Anda di halaman 1dari 12

KARANTINA WILAYAH SEBAGAI BENTUK MINIMASLISIR

PENYEBARAN COVID-19 DI INDONESIA

TUGAS BESAR
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Berpikir Solusi Kreatif
Oleh

KELOMPOK X :
YANZA MULYANA (102219050)
NABIL AHMAD TAUFIQ IRVIN (102291010)
NAUFAL ZINEDINE DAMATO (102219014)
APRI RONI IKHTIAR (102219002)
DAFID FADELLA (102219088)
I MADE SILA WITAMA (102219064)
NAUFAL IRSAN DAFFRA RAMADHAN (102219108)
DITO RIFANDY AKBAR (102219104)
SHAKYAWATI EKA SIWI (102219072)
MUHAMMAD FARHAN (102219086)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
ABSTRAK
Dalam situasi saat ini dimana sedang gencar-gencarnya mengenai penyebaran virus COVID-
19 atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus corona. COVID-19 pertama kali dideteksi
pada tahun 2019. Virus ini awalnya ditemukan pada seorang wanita pedagang di China.
Namun siapa sangka bahwa virus corona sangat cepat menyebar dan menjadi pandemi di
seluruh dunia.Virus corona hingga saat ini sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia
hingga menyebabkan kematian pada ribuan orang lainnya. Vaksin untuk melemahkan virus
ini belum ditemukan. Jumlah korban yang jatuh akibat virus corona lebih banyak
dibandingkan dengan korban yang sembuh. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan tidak
hanya satu atau dua negara tetapi seluruh negara di dunia. Status virus corona yang menjadi
pandemi menjadi perhatian banyak pihak. Diketahui bahwa virus ini menyebar dari satu
orang ke orang lain dengan sangat cepat. Salah satu solusi untuk meminimalisir penyebaran
virus ini adalah karantina wilayah. Karantina sendiri memiliki pengertian penerapan
karantina terhadap suatu daerah atau wilayah tertentu dalam rangka mencegah
perpindahan orang, baik masuk atau keluar dari wilayah tersebut untuk tujuan yang
mendesak. Solusi ini dianggap efektif untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Kata Kunci : COVID-19, Karantina Wilayah, Virus Corona, Vaksin
BAB I
LATAR BELAKANG DAN PENDEFINISIAN
MASALAH

1.1 latar belakang


Indonesia masih berjuang melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan negara
lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan
kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus
dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu.
Kasus virus Corona diketahui lewat penyakit misterius yang melumpuhkan Kota Wuhan,
China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus berlanjut hingga penyebaran virus Corona
mewabah ke seluruh dunia.

virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-
paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak
biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hinggaterjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam
dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia
hingga menjadi penyakit radang paru.

Sejak akhir pekan lalu, pemerintah tengah menjalankan rapid testing , atau tes cepat, pada
kelompok orang yang dinilai paling berisiko terpapar sesuai hasil penelusuran kontak.
Menurut data pemerintah, orang yang berisiko terpapar virus corona antara 600.000
sampai 700.000 orang.

Langkah pelaksanaan tes massal ini dinilai tenaga kesehatan sebagai cara efektif
memetakan pusat-pusat penyebaran. Namun demikian, mereka juga menghimbau jika
tren penyebaran itu cukup pesat pada suatu wilayah, sehingga tidak lagi memungkinkan
untuk menelusuri kasus, maka lockdown , atau penutupan wilayah memang patut menjadi
pilihan. Muhammad Adib Khumaidi, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) mengatakan, dalam hal ini, pemerintah harus menyiapkan skenario
penutupan karena kondisi itu akan menimbulkan berbagai konsekuensi.

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan pemerintah belum


mempertimbangkan opsi karantina wilayah, atau lockdown .
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo,
menekankan bahwa masyarakat saat ini harus mematuhi imbauan untuk menjaga jarak
sosial demi mencegah penyebaran virus.

"Hentikan segala polemik yang berhubungan dengan status, seperti istilah lockdown .
Yang kita butuhkan sekarang adalah kedisiplinan tentang bagaimana kita bisa
menjabarkan social distancing - jaga jarak, jangan berdekatan, dilarang berkumpul.

"Ini tolong dipatuhi. Tanpa kita mematuhi ini, maka semakin banyak masyarakat
terpapar," kata Doni pada Minggu (22/03).

1.2 Pendefinisian Masalah


Dunia sedang terkena wabah Virus Corona atau COVID-19, virus mematikan jika kita
tida berhati-hati dalam penanganannya. Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah
penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2 (SARS-CoV-2). Gejala klinis yang muncul beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa
(batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang berkomplikasi berat
(pneumonia atau sepsis). Genom SARS-CoV-2, yang diurut para peneliti Cina, memiliki
sekitar 30.000 basis molekul RNA yang memiliki 15 gen, termasuk gen S yang berisi sebuah
protein yang terletak di permukaan virus (sebagai perbandingan, genom manusia berbentuk
spiral ganda DNA dengan 3 miliar basis molekul dan sekitar 30.000 gen).

Analisis genom komparatif menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelompok


Betacoronaviruses dan sangat dekat dengan SARS-CoV, virus pemicu pandemi pneumonia
akut SARS yang timbul pada November 2002 di Guandong, Cina dan menyebar ke 29 negara
pada 2003. Tercatat ada 8.098 kasus positif SARS di dunia ketikaitu dan sebanyak 774
korban jiwa. Sudah pula diketahui bahwa kelelawar dari genus Rhinolophus adalah sumber
(reservoir) virus ini dan bahwa musang bulan (Paguma larvata) adalah perantara Sars-Cov ke
manusia. Pertama kali terdapat di Provinsi Hubei, Cina pada bulan November 2019.

Tetapi tidak banyak juga berita yang menyimpang, oknum tertentu menyebut bahwa
COVID-19 ini berasal dari Cina, lalu ada juga yang menyebut berasal dari Tentara AS yang
pergi ke Cina, dan beberapa orang percaya bahwa ini adalah senjata biologis AS.
COVID-19 adalah penyakit baru dan para peneliti masih mempelajari bagaimana cara
penularannya. Dari berbagai penelitian, metode penyebaran utama penyakit ini diduga adalah
melalui droplet saluran pernapasan dan kontak dekat dengan penderita. Droplet merupakan
partikel kecil dari mulut penderita yang dapat mengandung virus penyakit, yang dihasilkan
pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu
(biasanya 1 meter).

Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar penderita pada saat batuk atau
bersin. Namun, partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di
udara dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, orang yang sedang sakit, diwajibkan untuk
menggunakan masker untuk mencegah penyebaran droplet. Untuk penularan melalui
makanan, sampai saat ini belum ada bukti ilmiahnya.
BAB II
PENGUMPULAN IDE

Ketika real problem telah terdefinisi, selanjutnya adalah menemukan inovasi atau solusi
terbaik untuk menyelesaikna masalah tersebut. Pada penyelesain yang rumit, beberapa
solusi alternative diperlukan sebagai bahan pertimbangan, hingga mendapatkan opsi
terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menemukan solusi dari suatu masalah
bukanlah hal mudah.
SCAMPER merupakan suatu checklist pertanyaan pemacu ide yang membantu Anda
untuk memikirkan perubahan apa yang dapat Anda lakukan terhadap produk, proses
atau jasa layanan yang sudah ada sehingga muncul sebagai produk, proses, atau jasa
layanan baru dengan metode Scamper kami memilih beberapa solusi alternative:

Substitute Mengganti kebiasaan bersentuhan seperti bersalaman


menjadi gestur
Combine Menggabungkan kegiatan rumah dengan kegiatan kantor,
kuliah,sekolah,dll seperti work from homedan kuliah online
Adapt Menerapkan peraturan lockdown dan sanksi bagi pelanggar
Mengadaptasi diri dengan kondisi darurat corona agar selalu
menjaga kesehatan dan kebersihan
Magnify,Minify,Modify Mengurangi kegiatan diluar rumah
Menghindari tempat ramai
Menambah kegiatan bermanfaat agar tidak bosan
Put to Other Use Menggunakan kegiatan dirumah tidak hanya bekerja tetapi
bisa mengasah hobi, berolahraga, atau kegiatan bermanfaat
lainnya
Eliminate Mengeliminasi kegiatan yang kurang bermanfaat seperti tidur,
bermalas-malasan.
Rearrange Menyusun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan selama
kegiatan dirumah

BAB III
ANALISIS KEPUTUSAN

BAB IV
IMPLEMENTASI

Pada tahap Implementasi ini ,kami menyusun rencana Karantina wilayah sebagai bentuk
meminimalisir dampak dari penularan COVID-19 di Indonesia. Kebijakan ini akan
diterapkan mulai bulan Maret hingga pertengahan bulan April medatang. Harapannya,
dengan diterapkannya kebijakan ini,masyarakat diharapkan untuk tetap berada dirumah
selama kebijakan karantina ini berlangsung agar penularan dari virus COVID-19 itu sendiri
bisa berkurang dan dapat dihindari.

4.1 Gantt Chart


Gantt chart digunakan untuk mengindikasikan kapan suatu tugas dimulai dan alokasi waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Tabel Gantt Chart Karantina wilayah
sebagai bentuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat dilihat pada Tabel
contoh berikut.
Tabel 5 Gantt Chartt Karantina wilayah sebagai bentuk meminimalisir penyebaran
COVID-19 di Indonesia

Aktivitas Minggu
1 2 3 4 5 6
Menerbitkan
Undang-Undang
No 6 tahun 2018
tentang
kekarantinaan
Kesehatan
Survei lokasi
Membatasi
penduduk dalam
suatu wilayah
(Melarang Mudik)
Mengadakan
Operasi penertiban
usaha yang
mengumpulkan
banyak orang
Pengawasan daerah
Evaluasi

4.2 Deployment Chart


Dalam pelaksanaan seluruh proses kegiatan Karantina wilaya ,untuk memudahkan pembagian
tugas ,perlu disusun sebuah deployment chart. Tabel ini disusun untuk mengetahui masing-
masing peran anggota tim guna menwujudkan kebijakan karantina sesuai dengan jadwal yang
telah disusun pada Gantt Chart
Tabel 6 Deployment Chart Karantina wilayah sebagai bentuk meminimalisir
penyebaran COVID-19 di Indonesia
Tugas Tim dari Pemerintah
Ketua Tim Divisi Divisi Divisi Divisi
Survei pengadaan Pengawasan Keamanan
Lapangan
Menerbitkan
Undang-
Undang No 6
tahun 2018
tentang
kekarantinaan
Kesehatan
Survei lokasi
Membatasi
penduduk
dalam suatu
wilayah
(Melarang
Mudik)
Mengadakan
Operasi
penertiban
usaha yang
mengumpulkan
banyak orang
Pengawasan
daerah
Evaluasi

4.3 Budget
Bujet dibuat dengan memperhatikan kondisi kebutuhan hidup masyarakat ketika
karantina daerah diberlakukan
Tabel 7 Bujet Karantina Karantina wilayah sebagai bentuk meminimalisir penyebaran
COVID-19 di Indonesia
Kebutuhan Jumlah Satuan Harga per satuan Harga Total
(Rp) (Rp)
Kebutuhan bahan 10,5 Juta Orang ±1.000.000 ±8,4 Triliyun
Pokok masyarakat
Distribusi pakan 10,5 Juta Orang ±500.000 ±4,2 Triliyun
Honor Personil 500 Orang ±1.000.000 500.000.000
Biaya 5 Unit 350.000.000 1.750.000.000
pembangunan
Rumah sakit
darurat
Bantuan iuran 3,48 Juta Orang ±500.000 ±1,6 Triliyun
(PBI) BPJS
Kesehatan
TOTAL ±14,5 Triliyun

4.4 Prototipe
Prototipe atau Purwarupa yang kami susun berwujud prototipe tak berwujud berupa Skema
pelaksanaan Karantina wilayah di Indonesia.

Warga dianjurkan tetap


Pemerintah daerah dirumah apabila harus
Warga yang melanggar
meminta izin kepada keluar harus memiliki
akan dipidana
pemerintah pusat surat izin dan diberikan ke
Pos penjagaan terdekat

Memastikan kesiapan
Menutup akses utama
tenaga kesehatan di
keluar masuk wilayah
daerah

Memastikan distribusi
Mendirikan pos-pos
Logistik dan pagan aman
penjagaan
di seluruh wilayah

Skema pelaksanaan Karantina Wilayah di Indonesia


BAB V
EVALUASI

5.1 Evaluation Checklist


Untuk mengurangi penularan virus COVID-19 terhadap masyarakat, kami memilih Karantina
wilayah sebagai bentuk upaya pencegahan dari penularan virus COVID-19. Berdasarkan
penerapan kebijakan tersebut, maka kami dapat menggunakan daftar periksa evaluasi untuk
melihat ketepatan dari kebijakan yang kami pilih.
 Apakah dengan diterapkannya kebijakan Karantina wilayah di Indonesia dapat
mencegah penularan virus COVID-19 itu sendiri ?

Ya, dengan diberlakukannya kebijakan tersebut,diharapkan masyarakat untuk tetap


berada dirumah agar dapat menekan penyebaran virus corona. Dalam hal ini, orang
lain tidak dapat berinteraksi secara langsung pula dengan orang yang terduga
terinfeksi virus corona ataupun benda-benda yang telah digunakan,Sebab,virus corona
dapat hidup pada permukaan benda-benda disekitar kita seperti logam,kayu,kaca dan
plastik selama beberapa hari.

 Apakah segala resiko dan konsekuensi yang mungkin timbul dari kebijakan
karantina wilayah ini sudah diperhitungkan ? Bagaimana mengatasinya ?
Ya, resiko dan konsekuensi yang akan terjadi seperti melemahnya perekonomian
masyarakat, Harga kebutuhan pokok akan melonjak naik selama pemberlakuan
karantina wilayah ini berlangsung dan Terhentinya pasokan pangan daerah karena
pembatasan wilayah masuk dan keluar daerah. Beberapa tindakan preventif juga
dilakukan melalui kerja sama dengan Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat
sepeti menurunkan harga kebutuhan pokok masyarakat dan menjamin ketersediaan
bahan pokok yang lainnya seperti beras ataupun sembako agar menjamin kebutuhan
hidup masyarakat selama pemberlakuan karantina ini berlangsung.

 Apakah kebijakan tersebut sudah baik dari segi ekonomi ?


Ya, selama kebijakan karantina ini berlangsung, Pemerintah sudah menjamin
kebutuhan hidup masyarakat. Selama pemberlakuan karantina ini berlangsung,
Pemerintah telah memberi bantuan berupa pembebasan iuran BPJS Kesehatan,
Menggratiskan biaya rumah sakit jika ada pasien yang diduga positif corona dan
Menurunkan harga bahan-bahan pokok lainnya.

 Apakah kebijakan tersebut sudah baik dari segi Keamanan ?


Ya, Kebijakan ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan keamanan dan bekerja
sama dengan aparat keamanan setempat. Dengan begitu keamanan dari wilayah akan
terjamin,selain itu, aparat keamanan memiliki hak untuk memberhentikan usaha-
usaha yang mengumpulkan banyak orang seperti kafe ataupun tempat nongkrong
lainnya. Masyarakat dihimbau untuk tetap berada dirumah selama karantina ini
berlangsung.

 Apakah kemungkinan kebijakan ini diperpanjang seiring dengan maraknya


virus Covid-19 di seluruh dunia ?
Mungkin, karena kesehatan jauh lebih penting.Oleh karena itu, ada kemungkinan
kami memperpanjang waktu karantina wilayah sampai waktu yang belum ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai