Anda di halaman 1dari 6

Bahan Ajar – Disain Pondasi II

Pertemuan I
I. TURAP
I.1 Pendahuluan
Dinding turap adalah dinding vertical relatif tipis yang berfungsi kecuali untuk
menahan tanah juga berfungsi untuk menahan masuknya air kedalam lubang galian.
Banyak digunakan karena pemasangan yang mudah dan biaya pelaksanaan yang relatif
murah seperti ;
a. penahan tebing galian sementara
b. bangunan-bangunan di pelabuhan
c. dinding penahan tanah,
d. bendungan elak
e. dan lain-lain.
Bila tanah yang ditahan dangkal, maka digunakan turap kantilever, tetapi tanah yang
ditahan cukup dalam, maka harus digunakan turap yang diangker. Dinding turap tidak
cocok untuk ;
a. menahan tanah timbunan yang sangat tinggi
b. untuk tanah yang banyak mengandung batu-batuan

I.2 Tipe – tipe turap (menurut bahan yang digunakan)


a. Turap kayu
1) Digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak begitu tinggi.
2) Tidak cocok digunakan pada tanah berkerikil.
3) Bila digunakan untuk bangunan permanent yang berada diatas muka air, perlu
diberikan lapisan pelindung agar tidak mudah lapuk
 Banyak digunakan untuk pekerjaan sementara
b. Turap beton
1) Merupakan balok-balok beton yang telah dicetak sebelum dipasang
2) Balok beton dibuat saling mengkait satu sama lain
3) Kuat menahan beban yang bekerja pada turap dan terhadap beban yang bekerja
saat pengangkatan
4) Ujung bawah dibuat meruncing untuk memudahkan pemancangan.

I-1
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

c. Turap baja
Turap baja sangat umum digunakan, karena lebih menguntungkan dan mudah
penanganannya, Keuntungan-keuntungannya antara lain :
1) Kuat menahan gaya-gaya benturan pada saat pemancangan
2) Relatif tidak begitu berat
3) Dapat digunakan berulang-ulang
4) Mempunyai keawetan yang tinggi
5) Penyambungan mudah bila kedalaman besar

I.3 Tipe-tipe dinding turap.


Terdapat 4 tipe dinding turap yaitu ;
a. Dinding turap kantilever
b. Dinding turap diangker
c. Dinding turap dengan landasan panggung yang didukung tiang-tiang
d. Bendungan elak seluler.

I.3.1 Dinding turap kantilelever


a. Turap menahan beban lateral mengandalkan tahanan tanah didepan dinding
b. Defleksi lateral yang terjadi relatif besar
c. Hanya cocok untuk menahan tanah dengan ketinggian / kedalaman sedang

Gambar I.1 Turap kantilever.

I-2
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

I.3.2 Dinding turap diangker


a. Cocok untuk menahan tebing galian yang dalam
b. Menahan beban lateral dengan mengandalkan tahanan tanah pada bagian turap yang
terpancang kedalama tanah dan dibantu oleh angker yang terpasang pada bagian
atasnya
c. Kedalaman turap menembus tanah bergantung pada besarnya tekanan tanah
d. Untuk dinding turap yang tinggi dibutuhkan turap baja dengan kekuatan tinggi
e. Stabilitas dan tegangan yang terjadi pada dinding turap bergantung kepada faktor –
faktor :
− Kekakuan relatif bahan turap
− Kedalaman penetrasi turap
− Kemudah mampatan tanah
− Kuat geser tanah
− Keluluhan angker
− Dan lain-lain.

Gambar I.2. Turap dengan angker

I.3.3 Dinding turap dengan landasan (platform)


a. Type dinding turap ini dalam menahan tekanan tanah lateral dibantu oleh tiang-tiang
b. Diatas tiang – tiang dibuat landasan untuk kedudukan bangunan

I-3
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

c. Tiang-tiang pendukung landasan dapat berfungsi mengurangi beban lateral pada


turap
d. Dinding turap ini dibuat , jika didekat dinding turap ini akan dibangun jalan kereta
api, mesin derek atau bangunan-bangunan berat lainnya.

Gambar I.3 Dinding turap dengan landasan.

I.3.4 Bendungan elak seluler (cellular cofferdam)


a. Merupakan turap yang berbentuk sel-sel yang diisi pasir
b. Dinding ini menahan tekanan tanah dengan mengandalkan berat sendiri

Gambar I.4 Bendung elak seluler

I-4
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

I.4 Gaya-gaya lateral pada dinding turap.


I.4.1 Gaya lateral akibat tekanan tanah
Pada hitungan dinding penahan tanah yang umum,
a. Analisis didasarkan pada anggapan dinding bergerak secara lateral dengan menggeser
atau berotasi terhadap kaki dinding.
b. Memenuhi teori teori Rankine dan Coulomb
I.4.2 Gaya lateral akibat tekanan air
a. Ketidak seimbangan tekanan air didepan dan dibelakang dinding.
b. Tekanan lateral mencapai maksimum jika muka air didepan turap pada kedudukan
paling rendah
c. Hujan lebat, sehingga muka air dibelakang dinding lebih tinggi dari didepannya
d. Pengaliran air dari belakang dinding ke depan dinding dapat mereduksi tekanan pasif
tanah.

I.5 Perancangan dinding turap.


Prilaku dinding turap kaku sempurna akibat tekanan tanah lateral dibelakang dinding
seperti (Gambar I.5).

Gambar I. 5. Tekanan tanah pada turap kantilever (Teng, 1962 dalam Hardiyatmo, 2011)

Akibat tekanan tanah aktif tanah dibelakang turap, turap bergerak dan berputar di titik B
(Gambar I.5a), sehingga depan turap bagian BD dan belakang turap bagian BC bekerja

I-5
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

tekanan tanah pasif, sedangkan bagian belakang BD dan depan BC bekerja tekanan tanah
aktif. Titik B mendapat tekanan yang sama dari depan dan belakang, sehingga titik ini
tidak bergerak (tekanan tanah lateral saat diam) sehingga tekanan pada titik B sama dengan
nol. (Gambar I.5b) menunjukan distribusi tekanan netto pada turap, sedangkan
(Gambar I.5c) merupakan penyederhanaan dari (Gambar I.5b).

I-6

Anda mungkin juga menyukai