Anda di halaman 1dari 10

MODUL II

PENGUJIAN DEBIT ALIRAN TERHADAP DAYA KELUARAN PADA


PLTMH

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat membuat prototype PLTMH.
2. Mahasiswa dapat mengukur voltase, Arus, Debit dan daya keluaran
PLTMH.
3. Mahasiswa dapat menghitung data percobaan yang dilakukan.

B. Dasar Teori
1. Sejarah Turbin Air
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas
untuk tenaga industri untuk jaringan listrik. Sekarang lebih umum digunakan
untuk generator listrik. Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan merupakan
sumber energi yang dapat diperbaharukan. Kincir air sudah sejak lama
digunakan untuk tenaga industri. Pada mulanya yang dipertimbangkan adalah
ukuran kincirnya, yang membatasi debit dan head yang dapat dimanfaatkan.
Perkembangkan kincir air menjadi turbin modern membutuhkan jangka
waktu yang cukup lama. Perkembangan yang dilakukan dalam waktu revolusi
industri menggunakan metode dan prinsip ilmiah. Mereka juga
mengembangkan teknologi material dan metode produksi baru pada saat itu.
Kata Turbine ditemukan oleh seorang insinyur Prancis yang bernama Claude
Bourdin pada awal abad 19 yang diambil dari terjemahan bahasa latin dari
kata whirling (putaran) atau vortex (pusaran air). Perbedaan dasar antara
turbin air awal dengan kincir air adalah komponen putaran air yang
memberikan energi pada poros yang berputar. Komponen tambahan ini
memungkinkan turbin dapat memberikan daya yang lebih besar dengan
komponen yang lebih kecil. Turbin dapat memanfaatkan air dapat
memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head
yang lebih tinggi (Poernomo Sari,S., dan Fasha Ryan.2012).

19
2. Pengertian Turbin Air
Turbin secara umum dapat diartikan sebagai mesin penggerak mula di
mana energi fluida kerjan yang digunakan langsung memutar roda trubin,
fluida kerjanya yaitu berupa air, uap, air dan gas. Dengan demikian turbin air
dapat diartikan sebagai suatu nesin penggerak mula yang fluida kerjanya
adalah air (Arismunandar,W.,2004:1).

3. Prinsip Kerja Turbin Air


Pada roda turbin terdapat sudu yaitu suatu konstruksi lempengan
dengan bentuk dan penampang tertentu, air sebagai fluida kerja mengalir
melalui ruang diantara sudu tersebut, dengan demikian roda turbin akan dapat
berputar dan pada sudu akan ada suatu gaya yang bekerja. Gaya tersebut akan
terjadi karena ada perubahan momentum dari fluida kerja air yang mengalir
diantara sudunya. Sudu hendaknya dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat
terjadi perubahan momentum pada fluida kerja air tersebut (Arismunandar,
W., 2004:67).

4. Klasifikasi Turbin Air


Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanis (momentum fluida kerjanya), turbin air dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi (Arismunandar,
W., 2004:2).

5. Turbin Cross-flow
Turbin tipe ini dibuat pertama kali di Eropa. Nama cross-flow diambil
dari kenyataan bahwa air melintasi kedua sudu gerak atau runner dalam
menghasilkan putaran (rotasi). Sedangkan nama Banki (dari Hungaria) dan
Mitchell (dari Austria) adalah nama ahli teknik yang mengembangkan prinsip

20
– prinsip turbin tersebut yaitu turbin ini dilengkapi dengan pipa hisap, dan
sebagai akibatnya daya yang dihasilkan turbin, proses kerja dan randemen
turbin menjadi lebih baik. Turbin cross-flow ini mempunyai arah aliran yang
radial atau tegak lurus dengan sumbu turbin. Turbin ini mempunyai alat
pengarah sehingga dengan demikian celah bebas dengan sudu-sudu di
sekeliling roda hanya sedikit. Karena itu pada keadaan beban penuh
perputarannya roda terjadi sedikit kemacetan-kemacetan, yang menimbulkan
sedikit tekanan lebih. Turbin cross-flow terdiri dari tiga bagian utama yaitu
roda jalan, alat pengarah dan rumah turbin. Dalam aplikasinya turbin cross-
flow baik sekali digunakan untuk pusat tenaga air yang kecil dengan daya
kurang lebih 750 kW. Tinggi air jatuh yang bisa digunakan diatas 1 m sampai
200 m dan kapasitas antara 0,02 m3/s sampai 7 m3/s (Dietzel, F., 1993).

C. Motor / Dinamo
Generator adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak
(mekanik) menjadi energi listrik (elektrik). Energi yang menggerakan
generator sendiri bermacam-macam. Pada pembangkit listrik tenaga air
adalah yang memanfaatkan gerak dari air. Sedangkan pada pembangkit
listrik gerak dari generator didapatkan dari proses pembakaran bahan
bakar diesel.

D. Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikan tekanan tersebut.
Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-
hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa
perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Pada
prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi aliran fluida.

C. Metode Pelaksanaan
1. Alat Dan Bahan

21
a. Alat
 Gunting
 Gergaji
 Cater
 Palu
 Paku
 Solder
 Avometer
b. Bahan
 Dinamo
 LED
 Pompa
 Turbin
 Pipa
 Tandon volume 10 liter

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Praktikum ini dilaksanakan di Workshop program studi Teknik Mesin
Universitas Teknologi Sumbawa.
2. Waktu pelaksanaan praktikum ini selama ± 1 bulan (November 2018).

3. Perancangan Alat
Proses perancangan alat ini memerlukan beberapa tahapan yaitu:
 Desain alat
 Pemilihan bahan sesuai kebutuhan.
 Perhitungan

22
4. Pembuatan Alat
Pembuatan alat melalui beberapa proses pengerjaan diantaranya:
 Pemotongan material atau bahan baku.
 Pengukuran
 Assembly
 Pengamplasan.
 Perangkaian atau perakitan.

5. Prosedur percobaan
a. Menyiapkan kerangka.
b. Memasang alat pada kerangka seperti turbin, generator/dinamo.
c. Menyiapkan tandon dan pipa.
d. Memasukan air ke dalam tandon.
e. Menyiapkan alat avometer untuk menghitung arus dan voltase.

6. Skema Alat

Tandon

Lampu
35 cm
Kabel positif-
negatif

Turbin Generator

38 cm

Gambar 2.1 Skema alat PLTMH


a. Tandon merupakan alat yang berfungsi untuk menampung air.

23
b. Air yang sudah di tampung kemudian dialirkan melalui pipa yang
berukuran 1 inch.
c. Air yang mengalir pada pipa sebagai energi untuk memutarkan turbin.
d. Putaran dari poros turbin di sambungkan dengan poros generator.
e. Energi gerak dari turbin dikonversikan oleh generator dan
menghasilkan energi listrik.

7. Flow Chart

Mulai

Identifikasi dan Analisis


Masalah

Tinjauan Pustaka

Tidak Perancangan dan


Pembuatan Alat

Pengujian Alat

Ya
Kesimpulan

Selesai

24
D. Metode Percobaan
Tabel 2.1 Percobaan Bukaan ½
No Bukaan Katup Voltase Arus Volume
1 1,827 00,03 10 liter
2 1,875 00,04 10 liter
3 1,832 00,03 10 liter
4 ½ 1,824 00,04 10 liter

Tabel 2.2 Percobaan Bukaan ¾


No Bukaan Katup Voltase Arus Volume
1 2, 233 00,07 10 liter
2 2,218 00,06 10 liter
3 2,231 00,08 10 liter
4 ¾ 2,221 00,06 10 liter

Tabel 2.3 Percobaan Bukaan Penuh


No Bukaan Katup Voltase Arus Volume
1 2,599 00,08 10 liter
2 2,589 00,07 10 liter
3 2,567 00,07 10 liter
4 Penuh 2,549 00.08 10 liter

E. Metode Pengambilan Data


Tabel 2.4 Pengambilan Data Bukaan ½
No Bukaan Katup Voltase Arus Q (Debit) P (Daya)
1 1,827 00,03 0.054
2 1,875 00,04 0.075
½ 0,032
3 1,832 00,03 0.054
4 1,824 00,04 0.072
Rata-Rata 0,063

Tabel 2.5 Pengambilan Data bukaan ¾


No Bukaan Katup Voltase Arus Q (Debit) P (Daya)
1 2, 233 00,07 0.156
2 2,218 00,06 0.133
¾ 0,047
3 2,231 00,08 0.178
4 2,221 00,06 0.133
Rata-Rata 0,15

25
Tabel 2.6 Pengambilan Data Bukaan Penuh
No Bukaan Katup Voltase Arus Q (Debit) P (Daya)
1 Penuh 2,599 00,08 0.207
2 Penuh 2,589 00,07 0.181
0,060
3 Penuh 2,567 00,07 0.179
4 Penuh 2,549 00.08 0.203
Rata-Rata 0,192

F. Hasil Dan Pembahasan


Tabel 2.7 Rata-Rata Daya Dan Debit Pada Tiga Bukaan
No Bukaan Daya Debit
1 ½ 0,063 0,032
2 ¾ 0,15 0,047
3 Penuh 0,192 0,060

Grafik Hubungan Antara Daya Terhadap Debit


0.3

0.25

0.2
Daya

0.15

0.1

0.05

0
½ ¾ Penuh
bukaan

Daya Debit

Gambar 2.2 Grafik Hubungan Antara Daya Terhadap Debit

Berdasarkan Gambar 1.2 hal tersebut merupakan pengukuran PLTMH


dengan jenis turbin yang digunakan yaitu turbin cross flow menggunakan alat
ukur Avometer, hal yang pertama kali diukur yaitu pada bukaan ½, ¾ dan bukaan
penuh setiap bukaan dilakukan percobaan hingga 4 kali pegambilan data.
Pada praktikum ini dilakukan pengambilan data sebanyak 4 kali dengan
menggunakan turbin cross flow, pada masing-masing bukaan dengan volume

26
tandon 10 L. Pada percobaan pertama yakni bukaan ½ menghasilkan daya
sebesar 0,063 watt dengan debit 0,032 m3/menit, kemudian pada bukaan ¾
menghasilkan nilai rata-rata daya sebesar 0,15 watt dengan debit 0,047 m3/menit
dan pada bukaan penuh menghasilkan nilai rata-rata daya sebesar 0,192 watt
dengan debit 0,060 m3/menit.
Pada bukaan ½ Dapat menghasilkan daya sebesar 0,063 watt dengan debit
0,032 m3/ menit, berbeda dengan bukaan ¾ menghaasilkan nilai rata-rata daya
0,15 watt dengan debit 0,047 m3/menit dikarenakan dipengaruhi oleh kecepatan
aliran dan pada bukaan penuh daya yang dihasilkan naik oleh kecepatan aliran
yang mengalir pada pipa.
Seperti yang yang ditunjukkan pada grafik di atas semakin besar bukaan
katup maka daya yang dihasilkan akan semakin besar dan debit air juga akan
semakin banyak. Oleh karena itu, sebaiknya jika kita akan membuat PLTMH
sebaiknya menggunakan bukaan penuh, karena daya yang dihasilkan lebih besar
sehingga cukup untuk kebutuhan yang kita inginkan.

G. Kesimpulan Dan Saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di atas yang dilakukan sebelumnya dan analisis
data maka kesimpulan dari penelitian kami yang berjudul Pengujian Debit Aliran
Terhadap Daya Keluaran Pada PLTMH ini adalah :
a. Bukaan katup ½ menghasilkan daya sebesar 0,063 watt dengan debit
0,032 m3, bukaan katup ¾ menghasilkan daya sebesar 0,15 watt dengan
debit 0,047 m3 dan bukaan katup penuh menghasilkan daya sebesar 0,192
watt dengan debit ,604 m3.
b. Daya dan yang paling tinggi pada bukaan katup penuh.
c. Turbin cross flow mempengaruhi efisiensi keluaran daya yang
dihasilkan.

2. Saran

27
a. Tempat dudukan turbin perlu diperbaiki untuk menghasilkan pengeluaran
daya yang efektif.
b. Praktikan sebaiknya mengukur secara teliti pada generator untuk
mendapatkan data yang baik.
c. Dapat mengembangkan alat praktikum PLTMH ke bentuk yang lebih
baik.

28

Anda mungkin juga menyukai