Dosen pengampu :
Kelompok 7
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyeleseikan penyusunan makalah yang berjudul
“Pemasran Jasa”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran di Universitas Negeri
Jember.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Wasaalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
................................... i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat dua tujuan pemasaran jasa, yaitu commercial services dan non
profit services, penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Commercial Services (profit services). Jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan laba. Contoh: Cuci mobil, dimana jasa ini bertujuan untuk
mendapatkan laba dengan cara mencucikan mobil konsumen.
2. Non Profit Services. Jasa yang bertujuan untuk kepentingan sosial.
Contoh: Museum, dimana jasa ini bertujuan untuk memberikan info
kepada konsumen museum, tanpa mengincar laba.
Jasa merupakan suatu hal yang tidak bisa dilihat, diraba, dirasa,
dan didengar, dicium, atau menggunakan indra lainnya sebelum jasa
tersebut dibeli. Hal tersebut membedakan jasa dengan hasil produk barang
dari perusahaan.Wujud suatu produk jasa seperti perbuatan, penampilan
atau usaha lainnya yang tidak bisa disimpan, dipakai atau diletakan di
sebuah tempat yang diinginkan. Wujud dari produksi jasa ini bisa
memberikan pengalaman dan bisa mempengaruhi kepuasan konsumen.
Hal tersebut merupakan hal sulit untuk mengevaluasi atau suatu pronduk
jasa. Untuk itu, tugas perusahaan yaitu memberikan atau pelayanan atau
jasa yang nyata dalam satu yaitu lebih cara dan mengirim isyarat yang
tetap mengenai kualitas perusahaan.
Jasa tidak bisa dipisahkan dari penyedia pelayanan atau jasanya, baik
orang dan mesin. Jika seorang karyawan itu memberikan jasa atau
pelayanan, maka karyawan itu menjadi bagian dari proses atau pelayanan
tersebut karena konsumen juga hadir pada saat jasa diberikan. Jasa
diberikan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak sama dengan barang
fisik dan yang diproduksi dan disimpan dalam persediaan, lalu
didistribusikan lewat dari berbagai penjualan, baru bisa dikonsumsi,
Biasanya jasa itu ditawarkan terlebih dahulu lalu diproduksi dan
dikonsumsi secara bersamaan atau sering disebut tidak terpisahkan.
Bervariasi (Variability)
a. Segmen pasar
Berdasarkan pada segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa
kepada konsumen akhir (misalnya asuransi jiwa dan pendidikan) dan jasa
kepada organisasi misalnya jasa akuntansi dan perpajakan, jasa konsultasi
manajemen dan jasa konsultan hukum.
b. Tingkat Keberwujudan
Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik
dengan konsumen. Berdasarkan kriteria tersebut jasa dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut:
1. Rented goods service. Dalam jenis ini konsumen hanya menyewa dan
menggunakan produk-produk tertentu, berdasarkan tarif tertentu dan
selama jangka waktu tertentu. Misalnya penyewaan mobil, VCD, hotel,
villa, apartemen, dll.
2. Owned goods service. Barang-barang yang dimiliki konsumen disepakati ,
dikembangkan atau ditingkatkan, dan dipelihara oleh perusahaan jasa.
Jenis ini juga menyangkut perubahan bentuk barang yang dimiliki oleh
konsumen. Contohnya jasa reparasi (arloji, sepeda motor, komputer,
pencucian mobil, perawatan, rumput lapangan golf, laundri, dll) .
3. Non goods service. Jasa ini adalah jasa personal bersifat intangible yang
ditawarkan pada konsumen. Misalnya supir, pengasuh bayi, dosen, tutor,
pemandu wisata, ahli kecantikan, dan lain-lain.
c. Keterampilan Penyedia Jasa
a. Rantai Laba-Jasa
Dalam bisnis jasa, pelanggan dan karyawan jasa lini depan berinteraksi
untuk menciptakan jasa. Hasilnya, interaksi efektif bergantung pada keahlian
karyawan jasa lini depan dan proses pendukung yang menyokong karyawan-
karyawan ini. Oleh karena itu perusahaan jasa harus memusatkan perhatian
pada keduanya, pelanggan dan karyawan, agar berhasil. Perusahaan jasa
memahami rantai laba-rugi (service-profit chain), yang menghubungkan laba
perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan.
b. Mengelola Diferensiasi Jasa
PENUTUP
3.1 Kesimpulan