CRISIS HYPERTENSION
Disusun oleh:
Preseptor:
I. DEFINISI
• Suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan
kemungkinan akan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target.
• Sindrom yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah yang parah dan akut yang
behubungan dengan risiko yang buruk terhadap pasien. Pasien dengan tekanan darah
sittolik ≥180 mmHg dan diastolik ≥110 mmHg sering disebut mengalami kondisis
hipertensi krisis. (sekalipun JNC-7 tidak mengklasifikasikan secara khusus kedalam
kategori tersebut)
II. KLASIFIKASI
Emergency Hypertension
Tekanan darah sangat tinggi dan terdapat kelainan/ kerusakan target organ yang bersifat
progresif. Sehingga tekanan darah harus diturunkan dengan segera (dalam menit sampai
jam) agar dapat mencegah/membatasi kerusakan target organ yang terjadi. Kerusakan
organ meliputi: jantung, ginjal dan neurologis.
Urgency Hypertension
2
Tekanan darah sangat tinggi tetapi tidak disertai kelainan/ kerusakan target organ yang
bersifat progresif. sehingga tekanan darah harus diturunkan lebih lambat (dalam hitungan
jam sampai hari)
III. EPIDEMIOLOGI
Sebelum ditemukan pengobatan antihipertensi, sekitar 7% pasien hupertensi mengalami
hipertensi emergensi.
Kini, sekitar 1% pasien hipertensi diperkirakan mengalami hipertensi krisis
Hipertensi krisis merupakan masalah kesehatan yang mencakup 27.5% kasus gawat
darurat di UGD
5 years survival pada pasien dengan hipertensi krisis diperkirakan sebesar 74%.
Sebanyak 76% pasien hipertensi krisis merupakan kategori hipertensi urgensi.
Hipertensi krisis sering terjaid pada pasien dengan penyakit ginjal, termasuk stenosis
arteri renalis dan penyakit ginjal kronis.
IV. ETIOLOGI
Etiologi hipertensi krisis diantaranya:
Ketidakpatuhan terhadap pengobatan hipertensi
Withdrawal obat antihipertensi (contohnya clonidine)
Penyakit parenkim ginjal
Penyakit renovaskular
Obat-obatan (misalnya kokain,PCP)
Penyakit kolagen vaskular (misalnya SLE)
3
Penyakit Cushing
Pheochromocytoma
Pre-eklampsia dan eklampsia
Kondisi pasca-operasi
V. PATOFISIOLOGI
Tekanan darah yang parah dan akut dapat terjadi secara de novo maupun dapat merupakan
bentuk komplikasi dari hipertensi esensial atau hipertensi sekunder. Mekanisme pasti hipertensi
krisis belum diketahui, tetapi kecepatan onset diduga akibat adanya faktor pencetus terhadap
kondisi hipertensi yang sebelumnya sudah ada.
Pada kondisi normal, sistem renin-angiotensin-aldosteron akan memainkan peran penting
terhadpa regulasi homeostasis tekanan darah normal. Terjadinya produksi berlebihan renin oleh
ginjal akan menstimulasi pembentukan angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor yang
poten. Akhirnya, resistensi perifer dan tekanan darah akan meningkat. Hipertensi krisis diduga
diinisiasi oleh peningkatan tiba-tiba resistensi vaskular sistemik yang berhubungan dengan
vasokonstriktor humoral. Pada kondisi krisis hipertensi, terjadi amplifikasi aktivitas sistem renin
yang menimbulkan injuri vaskular, iskemia pada ajringan dan produksi berlebihan dari renin dan
angiotensin. Siklus tersebut berkontribusi terhadap patogenesis hipertensi krisis. Faktor lainnya
yang menginduksi sistem renin-angiotensin diantaranya yakni sitokin pro-inflamasi dan vascular
cell adhesion mollecules yang berperan dalam sekuela vaskular dan kerusakan organ target.
4
DAFTAR PUSTAKA