Anda di halaman 1dari 6

Nama : M.

Dizky irawan

NPM : 183112330050198

Matkul : Teknik Penyusunan Kontrak(R03)

Dosen : Mahruf, SH., MH.

Hari&Tanggal Ujian : Senin, 11 Mei 2020

Jawaban UTS

1. hukum kontrak adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum
antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum. Definisi ini
didasarkan pada pendapat Van Dunne, yang tidak hanya mengkaji kontrak pada tahap kontraktual,
tetapi juga harus diperhatikan perbuatan sebelumnya.

Jenis- Jenis Kontrak


Perjanjian dapat dibedakan menurut berbagai cara :
           1.      Perjanjian Cuma- Cuma(pasal 13,14 KUHPerdata).
           2.      Perjanjian atas beban.
           3.      Perjanjian timbal balik.
           4.      Perjanjian sepihak.
           5.      Perjnjian konsensual.
Hukum kontrak diatur dalam buku III KUH Perdata terdiri dari 18 bab dan 631 Pasal, mulai dari pasal
1233 – pasal 1864 KUH Perdata.
Sumber: Power point minggu 1 yang diberikan bapak serta
http://itscatatanhukum.blogspot.com/2017/04/pengertian-dan-jenis-jenis-hukum-kontrak.html
2.
1. asas kebebasan berkontrak;
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, yaitu “ semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya.”
Menurut faham individualisme setiap orang bebas untuk mmperoleh apa yang dikehendakinya. Dalam
hukum kontrak asas ini diwujudkan dalam “kebebasan berkontrak”
2. Asas Konsensualisme
Asas konsensualisme dapat disimpulkan dalam pasal 1320 ayat (1) KUH Perdata. Dalam pasal ini
ditentukan bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak.
Asas konsensualisme merupakan asas yang menyatakan bahwa perjanjian pada umumnya tidak
diadakan secara formal, tetapi cukup dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak.
3.Asas Pacta Sunt Servanda
Asas Pacta Sunt Servanda atau disebut juga dengan asas kepastian hukum, asas ini berhubungan
dengan akibat perjnjian. Asas pacta sunt servanda merupakan asas bahwa hakim atau pihak ketiga
harus menghormati subtansi kontrak yang dibuat para pihak, sebagaimana layaknya undang-undang.
4. Asas Itikad Baik (Goede Trouw)
Asas itikad baik dapat disimpulkan dari Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata menyebutkan bahwa
“perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”.
Asas itikad baik merupakan asas bahwa para pihak yaitu pihak kreditur dan debitur harus melaksanakan
subtansi kontrak berdasarkan kepercayaan yang teguh atau kemauan baik dari para pihak.
5. Asas Kepribadian (Personalitas)
Asas kepribadian merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan dan atau
membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja.
Sumber: Power point minggu 1 yang diberikan bapak

3. syarat sahnya perjanjian berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata:


1.Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
 Sepakat artinya ada kesesuaian kehendak dari para pihak, karena kehendak itu tidak dapat
dilihat atau diketahui oleh orang lain jika tidak disebutkan.
 Pada dasarnya, cara yang paling banyak dilakukan oleh para pihak adalah dengan bahasa yang
sempurna secara lisan dan tulis.
2. Kecakapan untuk membuat perjanjian;

Setiap orang berhak membuat perjanjian kecuali orang-orang yang menurut undang-undang dikatakan
tidak cakap, yaitu :

 Orang yang belum dewasa

 Orang yang ditaruh di bawah pengampuan ,


 Perempuan yang telah kawin,

3. Hal Tertentu;

Hal tertentu mengenai objek perjanjian biasanya ditegaskan bagian jenis barang, kualitas mutu barang,
buatan pabrik dan dari negara mana, jumlah barang, warna dan spesofikasi lainnya.

4. Suatu Sebab Yang Halal

Hal-hal yang dimaksud dengan sebab yang halal dalam perjanjian, sebagai berikut :

 Sebab yang halal maksudnya tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan
undang-undang;

 Sebab dikatakan palsu jika diadakan untuk menutupi sebab yang sebenarnya;

 Sebab dikatakan terlarang jika bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban
umum.

Sumber: Power point minggu 2 yang diberikan bapak

4. Unsur/bagian Essentialaia

Unsur Essentialia merupakan bagian dari suatu perjanjian yang harus ada. Sehingga apabila bagian
tersebut tidak ada, maka perjanjian tersebut bukanlah perjanian yang dimaksud oleh para pihak.

Contoh :
Bagian essentialia adalah kata sepakat di antara para pihak dan suatu hal tertentu. Sehingga tanpa
keduanya tidak akan terdapat suatu perjanjian.
Unsur/bagian Naturalia
Unsur naturalia adalah bagian dari suatu perjanjian yang menurut sifatnya dianggap ada tanpa perlu
diperjanjikan secara khusus oleh para pihak.
Contoh Bagian naturalia dapat ditemukan di dalam pasal 1476 KUH Perdata yang menentukan bahwa “
biaya penyerahan dipikul oleh si penjual, sedangkan biaya pengambilan dipikul oleh si pembeli, jika tidak
telah diperjanjikan sebaliknya.
Unsur/bagian Accidentalia
Bagian/unsur accidentalia adalah bagian dari perjanjian yang merupakan ketentuan yang diperjanjikan
secara khusus oleh para pihak.
Contoh :bagian accidentalia adalah mengenai jangka waktu pembayaran, pilihan domisili, pilihan
hukum, dan cara penyerahan barang.
Sumber: Power point minggu 3 yang diberikan bapak

5. Strukur kontrak yang berdemensi nasional adalah 12 hal pokok yaitu:

1. Judul kontrak
Judul kontrak adalah kepala dari kontrak. Judul kontrak biasanya
a.       Sama dengan isi kontrak yang bersangkutan
b.      Mencerminkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam yang bersangkutan;
c.       Judul kontrak tidak terlalu luas dan tidak terlalusan tidak sempit.
 2. Pembukaan kontrak
Pembukaan kontrak merupakan bagian awal dalam suatu kontrak. Ada dua model pembukaan kontrak,
yaitu
a.       Tanggal kontrak disebutkan pada bagian awal kontrak
b.      Tanggal kontrak disebutkan pada bagian akhir kontrak
 3. Komparisi
Komparisi adalah bagian dari suatu kontrakyang memuat identitas para pihak yang mengikatkan diri
dalam kontrak secara lengkap. Biasanya memuat nama-nama para pohak, pekejaan, tempat tinggal,
termasuk kapasitas yang bersangkutan sebagai pihak dalam kontrak, misalnya mewakili, pemegang
kuasa, bertindak untuk diri sendiri.
4. Restital (latar belakang)
Restital adalah penjelsan resmi atau latar belakang atas suatu keadaan dalam suatu perjanjian untuk
menjelaskan mengapa terjadinya perikatan. Dalam restital juga dicantumkan sebab atau kausa yang
halal dri masing pihak, hal ini berguna karena sebab yang halal merupakan salah satu syarat sahnya
perjanjian.
 5. Definisi
Definisi adalah rumusan istilah-istilah yang dicantumkan dalam kontrak. Tujuan mendifinisikan istilah
adalah:
a.       Untuk memperjelas dan memperoleh kesepakatan mengenai istilah kunci yang digunakan dalam
kontrak tersebut sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dari para pihak yang
membuat kontrak.
b.      Istilah-istilah yang didefinisikan akan digunakan pada pasal-pasal brikutnya sehingga dapat
mempersingkat dalam merusmuskan istilah pada pasal-pasal berkikutnya(cukup menggunakan istilah
itu, tanpa perlu mejelaskan lagi), mengingat istilah yng digunakan telah didefinisikan pasal definisi.
6. Pengaturan hak dan kewajiban (subtansi kontrak )
Substansi kontrak merupakan kehendak dan keinginan para pihak yang berkepentingan. Dengan
demikian, substansi kontrak dapat mencakup keinginan-keinginan para pihak secara lengkap, termasuk
didalamnya objek kontrak, hak dan kewajiban para pihak, dan lain-lain.
  7. Domisili
Domisili adalah tempat seseorng melakukan perbuatan hukum. Perbuatan hukum adalah suatu
perbutan yang menimbulkan akibat hukum. Tujuan dari penentuan domisili adalah untuk
mempermudah para pihak dalam mengadakan hubungan hukum dengan pihak yang lainnya.
  8. Keadaan memaksa
Adalah suatu keadaan ketika debitur tidak dapat melakukan prestasinya kepada kreditur, yang sebabkan
karna adanya kejadian yang berada diluar kekuasaanya. Dalam kontrak baik demensi nasional maupun
internasional selalu dicantumkan ketentuan keadaan memaksa.
 9. Kelalaian dan pengakhiran kontrak
Adalah lalai atau tidak dilaksanakannya kewajiban oleh satu pihak atau debitur, sebagai yang ditentukan
dalam kontrak.
Dalam kontrak juga dicantumkan ketentuan yang berkaitan dengan pengakhiran kontrak. Pengakhiran
kontrak merupakan upaya untuk menghentikan atau mengakhiri yang dibuat oleh para pihak.
10.  Pola penyelesaian sengketa
Merupakan bentuk atau pola untuk mengakhiri sengketa atau pertentangan yang timbul diantara para
pihak.
 11. Penutup
Pentutup kontrak merupakan bagian akhir dari kontrak. Bunyi bagian penutup adalah berbeda antara
kontrak yang satu dengan yang lain baik yang dibuat dalam bentuk akta dibawah tangan maupun akta
otentik.
12. Tanda tangan
Merupakan nama yang dituliskan secara khas dengan tangan para pihak. Dalam kontrak yang dibuat
dalam bentuk dibawah tangan maka tandatangan yang dimuat dalam kontrak meliputi tandatangan
para pihak dan saksi-saksi. Adapun kontrak yang dibuat dalam akta autentik, maka tandatangan itu
terdiri para pihak saksi-saksi, dan notaris/ pejabat pembuat akta tanah(PPAT). 
Sumber: https://zenputra.blogspot.com/2017/07/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_6.html

6. Perikatan yang lahir dari Undang-Undang merupakan perikatan yang terjadi karena adanya suatu
peristiwa tertentu sehingga melahirkan hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban di
antara para pihak yang bersangkutan, tetapi bukan berasal dari kehendak para pihak yang bersangkutan
melainkan telah diatur dan ditentukan oleh undang-undang.

Menurut Pasal 1352 KUHPerdata, perikatan yang timbul karena undang-undang diperinci menjadi 2
(dua) :
a)   Perikatan semata-mata ditentukan Undang-Undang
b)   Perikatan yang timbul karena perbuatan orang, dibagi :
 Perbuatan menurut Hukum (Rechtmatigdaad.
 Perbuatan Melanggar Hukum (Onrechtmatigdaad).

Contohnya: Pasal 104 KUH Perdata “ Suami isteri dengan hanya melakukan perkawinan, telah saling
mengikatkan diri untuk memelihara dan mendidik anak mereka.”

Pada waktu sepasang suami istri mengikatkan diri dalam suatu perkawinan, maka oleh hukum mereka
dianggap pula telah mengikatkan diri satu sama lain untuk mendidik dan memelihara anak-anak yang
akan ada dari hasil perkawinan tersebut.
Sumber: http://www.sangkoeno.com/2015/01/sumber-sumber-perikatan-dan-jenis-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai