Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

DI RUANG FIRDAUS RSI BANJARNEGARA

DENGAN POST APPENDIKTOMI

Di susun oleh :

Meta Margaretna

2011040136

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XV

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN ANAK

I. Identitas Pasien & Keluarga


1) Nama Pasien : An.A
2) Usia : 14 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Anak Ke-2 dari 2 bersaudara
5) Tanggal masuk : 25 Maret 2021
6) Tgl Pengkajian : Jumat, 26 Maret 2021
7) Diagnosa Medis : Appendiksitis
8) Nama ayah/ ibu : Tn. T
9) Usia ayah/ibu : 40 tahun
10) Agama : Islam
11) Alamat : Pesantren rt 3 rw 2, Wanayasa
12) Suku bangsa : Jawa
13) Pendidikan : SD
14) Pekerjaan : Petani

II. Keluhan Utama


Pasien mengatakan perutnya terasa nyeri
III. Keadaan sakit saat ini
Pasien An.A merupakan pasien rujukan dari puskesmas, pasien masuk ke IGD
pada tanggal 25 maret 2021 karena pasien mengalami nyeri pada area perut kanan
bagian bawah, pasien memiliki riwayat rawat inap rumah sakit dengan keluhan yang
sama pada 1 tahun lalu dengan gejala usus buntu, pasien mengatakan sebelum
dioperasi pasien terkadang tiba-tiba timbul sakit perut kanan bawah, ayah pasien juga
mengatakan jika anaknya sangat suka makan mie instan dan makanan pedas.
Keadaan saat ini pengkajian yang dilakukan pada hari jumat, 26 Maret2021
pasien mengatakan nyeri pada area luka operasi dengan skala 6 pasien mengatakan
area luka terasa perih dan panas. N: 84x/mnt RR:20x/mnt S:36,4 C SpO2:98%.
IV. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah pada saat akan melahirkan An.A, Ibu
pasien melahirkan secara spontan/normal.

2. Intranatal
Ibu pasien mengatakan pasien lahir secara normal, dengan berat badan, 2,7 kg,
panjang 48 cm cukup bulan 39 minggu.
3. Postnatal
Ibu pasien mengatakan mengalami nifas selama 40 hari
V. Riwayat kesehatan masa lalu
1. Penyakit masa lalu : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat
penyakit lambung dan ISK saat pasien umur 10 tahun.
2. Pernah dirawat di RS : Ibu pasien mengatakan pasien pernah dirawat di RS 1 tahun
yang lalu karena ada gejala usus buntu.
3. Obat – obatan yang digunakan : tidak terkaji
4. Tindakan (operasi) : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah
melakukan tindakan operasi
5. Alergi : Pasien tidak ada alergi obat dan juga ibu pasien mengatakan pasien tidak
ada alergi makanan atau alergi lain.
6. Kecelakaan: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya tidak pernah
mengalami kecelakaan
7. Imunisasi dasar: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah menerima imunisasi
lengkap.
VI. Riwayat keluarga dan genogram
Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya ada yang mempunyai riwayat
penyakit tumor kandungan dan sudah dilakukan operasi yaitu neneknya.
Genogram :

Keluarga dari Ny.S (Ibu) keluarga dari Tn.T (ayah)

An.A (14 tahun)

Keterangan :
: Perempuan

: laki- laki

: Hubungan anak

: Hubungan pernikahan
: Pasien

:Tinggal dalam satu rumah

VII. Riwayat sosial


1. Yang mengasuh : kedua orang tua yaitu bapak dan ibu pasien.
2. Hubungan dengan anggota keluarga : pasien mengatakan pasien mempunyai
hubungan dengan anggota keluarga paling dekat dengan ibunya.
3. Hubungan dengan teman sebaya : pasien mengatakan pada saat pasien dalam
keadaan kondisi fisik yang sehat pasien sering bermain dan mengaji dengan teman
sebayanya disekitar pondok pesantren.
4. Pembawaan secara umum : pembawaan secara umum pasien dengan karakteristik
kondisi tubuh yang baik, dengan BB : 28Kg, pasien terlihat pucat dan lemas.
5. Lingkungan rumah: ibu pasien mengatakan lingkungan rumah tempat pasien
tinggal dengan karakteristik mayoritas bekerja sebagai petani.
VIII. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi : pasien mengatakan nafsu makannya menurun , pasien mengatakan
mengkonsumsi makanan yang di sediakan dari RS namun tidak habis. Hanya
menghabiskan 1 – 2 sendok nasi saja.
2. Eliminasi : pasien mengatakan sebelum sakit BAB dan BAK tidak ada masalah
pasien BAB biasa sehari 1 kali, saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan
belum BAB dan terakhir BAB pada hari kemarin (25 maret 2021).
3. Istirahat tidur
Pasien mengatakan tidak ada gangguan tidur
4. Aktifitas
Pasien bedrest pasca operasi appendiktomi
IX. Pemeriksaan tingkat pertumbuhan & perkembangan
1. Pertumbuhan fisik
Ibu pasien mengatakan An.A tumbuh dengan baik sesuai anak seusianya, tidak
ada gangguan dalam pertumbuhan fisik paien, pertumbuhan rambut di ketiak dan
di area genetalia sebagai tanda awal pubertas.
2. Perkembangan motoric kasar : pasien sudah mampu melakukan olahraga secara
lincah.
3. Perkembangan motoric halus : pasien sudah mampu untuk mencuci piring,
melipat baju dan mencuci bajunya sendiri atau melakukan pekerjaan rumah lain
4. Perkembangan bahasa : pasien mampu mengenali kata sifat, kata keterangan, kata
penghubung, kata depan dan kata abstrak.
5. Perkembangan sosial : pasien berhubungan dekat dan baik dengan teman-
temannya atau dengan orang lain di lingkungannya.
6. Perkembangan kognitif : anak sudah memiliki kemampuan untuk menghubungkan
kejadian dan tindakan representative mental secara verbal dan symbol-symbol.
X. Tinjauan sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
Keadaan umum :
a. TB dan BB : TB 145 Cm dan BB 32 kg
b. Lingkar kepala : 50 cm
c. Lingkar lengan : 22cm
d. Suhu : 36,50C
e. Nadi : 84 x/menit
f. Pernafasan : 20 x/menit
g. Tekanan darah : - mmHg
2. Pengkajian kardiovaskular
a. Nadi : Nadi 84x/ menit, irama reguler
Nadi perifer (ada/tidak ada) : jika ada, frekuensi, irama, kualitas dan perbedaan
antar ekstermitas : tidak ada nadi perifer
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Lingkar dada (toraks) : 50 cm
Adanya deformitas : tidak terdapat tanda – tanda deformitas
Bunyi jantung : SI = S2 Lup dup
c. Tampilan umum :
Tingkat aktifitas : aktifitas pasien dirumah sakit hanya berbaring
Perilaku, apatis, gelisah, ketakutan : Pasien tidak tampak gelisah
Jari tubuh (dubbling) pada tangan dan kaki : jari tangan dan kaki tidak
menghitam/ dubbling.
d. Kulit
Warna : sawo matang
Elastisitas : elastisitas kulit elastis
Suhu tubuh : 36,50C
e. Edema
Periorbital : tidak terdapat periobital atau kantung mata pada pasien
Ekstermitas : tidak terdapat edema pada ekstermitas pasien CRT<3 detik.
3. Pengkajian respitarrori
a. Bernafas :
Frekuensi : 20x/ menit
Pola nafas : pasien tidak memiliki masalah pernafasan
Pernafasan cuping hidung : tidak terdapat pernafasan cuping hidung atau
sesak nafas.
Posisi yang nyaman : pasien nyaman jika berbaring
b. Hasil auskultasi toraks
Bunyi nafas : vesikuler
c. Hasil pemeriksaan toraks
Lingkar dada : 50 cm
Bentuk dada : simetris
4. Pengkajian neurologi
a. Tingkat kesadaran (hasil GCS) : 15 ( compos mentis)
b. Pemeriksaan kepala
Tidak terdapat lesi pada kepala
c. Reaksi pupil
Ukuran : 2-4 mm
Reaksi terhadap cahaya : mengecil atau miosis
d. Aktivitas kejang : tidak ada aktivitas kejang
Jenisnya : tidak ada aktivitas kejang
Lamanya : tidak ada aktivitas kejang
e. Fungsi sensori
Reaksi terhadap nyeri : ada nyeri,
f. Refleks
Refleks tendon dan sperficial : normal
Refleks patologis : tidak ada refleks patologis
5. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor kulit : trgor kulit elastis, CRT < 3 detik
Membran mukosa : kering
Asupan & keluaran : output dan input tidak seimbang, pasien tidak adekuat
untuk asupan nutrisi.
b. Abdomen nyeri
Kekakuan : tidak terdapat kekakuan pada abdomen
Bising usus : x/ menit
Muntah : pasien tidak mengalami mual muntah
c. Feses (frekuensi dan karakteristik) : pasien tidak BAB 1 hari
6. Pengkajian renal/ ginjal
a. Fungsi ginjal :
Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : tidak terdapat nyeri tekan pada
suprapubik
Disuria : pasien tidak mengalami masalah diuria
Pola berkemih (lancar/ menetas) : pola berkemih pasien lancar
Adanya acites: tidak terdapat pembengkakan diperut/ perut membesar atau
acites
Adanya edema pada (skrotum, periorbital, tungkai bawah ) : tidak ada
b. Karakteristik urine dan urinasi :
Urine tampak bening dan keruh : urine kuning jernih
Warna : warna kuning jernih
Bau : bau khas amoniak
Menangis saat berkemih : pasien tidak menangis pada saat berkemih, pasien
terpasang dc
c. Genetalia :
Iritasi : tidak terdapat iritasi pada bagian genetalia pasien
Sekret : genetalia pasien tidak terdapat sekret
7. Pengkajian muskuloskletal
a. Fungsi motorik kasar
Ukuran otot (adanya atropi/ hipertropi otot) : tidak adanya atropi otot pada kaki
dan tangan
Tonus otot (spastis, rentang gerak terbatas) : rentang gerak terbatas karena
adanya nyeri post op
Gerakan abnormal: tidak terdapat gerakan abnormal
b. Fungsi motorik halus :
Manipulasi mainan : pasien sudah mampu memanipulasi mainan
Menggambar : pasien bisa menggambar
c. Kontrol postur
mempertahankan posisi tegak : pasien sementara belum bisa mempertahankan
posisi tegak karena adanya nyeri pada abdomen
bergoyang goyang : pasien sementara belum bisa bergoyang-goyang karena
adanya nyeri pada abdomen
d. Persendian
rentang gerak : rentang gerak pasien terbatas
kontraktur : tidak ada
adanya edema dan nyeri : tidak terdapat edema
tonjolan abnormal : pasien tidak ada benjolan yang abormal
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang ( scoliolisis, kiposis) : pasien tidak mengalami
masalah pada tulang belakang
8. Pengkajian hematologi
a. Kulit
Warna : sawo matang
Adanya pitechea, memar : tidak terdapat memar pada tubuh pasien
Perdarahan dan membran mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi vena : tidak
ada perdarahan
9. Pengkajian endokrin
a. Status hidrasi
Poliauria : pasien tidak mengalami poliauria (banyak kencing)
Polifagia : pasien tidak mengalami polifagia (banyak makan )
Polidipsi : pasien tidak mengalami polidipsi, dehidrasi ( sering haus)
Kulit kering : kulit pasien elastis
b. Tampilan umum
Alam perasaan : composmetis
10. Obat obatan saat ini

No Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efeksamping


.
1. Infus RL 20 TPM Resusitasi syok, Pengawasan klinis Asidosis laktat,
resusitasi luka hiperklamia, alergi,
bakar, demam pembentukan
berdarah, diare, bekuan darah,
dehidrasi pruritus
2. Paracetamol 3x1 Untuk meredakan Paracetamol tidak dapat Nyeri perut, diare,
infus gejala demam, digunakan pada pasien konstipasi,
nyeri yang memiliki dispepsia
hipersensitivitas terhadap
paracetamol dan
penyakit hepar aktif
derajat berat.
3. Tazam 2x1 Mengobati infeksi Tazam tidak dapat Diare, mual,
Injeksi digunakan pada pasien muntah, ruam.
yang memiliki reaksi
hjipersensitivitas
(anafilaksis/anafilaktoid),
pada pasien gagal ginjal
dan wanita hamil
4. Ketorolac 3x1 Mengobati nyeri Ketorolac tidak Sariawan,mual
dan peradangan digunakan jika ada alergi muntah,
terhadap obat tsb atau peningkatan
NSAIDs lainnya seperti tekanan
aspirin dan ibuprofen darah,mulut
kering,sakit perut.
5. Ranitidin 2x1 Mengobati tukak Tidak dapat digunakan Mual muntah, sakit
lambung, refulks jika terdapat riwayat kepala, insomnia,
esofagus, porfiria akut dan vertigo, ruam,
dyspepsia, atau hipersensitivitas terhadap konstipasi, diare.
penyakit lain yang ranitidine
berkaitan dengan
produksis asam
lambung yang
berlebih.
6. Prove C 2x1 Untuk membantu Hati-hati pemberian Belum ada efek
penyembuhan bersama preparat besi, samping yang
luka, memelihara pada pasien anak, wanita dilaporkan
kesehatan jaringan hamil dan menyusui
penghubung, dan
melindungi sel-sel
tubuh.
7. Bactesyn 2x1 Untuk mengobati hipersensitivitas Gangguan
infeksi. pencernaan,
penurunan
kesadaran, reaksi
gatal, sakit kepala.

11. Pemeriksaan laboratorium, tanggal pemeriksaan 26 Maret 2021

No Jenis pemeriksaan Nilai normal Nilai saat ini Satuan


.
1. HB 11,0 – 16,0 12,3 g/dl
2. Leukosit 4 – 10 12.8 (H) 10^3/ul
3. Hematokrit 31.0 - 45.0 37.6 %
4. Trombosit 150 – 450 254 10^3/ul
5. Eritrosit 3.60 – 4.60 4,76 juta/ul
6. MCV 69.0 – 101.0 79.1 Fl
7. MCH 22.0 – 34.0 25.9 Pg
8. MCHC 26.0 – 36.0 32.7 g/dl
9. Limfosit 25.0 – 40.0 14.3 (L) %
10. Granulosit 50.0 – 70.0 81.5 (H) %

Analisis Data :

No Data Fokus Masalah Etiologi


.
1. DS : Nyeri Agen injury fisik
- Pasien mengatakan nyeri pada area
luka operasi
P: nyeri post appendiktomi
Q:nyeri seperti tertusuk-tusuk
R:nyeri pada abdomen kuadran
bawah
S:skala nyeri 6
T:nyeri terus menerus
- Pasien mengatakan area luka
operasi terasa perih dan panas.
DO:
- Pasien tampak meringis menahan
nyeri
- Pasien menunjuk area nyeri
- N: 84x/mnt
- RR:20x/mnt
- S:36,4 C
- SpO2:98%.
2. DS: Gangguan mobilitas fisik Ketidakbugaran fisik
- Pasien mengatakan belum bisa
duduk
- Pasien mengatakan belum miring
kanan dan kiri
DO:
- Pasien tirah baring
- Pasien tampak membatasi
pergerakan
- Pasien tampak lemah
3. - Tampak ada luka insisi di abdomen Resiko infeksi Efek prosedur
kuadran bawah invasive (post app)
- Luka jahit dengan panjang +- 13
cm
- Tampak sedikit kemerahan pada
area luka insisi

Prioritas masalah

1. Nyeri akut b.d agen injury fisik


2. Gangguan mobilitas fisik b.d ketidakbugaran fisik
3. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasif

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An.A Usia : 14 tahun

Jenis Kelamin : P Dx Medis: Appendiksitis

Tanggal masuk RS : 25 Maret 2021 Tgl Pengkajian : 26 Maret 2021

1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (1400)
injury fisik selama 2x/ 24 jam kunjungan diharapkan Observasi :
masalah dapat teratasi dengan kriteria -Monitor ttv
hasil : -Lakukan pengkajian
Standar luaran : Tingkat nyeri (L.08066) komprehensif yang meliputi l
Indikator Awal Target karakteristik, onset/d
Keluhan nyeri 2 4 frekuensi,kualitas,intensitas/ber
Meringis 2 4
Gelisah 3 5 nyeri dan faktor pencetus
Keterangan : -Mengidentifikasi skala nyeri
1 : Meningkat Terapeutik:
2 : Cukup meningkat -Berikan teknik non farmak
3 : Sedang (teknik relaksasi nafas dalam)
4 : Cukup menurun -Kontrol lingkungan
5 : Menurun memperberat rasa nyeri
Edukasi:
-Ajarkan teknik nafas dalam
mengurangi nyeri
-Jelaskan penyebab, periode
pemicu nyeri
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian analgeti

2. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan mobilisasi (I.05173)
b.d ketidakbugaran fisik selama 2x/ 24 jam kunjungan diharapkan Observasi:
masalah dapat teratasi dengan kriteria -Monitor ttv
hasil : -Identifikasi adanya nyeri
Standar luaran : Mobilitas fisik (L.05042) keluhan fisik lainnya
Indikator Awal Target -Monitor kondisi umum s
Pergerakan 2 4 melakukan mobilitas
ekstremitas Terapeutik:
Kekuatan otot 2 4
Rentang gerak 2 5 -Fasilitasi aktivitas mo
(ROM) dengan alat bantu (mis.
Keterangan : tempat tidur)
1 : Meningkat -libatkan keluarga unutk mem
2 : Cukup meningkat pasien dalam meningk
3 : Sedang pergerakan
4 : Cukup menurun Edukasi
5 : Menurun -Anjurkan melakukan mob
dini
-Ajarkan mobilisasi sederhana
harus dilakukan (mis. D
ditempat tidur, duduk disisi t
tidur, pindah dari tempat
kekursi)

3. Resiko infeksi b.d efek Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan infeksi (I.14539)
prosedur invasif selama 2x/ 24 jam kunjungan diharapkan Observasi :
masalah dapat teratasi dengan kriteria - Monitor tanda dan
hasil : infeksi
Standar luaran : Tingkat infeksi Terapeutik
(L.14137) - Cuci tangan sebelum
Indikator Awal Target sesudah kontak dengan
Demam 4 5
dan lingkungan pasien
Kemerahan 2 4
Nyeri 2 4 - Pertahankan teknik a
Bengkak 4 5
pada pasien beresiko ting
Keterangan :
Edukasi
1 : Meningkat
- Jelaskan tanda dan gejala in
2 : Cukup meningkat
- Ajarkan cara memeriksa k
3 : Sedang
luka operasi
4 : Cukup menurun
- Anjurkan meningkatkan a
5 : Menurun
nutrisi
- Anjurkan meningkatkan a
cairan

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama Klien : An.A Usia : 14 tahun

Jenis Kelamin : P Dx Medis: Appendiksitis


Tanggal masuk RS : 25 Maret 2021 Tgl Pengkajian : 26 Maret 2021

Implementasi Hari Ke- 1

Tgl/ jam Dx Keperawatan Implementasi keperawatan Eval


26 Maret 2021 Nyeri akut b.d agen injury Observasi : S:
08.00 fisik - Memonitor ttv - Pasien meng
- Melakukan pengkajian nyeri operasi
komprehensif yang meliputi P: nyeri post
lokasi, karakteristik, Q:nyeri sepe
onset/durasi, R:nyeri pada
frekuensi,kualitas,intensitas/bera S:skala nyer
tnya nyeri dan faktor pencetus T:nyeri terus
- Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien men
Terapeutik: terasa perih
- Memberikan teknik non O:
farmakologis (teknik relaksasi - Pasien tamp
nafas dalam) - Pasien menu
- Mengkontrol lingkungan yang - N: 84x/mnt
memperberat rasa nyeri - RR:20x/mnt
Edukasi: - S:36,4 C
- Mengajarkan teknik nafas dalam - SpO2:98%.
untuk mengurangi nyeri A : Masalah nyeri b
- Menjelaskan penyebab, periode Standar luaran : Tin
dan pemicu nyeri Indikator A
Kolaborasi Keluhan nyeri 2
Meringis 2
- Mengkolaborasikan pemberian Gelisah 3
analgetik Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningka
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P:
- Monitor ttv
- Lakukan pen
komprehens
- Monitor tekn
sudah diajar
- Pemberian te
Gangguan mobilitas fisik Dukungan mobilisasi (I.05173) S:
b.d ketidakbugaran fisik Observasi: - Pasien meng
- Memonitor ttv - Pasien meng
- Mengidentifikasi adanya nyeri dan kiri
atau keluhan fisik lainnya O:
- Memonitor kondisi umum - Pasien tirah
selama melakukan mobilitas - Pasien tamp
Terapeutik: - Pasien tamp
- Memfasilitasi aktivitas mobilitas A : masalah belum t
dengan alat bantu (mis. Pagar Standar luaran : Mo
tempat tidur) Indikator A
- Melibatkan keluarga unutk Pergerakan 2

membantu pasien dalam ekstremitas


Kekuatan otot 2
meningkatkan pergerakan Rentang gerak 2
Edukasi (ROM)
- Menganjurkan melakukan Keterangan :

mobilisasi dini 1 : Meningkat

- Mengajarkan mobilisasi 2 : Cukup meningka


sederhana yang harus dilakukan 3 : Sedang
(mis. Duduk ditempat tidur, 4 : Cukup menurun
duduk disisi tempat tidur, pindah 5 : Menurun
dari tempat tidur kekursi) P: Intervensi dilanju
- Monitor ttv
- Monitor k
melakukan m
- Fasilitasi akt
bantu (mis. P

Resiko infeksi b.d efek Pencegahan infeksi (I.14539) S:


prosedur invasif Observasi : -
- Memonitor tanda dan gejala O :
infeksi - Tampak ad
Terapeutik kuadran baw
- Mencuci tangan sebelum dan - Luka jahit de
sesudah kontak dengan pasien - Tampak sed
dan lingkungan pasien luka insisi
- Mempertahankan teknik aseptic A : masalah belum t
pada pasien beresiko tinggi Standar luaran : Tin
Edukasi Indikator A
Demam 4
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Kemerahan 2
- Mengajarkan cara memeriksa Nyeri 2
Bengkak 4
kondisi luka operasi
Keterangan :
- Menganjurkan meningkatkan asupan
1 : Meningkat
nutrisi
2 : Cukup meningka
- Menganjurkan meningkatkan asupan
3 : Sedang
cairan
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P : Intervensi dilanj
- Monitor tand
- Cuci tanga
kontak deng
pasien
- Pertahankan
beresiko ting

Implementasi Hari Ke-2


Tgl/ jam Dx Keperawatan Implementasi keperawatan Eval

27 maret 2021 Observasi : S:


- Memonitor ttv - Pasien meng
- Melakukan pengkajian nyeri operasi suda
komprehensif yang meliputi P: nyeri post
lokasi, karakteristik, Q:nyeri sepe
onset/durasi, R:nyeri pada
frekuensi,kualitas,intensitas/bera S:skala nyer
tnya nyeri dan faktor pencetus T:nyeri terus
- Mengidentifikasi skala nyeri O:
Terapeutik: - N: 88x/mnt
- Memberikan teknik non - RR:20x/mnt
farmakologis (teknik relaksasi - S:36,5 C
nafas dalam) - SpO2:98%.
- Mengkontrol lingkungan yang A : Masalah nyeri te
memperberat rasa nyeri Standar luaran : Tin
Indikator A
Keluhan nyeri 2
Meringis 2
Gelisah 3
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningka
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P: Intervensi dilanju
BLPL
- Anjurkan tek
ada nyeri
Dukungan mobilisasi (I.05173) S:
Observasi: - Pasien meng
- Memonitor ttv dan kiri
- Mengidentifikasi adanya nyeri - Pasien meng
atau keluhan fisik lainnya O:
- Memonitor kondisi umum - Pasien tamp
selama melakukan mobilitas A : masalah belum t
Terapeutik: Standar luaran : Mo
- Memfasilitasi aktivitas mobilitas Indikator A
dengan alat bantu (mis. Pagar Pergerakan 2

tempat tidur) ekstremitas


Kekuatan otot 2
- Melibatkan keluarga untuk Rentang gerak 2
membantu pasien dalam (ROM)
meningkatkan pergerakan Keterangan :

Edukasi 1 : Meningkat

- Menganjurkan melakukan 2 : Cukup meningka


mobilisasi dini 3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P: Intervensi lanjut
BLPL
- Anjurkan me
Resiko infeksi b.d efek Pencegahan infeksi (I.14539) S:
prosedur invasif Observasi : -
- Memonitor tanda dan gejala O :
infeksi - Tampak ad
Terapeutik kuadran baw
- Mencuci tangan sebelum dan - Luka jahit de
sesudah kontak dengan pasien - Tidak adany
dan lingkungan pasien - Tidak ada ke
- Mempertahankan teknik aseptic - Kondisi luka
pada pasien beresiko tinggi A : masalah belum t
- Melakukan ganti balut luka Standar luaran : Tin

Edukasi Indikator A
Demam 4
- Menganjurkan meningkatkan asupan Kemerahan 2
nutrisi Nyeri 2
Bengkak 4
- Menganjurkan meningkatkan asupan
Keterangan :
cairan
1 : Meningkat
2 : Cukup meningka
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P : Intervensi dilanj
- Monitor tand
- Cuci tanga
kontak deng
pasien
- Pertahankan
beresiko ting

Anda mungkin juga menyukai