M0219024 - Diah Estu Asih - P5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

KELAS E

PRAKTIKUM PEMROGRAMAN

TOPIK KE-5

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

Nama praktikan: Diah Estu Asih

NIM: M0219024

Asisten topik: Rahma Maulana

Program Studi Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret

2021
PEMBAHASAN

A. Struktur Pemilihan

Banyak program yang tidak linier atau tidak runtut dari awal hingga akhir, tetapi
hanya dilaksanakan dalam kondisi tertentu. Misalnya sebuah atau beberapa kondisi terpenuhi
dalam artian secara logika benar, maka program atau perintah-perintah dapat dilaksanakan.
Namun jika tidak terpenuhi, maka perintah tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut disebut
struktur pemilihan, yaitu memilih perintah atau rangkaian perintah sesuai kondisi. Pada Matlab
sendiri, struktur pemilihan ini terdapat 4 jenis, yaitu:

1. Struktur if...end
2. Struktur if...else...end
3. Struktur if...elseif...else...end
4. Strutktur switch...case...otherwise...end

Lebih jelasnya, struktur-struktur pemilihan tersebut dapat di lihat pada penjelasan di


bawah:

1. Struktur if...end
Struktur if...end memeriksa kondisi benar atau salah. Jika kondisi benar, maka
perintah bisa dilaksanakan. Jika sebaliknya, maka perintah tidak bisa dilaksanakan.
Flowchart dari struktur ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Flowchart struktut if...end


Contoh struktur if...end dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:
Gambar 1.2 menunjukkan skrip struktur if...end untuk menghitung isi kubus.
Pertama ditanyakan apakah bentuk yang akan dihitung kubus atau bukan, terdapat dua
pilihan Y/T. Jika Y, maka pernyataan ditulis dengan ‘if ‘Y’’, maka perintah dapat
dilanjutkan dengan memasukkan sisi kubus. Namun jika tidak, maka perintah akan langsung
diakhiri. Untuk mengganti Y menjadi y, caranya sangat mudah. Pertama ubah pada
pernyataan:
‘Benda berbentuk kubus? Y/T:’
Menjadi:
‘Benda berbentuk kubus? y/T:’
dan ubah bagian: if kubus = ‘Y’
menjadi: if kubus = ‘y’
Dengan begitu, perintah bisa dilaksanakan jika kita menuliskan ‘y’. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3

Gambar 1.2 Skrip if...end-a

Gambar 1.3 Command Window if...end-a


Itu merupakan contoh menghitung isi kubus. Contoh kedua adalah mengendalikan
alat. Jika suhu alat lebih dari 100oC, maka alat harus segera dimatikan dan jika kurang dari
100oC maka perintah langsung end. Skripnya ditunjukkan Gambar 1.4 dan Command
Window ditunjukkan oleh Gambar 1.5 berikut:

Gambar 1.4 Skrip pengendalian alat

Gambar 1.5 Command Window pengendalian alat.

2. Struktur if...else...end
Struktur if...else...end menawarkan dua kondisi benar atau salah. Bedanya dengan
if...end adalah if...else...end bisa menjalankan dua kondisi tersebut. Pada if...end, jika
kondisi salah maka perintah tidak bisa dilanjutkan atau dalam kata lain langsung end, tetapi
pada if...else...end perintah tetap bisa dilanjutkan meski kondisi salah. Salah atau benar
hanya sebuah perumpaan, kondisi bisa berupa ya atau tidak, ganjil atau genap, dan lain-lain.
Flowchart struktur if...else...end adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Flowchart if...else...end
Contoh struktur if...else...end dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:
Contoh kali ini sama dengan if...end, yaitu menghitung isi kubus. Bedanya,
sebelumnya jika bentuk bukan kubus, maka langsung end, tidak menghasilkan apa pun. Kali
ini jika bentuk bukan kubus, maka akan muncul keterangan ‘Isi kubus tidak dapat dihitung
karena bentuk benda bukan kubus’. Selengkapnya bisa dilihat pada Gambar 2.2 dan
Gambar 2.3 berikut ini:

Gambar 2.2 Skrip if...else...end


Gambar 2.3 Command Window if...else...end
Contoh kedua adalah memilih suku cadang yang memenuhi standar atau tidak.
Analisanya adalah suku cadang memenuhi standar jika variasi panjang dalam rentang
5.3 panjang 5.5 dalam cm. Skripnya ditunjukkan oleh Gambar 2.4 dan Command Widow
ditunjukkan oleh Gambar 2.5 berikut ini:

Gambar 2.4 Skrip Penentuan suku cadang


Gambar 2.5 Command Window penentuan suku cadang

3. Struktur if...elseif...else...end
Struktur if...elseif...else...end umumnya digunakan untuk memeriksan kondisi lebih
dari atau sama dengan dua buah. Jika kondisi pertama benar, maka perintah dikerjakan
sesuai intruksi kondisi pertama. Jika kondisi pertama salah, maka memeriksa kondisi kedua
dan jika kondisi kedua ini benar, maka perintah dikerjakan sesuai intruksi kondisi kedua.
Jika kondisi pertama dan kedua salah, maka memeriksa kondisi ketiga dan jika kondisi
ketiga ini benar, maka perintah dilaksanakan sesuai intruksi kondisi ketiga. Hal itu
dilakukan secara terus menerus sampai kondisi ke-n. Flowchart struktur if...elseif...else..end
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Flowchat if...elseif...else...end
Contoh-contoh penggunaan struktur ini adalah sebagai berikut:

Contoh pertama struktur ini adalah program menentukan isi benda, di mana benda
itu berkemungkinan berbentuk kubus, bola, persegi panjang atau silinder. Skripnya dapat
dilihat pada Gambar 3.2 dan Comman Window dapat dilihat pada Gambar 3.3. Elseif
menunjukkan pilihan benar. Jadi pada skrip terdapat 4 pilihan, yaitu 1. Bola, 2. Kubus, 3.
Persegi panjang, dan 4. Silinder. Elseif menunjukkan pilihan 2,3 dan 4, dan jika masih
banyak terdapat pilihan hingga n, maka elseif menunjukkan pilihan 2,3...n. Sementara else
jika tidak ada pilihan. Misanya diinput angka 5, maka akan muncul keterangan 'Anda
tidak memberikan pilihan bentuk benda yang ada'.

Gambar 3.2 Skrip menghitung isi benda

Gambar 3.3 Comman Window menghitung isi benda


4. Strutktur switch...case...otherwise...end
Perintah switch...case...otherwise...end digunakan untuk mengambil keputusan
beberapa kondisi yang ada. Biasanya digunakan jika terdapat lebih dari dua alternatif pilihan
variabel. Flowchart struktur ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Flowchart switch...case...otherwise...end

Contoh pennggunaan struktur ini adalah sebagai berikut:

Contoh pada struktur ini adalah menghitung isi benda dengan empat kemungkinan
bentuk. Hasilnya seperti pada contoh if...elseif...else...end. Hanya saja, perintah yang
digunakan adalah switch, case, otherwise dan end. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.2 Skrip program switch...case...otherwise...end


Gambar 4.3 Command Window switch...case...otherwise...end

B. Struktur Pengulangan
Struktur pengulangan digunakan untuk melaksanakan program atau bagian dari
program secara berulang-ulang. Struktur pengulangan di Matlab terdapat dua jenis: for...end
dan while...end.
1. Struktur for...end
Pada struktur ini, jumlah pengulangan sudah ditentukan terlebih dahulu. Dengan kata
lain, sebelum program dieksekusi, sudah diketahui berapa banyak iterasi yang akan
dilakukan. Sintak struktur ini dapat dilihat pada Gambar B1.1 berikut ini:

Gambra B1.1 Sintaks for...end


Contohnya dapat dilihat pada Gambar B1.2 dan Gambar B1.3 berikut ini.
Menghitung isi total N buah bola dengan jari-jari sesuai hasil pengukuran. Analisanya adalah
sudah ketahui jumlah bola sebanyak N buah. Isi bola adalah V ( ). Jari-jari bola dibaca
sebanyak N kali, jadi setiap kali r dibaca akan langsung dihitung isinya dan ditambahkan ke
variabel yang menampung isi. Karena variabel yang menampung jumlah isi harus dikenali
sejak awal perhitungan, maka perlu ditetapkan nilai awal untuk variabel tersebut sebelum
perhitungan dimulai.

Gambar B1.2 Skrip menghitung isi total N bola

Gambar B1.3 Command Window isi total N bola

2. Struktu while...end
Berbeda dengan for...end, while...end juga mengulangi perintah tetapi jumlah
pengulangannya berdasarkan syarat yang ditetapkan. Selama kondisi masih benar,
perulangan akan tetap dilakukan. Sintaks dari struktur ini dapat dilihat pada Gambar B2.1
berikut ini:

Gambar B2.1 Sintaks while...end

Contoh struktur kali ini adalah menghitung jumlah isi X bola. Pada struktur ini, perlu
ditetapkan kondisi untuk menghitung lagi atau tidak. Jika hitung lagi, maka perlu ditetapkan
‘Ya’, dan jika bola habis, respon hitung lagi ditetapkan ‘Tidak’ sehingga perhitungan selesai.
Skrip program dapat dilihat pada Gambar B2.2 dan tampilan Command Window dapat
dilihat pada Gambar B2.3.

Gambar B2.2 Skrip menghitung isi X bola

Gambar B2.3 Command Window menghitung isi X bola


KESIMPULAN

Struktur pemilihan pada Matlab terdapat empat jenis, yaitu: if...end, if...else...end,
if...elseif...else...end dan switch...case...otherwise...end. If...end digunakan untuk satu kondisi
yang bisa diproses, if...else...end digunakan untuk memproses dua kondisi yang ada dan
if...elseif...else...end dan switch...case...otherwise...end untuk dua atau lebih kondisi yang bisa
diproses. Selain itu terdapat juga struktur pengulangan, yaitu pengulangan proses perintah atau
sebagian dari perintah. Terdapat dua jenis struktur pengulangan di Matlab, yaitu: for...end dan
while...end. For...end untuk pengulangan yang jumlah pengulangannya sudah diketahui,
sementara while...end digunakan untuk jumlah pengulangan yang tidak ditetapkan dari awal,
tetapi mengikuti syarat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai