NIM : 041072034
PENGANANTAR
Indonesia terdiri dari 17.162 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau tersebut
tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Alor sampai Pulau Rote. Menurut
sensus BPS tahun 2020, Indonesia terdiri dari 300 etnik atau 1.340 suku bangsa, dan
terdapat beberapa kepercayaan atau agama. Dari pernyataan itu, bisa kita tarik
kesimpulan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bangsa yang
majemuk.
Hal tersebut dapat kita lihat dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,
yaitu pasal 29 ayat 2 yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya”. Jadi, negara menjamin kebebasan bagi rakyatnya
untuk menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing tanpa ada paksaan dari
pihak manapun. Pasal tersebut sesuai dengan lambang negara Indonesia yaitu burung
garuda, yang mana burung garuda tersebut membawa sebuah pita yang bertuliskan
“Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu.
Dari 2 dasar negara tersebut dapat kita simpulkan bahwa para tokoh pendiri
Bangsa Indonesia ini sudah dari dulu memikirkan tentang kemajemukan bangsa ini.
Dengan perbedaan itu pendiri bangsa menginginkan agar Indonesia menjadi bangsa
yang besar dan bisa menjaga persatuan bangsa ini.
Sekarang kita lihat, perbedaan yang ada malah menimbulkan konfik baru di
Indonesia. Konflik tersebut terjadi karena adanya beberapa kelompok atau etnis yang
merasa terdiskriminasi. Sehingga, terjadilah perlawanan yang menimbulkan konflik
antar kelompok maupun dengan pemerintah.
Sebagai generasi muda sekarang ini, kita mempunyai kewajiban untuk menjaga
dan mempertahankan Indonesia supaya negara ini tidak tinggal nama bagi anak cucu
kita nantinya. kita berharap Indonesia tetap menjadi bangsa yang besar dan semakin
kokoh di antara kemajemukan yang ada. Bukan malah sebaliknya, di mana
kemajemukan justru menimbulkan perpecahan di antara Bangsa Indonesia itu sendiri.
“MENJADI BANGSA YANG BESAR DARI KEMAJEMUKAN YANG ADA”
Pada tahun 1928 para tokoh kelompok menyadari bahwa untuk melawan
penjajah Belanda harus dengan menggalang persatuan. Tanggal 28 oktober 1928 para
Pemuda Indonesia yang tergabung dalam kelompok dan organisasi mengadakan
pertemuan sehingga menghasilkan yang kita kenal sekarang ini dengan “SUMPAH
PEMUDA”
Puncak dari persatuan tersebut adalah pada tanggal 17 Agustus 1945, yaitu
pada saat Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Dalam teks
Proklamasi itu tertulis atas nama Bangsa Indonesia yang menyatakan Bangsa
Indonesia sudah bersatu dan tidak bersifat kedaerahan lagi.
Mengisi masa sekarang
Persoalan selanjutnya adalah saling serang antar partai politik. Partai politik
sekarang bukan saling mengisi tetapi malah saling menjatuhkan. Perang antar partai
politik ini mengakibatakan kebijakan yang akan dilakukan negara tidak bisa berjalan.
Setiap partai mempunyai kepentingan masing-masing. Hal ini bisa kita lihat dalam
sidang di DPR. Dimana para wakil rakyat tidak mewakili suara rakyat tetapi mereka
mewakili suara partainya.
Seharusnya, perbedaan-perbedaan yang ada ini bisa kita hindari dan kita
manfaatkan dengan maksimal, bukan malah menciptakan perpecahan. Kalau saja kita
bisa menahan diri dan memperkuat rasa toleransi, maka akan tercipta Bangsa
Indonesia yang damai dan sejahtera. Selain itu, pemerintah hendaknya bersikap arif
dalam mengambil keputusan, sehingga tidak menimbulkan gejolak dalam masyarakat.
Saat ini pemerintah juaga tela memuai pembangunan fisik di daerah daerah.
Pembangunajalan tol yangdi bangun pemerintah dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat pembangunan jalan tol
bisa mempermudah akses kedaera-daerah yang terisolir.
Setiap kelompok atau etnis yang ada di Indonesia mempunyai cara pandang
dan strategi ekonomi yang berbeda. Dengan perbedaan itu kita bisa saling mengisi dan
bertukar strategi. Dengan saling bertukar dan saling mengisi dalam sistem ekonomi
akan tercipta sistem ekonomi Indonesia yang kuat.
Selama ini kita melihat strata sosial sangat nampak di masyarakat. Ada berapa
kelompok masyarakat yang mengagap mereka lebih dari mayarakat lainnya. Dengan
menjadi masyarakat yang majemuk rasa lebih dari kelompok lain akan hilang, dalam
kata lain kita diharapkan bisa menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat.
Adnya kontrol dalam pembangunan juga merupakan hal yang penting untuk
diwujudkan. Pembangunan insratuktur dilakukan secara merata dan tidak lagi terpusat.
Sehingga, di Indonesia ini tidak ada lagi yang disebut daerah terisolir dan jauh dari
jangkauan pembangunan.
Menjadi bangsa yang punya filter. Di era globalisasi yang sekarang kita hadapi.
banyak pegaruh negatif yang masuk ke Indonesia. Sehingga, dengan filter tersebut
pengaruh buruk atau negatif bisa dihindari.
Mempunyai armada tempur yang kuat. Perbedaan topgrafi yang berbeda maka
Negara Indonesia harus mempunyai angakatan perang yang kuat dan menguasa
semua medan baik darat laut dan udara.
Kesimpulan
Untuk menjadi bangsa yang besar dengan kemajemukan yang ada kita harus
berpedoman kepada 3 hal yaitu :