Anda di halaman 1dari 70

Tekni k Manuf akt ur 2

( Kel as C)

Dosen:
Hendri Yanda, PhD

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik


Unversitas Andalas

1
Kuliah 11

PROSES PENGELASAN
( Lanj ut an)

2
PENGELASAN MIG
( METAL INERT GAS )
= MAG (METAL ACTIVE GAS)
= GMAW (GAS METAL ARC WELDING)
ProsesPengelasan MIG, MAG

Proses pengelasan dengan elektroda


terumpan menggunakan Busur listrik sebagai
sumber panas dan menggunakan gas
pelindung inert / gas mulia, campuran, atao
CO2
Definisi MIG
Gas Metal Arc Welding or Metal Inert Gas

Elektroda kawat terumpan ( consumable wire electroda)

Proses lebih dominan otomatis

Menggunakan gas pelindung inert ( gas mulia ) atau


campuran dengan gas CO2
Skema Proses MI G
MI G ( con’t)
Gas Pelindung

o Ar
o Ar + O2
o Ar + CO2
o CO2  MAG

Pengaruh Gas Pelindung Terhadap Penetrasi Pada MI G


Mekanisme Pengumpan Kawat

 Menjamin kestabilan busur dan pemindahan material


Pengumpan Kawat:

Ada 2 metoda pengumpan kawat :


1. Kecepatan konstan (tetapi masih bisa diatur) dari

constan) jika hubungan benda kerja dan elektroda berubah 


pengumpan elektroda dengan sumber arus variabel (voltage

Panjang busur   Arus sumber  otomatis


panjang busur berubah maka arus otomatis berubah.

Panjang busur   Arus sumber  otomatis

2. Arus sumber konstan  kecepatan pengumpan kawat

Panjang busur berubah  Tegangan berubah (voltage-sensing


variabel.

electrode feeder ) sehingga kecepatan pengumpan juga berubah.


Unit Pengumpan Kaw at Jenis 2 Roller
Roller Pengumpan Kawat
Roller Pengumpan JenisSilang
Unit Pengumpan Kawat Jenis4 Roller
Sistem Pengumpan Kawat ( 4 type)
Sistem Pengumapan Kawat (con’t)
Konstruksi
Torch MI G
Mekanisme Pemindahan Material Elektroda
1. Pemindahan dengan arus hubungan singkat.
Elektroda berkontak dengan benda kerja 20  200 kali/s
SiklusBesar ArusHubungan Singkat
2. Globular transfer
· Diameter Globular terbentuk  diameter elektroda
· Pepindahan material karena gaya gravitasi

Arus  arus untuk spray transfer


· Tidak cocok untuk posisi V atau OH

Penetrasi  penetrasi spray transfer


·
·

3. Spray transfer
Radius material yang pindah  radius elektroda
I  dan V 
·

Penetrasi 
·
.
Globular, Spray dan Hubungan Singkat Transfer
PENGELASAN ARCPLASMA (PAW)

(PLASMA ARCWELDING)
Proses Pengelasan Plasma
Pengelasan dengan pelindung gas dimana panas timbul
akibat busur elektroda dengan BK. Busur dipersempit
oleh oriffice tembaga paduan yang terletak antara
elektroda dan BK. Plasma dibentuk oleh ionisasi bagian
gas yang melewati oriffice.
Prinsip PAW
Prinsip PAW
Pada PAW, sebuah elektroda tungsten digunakan sama seperti pada GTAW.
Dua aliran gas yang terpisah melewati torch. Satu aliran
mengelilingi elektroda didalam badan orifis dan melalui orifis,
terjadi penyempitan busur untuk membentuk plasma panas. Gas
yang digunakan adalah gas mulia dan biasanya adalah argon.
Aliran gas lainnya yaitu gas pelindung lewat diantara badan orifis
dan di bagian luar pelindung. Gas ini melindungi logam cair dan
busur dari kontaminasi oleh lingkungan sekitarnya. Gas mulia,
seperti argon, juga bisa digunakan untuk pelindung, tapi
campuran gas yang tak teroksidasi, seperti argon dengan 5 %
hydrogen, bisa juga dimanfaatkan.
Pembangkitan Plasma
Plasma dibangkitkan oleh penyempitan busur listrik dan gas panas yang terionisasi
melewati orifis dari nozzel. Plasma memiliki bentuk kolom yang kaku dan selalu
parallel, sehingga tidak menghasilkan percikan seperti busur gas tungsten.
Temperatur yang tinggi, busur plasma yang kaku bila diarahkan ke benda kerja
akan melelehkan logam dasar dan logam pengisi. Temperatur yang tinggi dari
plasma atau busur dan jet plasma yang berkecepatan tinggi menciptakan
peningkatan laju perpindahan panas. Hasilnya akan meningkatkan kecepatan
pengelasan dan penetrasi pengelasan yang lebih dalam. Metode ini digunakan
untuk menyambung material yang sangat tipis dan untuk pengelasan bolak-balik.
Metrode lain pengelasan dengan plasma dikenal sebagai pengelasan Keyhole. Pada
metode lain penetrasi jet plasma melewati benda kerja dan membentuk sebuah
model seperti lobang kunci. Gaya tarik permukaan logam dasar yang meleleh
mengalir di sekitar Keyhole untuk membentuk lasan.
Dua Modus PAW
Perbandingan Penyempitan Bususr GTAW
dan PAW
Dua Model Pencairan Logam pada PAW

Kubangan cairan logam


1. Melt-in mode
menyerupai
mangkok seperti proses GTAW

 Konsentrasi busur yang tinggi membentuk


2. Keyhole Mode

lobang terkosentrasi (keyhole) pada BK.


Pembekuan dimulai dari sekeliling key hole.
Modus Arus
· Microplasma ( meltin mode ) → 0,1 ÷ 15 A
· Medium-current plasma → 15 ÷ 100 A
· Keyhole plasma → > 100 A
Pemilihan ArusBerdasarkan Diameter
Elektroda Menurut AWS
Keuntungan PAW
+ Keyhole → mampu melakukan penetrasi yang dalam
(plate tebal dengan single pass )
+ Jarak elektroda dengan base material besar
+ Tungsten electrode is protected by constriction nozzle

Kekurangan PAW
- Higher cost
- Beberapa komponen perlu perawatan lebih

Aplikasi :
- Umumnya untuk stainless steel
- Steel, Aluminium, Titanium, Copper dan Nickel
Logam Yang Dilas
PAW digunakan untuk menyambung logam yang umumnya dapat dilas oleh
GTAW. Logam ini termasuk baja karbon, baja paduan rendah, baja tahan
karat, paduan tembaga, paduan nikel dan cobalt, paduan titanium. Ketebalan
antara 0,001 sampai 0,25 inci dapat dilas satu lapis. Pengelasan dilakukan
dengan transferred arc menggunakan elektroda negatif arus searah (DCEN)
dan elektroda positif Arus bolak-balik (DCEP) dan arus bolak-balik dengan
stabilisasi arus frekuensi tinggi

Posisi Pengelasan
PAW manual dilakukan dalam segala posisi, sedangkan PAW mekanis
dilakukan pada posisi rata dan horizontal.
Sistem Pengumpanan Kawat Pada PAW
Spesifikasi Kawat Pengisi Pada PAW
Keunggulan ProsesPAW DibandingGTAW

Penyempitan busur yang digunakan pada PAW memberikan sejumlah keunggulan


daripada GTAW :

1. Konsentrasi energi lebih besar


2. Panas lebih tinggi
3. Stabilitas busur meningkat, walaupun pada tingkat arus rendah
4. Arus yang digutuhkan lebih kecil
5. Sensitifitas rendah untuk variasi panjang busur
6. Tak ada kontaminasi Tungsten pada logam las
7. Tidak begitu dibutuhkan keterampilan pengelas pada pengelasan PAW manual
8. Sedikit input atau masukan panas ke benda kerja, artinya distorsinya kecil
Kelemahan
1. Ongkos peralatan yang lebih besar
2. Butuh pengetahuan pengelasan yang lebih
baik
3. Diameter torch lebih besar
PENGELASAN FCAW

(FLUX CORE ARC WELDING)


Pengelasan FCAW

Proses pengelasan Yang mirip


dengan GMAW/MIG dan
menggunakan kawat Las
Berinti Flux
Konstruksi Pembakar Pada FCAW
Pengumpan Kawat FCAW
PenampangKawat
Klasifikasi Kawat lasFCAW untuk Baja Karbon
(AWSA5.20-79 )
Kawat Las Baja Karbon

Contohnya : E70T-1 :
· Awalan “E” menunjukkan elektroda.
· Satu angka pertama, 7, menunjukkan kekuatan tegangan minimum
yakni 70 ksi.
· Angka kedua, 0, menunjukkan bahwa elektroda dapat dilas
pada posisi datar dan horizontal.
· T” menunjukkan elektroda tubular atau inti flux.
· Angka terakhir, 1, menunjukkan komposisi kimia dari deposit
logam lasan, fungsi dan karakteristik kawat elektroda.
Klasifikasi Kawat Las FCAW Untuk Baja Paduan
Rendah (AWS A5.29-80 )
Kawat Las Untuk Baja Paduan Rendah

Contoh : E80T5-Nil
· Awalan “E” menunjukkan elektroda.
· Satu angka pertama, 8, menunjukkan kekuatan tegangan
minimum yakni 80 ksi.
· Angka kedua, 0, menunjukkan bahwa elektroda dapat dilas
pada posisi datar dan horizontal.
· “T” menunjukkan elektroda tubular atau inti flux.
· Angka ketiga, 5, menunjukkan kandungan kimia yang ada
pada deposit logam lasan, metoda pelindung,
kemampugunaan, dan karakteritik dari kawat elektroda.
· Akhiran, Nil, menunjukkan perancangan elektroda ini 1 %
Ni campuran.
Klasifikasi Kawat Las FCAW Untuk Baja Tahan
Karat (AWSA5.22-80 )
Klasifikasi Kawat Las FCAW Untuk Baja tahan
Karat (AWSA5.22-80 )

misalnya E308T-3 :
· Awalan “E” menunjukkan elektroda.
· Angka 308 menunjukkan perancangan AISI
(American Iron and Steel Institute) angka/kode
campuran.
· “T” menunjukkan elektroda tubular atau inti
flux.
Angka akhir atau yang berakhiran dengan 3,
menunjukkan bahwa elektroda diberi pelindung
dan polaritas serta arus DCEP (polary balik).
PROSES–PROSESPENGELASAN
LAINNYA

1. PENGELASAN RESISTANSI LISTRIK

A. Resistance spot welding

B Radial friction welding


Prinsip Kerja

→ Dua material dikontakkan secara paralel,


penyambungan terjadi ketika arus singkat
diberikan dan melelehkan bidang kontak yang
dilewati arus (tegangan rendah arus tinggi )
dan membentuk sambungan seperti
bongkahan. Kedua material ditekan dengan
sepasang elektroda pemberi arus.
Aplikasi :
• Body mobil
• Bangunan
• Pesawat
• Furniture

Peralatan :
• Sirkuit listrik: Transformator, switch dan rangkaian
• Kontrol sirkuit: waktu, arus dan regulating
• Sistem mekanik: rangka, fixture dan clamp material
Prinsip Spot Welding
Bentuk-bentuk elektroda
RSW → kombinasi tekanan dan resistansi listrik
Ada 3 klasifikasi
1. Rol spot welding ( bagian yang tidak tersambung lebih besar )
2. Reinforced rol spot welding ( bagian tersambung lebih banyak )
3. Leak-tight Seam welding (nuggets overlap )
RSW
ELECTRON BEAM WELDING ( EBW )

• Pengelasan dengan penembakan elektron pada


material (proses fusi dengan energi tinggi ). Sinar
elektron sangat focus (intense) dengan kecepatan 0,3
÷ 0,7 kecepatan cahaya dan tegangan 25 ÷ 200 KV
• Densitas daya : hingga 108 W/cm2 atau 107 W/in2
• Mampu mencairkan logam pada daerah sempit dan
penetrasi sangat dalam
• Prinsip kerja : Elektron Beam dihasilkan dalam
Chamber 3 Pa (2 x 10-6 torr )
• Keuntungan :
– 1. D/W tinggi ,dapat mengeliminasi multipass
– 2. HAZ yang sempit
– 3. Bebas oksida dan nitrida ( karena proses vacum )
– 4. kecepatan pengelasan tinggi
EBW
Batasan

• Peralatan yang mahal


• Ukuran material terbatas (sesuai dengan
Chamber )
• Untuk produksi massal  waktu untuk
mengeluarkan dan setup dalam chamber
PENGELASAN PADAT ( SOLID STATE WELDING)

1. Pengelasan ledakan
2. Forge Welding
 Material dipanaskan ke temperatur
pengelasan (0,8 s/ d 0,9 T melt) kemudian
ditekan
3. Friction Welding
Friction Welding
4. Radial Friction Welding
5. Friction Surfacing
BRAZING

1. Torch Brazing  menggunakan bahan bakar gas


untuk menghasilkan nyala (flame)
2. Induction Brazing
3.Furnace Brazing  Material dimasukan
kedalam tungku hingga filler metal meleleh
4. Resistance Brazing
Soldering

Sambungan dengan logam pengisi temperatur


cair rendah dan tipikal menggunakan timah
Perbedaan Soldering dan Brazing
TERI MAKASI H

70

Anda mungkin juga menyukai