Oleh:
NURLELA MIOLO
NIM : 821316028
Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa
Literatur Review 2
Judul KTI Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim
Pemutih Racikan Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota
Gorontalo Menggunakan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Nama Mahasiswa / Nurlela Miolo/821316028
NIM
Pembimbing 1 Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc
Pembimbing 2 Nur Ain Thomas, S.Si., M.Si., Apt
Penulis, judul jurnal, Vina Juliana Anggraeni, Anne Yuliantini, Faridah
halaman Rahmawati, Analisis cemaran logam berat merkuri
dalam krim pemutih wajah yang beredar di pasar
tradisional menggunakan metode Spektrofotometri
Serapan Atom, halaman 44-50
Teori Sediaan kosmetik merupakan salah satu bagian dari
sediaan farmasetika yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat pada saat ini dan menjadi salah satu
kebutuhan untuk menunjang penampilan pada
aktivitas sehari-hari. Salah satu sediaan kosmetika
yang ditujukan untuk perawatan kulit yang pada saat
ini banyak beredar dipasaran dan masih banyak
digunakan oleh masyarakat adalah krim pemutih
wajah. Krim pemutih wajah merupakan salah satu dari
kosmetik yang saat ini banyak digunakan oleh
masyarakat, bukan hanya karena produknya yang
banyak terdapat di pasaran, tetapi juga karena dampak
dari pemakaian produk kosmetik tersebut yaitu dapat
memutihkan kulit.
Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM selama
tahun 2016 BPOM menyita sebanyak 9.071 jenis
kosmetika impor ilegal dan mengandung bahan
berbahaya. Bahan berbahaya yang teridentifikasi ada
di dalam produk tersebut antara lain merkuri,
hidrokinon, asam retinoat, serta bahan pewarna merah
K3, merah K10 dan sudan VI. Selain itu ditemukan
juga kosmetika mengandung bahan kimia obat yang
seharusnya tidak diperbolehkan terkandung dalam
kosmetika yaitu Klindamisin dan Teofilin.
Pada pemakaian krim pemutih wajah yang
mengandung merkuri dapat menimbulkan berbagai
hal, mulai dari perubahan warna kulit, alergi, iritasi
kulit serta pada pemakaian dengan dosis tinggi dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada otak, ginjal
dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan
jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan
muntah- muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta
merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker)
pada manusia (Alfian, 2016).
Penggunaan merkuri dan senyawanya dilarang dalam
kosmetika dengan pengecualian untuk bahan
phenylmercuric dalam bentuk garam (termasuk
borates) dengan batas maksimum sebesar 0,007%
(dihitung sebagai Hg) dan jika dicampur dengan
senyawa merkuri lain yang diizinkan dalam peraturan
ini, maka konsentrasi maksimum Hg tetap 0,007%
dengan batasan dan persyaratan lain yaitu hanya untuk
sediaan tata rias mata dan pembersih tata rias mata
dengan mencantumkan penandaan atau peringatan
“mengandung senyawa phenylmercury” sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Akan tetapi
penggunaan krim pemutih yang mengandung merkuri
masih banyak digunakan serta diperjualbelikan oleh
masyarakat.
Metode Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini antara
lain: pengambilan sampel, pengolahan sampel,
pembuatan larutan baku merkuri, pembuatan kurva
kalibrasi, validasi metode analisis dan analisis sampel.
Pengolahan sampel meliputi: persiapan sampel, proses
destruksi basah dan pembuatan sampel simulasi serta
destruksi sampel simulasi. Validasi metode analisis
yang dilakukan meliputi: penentuan batas deteksi,
batas kuantitasi, linearitas, uji akurasi dan presisi.
Selanjutnya dilakukan analisis kadar analit dalam
sampel.
Hasil Penelitian Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan sebagai uji pendahuluan
untuk mengetahui keberadaan logam merkuri dalam
krim pemutih wajah yang dijadikan sebagai sampel
dengan pereaksi warna.
Analisis Kuantitatif
Hasil analisis merkuri (Hg) pada sediaan krim pemutih
wajah dengan menggunakan metode Mercury
Analyzer. Enam sampel yaitu sampel A, B, C, D, E,
dan F yang telah dipreparasi kemudian dilakukan
pengukuran dengan menggunakan Mercury Analyzer
dengan panjang gelombang 245,7 nm.
Analisis merkuri pada krim pemutih wajah yang
beredar di pasaran kota manado dengan menggunakan
sampel A, B, C, D, E, F dilakukan uji indikator warna
sebagai analisis kualitatif dengan metode Mercury
Analyzer. Penelitian uji warna dilakukan dengan
menambahkan 1-2 tetes larutan KI 0,5 N untuk
mengetahui sampel teridentifikasi mengandung
merkuri yang di tandai dengan terjadi endapan merah
orange, dan dari keenam sampel yang diuji terdapat 4
sampel yang positif mengandung merkuri. Dan untuk
membuktikan secara jelas, masih di lakukan analisis
kuantitatif menggunakan Mercury Analyzer dengan
panjang gelombang 245,7 nm.
Dari analisis kuantitatif ini memberikan hasil bahwa
ada 2 sampel yang positif mengandung merkuri.
Sampel tersebut adalah sampel yang beredar luas di
pasaran, juga tidak memiliki nomor batch, nomor
BPOM, serta tidak juga memiliki komposisi dalam
kemasan, namun masih beredar di masyarakat.
Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa
Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa
Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa
Mengetahui
Dosen Pembimbing 1 Mahasiswa