Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HASIL LITERATUR REVIEW UNTUK UJIAN

PROPOSAL/HASIL KARYA TUILIS ILMIAH

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA SEDIAAN KRIM


PEMUTIH RACIKAN YANG BEREDAR DI PASAR SENTRAL KOTA
GORONTALO MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI
SERAPAN ATOM (SSA)

Oleh:

NURLELA MIOLO
NIM : 821316028

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
2019
Literatur Review 1
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Erariska, Subardi Bali, T. Abu Hanifah, Analisis
halaman kandungan logam timbal, kadmium dan merkuri
dalam krim pemutih wajah, halaman 123-129
Teori Kosmetik pada umumnya digunakan untuk tubuh
manusia dengan tujuan sebagai pembersih, kecantikan,
meningkatkan daya tarik atau mengubah penampilan
tanpa mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh.
Kosmetik saat ini sudah menjadi kebutuhan penting
bagi manusia. Kosmetik tidak hanya digunakan untuk
fungsi estetika, akan tetapi berperan dalam
penyembuhan dan perawatan kulit.
Banyak pilihan produk kosmetik agar wanita terlihat
lebih cantik. Salah satunya yaitu krim pemutih wajah
(Whitening Cream). Menurut Parengkuan dkk (2013)
krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan
atau bahan lainnya dengan khasiat bisa memutihkan
kulit atau memucatkan noda hitam pada kulit. Krim
pemutih wajah sangat bermanfaat bagi wajah yang
memiliki berbagai masalah di wajah, karena mampu
mengembalikan kecerahan kulit dan mengurangi
warna hitam pada wajah. Krim pemutih merupakan
salah satu jenis kosmetik yang sangat populer di
kalangan wanita, karena menjanjikan dapat
memutihkan atau menghaluskan wajah dalam waktu
yang singkat. Hal ini didukung dari iklan-iklan
kecantikan yang memberikan pengaruh besar terhadap
konsep cantik yang identik dengan kulit putih,
karenanya banyak masyarakat khususnya wanita yang
berburu produk tersebut untuk digunakan dengan
harapan mampu merubah penampilan menjadi cantik.
Mengingat, kosmetik khususnya krim pemutih
merupakan produk yang diformulasikan dari berbagai
bahan aktif dan bahan kimia yang akan bereaksi ketika
diaplikasikan pada jaringan kulit, maka keamanan
kosmetik dari bahan-bahan berbahaya perlu
diperhatikan. Belakangan, ditemukan banyak bahan
berbahaya yang terkandung dalam produk kosmetik di
pasaran. Bahan berbahaya ditemukan pada jenis
kosmetik pemutih, anti-aging dan beberapa kosmetik
dekoratif.
Keberadaan logam berat dalam produk krim pemutih
dapat membahayakan manusia. Kandungan logam
berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik
yang ditambahkan dengan sengaja atau tidak sengaja
sangat tidak dibenarkan karena logam berat tersebut
akan kontak dengan kulit secara langsung. Apabila
terabsorpsi, logam berat akan masuk kedalam darah
dan menyerang organ-organ tubuh sehingga
mengakibatkan berbagai penyakit. Logam berat yang
sering terdapat dalam kosmetik yaitu logam timbal,
kadmium, merkuri dan arsen.
Keamanan pada kosmetik dan produk perawatan
pribadi telah mendapat perhatian selama beberapa
tahun terakhir, karena kemungkinan sumber paparan
dari berbagai bahan kimia.
Metode Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SSA
Shimadzu tipe AA-2000, SSA-uap dingin Shimadzhu
tipe AA-6000, HCL Pb, Cd dan Hg, hot plate,
timbangan, labu ukur, kaca arloji, Beaker glass,
Erlenmeyer, pipet volume, botol polietilen, gelas ukur,
pipet tetes, spatula, Aluminium foil dan kertas
Whatman No.42.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel produk kosmetik dengan tiga merek berbeda
untuk jenis kosmetik krim pemutih wajah yang terdiri
dari krim siang dan krim malam yang dibeli secara
acak di Pasar Pekanbaru, Pb(NO3)2, Cd(NO3)2,
HgCl2, H2O2, HCl pekat, HNO3 pekat, H2SO4 pekat,
KMnO4, K2S2O8, Hidroksilamin-NaCl, SnCl2dan
akuades.
Peralatan SSA disiapkan dan dioptimalkan sesuai
dengan petunjuk penggunaannya. Larutan standar dan
sampel diukur absorbansinya dengan alat SSA,
kemudian dibuat kurva kalibrasi dengan memplotkan
antara konsentrasi standar dengan absorbansi yang
terukur oleh alat SSA. Koefisien regresi dihitung (R2
= 0,9975) dan dibuat persamaan regresi kurva
kalibrasi standar, konsentrasi sampel dihitung melalui
persamaan kurva kalibrasi.
Analisis data kadar logam Pb, Cd dan Hg dari hasil
analisis menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA) dan Spektrofotometer Serapan Atom-
Uap Dingin (AAS-Uap Dingin) akan disajikan dalam
bentuk tabel, diagram dan kurva kalibrasi.
Hasil Penelitian

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan logam Pb


tertinggi terdapat pada sampel krim pemutih wajah
siang C1 (34,91 μg/g), kandungan logam Cd tertinggi
ditemukan pada sampel krim pemutih wajah malam
C2 (1,55 μg/g) dan kandungan logam Hg tertinggi
ditunjukkan pada sampel krim pemutih wajah malam
B2 (4,18 μg/g).

Dari Gambar 1. dapat dijelaskan bahwa sampel krim


pemutih wajah siang dengan kode sampel C memiliki
kandungan logam Pb dan Cd tertinggi masing-masing
34,91 μg/g dan 0,95 μg/g. Kandungan logam Hg
tertinggi ditunjukkan oleh sampel krim pemutih wajah
siang dengan kode sampel B (2,41 μg/g). Kandungan
logam Hg paling kecil ditunjukkan oleh sampel krim
pemutih wajah siang kode sampel A (0,40 μg/g). Hal
ini diduga, selama proses produksi kemungkinan
terkontaminasi dari benda-benda yang mengandung
logam seperti wadah (tempat) yang digunakan, karena
umumnya alat yang digunakan pada saat proses
produksi terbuat dari logam (Mausavi dkk., 2013).
Sampel krim pemutih wajah A1, B1 dan B2 tidak
terdeteksi logam Pb, hal ini disebabkan kemungkinan
tidak mengandung atau tidak terkontaminasi logam
timbal.

Dari Gambar 2. dapat dijelaskan bahwa sampel krim


pemutih wajah malam dengan kode sampel C juga
memiliki kandungan logam Pb dan Cd paling tinggi
yaitu 18,32 μg/g dan 1,55 μg/g. Kandungan logam Hg
tertinggi ditunjukkan oleh sampel krim pemutih wajah
malam dengan kode sampel B (4,18 μg/g). Krim
pemutih wajah malam dengan kode sampel A dan B
memiliki kandungan logam Pb dan Cd paling kecil,
untuk logam Pb (2,88 μg/g dan tidak terdeteksi),
sedangkan untuk logam Cd (0,56 μg/g dan 0,36 μg/g).
Kandungan logam Hg terkecil ditunjukkan oleh
sampel krim pemutih wajah malam dengan kode
sampel A (0,40 μg/g). Tingginya kandungan logam
timbal dan kadmium kemungkinan disebabkan bahan
dasar pembuat kosmetik, karenakosmetik dibuat dari
berbagai bahan kimia (Piccinini dkk., 2013).
Penggunaan kosmetik yang terkontaminasi logam
berat sangat membahayakan kesehatan karena jika
digunakan dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkankerusakan pada kulit, seperti alergi,
iritasi bahkandapat menyebabkan kanker kulit
(Sekunder dkk., 2012).
Keterkaitan dengan Keterkaitan jurnal ini dengan Karya Tulis Ilmiah yang
Karya Tulis Ilmiah akan dibuat yaitu kesamaan tentang metode yang
digunakan untuk analisis kadar logam.
Ringkasan rancangan Hal yang membedakan jurnal ini dengan Karya Tulis
yang membedakan Ilmiah yang akan dibuat yaitu pada jurnal ini
dengan yang sudah menganalisis logam merkuri, kadmium dan timbal
ditulis pada jurnal pada sampel krim siang dan krim malam. Sedangkan
sebelumnya pada karya tulis yang akan dibuat hanya menganalisis
logam merkuri pada sampel krim racikan.
Paraf pembimbing 1

Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa

Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc Nurlela Miolo


NIP : 19770422 200604 1 003

Literatur Review 2
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Vina Juliana Anggraeni, Anne Yuliantini, Faridah
halaman Rahmawati, Analisis cemaran logam berat merkuri
dalam krim pemutih wajah yang beredar di pasar
tradisional menggunakan metode Spektrofotometri
Serapan Atom, halaman 44-50
Teori Sediaan kosmetik merupakan salah satu bagian dari
sediaan farmasetika yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat pada saat ini dan menjadi salah satu
kebutuhan untuk menunjang penampilan pada
aktivitas sehari-hari. Salah satu sediaan kosmetika
yang ditujukan untuk perawatan kulit yang pada saat
ini banyak beredar dipasaran dan masih banyak
digunakan oleh masyarakat adalah krim pemutih
wajah. Krim pemutih wajah merupakan salah satu dari
kosmetik yang saat ini banyak digunakan oleh
masyarakat, bukan hanya karena produknya yang
banyak terdapat di pasaran, tetapi juga karena dampak
dari pemakaian produk kosmetik tersebut yaitu dapat
memutihkan kulit.
Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM selama
tahun 2016 BPOM menyita sebanyak 9.071 jenis
kosmetika impor ilegal dan mengandung bahan
berbahaya. Bahan berbahaya yang teridentifikasi ada
di dalam produk tersebut antara lain merkuri,
hidrokinon, asam retinoat, serta bahan pewarna merah
K3, merah K10 dan sudan VI. Selain itu ditemukan
juga kosmetika mengandung bahan kimia obat yang
seharusnya tidak diperbolehkan terkandung dalam
kosmetika yaitu Klindamisin dan Teofilin.
Pada pemakaian krim pemutih wajah yang
mengandung merkuri dapat menimbulkan berbagai
hal, mulai dari perubahan warna kulit, alergi, iritasi
kulit serta pada pemakaian dengan dosis tinggi dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada otak, ginjal
dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan
jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan
muntah- muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta
merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker)
pada manusia (Alfian, 2016).
Penggunaan merkuri dan senyawanya dilarang dalam
kosmetika dengan pengecualian untuk bahan
phenylmercuric dalam bentuk garam (termasuk
borates) dengan batas maksimum sebesar 0,007%
(dihitung sebagai Hg) dan jika dicampur dengan
senyawa merkuri lain yang diizinkan dalam peraturan
ini, maka konsentrasi maksimum Hg tetap 0,007%
dengan batasan dan persyaratan lain yaitu hanya untuk
sediaan tata rias mata dan pembersih tata rias mata
dengan mencantumkan penandaan atau peringatan
“mengandung senyawa phenylmercury” sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Akan tetapi
penggunaan krim pemutih yang mengandung merkuri
masih banyak digunakan serta diperjualbelikan oleh
masyarakat.
Metode Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini antara
lain: pengambilan sampel, pengolahan sampel,
pembuatan larutan baku merkuri, pembuatan kurva
kalibrasi, validasi metode analisis dan analisis sampel.
Pengolahan sampel meliputi: persiapan sampel, proses
destruksi basah dan pembuatan sampel simulasi serta
destruksi sampel simulasi. Validasi metode analisis
yang dilakukan meliputi: penentuan batas deteksi,
batas kuantitasi, linearitas, uji akurasi dan presisi.
Selanjutnya dilakukan analisis kadar analit dalam
sampel.
Hasil Penelitian Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan sebagai uji pendahuluan
untuk mengetahui keberadaan logam merkuri dalam
krim pemutih wajah yang dijadikan sebagai sampel
dengan pereaksi warna.

Berdasarkan data hasil analisis kualitatif terhadap


sampel hasil destruksi dengan pereaksi KI dapat
dilihat pada Gambar 1 dan Tabel 1 dan dapat
disimpulkan bahwa sampel positif terdapat logam
merkuri.
Analisis Kuantitatif
Untuk memastikan bahwa metode analisis telah sesuai
dengan yang diharapkan dan akurat maka sebelum
menetapkan kadar suatu sampel dilakukan validasi
metode terlebih dahulu dan menyesuaikan kondisi
optimum pada alat Spektrofotometri Serapan Atom
yang memiliki beberapa parameter untuk logam
merkuri (Hg) yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Pengaturan alat SSA untuk logam Hg berbeda dengan


pengaturan pada logam lainnya seperti logam Pb,
perbedaan itu terletak pada proses atomisasinya.
Dimana pada logam Hg proses atomisasi dilakukan
tanpa nyala atau VGA (Vapor Generation Accessory).
Metode VGA ini bertujuan untuk menghindari
hilangnya logam merkuri (Hg) yang memiliki sifat
mudah menguap dan proses atomasi pada metode ini
dengan memakai bantuan pereduktan yaitu SnCl2 2%.
Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Hg2+ + SnCl2 Hg0 + Sn4+ + 2Cl- (Wahyu, 2015)
Kurva kalibrasi standar merkuri
Berdasarkan dari hasil pengukuran setiap konsentrasi
larutan standar merkuri kemudian dibuat persamaan
garis y = bx + a, dimana y adalah absorbansi, b adalah
nilai kemiringan, x adalah konsentrasi dan a adalah
intersep. Dari hasil pengukuran kurva standar merkuri
(Hg) tersebut maka diperoleh persamaan y =
0,016779x - 0,04377.
Penetapan kadar logam merkuri
Penetapan kadar dengan menggunakan
Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang
gelombang logam Hg yaitu 253,7 nm. Pada masing-
masing sampel dilakukan pengulangan sebanyak 3
kali. Adapun hasil kadar logam merkui (Hg) yang
terdapat pada krim pemutih wajah

Dari hasil ini dapat diketahui bahwa semua hasil


menunjukkan adanya kadar logam merkuri dan kadar
logam merkuri yang terkandung dalam semua sampel
berada diatas dari nilai ambang batas jika logam
merkuri tersebut dikatakan sebagai cemaran logam
berat dalam krim pemutih wajah yang telah ditetapkan
oleh Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2011 yang kemudian
mengalami perubahan dan telah diatur dalam
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 Tentang
Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat
dalam Kosmetika yang dalam peraturan tersebut
dijelaskan bahwa persyaratan cemaran logam berat
dalam kosmetika untuk merkuri (Hg) adalah tidak
boleh lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/L (1 bpj).
Adanya logam merkuri yang terkandung dalam krim
pemutih wajah ini baik dikatakan sebagai cemaran
ataupun dengan sengaja ditambahkan oleh produsen
untuk menarik masyarakat karena efek yang
dihasilkan dilarang penggunaannya karena dapat
membahayakan kesehatan meskipun dalam
konsentrasi yang kecil.
Keterkaitan dengan Keterkaitan jurnal ini dengan Karya Tulis Ilmiah yang
Karya Tulis Ilmiah akan dibuat yaitu kesamaan tentang metode yang
digunakan untuk analisis kadar logam yaitu metode
spektrofotometri serapan atom
Ringkasan rancangan Hal yang membedakan jurnal ini dengan Karya Tulis
yang membedakan Ilmiah yang akan dibuat yaitu pada jurnal ini
dengan yang sudah menganalisis logam merkuri menggunakan destruksi
ditulis pada jurnal basah pada preparasi sampel. Sedangkan pada karya
sebelumnya tulis yang akan dibuat hanya menggunakan uji warna.
Paraf pembimbing 1
Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa

Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc Nurlela Miolo


NIP : 19770422 200604 1 003
Literatur Review 3
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Veisy M. Walangitan, Johnly A. Rorong, Sri Sudewi,
halaman Analisis merkuri (Hg) pada krim pemutih wajah yang
beredar di Kota Manado, halaman 348 -353
Teori Menurut Food and Drug Administration (FDA), badan
yang mengatur industri kosmetika, kosmetika adalah
produk yang digunakan oleh manusia untuk
membersihkan, mempercantik, mempromosikan daya
tarik, atau mengubah penampilan tanpa mempengaruhi
struktur atau fungsi tubuh. Selain itu pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1175/MENKES/PER/VIII/2010 Bab 1 Pasal 1
dituliskan bahwa kosmetika adalah bahan atau sediaan
yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital
bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut
terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik (FDA, 2014 ; BPOM RI, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh YPKKI (Yayasan
Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia) dari
20 merk dagang produk kosmetik yang dijadikan
sampel yang diteliti menunjukkan ada lima merk
dagang kosmetik pemutih wajah yang telah terdaftar
BPOM tetapi masih mengandung merkuri, meskipun
kadarnya kecil (Rina, 2007).
Uap merkuri (Hg) sangat berbahaya karena beracun
apabila terhirup dan masuk ke dalam darah
selanjutnya ke otak dan akan merusak jaringan otak.
Merkuri merupakan bahan aktif yang ditambahkan
dalam krim pemutih yang dapat menghambat
pembentukan melanin pada kulit. Tetapi berdasarkan
hasil penelitian, bahan tersebut memiliki efek toksik
yang berbahaya. Pemakaian merkuri (Hg) dalam krim
pemutih dapat menimbulkan berbagai hal (reaksi
negatif), mulai dari perubahan warna kulit yang pada
akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada
kulit, alergi, iritasi pada kulit, serta pemakaian dalam
dosis tinggi dapat menyebabkan kelainan pada ginjal,
kerusakan permanen pada otak dan gangguan
perkembangan janin (Rina, 2007).
Penggunaan merkuri pada produk krim pemutih wajah
dapat membahayakan kesehatan penggunanya. Logam
ini dapat terakumulasi pada organ tubuh, dan
merupakan salah satu logam berat yang sangat
beracun.
Pemakaian krim pemutih yang mengandung merkuri
akan menjadikan kulit putih mulus, namun kemudian
akan mengendap di bawah kulit dan setelah bertahun-
tahun kulit akan menjadi biru kehitaman bahkan dapat
memicu timbulnya kanker. Mengingat bahaya logam
toksik dalam tubuh perlu dilakukan penelitian logam
toksik dalam krim pemutih wajah. Krim yang banyak
beredar dipasaran dijual dengan harga terjangkau oleh
masyarakat luas dan memberikan efek memutihkan
yang cepat. Tetapi krim tersebut biasanya tidak
mencantumkan kandungan bahan kimia, penandaan,
peringatan, efek samping, dan tanggal kedaluwarsa
(Parengkuan, 2013).
Metode Analisis Kualitatif
Sejumlah 1 mL larutan uji ditambahkan 1-2 tetes
larutan K I 0,5 N, diamati dengan saksama. Hasil
menunjukkan positif jika terjadi endapan merah
orange pada sampel yang di uji.
Analisis Kuantitatif
Preparasi Sampel
5 g sampel krim dituangkan ke labu ukur 125 mL.
Kemudian sampel dicampurkan dengan asam nitrat,
hidrogen peroksida, dan panas. Larutan yang sudah
tercampur yang kemudian dianalisis dengan metode
spektrometri massa atau atom. Ion konsentrat logam
yang ditentukan dilaporkan dalam mikrogram / liter
(mikrog / L).
Metode Analisis
Sampel 100 hingga 2000 mL dituangkan langsung ke
botol yang dibersihkan khusus, menggunakan teknik
penanganan sampel yang dirancang khusus untuk
pengumpulan merkuri. Selanjutnya untuk Hg yang
terlarut, sampel disaring melalui filter kapsul 0,45
mikrometer sebelum preservasi. Kemudian sampel
preversed dengan menambahkan 5 mL / L dari pretest
12 N HCl. Setelah oksidasi, sampel secara berurutan
direduksi dengan NH2OH. HCL untuk
menghancurkan bromin berlebih, kemudian Hg ionik
dikurangi dengan SnCl2 untuk mengubah Hg (II)
menjadi volatil Hg (0). Hg (0) dipisahkan dari larutan
dengan melewatkan sampel melalui pemisah gas / cair
dan membersihkan dengan argon gas kemurnian
tinggi. Hg masuk ke aliran gas inert yang membawa
Hg yang dilepaskan (0) ke dalam sel dari spektrometer
fluoresensi atom uap-dingin (CV AFS) untuk deteksi.
Konsentrasi Hg ditentukan oleh spektrometer
fluoresensi atom pada 245,7 nm.
Hasil Penelitian Analisis Kualitatif
Analisis merkuri dalam sediaan krim pemutih wajah
menggunakan enam sampel yaitu sampel A, B, C, D,
dan E. Keenam sampel ini terdapat 2 sampel yang
menunjukkan positif terjadi endapan merah orange.

Analisis Kuantitatif
Hasil analisis merkuri (Hg) pada sediaan krim pemutih
wajah dengan menggunakan metode Mercury
Analyzer. Enam sampel yaitu sampel A, B, C, D, E,
dan F yang telah dipreparasi kemudian dilakukan
pengukuran dengan menggunakan Mercury Analyzer
dengan panjang gelombang 245,7 nm.
Analisis merkuri pada krim pemutih wajah yang
beredar di pasaran kota manado dengan menggunakan
sampel A, B, C, D, E, F dilakukan uji indikator warna
sebagai analisis kualitatif dengan metode Mercury
Analyzer. Penelitian uji warna dilakukan dengan
menambahkan 1-2 tetes larutan KI 0,5 N untuk
mengetahui sampel teridentifikasi mengandung
merkuri yang di tandai dengan terjadi endapan merah
orange, dan dari keenam sampel yang diuji terdapat 4
sampel yang positif mengandung merkuri. Dan untuk
membuktikan secara jelas, masih di lakukan analisis
kuantitatif menggunakan Mercury Analyzer dengan
panjang gelombang 245,7 nm.
Dari analisis kuantitatif ini memberikan hasil bahwa
ada 2 sampel yang positif mengandung merkuri.
Sampel tersebut adalah sampel yang beredar luas di
pasaran, juga tidak memiliki nomor batch, nomor
BPOM, serta tidak juga memiliki komposisi dalam
kemasan, namun masih beredar di masyarakat.

Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 2 sampel krim


pemutih yang mengandung merkuri dalam analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Kadar merkuri yang
didapatkan dari sampel krim pemutih wajah yang
diteliti D=229,38 ppm dan F=101,17 ppm.
Keterkaitan dengan Keterkaitan jurnal ini dengan Karya Tulis Ilmiah yang
Karya Tulis Ilmiah akan dibuat yaitu kesamaan tentang metode pada
analisis kualitatif
Ringkasan rancangan Hal yang membedakan jurnal ini dengan Karya Tulis
yang membedakan Ilmiah yang akan dibuat yaitu pada jurnal ini
dengan yang sudah menganalisis kadar logam merkuri menggunakan
ditulis pada jurnal metode Mercury Analizer. Sedangkan pada karya tulis
sebelumnya yang akan dibuat menggunakan metode
Spektrofometer Serapan Atom.
Paraf pembimbing 1

Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa

Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc Nurlela Miolo


NIP : 19770422 200604 1 003
Literatur Review 4
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Fatma Ariska Trisnawati, Cicik Herlina Yulianti,
halaman Tamara Gusti Ebtavanny, Identifikasi kandungan
merkuri pada beberapa krim pemutih yang beredar di
pasaran (Studi dilakukan di pasar DTC Wonokromo
Surabaya), halaman 35-40
Teori Radiasi sinar ultraviolet yang berasal dari matahari
dapat menimbulkan efek negatif yaitu menyebabkan
berbagai permasalahan pada kulit. Bahaya yang
ditimbulkan yaitu kelainan kulit mulai dari
kemerahan, noda-noda hitam, penuaan dini,
kekeringan, keriput, sampai kanker kulit. Untuk
mengatasi berbagai masalah kulit tersebut diperlukan
adanya perawatan menggunakan kosmetik. Kosmetika
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia. Kosmetik
saat ini sudah menjadi kebutuhan penting bagi
manusia, karena penggunaannya selalu digunakan
secara rutin dan terus-menerus. Tujuan utama
penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah
untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik
melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan
perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari
kerusakan sinar ultra violet, polusi dan faktor
lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara
umum membantu seseorang lebih menikmati dan
menghargai hidup (Kusantati dkk, 2008; Tranggono
dan Fatma Latifah, 2014).
Bahan aktif yang biasanya digunakan dalam krim
pemutih salah satunya adalah merkuri. Merkuri
disebut juga air raksa atau hydrargyrum yang
merupakan elemen kimia dengan simbol Hg dan
termasuk dalam golongan logam berat dengan bentuk
cair dan berwarna keperakan. Merkuri merupakan
salah satu bahan aktif yang sering ditambahkan dalam
krim pemutih. Menurut Dr. Retno I.S Tranggono,
Sp.KK merkuri direkomendasikan sebagai bahan
pemutih kulit karena berpotensi sebagai bahan
pereduksi (pemucat) warna kulit dengan daya pemutih
terhadap kulit yang sangat kuat. Ion merkuri dianggap
dapat menghambat sintesis melamin pigmen kulit di
sel melanosit (Sembel, 2015; Li Wang and Hong
Zhang, 2011).
Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia nomor
HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 persyaratan
logam berat jenis merkuri (Hg) adalah tidak lebih dari
1 mg/kg atau 1mg/L (1ppm). Senyawa merkuri akan
kontak dengan kulit secara langsung sehingga mudah
terabsorpsi masuk ke dalam darah dan mengakibatkan
reaksi iritasi yang berlangsung cukup cepat
diantaranya dapat membuat kulit terbakar, menjadi
hitam, dan bahkan dapat berkembang menjadi kanker
kulit. Merkuri yang terakumulasi di dalam organ tubuh
merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan
kematian (BPOM RI, 2011; BPOM RI, 2007).
Metode Analisa Kualitatif
Pengujian Sampel Dengan Reaksi Warna
Sejumlah 5 mL larutan uji ditambah 1-2 tetes larutan
Kalium lodida 0,5 N perlahan melalui dinding tabung
reaksi. Jika sampel positif mengandung merkuri maka
akan terbentuk endapan merah jingga.
Analisa Kuantitatif
Ditimbang 2 g sampel dalam bentuk padatan,
kemudian tambahkan dengan asam nitrat pekat
sebanyak 5-10 mL dalam erlenmeyer. Tambahkan
volume larutan menjadi 100 mL dengan aquadest.
Masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar isi 100
mL. Dari larutan tersebut, pipet sebanyak 10 mL dan
masukan ke dalam labu takar yang lain. Lalu
tambahkan volumenya hingga 100 mL dengan larutan
HNO3 0,1 N. Pipet larutan sebanyak 0,1 mL dan
masukan ke dalam masing-masing labu takar yang
sudah dinomori terlebih dahulu. Tambahkan ke
dalamnya larutan HNO3 0,1 N hingga volume masing-
masing 100 mL. Lalu tambahkan larutan HCl sampai
menghasilkan pH 2 - 3. Nyalakan instrumen pengukur
Spektrofotometer serapan Atom dan selanjutnya atur
panjang gelombang resonansi merkuri, yaitu 253,7
nm. Catat hasil pengukuran larutan sampel.
Hasil Penelitian Penelitian secara kualitatif pada tahap pertama adalah
pembuatan larutan baku kalium iodida 0,5 N dan
preparasi sampel. Tahap selanjutnya adalah ekstraksi
sampel menggunakan metode digesti basah dengan
cara menguapkan sampel yang telah ditambahkan
aqua regia diatas penangas air di dalam lemari asam
sampai hampir kering selama ± 15 menit. Pada sisa
penguapan ditambahkan aquadest kemudian
dipanaskan sebentar, dinginkan dan disaring.
Selanjutnya sampel direaksikan dengan Kalium Iodida
dengan meneteskan 1-2 tetes di dalam tabung reaksi
dan mengamati endapan yang terbentuk. Dari
penelitian yang dilakukan secara kualitatif didapatkan
hasil yang ditampilkan pada tabel 1 dan 2.

Berdasarkan tabel penelitian kualitatif tersebut dapat


diketahui bahwa varian A1 dan A2 positif
mengandung merkuri sehingga perlu dilakukan uji
kuantitatif untuk mengetahui kadarnya.
Berdasarkan hasil data yang tertera pada tabel 3,
menunjukkan bahwa sampel yang tidak memiliki
nomor regitrasi BPOM semuanya negatif merkuri dan
untuk sampel yang memiliki nomor registrasi BPOM
dengan varian A1 dan A2 diperoleh hasil kadar yang
cukup besar yaitu dengan kadar A1 adalah 224,05 ±
0,35 mg/kg. Sedangkan untuk varian A2 adalah
188,20 ± 0,28 mg/kg. Hasil tersebut tentu saja tidak
sesuai dan jauh melebihi batas persyaratan yang telah
ditetapkan Pemerintah Indonesia oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
nomor HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 bahwa
persyaratan logam berat jenis merkuri (Hg) adalah
tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/L (1 ppm).
Keterkaitan dengan Keterkaitan jurnal ini dengan Karya Tulis Ilmiah yang
Karya Tulis Ilmiah akan dibuat yaitu kesamaan tentang metode yang
digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis
kuantitatif.
Ringkasan rancangan Hal yang membedakan jurnal ini dengan Karya Tulis
yang membedakan Ilmiah yang akan dibuat yaitu pada jurnal ini
dengan yang sudah menganalisis sampel krim pemutih wajah yang
ditulis pada jurnal memiliki izin edar BPOM dan yang tidak memiliki
sebelumnya izin BPOM. Sedangkan karya tulis yang akan dibuat
yaitu menggunakan sampel krim pemutih wajah
racikan yang tidak memiliki izin edar BPOM.
Paraf pembimbing 1

Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa

Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc Nurlela Miolo


NIP : 19770422 200604 1 003
Literatur Review 5
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Thomas Murphy, Sereyrath Lim, Srei Pisei Huong,
halaman Kim Irvine, Stephane Bayen, Barry C. Kelly, Kenneth
Wilson, Application of Handheld X-Ray Fluorescence
Analyzers to Identify Mercury in Skin-Whitening
Creams in Cambodia, halaman 21-31
Teori Merkuri adalah logam beracun yang, bahkan dalam
konsentrasi rendah, dapat merusak kesuburan,
menekan sistem kekebalan tubuh, merusak ginjal,
menyebabkan kerusakan saraf, dan mengganggu
pembelajaran.1, Seringkali, potensi dampak kesehatan
akibat kontaminasi merkuri dinilai dengan
menggunakan manusia. rambut atau darah. Bidang
visual yang menurun dilaporkan untuk orang yang
memiliki konsentrasi merkuri di rambut mereka yang
berkisar antara 7 dan 20 μg / g.
Salah satu sumber kontaminasi merkuri yang
terdokumentasi dengan baik adalah krim pemutih
kulit, di mana logam berat kadang-kadang
ditambahkan untuk memblokir produksi melanin dan
dengan demikian menghasilkan kulit yang lebih putih.
Sementara krim kulit yang mengandung merkuri ini
merupakan masalah kesehatan internasional, 14-21
Murphy et al. menemukan pada 2007 dan 2008 bahwa
sekitar sepertiga dari krim pemutih kulit untuk dijual
di pasar Phnom Penh mengandung lebih dari 2.000
μg / g merkuri, jauh lebih tinggi daripada Amerika
Serikat dan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara
(ASEAN) pedoman 1 μg / g.
Kekhawatiran global terhadap keracunan merkuri
telah memicu undang-undang baru oleh banyak
pemerintah besar, yang dipimpin oleh Amerika Serikat
dan Uni Eropa (UE), untuk mengendalikan
perdagangan merkuri dan membuat pedoman untuk
tingkat kosmetiknya. Pedoman UE adalah 70 μg / g,
27 Kanada mengusulkan pedoman untuk merkuri
dalam kosmetik 3 μg / g, 28 dan sebagai anggota
ASEAN, Kamboja telah menyetujui pedoman asosiasi
1 μg / g. Setiap perusahaan yang menjual krim kulit di
Kamboja harus mendaftarkan konten produk mereka
ke Kementerian Kesehatan dan beberapa pelanggar
terburuk telah dilarang. Namun, Kamboja saat ini
tidak memiliki sumber daya untuk secara cermat
memantau situasi dan menegakkan peraturan.
Unit fluoresensi X-ray genggam (XRF) dapat menjadi
jawaban yang hemat biaya dan mudah digunakan
untuk masalah pemantauan yang dihadapi oleh
Kamboja dan negara-negara yang kekurangan sumber
daya yang serupa. XFR telah digunakan selama
beberapa dekade di laboratorium untuk menganalisis
merkuri dalam krim pemutih kulit tetapi hanya baru-
baru ini unit XRF genggam memiliki kepekaan untuk
mendeteksi logam pada konsentrasi yang cukup
rendah agar berguna di lapangan.
Analisis XRF didasarkan pada pengukuran sinar-X
sekunder, atau fluoresen yang dipancarkan dari sampel
yang disinari dengan sinar-X berenergi tinggi. Ketika
bahan bersemangat dengan sinar-X, mereka bisa
menjadi terionisasi. Jika energi radiasi cukup untuk
mengusir elektron dalam, atom menjadi tidak stabil
dan elektron luar menggantikan elektron dalam yang
hilang. Energi kemudian dilepaskan karena penurunan
energi ikat dari orbit elektron-dalam dibandingkan
dengan yang di luar. Karena elemen memiliki tanda
tangan energi fotonik yang khas, sinar-X fluoresen
yang dihasilkan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi elemen spesifik yang ada dalam
sampel
Metode Unit XRF genggam digunakan untuk mengukur kadar
merkuri total 676 krim pemutih wajah.
Analisis XRF didasarkan pada pengukuran sinar-X
sekunder, atau fluoresen yang dipancarkan dari sampel
yang disinari dengan sinar-X berenergi tinggi. Analisis
XRF banyak digunakan dalam mendeteksi logam
beracun dalam mainan. Unit XRF genggam dapat
dengan cepat menilai kandungan logam sampel di
lapangan dengan persiapan minimal dan prosesnya
tidak merusak sampel.
Analisis
Unit XRF Niton XL3t genggam (Thermo Fisher
Scientific, Waltham, MA) yang digunakan dalam
penelitian ini memungkinkan untuk membaca krim
kulit 30 detik tanpa ekstraksi dan persiapan sampel
minimal. Untuk kulit krim, alat analisis XRF
digunakan dalam mode plastik dengan algoritma dan
kalibrasi. Alat analisis XRF memiliki algoritma
bawaan untuk menghitung standar deviasi individu
analisis. Perhitungan statistik lainnya dilakukan
dengan Microsoft Excel perangkat lunak.
Hasil Penelitian Hasil konsentrasi merkuri pada sampel yang
dikumpulkan berada pada level di bawah batas deteksi
untuk XRF analisis dengan menggunakan rata-rata 11
krim pemutih kulit dikumpulkan di Phnom Penh,
diproses oleh CVAAS dan mengandung kurang dari
20 μg / g merkuri.19 Menggunakan mean dari 1,86
μg / g, rata-rata aritmatika dan standar deviasi yang
terkontaminasi produk di klinik pendidikan di
Indonesia 2011/2012 adalah 456 μg / g dan 2088 μg /
g merkuri. Aritmatika berarti merkuriisi 15,9% sampel
yang mengandung merkuri yang terukur adalah 2821
± 4483 μg / g dengan median 891 μg / g (n = 98).
Sepertiga (64 dari 186) krim yang diproduksi oleh
kecantikan khusus toko-toko, terkontaminasi secara
terukur dengan merkuri, mis. mengandung lebih
banyak dari 20 μg / g merkuri. Selain dari 186 toko
kecantikan krim, ada 273 iklan produk dianalisis.
Dalam 417 sampel produk komersial, 218 diwakili
hanya sekali. Dalam bagian, proporsi produk tunggal
yang tinggi ini mencerminkan keragaman merek dari
satu produser terkenal tetapi terutama mencerminkan
sejumlah besar barang palsu merek meniru produk
yang dikenal.
Dari 22 merek krim yang dikumpulkan langsung dari
pasar, hanya 9 yang diduplikasi di klinik pendidikan.
Sekitar 16% krim pemutihan yang terkumpul
mengandung lebih dari 20 ug / g merkuri. Dengan
konsentrasi tertinggi adalah sekitar 35.000 ug / g.
Sepertiga dari sampel yang dibuat khusus atau
dimodifikasi oleh toko-toko kecantikan yang
mengandung lebih dari 20 ug / g merkuri.
Keterkaitan dengan Keterkaitan jurnal ini dengan Karya Tulis Ilmiah yang
Karya Tulis Ilmiah akan dibuat yaitu kesamaan tentang analisis merkuri
pada krim pemutih wajah.
Ringkasan rancangan Hal yang membedakan jurnal ini dengan Karya Tulis
yang membedakan Ilmiah yang akan dibuat yaitu pada jurnal ini
dengan yang sudah menganalisis logam merkuri menggunakan metode
ditulis pada jurnal analisis XRF. Sedangkan pada karya tulis yang akan
sebelumnya dibuat menganalisis logam merkuri menggunakan
metode Spektrofotometri Serapan Atom
Paraf pembimbing 1

Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa

Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc Nurlela Miolo


NIP : 19770422 200604 1 003
Literatur Review 6
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Dhia Eldin Elhag , Heba Omer Osman, Ali Aboel
halaman Dahab, Investigation of Mercury Content in Cosmetic
Products by Using Direct Mercury Analyzer, halaman
205-212
Teori Produk pemutih adalah preparat komersial yang
mengandung bahan kimia yang menghasilkan pemutih
efek pada kulit manusia. Mekanisme tindakan mereka
berlangsung melalui interupsi sintesis melanin- yang
bertindak untuk mengurangi efek sinar matahari pada
kulit manusia. Fungsi dari ditambahkan bahan kimia
ke krim pemutih adalah untuk mengangkat sel kulit
mati. Merkuri bias menghambat produksi melanin dan
mengurangi jumlah melanin yang dihasilkan1.
Penggunaan merkuri dalam kosmetik mengambil dua
bentuk kimia: anorganik dan organik. Merkuri
anorganik yang terjadi sebagai garam merkuri mono
dan divalen dan merkuri amoniak adalah contohnya.
Bentuk kedua senyawa merkuri organik yang pada
dasarnya digunakan sebagai pengawet kosmetik mis.
Fenil garam merkuri2.
Semua bahan ini telah dilaporkan menyebabkan efek
samping yang serius. Air raksa diserap melalui kulit
ke dalam aliran darah dan terakumulasi dalam hati.
Jumlah yang diserap bervariasi sesuai dengan bentuk
kimia merkuri dan yang lainnya
Karena keracunan merkuri, Administrasi Makanan dan
Obat Amerika Serikat7 (AS FDA) pada tahun 1992
menetapkan nilai kurang dari 1 ppm untuk merkuri
dalam kosmetik. Banyak penelitian telah dilakukan
untuk mengidentifikasi dan mengukur merkuri dalam
sediaan kosmetik dan kadar merkuri yang sangat
tinggi terdeteksi.
Metode Konsentrasi larutan standar stok merkuri 1000μg / Kg,
HCl (37%), Air yang sangat murni (bebas gangguan).
Peralatan
Alat analisis merkuri otomatis DMA-80 (Milestone,
Inc.). Kompresor untuk oksigen kemurnian tinggi
pemasok (Milestone, Inc.). Neraca analitik, kapasitas
maks 220g, (Sartorius 00578, Deutschland).
Penyusunan Standar Kalibrasi
Serangkaian pengenceran yang mencakup berbagai
konsentrasi merkuri dibuat dari solusi stok dan HCl
(37%) sesuai dengan protokol.
Prinsip Pengoperasian Penganalisa Merkuri
Langsung DMA-80
Penganalisa merkuri langsung DMA-80 adalah teknik
khusus yang digunakan untuk kuantifikasi merkuri
dalam berbagai jenis sampel. Pertama sampel
dikeringkan dan didekomposisi secara termal dalam
tungku di hadapan oksigen. Setelah langkah ini,
sampel dibawa ke tempat yang selanjutnya dibakar
dan didekomposisi menjadi a
bagian katalis di mana halogen, nitrogen, sulfur oksida
dihilangkan. Uap merkuri terperangkap secara selektif
oleh dan amalgamator dan kemudian diarahkan ke set
serapan atom di garis merkuri (253,7 nm).
Kuantifikasi merkuri dicapai dengan menggunakan
standar eksternal metode kurva kalibrasi.
Hasil Penelitian

Dari delapan sampel yang dikumpulkan hanya satu


sampel tidak mengandung merkuri, dan hanya dua
sampel di bawah batas yang dinyatakan oleh
Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (US
FDA) yaitu kurang dari 1 ppm. Konsentrasi merkuri
tertinggi 3.373 ppm ditemukan di Melano free diikuti
oleh krim Amaluco (3,198 ppm). Konsentrasi merkuri
yang paling sedikit ditemukan 0,035 ppm dalam krim
Fair and Lovely. Patut dicatat bahwa dalam semua
krim pemutih kulit yang diteliti tidak ada label yang
menunjukkan keberadaan konten merkuri.
Keterkaitan dengan Keterkaitan jurnal ini dengan Karya Tulis Ilmiah yang
Karya Tulis Ilmiah akan dibuat yaitu kesamaan tentang logam yang
dianalisis pada krim pemutih wajah.
Ringkasan rancangan Hal yang membedakan jurnal ini dengan Karya Tulis
yang membedakan Ilmiah yang akan dibuat yaitu pada jurnal ini
dengan yang sudah menganalisis logam merkuri menggunakan metode
ditulis pada jurnal analisis merkuri otomatis DMA-80. Sedangkan pada
sebelumnya karya tulis yang akan dibuat menggunakan metode
spektrofometri serapan atom.
Paraf pembimbing 1
Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa

Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc Nurlela Miolo


NIP : 19770422 200604 1 003
Literatur Review 7
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Claudia P. Peregrino, Myriam V. Moreno, Silvia V.
halaman Miranda, Alma D. Rubio and Luz O. Leal, Mercury
Levels in Locally Manufactured Mexican Skin-
Lightening Creams, halaman 2516-2523
Teori Merkuri terkenal karena toksisitasnya. Ini
didistribusikan secara luas di lingkungan secara alami
dan sumber antropogenik. Sumber utama
antropogenik adalah pertambangan, pertanian, dan
industri. Namun demikian, rute paparan merkuri yang
baru dan kurang dieksplorasi, seperti keberadaannya
dalam kosmetik. Kosmetik digunakan setiap hari
dengan catatan keamanan yang baik, tetapi pewarna
make-up sangat mengandung logam beracun seperti
timbal, merkuri dan kadmium oksida berada di pasar
kosmetik sampai awal abad ke-20.
Meskipun bahaya paparan merkuri terkenal, krim kulit
yang mengandung merkuri sangat luas tersedia di
apotek dan toko alat kecantikan di Meksiko. Label
pada beberapa produk ini tidak tentukan bahannya,
sehingga konsumen tidak punya pilihan untuk memilih
produk yang cocok.
Mereka terutama digunakan oleh wanita untuk efek
pencerah kulit mereka. Krim bernama kecantikan
"Crema de belleza Manning", diproduksi dan
dipasarkan di Meksiko, memiliki kandungan merkuri
yang tinggi. Analisis menunjukkan bahwa krim kulit
mengandung 6 hingga 10% merkuri (I) klorida.
Frekuensi penggunaannya memiliki dampak serius
pada kesehatan konsumen, dan penjualannya dilarang
secara permanen. Air raksa Garam menghambat
pembentukan melanin dengan bersaing dengan
tembaga dalam aksi enzim tirosinase. Sementara
konsumsi oral yang tidak disengaja cenderung menjadi
rute paparan yang lebih signifikan, garam anorganik
mudah diserap melalui kulit dan diekskresikan melalui
ginjal. Ini dapat menghasilkan perubahan kulit seperti
luka bakar wajah dan perubahan warna.
FDA AS bertanggung jawab untuk memeriksa
keamanan produk dan bahan-bahan mereka sebelum
memperkenalkan mereka ke pasar di perusahaan
kosmetik. Peraturan Meksiko menetapkan daftar zat
terlarang dan terbatas dalam formulasi kosmetik,
termasuk merkuri dan Senyawa sebagai aditif
terlarang. Namun demikian, fenil merkuri dan
garamnya serta thimerosal, diizinkan sebagai
pengawet kosmetik hanya dalam rias mata hingga
merkuri maksimum yang diijinkan konsentrasi 0,007%
(b / v), sedangkan sebagai aditif warna, merkuri dan
senyawanya diizinkan hingga 1 ppm
Metode Metode ini ditentukan dengan mengukur dua krim
sebagai bahan referensi, "Milagro whitening cream"
(RM-1) dan “krim pemutih Arambula” (RM-2),
dengan kandungan merkuri rata-rata yang sesuai
sebelumnya dianalisis oleh laboratorium lain
menggunakan AAS dan ICP-OES (digabungkan
secara induktif spektrometri emisi optik-plasma).
Empat belas sampel dari masing-masing bahan
referensi dianalisis. Konsentrasi merkuri rata-rata yang
dilaporkan untuk RM-1 adalah 35.267 ± 787 ppm (n =
14), dengan deviasi standar relatif (RSD) 2,2%,
sedangkan kandungan merkuri rata-rata RM-2 adalah
12.342 ± 435 ppm (n = 14) dengan RSD 3,5%. 0,25 g
sampel ditimbang dan 8 mL HNO3 dan 2 mL H2O2
ditambahkan. Dilakukan dalam dua siklus: 35 menit,
600 W, 200 ° C dan 10 menit, 600 W, 100 ° C.
Hasil Penelitian

Keakuratan teknik diuji dengan analisis dua krim


pemutih yang digunakan sebagai bahan referensi dan
dijelaskan dalam Bagian 2.2, yaitu, RM-1 dan RM-2,
yang merupakan merkuri rata-rata isinya masing-
masing 35.267 ± 787 dan 12.342 ± 435 ppm. Nilai
yang diperoleh untuk penentuan Hg adalah 35.824 ±
1.639 untuk RM-1 dan 12.035 ± 824 untuk RM-2,
dengan pemulihan Hg masing-masing 102% dan 98%.
Hasil penentuan merkuri dari krim pemutih wajah
ditunjukkan pada Tabel 1. Terlihat, kandungan
merkuri dari sepuluh krim yang dianalisis kurang dari
batas deteksi metode yang digunakan CV-AAS (0,005
ppm). Namun, kandungan merkuri dari enam krim
wajah lainnya bervariasi 878 dan 36.000 ppm. Nilai-
nilai ini sangat tinggi dan mewakili bahaya kesehatan
yang serius. Itu konsentrasi merkuri lebih dari enam
kali ditemukan dalam laporan lain yang dijelaskan
dalam literatur, seperti yang dilaporkan oleh Al-Saleh
et al. dan Uram et al. Produksi merkuri tinggi konten
krim dilakukan di Meksiko, kecuali untuk "Drula
whitening cream", yang dibuat di Jerman. Konsentrasi
merkuri tertinggi ditemukan pada krim "Milagro" dan
"X" tidak diketahui. Pada label "Milagro" dinyatakan
bahwa produk tersebut dibuat di Meksiko, tetapi
pabrikan dan alamatnya tidak diindikasikan. Peraturan
Meksiko telah dilanggar, tidak hanya karena
konsentrasi merkuri yang tinggi ditemukan di krim
pemutih kulit, tetapi juga dengan label dan pemasaran
produk kosmetik ini.
Keterkaitan dengan Keterkaitan jurnal ini dengan Karya Tulis Ilmiah yang
Karya Tulis Ilmiah akan dibuat yaitu kesamaan tentang metode yang
digunakan untuk analisis kadar logam.
Ringkasan rancangan Hal yang membedakan jurnal ini dengan Karya Tulis
yang membedakan Ilmiah yang akan dibuat yaitu pada jurnal ini
dengan yang sudah menganalisis logam merkuri pada sediaan krim lokal.
ditulis pada jurnal Sedangkan pada karya tulis yang akan dibuat
sebelumnya menggunakan krim racikan.
Paraf pembimbing 1

Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa

Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc Nurlela Miolo


NIP : 19770422 200604 1 003

Anda mungkin juga menyukai