik secara pribadi ataupun kelembagaan (Sanusi, 2014:114).

3.6 Pengujian Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan dari suatu data pada dasarnya digunakan

untuk menyanggah balik atas apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif

yang mengatakan bahwa itu tidak ilmiah, tetapi hal itu juga merupakan sebagaian

unsur yang tidak dapat terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif

(Moleong, 2007:320).

Keabsahan data dapat dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang

dilakukan tersebut benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk

menguji data yang telah diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif

meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability

(Sugiyono, 2007:270). Supaya data dalam suatu penelitian kualitatif dapat

dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah, maka perlu dilakukan uji

keabsahan data. Adapun beberapa uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan

antara lain:
55

1. Credibility

Uji credibility (kredibilitas) yang merupakan suatu uji kepercayaan terhadap data

hasil dari penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang telah

dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah.

2. Transferability

Transferability merupakan suatu validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.

Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil

penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2007:276).

Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat

diterapkan atau dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat

bergantung pada si pemakai, sehingga penelitian dapat digunakan dalam konteks

yang berbeda di situasi sosial yang berbeda. Akhirnya validitas nilai transfer ini

masih dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dependability

Dependability atau reliabilitas (penelitian yang dapat dipercaya) dengan kata lain

beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama.

Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila 75

penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama

akan memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian dependability dilakukan

dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses dari suatu penelitian.

Dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang independen

mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

penelitian. Misalnya dapat dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan


56

suatu masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data, melaksanakan analisis

data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil dari

pengamatan.

4. Confirmability

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji confirmability penelitian.

Penelitian ini dapat dikatakan objektif apabila hasil dari penelitian telah disepakati

oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti menguji

hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil

penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka

penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Validitas atau

keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh oleh

peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga

keabsahan data yang telah disajikan dapat dipertanggungjawabkan.

3.7 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan cara

metode deskriptif komparatif yang merupakan metode analisis yang

membandingkan teori-teori dengan praktik yang terjadi dalam perusahaan,

kemudian peneliti akan mengambil kesimpulan dari hasil perbandingan tersebut.

Tahap-tahap yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk penelitian. Dalam

penelitian ini, dokumen yang diperlukan adalah komponen laporan keuangan

yaitu; neraca, laporan perhitungan hasil usaha atau laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan serta
57

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan profil koperasi. Tetapi dalam

kenyataannya koperasi tidak memiliki catatan atas laporan keuangan.

2. Melakukan wawancara dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-

benar memahami dan mengetahui situasi tentang obyek penelitian.

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui detail perihal pos-pos dalam

laporan keuangan dan apa saja keterangan dari angka-angka yang tercatat

dalam laporan keuangannya. Sebelum dilakukan wawancara mendalam,

peneliti memberikan penjelasan sekilas tentang gambaran dan latar belakang

dengan singkat dan jelas mengenai topik penelitian yang diambil. Hasil dari

wawancara ini yang nantinya akan didokumentasikan dalam bentuk transkrip

wawancara.

3. Mempelajari transkrip wawancara dan dokumen-dokumen yang didapat untuk

memahami profil koperasi dan penyajian laporan keuangannya.

4. Memilih data-data yang relevan atau sesuai dengan topik penelitian dan

membuang data-data yang tidak diperlukan.

5. Memaparkan tentang laporan keuangan koperasi yang meliputi neraca,

laporan perhitungan hasil usaha atau laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Komponen

laporan keuangan tersebut akan diamati, dibandingkan dan dianalisis

kesesuaiannya dengan SAK ETAP.

6. Menggunakan tabel perbandingan untuk mengetahui kesesuaian laporan

keuangan koperasi dengan SAK ETAP. Karena tidak semua ketentuan dalam

SAK ETAP digunakan oleh peneliti dalam melakukan evaluasi. Peneliti


58

menyeleksi ketentuan-ketentuan yang relevan atau sesuai dengan penyajian

laporan keuangan dan mempertimbangkan tabel perbandingan yang

digunakan pada penelitian-penelitian terdahulu. Terdapat dua kriteria

penilaian yaitu sesuai dan tidak sesuai. Suatu item penilaian akan dinilai

sesuai jika telah memenuhi segala aspek yang dikemukakan dalam SAK

ETAP, dan dinilai tidak sesuai apabila terdapat satu atau lebih elemen yang

tidak sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Berikut adalah perbandingan yang

akan digunakan:

Tabel 3.1: Perbandingan penyajian laporan keuangan menurut SAK ETAP dan

penyajian laporan keuangan KPRI Yustisia Pengadilan Negeri Malang

KPRI Yustisia
Item yang
No SAK ETAP Pengadilan Penyajian Keterangan
diperbandingkan
Negeri Malang

Sesuai Tidak Sesuai


         
A. Neraca
1 Dasar Pencatatan Dasar pencatatan neraca
menggunakan dasar akrual

       
2 Aset Aset minimal menyajikan
pos-pos berikut:
       
  a. kas dan setara kas
         
  b. piutang usaha dan piutang
lainnya
         
  c. persediaan
         
  d. properti investasi
         
  e. aset tetap
         
  f. aset tidak berwujud
         
3 Kewajiban Kewajiban minimal
menyajikan pos-pos meliputi:
       
  a. utang usaha dan utang
  lainnya        
  b. aset dan kewajiban pajak
         
  c. kewajiban diestimasi
         
59

Tabel 3.1 Perbandingan penyajian laporan keuangan menurut SAK ETAP dan penyajian

laporan keuangan KPRI Yustisia Pengadilan Negeri Malang (lanjutan)

KPRI Yustisia
Item yang
No SAK ETAP Pengadilan Penyajian Keterangan
diperbandingkan
Negeri Malang

Sesuai Tidak Sesuai


         
A. Neraca
4 Ekuitas Entitas menyajikan pos, judul
dan sub jumlah lainnya dalam
neraca jika penyajian seperti
itu relevan dalam rangka
pemahaman terhadap posisi
keuangan entitas
       
5 Klasifikasi aset dan Entitas harus menyajikan aset
kewajiban lancar dan aset tidak lancar,
kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang,
sebagai suatu klasifikasi yang
terpisah dalam neraca,
kecuali jika penyajian
berdasarkan likuiditas
menyajikan informasi yang
andal dan lebih relevan.
       
B. Laporan Laba Rugi
1 Informasi yang Laporan laba rugi minimal
disajikan mencakup pos-pos sebagai
berikut:
       
    a. Pendapatan        
    b. Beban keuangan        
c. Bagian laba atau rugi dari
investasi yang menggunakan
metode ekuitas
           
    d. Beban pajak        
    e. Laba atau rugi neto        
2 Informasi yang Entitas harus menyajikan pos,
disajikan judul dan sub jumlah lainnya
pada laporan laba rugi jika
penyajian tersebut relevan
untuk memahami kinerja
keuangan entitas
       
60

Tabel 3.1 Perbandingan penyajian laporan keuangan menurut SAK ETAP dan

penyajian laporan keuangan KPRI Yustisia Pengadilan Negeri Malang (lanjutan)

KPRI Yustisia
Item yang
No SAK ETAP Pengadilan Penyajian Keterangan
diperbandingkan
Negeri Malang

Sesuai Tidak Sesuai


         
C. Laporan Perubahan Ekuitas
1 Informasi yang Entitas menyajikan laporan
disajikan perubahan ekuitas yang
menunjukkan:
       
a. Laba atau rugi untuk
    periode        
b. Pendapatan atau beban
yang diakui langsung dalam
    ekuitas        
D. Laporan Arus Kas
1 Informasi yang Entitas menyajikan laporan
disajikan arus kas yang melaporkan
arus kas untuk suatu periode
dan mengklasifikasikan
menurut aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan:
       
2 Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas
operasi terutama diperoleh
dari aktivitas penghasil utama
pendapatan entitas
       
3 Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas
investasi mencerminkan
pengeluaran kas sehubungan
dengan sumberdaya yang
bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan
dan arus kas masa depan.        
4 Aktivitas Arus kas dapat berasal dari
Pendanaan penerimaan kas, pembayaran
kas dan pelunasan pinjaman.        
E. Catatan Atas Laporan Keuangan
1 Struktur Secara normal urutan
penyajian catatan atas laporan
keuangan adalah sebagai
berikut: Ringkasan kebijakan
akuntansi signifikan yang
diterapkan, Informasi yang
mendukung pos-pos laporan
keuangan, Pengungkapan
lain.        
61

Tabel 3.1 Perbandingan penyajian laporan keuangan menurut SAK ETAP dan penyajian

laporan keuangan KPRI Yustisia Pengadilan Negeri Malang (lanjutan)

KPRI Yustisia
Item yang
No SAK ETAP Pengadilan Penyajian Keterangan
diperbandingkan
Negeri Malang

Sesuai Tidak Sesuai


         
E. Catatan Atas Laporan Keuangan
2 Pengungkapan Dalam ringkasan kebijakan
kebijakan akuntansi akuntansi yang signifikan
harus diungkapkan: Dasar
pengukuran yang digunakan
dalam penyusunan laporan
keuangan, Kebijakan
akuntansi lain yang
digunakan yang relevan
untuk memahami laporan
keuangan.        

7. Mendeskripsikan hasil analisis dari tabel perbandingan. Deskripsi akan berisi

pengertian singkat mengenai laporan keuangan yang bersangkutan, ketentuan

SAK ETAP dan laporan keuangan yang disajikan oleh koperasi.

8. Merekap hasil analisis untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian laporan

keuangan koperasi dengan SAK ETAP. Berikut adalah tabel rekapitulasi yang

digunakan:
62

Tabel 3.2: Rekapitulasi analisis penyajian laporan keuangan dengan SAK ETAP

Jumlah Tidak Sesuai


Sesuai Dengan
No Komponen Laporan Keuangan Rekomendasi Dengan SAK
SAK ETAP
SAK ETAP ETAP

1 Neraca
     
2 Laporan Laba Rugi
     
3 Laporan Perubahan Ekuitas
     
4 Laporan Arus Kas
     
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
     
Jumlah
     
Persentase
     

9. Mendeskripsikan hasil rekapitulasi.

10. Menganalisis hambatan penerapan SAK ETAP di koperasi dengan

menggunakan data wawancara dan observasi.

11. Menarik kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan. Dalam hal ini

menjelaskan apakah penyajian laporan keuangan koperasi selama ini sudah

sesuai atau belum sesuai dengan SAK ETAP.

Anda mungkin juga menyukai