Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERBANDINGAN BEBERAPA IDEOLOGY

DUNIA

Disusun oleh:
Nama : Muhammad Al Gazali S
NIM : 200211500003
Kelas : Arsitektur A/01
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Muhammad Asriadi, S.Pd, M.Pd.
Ramli Rasyid, S.Sos, M.Pd.

PRODI ARSITEKTUR
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perbandingan Beberapa Ideology Dunia dengan lancar dan dapat dikatakan tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang arti dari Perbandingan Beberapa Ideology Dunia
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu selaku dosen mata kuliah
Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Mangkutana, 8 April 2021

Muhammad Al Gazali S

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH PERBANDINGAN BEBERAPA IDEOLOGY DUNIA................i


KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1. Latar belakang.........................................................................................1
2. Rumusan masalah...................................................................................1
3. Tujuan masalah.......................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN/ISI...................................................................................2
A. Ideology....................................................................................................2
B. Macam-macam ideology.........................................................................3
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................12
Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Ideologi Pancasila adalah sebuah julukan dari lima dasar kehidupan dan
pandangan masyarakat sebagai warga negara. dan warga negara harus wajib
mendukung dan mampu mengkondisikan dalam kehidupan sehari-hari
(pandangan Hidup). Pancasila sebagai aplikasi kehidupan dapat kita lihat
mengenai Pancasila dijadikan sebagai sumber segala hukum. hal tersebut juga
berkaitan dengan Segala Kebijakan Pemerintahan pusat dan pemerintah daerah
yang dilarang keras menetapkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
(Dasar negara dan Ideologi Negara). Lalu bagaimana Perbandingan Beberapa
Ideology Dunia.

2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ideology?
2. Jelaskan macam-macam ideology didunia?

3. Tujuan masalah
1. Menjelaskan apa yang dimaksud ideology.
2. Menjelaskan macam-macam ideology.

1
BAB 2 PEMBAHASAN/ISI
A. Ideology

Ideologi secara harfiah merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yakni
idea yang berarti gagasan, ide, konsep serta cita-cita dan logos yang berarti ilmu,
maka dapat dikatakan ideologi merupakan pengetahuan tentang ide atau ilmu
tentang ide.

Namun, ada yang mengatakan bahwa ideologi merupakan sistem kepercayaan,


secara umum atau terminologi ideologi merupakan sekumpulan gagasan, ide yang
berisi keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh serta sistematis yang
menyangkut dan mengatur segala sesuatu yang terdapat dalam sebuah kelompok
manusia tertentu dalam bidang politik termasuk bidang pertahanan, hukum, dan
keamanan, bidang sosial, bidang keagamaan, dan bidang kebudayaan serta bidang
ekonomi. Ideologi yang diterapkan dalam sebuah negara tentu saja mempunyai
fungsi di antaranya:

 Sebagai cita-cita untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama dalam


sebuah Negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah ideologi akan
menjadi cita-cita untuk mencapai tujuan yang hendak diwujudkan oleh
masyarakat dalam sebuah negara.
 Ideologi digunakan sebagai pemersatu rakyat dalam sebuah Negara. Nilai
dalam Ideologi merupakan sebuah kesepakatan yang disepakati secara
bersama-sama sehingga dapat mempersatukan rakyat dalam sebuah negara
 Ideologi sebagai prosedur dalam penyelesaian suatu konflik. Nilai dalam
ideologi yang disepakati secara bersama dapat menjadi acuan dalam
menyelesaikan permasalahan konflik dalam suatu negara.

Di dunia ini terdapat berbagai ideologi yang digunakan oleh berbagai negara di
dunia ini, perbedaan penggunaan ideologi tersebut dikarenakan adanya perbedaan
tentang cita-cita dan cara pandang dalam mencapai sebuah tujuan dalam setiap
negara, selain itu, setiap negara mempunyai perspektif yang berbeda dalam
menyikapi suatu permasalahan dan cara penyelesaiannya karena setiap negara
memiliki masyarakat yang memiliki perbedaan dalam hal budaya dan kehidupan
dalam masyarakat.

2
B. Macam-macam ideology

Di dunia ini lahir dan berkembang berbagai ideologi dalam sebuah negara seperti
Pancasila yang dipakai oleh Indonesia, Kapitalisme yang digunakan oleh
Amerika, Komunisme yang digunakan oleh Rusia serta Ideologi sosialisme yang
dianut oleh Vietnam dan fasisme yang dulu semasa perang dunia pertama dan
kedua di anut oleh Italia dan Jerman. Ideologi-ideologi tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut: 

1. Pancasila

Pancasila merupakan ideologi yang digunakan bangsa Indonesia untuk


mewujudkan cita-cita dan mencapai tujuan bangsa Indonesia, Pancasila
diresmikan sah sebagai dasar negara pada sidang PPKI yang kedua pada tanggal
18 Agustus 1945. Pancasila merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta
yang mempunyai arti panca artinya lima dan syila artinya batu, sendi, alas, dan
dasar. Secara etimologis Pancasila dapat diartikan yaitu dasar yang memiliki lima
unsur. 

Pancasila merupakan Ideologi yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam


mewujudkan cita-cita serta mencapai tujuan bangsa Indonesia. Pancasila
digunakan sebagai ideologi di Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam
sila Pancasila sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai
dalam Pancasila juga cocok dengan bangsa Indonesia karena nilai-nilai dalam
Pancasila sudah ada dan digunakan sejak dahulu dalam kehidupan sehari-hari. 

Oleh karena itu, Pancasila digunakan sebagai ideologi karena nilai luhur yang
diyakini kebenarannya serta kebaikannya yang digunakan sebagai acuan atau
pedoman kehidupan bangsa Indonesia sehingga menimbulkan tekad yang kuat
dalam mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Dijadikannya pancasila sebagai
ideologi bagi bangsa Indonesia maka setiap permasalahannya keagamaan,
kenegaraan, ekonomi, kebudayaan, dan politik dapat dijelaskan oleh ideologi
pancasila. 

Dalam agama pancasila jelas mengakui adanya agama dan percaya terhadap
keberadaan tuhan, hal tersebut mengacu pada sila yang terdapat dalam pancasila
yakni sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa" artinya Pancasila
mewajibkan warga negara Indonesia supaya menganut agama atau kepercayaan
seperti agama islam, kristen, protestan, hindu, dan budha, dll, dengan demikian,
pandangan pancasila dalam konteks agama dan kepercayaan sangat menentang
adanya orang yang tidak memiliki agama atau atheisme. 

3
Pancasila dengan sifatnya yang luwes memberikan kebebasan setiap individu
untuk memilih agama yang dijadikan sebagai kepercayaan. Hubungan antara
agama dan negara juga cukup erat sehingga dalam Pancasila tidak mengenal yang
namanya sekuler atau menghilangkan unsur-unsur agama dalam suatu kehidupan
bermasyarakat.

Dalam bidang ekonomi Pancasila memandang bahwa peran negara sangat penting
dalam kegiatan perekonomian karena apabila negara tidak ikut campur tangan
terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi maka akan dapat
menimbulkan eksploitasi terhadap individu ataupun alam serta dengan terlibatnya
negara dalam ekonomi dapat meminimalisir adanya tindak penipuan serta
menghindari segala bentuk monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta. 

Oleh karena itu, di Indonesia yang menganut ideologi pancasila kegiatan ekonomi
dibagi dalam kepemilikan negara dan swasta karena dalam pancasila menjunjung
tinggi adanya keadilan sosial yang tertera pada sila kelima dalam pancasila.
Dalam sila kedua yang berbunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab" dalam
konteks ekonomi hal tersebut bermaksud bahwa Indonesia sangat menjunjung
prinsip humanis dan menolak segala bentuk eksploitasi sumber daya manusia
yang dapat merugikan rakyat.

Dalam bidang kebudayaan khususnya pendidikan Pancasila memandang bahwa


semua rakyat berhak merasakan pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi serta pancasila memberikan kebebasan mengembangkan suatu
ide dan mendapatkan ilmu serta pengetahuan. Tujuan dari Pancasila dalam
pendidikan adalah membentuk suatu masyarakat yang bertanggung jawab kepada
Tuhan yang Maha Esa dan Negara serta membentuk akhlak yang mulia yang
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Dalam bidang Politik dan juga Hukum, pancasila menganut sistem politik yakni
demokrasi pancasila demokrasi yang didasarkan pada asas kekeluargaan serta
musyawarah untuk mufakat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sistem
politik yang digunakan dalam ideologi pancasila juga mengakui setiap kebebasan
individu tetapi harus dengan rasa tanggung jawab serta dalam demokrasi pancasila
tidak terdapat dominasi mayoritas atas minoritas ataupun sebaliknya, dalam
sistem politik pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia dan juga melindungi
hak masyarakat yang menjadi minoritas. 

Di indonesia juga terdapat berbagai partai politik walaupun tidak banyak


jumlahnya yang mana partai politik digunakan sebagai penyalur aspirasi
masyarakat terhadap pemerintah. Dalam bdiang hukum, pancasila digunakan
sebagai dasar dan sumber hukum dan konstitusi yang terdapat di Indonesia karena

4
pancasila merupakan pedoman yang digunakan oleh warga negara Indonesia
dalam memutuskan dan menyelesaikan masalah. Selain itu, dalam hukum
pancasila menjunjung tinggi keadilan sosial dan mengakui keberadaan individu
dan masyarakat untuk mendapatkan haknya.

Sebagai Ideologi pancasila mempunyai ciri khas yakni hanya Indonesia yang
menggunakan ideologi pancasila untuk memandang suatu permasalahan bangsa,
hal tersebut membedakan dengan bangsa lain yang menggunakan ideologi yang
sama antar negara. Selain itu, pancasila memiliki kekhasan mampu menyatukan
perbedaan baik etnis, ras, dan agama yang dituangkan dalam sila ketiga yang
berbunyi "persatuan indonesia".

Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi yang sifatnya terbuka karena pancasila
memiliki sifat yang fleksibel dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Selain itu, pancasila merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat
Indonesia serta keberadaan Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia tidak
dipaksakan kepada rakyat Indonesia.

2. Kapitalisme-Liberalisme

Ideologi yang ada di dunia ini bermacam-macam salah satunya adalah


Kapitalisme. Kapitalisme merupakan ideologi yang berkembang di Amerika
Serikat, ideologi ini dikembangkan oleh Adam Smith yang merespons terhadap
adanya paham merkantilisme, Adam Smith menganggap bahwa merkantilisme
kurang mendukung perekonomian masyarakat pada waktu itu karena Adam Smith
menganggap bahwa tanah adalah hal yang penting dalam proses produksi
sehingga Adam Smith beranggapan bahwa ada sistem yang tersembunyi dalam
berjalannya suatu perekonomian sehingga pasar harus bebas dari segala campur
tangan pemerintah. 

Sehingga pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas saja. Adapun negara yang
menganut ideologi kaptilasime ini di antaranya adalah Belanda, Amerika Serikat,
Inggris, Spanyol, Prancis, dan Australia, dan lain-lain. Negara-negara tersebut
menggunakan ideologi kapitalisme untuk mewujudkan cita-cita bangsa serta
mencapai tujuan, negara tersebut yakin bahwa ideologi kapitalisme sesuai dengan
kehidupan yang terdapat dalam masyarakat, karena dulu di negara barat pada abad
ke 18 dominasi gereja terhadap aspek kehidupan sangat besar sehingga muncullah
ideologi kapitalisme karena merasa kehidupan masyarakat dikekang oleh dogma-
dogma gereja akibatnya muncul reaksi dalam masyarakat yang sebelumnya
tersiksa hingga pada akhirnya menimbulkan gerakan perlawanan terhadap para
feodal, raja, dan tirani. Masyarakat menuntut adanya liberty, fraternity, dan
egality. Dengan adanya hal tersebut maka lahirlah ideologi liberalisme. 

5
Keterkaitan antara liberalisme dengan kapitalisme cukup erat karena ideologi ini
sama-sama menginginkan kebebasan dan menolak segala campur tangan negara
dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam kapitalisme dan liberalisme sangat menjunjung tinggi sekularitas sehingga


dalam sebuah negara yang menganut ideologi ini cenderung memisahkan antara
urusan agama dengan pemerintahan atau negara. 

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu dapat beragama ataupun tidak


beragama, negara tidak ikut mengurusi individu dalam bidang keagamaan artinya
terdapat sebuah kebebasan dalam menentukan agama apakah seseorang menganut
Islam ataupun menjadi seorang ateis hal tersebut di negara yang menganut
ideologi kapitalisme-liberalisme merupakan hal yang sah dan legal.

Sementara itu, dalam bidang ekonomi kapitalisme sering dikatakan merupakan


wujud dari ideologi liberalisme dalam sektor ekonomi, perekonomian dalam
liberalisme dan kapitalisme sebenarnya hampir sama yakni menekan setiap
individu dalam kebebasan, dalam liberalisme dan kapitalisme menentang adanya
campur tangan pemerintah dalam suatu perdagangan atau sektor perekonomian,
menurut individu yang menganut ideologi ini perekonomian akan terbentuk
dengan sendirinya melalui mekanisme pasar tanpa intervensi oleh pemerintah.
Dalam negara yang menganut ideologi ini kepemilikan didasarkan atas
kepemilikan individu swasta. 

Dalam sektor pendidikan negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme


sangat menekankan kepada kebebasan berpikir dan berpendapat pada setiap
individu, dengan demikian negara tidak membatasi individu dalam urusan
pengembangan iptek sehingga akibat adanya kebebasan tersebut membuat ilmu
pengetahuan di negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme cepat
berkembang. 

Selain itu, dalam kapitalisme identik dengan uang sehingga pendidikan dalam
negara yang menganut kapitalisme-liberalisme memiliki tujuan dan orientasi
dalam masa depan supaya bisa mencetak uang yang banyak serta menjadi individu
yang terampil dan profesional yang nantinya dapat membantu sistem kapitalisme
terus berlangsung. 

Oleh karena itu, pada negara kapitalisme-liberalisme pendidikan sangat terjamin


bahkan didanai oleh pemerintah sebagai investasi supaya nantinya sistem
kapitalisme berlangsung cukup baik.

Dalam bidang politik dan hukum, ideologi kapitalisme dan juga liberalisme yang
berkembang di negara di dunia ini, umumnya dalam sebuah negara yang

6
menganut ideologi tersebut akan terdapat banyak sekali partai yang bersaing
dalam pemilu karena setiap individu mempunyai kebebasan untuk mendirikan
partai politik untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi pemilihan umum,
banyaknya partai politik dalam negara yang menganut ideologi liberalisme-
kapitalisme karena sistem demokrasi berkembang pesat di negara yang menganut
ideologi tersebut. 

Dalam bidang hukum negara yang menggunakan ideologi liberalisme-kapitalisme


pada umumnya mempunyai negara bagian dalam suatu wilayah negara federal
sehingga setiap negara bagian mempunyai peraturan berbeda-beda, dalam bidang
hukum liberalisme dan kapitalisme memberikan kebebasan yang seluas-luasnya
kepada individu akan tetapi tetap patuh dan bertanggung jawab kepada hukum,
negara juga memberi kepastian hukum kepada setiap individu.

Sebagai ideologi liberalisme-kapitalisme memiliki ciri yang khas yaitu


kepemilikan segala sesuatu khususnya dalam bidang ekonomi adalah kepemilikan
berdasarkan individu atau swasta serta menolak adanya campur tangan pemerintah
dalam mekanisme pasar sehingga alat-alat produksi dimiliki oleh para swasta.
Ideologi liberalisme juga memiliki kekhasan dalam hal kebebasan, ideologi ini
menentang segala bentuk intervensi pemerintah kepada warga negara karena hal
tersebut merupakan bentuk pengekangan dan tidak mencirikan kebebasan.

Ideologi liberalisme dan kapitalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang


terbuka karena memberikan kebebasan dalam setiap aktivitas warga negara.
Selain itu, dalam ideologi liberalisme-kapitalisme menghargai keberadaan
pluarisme. 

3. Komunisme

Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang
masih terdapat negara yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia.
Komunisme merupakan ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx
yang merupakan seorang filsuf yang berasal dari Jerman. Komunisme lahir
sebagai akibat dari adanya sistem kapitalisme yang terjadi di Inggris pada saat
terjadinya revolusi Industri pada abad ke 18, 

Karl Marx melihat adanya eksploitasi terhadap para pekerja yang kala itu disebut
sebagai kaum proletar, yang bekerja untuk menghasilkan uang bagi para
pengusaha atau disebut sebagai borjuis, bagi Karl Marx hal tersebut merupakan
sebuah penindasan sehingga Karl Marx berpikir supaya tidak ada penindasan
seperti yang dilakukan oleh kapitalisme maka lebih baik jika semua alat produksi

7
negaralah yang memegang kendali supaya tidak ada masyarakat yang tersekat
pada kelas-kelas tertentu seperti pekerja dengan pengusaha.

Dalam konteks beragama individu yang hidup dalam negara yang menggunakan
ideologi komunis adalah individu tetap berhak memeluk agama yang diyakini
tetapi dalam praktiknya hal tersebut sangat dibatasi kebebasan untuk memeluk
agama yang diyakini dengan keberadaan individu yang beragama diatur oleh
negara untuk mengikuti ideologi dari negara. 

Komunis dalam hubungan antara negara dengan agama dapat dikatakan bersifat
sekuler artinya agama dipisahkan dalam kegiatan bernegara dan pengambilan
keputusan sehingga agama tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap negara. 

Dalam negara yang menganut ideologi komunisme sering sekali menemukan


individu yang tidak percaya adanya keberadaan tuhan atau dewa dan dewi karena
dalam negara komunis pemerataan ekonomi serta materi lebih penting terhadap
keberadaan agama itu sendiri.

Dalam ideologi komunis khususnya dalam sektor ekonomi, kepemilikan alat


produksi oleh individu atau swasta sangat ditentang oleh ideologi ini sesuai
dengan apa yang di cita-cita kan oleh Karl Marx kepemilikan alat produksi oleh
individu atau swasta hanya akan membawa ke dalam masyarakat yang terdapat
stratifikasi atau kelas, dengan adanya kelas menurut Marx dapat menimbulkan
penindasan kepada golongan yang lebih lemah yakni para pekerja sehingga dalam
negara yang menganut ideologi komunis sejatinya menggunakan sistem ekonomi
yang terpusat atau komando, semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga
tidak terdapat kelas dalam sebuah masyarakat. 

Peran negara dalam ekonomi dalam ideologi komunisme sangat besar, negara
sangat mengintervensi kegiatan warga negara dalam sektor ekonomi, dalam
negara komunis sektor produksi dikuasai oleh negara sehingga pemenuhan bahan
mentah sampai proses pendistribusian hasil produksi dikendalikan oleh negara.
Akibat dari sistem komunis yang terjadi adalah banyak individu yang tidak
bekerja sesuai dengan keahliannya karena individu harus patuh terhadap perintah
pemerintah.

Dalam bidang pendidikan ideologi komunisme diajarkan dan ditanamkan secara


intensif kepada warga negara supaya nantinya warga negara dapat patuh terhadap
perintah negara. 

Dalam negara komunisme pendidikan yang sebelumnya swasta akan


dinasionalisasikan langkah tersebut diambil supaya sistem pendidikan di negara
komunis dapat dikontrol sepenuhnya oleh negara. Demi menjamin hak warga

8
negara dalam memperoleh pendidikan setiap warga negara berhak untuk
mengenyam pendidikan secara gratis tetapi harus tetap tunduk dan taat kepada
negara, hal tersebut dicontohkan oleh Kuba yang sampai sekarang masih
menganut sistem komunis.

Dalam bidang politik serta hukum, komunisme sebagai ideologi yang digunakan
oleh beberapa negara di belahan dunia pada umumnya mempunyai satu partai saja
dalam sebuah negara yang menganut komunis, tentu saja setiap warga negara
hanya mempunyai satu partai pilihan saja, sehingga dalam bidang politik
kebebasan mengemukakan pendapat sangat dibatasi oleh pemerintah komunis,
sehingga dapat dikatakan apabila negara komunis kurang menjunjung nilai-nilai
hak asasi manusia. 

Dalam bidang hukum negara yang menganut ideologi komunis memiliki sumber
hukum yakni keputusan tertinggi yang dibuat oleh penguasa dan harus ditaati oleh
setiap warga negara. Dalam negara yang menganut komunis setiap kebebasan
individu dalam melakukan aktivitas khususnya melakukan kritik terhadap
pemerintah akan dikenakan hukum yang tegas secara langsung, sehingga dalam
negara komunis dapat dikatakan kebebasan berpendapat sangat dibatasi oleh
hukum yang telah dibuat oleh penguasa. Komunisme berada di atas hukum
sehingga pelaksanaan hukum hanya untuk mementingkan dan melanggengkan
sistem komunisme.

Ideologi komunis mempunyai kekhasan yaitu segala sektor ekonomi dan alat
produksi diatur dan dikuasai oleh negara. Komunis menolak adanya sistem kelas
dalam masyarakat sehingga keberadaan pengusaha dan pekerja yang
menyebabkan kesenjangan sangat ditentang. Oleh karena itu, dalam sistem
komunisme setiap aktivitas dalam segala bidang mendapatkan intervensi dari
negara.

Komunisme sebagai ideologi dapat dikatakan sebagai ideologi yang tertutup


karena dalam praktiknya yang terjadi setiap negara yang menganut komunisme
apabila melihat sejarah selalu terjadi revolusi yang mengakibatkan pertumpahan
darah sehingga hadirnya komunisme dalam sebuah negara terkesan dipaksakan
oleh pihak yang menjadi pemenang dalam perjuangan untuk merebut kekuasaan.
Selain itu, banyak negara di luar Eropa yang menganut paham komunisme hal
tersebut jelas berbeda secara nilai-nilai luhur dari sebuah bangsa atau negara yang
menganut komunisme sehingga dapat dikatakan komunisme bukan merupakan
suatu cita-cita dan tujuan suatu negara.

9
4. Sosialisme 

Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas kemunculan


ideologi liberal dan kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal abad-19
Masehi di wilayah benua Eropa seperti halnya komunisme, sosialisme pun
muncul saat terjadinya revolusi industri di Inggris yang mana pada waktu itu
terjadi perbedaan kelas antara burjois dengan proletar karena para burjois atau
majikan melakukan eksploitasi kepada kaum proletar atau buruh untuk
kepentingannya sehingga para proletar mendapatkan gaji yang kecil dan tinggal di
kawasan kumuh dan jauh dari kata sejahtera sehingga hal tersebut menimbulkan
revolusi sosial yang di gerakan oleh Karl Marx serta Fredierch Engels dan lahirlah
ideologi baru yakni Sosialisme. 

Dalam ideologi sosialisme erat kaitannya dengan kebersamaan dan rasa solidaritas
yang tinggi antar masyarakat sehingga terjadi pemerataan dalam kehidupan
masyarakat dan tidak terjadi kesenjangan seperti yang terjadi dalam masyarakat
liberal-kapitalis. Adapun negara yang menganut ideologi sosialisme yakni Laos.

Dalam konteks agama sosialis menganggap bahwa setiap individu berhak


memeluk agama yang diyakini setiap individu tetapi dalam sosialisme juga
menganggap hal yang sah dan lumrah apabila individu tidak menganut agama
serta tidak percaya dengan keberadaan tuhan atau ateisme. Dalam pemerintahan
untuk menjalankan sebuah negara, Sosialisme memiliki sifat yang sekuler yakni
tidak melibatkan agama dalam urusan yang menyangkut dengan negara seperti
pembuatan keputusan maupun kebijakan pengaruh agama dihilangkan.

Sosialisme memandang ekonomi seharusnya setiap individu tidak menciptakan


kesenjangan dalam kehidupan bermasyarakat artinya antar individu harus rela
untuk berbagi antar sesama sehingga terjadi pemerataan. Hubungan sosialisme
dengan pemerintahan dalam sektor ekonomi adalah pemerintah menjadi
pengendali dalam sektor ekonomi yang terjadi dalam masyarakat dan
mengharuskan setiap individu untuk saling membantu sehingga dapat
menciptakan kesejahteraan yang dapat dirasakan secara bersama-sama,
pemerintah juga ikut intervensi dalam membentuk harga yang terjadi dalam
mekanisme pasar. Segala bentuk alat produksi dikuasai oleh negara sehingga
peran individu atau swasta sangat dibatasi atau kecil. 

Dalam negara yang menganut ideologi sosialis dalam bidang pendidikan peran
pemerintah sangat diperlukan karena dalam negara sosialis dalam pendidikan akan
melakukan doktrinisasi dan juga pengabdian secara total kepada negara sehingga
dalam negara sosialis para pelajar kelak nantinya tidak akan pernah lupa terhadap
nilai-nilai yang terdapat dalam sosialisme dengan melakukan doktrinisasi dalam

10
dunia pendidikan menurut negara yang menganut sistem sosialis akan dapat
membentuk individu yang setia dan taat pada negara. 

Dalam negara sosialis setiap individu wajib untuk mendapatkan hak belajar sesuai
waktu yang ditentukan oleh setiap negara yang menganut sistem sosialisme.
Negara juga menyediakan fasilitas dan biaya pendidikan yang gratis untuk
mengenyam pendidikan di negara sosialis.

Dalam bidang politik dan hukum, sosialisme menganut pada demokrasi dengan
kolektivitas atau kebersamaan karena persamaan antar individu dalam masyarakat
sosialis sangat dijunjung tinggi dengan persamaan maka demokrasi akan dapat
terlihat secara nyata dengan menggunakan prinsip yang terdapat dalam sosialisme,
dalam negara yang menganut sistem sosialis pada umumnya akan mempunyai
partai tunggal dalam sebuah negara artinya warga negara hanya mempunyai satu
pilihan partai saja. 

Dalam bidang hukum negara sosialis menggunakan penguasa negara sebagai


sumber hukum dalam sebuah negara, hukum di negara sosialis diutamakan untuk
kepentingan umum bukan kepentingan individu. Hukum dalam negara sosialis
digunakan untuk melanggengkan prinsip-prinsip yang ada pada sosialisme.
Sehingga dalam negara yang menganut ideologi sosialisme hak setiap individu
cenderung dibatasi dan individu tidak mempunyai kesempatan untuk
memperjuangkan kepentingan pribadinya karena bertentangan dengan hukum
yang ada pada ideologi sosialis.

Sosialisme memiliki ciri yang khas yaitu kebersamaan antar masyarakat, individu
yang harus saling membantu antar individu lainnya supaya tidak terjadi
kesenjangan dan merasakan kesejahteraan secara bersama-sama sehingga
masyarakat yang hidup dalam sosialisme sangat menjunjung tinggi adanya
solidaritas.

Sosialisme merupakan ideologi yang sifatnya tertutup karena penggunaan ideologi


sosialisme yang menuntut masyarakat untuk mempunyai kesetiaan yang total dan
berkorban untuk ideologi tersebut.

11
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan

Jadi, ideologi yang terdapat di dunia ini memiliki perbedaan pandangan dalam
sektor yang sudah saya jelaskan di atas yakni agama, ekonomi, dan pendidikan
serta ideologi yang terbuka ataupun tertutup. 

Dalam hal agama ideologi pancasila tidak bersifat sekuler tidak seperti ideologi
liberlisme, kapitalisme, sosialisme, dan komunisme serta dalam pancasila
menentang adanya ateisme atau tidak percaya keberadaan tuhan tidak seperti yang
terjadi dalam ideologi liberlisme, kapitalisme, sosialisme, dan komunisme yang
menganggap sah dan legal orang ateis. 

Dalam bidang ekonomi setiap ideologi mempunyai pandangan yang berbeda-beda


dalam merespons dalam sektor ekonomi, pancasila membolehkan keberadaan
pihak swasta tetapi juga pemerintah melakukan campur tangan supaya tidak
terjadi ekspolitasi hal tersebut berbeda dengan ideologi di dunia seperti
liberalisme-kapitalisme yang menekankan kepemilikan atas alat produksi oleh
pihak swasta dan menentang adanya campur tangan dari pemerintah, sementara
dalam komunisme menentang kepemilikan alat produksi atas swasta atau individu
dan menekankan segala kepemilikan oleh negara saja dan sosialsime sama seperti
komunisme tetapi dalam memandang ekonomi mengharuskan setiap individu
saling membantu dan solidaritas suspaya tidak terjadi kesenjangan dalam
masyarakat. 

Dalam sektor pendidikan semua ideologi hampir sama tujuannya menciptakan


tenaga terdidik yang kompeten tetapi terdapat perbedaan dalam komunisme dan
sosialisme yang menekan doktrinisasi ideologi terhadap dunia pendidikan. 

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/nabilfahmi21/5ec645b0097f3616747629a4/perband
ingan-ideologi-pancasila-liberalisme-kapitalisme-sosialisme-dan-komunisme?
page=all#section2

13

Anda mungkin juga menyukai