NPM : 10319797
Kelas : 1TA05
Soal Kuis 2!
1. Apa yang anda ketahui tentang pengadaan barang dan jasa dibidang jasa konstruksi,
serta sebutkan 3 (tiga) peraturan yang terkait dengan bisnis jasa konstruksi?
Jawab:
Pengadaan Bidang Jasa Kosntruksi merupakan bidang yang utama dalam melaksanakan agenda
pebangunan nasional. Jasa Konstruksi sebagai salah satu bidang dalam sarana pembangunan,
sudah sepatutnya diatur dan dilindungi secara hukum agar terjadi situasi yang objektif dan
kondusif dalam pelaksanaannya. Hal ini telah sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 1999 beserta
PP Nomor 28, 29, dan 30 Tahun 2000 serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait.
Sebagaimana diketahui bahwa UU Nomor 18 Tahun 1999 ini menganut asas : kejujuran dan
keadilan, asas manfaat, asas keserasian, asas keseimbangan, asas keterbukaan, asas kemitraan,
keamanan dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 2 UU
Nomor 18 Tahun 1999). Selanjutnya pengaturan jasa konstruksi bertujuan untuk: (1)
Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur
usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas.
(2) Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan
kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban, serta
meningkatkan kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3)
Mewujudkan peningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi. Jasa Konstruksi adalah
layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Para pihak dalam
suatu pekerjaan konstruksi terdiri dari pengguna jasa dan penyedia jasa. Pengguna jasa dan
penyedia jasa dapat merupakan orang perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan
hukum maupun yang bukan berbentuk badan hukum.
Penyedia jasa konstruksi yang merupakan perseorangan hanya dapat melaksanakan pekerjaan
konstruksi yang berisiko kecil, yang berteknologi sederhana, dan yang berbiaya kecil. Sedangkan
pekerjaan konstruksi yang berisiko besar dan/atau yang berteknologi tinggi dan/atau yang
berbiaya besar hanya dapat dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas atau
badan usaha asing yang dipersamakan.
Dalam pelaksanaannya Jasa Konstruksi selain telah diatur secara peraturan perundang-undangan
permasalahan jasa konstruksi juga harus memenuhi beberapa aspek hukum, yaitu : Keperdataan,
Administrasi Negara, Pidana, Ketenagakerjaan dan aspek hukum lain yang mengatur sesuatu
yang berkaitan dengan pelaksanaan jasa konstruksi.
5. PP No. 4/2010 Tentang Perubahan Atas PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi
6. PP No. 59/2010 Tentang Perubahan Atas PP No. 29/2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
7. PP No. 92/2010 Tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang harus diperhatikan pada saat badan usaha
tertentu akan mengikuti lelang?
Jawab:
Mengikuti tender memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku hal ini guna memperlancar proses
filterisasi oleh badan pengawas tender. Berikut ini uraiannya:
Setelah Anda memahami tujuan dari mengikuti tender maka saatnya untuk mempersiapkan hal-
hal yang dapat memenangi tender diantaranya:
Jika hal-hal tersebut telah dipahami maka mendaftarkan diri akan menjadi peserta lelang akan
menjadi lebih mudah.
Kemudian bagaimana tahapan mengikuti tender? Berikut ini adalah langkah dibawah yang dapat
membantu Anda.
Panitia pengadaan adalah panitia lelang atau panitia pemilihan langsung atau panitia penunjukan
langsung yang ditugasi untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa oleh kepala kantor/ satuan
kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek yang disamakan.
Berikut ini adalah tahapan umum dalam tender yang mungkin perlu Anda ketahui:
1. Tahap Pertama, undangan untuk mengikuti tender. Umumnya, perusahaan atau vendor
yang mendapat undangan tersebut adalah mereka yang sudah biasa mengikuti tender.
Dalam beberapa kasus, bisa saja perusahaan mengundang pula perusahaan lain yang
belum pernah mengikuti tender sebelumnya.
2. Tahap kedua, penjelasan tender. Pada tahap ini, seluruh peserta yang diundang diberi
penjelasan secara terbuka tentang proyek yang ditenderkan, cara penilaian, serta
persyaratan legal dan teknisnya. Untuk bisa masuk ke tahap berikutnya, perusahaan
yang baru diundang harus bisa memenuhi syarat legalnya, antara lain kopi akte notaris,
NPWP, laporan pajak, laporan keuangan 3 tahun terakhir, dan sebagainya.
3. Tahap ketiga adalah pengajuan proposal teknis. Untuk proyek yang dianggap kecil
nilainya, perusahaan biasanya tidak mengisyaratkan biaya tender. Tetapi untuk proyek
yang dianggap besar biasanya ada biaya tender yang bisa dicairkan jika proses tender
selesai.
4. Keempat, undangan presentasi proposal. Perusahaan akan memilih dari sekian banyak
yang memasukkan, mana yang akan dipanggil untuk presentasi berdasarkan penilaian
proposal teknis.
6. Tahap keenam adalah pengumuman hasil presentasi. Pada tahap ini diumumkan hasil
presentasi masing-masing perusahaan. Yang lolos tahap ini akan diundang dalam tahap
berikutnya, yakni auction dengan memasukkan harga.
Untuk mendapatkan harga terbaik dalam suatu tender tentu tak semudah membalikkan telapak
tangan. Asumsinya adalah kita akan bersaing dengan perusahaan peserta tender lainnya dengan
harga termurah tapi berkualitas. Menentukan harga termurah dan berkualitas tetapi tetap
mempunyai margin keuntungan itu adalah sesuatu yang sulit. Caranya adalah pelajari harga
pasar, kemudian kita carilah beberapa penyedia barang dan jasa yang sekiranya bisa
memberikan harga di bawah standar dengan kualitas terbaik, lalu perkuat komitmen kita
dengan relasi tersebut.
3. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan didalam mendirikan suatu usaha bidang jasa
konstruksi?
Jawab:
4. Sebutkan syarat kualifikasi badan usaha, jika dilihat dari syarat administrasi, teknis,
dan keuangan?
Jawab:
Syarat Kualifikasi Administrasi/Legalitas Penyedia Barang/Jasa
a. Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundangundangan, antara lain di bidang
pekerjaan konstruksi, perdagangan, jasa lainnya, atau jasa konsultansi sesuai dengan skala usaha
(segmentasi/klasifikasi), kategori/golongan/sub golongan/kelompok atau kualifikasi lapangan
usaha.
d. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
tahunan).
e. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar, tetap dan jelas
berupa milik sendiri atau sewa.
f. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang dibuktikan
dengan:
2) Akan melaporkan kepada PA/KPA jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme dalam proses pengadaan ini.
3) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
4) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1), 2) dan 3) maka bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
1) Yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
2) Yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
3) Yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
5) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
dan
6) Data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang disampaikan benar, dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan maka direktur utama/pimpinan perusahaan/pimpinan koperasi, atau kepala cabang,
dari seluruh anggota konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain bersedia
dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir;
3) Tidak dalam pengawasan pengadilan dan/atau sedang menjalani sanksi pidana; dan
4) Tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara.
1) Memiliki pengalaman:
a. Penyediaan barang pada divisi yang sama (Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia Buku)
paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan
2) Memiliki kemampuan untuk menyediakan sumber daya manusia dan peralatan yang
dibutuhkan dalam proses penyediaan termasuk layanan purna jual (jika diperlukan).
1) Memiliki pengalaman:
a) Penyediaan jasa pada divisi yang sama (Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia Buku) paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
b) Penyediaan jasa sekurang-kurangnya dalam kelompok/grup yang sama paling kurang 1 (satu)
pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan
c) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir untuk usaha
non kecil paling kurang sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS/Pagu Anggaran.
2) Memiliki kemampuan untuk menyediakan sumber daya manusia dan peralatan yang
dibutuhkan dalam proses penyediaan termasuk layanan purna jual (jika diperlukan).
c. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Konstruksi
Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
Konstruksi berdasarkan ketentuan peraturan Perundang-undangan di bidang Jasa Konstruksi
beserta pedoman pelaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi Jasa Konstruksi.
Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha, meliputi:
1) Memiliki pengalaman:
a) Pekerjaan di bidang Jasa Konsultansi paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak;
b) Pekerjaan yang serupa (similar) berdasarkan jenis pekerjaan,kompleksitas pekerjaan,
metodologi, teknologi, atau karakteristik lainnya yang bisa menggambarkan kesamaan, paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan
c) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir paling kurang
sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS/Pagu Anggaran.
a) Manajerial; dan
1) Memiliki pengalaman:
b) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir paling kurang
sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS/Pagu Anggaran.
2) Jenjang pendidikan; M
Untuk Penyedia Non Kecil harus memiliki kemampuan keuangan berupa Sisa Kemampuan
Nyata (SKN) yang disertai dengan laporan keuangan. Kemampuan Nyata adalah kemampuan
penuh/keseluruhan Peserta saat penilaian kualifikasi meliputi kemampuan keuangan dan
kemampuan permodalan untuk melaksanakan paket pekerjaan yang sedang/akan dikerjakan.
KN = fp . MK
MK = fl . KB
Keterangan :
KN = Kemampuan Nyata
MK = Modal Kerja
fl = faktor likuiditas
KB = Kekayaan Bersih
5. Sebutkan bidang apa saja yang harus dimiliki, jika kita baru akan mendirikan badan
usaha untuk bidang jasa konsultasi konstruksi di bidang jalan dan jembatan?
Jawab:
Konstruksi Teknik:
Konstruksi jalan yaitu suatu proyek yang meliputi penggalian, pengurugan, pengerasan jalan, dan
konstruksi jembatan serta struktur drainase. Konstruksi jalan biasanya direncanakan oleh
departemen pekerjaan umum setempat dan berbeda dengan konstruksi bangunan dari segi
aktivitas antara pemilik, perencana, dan kontraktor.
Konstruksi teknik yaitu suatu konstruksi yang melibatkan struktur yang direncanakan dan
didesain secara khusus oleh para ahli dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
berhubungan dengan infrastruktur. Jenis Konstruksi ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
kontruksi jalan dan konstruksi berat.
Sedangkan yang termasuk dalam konstruksi berat, yaitu proyek-proyek utilitas suatu negara
seperti bendungan, pemasangan pipa, jalur transportasi selain jalan raya, transportasi air, dan
transportasi udara. Konstruksi ini biasanya dibiayai oleh pemerintah atau kerjasama antara
pemerintah dengan pihak swasta.
6. Apa yang dimaksud dengan SHU didalam suatu bidang usaha? Dan bagaimana kriteria
untuk mendapatkannya?
Jawab:
Berikut ini diuraikan secara kompleks arti dari sisa hasil usaha dalam koperasi atau yang lebih
dikenal dengan (SHU) koperasi. SHU Koperasi adalah sebagai selisih dari seluruh pemasukan
atau penerimaan total (Total Revenue) atau biasa dilambangkan (TR) dengan biaya-biaya atau
biaya total (Total Cost) dengan lambang (TC) dalam satu tahun waktu. Lebih lanjut pembahasan
mengenai pengertian koperasi bila ditinjau menurut UU No.25/1992, tentang Perkoperasian, Bab
IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan.
SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan
oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin
besar SHU yang akan diterima.
b. Syarat mendapatkannya :
Berdasarkan prinsip koperasi setiap anggota koperasi akan mendapatkan SHU sesuai dengan jasa
dari anggota dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
c. Pembahasan
SHU merupakan selisih antara seluruh pemasukan dengan biaya-biaya yang harus dibayar oleh
koperasi selama 1 tahun. sisa hasil usaha koperasi selama 1 tahun yang dibagikan kepada semua
anggota koperasi tanpa terkecuali. ada 4 prinsip dasar yang menjadi landasan dalam membagikan
SHU, antara lain :
Secara umum SHU koperasi dibagi berdasarkan atas peratura yang telah ditetapkan pada
anggaran dasar / anggaran rumah tangga koperasi, yang terdiri dari :
Cadangan koperasi
Jasa anggota
Dana pengurus
Dana karyawan
Dana pendidikan
Dana sosial
Dana untuk pembangunan lingkungan.
Karena koperasi merupakan sebuah badan usaha yang berasaskan kekeluargaan, maka semua
permasalahan yang ada pada koperasi harus diselesaikan dengan cara kekeluargaan, yaitu
melalui rapat anggota.
Rapat anggota biasa, yaitu rapat yang dilaksanakan 1 kali dalam setahun.
Rapat anggota luar biasa, yaitu rapat anggota yang harus dilaksanakan dikarenakan suatu
keadaan yang mendesak, dan mengharuskan sebuah keputusan segera diambil dan keputusan
tersebut berada pada wewenang rapat anggota.
Jawab:
Ruang lingkup jasa konstruksi terbagi menjadi beberapa macam. Berdasarkan undang-undang
tahun 18 tahun 1999 mengenai jasa konstruksi, usaha konstruksi terbagi menjadi tiga yaitu
pelaksana kontruksi,perencana kontruksi dan pengawas konstruksi. Adapun bidang usaha jasa
konstruksi dapat dibagi menjadi beberapa usaha yaitu bidang pekerjaan sipil, pekerjaan
mekanikal,pekerjaan kelistrikan dan pekerjaan terkait penataan lingkungan.Demikian
pembahasan singkat mengenai usaha kontruksi, usaha konstruksi sudah diatur dalam undang-
undang, sehingga untuk membuat usaha pada bidang konstruksi sudah ada aturannya.
a. Jasa Konstruksi
b. Penyedia Barang Jasa
c. Pengguna Jasa
d. Tender
e. PPK
f. Pre-Qualification
g. Kontrak Konstruksi
Jawab:
A.Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan
jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan
konstruksi.
B. Penyedia barang jasa adalah istilah untuk badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.
C. Pengguna jasa adalah Setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan,
baik untuk angkutan orang maupun barang. (UU No.14/1992)
D. Tender adalah tawaran untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau menyediakan
barang
E. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pengadaan barang atau jasa
F. Pre-qualification adalah proses di mana petugas bagian pinjaman mengambil informasi dari
peminjam dan membuat penilaian sementara tentang seberapa besar lembaga pemberi pinjaman
mau meminjamkannya.
G. Kontrak konstruksi adalah suatu perjanjian untuk membangun suatu proyek tertentu
berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi, dengan jumlah biaya tertentu, serta
menyelesaikannya dalam batas waktu yang tertentu.