Anda di halaman 1dari 9

PERMASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DALAM DIMENSI

SOSIAL DAN UPAYA MENGATASINYA

Disusun Oleh :
Delta Triani
Po 71 24 3 19 04
Tingkat 2B

Dosen pembimbing :Wita Asmalinda ,S.ST.,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDAN MUARA ENIM
TAHUN 2020/2021
PERMASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DALAM DIMENSI SOSIAL
DAN UPAYA MENGATASINYA

A. Perilaku Seks bebas pada remaja


1.Pengertian
Pergaulan bebas dapat terjadi karena beberapa faktor misalnya kurang
perhatian dari orang tua, adanya kekecewaan yang begitu besar karena suatu
peristiwa, ajakan teman untuk melakukan sesuatu yang baru serta keinginan untuk
coba-coba yang begitu besar.
Pergaulan bebas yang akhirnya mengarah kepada seks bebas biasanya
berdampak pada diri remaja sendiri, orang tua dan masyarakat. Bapak/ibu sebagai
orang tua tentunya tidak perlu melakukan pengawasan 24 jam karena mereka bukan
bayi lagi, namun adalah remaja yang perlu dipahami, dimengerti dan diarahkan
sehingga tumbuh menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab

2. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghindari seks bebas


remaja antara lain:
1. Batasi waktu untuk keluar rumah. Waktu bermain memang perlu bagi remaja
namun orang tua perlu membuat aturan kapan anak pergi dan pulang terutama pada
waktu malam hari supaya anak paham bahwa orang tua memperhatikan
keberadaannya.
2. Hindari lingkungan yang buruk. Pantaulah dengan siapa anak bergaul,
bagaimanapun teman memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pergaulan.
3. Tanamkan pada diri anak untuk melakukan hal yang positif bagi masa
depannya. Membiarkan anak terlalu bebas dengan waktu luangnya cenderung
menjadikan anak berbuat seenaknya sendiri.
4. Beri tahu anak tentang dampak pacaran, kehamilan dini dan penyakit
HIV/AIDS apabila terlibat seks bebas.
5. Cobalah untuk mengadakan pendekatan dengan guru misalnya untuk razia hp
yang ada gambar/film porno sehingga anak tahu bahwa ada pengawasan dari
sekolah.
6. Dekatlah dengan anak misalnya cerita saat pulang sekolah, atau ketika anak
punya masalah sehingga anak percaya kepada orangtuanya.
7. Dampingi anak saat bermasalah dan berikanlah waktu yang cukup buat remaja
sehingga anak merasa lebih nyaman di rumah ketimbang di luar rumah.

3. Dampak seks bebas pada remaja


1. hamil diluar nikah
2. melakukan aborsi
3. beresiko dengan penyaki menular seks

B. Kekerasan/pelecehan seksual
1. Pengertian
Pelecehan seksual dan pemerkosaan dapat terjadi pada siapa saja, baik pria
maupun wanita. Ada beberapa cara untuk menghindarkan diri dari pelecehan dan
pemerkosaan dan jika karena suatu sebab kemalangan tersebut menimpa anda maka
janganlah ragu atau malu untuk meminta pertolongan .
setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan seksual yang dilakukan seseorang
atau sejumlah orang namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh orang yang
menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif, seperti : rasa malu,
tersinggung, terhina, marah, kehilangan harga diri, kehilangan kesucian,dan
sebagainya, pada diri orang yang menjadi korban.

2. Cara mencegah terjadinya pelecehan seksual


 Harus menunjukkan bahwa diri ini tidak bersedia di lecehkan.
 Tidak memberikan peluang pada pihak manapun untuk melecehkan diri ini .
 Sebagai contoh, anda harus menunjukkan sikap tegas pada saat orang lain
melakukan tindakan yang menunjukan tanda-tanda ke arah pelecehan, seperti
meminta untuk membuka pakaian atau meraba-raba
 Bahkan sejak kecil,anak sebaiknya di ajarkan untuk tidak membiarkan orang
lain selain orang tuanya melihat-lihat atau memegang- megang tubuhnya.
3. Yang harus dilakukan bila dilecehkan secara seksual
 Anda harus menunjukkan penolakan atau perlawanan dengan tegas dan
menunjukkan ketidak sukaan atau ancaman terhadap pelaku pelecehan.Yang tidak
boleh di akukan adalah mendiamkan pelecehan
 Anda perlu bercerita kepada pihak lain sejak awal pelecehan terjadi. Dalam
banyak kasus, pelecehan dan perkosaan terjadi karena si pelaku merasa korbannya
tak berdaya.

C. Perkosaan
1. pengertian
Perkosaan adalah Tindakan kejahatan atau kejahatan seksual berupa hubungan
seksual yang tidak dikehendaki / tdk berdasarkan persetujuan perempuan atau laki
laki

2. Penyebab
 Dorongan seksual yg tidak dapat dikendalikan dgn baik.
 Budaya patriarki yg b’anggapan ♂ berkuasa atas ♀ yg dianggap selalu lemah
 Film / buku bacaan porno.
 Pengaruh obat obat terlarang

3. Dampak perkosaan
 Akibat fisik
a. Kerusakan organ tubuh seperti robeknya selaput dara, pingsan, meninggal
b. Korban sangat mungkin terkena IMS
c. Kehamilan Tidak Dikehendaki
 Gangguan psikis
d. Korban menekan perasaan dan berusaha tetap tenang
e. Korban menunjukkan sikap marah, benci, takut, kadang menangis, berteriak,
dll
f. Korban menarik diri, menjadi pendian dan tidak berbicara selama berhari-hari
 Perempuan-perempuan yang tidak menikah, berpisah, atau bercerai
mempunyai kemungkinan mendapatkan kasus perkosaan 5 kali lebih besar daripada
perempuan yang menikah dan selalu berdua baik di rumah maupun saat bepergian.
(Dade Country, Florida, USA)
 Pelecehan seksual : salah satu bentuk kekerasan seksual yang berkonotasi
seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang
menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif, seperti rasa malu,
tersinggung, marah, dll pada korban.
3. Cara mencegah perkosaan
 Sikap tegas dan percaya diri
 Waspada
 Hindari jalan / tempat sepi – gelap
 Berpakaian yg mudah utk lari &
 Melawan
 Jgn terlalu banyak pakai perhiasan.
 Sediakan senjata : korek api, deodorant spray, payung, carter, dll.
 Jgn pergi ke tmpt asing à gunakan
 Peta/denah + jalur angkutan
 Transportasi, & cari informasi ditempat
 Resmi.
 Jgn mudah percaya dan menumpang kendaraan
 Orang asing.
 Hati-hati minum / makan dr pemberian orang
 Lain / asing.
 Perbanyak pengetahuan dgn membaca kasus” perkosaan à utk mengenali
pelaku & modus operadinya.
 Pastikan pintu, jendela rumah / mobil terkunci dgn baik.
 Belajar bela diri praktis untuk pertahanan diri

4. yang dilakukan bila terjadi perkosaan


 Segera lapor polisi
 Jangan mndi dulu karena rambut,sobekan kulit dan sperma bisa menjadi
barang bukti
 Simpan barang barang yang dipakai saat perkosaan terjadi
 Yakinkan korban bukan yang besalah
 Beri dukungan
5. dampak pemerkosaan
 Gangguan jiwa
 Kehamilan
 Penyakit kelamin

D. Single Parent
1. Pengertian
Single Parent adalah Mengelola manajemen (biaya pengasuhan – kasih sayang)
kehidupan rumah tangga secara mandiri atau individu karena telah berpisah dengan
pasangan atau pasangan sudah meninggal
2. Penyebab
 Kematian suami atau istri
 Perceraian atau perpisahan
 Mempunyai anak tanpa menikah
 Pengangkatan/ adopsi anak oleh wanita atau pria lajang
3. Masalah orang tua tunggal wanita
Secara sosial maupun psikologis, peran sebagai janda memang menyulitkan
daripada peran sebagai duda. Hal ini disebabkan:
a. Perkawinan biasanya lebih penting bagi wanita daripada pria. Sehingga akhir
dari suatu perkawinan dirasakan oleh wanita sebagai akhir dari peran dasarnya
sebagai seorang istri
b. Janda kurang memiliki keberanian, baik secara pribadi maupun sosial untuk
menikah lagi, sehingga mereka cenderung tidak menikah lagi
c. Janda lebih mengalami kesulitan keuangan daripada duda
d. Wanita secara sosial kurang agresif dan mereka lebih membatasi kehidupan
sosialnya dibandingkan pria
e. Lebih banyak janda dibandingkan duda, sehingga untuk mengubah status
melalui pernikahan kembali lebih sulit bagi janda daripada duda

4. Keuntungan
 Keputusan dalam rumah tangga ditetapkan sendiri.
 Arah jalan nya masa depan keluarga jelas
 Mencurahkan segala perhatian kepada keluarga

5. Kerugian
 Tidak ada “second opinion “ untuk pemecahan masalah
 Secara sosial dianggap tabu/ aneh kecuali ditinggal mati oleh pasangan
 Figur ayah / ibu semu
 Harmonisasi keluarga kurang
6. Penatalaksanaan
 Menjadi single parent adl hak asasi
 Lingkungan memberikan “ suport “
 Tetap memperhatikan tumbuh kembang anak anak

E. Perkawinan usia muda dan tua

 Umur kurang dari 15 tahun


Belum tercapai kematangan fisik, psikis, dan fungsi sosial dari calon ibu.
 Umur lebih dari 35 tahun
Perubahan yang terjadi karena proses menjadi tua dari jaringan alat reproduksi
dan jalan lahir, cenderung berakibat buruk pada kehamilan maupun persalinan,
bahkan kematian.

1. Faktor terjadi nikah mudah


a. Putus sekolah
b. Hubungan biologis
c. Ekonomi
d. Adat dan budaya
2. Dampak nikah muda
 Terjadi resiko buruk saat melahirkan karena kondisi fisik dari alat
reproduksi belum matang secara penuh
 Perbedaan pendapat dari dua otak yang berbeda, tentu ini sangat
sering terjadi entah dengan siapapun itu, karna tidak mungkin ada dua
otak yang persis sama. Di sini merupakan tantangan cukup berat dalam
mengontrol diri dan pasangan, bukan tak jarang terjadi perceraian karna
perbedaan pendapat yang tidak menemukan titik temu.
 Para wanita muda yang tidak terbiasa mengatasi urusan rumah tangga
dan pekerjaannya, akan lebih mudah mengalami depresi sehingga
banyak yang berakhir dengan pernikahan tidak bahagia.
 Kesulitan dalam membina tumbuh kembang anak, karena belum siap
untuk menjadi orang tua.
 Seringkali menjadi beban orang tua maupun keluarga, karena belum
mapan secara ekonomi.

3. Mencegah nikah mudah


 Sebaiknya remaja mengerti tujuan hidup mereka sendiri
 Mempunyai cita cita
 Remaja harus berpikiran terbuka
 Penguatan pengasuhan dalam keluarga sehingga anak bisa
menyaring hal positif dan negatif ketika diluar rumah
 Lingkungan harus yang positif
 Pemerintah harus lebih melatih dan memfasilitasi remaja untuk
menciptakan kreativitas

1. Faktor menikah tua


 Perasaan belum siap untuk menikah
 Sibuk dengan meraih cita cita
 Terlalu menikmati masa muda

2. Dampak menikah tua


 Peluang memperoleh anak lebih rendah
 Resiko kehamilan tinggi
 Resiko saat persalinan tinggi

Anda mungkin juga menyukai