Akuntansi Firman2
Akuntansi Firman2
1. Pendahuluan
Penelitian ini adalah tentang kandungan informasi dari komponen-komponen
arus kas yang diinginkan FAS No. 95. Penelitian ini juga meneliti tentang apakah
komponen-komponen arus kas benar-benar menunjukkan ketidakwajaran
hubungannya dengan return saham dan apakah hubungan ini konsisten dengan
teori. Hasil riset Wilson dan Bowen (1986, 1987) menyimpulkan bahwa tambahan
kandungan informasi arus kas akan memberikan earning. Hasil riset Bernard dan
Stober (1989) menyimpulkan bahwa pemisahan laba bersih menjadi kas dari operasi
dan accrual tidak memberikan tambahan informasi pada laba bersih. Penelitian ini
menunjukkan adanya tambahan kandungan informasi dalam pemisahan laba bersih
menjadi accrual dan komponen-komponen arus kas.
4. Metodologi
4.1.Data
Data diambil dari Compustat Annual Industrial File dari return bulanan CRSP
dengan kriteria (1) Akhir tahun fiskal Desember; (2) Tersedia data keuangan
untuk menaksir komponen-komponen arus kas dan market value of equity; (3)
Tersedia return bulanan pada CRSP File untuk menaksir Cumulative Abnormal
Return (CAR).
Penelitian ini menggunakan setidak-tidaknya 345 perusahaan tiap tahunnya
sejak 1974-1986.
4.2.Variabel
Rancangan riset ini menetapkan hubungan antara taksiran komponen-komponen
arus kas yang unexpected dengan return saham. Dari komponen-komponen
arus kas yang unexpected, peneliti menggunakan perubahan-perubahan
komponen dari tahun sebelumnya.
5. Hasil
Bahwa komponen-komponen arus kas operasi mempunyai hubungan yang tinggi
dengan return saham dan semua koefisien ini mempunyai expected sign.
Pembayaran pajak tidak mempunyai koefisien yang signifikan. Pengeluaran
hutang mempunyai koefisien yang positif dan pengeluaran saham istimewa
mempunyai koefisien negatif. Koefisien untuk dividen adalah positif dan secara
statistik signifikan. Penelitian dari koefisien masing-masing komponen arus kas
1. Pendahuluan
1.1. Riset ini menguraikan bermacam sifat sistematis dari angka akuntansi LIFO dan
FIFO dan bertujuan menyediakan bukti tambahan terhadap perpajakan dan
penjelasan non perpajakan dari pemilihan metode akuntansi untuk persediaan.
Perlu diketahui bahwa keberadaan bukti empiris tidak konsisten dengan
penjelasan pajak mengenai pemilihan metode akuntansi FIFO dan LIFO hasil
menyimpulkan bahwa manajer harus memilih metode penilaian persediaan dan
menghubungkannya dengan penjelasan-penjelasan perpajakan.
1.2. Penjelasan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan.
Penjelasan mengenai pemilihan metode akuntansi persediaan adalah sederhana
yaitu agar dapat membayar pajak dengan present value yang terendah.
Peraturan pajak di Amerika mengatakan bahwa perusahaan tidak diijinkan
menggunakan LIFO untuk tujuan pajak kecuali untuk tujuan akuntansi. Pada
beberapa perusahaan, LIFO adalah pilihan terbaik untuk pelaporan pajak, dan
beberapa perusahaan lain memilih FIFO untuk pelaporan pajak. Penjelasan yang
terakhir ini mendorong peneliti untuk mengembangkan penjelasan-penjelasan
non perpajakan terhadap pemilihan persediaan.
Penelitian mengenai pengaruh pasar modal jika memilih LIFO pertama sekali
dilakukan oleh Sunder (1973) menemukan bahwa perusahaan yang mengganti
FIFO ke LIFO akan mempunyai positive accumulative abnormal return pada
tahun berikutnya. Abdel Khalik dan Mc Keown (1978), R. Brown (1980) dan
Ricks (1988) mereplekasi dan memperluas riset ini dan kesimpulannya adalah
secara rata-rata terjadi negative abnormal return bila perusahaan mengganti ke
LIFO. Biddle dan Lindahlk (1982), meneliti kembali dengan hasil menggunakan
cross-sectional study bahwa ada hubungan positif antara abnormal return
dengan tabungan pajak (tax saving) hasil riset ini pun dikritik oleh Ricks (1986),
sehingga sampai sekarang belum ada pemecahannya.
Para manajer diprediksi memilih LIFO adalah dengan alasan untuk meminimalisir
pembayaran pajak masa yang akan datang. Di sini diasumsikan bahwa
perusahaan-perusahaan yang menggunakan FIFO yang tidak jadi melakukan
simpanan pajak (tax saving) agar melaporkan dengan tinggi pendapatan
akuntansinya, karena income dihubungkan dengan contracting cost akan
melebihi tax savings. Sayangnya pengujian dari penjelasan contracting theory
ini terhambat karena ketidaktersediannya data.
Akhirnya penelitian hipotesis contracting terhadap pemilihan akuntansi
persediaan dilakukan oleh Abdel Khalik (1985), Hunt (1985), dan Lee dan Hsieh
(1985) hasilnya adalah bahwa Program Kompensasi Manajerial tidak
menjelaskan pemilihan metode persediaan demikian juga riset oleh Dhaliwal,
Salamon dan Smith (1982) memberikan hasil yang sama.
1.3. Ringkasan Hasil
Hasil riset awal mendukung dugaan bahwa beberapa karakteristik-karakteristik
operating dan invesment dari perusahaan yang menerapkan FIFO dan LIFO
berbeda secara sistematis. Peneliti juga menyelidiki bahwa perbedaan-
perbedaan yang signifikan dalam rasio-rasio yang menggunakan pelaporan
inventory atau pelaporan angka-angka vost of sales dalam perhitungannya,
menyebabkan penggunaan metode-metode akuntansi yang berbeda oleh 2
kelompok perusahaan. Selanjutnya, peneliti akan menyorot beberapa hasil yang
seolah-olah mendukung penjelasan pajak dari pemilihan metode akuntasi
persediaan meliputi (1) Hanya beberapa perbedaan-perbedaan yang signifikan
secara marginal diobservasi untuk variabel-variabel operasi dan investasi; (2)
Perusahaan-perusahaan yang menerapkan FIFO, sejak dahulu tidak signifikan
Hasil
Hasil pengujian yang didasarkan pada 2 sampel, uji Mann-Whitney terhadap
perbedaan-perbedaan lokasi, dengan taksiran signifikan pada level yang
konvensional. Untuk mempunyai perbedaan-perbedaan holding gains yang besar
dan signifikan dan level sales yang tertinggi terhadap pemakaian FIFO, perusahaan
memakai LIFO secara rata-rata lebih capital intensive, mempunyai variability
inventory yang terendah, rasio inventory/total asset terendah, rasio average
inventory/cost of sales terendah, dan rasio turn over konvensional yang tertinggi.
Secara umum, hasil-hasil ini konsisten dengan hasil yang diperoleh Lee dan Hsieh.
Peneliti tidak menemukan suatu perbedaan yang signifikan secara statistik pada
rasio debt/equility atau pada variabel average effective tax rate. Suatu perbedaan
yang utama dari hasil penelitian ini dibandingkan dengan yang diperoleh Lee dan
Hsieh adalah kekurangan dari suatu temuan yang signifikan secara statistik pada
level yang konvensional terhadap variabel perubahan harga.
Penelitian
Peneliti memilih 96 perusahaan secara random dari 250 perusahaan yang
terbesar. Peneliti mengelompokkan data laporan keuangan tahun 1978 pada
masing-masing perusahaan dalam bentuk yang standar, dan menghitung rasio data
net income dari berbagai laporan keuangan. Peneliti juga me-restate data yang
dilaporkan untuk perbedaan-perbedaan dalam metode akuntansi dan menghitung
net income dan rasio-rasio laporan keuangan data yang sudah di-restate.
Penyesuaian FIFO
Dengan pengecualian terhadap inventory turn over dan current ratio, korelasi
antara net income dan masing-masing rasio keuangan sebagaimana yang dilaporkan
dan di-restate menggunakan FIFO melebihi 99%. Dari 73 perusahaan yang di-
adjust, dikonversikan ke FIFO, korelasi yang tinggi ini sangat mengherankan, dengan
penjelasan sebagai berikut ; 1) Pengaruh dari FIFO restatement pada angka-angka
income didasarkan pada perubahan kelebihan FIFO terhadap LIFO antara awal dan
akhir tahun, di samping adanya ukuran yang absolut dari kelebihan tersebut.
Perubahan kelebihan tersebut secara signifikan lebih kecil dari ukuran rasio absolut.
Selanjutnya pengaruh dari restatement pada profit margin, harga pokok penjualan
dan net income adalah relatif kecil; 2) Pengaruh dari restatement rate of return
relatif kecil karena numerator dan denominator sama-sama dipengaruhi.
Mengkonversi ke FIFO meningkatkan ukuran income pada numerator return on asset
dan return on share holder’s equity, dan juga meningkatkan denominatornya
masing-masing.
Konversi FIFO mengurangi numerator ketika menaikkan denominator
inventory turn over, selanjutnya pengaruh numerator dan denominator tidak
menetralkan masing-masingnya. Selama tahun 1978, sebanyak 36 perusahaan
mempunyai suatu perubahan yang lebih besar dari 10% pada current ratio sebagai
suatu hasil dari restatement, dan 12 perusahaan mempunyai suatu perubahan yang
lebih besar dari 20%.
I. Pendahuluan
Pendapatan perusahaan mempunyai implikasi yang penting bagi para peramal
dan penulis di bidang akuntansi dan finance. Penelitian Little (28) menyarankan
bahwa perubahan-perubahan yang sukses terhadap pendapatan perusahaan di
Inggris adalah independen. Penelitian selanjutnya mempunyai hasil yang sama di
Amerika.
V. Data
Data diambil dari standard dan Poor’s Compustat File selama 20 tahun (1947-
1966). Perusahaan dengan data kurang 20 tahun dikeluarkan dari sample. 4
definisi income pada tahun t, Yt, diteliti yaitu : 1) Net income setelah pajak
penghasilan sebagaimana didefinisikan oleh Standard dan Poors; 2) laba per lembar
saham yang disesuaikan, disesuaikan untuk pemecahan saham dan deviden; 3) Net
Income yang dideflasi oleh total assets yang dapat mengurangi pengaruh investasi
kembali; 4) Net Sales, yang dipilih sebab kemungkinannya didominasi oleh income,
dan karena dapat kurang dipengaruhi oleh praktek income smoothing dari para
akuntan.
I. Pendahuluan
Penelitian ini adalah mengenai kemampuan memprediksi kandungan
informasi angka-angka laporan tahunan non earning. Peneliti meneliti angka-angka
non earning karena berperan juga sebagai prediktor perubahan-perubahan earning
masa yang akan datang, dan mengivestigasi apakah angka-angka akuntansi non
earning dapat memberikan informasi earning masa yang akan datang yang tidak
mencerminkan current earning. Jika benar, apakah kandungan prediksi tambahan
ini tercermin dalam harga saham.
Prediksi tambahan ini tercermin dalam harga saham. Prespektif informasi
akuntansi menyatakan bahwa hubungan antara angka-angka akuntansi non earning
dan stock return dapat dipandang sebagai hasil dari suatu prediksi antara angka-
angka akuntansi dan beberapa yang tidak dapat diobservasi. Penelitian ini
melengkapi keberadaan literatur dengan menawarkan perspektif prediksi dan
intepretasi dari kandungan informasi tambahan angka-angka akuntansi non earning.
Hasil utama penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti prediksi hubungan
antara angka-angka laporan tahunan non earning dengan perubahan-perubahan
earning masa yang akan datang dan hubungan antara perubahan-perubahan earning
masa yang akan datang yang diprediksi dengan stock returns selama periode laporan
tahunan. Hasil penelitian ini juga menyediakan suatu penjelasan tambahan dari
hasil penelitian Ball dan Brown (1968).
4. Hasil
4.1. Model
Prosedur LOGIT dari SAS digunakan untuk mencocokkan model multivariate
logit pada pooled data. Pada tabel 1, diperoleh 3 model estimasi. Suatu tanda
coefficient estimasi dalam model ini, menunjukkan bahwa pertumbuhan pengeluaran
modal dan accounting Rate of Return berkorelasi negatif dengan kesempatan
observasi kenaikan earning pada tahun berikutnya. Pertumbuhan penjualan dan
perubahan accounting Rate of Return berkorelasi positif dengan kesempatan
observasi kenaikan earning. Tanda negatif dari koefisien ROR konsisten dengan hasil
penelitian Freeman, Ohlson dan Penman (1982).
4.2. Prediksi Kinerja
1. Pendahuluan
Kemampuan memprediksi abnormal return setelah pengumuman earning
sudah menjadi satu dari kebanyakan anomali yang signifikan pada penelitian pasar
uang untuk beberapa alasan : 1) Besarannya adalah relatif misalnya, taksiran
abnormal return dari perdagangan pada informasi earning terdahulu melebihi normal
return di pasar, 2) anomali terjadi pada pengumuman earning setiap kuartalan untuk
setiap saham, 3) anomali secara ilmiah tidak dapat diabaikan : yang muncul pada
penelitian Ball dan Brown (1968) dan sudah direplikasi secara konsisten; 4) Anomali
menantang teori yang mendasari model yang digunakan secara luas dalam ekonomi
keuangan yang modern. Anomali mengambil bentuk current earning untuk
memprediksi abnormal return masa yang akan datang. Hal ini dapat mencerminkan
hubungan antara informasi earning dengan abnormal return, yang menyatakan pasar
tidak efisien. Penilaian bukti empiris selanjutnya meliputi penelitian sensivitas
rancangan penelitian terhadap error dalam menaksir abnormal return. Peneliti
menyimpulkan bahwa penelitian Ou dan Penman (1989 a,b) berkemungkinan
menghasilkan hubungan antara informasi current accounting dengan error
penaksiran abnormal return, dan penelitian Rendleman, Jones, dan Latane (1987),
Freeman dan Tse (1989), dan Bernard dan Thomas (1989, 1990), diantara yang
lainnya, mencerminkan pasar yang tidak efisien atau substantial cost dari para
investor untuk memperoleh dan memproses informasi.
7. Kesimpulan Observasi
Anomali-anomali yang di-review pada tulisan ini mengambil bentuk current
earning atau current information mengenai earning masa yang akan datang
memprediksi abnormal return masa yang akan datang. Ini dapat mencerminkan
hubungan antara informasi earning dan abnormal return yang menyatakan pasar
tidak efisien. Hal ini dapat merefleksikan bias dari rancangan riset seperti hubungan
antara informasi earning dan error dalam estimasi abnormal return yang tidak
menyatakan pasar yang tidak efisien.
1. Pendahuluan
Sudah banyak penelitian yang mengemukakan bahwa sinyal dan besaran
return sekuritas dalam periode post earning announcement berkorelasi positif
dengan sinyal dan besaran komponen pengumuman earning yang unexpected.
Penelitian ini mengasumsikan pasar yang efisien dan memfokuskan pada periode
waktu yang pendek atas pengumuman yang dipilih untuk mengukur kandungan
informasinya. Hasil yang terpenting yang dilaporkan pada penelitian ini adalah
bahwa pergerakan post announcement yang sistematik pada return sekuritas
ditemukan hanya untuk bagian modal expertation earning yang diteliti.
3. Pemilihan Sample
Compustat tape pada tahun 1982, pada 2454 perusahaan, adalah data base
awal yang diteliti. Screen yang pertama, menginginkan masing-masing perusahaan
mempunyai sedikit-sedikitnya 10 observasi earning, mengurangi sampel pada 2213
perusahaan. Screen yang kedua menginginkan setiap perusahaan mempunyai data
pada CRSP harian.
8. Ringkasan
Hasil yang sangat penting dalam artikel ini adalah bahwa pergerakan setelah
pengumuman yang sistematik pada return sekuritas dilaporkan pada literatur
ditemukan hanya untuk sub bagian dari model-model ekspektasi earning yang
menunjukkan pergeseran Post-announcement yang tidak sistematis pada periode
hari perdagangan [+1, +60]. Hal penting yang lainnya dari hasil penelitian ini
berhubungan dengan tingkatan model-model ekspektasi earning yang melaporkan
pergeseran yang sistematis pada return sekuritas periode [+1, +60].
1. Pendahuluan
Ada beberapa penelitian untuk memprediksi target akuisisi, seperti penelitian
Sim Kowiitz dan Monroe (1971), Steven (1973), Belkoui (1978) yang menyimpulkan
bahwa dengan model statistik dan menggunakan informasi keuangan yang tersedia
mempunyai kemampuan untuk memprediksi target akuisisi 6 sampai 12 bulan
sebelum pengumuman pengambilalihan. Hal yang bertentangan dengan
kemampuan prediksi dari penelitian ini, selanjutnya bahwa pasar modal tidak seolah-
olah memprediksi target pasar modal dengan tingkat keakuratan yang tinggi
walaupun tiga bulan sebelum pengumuman penawaran pengambilalihan.
Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa model yang dikembangkan
tersebut dapat lebih baik daripada pasar modal untuk mengidentifikasi target
pengambilalihan masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan sebelumnya
menunjukkan bahwa ada 3 metode prinsip yang menjadikan prediksi laporannya
tidak dipercaya : 1) Penggunaan non-random, equal-share samples dalam
mengestimasi model, 2) Penggunaan equal-share samples dalam pengujian prediksi
yang menjelaskan estimasi tingkat kesalahan yang tidak berhasil mewakili model
kemampuan prediksi dalam populasi; 3) Penggunaan kemungkinan pisah batas
arbitrary dalam uji prediksi tanpa mengkhususkan suatu konteks keputusan.
Penelitian empiris ini mencoba untuk mengoreksi masalah metodologi di atas. Hasil
empiris dari penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa bila model tersebut menjelaskan secara benar suatu persentase target
sesungguhnya yang tinggi, maka salah memprediksi sejumlah besar non target
sebagai target.
Pengujian
Penelitian ini mengadopsi modifikasi metodologi untuk mencegah masalah-
masalah di atas. Kemampuan memprediksi model ini diuji pada kelompok besar
perusahaan. Masalah metodologi pada penelitian ini adalah relevan dengan
penelitian-penelitian lain yang meliputi penggunaan dychotomus model dengan
populasi dari 2 pernyataan yang miring.
Paper ini menyelidiki excess bond dan stock return harian dihubungkan
dengan dua pengumuman bond rating agency. Warning dari perubahan rating yang
memungkinkan melalui tambahan pada Standard dan Poor’s Credit Watch list
diantara tahun 1981 dan 1983 dan perubahan rating yang sesungguhnya oleh
Moody’s dan Standard dan Poor’s diantara tahun 1977 dan tahun 1982. Weinstein
(1977) dan Wakeman (1978) tidak menemukan reaksi pasar ketika perubahan
rating. Katz (1974), Grier dan Katz (1976), Brooks dan Copeland (1983)
menemukan adanya reaksi harga bond yang signifikan.
Keuntungan penelitian ini adalah penggunaan data harian untuk mengisolasi
pengaruh pengumuman pada harga bond. Keuntungan yang lain adalah pemisahan
penyelidikan peringatan perubahan rating yang memungkinkan melalui tambahan
pada Standard dan Poor’s Credit Watch List, dan perubahan rating yang aktual yang
didahului oleh warning tersebut. Hasilnya bahwa pengumuman perubahan rating
dapat terjadi setelah hutang perusahaan ditempatkan pada daftar Credit Watch, atau
dapat terjadi tanpa didahului oleh rancangan Credit Watch.
Hasil keseluruhan terhadap pengaruh pengumuman tamabahan Credit Watch
List tidak menunjukkan excess bond returns rata-rata yang signifikan. Excess bond
return rata-rata pada pengumuman rating down grades yang aktual oleh Moody’s
dan Standard dan Poor’s adalah -1,27% dan median excess return adalah -0,45%.
Pengumuman down grade juga mempengaruhi harga ekuitas perusahaan
yang diperingkat kembali, dan pengaruh rata-rata yang negatif atas hutang dan
ekuitas adalah sama, walaupun pengaruh atas ekuitas adalah lebih negatif
dibandingkan dengan pengaruh hutang. Sebaliknya bukti empiris upgrade lebih
lemah, pengaruh pengumuman mean dan median ditaksir 0,35%, dan sedikit
perbedaan diobservasi di antara investment grade bonds di atas dan dibawah.
Akhirnya, ada sedikit bukti excess return yang positif untuk ekuitas perusahaan up
grade. Secara umum, excess return dihubungkan dengan pengumuman Credit
Watch, selanjutnya lebih mendukung pengaruh harga bila observasi-observasi non
kontaminasi diteliti. Untuk up grades, eliminasi kejadian-kejadian yang
terkontaminasi menyebabkan ukuran excess bond return rata-rata menjadi lebih
positif, tetapi stock masih memberikan bukti dan pengaruh yang kecil dihubungkan
dengan perubahan rating.
Hasil peneltiian sebelumnya konsisten dengan hasil penelitian ini. Holtausen
dan Leftwich (1986) menemukan bukti yang konsisten dengan respon harga saham
terhadap semua pengumuman kecuali rating up grade yang aktual. Stickel (1986)
meneliti pengaruh perubahan rating preferred stock terhadap preferred stock return
dan menemukan bukti yang konsisten dengan pengaruh harga untuk up grade dan
down grade.
III. Hasil
A. Pengumuman Standard dan Poor’s Credit Watch
Hasil untuk semua sampel dari Credit Watch dalam tabel III memberikan
sedikit bukti excess bond dan stock returns dihubungkan dengan down grade serta
up grade yang ditunjukkan.
Excess stock return rata-rata dan bond return dari sampel terhadap down
grade yang ditunjukkan diklasifikasikan sebagaimana yang diharapkan adalah tidak
berbeda dengan 0.
Hasil untuk subsampel yang tidak terkontaminasi dari down grade yang
ditunjukkan lebih mendukung pengaruh harga untuk pengumuman yang unexpected.
B. Perubahan Rating Moody’s dan Standard dan Poor’s Bond Rating
Pada sampel perubahan rating yang aktual oleh Moody’s dan Standard dan
Poor’s dianalisis, hasilnya sulit diinterpretasi sebab adanya beberapa ketidakpastian
yang kelihatan.
Dari tabel V dapat dibaca bahwa pengumuman rating down grades dihubungkan
secara statistik adanya excess bond dan stock return rata-rata yang negatif dan
signifikan, hasilnya tidak konsisten dengan Weinstein (1977), Pinches dan price yang
signifikan bila dihubungkan dengan perubahan rating. Uji statistik menunjukkan
bahwa excess return rata-rata negatif tidak berbeda untuk bonds dan stocks.
1. Pendahuluan
Penelitian ini menyajikan hasil empiris dari suatu penelitian prediksi
kegagalan perusahaan dibuktikan dengan adanya kebangkrutan. Sudah banyak
orang melakukan penelitian di bidang ini antara lain : Beaver (1966; 1968a; 1968b),
Altman (1968; 1973), Altman dan Lorris (1976) dan lain-lain. Penelitian yang tidak
diterbitkan oleh White and Turnbull (1975a; 1975b), Santomero dan Vinso (1977)
secara logis dan sistematis mengambangkan kemungkinan estimasi kegagalan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sejak tahun 1970-1976. Ada 3
penelitian yang mengambil data dari periode ini : 1) Penelitian Altman dan McGough
(1974) yang hanya mengambil perusahaan yang gagal dari periode 1970-1973 dan
hanya satu jenis kesalahan klasifikasi; 2) Moyer (1977) mengambil periode 1965-
1975, pada 27 perusahaan; 3) Altman, Haldeman, dan Narayanan (1977) yang
memperbaharui penelitian Altman (1968).
Penelitian ini mengobservasi 105 perusahaan yang bangkrut dan 2058 perusahaan
yang tidak bangkrut. Temuan penelitian ini dapat diringkas sebagai berikut : Yang
pertama adalah memungkinkan untuk mengidentifikasi empat faktor dasar yang
secara statistik signifikan dalam mempengaruhi kemungkinan kegagalan (dalam satu
tahun) 1) Ukuran perusahaan 2) Ukuran Struktur keuangan 3) Ukurang kinerja 4)
Ukuran likuiditas. Yang kedua, penelitian sebelumnya memunculkan overstated
model prediktif yang dikembangkan dan diuji. Model yang ada relatif sederhana
untuk diterapkan dan dapat berguna dalam aplikasi praktek. Kerugiannya adalah
bahwa model tersebut tidak menggunakan data harga transaksi pasar perusahaan.
Peneliti juga sudah mengulang kesimpulan berkenaan dengan kegunaan model
alternatif, rasio dan sistem prediktif (Unvariate vs Multivariate).