Anda di halaman 1dari 6

1. Apa yang menyebabkan PMI bergeser ke kiri?

(TETAN)
Pada saat pemeriksaan fisik, terdapat salah satu pemeriksaan dada untuk menentukan titik
impuls maksimal pada jantung atau PMI (Point maximal impulse). PMI (Point maximal impulse)
ini normalnya terletak di ruang interkostal kelima di garis midclavicular. Namun, pada pasien
dengan penurunan fungsi sistolik, PMI sering bergeser ke lateral, menyebar, dan
dipertahankan. Perpindahan lateral PMI (ke kiri) : Biasanya terlihat pada jantung yang
membesar (juga terlihat pada efusi pleura kanan besar, pneumotoraks ketegangan kanan dan
fibrosis paru sisi kiri). Sebagai alternatif, pada pasien dengan fungsi sistolik normal atau
disfungsi diastolik, PMI tidak bergeser dan mungkin hiperdinamik. PMI tidak mungkin untuk
mendiagnosis secara kesatuan, tetapi bisa menjadi bagian informasi penting dalam
“penjumlahan aljabar Boolean” Dr. Cheitlin, yang mengarah pada diagnosis gagal jantung,
apakah sistolik atau diastolik . Oleh karena itu, PMI harus dilakukan sebagai bagian rutin dari
setiap pemeriksaan fisik, tetapi mungkin sangat penting pada pasien yang mengalami gagal
jantung.
Pada kasus disebutkan bahwa pasien menderita hipertensi. Hal ini juga dapat menjadi
penyebab dari bergesernya PMI, dimana tekanan darah yang tinggi menyebabkan volume
darah meningkat dan terjadi penyempitan pembuluh darah. Selain itu, pasien juga diidentifikasi
memiliki riwayat hiperkolesterolemia, dimana kolesterol dalam darah yang tinggi juga dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini membuat
jantung harus bekerja lebih keras untuk menyuplai darah/oksigen ke seluruh tubuh dan apabila
terjadi terus menerus maka dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel jantung (pembesaran bilik
jantung) sehingga terjadilah pergeseran PMI ke arah lateral atau kiri. Selain itu, dalam kasus ini
disebutkan adanya hepatomegali, menyebabkan terjadinya distensi JVP dan terdapat sumbatan
di arteri koroner kiri yang dapat menyebabkan pembesaran otot jantung sehingga
menyebabkan pergeseran PMI ke kiri.

2. Apa korelasi antara kaki pasien bengkak dengan kondisi gagal jantung?
Pembengkakan disebabkan edema pitting +2 yang disebabkan adanya ejection fraktion EF
yang kurang sehingga fungsi ginjal menjadi kurang maksimal dan cairan dalam vaskular tidak
terabsorpsi. Terjadinya gagal jantung disebabkan lemahnya pompa jantung hingga
menyebabkan perlambatan aliran darah imbas dari aliran darah yang melambat adlah
penumpukan bagian tubuh bawah yaitu kaki. Dibagian gagal jantung sisi kanan yaitu dependent
edema pada bagian ekremitas bawah
edema berkaitan dengan GAGAL JANTUNG KANAN ATAU KIRI??
3. Mengapa ketika palpasi dalam abdomen teraba hepatomegali, dan apa hubungannya
dengan gagal jantung?
Hepatomegali adalah suatu kondisi dimana ukuran hepar membesar dari ukuran normalnya,
tanda nya seseorang mengalami hepatomegali salah satunya perut membesar sehingga saat
dipalpasi akan teraba hepar membesar. Hepatomegali merupakan salah satu gejala dari gagal
jantung, namun tidak bisa dipastikan semua yang mengalami hepatomegali itu mengalami
gagal jantung. Pada saat gagal jantung, terjadi penurunan kemampuan jantung kanan dalam
memompa darah yang mengakibatkan terjadinya penimbunan darah pada atrium kanan, vena
kava, dan sirkulasi besar yang tentunya yang mengirim darah ke hepar. Penimbunan tersebut
menyebabkan terjadinya hepatomegali.
4. Pada riwayat kesehatan terdahulu pasien menjalani two-vessel coronary artery bypass
surgery 4,5 tahun yang lalu, apakah ada efek samping yang ditimbulkan sehingga pasien
mengalami kondisi yang sekarang?
Two vessel coronary artery bypass surgery merupakan tindakan yang dilakukan pada
klien yang mengalami PJK dimana adanya plak yang menumpuk di dalam arteri koroner yang
menyebabkan penyumbatan aliran darah pada jantung. Operasi ini dilakukan dengan
mengambil pembuluh arteri atau vena dari bagian tubuh lain yang kemudian akan ditempelkan
dari pembuluh darah besar (aorta) ke pembuluh darah arteri koroner sehingga menciptakan
adanya jalan baru dan darah yang kaya akan oksigen dapat dialirkan ke sekitar penyumbatan
ke otot jantung.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah efek samping umum dari operasi seperti :
- ketidaknyamanan atau gatal akibat sayatan penyembuhan
- Pembengkakan area dimana arteri atau vena diangkat untuk pencangkokan
- Nyeri otot atau sesak di bahu dan punggung atas
- Kelelahan, perubahan suasana hati atau depresi
- Masalah tidur ata kehilangan nafsu makan
- Sembelit
- Nyeri dada di sekitar sayatan tulang dada (biasa pada prosedur (Coronary Artey Bypass
Grift) CABG tradisional)
Efek samping ini biasanya akan hilang 4-6 minggu setelah operasi, tapi pada (Coronary Artery
Bypass Grift) CABG tradisional memerlukan 6-12 minggu atau lebih.
Ada beberapa resiko dari coronary artery bypass surgery yaitu :
- Pendarahan selama atau setelah operasi
- Gumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau masalah paru
paru
- Infeksi di tempat sayatan
- Radang paru paru
- Masalah pernapasan
- Pankreatitis
Pada kasus dilihat bahwa pasien mengalami hipertensi sejak 2 tahun lalu, dan dengan riwayat
pasien juga pernah melakukan CABG maka ditakutkan adanya resiko timbul komplikasi stroke.

5. Apakah ada pemeriksaan khusus atau lanjutan, atau diagnostik dari kasus diatas?
- Tes Kolesterol
- Cek elektrolit serum karena pada kondisi pasien ditemukan tanda-tanda hipervolemia
- EKG dan Ekokardiografi untuk mengetahui etiologi pencetus gagal jantung
- AGD (PAO2 FCO2 ) Dalam darah gangguan pertukaran gas, dengan mengambil darah
dari arteri
- Ekokardiografi
Pemeriksaan laboratorium rutin pada pasien diduga gagal jantung adalah darah perifer
lengkap (hemo-globin, leukosit, trombosit), elektrolit, kreatinin, laju filtrasi glomerulus
(GFR), glukosa, tes fungsi hati dan urinalisis
- SGOT SGPT
6. Patofisiologi kasus diatas?

7. Intervensi keperawatan pada kasus diatas?


a. Penurunan curah jantung b.d ketidakmampuan jantung memompakan sejumlah darah untuk
mencukupi kebutuhan jaringan tubuh
Intervensi :
Perawatan jantung, Manajemen jalan nafas, monitor tanda-tanda vital, manajemen disritmia
b. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler alveolus.
Intervensi :
Intervensi utama : pemantauan respirasi, terapi oksigen
Intervensi pendukung : manajemen jalan nafas
c. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
Intervensi :
Intervensi utama : manajemen energi, terapi aktivitas
Intervensi pendukung : dukungan tidur
d. Hipervolemia b.d Gangguan aliran balik vena
Intervensi :
Intervensi utama : manajemen hipervolemia, pemantauan cairan
e. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis keengganan untuk makan.
Intervensi :
Intervensi utama : manajemen nutrisi
Intervensi pendungkung : pemantauan nutrisi, manajemen gangguan makan
f. Ketidak patuhan
Intervensi utama : dukungan kepatuhan program pengobatan, promosi kesadaran diri
Intervensi pendukung :
8. Paroksismal?
Anoreksia msh krg tepat
Paroksismal dispnea nokturnal
Paroksismal : sudden, uncontrolled yang artinya muncul secara tiba-tiba atau tidak dapat
dikontrol/diprediksi
Dispnea : sesak napas
Nokturnal : coming at night/active at night datang pada malam hari/aktif pada malam hari
Dispnea paroksismal nokturnal, istilah ini mengacu pada episode akut sesak nafas yang hebat
dan batuk yang umumnya terjadi pada malam hari dan membangunkan pasien dari tidur. Gejala
ini mungkin disertai dengan batuk atau mengi, kemungkinan karena peningkatan tekanan pada
arteri bronchial menyebabkan kompresi saluran napas.

Anoreksia adalah eating disorder/gangguan makan yang menyebabkan nafsu makan berkurang
secara nyata atau keengganan total untuk makan. Saya juga sempet baca ya jawaban dari
tetan yang menjelaskan bahwa anoreksia itu gangguan akan yang ditandai dengan berat badan
berlebih, sebetulnya yang dimaksud tetan itu adalah anoreksia nervosa yang mana anoreksia
nervosa itu adalah suatu anoreksia yang ditandai dengan rasa takut yang tidak normal akan
kenaikan berat badan, itu membuat orang menjadi kelaparan dan menjadi sangat kurus lebih ke
gangguan citra diri merasa bahwa dirinya selalu gemuk dan tidak cukup kurus, biasanya
perubahan hidup/peristiwa traumatis dapat dikaitkan dengan perkembangan penyakit.

9. Crackles bilateral
Adventitious lung sounds:

1. Wheezes
2. Crackles
3. Squeak
4. Pleural rub
5. Stridor

Crackles adalah suara paru-paru adventif yang terputus-putus, meledak, dan nonmusik yang biasanya
terdengar saat inspirasi dan kadang-kadang selama ekspirasi. Crackles biasanya diklasifikasikan sebagai
ronki halus dan kasar berdasarkan durasi, kenyaringan, nada, waktu dalam siklus pernapasan, dan
hubungannya dengan batuk dan perubahan posisi tubuh.

10. Kriteria pitting edema??


Pitting edema merupakan edema yang menyisakan lubang kecil atau cekungan setelah
dilakukan penekanan menggunakan jari tangan. Lubang tersebut diakibatkan oleh pergerakan
cairan dari intravaskular ke ruang interstisial. Terdapat 4 kriteria atau skala pitting edema yaitu
- Skala 1+ diberikan jika kedalaman cengukang sebesar 2mm atau nyaris tidak bisa
terdeteksi.
- Skala +2 diberikan jika kedalaman cekungan sebesar 2-4mm.
- Skala +3 diberikan jika kedalaman cekungan sebesar 5-7mm
- Skala +4 diberikan jika kedalaman cekungan lebih dari 7mm

11. interpretasikan hasil pemeriksaan yg ada pada kasus !


❖ Dalam menginterpretasikan Chest x-Ray / Rontgen Dada bagian jantung harus memahami
3 kondisi
1. Situs : kedudukan jantung normal yaitu letaknya ditengah. Berada pada hemithorax
kiri sedangkan fundus lambung berada di abdomen sisi kiri ini disebut situs solitus
(situs normal/ mesoversi)
2. Besar jantung : Menentukan besar jantung dilakukan dengan cara membandingkan
batas jantung kiri ditambah batas jantung kanan dibagi dengan batas rongga thorax
dikali 100% perhitungan ini disebut CTR. CTR Normalnya < 50% Pada posisi PA
(posteroanterior) < 60% dengan posisi foto yang diambil Anteriorposterior ketika
posisi ini gambaran jantung tampak lebih besar, scapula tertutup.
Pada kasus terdapat hasil Chest X-Ray : Cardio Thoracic ratio 64% yang artinya
menunjukkan adanya pembesaran jantung. Ini bisa terjadi dikarenakan saat kondisi
hipertensi jantung memompa dengan sangat keras sehingga membuat otot jantung
mengalami pembesaran.
3. Batas jantung : untuk membantu memahami segmen pada jantung untuk
mengetahui jenis kelainan. Mudahnya batas kiri jantung dari bawah adalah A-P-A-L
yaitu : Aortic knop, Pulmonal Konus, Appendil atrium kiri , Left ventrikel. Sedangkan
yang kanan S-A-A-R-A merupakan kepanjangan : Superior vena cava, Aorta
asenden, Azygus vena dan RA yaitu Right Atrium. Jika orang hipertensi ventrikel
kirinya membesar
❖ Chest X-Ray/ Rontgent dada paru\

Ada dua hal penting yang harus diperhatikanaskular paru


1. Pembuluh darah vena pada foto thorax normal tidak tampak jelas kecuali bila
ada bendungan misalnya gagal jantung ini akan terlihat corakan vaskular pasru
keatas yang dikenal dengan cepalisasi. Pada kondisi berlanjut bendungan ini
akan memenuhi lapang paru sehingga terlihat gambaran putig seperti kupu-kupu
yang di sebut edema paru.
Maka dari hasil rontgent kasus diatas tertera dengan hasil bilateral pulmonari
edema yang artinya tampak telihat edema pada kedua paru. Ini bisa jadi
dikarenakan meningkatnya aliran balik ke pembuluh darah paru dari bilik kiri
jantung akibat gangguan pompa jantung kiri
2. Parenkim paru, ini biasanya melnandakan kelainan pada fibrosisi, kerusakan
alveoli paru, tumor paru dll.

12. Mengapa kemampuan duduk di tempat tidur hanya 1 jam??


Posisi pasien yang duduk di tepi tempat tidur merupakan upaya yang dilakukan untuk
mengurangi/ mengatasi sesak yang timbul karena PND (paroksismal noturnal dispnea). Upaya
lain yang bisa dilakukan adalah dengan posisi kepala ditinggikan dengan menggunakan bantal
dan tidur dengan posisi semifowler (30° atau 45°) (Mosby, 2009). Duduk di tepi tempat tidur ini
akan menyebabkan asupan oksigen kembali membaik sehingga proses respirasi akan kembali
normal dan menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik (Melanie, 2011).
Pada kasus ditemukan pulmonary edema yang jika pasien tidur dalam posisi baring
terlentang akan menyebabkan cairan memenuhi rongga paru-paru dan mengakibatkan sesak
napas saat tidur.
Namun, untuk kenapa hanya dalam waktu 1 jamnya saya belum menemukan
jawabannya
Gagal jantung terdapat klsifikasi

Apakah betul atorvastatin meningkatkan LDL??


REFERENSI

SURYONO, S. Interpretasi Foto Thorax pada Penyakit Jantung (Interpretation of X-Rays in Cardiac).

Sarkar M, Madabhavi I, Niranjan N, Dogra M. Auscultation of the respiratory system. Ann Thorac Med.
2015;10(3):158-168. doi:10.4103/1817-1737.160831

Anda mungkin juga menyukai