Anda di halaman 1dari 3

Nama :Samara Rahma Dania

NIM : S022008055

A. Masalah Pokok Penelitian


Masalah pokok dalam penelitian ini adalah ketidakpatuhan terapi tuberkulosis
(TB) pada penduduk berbahasa Aymara di kota La Paz, Bolivia.

B. Cara Peneliti Melakukan Penelitian


1. Proses peneliti ini masuk ke dalam kelompok yang menjadi subjek penelitiannya
Dokter dari sistem kesehatan Distrik III mengizinkan peneliti untuk berpartisipasi
di rumah sakit dan mengamati kunjungan dan prosedur pasien di rumah sakit dan di
klinik. Dengan bantuan petugas kesehatan, peneliti mengunjungi rumah pasien untuk
mengidentifikasi populasi pasien yang tidak bisa berbahasa Aymara. Peneliti dibantu
dalam wawancara oleh penerjemah untuk membantu menerjemahkan bahasa yang
tidak dimengerti.

2. Cara peneliti menentukan sampel/informan dan alasannya


Dengan menggunakan daftar resmi dari Program Pengendalian TB Nasional
Bolivia serta bantuan dokter, perawat, dan petugas kesehatan di sistem kesehatan
Distrik III, ditemukan sebuah daftar pasien TB di Ladera Este yang belum
menyelesaikan pengobatan, mengalami kesulitan untuk menyelesaikan pengobatan,
atau yang hasilnya tidak diketahui. Dari daftar awal yaitu sekitar 25 kasus yang tidak
patuh minum obat, peneliti menemukan 6 individu yang masih ada di masyarakat, 5
diantaranya setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipan dari kelompok
studi terdiri dari tiga wanita dan dua pria, dengan rentang usia 18 hingga 33 tahun.

3. Cara melakukan pengumpulan data dan interview


Wawancara direkam di rumah pasien, di tempat kerja, di klinik dan rumah sakit,
atau di sekitar lingkungan masyarakat. Mayoritas wawancara dilakukan dalam bahasa
Spanyol tanpa penerjemah. Peneliti dibantu dalam wawancara tertentu oleh Dolores
Charlay, seorang etnografer Aymara yang membantu menerjemahkan pertanyaan dan
jawaban pada percakapan tertentu yang berubah menjadi Bahasa Aymara, dan
membantu dalam transkripsi wawancara yang berisi frasa Aymara. Sebagian besar
data yang disajikan dalam makalah ini berasal dari observasi kasus di klinik, tempat
kerja, lingkungan sekitar, dan rumah. Peneliti juga dapat mengamati dan
berpartisipasi dalam sejumlah upacara penyembuhan yang yatiri lakukan untuk
pengobatan penyakit yang diderita informan dan anggota masyarakat lainnya. Dokter
dari sistem kesehatan Distrik III mengizinkan peneliti untuk berpartisipasi secara
umum di rumah sakit dan mengamati kunjungan dan prosedur pasien di rumah sakit
dan di klinik lingkungan. Dilakukan juga diskusi kelompok yang terfokus bersama
dokter, petugas kesehatan, dan anggota masyarakat diadakan di awal dan akhir
penelitian

C. Hasil Pokok Penelitian


Analisis etnografis mengungkapkan bahwa hambatan struktural itu lebih berperan
daripada perbedaan budaya dalam menyebabkan ketidakpatuhan minum obat. Meskipun
informan mempertahankan berbagai keyakinan dan praktik yang berkaitan dengan
pengobatan Aymara, mayoritas pasien merasa nyaman dengan model pengobatan modern
tuberkulosis dan mempertahankan keyakinan pada kemanjuran kemoterapi
antituberkulosis dan keinginan untuk menyelesaikan pengobatan. Pasien sangat banyak
menyebutkan biaya perawatan yang tersembunyi, akses yang buruk ke perawatan,
diskriminasi etnis, dan pelayanan yang tidak nyaman oleh sistem kesehatan sebagai
alasan untuk meninggalkan perawatan. Data ini menunjukkan bahwa penekanan
berlebihan pada perbedaan budaya tanpa eksplorasi dimensi sosial lain mengenai
pemberian perawatan kesehatan dapat mengaburkan pemahaman yang lebih jelas tentang
ketidakpatuhan pada populasi.

D. Pelajaran yang Diperoleh dari Melakukan Kajian Terhadap Penelitian Ini


Penelitian etnografi merupakan penelitian terperinci yang dapat menggambarkan
suatu kejadian pada suatu komunitas tertentu. Penelitian ini memiliki kekuatan karena
mampu memberikan gambaran utuh tentang apa yang terjadi di lapangan. Berbeda halnya
dengan penelitian kuantitatif yang menangkap kebenaran atas dasar pada apa yang
dikatakan narasumber, bukan melihat dan terjun secara langsung mempelajari apa yang
dilakukan oleh obyek penelitian tersebut. Sehingga dengan dilakukannya penelitian
etnografik bisa membuka realita sebenarnya yang bisa jadi bertolak belakang dengan
hipotesis yang dibuat di awal. Misalnya penelitian ini mengungkap bahwa ternyata
penyebab ketidak patuhan masyarakat dalam minum obat adalah bukan karena alasan
perbedaan budaya, melainkan karena hambatan struktural.

Anda mungkin juga menyukai