Anda di halaman 1dari 5

Nama : Syarifatul Maulidiyah

NIM : T20183140
Kelas : MPI C4
UTS Review Jurnal
Jurnal 1
Kepemimpinan Perubahan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan
1. Isu isu yang terkait
2. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi
kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara
secara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi. Analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini bersamaan dengan pengumpulan data saat di lapangan. Dalam analisis data,
peneliti mereduksi data yang telah didapatkan di lapangan, lalu memilah setiap data
sesuai fokus penelitian dan selanjutnya membuat kesimpulan pada masingmasing fokus.
Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi (sumber
dan metode/teknik), ketekunan pengamatan, serta pengecekan anggota.
3. Teori yang digunakan
4. Hasil
Peran Kepala SMA Nasional Malang sebagai pemimpin perubahan dalam
peningkatan mutu pendidikan adalah:
a. Menjadi pemimpin yang visioner, yaitu kepala sekolah harus bisa merangkul guru
untuk bersama-sama menentukan visi, misi, arah, langkah, target, dan kebijakan yang
ditempuh untuk mencapai target yang telah ditentukan
b. Sebagai penanggungjwab terhadap semua progtam dan kegiatan yang ada di SMA
Nasional Malang
c. Sebagai lokomotif di mana kepala sekolah adalah orang pertama yang melaksankan
program baru, dengan kata lain kepala sekolah harus memberi contoh ketika ada
program baru di SMA Nasional Malang
d. Sebagai motivator yang berada di belakang warga sekolah untuk memberi semangat
dan dukungan agar selalu melakukan perubahan
e. Sebagai patner kerja yaitu kepala sekolah bersama-sama dengan warga sekolah
menjalankan program-program yang ada di SMA Nasional Malang. Strategi Kepala
SMA Nasional agar perubahan yang dibawanya mengarah pada peningkatan mutu
pendidikan yaitu dengan cara:
1) Hanya menerima peserta didik peringkat 1 sampai 10 dengan nilai tes minimal
7.5 dan menaikkan SPP serta uang gedung
2) Menumbuhkan budaya sekolah, yaitu budaya salim, doa bersama dan tausiah,
3) Mendisiplinkan peserta didik dengan aturan-aturan yang ketat yang tertuang
dalam tata tertib sekolah
4) Melakukan rekrutmen guru baru dengan persyaratan Indeks Kumulatif
Prestasi (IPK) minimal 3.5 bagi guru lulusan universitas negeri, dan IPK 3.64
bagi guru lulusan universitas swasta, serta melakukan pengembangan pada
tenaga pendidik melalui pelatihanpelatihan
5) Mewajibkkan guru membuat skenario pembelajaran dan melaporkan hasil
pembelajaran setelah selesai pembelajaran atau ketika evaluasi mingguan pada
yang dilakukan setiap hari senin
6) Memberi kebebasan peserta didik untuk mendesain ruang kelasnya masing-
masing untuk kenyamanan belajar
7) Mengadakan program bimbingan belajar bagi peserta didik kelas XII untuk
perisapan UN dan SBMPTN bagi peserta didik yang memilih untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
8) Mendampingi peserta didik menulis lamaran pekerjaan dan
merekomendasikan pada instansi-instansi kerja Peran dan strategi perubahan
yang dilakukan kepala sekolah tersebut melahirkan inovasiinovasi baru untuk
menjawab permasalah dan kebutuhan sekolah itu sendiri ataupun masyarakat
luas.
Inovasi yang dibuat oleh Kepala SMA Nasional Malang adalah:
1. Membuat program manajemen gopek untuk menumbuhkan karakter baik pada
peserta didik
2. Membuka kelas atlet sebagai wadah bagi peserta didik yang mempunyai bakat di
bidang keolahragaan yang tetap diimbangi dengan kemampuan akademik. Inovasi
tersebut didasarkan pada analisis keadaan sekolah sebelum terjadinya perubahan.
Program manajemen gopek atau yang lebih dikenal oleh warga SMA Nasional
Malang sebagai M Gopek memang dibuat untuk menumbuhkan karakter pada diri peserta
didik seperti peduli terhdap sosial, karena hasil dari manajemen gopek ini akan
digunakan untuk kegiatan bakti sosial di masyarakat dan juga untuk membantu peserta
didik SMA Nasional Malang yang kurang mampu dengan memberikan uang saku setiap
harinya sebesar Rp 5.000. Sedangakan dengan dibukanya kelas atlet, kepala sekolah ingin
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik yang mempunyai bakat dan
minat pada bidang olahraga untuk mengembangkan bakatnya tersebut.

Jurnal 2
Peran Kepemimpinan dan Penerapan Manajemen Perubahan dalam Peningkatan Daya
Saing Organisasi Perguruan Tinggi
1. Isu isu yang terkait
2. Metode
Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah literature review (kajian
pustaka). Kajian Pustaka ini dimaksudkan untuk memecahkan suatu masalah yang pada
dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka
yang relevan. Telaah pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi
dari berbagai sumber pustaka yang diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali
pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari
pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau
sebagai dasar pemecahan masalah.
3. Teori yang digunakan
4. Hasil/isi jurnal
Faktorfaktor yang mempengaruhi daya saing organisasi Perguruan Tinggi dari sudut
pandang peran kepemimpin adalah sangat dominan karena Kepemimpinan (leadership)
PTS sebagai driving force untuk menggerakkan Kekuatan Daya Saing (competitiveness
strengths) perguruan tinggi dalam rangka memenangkan Area Persaingan (competition
areas) sehingga dapat memperoleh Hasil Persaingan (competition result) sesuai yang
diharapkan baik dari segi kecukupan kualitas dan kuantitas mahasiswa, pendapatan yang
layak, penghormatan sosial dan budaya terhadap organisasi dan citra yang baik. Beberapa
rekomendasi yang dapat disampaikan atas hasil kesimpulan yang telah dikemukakan
adalah:
a. Dalam upaya menselaraskan Relevance of Curriculum Content
b. Guna mewujudkan quality of faculty members melalui faculty welfare
c. Kemampuan leader dalam mendorong motivasi, kreativitas, inovasi dan dapat
menjadi sumber inspirasi bagi bawahan perlu lebih kongkrit dilakukan dengan
menjalankan fungsi-fungsi managerial secara sistematis
d. Unsur resourceful dan managerial strategies yang masih belum optimal menjadi salah
satu penyebab, lemahnya para leader dalam membangun networking perguruan
tinggi.

Jurnal 3
Kepemimpinan dan Perubahan Manajemen Memimpin Perubahan
Manajemen
1. Isu isu terkait
2. Metode
Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Hal ini dimaksudkan pendalaman
kajian dan solusi yang akan didapat pada satu persoalan penelitian saja, yaitu bagaimana
perubahan manajemen sebaiknya dilaksanakan oleh anggota organisasi. Sedangkan,
metode riset yang digunakan adalah pendekatan pragmatis (pragmatic approach).
Pendekatan ini untuk membangun teori berdasarkan kepada konsep penggunaan atau
kegunaannya. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan
(library reseach), karena Pertama: persoalan penelitian dapat dijawab lewat penelitian
pustaka,yaitu kajian dari jurnal terpilih yang didasarkan pada perumusan masalah; dan
mengharapkan datanya dari riset lapangan akan diperoleh dikemudian hari. Kedua: studi
pustaka diperlukan sebagai satu tahap tersendiri yaitu studi pendahuluan untuk
memahami gejala baru yang terjadi dalam masyarakat. Ketiga: data pustaka tetap andal
untuk menjawab persoalan penelitiannya.
3. Teori yang digunakan
4. Hasil
Untuk menuju perubahan manajemen, diperlukan persiapan yang matang, seperti:
keadaan psikologis untuk perubahan, memahami inisiatif perubahan, melibatkan
kepemimpinan puncak, mengidentifikasi orang yang mungkin menjadi hambatan
potensial atau sebagai motor penggerak, memetakan proses perubahan, membangun
sistem komunikasi yang efektif, memberikan dukungan yang memadai dan
pengembangan, memberikan pelatihan bagi para manajer yang masih membutuhkan
bantuan, dan mengukur keberhasilan.
Pada akhirnya, pemimpin harus bersikap secara positif terhadap baik dalam
perencanaan perubahan manajemen, maupun pada saat implementasi perubahan
manajemen dimaksud. Pemimpin yang tidak mempunyai sikap yang baik terhadap
keadaan organisasinya, hanya akan menjadi bahan perolokan atau akan menimbulkan
sikap sinis bawahannya, dapat juga lebih parah lagi yaitu penyimpangan perilaku yang
akan menyebabkan organisasi menjauh dari tujuan perubahan manajemen.
Kepemimpinan transformasional sekiranya merupakan salah satu langkah yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan perubahan manajemen. Selain itu, perilaku organisasi
positif dari bawahan tetap harus dijaga atau dibina dengan seksama sehingga menjadi
kontributor yang penting bagi perubahan manajemen sebagaimana yang direncanakan
semua pihak dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai