Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Pengamatan
Sampel Larutan uji Hasil
NaOH Negatif
A
KI Negatif
NaOH Negatif
B
KI Positif
IV.2 Pembahasan
Merkuri (Hg) mulai dimanfaatkan dalam bidang kosmetik sebagai
salah satu zat pembuat sediaan kosmetik karena kemampuannya dalam
menghambat melanin pada permukaan kulit. Mercury mampu menjadikan
kulit menjadi putih mulus dalam waktu yang relatif singkat, akan tetapi zat
ini memberikan efek negatif bagi kesehatan, karena dapat terakumulasi
dibawah kulit.
Pada percobaan ini dilakukan identifikasi kandungan merkuri pada
dua sampel kosmetik yang berbeda untuk dilihat apakah pada kosmetik
tersebut mengandung merkuri atau tidak. Adapun sampel yang digunakan
yaitu sampel A dan sampel B. Langkah awal dalam melakukan percobaan
ini yaitu disiapkan alat dan bahan. Selanjutnya dibersihkan alat
menggunakan alkohol 70%. Menurut Darsono (1995), alkohol 70%
digunakan untuk menghilangkan bakteri atau mikroba yang masih
tertinggal pada alat.
Selanjutnya dibuat larutan uji KI dan larutan uji NaOH. Larutan
NaOH digunakan sebagai pereaksi pada sampel. Diambil sebanyak 0,4 gr
NaOH dan dilarutkan dengan aquades hingga volume 5 mL. Setelah itu
dibuat larutan aquaregia. Aquaregia dibuat dengan cara diambil 15 mL
HCl pekat dan ditambahkan dengan 5 mL HNO3.
Langkah selanjutnya dibuat larutan sampel yang akan diuji. Kedua
sampel ditimbang masing-masing 2 gr. Dilarutkan dengan air sejumlah 25
mL dan ditambahkan dengan aquaregia 10 mL pada masing-masing
sampel. Aquaregia digunakan untuk melarutkan logam-logam yang ada
pada cream. Sampel yang telah dilarutkan dipanaskan. Tujuan pemanasan
untuk mempercepat kelarutan. Karena salah satu faktor yang
mempengaruhi kelarutan adalah temperature. Sehingga dilakukan
pemanasan untuk mempercepat kelarutan pada sampel uji.
Adapun reaksi yang akan terjadi pada aqua regia dengan adanya
HNO3 akan membentuk reaksi dengan Hg. Seperti menurut Jamaluddin
(2016), Reaksi yang terjadi antar logammerkuri dengan HNO3 pekat
adalah :

Setelah itu sampel A dan sampel B dimasukkan ke dalam 3 tabung


reaksi. Kemudian ditambahkan larutan KI sebanyak 1-2 tetes pada salah
satu tabung. Fungsi penambahan KI untuk mengetahui apakah sampel
tersebut mengandung merkuri karena saat ditambahkan KI maka sampel
akan membentuk endapan merah.
Menurut Connors (1982), penambahan larutan KI untuk
mengetahui sampel teridentifikasi mengandung merkuri yang di tandai
dengan perubahan warna dan adanya endapan merah. Sedangkan menurut
Ibrahim (2016), Reaksi yang terjadi antara merkuri dengan kalium iodida :
Hg2++ 2KI HgI2 + 2K
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa sampel B positif
mengandung merkuri. Karena setelah ditambahkan dengan larutan KI
terjadi endapan merah. Sedangkan pada sampel A tidak terjadi perubahan
warna ketika ditambahkan dengan larutan KI.
Selanjutnya, sampel A dan B diuji menggunakan larutan uji NaOH.
menurut Munfarida, et al (2015), penggunaan NaOH karena NaOH dapat
mengendapkan suatu logam dalam larutan. Menurut Madania (2014), dan
menghasilkan reaksi berikut :
Hg2+(aq) + 2OH-(aq) --> HgO(s) + H2O(l)
Dari hasil percobaan, sampel A dan sampel B tidak terjadi
perubahan apapun ketika ditambahkan dengan larutan NaOH. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak teridentifikasi kandungan merkuri pada
sampel jika direaksikan menggunakan larutan NaOH.

Anda mungkin juga menyukai