Anda di halaman 1dari 13

Nama : Angelica Sekar Octaviany

NPM : 10319797

Kelas : 1TA05

Kuis : 2 Kewirausahaan Jasa Konstruksi

Soal Kuis 2!

1. Apa yang anda ketahui tentang pengadaan barang dan jasa dibidang jasa konstruksi,
serta sebutkan 3 (tiga) peraturan yang terkait dengan bisnis jasa konstruksi?

Jawab:

Pengadaan Bidang Jasa Kosntruksi merupakan bidang yang utama dalam melaksanakan agenda
pebangunan nasional. Jasa Konstruksi sebagai salah satu bidang dalam sarana pembangunan,
sudah sepatutnya diatur dan dilindungi secara hukum agar terjadi situasi yang objektif dan
kondusif dalam pelaksanaannya. Hal ini telah sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 1999 beserta
PP Nomor 28, 29, dan 30 Tahun 2000 serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait.
Sebagaimana diketahui bahwa UU Nomor 18 Tahun 1999 ini menganut asas : kejujuran dan
keadilan, asas manfaat, asas keserasian, asas keseimbangan, asas keterbukaan, asas kemitraan,
keamanan dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 2 UU
Nomor 18 Tahun 1999). Selanjutnya pengaturan jasa konstruksi bertujuan untuk: (1)
Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur
usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas.
(2) Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan
kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban, serta
meningkatkan kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3)
Mewujudkan peningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi. Jasa Konstruksi adalah
layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Para pihak dalam
suatu pekerjaan konstruksi terdiri dari pengguna jasa dan penyedia jasa. Pengguna jasa dan
penyedia jasa dapat merupakan orang perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan
hukum maupun yang bukan berbentuk badan hukum.

Penyedia jasa konstruksi yang merupakan perseorangan hanya dapat melaksanakan pekerjaan
konstruksi yang berisiko kecil, yang berteknologi sederhana, dan yang berbiaya kecil. Sedangkan
pekerjaan konstruksi yang berisiko besar dan/atau yang berteknologi tinggi dan/atau yang
berbiaya besar hanya dapat dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas atau
badan usaha asing yang dipersamakan.
Dalam pelaksanaannya Jasa Konstruksi selain telah diatur secara peraturan perundang-undangan
permasalahan jasa konstruksi juga harus memenuhi beberapa aspek hukum, yaitu : Keperdataan,
Administrasi Negara, Pidana, Ketenagakerjaan dan aspek hukum lain yang mengatur sesuatu
yang berkaitan dengan pelaksanaan jasa konstruksi.

Peraturan yang terkait dengan bisnis jasa konstruksi, yaitu:

1. UU No. 18/1999 Tentang Jasa Konstruksi

2. PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi

3. PP No. 29/2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

4. PP No. 30/2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi

5. PP No. 4/2010 Tentang Perubahan Atas PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi

6. PP No. 59/2010 Tentang Perubahan Atas PP No. 29/2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi

7. PP No. 92/2010 Tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi

2. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang harus diperhatikan pada saat badan usaha
tertentu akan mengikuti lelang?

Jawab:

Mengikuti tender memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku hal ini guna memperlancar proses
filterisasi oleh badan pengawas tender. Berikut ini uraiannya:

1. Perhatikan kualifikasi persyaratan yang dibutuhkan dan peraturan perusahaan yang


menawarkan tender.
2. Riset hal apa yang dapat membantu bisnis Anda bila tender tersebut berhasil
dimenangkan.
3. Pastikan modal cukup untuk menjalankan pekerjaan yang diminta oleh pemberi tender.
4. Periksa kesiapan seluruh sumber daya baik itu peralatan, sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.
5. Yakin bahwa tender tersebut dapat meningkatkan profit pada usaha Anda.

Setelah Anda memahami tujuan dari mengikuti tender maka saatnya untuk mempersiapkan hal-
hal yang dapat memenangi tender diantaranya:

1. Kelegalan perusahaan dibuktikan dengan Akta Perusahaan, Tanda Daftar Perusahaan


(TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
2. Mencari Informasi pengadaan yang tersedia di media massa atau pada portal e-
procurement milik pemerintah daerah, atau datang ke lembaga/instansi yang
bersangkutan seperti Eproc.
3. Apakah proposal penawaran dengan harga yang sesuai dengan memperhatikan garansi,
layanan purna jual dan item-item pekerjaan yang diminta? Periksa dokumen
lelang/tender untuk mengetahui metode penilaian dokumen yang akan dilakukan oleh
Panitia Pelelangan.
4. Telitilah dalam pengisian dokumen penawaran. Perhatikan instruksi yang diberikan.
Jangan merubah setiap deskripsi dalam dokumen tersebut.
5. Hindarilah upaya mengintimidasi peserta tender lainnya. Saling menghormati dan
berlaku sopan akan lebih banyak menimbulkan simpati.
6. Jika Anda telah memenangi tender tersebut, berikan barang dan jasa yang sesuai dengan
kualitas, type, jenis, jumlah sesuai dengan dokumen penawaran yang telah Anda buat.

Jika hal-hal tersebut telah dipahami maka mendaftarkan diri akan menjadi peserta lelang akan
menjadi lebih mudah.

Kemudian bagaimana tahapan mengikuti tender? Berikut ini adalah langkah dibawah yang dapat
membantu Anda.

Tahapan Proses Tender

Panitia pengadaan adalah panitia lelang atau panitia pemilihan langsung atau panitia penunjukan
langsung yang ditugasi untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa oleh kepala kantor/ satuan
kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek yang disamakan.

Berikut ini adalah tahapan umum dalam tender yang mungkin perlu Anda ketahui:

1. Tahap Pertama, undangan untuk mengikuti tender. Umumnya, perusahaan atau vendor
yang mendapat undangan tersebut adalah mereka yang sudah biasa mengikuti tender.
Dalam beberapa kasus, bisa saja perusahaan mengundang pula perusahaan lain yang
belum pernah mengikuti tender sebelumnya.

2. Tahap kedua, penjelasan tender. Pada tahap ini, seluruh peserta yang diundang diberi
penjelasan secara terbuka tentang proyek yang ditenderkan, cara penilaian, serta
persyaratan legal dan teknisnya. Untuk bisa masuk ke tahap berikutnya, perusahaan
yang baru diundang harus bisa memenuhi syarat legalnya, antara lain kopi akte notaris,
NPWP, laporan pajak, laporan keuangan 3 tahun terakhir, dan sebagainya.

3. Tahap ketiga adalah pengajuan proposal teknis. Untuk proyek yang dianggap kecil
nilainya, perusahaan biasanya tidak mengisyaratkan biaya tender. Tetapi untuk proyek
yang dianggap besar biasanya ada biaya tender yang bisa dicairkan jika proses tender
selesai.
4. Keempat, undangan presentasi proposal. Perusahaan akan memilih dari sekian banyak
yang memasukkan, mana yang akan dipanggil untuk presentasi berdasarkan penilaian
proposal teknis.

5. Tahap kelima, presentasi proposal. Masing-masing perusahaan atau vendor diberi


kesempatan untuk melakukan presentasi di hadapan tim penilai. Pada tahap ini biasanya
peserta tender sudah diwajibkan memberikan bank garansi (yang bisa diterbitkan oleh
bank atau asuransi). Bank garansi ini boleh juga disebut sebagai perjanjian. Isinya
adalah garansi kalau proyek tidak bisa diselesaikan maka uang yang ditaruh di bank
garansi akan menjadi hak milik pemberi tender dan tidak bisa dicairkan oleh vendor.

6. Tahap keenam adalah pengumuman hasil presentasi. Pada tahap ini diumumkan hasil
presentasi masing-masing perusahaan. Yang lolos tahap ini akan diundang dalam tahap
berikutnya, yakni auction dengan memasukkan harga.

7. Tahap terakhir, auction. Inilah kesempatan perusahaan pemberi tender untuk mencari


pemenang dengan solusi paling bagus dengan harga paling bagus.
Pemenang auction inilah yang secara resmi ditunjuk sebagai pemenang tender. Pada
tahap ini baru muncul agreement  untuk pelaksanaan proyek, yang terdiri dari beberapa
hal. Biasanya soal garansi, pernyataan bahwa harganya normal, dan persyaratan
sejenisnya.

Untuk mendapatkan harga terbaik dalam suatu tender tentu tak semudah membalikkan telapak
tangan. Asumsinya adalah kita akan bersaing dengan perusahaan peserta tender lainnya dengan
harga termurah tapi berkualitas. Menentukan harga termurah dan berkualitas tetapi tetap
mempunyai margin keuntungan itu adalah sesuatu yang sulit. Caranya adalah pelajari harga
pasar, kemudian kita carilah beberapa penyedia barang dan jasa yang sekiranya bisa
memberikan harga di bawah standar dengan kualitas terbaik, lalu perkuat komitmen kita
dengan relasi tersebut.

3. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan didalam mendirikan suatu usaha bidang jasa
konstruksi?

Jawab:

A.Legalitas Usaha Jasa Konstruksi

B.Kewajiban dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konstruksi

C.Legalitas Usaha Jasa Konstruksi

4. Sebutkan syarat kualifikasi badan usaha, jika dilihat dari syarat administrasi, teknis,
dan keuangan?

Jawab:
Syarat Kualifikasi Administrasi/Legalitas Penyedia Barang/Jasa

Persyaratan kualifikasi Administrasi/Legalitas untuk Penyedia Barang/Jasa, meliputi:

a. Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundangundangan, antara lain di bidang
pekerjaan konstruksi, perdagangan, jasa lainnya, atau jasa konsultansi sesuai dengan skala usaha
(segmentasi/klasifikasi), kategori/golongan/sub golongan/kelompok atau kualifikasi lapangan
usaha.

b. Untuk usaha perorangan tidak diperlukan izin usaha.

c. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

d. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
tahunan).

e. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar, tetap dan jelas
berupa milik sendiri atau sewa.

f. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang dibuktikan
dengan:

1) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;

2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan

3) Kartu Tanda Penduduk.

g. Surat Pernyataan Pakta Integritas meliputi:

1) Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

2) Akan melaporkan kepada PA/KPA jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme dalam proses pengadaan ini.

3) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

4) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1), 2) dan 3) maka bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

h. Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta yang berisi:

1) Yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;

2) Yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
3) Yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

4) Pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat


Daerah atau pimpinan dan pengurus badan usaha sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang mengambil cuti diluar tanggungan
Negara;

5) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
dan

6) Data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang disampaikan benar, dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan maka direktur utama/pimpinan perusahaan/pimpinan koperasi, atau kepala cabang,
dari seluruh anggota konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain bersedia
dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.

Persyaratan kualifikasi Administrasi/Legalitas untuk Penyedia Barang/Jasa Perorangan, meliputi:

a. Memiliki identitas kewarganegaraan Indonesia seperti Kartu Tanda Penduduk


(KTP)/Paspor/Surat Keterangan Domisili Tinggal;

b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir;

c. Menandatangani Pakta Integritas; dan

d. Surat pernyataan yang ditandatangani berisi:

1) Tidak dikenakan Sanksi Daftar Hitam;

2) Keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait;

3) Tidak dalam pengawasan pengadilan dan/atau sedang menjalani sanksi pidana; dan

4) Tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara.

Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia:

a. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Barang

Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Barang, meliputi :

1) Memiliki pengalaman:
a. Penyediaan barang pada divisi yang sama (Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia Buku)
paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan

b. Penyediaan barang sekurang-kurangnya dalam kelompok/grup yang sama paling kurang 1


(satu) pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak.

2) Memiliki kemampuan untuk menyediakan sumber daya manusia dan peralatan yang
dibutuhkan dalam proses penyediaan termasuk layanan purna jual (jika diperlukan).

b. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Jasa Lainnya

Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa Lainnya, meliputi:

1) Memiliki pengalaman:

a) Penyediaan jasa pada divisi yang sama (Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia Buku) paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak;

b) Penyediaan jasa sekurang-kurangnya dalam kelompok/grup yang sama paling kurang 1 (satu)
pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan

c) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir untuk usaha
non kecil paling kurang sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS/Pagu Anggaran.

2) Memiliki kemampuan untuk menyediakan sumber daya manusia dan peralatan yang
dibutuhkan dalam proses penyediaan termasuk layanan purna jual (jika diperlukan).

c. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Konstruksi

Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
Konstruksi berdasarkan ketentuan peraturan Perundang-undangan di bidang Jasa Konstruksi
beserta pedoman pelaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi Jasa Konstruksi.

d. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha

Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha, meliputi:

1) Memiliki pengalaman:

a) Pekerjaan di bidang Jasa Konsultansi paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak;
b) Pekerjaan yang serupa (similar) berdasarkan jenis pekerjaan,kompleksitas pekerjaan,
metodologi, teknologi, atau karakteristik lainnya yang bisa menggambarkan kesamaan, paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan

c) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir paling kurang
sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS/Pagu Anggaran.

2) Memiliki sumber daya manusia:

a) Manajerial; dan

b) Tenaga kerja (jika diperlukan).

3) Memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan (jika diperlukan).

e. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan

Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan, meliputi:

1) Memiliki pengalaman:

a) Pekerjaan sejenis (jenis pekerjaan, kompleksitas pekerjaan, metodologi, teknologi, atau


karakteristik lainnya yang bisa menggambarkan kesamaan); dan

b) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir paling kurang
sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS/Pagu Anggaran.

2) Jenjang pendidikan; M

3) Memiliki sertifikat keahlian/teknis;

4) Pernah mengikuti pelatihan/kursus; dan/atau

5) Memiliki kompetensi sesuai bidangnya.

Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan

a. Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan Penyedia Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi

Untuk Penyedia Non Kecil harus memiliki kemampuan keuangan berupa Sisa Kemampuan
Nyata (SKN) yang disertai dengan laporan keuangan. Kemampuan Nyata adalah kemampuan
penuh/keseluruhan Peserta saat penilaian kualifikasi meliputi kemampuan keuangan dan
kemampuan permodalan untuk melaksanakan paket pekerjaan yang sedang/akan dikerjakan.

SKN dikecualikan untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil.

Rumusan perhitungan Sisa Kemampuan Nyata (SKN) adalah sebagai berikut :


SKN = KN - Σ nilai paket pekerjaan yang sedang dikerjakan

KN = fp . MK

MK = fl . KB

Keterangan :

KN = Kemampuan Nyata

MK = Modal Kerja

fp = faktor perputaran modal

fp untuk Usaha Non-Kecil (Menengah dan Besar) = 7

fl = faktor likuiditas

fl untuk Usaha Non-Kecil = 0.6

KB = Kekayaan Bersih

Total ekuitas yang dilihat dari neraca keuangan tahun terakhir

b. Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan Penyedia Pekerjaan Konstruksi

Persyaratan kualifikasi kemampuan keuangan untuk Penyedia Pekerjaan Konstruksi berdasarkan


ketentuan peraturan Perundangundangan di bidang Jasa Konstruksi beserta pedoman
pelaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi Jasa Konstruksi.

5. Sebutkan bidang apa saja yang harus dimiliki, jika kita baru akan mendirikan badan
usaha untuk bidang jasa konsultasi konstruksi di bidang jalan dan jembatan?

Jawab:

Konstruksi Teknik:

Konstruksi jalan yaitu suatu proyek yang meliputi penggalian, pengurugan, pengerasan jalan, dan
konstruksi jembatan serta struktur drainase. Konstruksi jalan biasanya direncanakan oleh
departemen pekerjaan umum setempat dan berbeda dengan konstruksi bangunan dari segi
aktivitas antara pemilik, perencana, dan kontraktor. 

Konstruksi teknik yaitu suatu konstruksi yang melibatkan struktur yang direncanakan dan
didesain secara khusus oleh para ahli dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
berhubungan dengan infrastruktur. Jenis Konstruksi ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
kontruksi jalan dan konstruksi berat.
Sedangkan yang termasuk dalam konstruksi berat, yaitu proyek-proyek utilitas suatu negara
seperti bendungan, pemasangan pipa, jalur transportasi selain jalan raya, transportasi air, dan
transportasi udara. Konstruksi ini biasanya dibiayai oleh pemerintah atau kerjasama antara
pemerintah dengan pihak swasta.

6. Apa yang dimaksud dengan SHU didalam suatu bidang usaha? Dan bagaimana kriteria
untuk mendapatkannya?

Jawab:

a. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU):

Berikut ini diuraikan secara kompleks arti dari sisa hasil usaha dalam koperasi atau yang lebih
dikenal dengan (SHU) koperasi. SHU Koperasi adalah sebagai selisih dari seluruh pemasukan
atau penerimaan total (Total Revenue) atau biasa dilambangkan (TR) dengan biaya-biaya atau
biaya total (Total Cost) dengan lambang (TC) dalam satu tahun waktu. Lebih lanjut pembahasan
mengenai pengertian koperasi bila ditinjau menurut UU No.25/1992, tentang Perkoperasian, Bab
IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :

 SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan.
 SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
 Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
 Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan
oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
 Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
 Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin
besar SHU yang akan diterima.

b. Syarat mendapatkannya :

Berdasarkan prinsip koperasi setiap anggota koperasi akan mendapatkan SHU sesuai dengan jasa
dari anggota dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.

c. Pembahasan

SHU merupakan selisih antara seluruh pemasukan dengan biaya-biaya yang harus dibayar oleh
koperasi selama 1 tahun. sisa hasil usaha koperasi selama 1 tahun yang dibagikan kepada semua
anggota koperasi tanpa terkecuali. ada 4 prinsip dasar yang menjadi landasan dalam membagikan
SHU, antara lain :

o SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota


o SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan oleh para
anggota koperasi
o Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan dan terbuka
o SHU anggota dibayarkan secara tunai.

Secara umum SHU koperasi dibagi berdasarkan atas peratura yang telah ditetapkan pada
anggaran dasar / anggaran rumah tangga koperasi, yang terdiri dari :

 Cadangan koperasi
 Jasa anggota
 Dana pengurus
 Dana karyawan
 Dana pendidikan
 Dana sosial
 Dana untuk pembangunan lingkungan.

Karena koperasi merupakan sebuah badan usaha yang berasaskan kekeluargaan, maka semua
permasalahan yang ada pada koperasi harus diselesaikan dengan cara kekeluargaan, yaitu
melalui rapat anggota.

Rapat anggota koperasi terdiri dari dua jenis yaitu :

Rapat anggota biasa, yaitu rapat yang dilaksanakan 1 kali dalam setahun.

Rapat anggota luar biasa, yaitu rapat anggota yang harus dilaksanakan dikarenakan suatu
keadaan yang mendesak, dan mengharuskan sebuah keputusan segera diambil dan keputusan
tersebut berada pada wewenang rapat anggota.

7. Sebutkan ruang lingkup penangan pekerjaan konstruksi pada setiap segmentasi


pemaketan jasa konsultasi konstruksi dan pekerjaan konstruksi?

Jawab:

Ruang lingkup jasa konstruksi terbagi menjadi beberapa macam. Berdasarkan undang-undang
tahun 18 tahun 1999 mengenai jasa konstruksi, usaha konstruksi terbagi menjadi tiga yaitu
pelaksana kontruksi,perencana kontruksi dan pengawas konstruksi. Adapun bidang usaha jasa
konstruksi dapat dibagi menjadi beberapa usaha yaitu  bidang pekerjaan sipil, pekerjaan
mekanikal,pekerjaan kelistrikan dan pekerjaan terkait penataan lingkungan.Demikian
pembahasan singkat mengenai usaha kontruksi, usaha konstruksi sudah diatur dalam undang-
undang, sehingga untuk membuat usaha pada bidang konstruksi sudah ada aturannya.

8. Apa yang anda ketahui dengan istilah-istilah dibawah ini:

a. Jasa Konstruksi
b. Penyedia Barang Jasa
c. Pengguna Jasa
d. Tender
e. PPK
f. Pre-Qualification
g. Kontrak Konstruksi

Jawab:

A.Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan
jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan
konstruksi.

B. Penyedia barang jasa adalah istilah untuk badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.

C. Pengguna jasa adalah Setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan,
baik untuk angkutan orang maupun barang. (UU No.14/1992)

D. Tender adalah tawaran untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau menyediakan
barang

E. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pengadaan barang atau jasa

F. Pre-qualification adalah proses di mana petugas bagian pinjaman mengambil informasi dari
peminjam dan membuat penilaian sementara tentang seberapa besar lembaga pemberi pinjaman
mau meminjamkannya.

G. Kontrak konstruksi adalah suatu perjanjian untuk membangun suatu proyek tertentu
berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi, dengan jumlah biaya tertentu, serta
menyelesaikannya dalam batas waktu yang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai