Anda di halaman 1dari 18

MATERI TOPIK 3

BAHAN BAKU OBAT


MINYAK ATSIRI DAN
TRADISIONAL = SIMPLISIA
PEMBUATAN EKSTRAK
(CRUDE DRUG)
MINYAK ATSIRI .
Volatile Oil = Etherial Oil = Essential Oil .
Farmakope Indonesia : Olea Volatilia .
⇨ Simplisia nabati : - simplisia yang berupa tanaman utuh ,bagian
tanaman atau eksudat tanaman .
Eksudat tanaman :-isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau
dgn cara tertentu dikeluarkan dari selnya (contoh : minyak atsiri ).

➨ Minyak atsiri atau minyak menguap adalah massa yang berbau khas
(aromatik) , yang berasal dari tanaman , mudah menguap
pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian .

S I f a t : - dlm keadaan segar tdk berwarna atau berwarna pucat .


- bila dibiarkan akan berwarna lebih gelap.
- berbau sesuai dgn bau tanaman penghasilnya.
- umumnya larut dlm pelarut organik ; sukar larut dlm air .

Kegunaan minyak atsiri :


● bagi tanamannya sendiri : - menarik serangga yg dpt membantu
proses penyerbukan .
- sebagai cadangan makanan .
- mencegah serangan serangga .
- mempengaruhi proses transpirasi .

●● pada industri :- sering digunakan sbg bahan tambahan dlm


sediaan kosmetik, obat , makanan , rokok dsb.
- sebagai obat antikuman dan kapang .
Tempat terdapatnya pada :
▶ rambut kelenjar , pada familia Lamiaceae .
▶ sel kelenjar pada parenkim , pada familia Piperaceae .
▶ sel vitae , pada familia Apiaceae .
▶ sel skizogen atau lisigen , pada familia Pinaceae dan Rutaceae .

Bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri sangat tergantung pd jenis tanamannya
:
misal: - pada Conifer : - miny.atsiri terdapat di semua jaringan .
- bunga mawar & bunga melati ➙ pada mahkota bunga .
- kayu manis ➙ pada kulit batang dan daun .
- Apiaceaae ➙ pada perikarp dari buah .
- daun poko ➙ pada rambut kelenjar daun dan batang dsb .

Tanaman penghasil minyak atsiri tersebar pd beberapa familia seperti :


- Pinaceae - Lamiaceae - Myrtaceae - Apiaceae .
- Poaceae - Rutaceae - Asteraceae - Zingiberaceae dll.
CARA PEMBUATAN ( PRODUKSI ) MINYAK ATSIRI.
1. Cara destilasi ( penyulingan ).
2. Ekstraksi dgn pelarut organik mudah menguap .
3. Dengan lemak padat .
4. Cara pemerasan ( di-pres ).
1. CARA DESTILASI :
-Ada 3 faktor yang berpengaruh pada destilasi :
a. besarnya tekanan uap yg digunakan .
b. bobot molekul masing2 senyawa kimia yg menyusun minyak atsiri .
c. kecepatan keluarnya miny.atsiri dari sel simplisia .
-Beberapa kelemahan cara destilasi :
i. tdk baik utk minyak atsiri yang mudah rusak krn adanya pemanasan dan
air .
ii. Miny.atsiri yg mengandung ester ,terhidrolisa krn adanya air dan panas .
iii.komponen yg larut dlm air tdk terdestilasi .
iv. Komponen miny.atsiri yg bertitik didih tinggi , yg menentukan bau wangi
dan mempunyai daya ikat terhadap bau ,sebagian tdk ikut terdestilasi dan
tertinggal dlm bahan.
-Ada 3 macam cara destilasi :▶ destilasi dengan air .
▶ destilasi dgn air dan uap.
▶ destilasi uap .
1).DESTILASI DENGAN AIR .
● terjadi kontak langsung antara simplisia dengan air mendidih .
● Prinsip kerja :
- simplisia yg telah di-potong2 ,digiling kasar atau digerus
halus dididihkan dgn air ➙ uap air dialirkan melalui
pendingin ➙ destilat berupa minyak yg belum murni
ditampung .
● destilasi dgn cara ini sesuai untuk simplisia kering yg tidak rusak
dgn pendidihan .

▶ Keuntungan :
- alat sederhana , mudah diperoleh .
- mudah dikerjakan .
- kualitas minyak baik , asal diperhatikan
agar suhu tdk terlalu tinggi.

▶ Kerugian :
- tidak semua bahan/simplisia dpt
dilakukan dgn cara ini ,
mis : - simplisia yg mengandung saponin
- simplisia yg mudah hangus .
- adanya air menyebabkan terjadinya
hidrolisa
- waktu destilasi lama .
2).DESTILASI DENGAN AIR DAN UAP .
▶ menggunakan alat semacam dandang.
▶ Prinsip kerja :
- simplisia diletakkan di atas bagian yg berlubang-lubang dan
air ada di bag. bawah ➙ pada waktu pemanasan uap air
dialirkan melalui pendingin dan hasil destilasi ditampung .
▶ cara ini baik untuk simplisia basah atau simplisia kering yg rusak pd
pendidihan .
▶ simplisia kering harus di-maserasi lebih dulu.
▶ simplisia basah / segar tidak perlu di-maserasi lebih dulu.

Keuntungan :
- alat mudah diperoleh .
- hidrolisa hampir tidak terjadi ,shg
kualitas miny.atsiri yg diperoleh cukup
baik .

Kerugian :
- hanya miny.atsiri dgn titik didih lebih
rendah dari air yg dapat terdestilasi .
- hasil destilasi kurang sempurna .
3). PENYULINGAN DENGAN UAP .
⇨ tidak memerlukan air secara langsung .
⇨ iperlukan uap air panas yg biasanya bertekanan lebih dari 1 atm, yg
dialrkan melalui pipa uap.
⇨ alat yg diperlukan hampir sama dgn alat destilasi air dan uap ➙
diperlukan alat tambahan utk mengukur suhu dan tekanan uap.
⇨ kalau peralatan baik , dgn cara ini akan diperoleh minyak atsiri yang lebih
banyak .
⇨ cara ini baik utk produksi miny.atsiri dari biji , akar , kayu yg
umumnya mengandung minyak atsisri dgn komponen miny atsiri yg
bertitik didih tinggi .
⇨ cara ini utk produksi : - miny.cengkeh - minyak kayu manis .
- miny.sereh - minyak akar wangi .
- minyak kayu putih .

Keuntungan :
- kualitas minyak cukup baik .
- tekanan dan suhu dapat diatur .
- waktu destilasi pendek .
- tdk terjadi hidrolisa .

Kerugian :
- alatnya mahal .
- perlu tenaga ahli .
✹ Selain destilasi dgn cara di atas dikembangkan pula cara2 destilasi yg lain :
a. -Destilasi dgn air dan destilasi dgn uap disertai dgn pengurangan
tekanan.
- Pengurangan tekanan akan memperpendek waktu destilasi ( tek << 1 atm )
- Keuntungan utama :
- diperoleh minyak atsiri dgn bau/aroma yg sama dgn bau
miny.atsiri yang asli , karena destilasi dilakukan pada suhu
kurang dari 700C ( biasanya dest. terjadi pada suhu 500C )
- bisa dihindari suhu tinggi, shg tdk terjadi peruraian .

b. Destilasi dgn air dan destilasi dgn uap disertai kenaikan tekanan .
- cara ini baik utk simplisia yg keras spt : biji , kayu dan kulit kayu.
- destilasi dilakukan dgn tekanan >> 1 atm.
- dgn cara ini akan diperoleh miny.atsiri yg lebih banyak dan
memperpendek waktu destilasi .
- Kerugian : - terjadi penguraian minyak atsiri sehingga berbeda dgn yang
asli .
✈2. EKSTRAKSI DENGAN PELARUT ORGANIK YANG MUDAH MENGUAP .

➲ Prinsip : - melarutkan miny.atsiri yang terdpt dalam simplisia dgn pelarut


organik yg mudah menguap .
➙ simplisia diekstraksi dgn pelarut yang cocok( pada suhu kamar)
dlm suatu ekstraktor ➙ pelarut organik akan menembus ke
dlm jaringan simplisia dan akan melarutkan miny.atsiri dan
bahan lain spt damar dan lilin , yg merupakan pengotor
Komponen pengotor ini dipisahkan ➙ kemudian pelarut yg
diperoleh diuapkan dengan pengurangan tekanan .
▶ dengan cara ini diperlukan cairan pelarut yg banyak sehingga biaya mahal dan
harus dilakukan oleh tenaga yang ahli .
▶ Pelarut yg digunakan harus memenuhi memenuhi persyaratan sbb :
1. melarutkan dgn sempurna komponen dari miny.atsiri yg terdpt dalam
tanaman .
2. mempunyai titik didih rendah .
3. tidak campur dgn air .
4. “ inert “ , tidak bereaksi dgn komponen miny.atsirinya .
5. mempunyai satu ttk didih dan bila diuapkan tdk meninggalkan sisa .
6. harga murah .
7. bila mungkin tidak mudah terbakar .
▶ pelarut yang sering dipakai : eter minyak tanah (= petroleum eter ) .
▶ alkohol kurang baik digunakan , karena alkohol juga melarutkan air yg
terdpt dalam tanaman .Pada simplisia tertentu alkohol menghasilkan bau
yg tidak enak.
▶ alkohol baik digunakan utk simplisia yg kering .
▶ ekstraksi dgn pelarut organik dilakukan utk mengekstraksi miny.atsiri yang
mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air.
▶ cara ini baik utk ekstraksi miny.atsiri dari bunga2-an ,spt :
- bunga melati - bunga cempaka .
- bunga mawar . - bunga lavendel
- bunga kenanga dll.

☛ 3. PEMBUATAN / PRODUKSI MINYAK ATSIRI DGN LEMAK PADAT .


* cara destilasi sangat dipengaruhi bbrp faktor seperti uap , air atau suhu .
Karena pengaruh faktor2 ini minyak atsiri yg diperoleh dgn cara destilasi sering
tidak sama dgn minyak atsiri yg terdpt di dlm tanamannya , karena ada
komponen yg terurai atau tdk ikut terdestilasi .
* bunga tertentu seperti bunga melati , kaca piring apabila didestilasi akan
menghasilkan minyak atsiri yang berbeda baunya dengan bau bunganya .
* minyak atsiri dari bunga tersebut dapat diperoleh dengan absorbsi
menggunakan lemak padat .
➨ Pembuatan minyak atsiri dengan lemak padat tanpa pemanasan .
( = “ enfleurage “ )
➮ bunga segar yang baru dipetik , ditaburkan diatas lempengan lemak
padat ➙ lemak akan meng- absorbsi minyak atsiri.
Untuk memperbesar daya absorbsinya , lemak digores .
Setiap 1 kg lemak dapat menggunakan bunga melati 2,5 – 3 kg .
Proses “enfleurage “ memerlukan waktu 8 – sampai 10 minggu .
Lemak yang telah jenuh dgn minyak atsiri ,dikerok dan dilelehkan dalam
tempat tertutup ➙ lemak kemudian diekstraksi denganalkohol dan fraksi alkohol
0
didinginkan pada suhu rendah ( sampai 15 C ) , utk memisahkan lemaknya , kemudian
disaring dan fraksi alkohol diuapkan / dipekatkan dengan destilasi dgn
pengurangan tekanan .
➮ Cara ini hanya dilakukan terhadap bunga2 tertentu saja , karena
memerlukan waktu yang lama dan membutuh tenaga yang terlatih .
➧ Cara ini dapat menghasilkan minyak atsiri yang lebih baik .

4. PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DGN PEMERASAN ( PENGE – PRESAN ).


* pengepresan dilakukan terhadap bahan yang berupa : biji , buah atau kulit buah
, yang dihasilkan tanaman dari jenis Citrus sp ; karena minyak atsiri dari tanaman
jenis ini rusak apabila dilakukan destilasi .
Bentuk obat tradisional :
@ bentuk obat tradisional yang ada di pasaran sesuai dengan bentuk simplisia yang ada .
*Bentuk simplisia : - utuh .
- rajangan / irisan .
- serbuk .
- ekstrak .
▬►bentuk obat tradisional : → rajangan .
→ serbuk . Simplisia - utuh.
→ ekstrak . - rajangan/irisan

Obat tradisional bentuk RAJANGAN :


- disebut : JAMU / OT RAJANGAN ( Jamu Godogan ).
- komposisi simplisia :
1. simplisia utuh
✵ simplisia yang bentuknya kecil ,
misal : - biji
- buah
- daun , yang kecil .
2. simplisia rajangan / irisan / potongan kecil ,
✵ misal : - daun
- korteks ( kulit batang )
- akar
- rimpang .
- cara pemakaian : -OT Rajangan direbus dengan sejumlah air dan dipekatkan hingga
volume tertentu .
- misal : - direbus dengan air 3 gelas , sampai diperoleh 1 gelas air
Obat tradisional bentuk serbuk :
● bentuk dasarnya serbuk .
● serbuk dapat dibuat menjadi berbagai macam bentuk sediaan ,
dengan berbagai macam bahan pembantu seperti : pengisi , perekat , bahan yg
memudahkan pecahnya pil/tablet dsb.
▬►bentuk sediaan dapat berupa :
- serbuk diseduh - parem ,pilis , tapel .
dicelup - suspensi .
- pil + obat dalam .
- dodol / jenang + obat luar .
- pastiles - salep , krim .
- koyok .
Obat tradisional bentuk EKSTRAK :
-Ekstrak diperoleh dari penyarian serbuk simplisia dgn pelarut air ,
etanol atau campurannya .
-ekstrak dapat berupa : - ekstrak cair
- ekstrak kental .
- ekstrak kering .
- Ekstrak lebih mudah dibuat dalam berbagai macam bentuk sediaan ,
yang mendekati sediaan modern .
misal : - tablet - cairan , emulsi ,suspensi .
- kapsul - salep , krim , gel/jel .
- jamu instan - plaster , koyo .
(serbuk instan) - supositoria .

۞ Peraturan Menteri Kesehatan ( Permenkes ):


TABLET dan KAPSUL hanya boleh dibuat dari simplsia
galenik ( bentuk ekstrak ) .
Metode pembuatan ekstrak :
1. CARA DINGIN : * Maserasi .
* Perkolasi .

2. CARA PANAS : * Refluks .


* Soxhletasi .
* Digesti .
* Infus .
* Dekok .

3. Cara lain :- Destilasi uap : -khusus utk kandungan senyawa yang


mudah menguap bersama uap air ( minyak atsiri ) .
- Ekstraksi bersinambung .
- Super kritikal karbon dioksida .
- Ekstraksi ultrasonik .
- Ekstraksi energi listrik .
►MASERASI : - Proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan , dilakukan pada
suhu kamar / ruangan .
- Re-maserasi : -pengulangan penambahan pelarut , setelah dilakukan
penyaringan pada maserasi pertama .
►PERKOLASI : - proses ekstraksi simplisia dengan pelarut yang selalu baru ;
sampai terjadi penyarian yang sempurna ( Exhaustive
extraction ).
- umumnya dilakukan pada suhu kamar .
- Tahapan proses ekstraksi :
● tahap pengembangan bahan ( perendaman ).
● tahap maserasi antara .
● tahap perkolasi ▬► penetesan dan penampungan
ekstrak .
▬►dilakukan secara terus menerus sampai diperoleh filtrat / ekstrak /
perkolasi sejumlah 1- 5 kali bahan .
► REFLUKS : - ekstraksi dengan pelarut pada suhu titik didihnya , selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas dan relatif konstan ,
karena adanya pendingin balik .
- umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama ,
dengan pelarut yang baru , hingga 3-5 kali pengulangan atau sp
ekstraksi sempurna .
►SOXHLETASI : - dengan alat ekstraksi SOXHLET .
- Ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru .
- terjadi ekstraksi secara sinambung ( kontinyu ).
- jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin
balik.

► DIGESTI : - adalah maserasi kinetik ( pengadukan secara kontinyu ).


- suhu lebih tinggi dari suhu kamar .
- umumnya pada suhu 40 – 50 0 C

► INFUS : - ekstraksi dengan pelarut air ,pada suhu/temperatur tangas air .


- bejana infus tercelup dalam tangas air yang mendidih , suhu
terukur 96 - 980 C.
- waktu tertentu , 15 – 20 menit .

► DEKOK : - infus pada waktu yang lebih lama , lebih dari 30 menit .
- temperatur : air mendidih .
► DESTILASI : - Ekstraksi senyawa yang mudah menguap bersama uap air .
- misal : ekstraksi minyak atsiri dari bahan segar atau simplisia
kering .
-Prinsip dasar destilasi :
♦ peristiwa tekanan parsial senyawa atsiri , menguap
berssama uap air , secara kontinyu sampai semua
senyawa atsiri menguap sempurna .
♦ destilat berupa uap air dan minyak atsiri yang
terpisah .
۞ DESTILASI ada beberapa macam :
✽ DESTILASI AIR :
- bahan / simplisia terendam dalam air yang dipanaskan atau
dididihkan . Uap air yang menguap membawa minyak atsiri yang
ikut terdestilasi secara kontinyu , pada waktu pendinginan menjadi
destilat minyak atsiri terpisah dari airnya .
❋ DESTILASI UAP AIR :
- bahan diletakkan di atas “angsang” dari suatu “ dandang “ , air
yang dipanaskan dibawah angsang akan menghasilkan uap . Uap
ini yang akan membawa minyak atsiri didalam bahan , ikut
terdestilasi .
❋ DESTILASI UAP :
= uap air yang berasal dari ketel pemanas akan membawa minyak
atsiri menguap ( terdestilasi ) bersama uap air .

Anda mungkin juga menyukai