ABSTRACT
This article is focused on creative planning and marketing communication message
development strategies. The results of this study found that creative planning was compiled as
a reference in implementing marketing communications campaigns. In a campaign, creative
planning is important to produce marketing creativity that is different, unique and interesting
compared to competitors. While the message development strategy can be interpreted as a
process of finding ways to influence the public or certain goals by persuading or persuasive
and motivating the public to participate, so that the message is expected to create certain
effects as planned according to a specific theme. The development of messages starts from a
big idea to express certain intentions according to needs and benefits which are then
constructed into messages that are then conveyed to the target audience. The purpose of
developing messages can only be achieved if the audience understands these messages.
[Artikel ini difokuskan pada perencanaan kreatif dan strategi pengembangan pesan
komunikasi pemasaran. Hasil kajian ini menemukan bahwa perencanaan kreatif disusun
sebagai acuan dalam pelaksanaan kampanye komunikasi pemasaran. Dalam sebuah
penyelenggaraan kampanye, perencanaan kreatif menjadi penting untuk menghasilkan
kreativitas pemasaran yang berbeda, unik dan menarik dibandingkan pesaing. Sedangkan
strategi pengembangan pesan dapat diartikan sebagai proses menemukan cara untuk
mempengaruhi publik atau sasaran tertentu dengan cara membujuk atau persuasif dan
memotivasi publik untuk berpartisipasi, sehingga pesan diharapkan dapat menciptakan efek
tertentu seperti yang direncanakan sesuai dengan tema spesifik. Pengembangan pesan berawal
dari suatu gagasan (big idea) untuk menyatakan maksud tertentu sesuai dengan kebutuhan dan
manfaat yang kemudian di konstruksi menjadi bentuk pesan-pesan yang kemudian
disampaikan kepada khalayak sasaran. Tujuan pengembangan pesan hanya dapat dicapai
apabila khalayak memahami pesan-pesan tersebut].
~1~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
~2~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
~3~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
4
Pujiyanto. Iklan Layanan Masyarakat
5
(Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2013), hlm. 138. Pujiyanto. Iklan Layanan…, hlm. 138.
~4~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
~5~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
7
ini dapat meyakinkan konsumen.
Kenneth Roman, Jane Maas, dan Martin
Nisenholtz, How to Advertise: Membangun Merk Tidak ada model pemasaran
dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran Baru (Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo (2005), hlm. 45. yang begitu kaku sehingga anda tak
~6~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
dapat berubah. Tidak ada rumus juga berfungsi sebagai pemicu ingatan,
pemasaran yang begitu ketat sehingga pemancing untuk membuat orang ingat
setiap perubahan dilarang. Hanya kembali. Secara otomatis gaya
pedoman strategi tidak boleh berubah merupakan asosiasi terhadap identitas
sedangkan pedoman taktisnya berupa merek9. Menurut Durianto, dkk,
rangkuman kreatif boleh saja berubah8. (2003)10 Ada beberapa hal yang harus
Creative Brief dibuat atau diciptakan diperhatikan dalam membuat perumu-
dengan tujuan memperkenalkan, mem- san kreatif: Pertama, Directed
bedakan, atau memosisikan produk Creativity. Kreatifitas yang dibuat harus
dalam benak konsumen untuk mengha- sesuai dengan what to say yang telah
dapi persaingan. Konsep harus kreatif ditentukan. What to say ini adalah inti
dan simpatik agar tujuannya tercapai, pesan yang ingin disampaikan kepada
yaitu menjual. Pakar periklanan sasaran, tertuang dalam strategi kreatif
Amerika Serikat asal Inggris, David dalam bentuk Creative Brief yang
Ogilvy, berkata: “It is not creative dibuat oleh tim kreatif; Kedua, Brand
unless it sells”. Akan tetapi “menjual” Name Exposure. Brand Name Exposure
yang bahasa Inggrisnya “to sell” sebe- terdiri dari individual brand name dan
narnya tidak harus selalu berarti company brand name. Brand Name
“transaksi” yang berhubungan dengan Exposure dianggap penting karena
uang. Kalau pesan dari iklan itu dapat bertujuan untuk mendapatkan brand
“ditangkap” oleh sasaran, dipahami, awareness; Ketiga, Positive Unique-
bahkan dipercaya (the message has got ness. Iklan atau alat komunikasi
across), iklan itu bisa saja dianggap pemasaran lainnya yang efektif harus
berhasil (the message well sold). mampu menciptakan asosiasi yang
positif. Pertama-tama iklan harus
2. Merumuskan Strategi Kreatif efektif, kemudian kreatif. Iklan akan
Selanjutnya adalah menciptakan menjadi sia-sia jika hanya sekedar
sesuatu secara kreatif, maksudnya kreatif tapi tidak efektif dan
adalah bagaimana cara menyampaikan menimbulkan asosiasi yang salah
sebuah pesan yang telah ditentukan
dengan gaya yang berbeda sehingga 9
Max Surtherland & K. Silvester Alice,
Advertising and Mind of the Consumer (Jakarta:
dapat menarik perhatian sasaran. Gaya Penerbit PPM, 2005), hlm. 77.
10
Sri Widyastuti, Manajemen Komunikasi
8
Ian Batey, Asian Branding: A Great Pemasaran Terpadu (Jakarta Selatan, FEB-UP
Way…, hlm. 88. Press, 2017), hlm. 187-188.
~7~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
dibenak sasaran. Pesan yang mudah maupun dari produknya dan harus ada
diingat dengan baik adalah yang korelasi dengan positioning dan
berkaitan dengan asosiasi indra (visual), personality brand; Kelima,
konteks emosional (cinta, kebahagiaan Entertaining. Entertaining bukan
dan keadilan), kualitas yang menonjol berarti lucu, dalam skala yang lebih luas
atau berbeda, asosiasi yang intens, dan berarti harus mampu mempermainkan
hal-hal yang memiliki keutamaan emosi konsumen. Emosi inilah yang
pribadi; Keempat, Selectivity. Berkaitan akan mengangkat simpati konsumen
dengan pesan yang disampaikan kepada terhadap produk; Keenam, Acceptable.
sasaran dan endoser sebagai pembawa Yang menilai sebuah strategi kreatif
pesan dari iklan tersebut. adalah konsumen, oleh karena itu
Berdasarkan perumusan tersebut penerimaan mereka terhadap pesan
di atas maka sebuah pesan strategi pemasaran harus diperhatikan.
kreatif yang disampaikan dengan gaya Pengembangan strategi kreatif
yang berbeda harus memiliki nilai-nilai, dituntun oleh tujuan dan sasaran serta di
sebagai berikut11: Pertama, Simple. dasari faktor yang meliputi target/
Sebuah iklan haruslah simple. Kata sasaran pesan. Suatu bagian yang
simple sering diartikan sederhana, penting dalam strategi kreatif adalah
sebagai sesuatu yang dapat dimengerti bagaimana menentukan atau
dengan sekali lihat, tidak banyak menemukan ide penjualan utama suatu
elemen tapi komunikatif; Kedua, produk12. Penerapan strategi kreatif
Unexpected. Pesan yang unik dan tidak salah satunya dalam membuat suatu
terprediksi akan memiliki kemampuan pesan iklan juga didukung dengan
untuk menempatkan diri dalam otak beberapa pendekatan yang di antaranya
manusia sehingga mudah diingat; yaitu: Pertama, Pendekatan Generik.
Ketiga, Persuasive. Pesan dengan daya Pendekatan yang berorientasi pada
membujuk yang kuat akan mengge- keunggulan biaya keseluruhan dan
rakkan konsumen untuk dengan dengan diferensiasi. Biaya keseluruhan
brand dan tertarik untuk mencobanya; menonjolkan harga lebih rendah dari
Keempat, Relevant. Ide harus tetap pada pesaing. Diferensiasi menonjolkan
relevan baik dari sisi rasionalitas perbedaan yang mencolok merknya
11 12
Budiman Hakim, Lanturan Tapi M. Suyanto, Strategi Perancangan Iklan
Relevan, Cetakan I, (Jakarta: Penerbit Galang Press, Televisi Perusahaan Top Dunia (Yogyakarta:
2005), hlm. 49-63. Penerbit Andi Offset, 2005), hlm. 70-84.
~8~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
dengan merk pesaing tidak secara konsumen. Merek yang telah memiliki
superior; Kedua, Pendekatan Pre- posisi mapan dalam benak konsumen
emptive. Pendekatan ini hampir serupa akan menjadi pengaruh yang kuat pada
dengan pendekatan generik, tetapi lebih saat konsumen membutuhkan solusi;
menonjolkan superioritas produk. Keenam, Pendekatan Inherent Drama.
Strategi ini digunakan dengan cara Pendekatan inheren drama atau
memframing kelebihan atau keunggulan pendekatan karakteristik produk
produk karena banyak produk yang membuat konsumen membeli. Inheren
fungsi atau kegunaannya sama. drama menggunakan pendekatan yang
Pendekatan pre-emptive ini merupakan menekankan pada pada filosofi Leo
strategi yang cerdik dalam mening- Burnett. Dia percaya bahwa iklan
katkan citra produk itu sendiri; Ketiga, didasarkan pada landasan manfaat yang
Pendekatan USP. Pendekatan Unique diperoleh konsumen. Lebih menekan-
Selling Proposition (USP) berorientasi kan elemen dramatik yang diekspre-
pada keunggulan atau kelebihan produk sikan pada manfaat tersebut13.
yang tidak dimiliki oleh produk
pesaing. Kelebihan tersebut juga 3. Pesan
merupakan sesuatu yang dicari atau Pesan merupakan seperangkat
dijadikan alasan bagi konsumen simbol verbal dan nonverbal yang
pengguna suatu produk; Keempat, mewakili perasaan,nilai, gagasan atau
Brand Image. Pada tahapan ini maksud sumber. Pesan menurut Onong
merupakan suatu pendekatan yang Effendy (1989)14 menyatakan bahwa
memproyeksikan suatu produk pada pesan adalah: “Suatu komponen dalam
suatu citra (image) tertentu melalui proses komunikasi berupa paduan dari
periklanan. Gagasannya adalah agar pikiran dan perasaan seseorang dengan
konsumen dapat menikmati keuntungan menggunakan lambang, bahasa/
psikologis dari sebuah produk. lambang-lambang lainnya disampaikan
Pendekatan ini berorientasi pada simbol kepada orang lain”. Sedangkan Abdul
kehidupan; Kelima, Pendekatan Hanafi menjelaskan bahwa pesan itu
Positioning. Gagasan umum dalam
pendekatan ini adalah bagaimana 13
Lihat juga: M. Suyanto, Aplikasi Desain
Grafis Untuk Periklanan (Yogyakarta: Penerbit
menempatkan sebuah produk untuk Andi offset, 2004), hlm. 14-15.
14
mendapatkan posisi dalam benak Onong Uchjana Effendy, Kamus
Komunikasi (Bandung: PT. Mandar Maju, 1989),
hlm. 224.
~9~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
adalah “produk fiktif yang nyata Kedua, Isi pesan, adalah bahan untuk
dihasilkan oleh sumber-encoder”15. atau materi yang dipilih yang
Kalau berbicara maka “pembicaraan” ditentukan oleh komunikator untuk
itulah pesan, ketika menulis maka mengkomunikasikan maksudnya;
“tulisan” itulah yang dinamakan pesan. Ketiga, Wujud pesan, adalah sesuatu
Menurut Stephen W. King, pesan yang membungkus inti pesan itu
adalah suatu bentuk yang disandi, yang sendiri, komunikator memberi wujud
secara tersirat didalamnya mengandung nyata agar komunikan tertarik akan
pengaruh sosial. Penyandian pesan isi pesan didalamnya16.
(encoding), penuangan ide atau gagasan b. Bentuk Pesan
ke dalam lambang-lambang yang berarti Pesan adalah gagasan atau
oleh sumber agar dapat ditafsirkan ide yang disampaikan oleh komuni-
(decoding) sama oleh penerima dan kator kepada komunikan untuk
berikutnya agar dapat menghasilnya tujuan tertentu. Dalam setiap
efek berupa perilaku yang sesuai melakukan komunikasi unsur penting
dengan yang diharapkan. Menurut diantaranya adalah pesan, karena
George A. Borden, isomorfik adalah pesan disampaikan melalui media
kesamaan penafsiran pada perilaku yang tepat, bahasa yang di mengerti,
yang sama dalam pikiran komunikator kata-kata yang sederhana dan sesuai
atau komunikan. dengan maksud, serta tujuan pesan
a. Unsur Pesan itu akan disampaikan dan mudah
Pesan dapat dimengerti dalam dicerna oleh komunikan. Selain hal
tiga unsur yaitu kode pesan, isi pesan tersebut di atas, ada beberapa
dan wujud pesan. Pertama, kode bentuk-bentuk pesan yang dapat
pesan, adalah sederetan simbol yang dilihat dari segi bentuknya. Menurut
disusun sedemikian rupa sehingga Widjaja dan Wahab (1999)17 terdapat
bermakna bagi orang lain. Contoh tiga bentuk-bentuk pesan yaitu:
bahasa Indonesia adalah kode yang Pertama, Informatif. Yaitu untuk
mencakup unsur bunyi, suara, huruf memberikan keterangan fakta dan
dan kata yang disusun sedemikian data kemudian komunikan mengam-
rupa sehingga mempunyai arti;
16
S. M. Siahaan, Komunikasi
Pemahaman…, hlm. 62.
15 17
S. M. Siahaan, Komunikasi Pemahaman A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab,
dan Penerapan (Jakarta: PT. BPK Gunung Strategi Public Relations (Jakarta: PT. Raja
Mulia, 1991), hlm. 62. Grafindo Persada, 2000), hlm. 234.
~ 10 ~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
~ 11 ~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
18 19
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Onong Uchjana Effendy, Ilmu
Pengantar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT.
2000), hlm. 308. Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 10.
~ 12 ~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
strategis yang mampu menjamin sukses saja20. Menetapkan satu tema utama
atau gagalnya suatu iklan. Hal pertama dalam membuat iklan berarti mengko-
yang harus dilihat dalam iklan adalah munikasikan satu hal yang kita anggap
keuntungan kunci konsumen atau ide penting. Untuk menentukan tema yang
inti sebagai jantung strategi pesan iklan. tepat, diperlukan suatu analisis terhadap
Kampanye iklan yang efektif sangat produk secara cermat, mendalam dan
berperan besar dalam pencapaian konprehensif yang terkait dengan
pangsa pikiran (mind share) dan pangsa keadaan atau fitur produk, harga,
pasar (market share). Kampanye iklan sasaran pasar, tingkat persaingan, aspek
yang efektif merupakan kampanye demografis, dan unsur lainnya yang
periklanan yang didasarkan pada satu terkait. Ada banyak strategi pendekatan
tema besar saja. Tema besar ini dikenal dalam menganalisis sebuah produk
sebagai what to say-nya sebuah iklan untuk menemukan pesan apa (what to
atau inti dari pesan yang ingin say) yang ingin disampaikan kepada
dikomunikasikan kepada audiens. konsumen. Pemilihan strategi yang
Kampanye iklan didasarkan terbaik adalah tergantung dari produk,
hanya pada satu tema besar saja karena kompetitor dan target market.
keterbatasan daya ingat manusia. Setiap Menciptakan iklan atau pun
hari pikiran konsumen dibombardir oleh pesan pemasaran yang kreatif tidaklah
puluhan bahkan mungkin ratusan iklan. mudah, karena karya iklan merupakan
Dengan menggunakan satu tema maka hasil kolaborasi antara penulis naskah
kemungkinan akan diingatnya pesan dengan pengarah seni atau antara agen
suatu iklan oleh konsumen akan jauh dan klien21. Oleh karena itu pada tahap
lebih besar daripada menggunakan brainstorming (pencarian ide yang
beberapa tema, hal ini berlaku terutama bebas) dalam sebuah kelompok semua
untuk produk paritas dengan USP yang ide ditampung untuk kemudian dinilai
sama dengan produk kompetitor. Secara ulang. Biasanya saat brain storming tim
empiris hampir semua kampanye kreatif menggunakan strategi tertentu
periklanan yang hanya didasarkan pada dalam eksekusi kreatif. Strategi tersebut
satu tema selalu sukses dijalankan, dengan cara melantur, lanturan disenga-
semua advertising campaign telah
20
Darmadi Durianto, dkk. Invasi Pasar
membuktikan keberhasilannya dengan dengan Iklan yang Efektif (Jakarta: Gramedia,
hanya menggunakan satu tema utama 2003), hlm. 39.
21
Kenneth Roman, Jane Maas, dan Martin
Nisenholtz, How to Advertise:.., hlm. 80.
~ 13 ~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
~ 14 ~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
~ 15 ~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
~ 16 ~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
kakan strategi dasar dalam bentuk it will say. Should the message is
komunikasi yang efektif termasuk hard-sell or soft-sell, informational
pembuatan judul, perwajahan, or emotional. Should it build an
naskah dalam bentuk file untuk image or attack a competitive
iklan-iklan media cetak, tulisan position?”. Setelah inti pesan (the big
untuk iklan radio, dan storyboard idea) telah ditemukan, perlu
untuk iklan TV. dipikirkan bagaimana strategi kreatif
Menurut Gilson & Berkman akan diterapkan, agar isi pesan
(1986)25, perumusan strategi kreatif tersebut dapat sampai dan diterima
ada tiga tahap. 1) Mengumpulkan dengan tepat oleh sasaran, serta
dan mempersiapkan informasi mampu mencapai tujuan komunikasi
pemasaran yang tepat, yang yang ditetapkan. Pada dasarnya
menyangkut, rencana pemasaran dan dalam strategi kreatif atau pesan,
komunikasi; hasil penelitian tentang dikembangkan dari dua focus utama
konsumen sasaran; data tentang yakni terfokus pada produk, atau
produk; pesaingan di pasar; dan terfokus pada sasaran. Apabila
rencana dasar strategi media (kapan strategi terfokus pada produk,
dan dalam media apa yang iklan biasanya pemanfaatan kelebihan-
tersebut akan dimunculkan). 2) kelebihan apa yang terkandung
Orang kreatif menetapkan suatu dalam suatu produk. Tetapi apabila
posisi dalam penjualan serta fokus pada sasaran, maka strategi
menentukan tujuan iklan yang akan yang ditempuh adalah melalui hal-
dihasilkan berdasarkan informasi hal apa yang ada pada sasaran,
yang diperoleh. 3) Presentasi didepan seperti kebutuhan, keingingan, citra
pengiklan/klien untuk memperoleh yang ada dan sejenisnya.Akan tetapi
persetujuan sebelum rancangan iklan dalam mendesain strategi pesan
yang telah dibuat diproduksi dan kampanye, penyusunan pesan
dipublikasikan melalui media yang kampanye diperuntukkan bagi
telah ditetapkan. masing-masing publik yang menjadi
Wells, dkk mengatakan, khalayak sasaran. Wilson & Ogden
“What the message will say and how (2008)26 mengemukakan bahwa
25
Christopher Gilson & Berkman (1986),
dalam: Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan
26
Konsep dan Aplikasinya di Indonesia (Jakarta: Laurie J. Wilson, and Joseph D. Ogden,
Pustaka Utama Grafiti, 1992), hlm. 81-82. Strategic Communications Planning: For Effective
~ 17 ~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
~ 18 ~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
~ 19 ~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
wawasan ini dari lembar isian saran unik.Menurut Kotler (2002)29 ada
dan keluhan. Cara lain yang juga tiga jenis daya Tarik, yaitu: 1) daya
penting adalah percakapan yang Tarik Rasional. Daya tarik rasional
terjadi di layanan pelanggan menunjukkan minat seseorang,
(customer service) baik lewat menunjukkan bahwa produk tersebut
telepon, maupun pertemuan lang- akan menghasilkan manfaat seperti
sung. Ketika mengumpulkan data- yang dikatakannya; 2) Daya Tarik
data wawasan tersebut, Kita perlu Emosional. Daya tarik emosional
memperhatikan bukan sekadar pada mencoba membangkitkan emosi
apa yang terang terang dan rinci, tapi positif atau negatif, yang akan
terutama pada apa yang tidak tampak memotivasi pembelian; 3) Daya
jelas, seperti ketertarikan, motif, dan Tarik Moral. Daya tarik moral
hasrat seseorang. Tujuan dari semua diarahkan padaperasaan audiens
upaya menelusuri wawasan pelang- tentang apa yang benar dan tepat.
gan ini adalah untuk membuat Dayatarik moral sering digunakan
informasi, pesan, cerita, atau konten untuk mendorong orangmendukung
yang bisa ditemukan, dikonsumsi, masalah-maslah sosial.
menimbulkan keterlibatan, dan
akhirnya membuat orang melakukan KESIMPULAN
pembelian. Misalnya rokok Perencanaan kreatif disusun
Marlboro. Wawasan bahwa pria sebagai acuan dalam pelaksanaan
muda dan setengah baya berkhayal kampanye komunikasi pemasaran. Dalam
tentang kebebasan & macho sebuah penyelenggaraan kampanye, peren-
kemerdekaan koboi. Ini memung- canaan kreatif menjadi penting untuk
kinkan pria untuk melarikan diri ke menghasilkan kreativitas pemasaran yang
dalam fantasi ini28. berbeda, unik dan menarik dibandingkan
Ketiga, Memilih Strategi pesaing. Perencanaan kreatif disusun
Menjual. Dalam menentukan isi sebagai acuan dalam pelaksanaan
pesan yang terbaik, manajemen dapat kampanye komunikasi pemasaran. Dalam
memilih daya tarik, tema, ide, atau sebuah penyelenggaraan kampanye,
usulan-usulan penjualan yang perencanaan kreatif menjadi penting untuk
28 29
La Angka, dalam: Philip Kotler, Manajemen Pemasaran,
http://www.arfanlaangka.org. diakses pada Edisi Millenium, Jilid 2, (Jakarta. PT Prenhallindo,
November 28, 2018. (2002), hlm. 633.
~ 20 ~
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2019
[P. 001-022]
~ 21 ~
Handes
Creative Planning dan Strategi Pengembangan Pesan Komunikasi Pemasaran
~ 22 ~