MATERI PRAKTIKUM
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan prosedur tetap teknik pengambilan spesimen adalah cara
TUJUAN
KEBIJAKAN
1) Untuk pasien dengan pemeriksaan gula darah puasa (Blood Sugar Nuchter/BSN)
3) Pasien yang sudah puasa 2 jam diambil kembali darahnya sesuai waktu yang telah
ditentukan.
19
20
Persiapan peralatan yang diperlukan berupa torniquet, kapas alkohol, tube holder,
penunjang (spidol, label, dll). Tabung vacum terdapat beberapa macam yaitu:
vacutainer:
1.4 Kumpulkan tabung yang benar sesuai dengan pemeriksaan dan pastikan
urutan darah yang akan diambil (citrat, darah beku & darah EDTA).
1. Proses Sampling
permintaan pemeriksaan.
aktivitas.
8. Tusuklah bagian vena dengan lubang jarum menghadap ke atas gan sudut
kemiringan 15. Bila jarum berhasil masuk vena akan terlihat terlihat
tangannya dan lepaskan tourniquet. Usahakan darah dapat keluar satu kali
tusuk.
kasa steril di atas luka tusukan kemudian tarik spuit dan tekan kasa/ kapas
10. Tutup bekas luka tusukan dengan hipafik/ coverplast setelah darah tidak
keluar.
pemeriksaan.
aktivitas.
dan imunoserologi.
tusukan, setelah jarum dilepas tekan kasa/ kapas kering tersebut selama
beberapa saat.
Catatan:
- Untuk pemeriksaan Klinik membutuhkan darah kurang lebih 3 cc tanpa anti koagulan.
23
antikoagulan EDTA.
- Pada waktu penuangan darah pada tempat atau botol penumpang harus hati – hati karena
1.2 Prinsip Pemeriksaan : mencatat lamanya pendarahan pada luka yang mengenai
kapiler.
1.3 Alat : lancet, pencatat waktu (stopwatch), kertas saring, kapas alkhohol
1.4 Prosedur
4. Isap darah yang keluar tiap 30 detik memakai sepotong kertas saring atau tisu
1.5 Perhitungan
Masa perdarahan = jumlah bercak darah dalam kertas saring kali 30 detik.
1 – 3 menit
24
3.2 Prinsip Pemeriksaan : Waktu pembekuan diukur sejak darah keluar dari pembuluh
tindakan serupa selang 30 detik sampai terjadi bekuan sempurna (90 0C tanpa ada
6. Setelah darah dalam tabung pertama membeku, melakukan hal sama pada tabung
5 - 15 menit.
25
URINE SEWAKTU:
Urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan dengan khusus. Urine ini
Wadah yang terbuat dari gelas atau plastic, bermulut lebar dan tertutup rapat, harus
kering dan bersih, untuk pemeriksaan kultur wadah harus steril, harus ada etiket yang
jelas dengan keterangan: nama, ruangan/alamat, tanggal jenis urine, dll, volume: volume
1) Mempersiapkan botol penampung urine yang bersih, kering dan bermulut lebar.
kuning atau biru sedangkan untuk kultur urine menggunakan botol steril bertutup
merah.
2) Memberikan label barcode yang berisikan identitas pasien dengan jelas pada botol
penampung urine.
3) Bersihkan labia dan vulva menggunakan kasa steril dengan arah dari depan ke
belakang.
26
4) Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan kasa steril lagi yang lain, labia
5) Keluarkan urine, aliran urine pertama dibuang, tampung urine porsi tengah.
Hindari urine mengenai lapisan tepi wadah. Sebelum aliran urine habis wadah
tutup rapat-rapat.
Catatan:
Urine yang digunakan adalah urine porsi tengah, dengan ketentuan penampungan sebagai
berikut :
- Beberapa mililiter urine yang pertama kali keluar dibuang atau tidak ditampung, karena
- Urine yang keluar selanjutnya ditampung pada wadah yang sudah disiapkan.
- Kemudian urine yang keluar terakhir tidak ikut ditampung atau dibuang.
1. Persiapan Alat
Alat yang digunakan terdiri dari kapas lidi steril, tabung reaksi steril, sarung tangan
1) Memberitahu dan memberi penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
lidi steril
3) Segera memasukkan kapas lidi tersebut ke dalam tabung reaksi steril yang
telah disiapkan.
1. Persiapan Alat
Alat yang digunakan terdiri dari : swab steril, gelas objek, sarung tangan.
2) Usap vagina menggunakan swab ambil bagian yang terdapat keputihan pada
Pindah halaman dengan cara klik Doctor pada kiri bawah, pilih
dokter yang merujuk lalu klik 2x kemudian klik Add. Lalu pilih
asal poli pasien pada kolom dibawahnya, klik Register
2) Cari pasien yang akan diambil specimennya dari nomor registrasi (1101xxxxxx)
3) Cetak barcode dan tempelkan pada masin-masing tabung, kemudian check list
4) Check list “Received” saat semua specimen telah diambil (pada kolom “Note”
Menu Sampling
Specimen Collection
Menu Sampling
1. Cari pasien dari nomer registrasi, atau 1. Cari pasien dari nomer
registrasi atau
aktifkan scaner → klik kanan “Scanner“ aktifkan scaner klik kanan “Scanner”
2. Scan 2x tabung berbarcode, atau check list 2. Scan 1x tabung berbarcode, atau check
“ Receive “ dan “ Process “ semua list “Process” semua sample yang ada.
Menu Analysis
Menu Analysis
Cara authorisasi dan cetak hasil merupakan hasil pemeriksaan telah divalidasi oleh dokter
3. Authorisasi hasil yang sudah dikerjakan, caranya → klik kanan “Authorization All”,
5. Untuk meng-edit hasil yang sudah di isi, hilangkan ceklist “ AUT “ pada test yang
akan di edit di menu “Authorization”, kemudian lakukan hal yang sama di menu “
Verification “, dan di menu result hilangkan cek list “INP” pada test yang akan di edit
dan ubah hasilnya (Edit: Authorisasi => Verifikasi => Result , Isi hasil: Proses
6. Untuk memberi catatan atau komentar atas hasil pemeriksaan, klik di menu “Result
Note”, pilih bahasa yang digunakan dan ketikkan isi catatan / komentar yang diberikan.
Menu Analysis
Authorization
34
Laboratorium kimia klinik adalah salah satu tempat yang digunakan untuk
pemeriksaan klinik seperti RFT (Renal Function Test), BSN atau Blood Sugar Nitrogen (gula
darah puasa, gula darah 2 JPP, dan gula darah sewaktu), LFT atau Liver Function Test, profil
lipid, bilirubin direct, bilirubin total, LDH dan ion elektrolit (natrium, kalium, dan kalsium).
Alat yang digunakan pada pemeriksaan tersebut terdapat alat autoanalyzer TMS 1024 i,
Metrolab 2300+, roche untuk pemeriksaan elektrolit dan alat HbA1C. Tahapan pemeriksaan
Sampel yang datang dicek disesuaikan dengan data pasien yang terdapat pada lembar
permintaan/blanko pasien untuk memastikan sampel yang diterima sesuai dengan data pasien
dan jenis pemeriksaan. Memasukkan data pasien ke dalam komputer untuk dibuatkan billing
dan barcode, sementara itu sampel langsung disentrifuge untuk mendapatkan serum.
Langkah kerja :
2. Pastikan system power switch menyala hijau (tanda ready atau alat siap digunakan).
4. Masukkan tabung sampel dengan volume yang hampir sama pada posisi yang
5. Setelah cup tabung terisi dengan tabung sampel atur waktu serta kecepatan putaran
7. Setelah selesai pemutaran sampel secara otomatis tutup centrifuge akan membuka.
8. Mengambil sampel yang sudah terbentuk serum, ulangi jika serum keruh, dan jika
serum terlalu sedikit pipet serum yang kemudian dimasukkan kedalam microcup.
Tahapan analitik yaitu sampel yang telah diputar dan terpisah, selanjutnya
dimasukkan alat. Parameter pemerikaan di laboratorium kimia klinik anatara lain LFT/ Liver
Function Test, RFT/Renal Function Test, profil lipid, elektrolit, HbA1C. Sampel tersebut
kemudian dimasukkan alat. Alat yang digunakan antara lain TMS 1024 i, Metrolab 2300+,
TMS 1024 i merupakan alat yang berfungsi untuk memeriksa semua parameter
pemeriksaan kimia klinik meliputi pemeriksaan gula darah puasa, gula darah 2 jam PP, gula
darah sewaktu, pemeriksaan lipid sebagai berikut cholesterol total, choleterol HDL,
cholesterol LDL, trigliserida, RFT/Renal Function Test yang meliputi pemeriksaan BUN,
creatinin, asam urat, LDH, LFT/Liver Function Test yang meliputi SGOT, SGPT, bilirubin
direck dan bilirububin total. Adapun cara pengoperasiannya yang meliputi cara menyalakan
1024 i.
1.3 Menambahkan reagen pada botol TMS dan memasukkan volume akhir pada
menu bottle .
36
1.5 Menunggu program dan parameter downloading selesai, lalu mengklik ready
1.6 Melanjutkan dengan mengklik Maint, lalu klik User maint kemudian mengklik
prim. Proses prim merupakan perintah untuk mengecek reagen yang telah
1.7 Setelah proses prim selesai, maka akan muncul kotak dialog temp. ok
1.8 Kemudian lalu mengklik Ready maka alat TMS 1024 i siap dipakai dan
mengklik update.
Kalibrasi hanya dapat dilakukan pada tray kalibrasi atau kontrol. Tray
posisi untuk blank serta 6 posisi kontrol yaitu C1-C6. Berikut ini langkah
kerja:
2. Meremark kolom CH ODR atau BLK ODR item test yang dikalibrasi.
3.2 Kontrol
Langkah kerja :
6. Mengklik item test yang dipilih, lalu mengklik profil setelah itu close.
kontrol saja dan memakai tray putih, dan apabila melakukan kontrol dan
2. Masukkan sampel pasien pada tray putih dengan arah barcode keluar,
komputer.
38
4. Alat akan running, pada proses running alat melakukan scanning ulang
5. Setelah itu, kotak dialog “ Sampling stop” akan muncul yang menandai
bahwa alat telah selesai mengambil sampel, dan dalam keadaan ini alat
Rerun biasanya dipilih jika ada item test yang ingin diulang atau ditambah dan
2. Melakukan order patient stat dengan didahului huruf E sesuai posisi pada
tray.
3. Klik order [F7] pada layar utama, menuliskan sample No. urutan tray
4. Mengklik “Patient” maka muncul display menu, isikan data pasien, klik
6. Jika ingin memasukkan order profile maka mengklik profile doeble klik
daftar parameter yang ada misalnya RFT, LFT, dll. Mengklik close.
7. Klik order maka nomer sampel secara otomatis menuju ke nomor sampel
berikutnya.
8. Mengklik start untuk run. Mengklik exit jika order telah selesai.
9. Mengklik stat kemudian akan muncul stat operation, isikan nomor yang
10. Hasil pemeriksaan akan muncul dilayar komputer yang terhubung dengan
LIS.
3.1 Mengklik Exit pada layar utama maka akan muncul kotak dialog “End of
Aplication?” Ok/cancel
3.2 Mengklik OK
3.3 Setelah klik OK, pesan system Shutdown tampak ditengah layar dan kembali ke
layar PC.
3.5 Mengklik, start pada dekstop, kemudian mengklik Turn Off Computer , mengklik
turn off.
3.6 Setelah sistem pada PC dimatikan, tekan system power switch pada sisi kiri depan
alat untuk mematikan alat TMS 1024 i, membiarkan main power depan (tombol
yang dilakukan pada alaat TMS 1024 i. Pada alat ini mempunyai 48 tray yang berisi
46 tray untuk proses analisa, tray nomor 47 dan 48 berisi larutan untuk pencucian.
Alat ini secara otomatis akan melakukan pencucian setelah proses analisa selesai. Alat
1. Menekan tombol On dan tombol untuk reagen yang terdapat pada alat.
3. Mengecek volume reagen, lalu menaruh reagen pada alat (tempat reagen
disesuaikan antara nomor reagen dengan nomor yang tertera pada tray bagian
dalam).
5. Pada proses loading oleh komputer, kemudian muncul kotak dialog confirm.
6. Mengklik ready.
2. Mengklik menu control 2 kali pada kotak dialog methods in use, kemudian
mengklik ok.
3. Kemudian memilih pemeriksaan yang diperlukan dan mengklik ikon [-] tujuan
5. Kemudian mengklik ikon Sampel and Reagen untuk melihat posisi serum
1. Mengklik order pada komputer yang terhubung dengan LIS, kemudian scan
2. Setelah semua sampel di scanning pada komputer yang terhubung dengan LIS,
klik autoresult.
terdapat ikon panah warna kuning dan merah, ikon tersebut di klik.
4. Mengklik to tray, kemudian mengklik ikon Sampel and Reagen untuk melihat
5. Mengklik ikon automatic start untuk melakukan running pada sampel, maka
7. Running akan berhenti, hal ini dapat di lihat ketika mengklik ikon Sample and
Reagent dan pada tray terdapat coretan, coretan tersebut menandakan proses
telah selesai selain juga terdapat kotak dialog End Process pada layar
komputer.
metrolab 2300 plus, maka data hasil pemeriksaan dari komputer yan
disimpan di kulkas.
3. Menekan tombol On/Off pada alat dan menekan tombol off reagen.
4. Menutup aplikasi komputer yang terhubung dengan alat, setelah itu mematikan
komputer dengan mengklik start pada dekstop komputer, pilih turn off, maka
5. Menutup alat dengan penutupnya dan membuang buangan air limbah dari alat.
Prosedur yang digunakan pada pemeriksaan HbA1C dengan Clover A1c ini meliputi :
1. CEK DAILY
4. Tekan tombol “down” selama 3 detik atau hingga muncul tulisan “Daily” dilayar.
6. Setelah 1 menit akan muncul “OK” atau “Er”, bila “OK” alat bisa untuk
mengerjakan test.
7. Kemudian keluarkan katridge yang berisi kontrol tadi , alat siap digunakan.
2. PEMERIKSAAN SAMPEL
1. Buka tutup alat / clover.
3. Selanjutnya totolkan reagen pack pada darah yang akan diperiksa di ujung yang
berbentuk seperti tongkat.
5. Setelah 5 menit hasil akan keluar dan hasil dinyatakan dalam satuan persen.
Tujuan : Untuk menghitung nilai Na, K, dan Ca dalam serum / plasma darah
dan urine.
Prosedur analisa elektrolit pada serum dengan menggunakan roche 9180 electrolyte analyzer
adalah sebagai berikut terdapat tombol operasional : Yes dan No
1. RUNNING CONTROL
Kontrol alat dilakukan setiap pagi sebelum alat digunakan, langkah kerjanya sebagai
berikut :
1. Dari standby mode, kemudian tertera Leave Standby Mode (Yes), Daily Maintance
(YES), Perfom Daily Cleaning ? (NO) Perfom Daily Conditioning ? (NO) Remain In
Daily Maintance (NO) setelah itu pada layar akan tertera “Calibration” tunggu
selama 150 detik.
2. Setelah itu alat dalam keadaan “READY” tekan (No), Print Function (No), lalu
QC/STD/Dial Sate/ Urine Sample? (Yes).
5. Isap QC ISETROL Level 1 pastikan jarum pengambil sampel masuk sampai kedasar
larutan.
6. Tunggu sampai muncul Close Sample Door segera bersihkan jarum dan tutup
kembali.
8. Posisikan alat dalam kondisi Ready dengan cara dari Store values in memory (YES),
(NO), Standart sample (NO) , Urine Sample (NO), Remain QC/STD/Dial Sate/Urine
Elektrolit tubuh yang diperiksa antara lain natrium (Na), Kalium (K), kalsium (Ca),
2. Scan sampel.
4. Buka tempat pengambilan sampel jarum akan menghisap serum pada tabung, hati-hati
jangan sampai terkena gumpalan ataupun darah.
6. Tarik sampel dan bersihkan sisa sampel yang tersisa pada jarum.
7. Tutup tempat pengambilan sampel, dan akan keluar tulisan Thank You.
8. Setelah waktu pembacaan selesai alat akan mengeluarkan print cetak hasil dan hasil
akan muncul di layar alat ROCHE.
1. Alat dalam keadaan Ready (NO), Print Functions (NO), QC/STD/Dial Sate/ Urine
Sample? (NO) , hingga muncul tulisan pada layar tulisan Daily Maintance, tekan Yes
kemudian pilih Perform Daily Cleaning or washing, tekan Yes.
2. Buka tempat pengambilan sampel, masukkan larutan Cleaning Solution pada alat, alat
akan menghisap larutan tersebut sesuai volume yang dibutuhkan.
3. Tutup tempat pengambilan sampel, lalu muncul tulisan Thank You. Remain Perform
Daily Cleaning? (NO)
4. Tunggu hingga beberapa detik lalu muncul tulisan Perform Daily Conditioning tekan
tombol Yes. Masukkan larutan Sodium Electrode Conditioner, sampai muncul Close
sample door. Thank you! Remain Perform Daily Conditioning ? (NO).
5. Bersihkan jarum lalu tutup alat kemudian alat “Calibration” secara otomatis tunggu
hingga sekitar 150 detik.
6. Kalibrasi alat ROCHE selesai hingga muncul tulisan Ready K, Na, Ca.
Maka akan muncul tampilan tampilan pada alat Standby Ready. Alat dalam keadaan resting
dan sudah tidak digunakan untuk pemeriksaan elektrolit pada hari itu.
47
ANTIKOAGULAN : EDTA
PROSEDUR KERJA
1. Menghidupkan Alat
a. Mengeluarkan reagen control dari lemari es, menunggunya hingga suhu control sesuai
b. Mengklik QC Analisys pada progam, kemudian memilih level pada control (dimulai
dari level 1 (L1)) klik 2 kali, kemudian masukan control pada selang penghisap
c. Menunggu hingga hasilnya keluar, kemudian mencatat hasilnya setelah itu klik
accept.
3. Prosedur Pemeriksaan
e. Memasukan sampel melalui selang penghisap pada alat, kemudian menekan tombol
g. Menunggu hingga hasilnya keluar, setelah hasilnya keluar, mencatat hasil yang
4. Mematikan Alat
b. Menekan menu pada menu bar, kemudian memilih tombol shutdown pada alat.
c. Mencuci alat dengan Cleancell (cara yang digunakan sama dengan cara ketika
e. Setelah proses Shutdown selesai, selanjutnya mematikan alat dan computer yang
PARAMETER SATUAN
WBC µL
RBC µL
HGB g/dL
HCT %
MCV fL
MCH Pq
MCHC q/dL
PLT µL
RDW-SD fL
RDW-CV %
PDW fL
MPV fL
P-LCR %
PCT %
NEUT# µL
LYMPH# µL
MONO# µL
EO# µL
BASO# µL
NEUT% %
LYMPH% %
MONO% %
EO% %
BASO% %
RET% %
RET# µL
IRF %
LFR %
MFR %
HFR %
ALAT DAN BAHAN : Pipet westergreen, rak pipet westergreen, aspirator, tabung
PROSEDUR KERJA :
4. Memipet campuran darah EDTA dan PZ sebanyak 200mm dengan pipet westergreen
5. Menempatkan pipet westergreen yang berisi campuran darah dengan posisi tegak
NILAI NORMAL :
ALAT DAN BAHAN : Batang pengaduk, objek glass, tissue, penjepit, darah edta,
PROSEDUR KERJA :
51
membuat hapusan.
PRINSIP :
Prosedur kerja yang digunakan untuk pemeriksaan ini didasarkan pada prinsip
koagulasi. Sel darah merah pada manusia normal memiliki antigen yang akan menggumpal
bila bereaksi dengan antibodi. Antigen A, B, dan D yang terdapat dipermukaan eritrosit akan
bereaksi dengan antibodi (Anti A, B, AB dan D) yang terdapat pada reagen membentuk
PROSEDUR :
1 tetes
INTERPRETASI HASIL
Golongan Darah
Rhesus
TUJUAN : Untuk mengetahui zat-zat atau parameter yang bisa mengindikasikan suatu
penyakit
PRINSIP :
Apabila dalam urine mengandung zat yang diperiksa, maka zat tersebut akan bereaksi
dengan reagen yang terdpat didalam stick dan hasil dapat diperhatikan atau diamati dengan
ALAT :
1. ComboStik R-300
2. Tissue
3. Tabung Reaksi
SAMPEL : Urine
PARAMETER
pH 5-9
54
Prosedur :
3. Memindah sampel urine ketabung sesuai dengan urutan nomor yang sudah dicatat.
4. Ketika alat ComboStik R-300 pada posisi standby, tekan esc 2 kali, hingga muncul
register ID.
penulisan 4 angka, setelah itu menekan enter. Memasukkan ID pasien hingga selesai,
6. Selanjutnya menghapus ID yang tidak dikehendaki, dan menekan tombol enter, maka
7. Menekan tanda panah ke kiri hingga standby berubah menjadi mode general,
5. Reagen strip yang telah dicelupkan ditiriskan hingga sisa urin pada reagen strip tidak
terlalu basah
9. Setelah semuanya tertata, menekan enter dan kemudian menekan tombol panah ke
10. Maka proses akan berjalan dan hasilnya bisa dilihat pada monitor.
1. Widal
2. TPHA
3. HBs Ag
4. ASTO
5. CRP
6. RA
7. DHF
8. Test Kehamilan
9. HIV
11. VDRL
Pemeriksaan Hormon :
1. T3
2. T4
3. Free T4
4. TSH
5. Free T3
56
1. PEMERIKSAAN WIDAL
terhadap bakteri Salmonella thypi dan Salmonella parathypi bereaksi dengan reagen
Alat dan Bahan : Serum, batang pengaduk, widal slide, mikropipet, yellow tip
Langkah Kerja :
3. Menteskan serum sebanyak 10μ pada masing-masing antingen yang telah diteteskan
terlebih dahulu.
Interpretasi Hasil
80 µl 1: 20
40 µl 1: 40
20 µl 1: 80
10 µl 1: 160
5 µl 1: 320
57
2. PEMERIKSAAN TPHA
Mikropipet 190 µl, 10 µl, 25 µl, dan 75 µl, microplate, yellow tip
B. Bahan
Serum
C. Reagen
- R3 : Diluent
Langkah Kerja :
dan 3
Interpretasi Hasil
3. PEMERIKSAAN HBs Ag
Tujuan : Sebagai tes skrinning awal untuk mendeteksi HBsAg dalam serum /
plasma .
bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan anti HBs(antibody).
Campuran ini selanjutnya akan bergerak sepanjang strip membrane unruk berikatan dengan
antibody spesifik pada daerah tes (T), sehingga akan menghasilkan garis warna.
Reaksi : Immunochromatography
Langkah Kerja :
6. Laporkan hasil
Interpretasi Hasil :
Positif : Terbentuk dua garis berwarna, satu pada zona garis test dan satu pada zona
garis control. Hal ini berarti pada serum atau plasma terdapat HBsAg.
Negatif : Terbentuk satu garis berwarna pada zona garis control. Hal ini berarti pada
Invalid / Test Gagal : Jika tidak timbul garis warna pada zona control maka test dinyatakan
Catatan penting :
Hasil test dianggap positif walaupun warna garis pada zona garis test lebih gelap atau lebih
1. HBsAg Rapid Test dibuat hanya untuk mendeteksi HBsAg di dalam serum atau
plasma. Hasil test belum pasti benar bila sampel yang digunakan adalah cairan atau
hasil pengenceran.
2. Intensitas warna yang timbul pada zona garis test tidak berhubungan dengan
Tingkat antigen rendah yang dibawah batas minimum deteksi test. Contohnya
spesimen yang terkumpul pada masa early serocovision atau windows periode
dari infeksi HBsAg, sehingga kadar HBsAg yang ada pada tubuh pasien hanya
sedikit.
HBsAg yang terproduksi tubuh pasien mungkin tidak bereaksi spesifik dengan
4. Apabila hasil positif diulang berkali – kali dengan HBsAg Rapid test,
seperti ELISA Test, dan hasil – hasil sebaiknya dievaluasi dengan keseluruhan
4. PEMERIKSAAN ASTO
61
Prinsip : Antibodi yang ada pada serum akan bereaksi dengan antigen dalam
Langkah Kerja :
4. Campur reagen dan serum dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen
6. Laporkan hasil.
Interpretasi Hasil :
5. PEMERIKSAAN CRP
62
Prinsip : Reaksi antigen antibodi antara CRP dalam serum pasien dengan
- Mikropipet - Serum
Langkah Kerja :
4. Campur reagen dan serum dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen
7. Laporkan hasil.
Interpretasi Hasil :
pasien
Mikropipet Serum
Langkah Kerja :
4. Campur reagen dan serum dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen
6. Laporkan hasil.
Interpretasi Hasil :
7. PEMERIKSAAN DHF
Metode : Rapid
Reaksi : Immunochromatography
Tujuan : Oncoprobe Dengue Rapid Test digunakan untuk mengetahui dan menentukan
antibody IgM, IgG, atau IgM dan IgG secara kualitatif terhadap virus dengue
Prinsip : IgM dan IgG yang spesifik mengikat protein yang kemudian dilekatkan pada
membrane nitrocellulose sebagai garis pengetesan pada test card, yaitu garis
IgM dan garis IgG. Rekombinan dengue viral protein yang telah dimurnikan
dalam lubang sampel, kemudian diluents diteteskan pada lubang diluents agar
IgG atau IgM dan IgG yang berwarna. Berubahnya warna pada daerah control
Alat :
1. Tabung Reaksi
Pemeriksaan Dengue
2. Sentrifuge
Reagensia
3. Cup / Botol penampung serum
1. Oncoprobe Dengue Rapid Test
4. Mikropipet
2. Dengue Diluent Buffer
5. Plastic loop
Sampel : Serum atau Plasma
6. Tissue
65
Langkah kerja :
2. Mengeluarkan test card dari tempatnya dan meletakkannya pada permukaan yang
4. Tetes 1 µl sample menggunakan plastic loop yang tersedia ke dalam tabung yang
5. Masukkan seluruh campuran sample dan buffer tersebut ke dalam lubang sampel pada
test card
Interpretasi hasil :
IgM Positif :
Terbentuk dua garis berwarna, satu pada zona garis control dan satu pada zona garis
IgM (Zona 1) . Test positif untuk IgM, ini menunjukkan adanya infeksi primer dengue.
Terbentuk tiga agaris berwarna, stu pada zona garis control, satu pada zona garis G
(zona 2), dan satu pada zona garis M (zona 1).Test positif untuk IgG dan IgM,
IgG Positif :
66
Terbentuk dua garis berwarna, satu pada zona garis control dan satu pada zona garis
IgG (Zona 2) . Test positif untuk IgG, ini menunjukkan adanya infeksi primer dengue.
Negatif :
Jika muncul hanya satu garis berwarna merah muda pada bagian control dan tidak
Invalid :
Jika tidak timbul garis warna merah pada bagian control maka test dinyatakan gagal.
Reaksi : Immunocromatography
Prinsip : Merupakan suatu strip yang terdiri dari bantalan penyerap specimen,
terkonjugasi dengan zat warna Colloida Gold. Zona test pada daerah
Selama pengetesan , specimen urin dihisap oleh bantalan penyerap specimen dan
mengalir melintasi daerah membrane sampai mencapai bantalan penyerap sisa reaksi dengan
gaya kapiler. Dalam bantalan penyerap specimen, hCG dalam specimen urin akan diikat oleg
Antibodi Goat anti-hCG yang terikat pada zona tes akan menangkap kompleks tersebut,
67
membentuk sebuah garis berwarna merah muda yang menunjukkan adanya hCG dalam
specimen urin. Tidak terbentuknya garis pada zona tes tersebut menunjukkan tidak adanya
hCG dalam specimen urin tersebut. Sebuah garis merah muda pada control menunjukkan
Sampel : Urine
Langkah Kerja :
3. Celupkan strip ke dalam wadah yang berisi specimen urin sampai tanda batas garis
detik, kemudian meletakkan strip pada permukaan yang datar dan kemudian
Interpretasi Hasil
9.PEMERIKSAAN HIV
Reaksi : Immunochromatography
test.
Alat :
2. Sentrifuge Reagensia :
4. Mikropipet Oncoprobe)
Langkah Kerja :
2. Untuk tes card SD, pipet Serum dengan pipet yang telah tersedia didalam reagen
(10µl) lalu teteskan pada tes strip. Tambahkan 4 tetes buffer pada strip tes, inkubasi dan
3. Untuk tes card Intec, teteskan 1 tetes serum pada tes strip kemudian tambahkan 2 tetes
buffer dan inkubasi dan baca hasil selama kurang lebih 20 menit
4. Untuk tes card Oncoprobe teteskan 1 tetes serum pada tes strip kemudian tambahkan
2 tetes buffer, inkubasi dan baca hasil selama kurang lebih 20 menit
Interpretasi Hasil
Reaktif : Terbentuk dua garis berwarna, pada garis test (T) dan garis control (C).
Non Reaktif : Terbentuk satu garis warna pada zona garis control (C) saja
Invalid/tes gagal : Jika tidak timbul garis warna pada zona control maka tes di
hasil = Reaktif
Apabila R1 = Reaktif R2, R2 = Non Reaktif diulang kembali R1&R2, apabila hasil
pengulangan Non Reaktif maka pelaporan hasil = Reaktif, apabila hasil Reaktif dilanjutkan
Reaksi : Immunochromatography
3. Mikropipet
4. Yellow tip
5. Tissue
Reagensia :
71
Langkah Kerja :
3. Gunakan mikropipet teteskan serum atau plasma 5µl ke lubang sampel atau
4. Tambahkan 2 tetes buffer (80µl) dengan dropper yang tersedia ke dalam lubang
sampel.
7. Melaporkan hasil.
Interpretasi Hasil
Positif :
Terbentuk dua garis berwarna, satu pada zona garis test dan satu pada zona
garis control. Hal ini berarti pada serum atau plasma terdapat Antibodi HCV.
Negatif :
Terbentuk satu garis warna pada zona garis control saja. Ini berarti pada serum
Jika tidak timbul garis warna pada zona control maka test dinyatakan gagal,
Catatan Penting : hasil test tetap dianggap positif walaupun warna garis pada zona garis test
lebih gelap atau lebih terang daripada warna garis zona garis control.
72
Prinsip : Adanya antibodi pada serum pasien akan bereaksi dengan antigen
lipoid yang terkandung dalam reagen VDRL membentuk gumpalan atau aglutinasi yang
Metode : Aglutinasi
Langkah Kerja :
4. Campur reagen dan serum dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen
6. Laporkan hasil.
Interpretasi Hasil :
Langkah Kerja :
3. Klik OK (√) pada keyboard, lalu pintu slot cardridge akan terbuka dan
memasukkan cardridge pima bead hingga terdengar “klik” dan alat akan
9. Setelah selesai, matikan alat melalui menu utama. Klik (x) hingga muncul
tampilan “main menu”. Lalu pilih “power off” dan klik OK (√)
Interpretasi Hasil:
Prinsip : Pada strip mengandung konjugat anti narkoba. Substrat urine yang
Bahan : Urine
Langkah Kerja :
2. Teteskan 3 tetes urine pada ketiga jenis tes strip menggunakan pipet plastik
Interpretasi Hasil:
Negatif (-) : Terbentuk dua garis warna pada zona garis control dan test
Invalid/tes gagal : Jika tidak timbul garis warna pada zona control maka tes
MARKER (ELFA)
Alat : VIDAS
Langkah Kerja :
2. Keluarkan reagen dari refrigenerator dan biarkan 30 menit pada suhu kamar.
4. Masukkan serum atau plasma ke dalam sampel well pada reagen strip sesuai
- Pemeriksaan hormon :
T3 : 100 µL
T4 : 200 µL
FT3 : 100 µL
FT4 : 100 µL
TSH : 200 µL
- Tumor Marker :
CEA : 200 µL
PSA : 200 µL
AFP :100 µL
CA 125 : 200 µL
76
5. Letakkan reagen strip yang telah berisi sampel pada kolom yang telah
ditentukan.
Tujuan :
diperiksa
Objek glass, ose loop, pz, pembakar spiritus, jembatan pewarnaan, pewarna
Prosedur Kerja
2) Fiksasi diatas nyaa apinsebanyak 3x, lalu dinginkan pada suhu kamar
5) Larutan krystal violet dibuang, tuangi dengan lugol selama 1 menit lalu
Hasil
78
- Bakteri gram positif akan menyerap cat karbol gentian violet, sehingga
- Bakteri gram negative akan menyerap warna dari safranin, sehingga akan
Tujuan
Untuk mengetahui adanya basil tahan asam dari bahan yang akan diperiksa
cetakan ukuran dan bentuk sediaan, pewarna BTA (karbol fuchsin, HCl
Prosedur Kerja :
1) Siapkan kaca obyek yang baru dan beri nomor identitas pasien pada ujung
kaca frosted
pewarnaan
6) Panasi dari dari bawah dengan menggunakan sulut api sampai keluar asap
9) Genangi sediaan dengan asam alcohol sampai tidak terlihat warna dari cat
yang sebelumnya
10) Genangi sediaan dengan methylen blue selama 10-20 detik lalu bilas
11) Keringkan sediaan diatas rak pengering hingga kering, lalu lihat dibawah
Bakteri tahan asam akan tampak berwarna merah berbentuk basil dan yang
Tuberculosis)
Interpretasi hasil :
3. KULTUR URINE
Kultur Urine
Pewarnaan Gram
Ket :
81
antibiotic
Pelaporan Hasil :
Diukur diameter zona hambat dari masing-masing antibiotik, kemudian
untuk menentukan antibiotik tersebut Resisten (R), Intermediet (I), atau Sensitive
(S) terhadap kuman yang ditemukan dapat dilihat pada tabel yang dijadikan
sebagai pedoman.
4. KULTUR PUS
Kultur Pus
Ket :
83
antibiotic
Pelaporan Hasil :
Diukur diameter zona hambat dari masing-masing antibiotik, kemudian
untuk menentukan antibiotik tersebut Resisten (R), Intermediet (I), atau Sensitive
(S) terhadap kuman yang ditemukan dapat dilihat pada tabel yang dijadikan
sebagai pedoman.
Media HIB
Media BAP Media MC
84
Pewarnaan Gram
Bila pada 1x24jam tidak ada
pertumbuhan, inkubasi dilanjutkan
hingga 5x24jam
Gram positif Gram negative
Ket :
85
antibiotic
Pelaporan Hasil :
Diukur diameter zona hambat dari masing-masing antibiotik, kemudian
untuk menentukan antibiotik tersebut Resisten (R), Intermediet (I), atau Sensitive
(S) terhadap kuman yang ditemukan dapat dilihat pada tabel yang dijadikan
sebagai pedoman.
6. KULTUR FAECES
Kultur Faeces
Ket :
87
antibiotic
Pelaporan Hasil :
Diukur diameter zona hambat dari masing-masing antibiotik, kemudian
untuk menentukan antibiotik tersebut Resisten (R), Intermediet (I), atau Sensitive
(S) terhadap kuman yang ditemukan dapat dilihat pada tabel yang dijadikan
sebagai pedoman.
Alat : Spirtus, Pipet tetes sekali pakai, Korek api, API (Analitical Profile
Indeks)
Prosedur API :
2. API di beri aquadest terlebih dahulu agar suspensi sampel kuman tidak
kering saat melakukan tes pada alat API dan tidak kering saat diinkubasi.
ONPG, ADH, LDC, ODC, CIT, H2S, URE, TDA, IND, VP, GEL, GU,
MAN, INO, SOR, RHA, SAC, MEL, AMY, ARA. Pengisian suspensi
4. Untuk tabung CIT, VP, dan GEL di isi suspensi kuman sampai penuh
7. Dan untuk melihat hasil TDA, IND, dan VP di tambahkan reagen, yaitu:
c. VP = VP1+VP2
8. Hitung hasil tes yang positif kemudian jumlahkan hasil positif dan
10. Kemudian akan muncul nama bakteri dan spesiesnya dalam satuan %,
Setelah menerima sampel, dahak dibuat preparat dan dikeringkan dengan udara
terbuka, jangan menggunakan tissue. Setelah kering, preparat yang sudah dibuat,
difiksasi dan dilakukan pengecatan BTA dengan metode Ziehl Nelssen. Setelah
Prosedur :
6. Lugol dibuang, tuangi dengan aceton atau alcohol 96% hingga warna pada
sediaan luntur.
minyak imersi.
Pelaporan Hasil
Alat : Obyek glass, Mikroskop, Pipet tetes, Cat induk giemsa, Alkohol
Prosedur :
2. Darah diteteskan pada obyek glass yang bersih dan bebas lemak
B. Pewarnaan Preparat
1. Darah yang sudah kering difiksasi dengan metanol selama 1-2 menit.
Pelaporan Hasil :
A. Makroskopis
faeces.
4. Bahan : Faeces
5. Prosedur :
lendir).
93
5. Darah
B. Mikroskopis
4. Reagensia : Eosin
5. Prosedur :
eosin.
40x.
6. Pelaporan Hasil :
Alamat : Madiun
Hasil :
Bau = khas
Konsistensi = lembek
Leukosit = 0-1