Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN

PROGRAM SINAU BARENG (PSB)

DI MASA PANDEMI COVID-


19 2020/2021
TAHUN PELAJARAN

YAYASAN DARUL FALAH DENOK


SMP DARUL FALAH LUMAJANG
NSS : 202052110131 NPSN : 20554695
Jl. KH. Noer Khotib Denok – Lumajang 67351
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya,
Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur akhirnya dapat
menyelesaikan Buku “Panduan Penyelenggaraan Program Sinau Bareng (PSB) di Era
New Normal”.
Penyelenggaraan Program Sinau Bareng (PSB) di New Normal dengan latar
belakang (1) adanya keinginan dan antusiasme yang tinggi dari siswa dan orang tua/wali
siswa, agar siswa dapat segera kembali belajar di sekolah masing-masing; (2)
pembelajaran tatap muka di sekolah pada jenjang PAUD/SD/SMP dilakukan secara
terbatas dan hati-hati dengan menjadikan prinsip keselamatan jiwa dan raga seluruh
warga belajar beserta keluarganya sebagai prinsip utama, melalui penerapan sepenuhnya
protokol kesehatan penyebaran Covid-19; (3) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Lumajang bersama Kepala PAUD/SD/SMP akan berkordinasi dengan Satuan Tugas
Covid-19 setempat terkait dengan rencana penyelenggaraan Program Sinau Bareng
(PSB) di sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan fasilitasi; (4)
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, sekolah, dan masyarakat secara bersama-sama
menjaga marwah institusi pendidikan dengan menghindarkan sekolah dari stigma negatif
(negative framing) oleh media massa dan media sosial; (5) Penyelenggaraan Program
Sinau Bareng (PSB) untuk jenjang PAUD/SD/SMP akan dilaksanakan melalui perpaduan
dengan pembelajaran dari rumah dalam jaringan/online dan luar jaringan/offline,
sehingga siswa akan dijadwalkan secara bergantian untuk hadir di sekolah; (6) Jadwal
penyelenggaraan pembelajaran Program Sinau Bareng (PSB) direncanakan dilakukan
secara bertahap sesuai kondisi dan kesiapan sekolah masing-masing untuk menerapkan
protokol kesehatan serta mengindahkan sepenuhnya hasil koordinasi dengan Satuan
Tugas Covid-19 setempat.
Untuk mendukung pelaksanaan Program Sinau Bareng (PSB) tersebut, SMP
Darul Falah Lumajang menyusun “Pedoman Program Sinau Bareng”.

Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan ini. Panduan ini juga menjadi acuan satuan pendidikan saat
melaksanakan pembelajaran Program Sinau Bareng (PSB) berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang diatur di dalamnya. Prinsip utama dalam pembelajaran Program Sinau
Bareng (PSB) adalah kesehatan dan keselamatan seluruh peserta didik, kepala sekolah,
pendidik, tenaga kependidikan, dan keluarganya. Diharapkan kehadiran panduan ini dapat
memberikan manfaat, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui bagaimana
kebijakan pemerintah Kabupaten Lumajang terhadap pembelajaran Program Sinau Bareng
(PSB) pada era new normal.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat memberikan manfaat positif
dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran di Kabupaten Lumajang.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan adanya keinginan dan antusiasme yang tinggi dari siswa dan orang tua/wali siswa,
agar siswa dapat segera kembali belajar di sekolah masing-masing, Pemerintah Kabupaten bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten beserta Satuan Tugas Covid-19 membuat Program Sinau
Bareng (PSB) dengan menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan himbauan
satuan tugas covid-19.
Untuk mendukung program yang direncanakan oleh pemerintah kabupaten dan dinas
pendidikan kabupaten, SMP Darul Falah Lumajang merencanakan untuk melaksanakan Program
Sinau Bareng (PSB) sesuai dengan ketentuan dan protokol kesehatan.

B. Dasar
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus;
2. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 tahun 2019 tentang
Penyerderhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran;
3. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19);
4. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus
Disease (Covid-19);
5. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor
018/H/Kr/2020 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus;
6. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tanggal 9 Agustus 2020 tentang Uji coba
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Timur.
7. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang No.
8. 420/4220/427.41/2020 tentang Kebijakan Kegiatan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-
19.
9. Surat edaran kepala dinas pendidikan dan kebudayaan tanggal 10 Nopember 2020, nomer
420/6606/427.41/2020 tentang pelaksanaan program sinau bareng secara serentak sejak
12 Nopember 2020, serta panduan pelaksanaan program sinau bareng.
10. Rapat Dinas Guru Karyawan dan Komite, pada hari Senin tanggal 10 Nopember 2020
C. Tujuan

Tujuan penyusunan Pedoman Program Sinau Bareng (PSB) ini adalah :


1. Menjadi pedoman kepada Tim Program Sinau Bareng (PSB) tahun pelajaran 2020/2021
2. Melaksanakan program kurikulum di masa khusus tahun pelajaran 2020/2021
3. Sebagai bagian dari pertanggung jawaban Panitia yang ada.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM SINAU BARENG (PSB)

A. Masa Pelaksanaan Program Sinau Bareng (PSB)


Pembelajaran Program Sinau Bareng (PSB) di SMP Darul Falah Lumajang dilaksanakan
sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan Program Sinau Bareng (PSB) dilakukan secara terbatas dan hati-hati
dengan memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Dinas Pendidikan
Kabupaten dan Satuan Tugas Covid-19
2) Penyelenggaraan Program Sinau Bareng (PSB) akan dilaksanakan melalui perpaduan
dengan pembelajaran dari rumah dalam jaringan/online dan luar jaringan/offline, sehingga
siswa akan dijadwalkan secara bergantian untuk hadir ke sekolah.
3) Jadwal Program Sinau Bareng (PSB) akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Januari
2021 sesuai dengan kondisi dan kesiapan sekolah
4) Jadwal Sinau Bareng mengenai jumlah hari dalam seminggu disesuaikan dengan kondisi
sekolah dan persetujuan pondok pesantren dengan alokasi waktu disesuaikan dengan
keadaan new normal.
5) Evaluasi hasil uji coba Program Sinau Bareng (PSB) digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran pada masa transisi dan new normal.
6) Bagi anak-anak yang tidak diijinkan oleh orang tua untuk hadir ke sekolah, tetap
menggunakan pembelajaran jarak jauh.

B. Prosedur Pembelajaran Program Sinau Bareng (PSB) di SMP Darul Falah Lumajang
Pembelajaran Program Sinau Bareng (PSB) di SMP Darul Falah Lumajang dilakukan
dengan memperhatikan protokol kesehatan dengan membudidayakan pola hidup bersih dan sehat
dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan menggunakan prosedur sebagai
berikut.
Perihal Pelaksanaan
Waktu Dilaksanakan mulai pada awal Semester Genap Tahun Pelajaran
2020/2021

Kondisi Kelas Minimal jaga jarak 1,5 meter dan maksimal peserta didik per
kelas:
8 anak per shift

 Dilaksankan pada hari Senin sampai Kamis


Jumlah  Dibagi menjadi 2 shift dengan alokasi waktu 90 menit per shift
Hari dan  Dimulai dari pukul 07.30 sampai 11.00
Jam Pembelajaran  Bagi siswa yang tidak diperbolehkan hadir ke sekolah tetap
melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
dengan
pembagian  Hari Jumat dan Sabtu digunakan sebagai refleksi dan evaluasi
Rombongan PSB dan PJJ
Belajar (shift)
Perilaku Wajib 1. Menggunakan masker 3 atau 2 lapis yang di dalamnya
di
Seluruh diisi tisu dengan baik, serta diganti setelah digunakan
Lingkungan selama 4 jam/lembab
Satuan Pendidikan 2. Cuci tangan menggunakan sabun (CTPS) dengan air
mengalir atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer)
3. Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan
kontak fisik, seperti bersalaman dan cium tangan.
4. Menerapkan etika batuk/bersin
5. Siswa melaksanakan pembelajaran Program Sinau bareng
(PSB) dengan memakai seragam sekolah seperti biasa
Kondisi Medis 1. Sehat dan jika mengidap penyakit penyerta (comorbid)
Warga Satuan harus dalam kondisi terkontrol.
Pendidikan 2. Tidak memiliki gejala Covid-19, termasuk pada orang yang
serumah dengan warga satuan Pendidikan
Kantin Tidak diperbolehkan. Warga satuan pendidikan disarankan
membawa sendiri makanan/minuman gizi seimbang
Kegiatan Olahraga Tidak diperbolehkan di satuan pendidikan, namun disarankan
dan tetap melakukan aktivitas fisik di rumah
Ekstrakurikuler

BAB III
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. TIM PROGRAM SINAU BARENG, PSIKOSOSIAL, DAN TATA RUANG


1. Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama dan
pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok dalam rombongan belajar sesuai
dengan
ketentuan pada masa transisi dan disesuaikan dengan kondisi sekolah.
2. Melakukan pengaturan tata letak ruangan dengan memperhatikan:
a. jarak antar-orang duduk dan berdiri atau mengantri minimal 1,5 (satu koma lima)
meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area ruang kelas, kantin,
tempat ibadah, lokasi antar/jemput peserta didik, ruang pendidik, kantor dan tata
usaha, perpustakaan, dan koperasi;
b. kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi yang baik.
c. melakukan pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga. Jika
tidak memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalurdi
lorong/koridor dan tangga.
d. menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi warga satuan pendidikan
yang terstigma COVID-19 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
e. mempersiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial bagi seluruh warga
satuan pendidikan dengan tata cara:
1) menugaskan guru Bimbingan Konseling (BK) atau wali kelas atau Pendidik
lainnya sebagai penanggung jawab dukungan psikososial di satuan pendidikan;
2) mendata kontak layanan dukungan psikososial:
a) pusat panggilan 119 ext 8;
b) Himpunan Psikologi Indonesia, http://bit.lv/bantuanpsikologi;
c) Perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa indonesia,
1. https://www.pdskji.org/home;
d) Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) 1500-771,
i.tepsa.indonesia@gmail.com;
e) dinas sosial atau dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan

B. TIM KESEHATAN, KEBERSIHAN, DAN KEAMANAN


1. Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan Kesehatan warga satuan pendidikan.
a. Pemantauan kesehatan berfokus kepada gej ala umum seperti:
1) suhu badan =37,3°C;
2) batuk;
3) sesak nafas;
4) sakit tenggorokan; dan/atau
5) pilek.
b. Pemantauan dilaksanakan setiap hari sebelum memasuki gerbang satuan pendidikan
oleh tim kesehatan.
c. Jika warga satuan pendidikan memiliki gejala umum sebagaimana dimaksud pada
angka 1), wajib diminta untuk kembali ke rumah untuk melakukanisolasi mandiri
selama 14 (empat belas) hari. Jika gejala memburuk dibawake fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.
d. Jika warga satuan pendidikan teridentifikasi ada Riwayat kontak dengan orang
terkonfirmasi positif COVID-19, maka tim kesehatan satuanpendidikan:
1) menghubungi orang tua/wali/narahubung darurat dari warga satuan pendidikan
agar membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat;
2) melaporkan kepada kepala satuan pendidikan.
e. Jika terdapat orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan teridentifikasi
gejala COVID-19, maka tim kesehatan satuan pendidikan:
1) Melaporakan kepada kepala satuan pendidikan; dan
2) meminta warga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat
belas) hari.
f. Jika terdapat warga satuan pendidikan yang tidak hadir karena sakit dan memiliki
gejala umum sebagaimana dimaksud pada angka 1), maka tim:
1) melaporkan kepada kepala satuan pendidikan dan Puskesmas; dan
2) meminta warga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat
belas) hari.
g. Pemantauan periode isolasi mandiri untuk semua warga satuan pendidikan yang
diminta melakukan isolasi mandiri.
h. Rekapitulasi hasil pemantauan kesehatan dan ketidakhadiran warga satuan
pendidikan dilaporkan setiap hari kepada kepala satuan pendidikan.
2. Memberikan informasi kepada kepala satuan pendidikan terkait kebutuhan penyediaan
sarana prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai pada daftar periksa.
3. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di satuan pendidikan setiap hari selama 1 (satu)
minggu sebelum penyelenggaraan Program Program Sinau Bareng (PSB) dimulai dan
dilanjutkan setiap hari selama pelaksanaan Program Sinau Bareng (PSB), antara lain
pada lantai, pegangan tangga, meja dan kursi, pegangan pintu, toilet, sarana CTPS
dengan air mengalir, alat peraga/edukasi, computer dan papantik, alat pendukung
pembelajaran, tombol lift, ventilasi buatan atau AC, danfasilitas lainnya.
4. Membuat prosedur pengaturan pedagang kaki lima dan warung makanan di sekitar
lingkungan satuan pendidikan:
a. pada masa pelaksanaan Program Sinau Bareng (PSB), pedagang kaki lima dan
warung di dalam atau sekitar satuan pendidikan dilarang beroperasi;
b. tim berkoordinasi dengan aparatur daerah setempat untuk mendapatkan bantuan
dalam pengawasan dan penertiban pedagang kaki lima yang ada disekitar satuan
pendidikan.

C. TIM HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)


1. Melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di lingkungan satuan
pendidikan, khususnya orang tua/wali peserta didik, terkait:
a. tanggal mulainya pelaksanaan Program Sinau Bareng (PSB) di satuan pendidikan
beserta tahapannya, pembagian rombongan belajar dan jadwalpembelajaran per
rombongan belajar;
b. metode pembelajaran yang akan digunakan;
c. langkah pengendalian penyebaran COVID-19 di tingkat satuan pendidikan;
d. hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik dan orang tua/wali peserta didik;
e. keterlibatan masyarakat di sekitar satuan pendidikan.

BAB IV
PROTOKOL KESEHATAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SINAU BARENG
DI SMP DARUL FALAH LUMAJANG

Ada sejumlah protokol kesehatan yang wajib dipenuhi oleh siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran.

A. Protokol Kesehatan Umum Sekolah Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Sekolah


1) Skrining kesehatan bagi guru, tenaga kependidikan dan siswa untuk memastikan kondisi
kesehatannya
2) Menyiapkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan standar protokol kesehatan
3) Menyiapkan media sosialisasi and edukasi pencegahan Covid-19 untuk warga sekolah
4) Pengaturan jarak dengan prinsip social distancing dan physical distancing
5) Mengajak warga sekolah untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
6) Mengajak warga sekolah untuk senantiasa berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan
Yang Maha Esa

B. Protokol Kesehatan Berangkat dari Pondok menuju ke Sekolah


1) Sebelum berangkat, pihak pengasuh memastikan bahwa siswa dalam kondisi sehat (suhu
normal, tidak batuk, tidak pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan
atau keluhan lain). Hal ini berlaku pula untuk Guru dan Tenaga Kependidikan.
2) Pakaian yang dikenakan dalam keadaan bersih.
3) Mengenakan masker
4) Sampai di lingkungan sekolah dilaksanakan pemeriksaan oleh pihak sekolah mulai suhu
tubuh, kelengkapan masker dan dilanjutkan dengan cuci tangan atau pemakaian hand
sanitizer.

C. Protokol Kesehatan Untuk Siswa Selama Di Sekolah: Di Lingkungan Sekolah


1) Selalu mengenakan masker
2) Selalu menjaga jarak, tidak berkerumun dan tidak saling bersentuhan
3) Membiasakan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah memgang sesuatu
4) Melaporkan pada guru/tenaga kependidikan jika merasa sakit atau tidak enak badan
5) Mengurangi aktivitas di luar kegiatan pembelajaran
6) Menghindari aktivitas olahraga yang melibatkan kontak fisik dengan orang lain

BAB V
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM SINAU BARENG (PSB)
DI SMP DARUL FALAH LUMAJANG

A. Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus tetap memperhatikan capaian kompetensi pada
Kurikulum, kebermaknaan, dan kebermanfaatan pembelajaran. Di lingkungan SMP Darul Falah
Lumajang pada kondisi khusus pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan tetap mengacu
pada kurikulum yang selama dilaksanakan dengan melakukan penyederhanaan secara mandiri
oleh guru mata pelajaran masing-masing.

B. Beban Belajar
Beban belajar di SMP Darul Falah Lumajang dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu
dengan alokasi waktu 90 menit per mata pelajaran.

C. Pelaksanaan Program Sinau Bareng (PSB)


Pelaksanaan PSB menyesuaikan dengan pedoman dan jadwal yang telah disusun oleh
sekolah.
1) Hari efektif pelaksanaan pembelajaran tatap muka saat Program Sinau Bareng adalah
Senin sampai Kamis.
2) Hari Jumat dan Sabtu dilaksanakan refleksi dan evaluasi PSB dan PJJ
3) Setiap kelas dibentuk menjadi 2 kelompok
4) Bagi siswa yang tidak diijinkan oleh orang tua untuk datang ke sekolah (siswa dari luar
pondok) tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
5) Jumlah kelompok tiap kelas dalam 1 shift maksimal 8 anak

Kegiatan Program Sinau Bareng (PSB) dapat dihentikan sementara, jika ada warga
sekolah yang terkonfirmsi positif Covid-19 atau apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman
atau tingkat resiko daerahnya berubah.

Anda mungkin juga menyukai