Anda di halaman 1dari 17

Bahan Ajar

JARINGAN HEWAN

KD. 3.4. Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi
organ pada hewan
Indikator:
3.4.1 Mengidentifikasi jaringan-jaringan pada hewan
3.4.2 Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitel
3.4.3 Menganalisis keterkaitan struktur, letak beserta fungsi jaringan epitel
berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel
3.4.4 Menjelaskan komponen penyusun jaringan ikat
3.4.5 Menjelaskan fungsi jaringan ikat
3.4.6 Mengaitkan struktur dan letak berbagai jenis jaringan ikat beserta fungsinya
3.4.7 Membedakan struktur, letak serta fungsi 3 jaringan otot
3.4.8 Mengaitkan struktur dan fungsi sel penyusun jaringan syaraf
3.4.9 Menjelaskan kelainan-kelainan/penyakit pada jaringan hewan

Jaringan Hewan
Kelainan/Penyakit

Tumor

Kanker

Jaringan Epitel Jaringan Ikat Jaringan Otot Jaringan Syaraf

Jaringan Ikat Longgar


Epitel Pipih
Jaringan Adiposa
Epitel Kubus Otot Polos Neuron Sensorik

Jaringan Ikat Padat Otot Lurik Neuron Motorik


Epitel Silindris

Epitel Transisional Jaringan Tulang Rawan Otot Jantung Neuron Konektor

Epitel Kelenjar Jaringan Tulang Sejati

Jaringan Hewan kelas XI


Skema 1. Materi Jaringan Hewan

Tubuh manusia dan hewan terdiri atas beberapa jaringan yang memiliki keterkaitan
antara sruktur dan fungsi antara satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan penyusun
organ manusia dan hewan terdiri atas:
1. Jaringan epitel
2. Jaringan ikat
3. Jaringan otot
4. Jaringan saraf

A. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi/melapisi permukaan tubuh dan
membatasi rongga antar tubuh yang ditemukan hampir diseluruh permukaan tubuh,
melekat pada lamina basalis/ membran dasar. Berdasarkan bagian yang dilapisi, epitel
dibedakan atas:
1. Epitelium : melapisi bagian luar tubuh
2. Mesotelium : melapisi rongga tubuh
3. Endotelium : melapisi organ dalam tubuh
Fungsi jaringan epitel:
1. Pelindung, yaitu sebagai pelindung/proteksi jaringan yang berada di bawahnya
dari kerusakan mekanis karena tekanan, gesekan, radiasi ultraviolet, dan
serangan mikroorganisme.
2. Sekresi, yaitu sebagai kelenjar atau jaringan penghasil getah/ mukus (lendir).
3. Reseptor, yaitu sebagai penerima rangsangan.
4. Lalu lintas zat (penyerapan zat ke dalam tubuh atau pengeluaran zat dari dalam
tubuh).
Berdasarkan bentuk struktur selnya, jaringan epitel dibedakan menjadi tiga macam
yaitu epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Ketiga macam jaringan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih seperti lembaran, nukleusnya
terletak di tengah.
2. Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya terletak di tengah.
3. Epitel silindris, berbentuk seperti batang, nukleusnya terletak di dasar sel.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi beberapa jenis sebagai
berikut:
1. Epitel pipih
a. Epitel pipih selapis
Sel-sel epitel ini pipih dan tipis, berisi sedikit
sitoplasma yang membungkusinti di bagian
tengah. Jaringan epitel pipih selapis berperan
dalam proses filtrasi, sekresi, dan difusi
osmosis.Terdapatpada alveoli lapisan
dalampembuluh darah, pembuluh limfe, dan
dinding pembuluhkapiler.
Gambar 1. Epitel pipih selapis
b. Epitel Pipih Berlapis
Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun
sangat rapat. Terdapat pada rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus,
dan rongga hidung. Fungsinya adalah sebagai pelindung.

Jaringan Hewan kelas XI


Gambar 2. Epitel Pipih Berlapis pada Vagina

2. Epitel Kubus/Kuboid
a. Epitel kubus selapis
Epitel ini terdapat pada salurankelenjar ludah, kelenjar keringat, saluran ginjal,
dan kelenjar gondok. Fungsinya adalah tempat sekresi dan pelindung.

Gambar 3.Epitel Kubus Selapis pada Ginjal

b. Epitel Kubus Berlapis


Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel
ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan ini adalah
sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi
sebagai pelindung dari gesekan.

Gambar 4. Epitel Kubus Berlapis pada Kelenjar Keringat

3. Jaringan Silindris/Batang
a. Epitel silindris selapis
Epitel ini terdiri atas selapis sel berbentuk panjang dan sempit. Jaringan ini
melapisi seluruh saluranpencernaan yang diselingi oleh selgoblet yang
menghasilkan mukus (lendir) untuk melindungi lambungdari asam lambung.
Jaringan ini berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil
mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran. Terdapat pada uterus (pada
wanita), duktus eferen (pada pria), saluran pencernaan (lambung sampai usus
halus).

Jaringan Hewan kelas XI


Gambar 5.Epitel Silindris Selapis pada Usus

b. Epitel Silindris Berlapis


Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak
lapisan sel yang berbentuk batang. Jaringan
epitel batang berlapis banyak terdapat pada
beberapa organ tubuh seperti bagian mata yang
berwarna putih, faring, laring, trakea, uretra, dan Gambar 6. Epitel Silindris Berlapis
kelenjar ludah. Fungsinya yaitu sebagai tempat
sekresi yakni penghasil mukus, dan ekskresi.

4. Epitel Transisional
Sel penyusun epitel transisional bentuknya dapat berubah dan berlapis-
lapis.Epitel ini dapat ditemukan pada organ saluran pernafasan, ureter, dan kandung
kemih. Saat kandung kemih berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid bahkan
bisa berbentuk pipih. Namun apabila kandung kemih tidak terisi maka epitel
transisional kembali kebentuknya semula.

Gambar 7.Epitel Transisi pada Vesica Urinaria/Kantung Kemih

5. Jaringan epitel kelenjar


Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan
dalam sekresi senyawa yang membantu proses fisiologis. Senyawa yang
disekresikan di simpan didalam sel dalam bentuk granula sekresi. Kelenjar dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Kelenjar Endokrin, merupakan kelenjar buntu yang tidak mempunyai saluran.
Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki sistem peredaran darah.
Senyawa yang dihasilkan disebut hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah
kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar, tiroid, dan kelenjar paratiroid.

Gambar 8. Kelenjar Endokrin

Jaringan Hewan kelas XI


b. Kelenjar Eksokrin, merupakan kelenjar yang disekresikan melalui saluran
khusus. Kelenjar ini berfungsi membantu metabolisme dan komunikasi. Contoh
kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar ludah dan
kelenjar keringat. Contoh kelenjar eksokrin yang berperan dalam proses
komunikasi adalah feromon.

Gambar 9. Kelenjar Eksokrin


B. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim.Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu
lapisan tengah embrio.Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau
penyambung.Letak sel-sel jaringan ikat tidak berimpit rapat, tetapi tersebar.

Gambar 10. Jenis-jenis jaringan ikat pada hewan

1. Komponen Penyusun Jaringan ikat


Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks.Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat.Matriks tersebut umumnya terdiri
atas suatu anyaman serat yang tertanam dalam suatu dasar yang seragam dan dapat berupa
cairan seperti agar atau padatanDengan demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri
atas sel-sel jaringan ikat dan matriks.
a. Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar. Berdasarkan bentuk dan
reaksi kimianya, serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat
kolagen, elastin, dan retikuler.

Jaringan Hewan kelas XI


Gambar 11. Jenis-jenis serat penyusun matriks jaringan ikat
1) Serat kolagen berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen
mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen
terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang.
2) Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada serat kolagen. Serat
elastin mempunyai elastisitas tinggi. Semakin bertambah usia seseorang, daya
elastisitas serat elastin semakin menurun. Serat elastin terdapat antara lain dalam
pembuluh darah dan ligamen.
3) Serat retikuler hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih
kecil. Serat retikuler berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat
dengan jaringan lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan jaringan
ikat.

Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan


asamhialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah cair. Jika
kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebaliknya, jika kandungan
mukopolisakarida sulfat tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan dasar ini jika terdapat di
dalam sendi bersifat kental, tetapi jika terdapat di dalam tulang punggung bersifat
padat.

b. Sel-Sel Jaringan ikat


Selain matriks, jaringan ikat juga tersusun oleh sel-sel jaringan ikat.Sel-sel ini
memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan masing-masing jenis selnya. Berikut
adalah macam-macam sel jaringan ikat.
1) Fibroblas
Fibroblas adalah sel yang berbentuk serat dan berfungsi untuk
mensekresikan protein.
2) Makrofag
Makrofag adalah sel yang memiliki bentuk tidak teratur dan khusus
terdapat di pembuluh darah.Sel iniberfungsi untuk pinositosis dan fagositosis.
Pinositosis adalah proses “meminum” partikel-partikel kecil berupa zat-zat
buangan yang berupa cairan, sedangkan fagositosis adalah proses “memakan”
sel-sel mati dan bakteri.
3) Sel Tiang

Jaringan Hewan kelas XI


Sel tiang adalah sel yang berfungsi menghasilkan heparin dan
histamin.Heparin berfungsi untuk mencegah pembekuan darah, sedangkan
histamin berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
4) Sel Lemak
Sel lemak adalah sel yang berfungsi untuk menyimpan lemak.Sel-sel
lemak membentuk jaringan lemak (adiposa).
5) Sel Darah Putih
Sel inimemiliki bentuk yang tidak teratur dan berfungsi melawan pathogen
yang berupa bakteri, virus, atau protozoa. Sel darah putih dapat bergerak bebas
secara diapedesis (bergerak keluar menembus pembuluh darah) di antara darah,
limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen.Ada dua jenis sel darah
putih, yaitu granulosit (bergranula), terdiriatas eosinofil, basofil, dan neutrofil,
serta agranulosit (tidak bergranula), terdiri atas limfosit dan monosit. Sel darah
putih kebanyakan ditemukan pada saluran pencernaan dan pernapasan.

Gambar 12.Jenis-jenis sel penyusun jaringan ikat

2. Fungsi Jaringan ikat


Jaringan ikat sebagai salah satu jaringan yang menyusun organ pada hewan
memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
a. Mengikat, melekatkan suatu jaringan dgn jaringan lain.
b. Menyokong dan melindungi berbagai jaringan, organ dan bagian tubuh.
c. Vaskular, mengandung banyak pembuluh darah, mengangkut zat dari suatu jaringan
atau organ.
d. Imunitas.
e. Cadangan energi (jaringan subkutan – lemak).
3. Jenis-Jenis Jaringan Ikat
Jenis utama jaringan ikat pada vertebrata adalah jaringan ikat longgar, jaringan
adiposa, jaringan ikat berserat (jaringan ikat padat), jaringan tulang rawan (kartilago),
jaringan tulang sejati (osteon), dan jaringan darah.

a. Jaringan ikat longgar


Jaringan ikat longgar merupakan jaringan yang paling banyak terdapat dalam
tubuh vertebrata.Dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar.Jaringan ini
juga memiliki ketiga jenis serat yang ada, yaitu kolagen, elastis, dan serat retikuler.

Jaringan Hewan kelas XI


Gambar 13.Struktur jaringan ikat longgar

Di antara sel-sel yang tersebar dalam anyaman berserat jaringan ikat longgar,
terdapat dua jenis sel yang mendominasi, yaitu fibroblas dan makrofag.Fungsi
jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut.
1) Memberi bentuk organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan
hati.
2) Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan
lain, misalnya:
a) Menyelubungi serat otot
b) Melekatkan jaringan di bawah kulit
c) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut
d) Membentuk membran yang disebut mesentris yang berfungsi
menempatkan organ pada posisi yang tepat.

b. Jaringan adiposa
Jaringan adiposa merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat longgar yang
menyimpan lemak dalam sel-sel adiposa yang tersebar di seluruh matriksnya. Setiap
sel adiposa mengandung suatu butiran lemak besar yang membengkak ketika lemak
disimpan dan akan mengerut ketika tubuh menggunakan lemak itu sebagai bahan
bakar.

Gambar 14. Struktur Jaringan Adiposa

c. Jaringan ikat berserat (jaringan ikatpadat)


Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang
padat.Jaringan ini hanya memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan

Jaringan Hewan kelas XI


ikat.Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat teratur dan
tidak teratur.
1) Jaringan ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jaringan ini terdapat
pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang, dan pada ligamen yang
menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian.
2) Jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan
ini terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.

Gambar 15. Struktur jaringan ikat padat


d. Jaringan tulang rawan (kartilago)
Jaringan tulang rawan merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat
dengan matriks elastis. Matriks pada jaringan tulang rawan merupakan campuran
protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan
disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak di dalam
lakuna yang terdapat dalam perikondrium.
Pada manusia, jaringan tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring,
trakea, lempeng intervebral, permukaan hubungan tulang, dan ujung tulang rusuk.
Jaringan ini bersifat kuat dan lentur karena memiliki serat kolagen dan kondrin.
Jaringan tulang rawan tulang rawan terdiri atas tiga jenis, yaitu tulang rawan
hialin, tulang rawan elastik, dan tulang rawan fibrosa.
1) Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang paling banyak
terdapat dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat
kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan
hialin terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan
hialin bening seperti kaca.
2) Tulang rawan elastis
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna pada tulang rawan elastik
sama dengan susunan pada tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen
tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin.
Bentuk serat-serat elastik bergelombang. Tulaang rawan elastik terdapat pada
epiglotis dan bagian luar telinga.
3) Tulang rawan fibrosa
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar dan
tidak teratur, terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan
simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan fibrosa adalah lakuna-lakunanya
bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel (kondrosit).

Jaringan Hewan kelas XI


Gambar 16. Jenis-jenis tulang rawan (a) hialin, (b) fibrosa, dan (c) elastic

e. Jaringan tulang sejati (osteon)


Osteon merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Sel tulang
disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lakuna. Osteosit dibentuk oleh osteoblas.
Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli.

Gambar 17. Bagian-bagian tulang sejati

Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang


memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan. Jika
strukturnya dilihat dengan mikroskop, tulang tersusun atas unit-unit, yang dinamakan
sistem Havers. Setiap sistem Havers mengandung pembuluh darah yang merupakan
penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf.
Tulang dibungkus oleh selaput pembungkus tulang yang disebut
periosteum.Tulang berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung
organ-organ dalam.

C. Jaringan Otot
Struktur otot mempunyai kemampuan berkontraksi untuk melakukan gerakan. Sel
otot memiliki:
1. Sarkolema (membran plasma sel otot),
2. Sarkolplasma (sitoplasma sel otot),
3. Sarkomer (satuan unit pita terang dan gelap),
4. Miofibril (serabut sel otot) yang terdiri dari miofilamen,
5. Miofilamen tebal mengandung miosin, sedangkan yang tipis mengandung aktin.
Jaringan Hewan kelas XI
Di dalam tubuh, terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu: otot polos, otot rangka (otot
lurik), dan otot jantung.
1. Jaringan Otot Polos
Sel otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujung meruncing dan bagian
tengah lebih lebar. Selnya berukuran Panjang 30 – 200 µm dan berdiameter 5 – 10 µm.
Sel otot polos memiliki satu inti berbentuk oval di tengah sel. Namun, selnya tidak
memiliki pita gelap dan pita terang, sehingga disebut otot polos. Aktivitasnya lambat,
tetapi mampu nerkontraksi dalam jangka waktu yang lama dan tidak mudah lelah.
Sistem sarafnya otonom (saraf tak sadar), baik saraf simpatik (bekerja mempercepat)
maupun saraf parasimpatik (bekerja memperlambat). Otot polos merupakan otot
involunter (otot tak sadar), karena gerakannya tidak mengikuti perintah yang
diinginkan. Jaringan otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh
darah, pembuluh limfa, saluran pernapasan, saluran reproduksi, kandung kemih, dermis,
iris dan korpus siliaris mata.

2. Jaringan Otot Rangka (Otot Lurik)


Jaringan otot rangka disebut otot rangka karena melekat pada tulang rangka.
Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot rangka dikenal sebagai daging. Jaringan otot
rangka Berwarna merah muda karena mengandung pigmen di dalam serat-seratnya dan
memiliki banyak pembuluh darah. Sel otot rangka berbentuk silindris panjang,
berukuran Panjang 1 – 40 mm dan berdiameter 10 – 100 µm, inti berbentuk lonjong dan
berjumlah banyak di pinggir serat (sekitar 35 inti setiap mm panjang serat) banyak
mengandung mitokondria, serta memiliki miofibril yang menunjukkan pita gelap dan
pita terang seperti pola lurik. Otot lurik merupakan otot volunter (otot sadar) yang
bekerja di bawah pengaruh saraf sadar, cepat bereaksi jika terdapat rangsangan,
kontraksi kuat, tetapi cepat lelah. Ujung-ujung sel meruncing, tetapi agak membulat
pada perabatasan otot dengan tendon. Otot dapat bertambah besar akibat latihan, karena
terjadi penebalan pada serat-serat otot (hipertrofi), bukan karena bertambahnya serat
otot.

3. Jaringan Otot Jantung


Sel otot jantung (kardiosit) berbentuk Silindris dengan ujung bercabang dua atau
lebih. Percabangan di ujung sel jantung disebut sinsitium. Antara kardiosit satu dan
lainnya saling berhubungan di suatu tempat yang disebut diskus interkalar. Pada
permukaan jantung terdapat sel khusus berukuran lebih besar dan lebih tebal disebut
serat purkinje berperan dalam sistem penghantar rangangan. miofibril yang
menunjukkan pita gelap dan pita terang sehingga berlurik-lurik. Otot jantung berukuran
Panjang 50 – 100 µm, berdiameter 10 – 20 µm dan banyak mengandung mitokondria.
Setiap serat otot jantung mengandung satu inti berbentuk lonjong panjang ditengah-
tengah serat. Serat otot jantung berwarna kecokelatan karena mengandung banyak
endapan pigmen lipofuksin.

Jaringan Hewan kelas XI


Gambar 18.Struktur Jaringan Otot

Perbedaan antara otot polos, otot rangka (otot lurik) dan otot jantung
No Ciri Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
1 Bentuk sel Gelendong dengan Silindris panjang Silindris dengan ujung
kedua ujung meruncing bercabang dua atau
dan bagian tengah lebih
lebih lebar
2 Ukuran sel Panjang 30 – 200 µm, Panjang 1 – 40 mm, Panjang 50 – 100 µm,
Diameter 5 – 10 µm Diameter 10 – 100 µm Diameter 10 – 20 µm
3 Inti sel Bentuk oval, berjumlah Bentuk lonjong, Bentuk lonjong
satu di tengah sel berjumlah banyak di panjang, berjumlah satu
pinggir serat di tengah serat
4 Pita gelap Tidak ada Ada Ada
terang (lurik)
pada
miofibril
5 Aktivitas Kontraksi lambat, tidak Kontraksi cepat, kuat, Kontraksi cukup kuat,
mudah lelah mudah lelah ritmis, otomatis, tidak
mudah lelah
6 Pengaruh Saraf tak sadar (saraf Saraf sadar, otot Saraf tak sadar (saraf
saraf otonom), otot volunter (otot sadar) otonom), otot involunter
involunter (otot tak (otot tak sadar)
sadar)
7 Letak Saluran pencernaan, Melekat pada tulang Jantung
dinding pembuluh rangka
darah, pembuluh limfa,
saluran pernapasan,
saluran reproduksi,
kandung kemih,
dermis, iris dan korpus
siliaris mata

D. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersebar secara luas di dalam tubuh. Jaringan saraf terdapat paling
banyak (98%) pada susunan saraf pusat otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang),
sisanya terdapat pada susunan saraf tepi. Jaringan saraf berfungsi menghimpun rangsangan
dari lingkungan, mengubah rangsangan menjadi impuls saraf, meneruskan impuls ke bagian
penerimaan yang terorganisasi, menafsirkan impuls, kemudian memberikan respon yang
tepat ke organ-organ efektor.
Jaringan Hewan kelas XI
Gambar 19.Struktur sel saraf

Jaringan saraf tersusun dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia).
Neuron berbentuk serabut panjang, neuroglia (neuron =saraf, glia =lem) adalah sel
berukuran kecil, menghasilkan mielin, berfungsi sebagai penyokong neuron-neuron, dan
menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat. Sepanjang hidup, sel saraf (neuron) tidak
dapat melakukan regenerasi, tetapi dapat puih kembali sesudah mengalami cedera pada
tingkat tertentu. Sementara itu, neuroglia dapat berproliferasi (memeperbanyak diri).
Neuron terdiri atas:
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada
dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke
neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang
berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-
segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian
ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat
kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan
ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut
fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang
datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan
Jaringan Hewan kelas XI
meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson
pendek, dan dendritnya panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls
saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini
mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan
sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan
atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

E. Jaringan Penyusun Organ Manusia


Organ merupakan gabungan dari berbagai jaringan yang menghasilkan satu fungsi
atau lebih.Organ dibedakan atas organ dalam (organ yang terdapat rongga tubuh) dan organ
luar (yang tampak dari luar).
Contoh :
1. Organ Lambung

Organ lambung
Jaringan
epitelium

Jaringan
ikat

Jaringan
otot

Jaringan
Jaringan saraf

Gambar 20. Jaringan Penyusun Organ Lambung

2. Organ usus (organ dalam) terdiri atas:


a. Jaringan epitel silindris
b. Jaringan otot polos
c. Jaringan saraf berfungsi untuk pencernaan makanan
d. Jaringan Ikat
e. Jaringan darah, dll
3. Organ tenggorokan(organ dalam), terdiri atas:
a. Jaringan ikat padat
b. Otot polos
c. Jaringan tulang berfungsi sebagai organ pernapasan
d. Jaringan epitel silindris
e. Jaringan darah
f. Jaringan saraf, dll
4. Organ tangan (organ luar)→untuk memegang, memukul, menarik, terdiri atas:
a. Jaringan epitel
b. Jaringan otot

Jaringan Hewan kelas XI


c. Jaringan tulang
d. Jaringan darah
e. Jaringan saraf, dll

F. Tumor dan Kanker


Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat pertumbuhan sel–sel abnormal
yang tumbuh tidak terkontrol. Berdasarkan pertumbuhannya, tumor dapat dibedakan dua
jenis yaitu, tumor ganas dan tumor jinak. Tumor yang bersifat ganas disebut kanker.
Kanker ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel
tersebut untuk menyerang jaringan lain, baik dengan pertumbuhan langsung pada jaringan
yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
Tumor jinak dapat berubah menjadi tumor ganas, contohnya tumor jinak payudara jika
dibiarkan bertahun-tahun ada yang berubah menjadi ganas.

Gambar 21.Proses Perubahan Jaringan Normal menjadi Jaringan Kanker

Faktor penyebab tumor/kanker


Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui dengan pasti karena penyebab
kanker bisa saja merupakan gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan lingkungan.
Beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker sebagai berikut:
1. Faktor keturunan (genetik)
Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga antara lain: kanker
payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar.
2. Faktor lingkungan
Perokok aktif dan pasif berisiko besar terkena kanker paru-paru, mulut, laring dan
kandung kemih. Sinar ultraviolet, radiasi sinar rontgen, radiasi PLTN, radiasi ledakan
bom atom bersifat karsinogenik (menyebabkan mutasi pada DNA).
3. Faktor makanan yang mengandung bahan kimia
Contohnya makanan yang diolah dengan pengasapan, diasamkan, minuman
beralkohol, zat kimia pewarna makanan, logam berat seperti merkuri dan makanan
manis yang diproses secara berlebihan
4. Virus
Virus yang dicurigai dapat menyebabkan kanker, antara lain:
a. Virus papilloma, yang menyebabkan kutil alat kelamin, dicurigai merupakan
salah satu penyebab kanker leher rahim
b. Virus HIV, menyebabkan limfoma (kanker limfosit) dan kanker darah lainnya
Jaringan Hewan kelas XI
5. Infeksi
Infeksi yang dapat menyebabkan berkembangnya kanker antara lain:
a. Infeksi cacing clonorcis sinensis dapat menyebabkan kanker pankreas dan aliran
empedu
b. Infeksi cacing schistosoma sp dapat menyebabkan kanker kandung kemih
karena terjadi iritasi menahun pada kandung kemih
6. Gangguan keseimbangan hormonal
Contohnya ada kecenderungan kelebihan hormon estrogen dan kekurangan hormon
progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahin
dan kanker rahim.
7. Faktor kejiwaan dan emosional
Stres berat dan gangguan emosional dapat menyebabkan sel menjadi hiperaktif dan
berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker
8. Radikas bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom atau molekul yang memiliki elektron
bebas. Sumber-sumber radikal bebas misalnya racun kimiawi dari makanan.

Jaringan Hewan kelas XI


Kepustakaan

Campbell & Reece Mittchell.2000. Biologi Edisi kelima Terj.dariBiology, oleh Sutarmi &
Sugiri. Jakarta: Erlangga.

Irnaningtyas.2013. Biologi Untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Lestari, Endang Sri dan Idun Kistinnah.2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya
untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno.2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Jaringan Hewan kelas XI

Anda mungkin juga menyukai