Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TRANSFORMASI STRUKTURAN KECAMATAN SEMBALUN


Dosen Pembimbing : Tati Atmayanti,M,ec.Dev

Disusun oleh :
Siti Azwazura
200501090

Program Studi Ekonomi Syariah


Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Mataram
2020/2021
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………….......
……………………………………………………..I
DAFTAR ISI ……………………...……………………..…………………………………………………………….
……………II
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………….…….………1
LATAR BELAKANG MAKALAH ……………………….………………………………………………………..……..1
RUMUSAN MASALAH …………………………………………………….………………………………….….….………
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………………….………………………2
2.1 KAJIAN TEORI ……………………………….……………………………………………………………….……………
2
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN …………….………………………………………………………………3
3.1 ANALISIS……………………………………………..……………………………………………………………..
………..3
3.2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….
………………………….3
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………….………………………..
……….7
4.1 KESUMPULAN …………………………..………….…….………………….
…………………………………………..7
4.2 SARAN ……………...………………………………….….
…………………………………………………………………..7
REFRENSI …………………..……………….………….
………………………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembangunan di Indonesia dewasa ini lebih mengarah pada proses pembangunan
desa yang didorong untuk bertransformasi menjadi penyangga perekonomian. Proses
pembangunan pedesaan di Indonesia salah satunya melalui proses transformasi struktural
pertanian.Pembangunan pertanian pada dasarnya adalah proses transformasi pertanian
yaitu suatu proses perubahan pada berbagai aspek di bidang pertanian.Perubahan yang
dimaksud bukan hanya pada teknologi namun lebih jauh lagi pada kelembagaan ekonomi
dan sosial pertanian.
Mengubah pola pertanian tradisonal harus menyadari bahwa upaya untuk menyesuaikan
struktur pertanian dalam rangka memenuhi tuntutan atau bahan pangan yang semakin
tinggi itu juga meliputi perubahan-perubahan yang mempengaruhi struktur
sosial,politik,dan kelembagaam masyarakat pedesaan.

1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimana Geografis kecamatan Sembalun ?


2.Bagaimana Transformasi pertanian kecamatan Sembalun ?
3.Bagaimana transformasi infrastruktur dan pariwisata Sembalun ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Transformasi struktural didefinisikan sebagai perubahan struktur ekonomi dari sektor


tradisonal yang memiliki produktivitas rendah menuju sektor ekonomi dengan produktivitas
tinggi (Szirmai et al., 2012).
Menurut persfektif model Lewis,sektor pertanian dan perdesaan adalah faktor yang vital
dalam proses transformasi perekonomian suatu bangsa. Sektor pertanian/perdesaan akan
memainkan peran sebagai tulang punggung proses transformasi perekonomian melalui
penyediaan berbagai macam surplus yang dibutuhkan untuk pembangunan sektor industri
di kawasan perkotaan. Sehingga, setiap negara yang mengikuti model pembangunan Lewis
akan mengarahkan upaya-upaya pembangunan (development efforts) sedemikian rupa
untuk memperlancar maksimisasi transfer surplus dari sektor pertanian /perdesaan ke
sektor industri.
Arthur Lewis (1986) menyatakan bahwa jika pertanian beroperasi dalam skala kecil, tanah
pertanian makin lama makin kecil, dan kelebihan buruh tetap tinggal di pertanian. Hal ini
akan menyebabkan berkurangnya kesempatan kerja di bidang pertanian.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa
Tulisan ini menyajikan bagaimana transformasi struktural di Kecamatan
Sembalun dilihat di beberapa aspek yaitu mulai dari pertanian,pariwisata serta
infrastruktur.Desa yang dikelilingi bukit ini dulunya tidak begitu dikenal oleh
orang-orang,tetapi sekarang sudah menjadi kecamatan dengan sektor
pariwisata yang dikenal bbanyak orang dari luar daerah maupun dari luar
negeri.
Pada tulisan ini akan dijelaskan apa saja yang dilakukan pemerintah hingga
masyarakat dalam membangun Sembalun menjadi kecamatan yang lebih maju
dan tidak tertinggal

3.2 Pembahasan

1. Biografis Kecamatan Sembalun


Sembalun adalah sebuah kecamatan di kabupaten Lombok Timur,Nusa
Tenggara Barat (NTB).Kecamatan Sembalun memiliki luas wilayah 217,08 Km2,
Jumlah penduduk Kecamatan Sembalun keadaan pertengahan tahun 2012
mencapai 19.051 jiwa. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak yaitu 9.861
jiwa, sedangkan penduduk laki-laki sebanyak 9.190 jiwa.

Kecamatan ini terdiri dari 6 desa yaitu Desa Sembalun Bumbung, Desa
Sembalun Lawang, Desa Sajang, Desa Bilok Petung, Desa Sembalun, dan Desa
Sembalun Timba Gading.

Ibukota Kecamatan Sembalun berada di Desa Sembalun Lawang, yang berjarak


sekitar 45 km dari ibukota Kabupaten Lombok Timur ( Selong ). Desa Sembalun
Bumbung memiliki wilayah terluas yaitu 57,97 Km2 atau sekitar 26,70 % dari
keseluruhan luas wilayah Kecamatan Sembalun, dan yang tekecil adalah Desa
Sembalun Timba Gading dengan luas 15,76 Km2 .

Desa-desa yang berada di Kecamatan Sembalun memiliki ketinggian yang


bervariasi antara 800 hingga 1.200 meter diatas permukaan laut. Jarak tempuh
tiap desa ke ibukota kecamatan relatif dekat, jarak yang paling jauh yaitu dari
Desa Sajang dan Desa Bilok Petung yang mencapai 6 km dan 15 km. Sedangkan
jarak terdekat ke ibu kota kecamatan adalah Desa Sembalun yaitu 0.025 km
(25 m), karena kantor kecamatan ada di dasa tersebut.

2. Transformasi Pertanian Kecamatan Sembalun


Sembalun adalah desa yang mata pencaharian penduduknya sebagai
petani.Dikatakan, saat Tambora meletus tahun 1815, material yang dilontarkan
sebanyak 33 kilometer kubik. Namun, letusan Samalas lebih dahsyat, lontaran
materialnya mencapai 40 kilometer kubik. Karena itu, letusan Samalas
dianggap Franck Lavigne sebagai terbesar dalam 7.000 tahun terakhir.

Letusan abu vulkanik itu melahirkan tanah subur bagi penduduk Sembalun
sebagai lahan pertanian dan hortikultura, seperti budidaya bunga, kubis, cabe,
kol, sawi, dan kentang,dan lain-lain.

Dalam rangka mendukung Sembalun menjadi semtra utama pengembangan


bawang putih,pemerintah telah berkunjung ke lokasi ini dan sekaligus
melakukan penanaman bawang putih sebagai simbol bahwa Sembalun akan
bangkit menjadi sentra terbesar bawang putih Indonesia

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertanian di Sembalun


adalah mendongkrak ketersediaan air dalam pertanian Sembalun di musim
kemarau dengan membangun sistem irigasi perpipaan dan juga dibangun
embung yang permukaan tanahnya dilapisi geomembrane.Dampak dari
pembangunan infrastruktur ini dapat meningkatkan luas tanam dan indeks
pertanaman bawang putih.

Badan Ketaganan Pangan Kementerian Pertania (Kementan) juga


melaksanakan program pengembangan Korporasi Usaha Tani (KPT) sebagai
upaya meningkatkan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani.Kegiatan
tersebut merupakan intervensi kebijakan untuk meningkatkan status
ketahanan pangan wilayah yang dianalisis berdasarkan Food Security and
Vulnerability Atlas.Intervensi dilakukan pada komponen “on farm” dan “off
farm” termasuk kelembagaan,regulasi dan pasar lintas sektor secara
terintegrasi.

Kegiatan Korporasi Usaha Tani ini tidak daja bertujuan meningkatkan


produktivitas komoditas.Tetapi juga harus menghasilkan produk olahan
pangan yang mampu menembus pangsa pasar sehingga memberi nilai tambah
bagi anggota gabungan kelompok tani (gapoktan).
3. Transformasi Pariwisata dan Infrastruktur Kecamatan Sembalun

Selain pertanian,Sembalun juga dikenal dengan pariwisatanya yang indah.Desa


yang dikelilingi bukit ini mempunyai banyak tempat destinasi yang
memanjakan mata.Dulunya sembalun hanya desa dengan hutan rimbun dan
tidak banyak orang yang mengetahuinya serta jalan di Sembalun juga
jelek.Tetapi seiring berjalannya waktu Sembalun mulai dikenal oleh orang-
orang,wisatawan pun mulai banyak yang datang berkunjung mulai dari luar
daerah hingga wisatawan dari manca negara.

Karena semakin dikenalnya Sembalun dan juga dengan banyaknya wisatawan


yang berkunjung ke Sembalun.Maka pembangunan wisata halal berbasis
masyarakat yaitu dalam rangka meningkatkan aksesibilitas atau akses menuju
Desa Sembalun di mana pemerintah desa,pemerintah daerah dan masyarakat
bekerjasama dalam hal peningkatan aksebilitas saat ini perbaikan dan
pelebaran jalan menuju Sembalun.Dan jalanpun sekarang memadai dan
mudah dijangkau.Terkait masalah penginapan untuk para wisatawan maka
sekarang ini banyak dibangun hotel-hotel dengan pasilitas yang nyaman serta
aman.
Kemudian tidak kalah penting terkait fasilitas-fasilitas pendukung sebagai
bentuk peningkatan amenitas atau kenyamanan para wisatawan,sudah banyak
disediakan akomodasi,rumah-rumah makan halal,pusat informasi
pariwisata,pusat toko atau cindramata,pusat kesehatan,pusat layanan
perbankan sarana komunikasi,pos keamanan,air bersih dan listrik.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kecamatan Sembalun adalah sebuah kecamatan yang berada di kaki Gunung


Rinjani,Sembalun dikelilingi perbukitan yang menjadi incaran para
wisatawan.Kecamatan yang warganya bermata pencaharian sebagai petani ini
mempunyai banyak perubahan dalam berbagai hal Jmulai dari pertanian yang
sekarang mempunyai alat-alat yang lebih memudahkan para petani dalam
bekerja hingga infrastruktur yang berupa jalan dibangun oleh pemerintah
dalam rangka memudahkan akses jalan ke Sembalun serta juga
dikembangkannya pariwisata dengan melengkapi berbagai fasilitas-fasilitas
yang dapat memudahkan masyarakat setempat dan wisatawan.

4.2 Saran
Saran dari penulis :
Perlu adanya lagi pengembangan dilakukan dalam pertanian,infrastruktur serta
pariwisata untuk lebih meningkatkan kecamatan Sembalun sebagai kecamatan
dengan pariwisata yang sudah dikenal banyak orang.Dan juga masyarakat
harus lebih berperan aktif lagi untuk membangun desanya pendidikan yang
bagus supaya bisa membuat inovasi-inovasi.

Referensi
https://nasional.tempo.co/read/1107123/sembalun-akan-menjadi-sentra-
terbesar-bawang-putih-di-indonesia
https://amp.kompas.com/travel/read/2017/05/06/220900927/pemprov.ntb.a
kan.tingkatkan.infrastruktur.di.kawasan.rinjani
Muh.Zaini Pengembangan Pariwisata Halal Berbasis Masyarakat
Untuk Meningkatkan Kesejahteraan (Malang,2019)

Anda mungkin juga menyukai