SKENARIO SIDANG I
Panitera : Pada hari ini Senin Tanggal 10 Juli 2014, Sidang Perkara Pidana No. Reg. Perkara : 59 /
PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin MAMAT siap dimulai.
(Majelis Hakim masuk ruang sidang dan duduk di Kursi Majelis Hakim)...
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI, SENIN TANGGAL 10 JULI 2014, SIDANG PENGADILAN NEGERI
PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg.
Perkara : 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO Bin MAMAT, SAYA NYATAKAN
DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 3x)
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di ruang
sidang.
JPU : Baik.. Majelis Hakim.. Kepada Terdakwa EL LOCO bin MAMAT dipersilahkan memasuki
ruang sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa duduk). Apakah Saudara bisa berbahasa Indonesia dengan
baik ?
Hakim Ketua : Kepada Penasehat hukum, Apakah saudari benar Penasehat Hukum dari Terdakwa ?
Hakim Ketua : Silahkan perlihatkan Surat Kuasa dan Surat Ijin Praktek Saudara ?
PH : Baik, Yang Mulia. (Maju menyerahkan surat kuasa dan surat ijin praktek).
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah Saudara ingin memeriksa Surat Kuasa dan
Surat Ijin Praktek dari Penasehat hukum Terdakwa ?
(Maju melihat keaslian Surat Kuasa dan surat Ijin Praktek kuasa hukum Terdakwa).
Hakim Ketua : Sebelumnya saya akan menanyakan identitas Saudara. Bisakah Saudara
memperlihatkan Kartu Identitas Saudara ?
Terdakwa : Probolinggo
Terdakwa : Indonesia
Terdakwa : Islam
Terdakwa : SD.
Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan dengan agenda pembacaan Surat Dakwaan oleh Jaksa
Penuntut Umum. Apakah saudari Penasehat Hukum sudah menerima salinan surat dakwaan ?
Hakim Ketua : Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan surat dakwaannya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah sudah mengerti dengan surat dakwaan yang dibacakan
oleh Jaksa Penuntut Umum tadi ?
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menjelaskan dakwaannya sekali
lagi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh terdakwa.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara akan mengajukan keberatan terhadap surat
dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum ?
Terdakwa : Iya, Pak hakim dan saya serahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum saya.
Hakim Ketua : Saudari Penasehat Hukum, apakah akan mengajukan eksepsi atas surat dakwaan yang
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum ?
Hakim Ketua : Apakah saudari sudah siap untuk membacakan eksepsi atas surat dakwaan Jaksa
Penuntut Umum ?
PH : Belum, Yang Mulia dan kami minta waktu 1 minggu untuk membuat eksepsi atas surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut.
Hakim Anggota 1 : Panitera, 1 minggu dari sekarang jatuh pada tanggal berapa ?
Hakim Ketua : Baik. Kepada saudara terdakwa silahkan mengambil kembali kartu identitas saudara !!!
( Terdakwa Maju kemudian duduk kembali ).
Baiklah., karena Penasehat Hukum Terdakwa belum siap dengan eksepsinya, maka
sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari SENIN, 17 JULI 2014 pukul 07.00 WIB di
tempat yang sama yaitu Pengadilan Negeri Pamekasan dengan agenda sidang PEMBACAAN EKSEPSI
OLEH PENASEHAT HUKUM, dan kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap sidang tanpa
dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang hari
ini dinyatakan DITUNDA dan DITUTUP. (Ketok palu 1x)
Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruangan sidang, hadirin dimohon berdiri.
PREMEMORI
Panitera : Pada hari ini SENIN, 17 JULI 2014 Sidang Perkara Pidana No. Reg. Perkara : 59 /
PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin MAMAT siap dimulai.
( PREMEMORI)
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI SENIN, 17 JULI 2014, SIDANG PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN YANG
MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg. Perkara : 59 / PIDUM / VII /
PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO BIN MAMAT, SAYA NYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di ruang
sidang.
JPU : Baik, Majelis Hakim.. Kepada Terdakwa EL LOCO Bin MAMAT dipersilahkan memasuki
ruang sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa duduk) Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani ?
Hakim Ketua : Apakah Saudara sudah siap mengikuti persidangan pada hari ini?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah sudah mengerti dengan eksepsi dari
Penasehat Hukum ?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara akan mengajukan tanggapan atas
eksepsi Penasehat Hukum ?
JPU : Iya Majelis Hakim, namun kami minta waktu 1 minggu untuk membuat tanggapan
eksepsi.
Hakim Anggota 1 : Panitera, 1 minggu dari sekarang jatuh pada tanggal berapa ?
Hakim Ketua : Terima kasih. Baiklah, karena Jaksa Penuntut Umum belum siap dengan tanggapannya,
maka sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari SENIN, TANGGAL 24 JULI 2014
pukul 07.00 WIB di tempat yang sama yaitu Pengadilan Negeri Pamekasan dengan agenda sidang
PEMBACAAN TANGGAPAN EKSEPSI OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM, dan kepada para pihak
diperintahkan agar datang menghadap sidang tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap
sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang hari ini dinyatakan DITUNDA dan DITUTUP. (Ketok palu
1x)
Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruangan sidang, hadirin dimohon berdiri.
( PREMEMORI )
Panitera : Pada hari ini SENIN, TANGGAL 24 JULI 2014 Sidang perkara pidana No. Reg. Perk : 59 /
PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin MAMAT siap dimulai.
(PREMEMORI)...
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI SENIN, TANGGAL 24 JULI 2014, SIDANG PENGADILAN NEGERI
PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg. Perk :
59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN DIBUKA
DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di ruang
sidang.
JPU I : Baik..... Kepada Terdakwa EL LOCO bin MAMAT dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan catatan pada persidangan terdahulu, maka sidang akan
dilanjutkan dengan PEMBACAAN TANGGAPAN EKSEPSI OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM
Hakim Ketua : Baiklah. Saudara Jaksa, silahkan untuk membacakan tanggapan eksepsi yang Saudara
ajukan, dan kepada Saudari Penasehat Hukum dan Terdakwa untuk menyimak dan mendengarkan
dengan baik.
JPU I : (Membacakan tanggapan eksepsi. Setelah selesai membacakan tanggapan eksepsi,
salinan tanggapan eksepsi diserahkan kepada Majelis Hakim dan Penasehat Hukum).
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah Saudara sudah mengerti dengan isi tanggapan eksepsi dari
Jaksa Penuntut Umum ?
Hakim Ketua : Apakah Saudara akan mengajukan keberatan terhadap tanggapan eksepsi dari Jaksa
Penuntut Umum ?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasihat Hukum Saya, Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudari Penasihat Hukum, apakah Saudari akan mengajukan keberatan ?
JPU : (mengangkat tangan minta ijin kepada Majelis Hakim untuk berbicara). Mohon kepada
Majelis Hakim untuk mempertimbangkan pasal 156 KUHAP, setelah Penuntut Umum membacakan
tanggapan atas eksepsi. Selanjutnya Majelis hakim dapat membacakan putusan sela. Terima kasih.
Hakim Ketua : Baik, berdasarkan pasal 156 KUHAP dan berdasarkan asas peradilan cepat, sederhana,
dan biaya ringan maka pada saat ini majelis hakim akan melakukan musyawarah diruang hakim untuk
membuat putusan sela dan sidang di skors 2 jam. (ketuk palu 1x)
Panitera : Majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri !!
(PREMEMORI)
Majelis hakim akan memasuki ruang sidang, seluruh hadirin diharapkan berdiri !!
(PREMEMORI)
Hakim Ketua : Skors di cabut sidang Dinyatakan dibuka kembali (ketok palu 1x). Baiklah, sesuai hasil
musyawarah hakim, maka sidang akan dilanjutkan dengan PEMBACAAN PUTUSAN SELA oleh Majelis
Hakim.
Kepada para pihak untuk mendengarkan baik-baik isi putusan sela ini.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah menerima putusan sela yang telah dibacakan ?
JPU : Kami menerima putusan sela tersebut, Majelis Hakim yang Terhormat.
Hakim Ketua : Saudari Penasehat Hukum, apakah menerima putusan sela yang telah dibacakan ?
Hakim Ketua : Kepada Panitera untuk dicatat keberatan saudara Penasehat Hukum.
Hakim Ketua : Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi. Saudara Jaksa Penuntut
Umum apakah sudah siap untuk menghadirkan saksi?
Hakim Ketua : Panitera, 1 minggu dari sekarang jatuh pada tanggal berapa ?
Hakim Ketua : Terima kasih. Baiklah, karena Jaksa Penuntut Umum dan belum siap untuk
menghadirkan para saksi, maka sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari SENIN 31
JULI 2014 pukul 07.00 WIB di tempat yang sama yaitu Pengadilan Negeri Pamekasan dengan agenda
sidang PEMERIKSAAN SAKSI, dan kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap sidang tanpa
dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang hari
ini dinyatakan DITUNDA dan DITUTUP. (Ketok palu 1x)
Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang.. Hadirin dimohon berdiri.
(PREMEMORI)
SKENARIO SIDANG IV
(PREMEMORI)...
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI SENIN, TANGGAL 31 JULI 2014, SIDANG PENGADILAN NEGERI
PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg. Perk.
59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN DIBUKA
DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di muka
sidang.
JPU : Baik Majelis Hakim... Terdakwa EL LOCO bin MAMAT dipersilahkan memasuki ruang
sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua : Kepada terdakwa, silahkan saudara duduk disamping Penasehat hukum.
JPU : Siap, Majelis hakim dengan 2 orang saksi, salah satu saksi masih anak-anak.
Hakim Ketua : Baik silahkan Saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi anak terlebih
dahulu di muka sidang, dan sebelumnya Berdasarkan pasal 22 UU Sistem Peradilan Anak, maka seluruh
perangkat persidangan untuk melepaskan toga atau atribut kedinasan diluar ruang sidang dan para
hadirin untuk meninggalkan ruang sidang, sebab acara persidangan selanjutnya bersifat TERTUTUP
UNTUK UMUM.
Panitera : Majelis Hakim diikuti Perangkat sidang serta para hadirin dipersilahkan meninggalkan
ruang sidang.
( Mejelis hakim dahulu lalu di ikuti Perangkat sidang meninggalkan ruang sidang )
Hakim Ketua : Skors di cabut, dan Sidang dinyatakan DIBUKA dan TERTUTUP untuk umum ( KETOK
PALU 1X ).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi anak kedalam ruang
sidang.
JPU : Baik, kepada Saudari saksi CIA harap memasuki ruang sidang dengan di dampingi orang
tuanya.
(Cia memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan menganggukkan
kepala).
Hakim Ketua : (HAKIM MEMPERSILAHKAN SAKSI DUDUK). Selamat pagi, Adik Cia
Hakim Ketua : Adik Cia, sebelumnya Bapak hakim akan memeriksa identitas Adik Cia terlebih dahulu
ya. Kepada Ibu dari saksi, silahkan memperlihatkan kartu identitas dari saudara Cia.
Cia : Dusun Lanpao Tengah RT. 01 RW. 05 Nomor 112, Desa Blaban, Kec. Batumarma, Kab.
Pamekasan.
Hakim ketua : Apakah adik cia mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan
terdakwa?
diambil sumpah ?
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 1 untuk mengambil sumpah dari saudari saksi ?
(saksi berdiri kemudian melakukan sumpah dengan dibantu oleh Juru Sumpah).
HA 1 : baik perlu saya ingatkan bahwa adik harus memberikan keterangan sesuai dengan yang
anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak adik bisa dikenai sanksi pidana berupa pemberian
sumpah palsu, adik bisa dimengerti?
Hakim Ketua : Kepada adik Cia dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini, Adik harus
dengan tenang ya, berikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah takut. Serta Adik harus
memberikan keterangan tentang apa yang Adik alami, dengar, dan lihat sendiri, tanpa ada tekanan.
Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim Anggota 1.
Cia : Ya aku kenal, dia sering di panggil mas Gondes pak hakim.
Cia : Baru pak hakim , kenal hanya dari namanya yang sering dipanggi teman “mas gondes”
HA 1 : Apakah adik mengingat sekitar jam berapa adik melihat terdakwa keluar dari rumah
adik ?
HA 1 : Baik, terimakasih adik cia atas keterangannya, cukup dari saya Hakim ketua.
Hakim Ketua : Baik, kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ingin mengajukan pertanyaan?
JPU : Apakah benar pada tanggal 17 Mei 2014 sekitar pukul 12.30 WIB, Adik sedang berada di
Ruang tengah ?
Cia : Ya pak.
Cia : Saat itu aku sedang menonton film kartun, tiba-tiba terdengar suara kaki orang berjalan
masuk rumah, karena takut saya bersembunyi dibalik kursi diruang tengah, ketika saya intip ternyata
ada Mas Gondes dengan mukanya yang seram dengan pelan masuk ke kamar depan dan belakang.
Cia : Karena takut aku tetap sembunyi pak hakim, karena Mas gondes ini terkenal sebagai
tukang pukul.
JPU : Baik, terima kasih adik Cia, dari saya cukup hakim ketua.
Hakim Ketua : Kepada Saudari Penasehat Hukum, apakah ingin mengajukan pertanyaan ?
PH : Iya, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan, Majelis Hakim.
PH : Apakah Adik Cia tahu apa yang dilakukan Terdakwa saat masuk ke kamar depan dan
belakang rumah adik ?
Cia : Tidak tahu bu, saya takut tidak berani mengintip dan tetap bersembunyi.
PH : Apakah ada upaya-upaya dari Adik untuk meminta bantuan orang tua adik ?
Cia : Sebenarnya ingin Bu, tapi saya takut kalau memanggil ibu, saya akan ditangkap sama
Mas Gondes.
rumah Adik ?
PH : Baik Terimakasih adik Cia, dari saya Cukup Yang Mulia dan Mohon kepada Majelis untuk
memerintahkan kepada Panitera untuk mencatat pernyataan Cia tersebut.
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditambahkan oleh adik Cia ?
Hakim Ketua : Kalau begitu Adik Cia dan Ibu dapat meninggalkan ruang sidang dan Ibu silahkan
mengambil kembali kartu identitas.
( Cia lalu keluar dari ruang sidang dengan dikawal oleh petugas keamanan).
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah masih akan mengajukan saksi lagi ?
Hakim Ketua : Baik ,saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi di muka sidang. Tapi
Sebelumnya sidang di SKORS 10 Menit dan kepada perangkat sidang untuk mengenakan Toga atau
Atribut Kedinasan. (KETOK PALU 1x )
Panitera : Majelis hakim diikuti oleh perangkat sidang untuk meninggalkan ruang sidang.
Panitera : Majelis hakim diikuti oleh perangkat sidang dipersilahkan memasuki ruang sidang.
Para hadirin dimohon berdiri !!
Hakim ketua : Skors di cabut, dan Sidang dinyatakan DIBUKA dan TERBUKA untuk umum ( KETOK
PALU 1X ).
Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum harap memanggil saksi selanjutnya ke muka
sidang.
JPU : Baik majelis hakim, kepada saudari saksi Desli untuk memasuki ruang sidang.
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan menganggukkan
kepala).
Hakim Ketua : Apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Hakim Ketua : Saudari saksi, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudari terlebih dahulu.
Saudari saksi, silahkan maju untuk memperlihatkan kartu identitas saudari.
Saksi Desli : Dusun Lanpao Tengah RT. 01 RW. 05 Nomor 112, Desa Blaban, Kec. Batumarma, Kab.
Pamekasan.
Hakim Ketua : Agama?
Desliq : Perempuan.
Hakim Ketua : Apakah Saudari saksi mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan
terdakwa?
Hakim Ketua : Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudari saksi bersedia untuk
diambil sumpah ?
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari saudari saksi ?
(saksi berdiri kemudian melakukan sumpah dengan dibantu oleh Juru Sumpah).
HA 2 : baik perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai dengan
yang anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak saudara akan dikenai sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, saudara bisa dimengerti?
Hakim Ketua : Apakah Saudari tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam persidangan ini ?
Saksi Desli : Tahu Pak Hakim, untuk memberikan kesaksian tentang pencurian yang dilakukan oleh
El LOCO bin MAMAT.
Hakim Ketua : Saudari saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini, saudari dapat
melakukannya dengan tenang, dapat memberikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah
takut. Serta saudari harus memberikan keterangan tentang apa yang saudari alami, dengar, dan lihat
sendiri, tanpa ada tekanan. Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim Anggota 2.
Saksi Desli : tanggal 17 Mei 2014 sekitar pukul 12.30 WIB, dirumah saya pak hakim.
Saksi Desli : waktu itu saya sedang berada diluar rumah, tepatnya dirumah Rasuli.
Saksi Desli : Bisa pak hakim, namun saya tidak tahu pasti awal mula pencurian dirumah saya, sebab
saat pencurian terjadi saya sedang mengunjungi rumah Bapak Rasuli untuk meminjam cangkul, dan
ngobrol (bincang-bincang) sebentar dengan Bu Anas, istri Bapak Rasuli setelah itu saya pulang. Pas saya
sampai samping rumah, saya melihat laki-laki lari keluar dari rumah saya lewat pintu belakang. Saya
kemudian masuk ke dalam rumah dan kamar, dan saya sadar kalau hp saya hilang. Langsung saya
spontan teriak-teriak “Maling-maling.. Maling-maling..”
HA 1 : Ibu Desli, apakah sebelumnya Ibu Desli sudah pernah melihat terdakwa EL LOCO
berkeliaran di sekitar tempat tinggal Ibu ?
Saksi Desli : Hmmm….. (saksi mengingat-ingat) Saya kurang tahu pak hakim karena saya tidak
memperhatikan dan tidak hafal siapa saja yang lewat depan rumah saya.
Hakim Ketua : Baiklah. Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ingin mengajukan pertanyaan?
JPU : Saudari saksi, ketika anda memasuki rumah anda apakah yang pertama kali anda tuju ?
Saksi Desli : Saya langsung ke kamar, Bu. Karena saya menyimpan barang-barang berharga saya di
dalam kamar.
Saksi Desli : Di kamar tidur saya, Bu. Di kamar yang belakang soalnya yang depan itu kamar anak
saya.
JPU : Ketika pencurian itu terjadi, anak Ibu yang bernama Cia kan sedang berada di rumah.
Apakah Ibu tahu ?
Saksi Desli : Iya saya tahu, anak saya sedang menonton tv saat saya keluar rumah.
JPU : Ketika Ibu masuk ke dalam rumah, apakah Ibu melihat dimana anak Ibu ?
Saksi Desli : Tidak bu. Karena pada saat itu saya sedang bingung dan panik, sehingga tidak melihat
keadaan sekitar karena saya langsung cepat-cepat masuk kamar saya dan mengecek barang-barang.
Tapi tiba-tiba anak saya memanggil-manggil dan datang kepada saya dengan kondisi ketakutan.
Saksi Desli : saya lalu mendekap anak saya dan bertanya apa yang telah terjadi sehingga membuat
anak saya ketakutan. Dan anak saya langsung berteriak bahwa “ada mas gondes buk masuk rumah
mencuri jam tangan, hp dan uang dari kamar ibuk, tapi aku takut karena muka mas gondes seram sekali,
jadi aku Cuma bisa sembunyi di belakang kursi bu”.
JPU : Menurut kami hal ini semakin jelas yang mulia, terdakwa memang melakukanPencurian,
sebab terdakwa telah masuk rumah Saudari Desli tanpa izin, mengambil hp, jam tangan dan uang,
kemudian kabur melalui pintu belakang dan dilihat sendiri oleh Ibu Desli.
PH : Iya, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan, Majelis Hakim.
Saksi Desli : Iya, saya yakin sekali. Karena anak saya juga mengatakan hal yang sama.
PH : Apakah saudari yakin bahwa anak saudari yang bernama Cia melihat dengan jelas EL
LOCO mengambil hp, jam tangan dan uang di kamar belakang rumah anda, padahal anak anda Cia saat
itu berada di ruang tengah dan di balik kursi ?
Saksi Desli : Saya yakin seratus persen karena anak saya pasti jujur. Anak saya tidak pernah
membohongi saya. Apalagi berbohong tentang masalah seperti ini. Anak saya masih berumur 14 tahun
dan dia adalah anak yang polos. Jadi anak saya tidak mungkin bohong.
PH : Jika anda memang yakin bahwa EL LOCO telah mengambil barang anda, apakah anda
mengetahui kapan EL LOCO masuk ke rumah anda ?
PH : Tadi Anda mengatakan yakin, lalu baru saja Anda bilang bahwa Anda tidak tahu. Berarti
Anda tidak yakin bahwa EL LOCO adalah laki-laki yang masuk ke dalam rumah anda. Karena di kesaksian
anda yang sebelumnya bahwa di depan rumah anda banyak orang yang lalu lalang. Di sini jelas terlihat
Anda mengingkari pernyataan Anda sebelumnya. Jadi, Saya ulangi pertanyaan Saya. Apakah Anda tahu
kapan EL LOCO masuk ke dalam anda ?
JPU : Keberatan, Majelis Hakim. Pertanyaan Saudari Penasehat Hukum memojokkan Saksi.
Sebab dalam kesaksian sebelumnya saksi telah mengatakan bahwa dia sedang berada di luar rumah.
Mohon dipertimbangkan.
Hakim Ketua : Keberatan diterima. Kepada Penasehat Hukum untuk melanjutkan dengan pertanyaan
yang lain.
Hakim Ketua : Baik, sebelum mengakhiri pemeriksaan, apakah ada sanggahan dari terdakwa ?
Hakim Ketua : Kalau begitu saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan silahkan mengambil
kembali kartu identitas saudara.
(saksi lalu keluar dari ruang sidang dengan dikawal oleh petugas keamanan).
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah masih akan mengajukan saksi lagi ?
JPU : Tidak, majelis hakim. Dari kami hanya 2 saksi.
H. Ketua : Baik, lalu sdri Penasehat Hukum, Apakah sdri akan mengajukan saksi ?
PH : Iya, Yang Mulia. Dari kami mengajukan 2 orang saksi dan telah hadir pada hari ini.
H. Ketua : Baik.. kepada saudari Penasehat Hukum harap memanggil kedua saksi.
PH : Baik Majelis Hakim. Kepada saksi Maemunah dan Slamet dipersilahkan masuk ke ruang
sidang.
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan menganggukkan
kepala).
Hakim Ketua : Apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Hakim Ketua : Apakah saudara dan saudari saksi mempunyai hubungan keluarga atau hubungan
darah dengan terdakwa?
Hakim Ketua : Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudara saksi bersedia untuk
diambil sumpah ?
HA 2 : Saudari saksi Maemunah dan Saudara saksi Slamet silahkan berdiri dan ikuti kata-kata
saya.
(saksi berdiri kemudian melakukan sumpah dengan dibantu oleh Juru Sumpah).
HA 2 : baik perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai dengan
yang anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak saudara akan dikenai sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, saudara bisa dimengerti?
Hakim Ketua : Baik.. Terima kasih. Dan kepada saudara Slamet dipersilahkan untuk kembali ke
tempat yang telah disediakan. Dan untuk saudari saksi Maemunah dipersilahkan untuk menempati
tempat yang telah disediakan ( Inug kembali ke tempat duduk penonton dan Nona duduk di kursi
tengah)
Hakim Ketua : Saudari saksi, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudari terlebih dahulu.
Saudari saksi, silahkan maju untuk memperlihatkan kartu identitas saudari.
Saksi Nona : Dusun Lanpao Tengah RT. 01 RW. 05 , Desa Blaban, Kec. Batumarma, Kab. Pamekasan.
Hakim Ketua : Apakah Saudari tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam persidangan ini ?
Saksi Nona : Tahu Pak Hakim, untuk memberikan kesaksian tentang pencurian yang dilakukan oleh
El LOCO bin MAMAT.
Saksi Nona : saya adalah teman dan tetangga dari El Loco sejak lama.
Hakim Ketua : Saudari saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini, saudari dapat
melakukannya dengan tenang, dapat memberikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah
takut. Serta saudari harus memberikan keterangan tentang apa yang saudari alami, dengar, dan lihat
sendiri, tanpa ada tekanan. Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim Anggota 1.
HA 1 : Saudari saksi, jika anda adalah tetangga dan teman lam El Loco, apakah anda tahu
bahwa El Loco pernah mencuri barang ?
Saksi Nona : saya tidak pernah tahu pak hakim kalo El Loco mencuri. Karena saya juga baru dengar
sekarang kalau dia mencuri dan langsung dipenjara begini.
HA 1 : Apakah anda tahu bagaimana tingkah laku El Loco jika di lingkungan rumahnya ?
Saksi Nona : El Loco sebenarnya dulu itu anak yang rajin pak hakim. Sering bantu-bantu orang
tuanya di sawah, apalagi dia itu anak sulung pak hakim, adiknya ada 3 dan masih kecil-kecil.
HA 1 : Berarti anda sangat mengenal terdakwa El Loco sekali ya ? Lalu apalagi yang anda
ketahui ?
Saksi Nona : El Loco itu kasihan pak hakim sebenarnya. Ndak tega saya sebenarnya. El Loco itu
putus sekolah gara-gara tidak punya biaya, orang tuanya sudah pisah. Bapaknya buruh tani, lha ibunya
pergi ke luar negeri. Kerja di hongkong katanya. Apalagi adiknya yang paling kecil punya sakit jantung
lemah katanya. Makanya sebulan sekali harus berobat di rumah sakit pamekasan sana. Yang saya tahu
juga kadang-kadang El Loco jadi juru parkir di pasar situ.
HA 1 : Ohh begitu ya.. Baik kalau begitu. Dari saya cukup hakim ketua.
Hakim ketua : Baiklah, apakah hakim anggota 2 ada pertanyaan?
Hakim Ketua : Baiklah. Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ingin mengajukan pertanyaan?
JPU : Saudari Saksi, apakah El Loco sering masuk ke rumah saudara tanpa izin ?
Saksi Nona : Ya biasa sih pak. Kan kami sudah lama berteman jadi ya sering dia main ke rumah
langsung masuk begitu. Tapi pasti dia ‘assalamualaikum’ dulu baru masuk.
JPU : Lalu bagaimana gerak-geriknya ? apakah El Loco pernah melakukan hal yang
mencurigakan ?
Saksi Nona : Kayaknya ndak pernah ya pak. Soalnya saya ya jarang memperhatikan gerakan orang.
JPU : Saudari saksi, tadi anda katakan bahwa adik El Loco sakit jantung lemah dan sebulan
sekali di bawa ke rumah sakit, apakah anda pernah melihat secara langsung El Loco membawa adiknya
ke rumah sakit ?
Saksi Nona : Ya pernah pak. Wong waktu adiknya El Loco kumat juga saya sama bapak saya yang
bantuin.
JPU : Saudari saksi, apakah El Loco rutin membawa adiknya berobat ? dan apakah anda tahu
dari mana asal usul uang yang digunakan El Loco untuk berobat adiknya ?
Saksi Nona : Hmmmm… (mikir) Ya saya nggak tahu pasti rutin atau nggaknya. Tapi ya beberapa kali
kayaknya. Wah.. kalau urusan uangnya dari mana ya saya tidak tahu pak. Saya kan juga tidak mungkin
bertanya-tanya dapat uang dari mana.
JPU : Apakah anda tahu pekerjaan El Loco sebagai Karyawan Pabrik TAHU di upah berapa ?
PH : Saya rasa pertanyaan yang diajukan JPU barusan adalah hal-hal yang bersifat pribadi
dan tidak mungkin dapat dijawab oleh Saudari Saksi Maemunah. Mohon dipertimbangkan..
Hakim Ketua : Keberatan diterima. Kepada Saudara JPU silahkan ajukan pertanyaan yang lain.
JPU : Saudari saksi, apakah selama ini anda pernah melihat atau mengetahui El Loco
mempunyai barang mewah seperti hp atau yang lain ?
Saksi Nona : saya kurang tahu pak. Saya tidak pernah bertanya-tanya ke El Loco. Tapi kalau hp
memang El Loco punya HP.
JPU : Baik, terima kasih saudara saksi. Saya rasa cukup majelis hakim pertanyaan saya.
Hakim Ketua : Kepada saudari PH, apakah anda ingin mengajukan pertanyaan ?
PH : Saudari saksi, tadi saudari mengatakan bahwa El Loco putus sekolah karena tidak ada
biaya, berarti jika dikategorikan, El Loco termasuk sebagai orang yang kurang mampu atau sangat tidak
mampu ?
Saksi Nona : Yaa.. Kalau menurut saya itu tidak mampu, bu.
Saksi Nona : Sebenarnya yang kerja tidak Cuma El Loco saja Bu. Bapaknya juga kerja jadi buruh tani.
Tapi ya memang tulang punggungnya ya si El Loco itu karena bapaknya kan sudah tua Bu. Terus sakit-
sakitan. Jadi kadang-kadang saja kerjanya.
PH : Tadi, anda mengatakan El Loco mempunyai HP. Apakah HP yang dimiliki El Loco
tersebut adalah HP merk Nokia atau HTC ?
Saksi Nona : Bukan bu. Kalau tidak salah HP El Loco itu merknya ESIA HIDAYAH.
PH : Pertanyaan saya cukup Yang Mulia. Dan kepada panitera dimohon untuk mencatat
kesaksian yang telah diberikan oleh Saksi Memunah dengan seksama.
Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu. Terima kasih saudari Maemunah atas kesaksian yang anda
berikan.
H. Ketua : Sdri Maemunah, sdri boleh meninggalkan ruang sidang, tapi sebelum itu dimohon sdr
mengambil identitas saudari terlebih dahulu (saksi Nona mengambil identitas lalu meninggalkan sidang)
Hakim Ketua : Kepada saudari Penasehat Hukum harap memanggil saksi selanjutnya ke muka sidang.
PH : Baik majelis hakim, kepada saudara saksi Slamet untuk memasuki ruang sidang.
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan menganggukkan
kepala).
Hakim ketua : Kepada saudara saksi, silahkan duduk ditempat yang telah disediakan
Hakim Ketua : Saudara saksi, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu.
Saudara saksi, silahkan maju untuk memperlihatkan kartu identitas saudara.
Saksi inug : Dusun Lanpao Tengah, Desa Blaban, Kec. Batumarma, Kab. Pamekasan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam persidangan ini ?
Saksi inug : Tahu Pak Hakim, untuk memberikan kesaksian tentang pencurian yang dilakukan oleh
El LOCO bin MAMAT.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara mengenal EL LOCO BIN MAMAT ?
Hakim Ketua : Saudara saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini, saudari dapat
melakukannya dengan tenang, dapat memberikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah
takut. Serta saudari harus memberikan keterangan tentang apa yang saudari alami, dengar, dan lihat
sendiri, tanpa ada tekanan. Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim Anggota 2.
HA 2 : Saudara saksi, apakah anda tahu jika EL LOCO telah melakukan pencurian ?
Saksi Inug : Awalnya saya tidak tahu pak hakim. Saya baru di kasih tahu sama bapaknya kalau El
Loco ditangkap polisi karena mencuri kata bapaknya.
Saksi Inug : Ya hampir setiap hari pak. Kadang ada juga sehari dua hari juga tidak bertemu. Kan EL
LOCO nggak setiap hari markir di pasar. Kadang ya dia markir kadang ya tidak. Nah kebanyakan
ketemunya ya pas sama sama jadi JUKIR di pasar.
HA 2 : Saudara saksi, apakah selama ini terdakwa EL LOCO pernah bercerita kepada anda
tentang masalah pribadinya ?
Saksi Inug : Ya kalau masalah dia ambil barang orang gitu gitu dia tidak pernah cerita pak. Paling ya
cerita tentang pacarnya atau cerita tidak punya uang gitu. Jadi mau pinjam uang.
HA 2 : Saudara saksi dari pernyataan anda barusan, apakah terdakwa EL LOCO pernah
meminjam uang kepada anda ?
Saksi inug : Ya pernah pak hakim. Kadang-kadang ya dia kalau butuh uang pinjam ke saya.
Saksi Inug : Ya tergantung pak. Saya kan juga sama-sama orang miskin jadi ya saya pinjami
seadanya saya saja. kalau saya ada 50 ribu ya saya pinjami 50 ribu, kalau ada 100 ribu ya saya pinjami
100 ribu.
HA 2 : Lalu, biasanya berapa hari uang pinjaman tersebut dikembalikan kepada anda ?
Saksi Inug : Ya tergantung EL LOCO punya uangnya kapan. Kadang ya seminggu, dua minggu, atau
pas dia habis gajian.
HA 2 : Saya rasa pertanyaan saya cukup, Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baik. Kepada saudara JPU, apakah anda akan mengajukan pertanyaan ?
JPU : Saudara saksi, tadi anda mengatakan bahwa terdakwa EL LOCO beberapa kali
meminjam uang kepada anda. Selain kepada anda, biasanya kepada siapa lagi EL LOCO meminjam
uang ?
Saksi Inug : Ya kadang pinjam uang ke Syafi’i teman kerjanya di Pabrik TAHU tapi ya tidak banyak.
Saksi Inug : Siapa yaaa.. (berpikir mengingat-ingat). Kalau tidak salah, dulu EL LOCO pernah pinjam
uang ke Bos Flamboyan. Tapi itu sudah lumayan lama.
JPU : Kalau boleh saya tahu, siapa Bos Flamboyan itu saudara Slamet ?
Saksi Inug : Bos Flamboyan itu yang ‘pegang’ pasar, pak. Tapi dia juga meminjamkan uang. Tapi ya
gitu pak, bunganya besar. Ya semacam rentenir begitu lah.
JPU : Apakah anda tahu berapa jumlah uang yang dipinjam EL LOCO dari Bos Flamboyan ?
JPU : Apakah saudara Slamet tahu untuk dipergunakan apa uang pinjaman tersebut ?
Saksi Inug : Kalau saya tidak salah ingat uang itu buat berobat adiknya yang kecil. Pas itu lagi kumat
penyakit adiknya tapi EL LOCO sedang tidak punya uang. Makanya dia pinjam ke Bos Jonkey.
JPU : Apakah saudara pernah melihat terdakwa memakai atau mempunyai barang mewah
dan mahal ? seperti HP atau jam tangan ?
Saksi Inug : Saya rasa tidak pernah lihat EL LOCO punya barang mahal pak. Saya tidak pernah lihat
EL LOCO memakai jam tangan. HPnya EL LOCO juga cuma HP ESIA kecil warna hijau.
Hakim Ketua : Baik. Kepada saudari penasehat hukum, apakah saudari akan mengajukan
pertanyaan ?
PH : Iya, Yang Mulia. Saya memiliki beberapa pertanyaan untuk Saksi Slamet.
PH : Saudara Slamet, berdasarkan dari pernyataan anda sebelumnya, apakah EL LOCO sering
terlibat masalah utang piutang ?
Saksi Inug : Memang EL LOCO sering hutang tapi nanti dibayar sama dia. Kalau masalah hutang
piutang hanya yang sama Bos Flamboyan tadi bu. Sepertinya hutang EL LOCO yang 2 juta ke Bos
Flamboyan itu belum di bayar. Makanya kemarin sempat dicari-cari sama Bos Flamboyan si EL LOCO itu.
PH : Maksud saya, sebelum EL LOCO tertangkap karena mencuri atau setelah EL LOCO
tertangkap ?
Saksi Inug : Ya mulai dari EL LOCO belum ditangkap polisi terus masuk penjara ini bu. Tapi sampai
sekarang ya masih dicari-cari sama Bos Flamboyan.
Saksi Inug : Ya semua di kelilingi bu. Ya di pasar, ya di rumah EL LOCO semua didatangi.
Saksi Inug : Iya, bu. Setiap hari. Pagi siang sore malam. Setiap hari pokoknya
PH : Tadi anda mengatakan, EL LOCO pinjam uang untuk digunakan berobat adiknya yang
sakit jantung lemah. Sekarang, pada saat keadaan seperti ini, EL LOCO ditangkap polisi dan di penjara,
siapa yang membiayai pengobatan adik EL LOCO ?
Saksi Inug : Setahu saya, setelah EL LOCO di penjara ini, adiknya belum pergi berobat lagi. Karena
kan bapaknya juga sudah tua bu. Mungkin tidak ada yang mengantarkan dan membiayai. Makanya
adiknya tidak pergi berobat.
PH : Terima kasih, saudara Slamet. Dari saya cukup Yang Mulia. Dan kepada panitera,
dimohon untuk mencatat kesaksian yang telah diberikan oleh Saksi Slamet dengan seksama.
Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu. Terima kasih saudara Slamet atas kesaksian yang anda berikan.
PH : Interupsi Yang Mulia. Dari pernyataan kedua saksi yakni Saksi Maemunah dan Saksi
Slamet, jelas bahwa terdakwa EL LOCO melakukan pencurian karena adanya desakan kebutuhan
ekonomi yakni adanya hutang yang banyak dan tidak bisa melunasi sehingga menjadi beban pikiran dan
tekanan batin yang membuat terdakwa EL LOCO tidak berpikir panjang dan kemudian melakukan
perbuatan Pencurian. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah karena terdakwa EL LOCO melakukan
pencurian bukan untuk dirinya sendiri. Melainkan untuk nyawa orang lain, yaitu demi kesembuhan dan
kelangsungan hidup adiknya yang menderita penyakit jantung lemah. Oleh karena itu, saya mohon
pertimbangan dari Yang Mulia majelis hakim.
Hakim Ketua : Baik saudari Penasehat Hukum. Terima kasih atas pernyataannya. Pernyataan saudari
akan kami jadikan dasar pertimbangan.
Hakim Ketua : kepada Saudara Slamet, saudara boleh meninggalkan ruang sidang, tapi sebelum itu
dimohon sdr mengambil identitas saudara terlebih dahulu (saksi slamet mengambil identitas lalu
meninggalkan sidang).
Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa (lalu Terdakwa duduk di kursi tengah).
Apakah saudara terdakwa siap untuk diperiksa akan keterangannya.
Terdakwa : Siap, pak hakim, tapi saya butuh 1 minggu untuk berunding dengan penasihat hukum
saya dan mempersiapkannya.
H. Ketua : Baiklah, karena terdakwa belum siap dengan keterangan yang akan diberikan, maka
sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari SENIN, TANGGAL 7 AGUSTUS 2015 pukul
07.00 WIB di tempat yang sama, yaitu PN Pamekasan dengan agenda sidang pemeriksaan terdakwa. Dan
kepada para pihak diperintahkan datang menghadap sidang tanpa dipanggil kembali, dan
pemberitahuan ini dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini DITUNDA dan
DITUTP. (Ketok Palu 1X).
Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri !
(PREMEMORI)
SKENARIO SIDANG V
(PREMEMORI)...
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI SENIN TANGGAL 7 AGUSTUS 2014, SIDANG PENGADILAN NEGERI
PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg.
Perkara : 59/ PIDUM / VII / PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN
DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa di muka
sidang.
JPU : Baik Majelis Hakim... Terdakwa EL LOCO bin MAMAT dipersilahkan memasuki ruang
sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua : Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan TERDAKWA. Saudara Terdakwa
apakah sudah siap untuk diperiksa keterangan sdra?
Hakim ketua : Baik pemeriksaan terdakwa akan saya serahkan pada hakim anggota 2.
H. Anggota 2 : Bisa sdr jelaskan secara singkat dan jelas awal mula terjadinya perbuatan pencurian
tersebut?
Terdakwa : Pada hari sabtu tanggal 7 Mei 2014, saat itu pukul 12.30 setelah pulang dari pasar
masuk ke rumah seseorang di jalan dusun lampao tengah, desa blaban, dan mencuri jam tangan, dua hp,
dan dompet berisi uang Rp 408.000,00
H. Anggota 2 : Tadi sdr mengatakan bahwa sdr masuk ke rumah seseorang, Tolong sdr jelaskan
dengan cara bagaimana sdr masuk ke rumah sdri Aya?
Terdakwa : Saya masuk ke halaman rumah dengan memanjati pagar rumah yang terkunci, masuk
ke dalam rumah melalui pintu belakang yang tidak terkunci.
H. Anggota 2 : Menurut terdakwa apa yang membuat sdr yakin bahwa rumah itu kosong?
Terdakwa : Dari luar halaman rumah saya beberapa kali mengucap salam namun tidak seorang
pun yang keluar dari rumah tersebut
H. Anggota 2 : Bersama siapakah sdr melakukan perbuatan pencurian terhadap sdr Aya?
H. Anggota 2 : Kalo begitu apa sebenarnya motif saudara melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : saya sangat kepepet pak hakim, saya sangat kekurangan uang, adik saya sedang sakit,
orang tua saya tidak bisa menafkahi kami jadi saya selalu berusaha agar mendapatkan uang, jadi ketika
kemarin ada kesempatan saya melakukan perbuatan tersebut pak hakim.
H. Ketua : Kepada sdr Jaksa Penuntut Umum, apakah sdr ada pertanyaan untuk terdakwa ?
JPU : Iya pak hakim, kami ada beberapa pertanyaan untuk terdakwa
H. Ketua : Silahkan
JPU : Terimakasih, majelis hakim, sdr EL LOCO bin MAMAT, dengan cara bagaimana sdr
melakukan perbuatan pencurian di rumahAya ?
Terdakwa : Pertama saya memanjati pagar rumah yang dalam keadaan terkunci, dari halaman
depan saya menuju arah pintu belakang yang tidak terkunci, ketika masuk ke dalam rumah saya
langsung menuju kamar depan yang terbuka.
JPU : Tadi sdr mengatakan bahwa sdr menuju arah pintu belakang, alasan saudara?
Terdakwa : Saat itu siang hari, saya takut ketahuan warga, saya mengganggap pintu belakang lebih
aman untuk menghindari kecurigaan tetangga sekitar.
Terdakwa : Selama saya berada di rumah saya, saya tidak melihat seorang pun, ketika saya
berusaha kabur dengan berlari keluar rumah, saya berpapasan dengan Ibu Aya di luar pagar halaman
rumah
JPU : Saat sdr melakukan perbuatan pencuri tersebut, tahukan saudara keberadaan anak ibu
aya dan apa yang dilakukannya ?
Terdakwa : Saya tidak mengetahui keberadaan anak dari ibu aya pak, apalagi yang dilakukan anak
itu.
JPU : Tadi sdr mengatakan bahwa anda berpapasan dengan sdr Ayana, apakah anda
melakukan perlawanan?
Terdakwa : Ketika berpapasan dengan Sdr Ayana, saya hanya mengelak karena kondisi saya saat
itu sedang berlari kencang untuk kabur.
JPU : Selain berlari untuk kabur, perbuatan apalagi yang sdr lakukan terhadapnya?
H. Ketua : Sdri Penasehat Hukum, apakah sdr mempunyai pertanyaan untuk terdakwa ?
H. Ketua : Silahkan ! !
PH : Terimakasih yang mulia, sdr EL LOCO bin MAMAT, bagaimana reaksi sdri Aya ketika
berpapasan dengan anda?
Terdakwa : Saat saya berpapasan dengan Sdr Aya karena berlari saya kurang memperhatikan
bagaimana reaksi sdr aya, tetapi sepertinya beliau kaget dan hendak melakukan tindakan kepada saya.
PH : yang mulia, sdr. aya dalam keadaan sadar saat berpapasan dengan terdakwa yang
sedang berlari dan tindakan yang dimaksud terdakwa itu mengarah kepada tindak kekerasan karena
tengah melihat seorang pencuri yang kabur dari rumahnya! !
Hakim ketua : (Mengetuk PALU 2X) Tenang-tenang, harap perangkat sidang mematuhi tata tertib
sidang, baik silahkan melanjutkan JPU !!
JPU : Terima kasih majelis hakim...PERNYATAAN SDR PENASEHAT HUKUM SANGATLAH TIDAK
BERDASAR HUKUM DAN HANYA MENGADA-NGADA (DENGAN NADA RENDAH)
PH : Terima Kasih yang mulia... PERNYATAAN YANG SAYA NYATAKAN IALAH BERDASARKAN
YANG TELAH DIURAIKAN OLEH TERDAKWA, BERARTI PERNYATAAN SAYA SUNGGUH TIDAK MENGADA-
ADA (DENGAN NADA TINGGI)
Hakim ketua : baik Keberatan JPU DITOLAK, Silahkan sdr Penasehat Hukum meneruskan !
PH : Terimakasih yang mulia, Sdr EL LOCO bin MAMAT setelah melihat Sdr Ayana akan
melakukan tindakan kepadanya, Sdr EL LOCO bin MAMAT menambah kecepatan larinya karena
ketakukan, apakah benar?
JPU : Keberatan Majelis Hakim, pertanyaan dari PH merupakan pengulangan kembali dari
pertanyaan tadi !
PH : Keberatan yang mulia, pertanyaan kami bukanlah pertanyaan pengulangan, sdr JPU
tolong memperhatikan dengan benar pertanyaan yang saya ajukan !
JPU : (Mengetuk PALU 2X) Tenang-tenang, Sekali lagi saya ingatkan harap perangkat sidang
mematuhi tata tertib sidang, agar sidang berjalan dengan lancar !!
Sekali lagi.. Keberatan JPU DITOLAK, Silahkan sdr Penasehat Hukum meneruskan !
PH : Terimakasih yang mulia, saya ulangi, sdr EL LOCO bin MAMAT menambah kecepatan
larinya, lalu siapa yang pertama kali berhasil menangkap Sdr?
Terdakwa : Seingat saya, yang pertama kali menangkap saya dan memberhentikan lari saya adalah
Bu Aya sendiri, dan sedikit melukai leher saya karena Ibu Aya memegang leher saya dengan erat agar
saya tidak bisa kabur.
PH : yang mulia mohon di pertimbangkan keterangan terdakwa, sekian dari kami yang
mulia. Terimakasih
H. Ketua : Baik, Saudara EL LOCO bin MAMAT, apakah ada tambahan atau sanggahan dari saudara?
Hakim ketua : apakah saudara bersedia untuk dipanggil kembali ke persidangan jika kami masih
membutuhkan keterangan anda?
H. Ketua : Baik, Sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti, untuk itu mohon kepada
Petugas keamanan untuk membawa barang bukti di hadapan persidangan.
Hakim ketua : Silahkan, kepada JPU, terdakwa dan PH untuk memeriksa barang bukti.
H. Ketua : Kepada Saudara JPU, apakah sudah siap dengan Surat tuntutan?
JPU : Belum Majelis Hakim, Kami meminta waktu 7 hari untuk menyusun surat tuntutan.
H. Ketua : Baiklah, karena JPU belum siap dengan surat tuntutannya, maka sidang hari ini ditunda
dan akan dilanjutkan kembali pada SENIN TANGGAL 14 AGUSTUS 2014 pukul 07.00 WIB di tempat yang
sama, yaitu Pengadilan Negeri Pamekasan dengan agenda sidang PEMBACAAN SURAT TUNTUTAN OLEH
JPU. Dan kepada para pihak diperintahkan datang menghadap sidang tanpa dipanggil kembali, dan
pemberitahuan ini dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini DITUNDA DAN
DITUTUP. (Ketok Palu 1X).
Panitera : Majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang.. hadirin dimohon berdiri (PREMEMORI)
SKENARIO SIDANG VI
Panitera : Pada hari ini SENIN TANGGAL 14 AGUSTUS 2014 Sidang perkara pidana No. Reg. Perk :
59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin MAMAT siap dimulai.
(Majelis Hakim masuk ruang sidang dan duduk di Kursi Majelis Hakim)...
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI SENIN TANGGAL 14 AGUSTUS 2014, SIDANG PENGADILAN NEGERI
PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg.
Perkara 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN
DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut harap menghadirkan Terdakwa di muka sidang.
JPU : Baik Majelis Hakim... Terdakwa EL LOCO bin MAMAT dipersilahkan memasuki ruang
sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Terdakwa : Siap.
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda, agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN SURAT
TUNTUTAN, sdra JPU Apakah saudara sudah siap dengan surat Tuntutan ?
Hakim Ketua : Saya persilahkan Sdr. JPU untuk membacakan surat tuntutannya.
(Setelah membacakan menyerahkan salinan surat tuntutan kepada Majelis Hakim dan
PH)
Hakim Ketua : Apakah Sdr. Terdakwa telah mengerti isi tuntutan tersebut?
Hakim Ketua : Apakah Saudara keberatan atau tidak terhadap surat tuntutan tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan semuanya kepada Penasihat Hukum saya, Majelis Hakim yang
terhormat.
JPU : Majelis Hakim yth., Kami keberatan atas permintaan waktu penasihat hukum terdakwa
yang terlalu lama tersebut kami meminta agar waktu yang diajukan oleh PH dipersingkat menjadi 2 hari.
H. Ketua : Bagaimana, saudari PH apakah anda menerima tawaran waktu dari JPU?
PH : Ya, yang mulia, kami menerima waktu yang diajukan oleh JPU.
H. Ketua : Baiklah, karena PH belum siap dengan pembelaan atas surat tuntutan (pledoi), maka
sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari RABU TANGGAL 16 AGUSTUS 2014 pukul
07.00 WIB di tempat yang sama, yaitu PN pamekasan dengan agenda sidang PEMBACAAN PEMBELAAN
ATAS SURAT TUNTUTAN OLEH PH (PLEDOI). Dan kepada para pihak diperintahkan datang menghadap
sidang tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai pemberitahuan resmi.
Demikian sidang pada hari ini ditunda dan ditutup. (Ketok Palu 1X).
Panitera : Majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang.. hadirin dimohon berdiri (PREMEMORI)
SKENARIO SIDANG VII
Panitera : Pada hari ini RABU TANGGAL 16 AGUSTUS 2014Sidang perkara pidana No. Reg. Perk.
59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin MAMAT siap dimulai.
( PREMEMORI)...
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI RABU TANGGAL 16 AGUSTUS 2014,SIDANG PENGADILAN NEGERI
PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg.
Perkara 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN
DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di muka
sidang.
JPU : Baik Majelis Hakim... Terdakwa EL LOCO bin MAMAT dipersilahkan memasuki ruang
sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
H. Ketua : Baik, sesuai dengan agenda, sidang hari ini PEMBACAAN PEMBELAAN ATAS SURAT
TUNTUTAN (PLEDOI).
H. Ketua : Saudari PH Apakah anda sudah siap dengan surat Pembelaan atas Surat Tuntutan ?
H. Ketua : Bagaimana, saudara JPU, apakah anda mengerti dengan surat Pembelaan (Pledoi)
yang telah dibacakan oleh PH.
H. Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari RABU
TANGGAL 23 AGUSTUS 2014 pukul 07.00 WIB di tempat yang sama, yaitu PN PAMEKASAN dengan
agenda sidang PEMBACAAN PUTUSAN. Dan kepada para pihak diperintahkan datang menghadap
sidang tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai pemberitahuan resmi.
Demikian sidang pada hari ini ditunda dan ditutup. (Ketok Palu 1X).
Panitera : Majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang.. hadirin dimohon berdiri (PREMEMORI)
Panitera : Pada hari ini RABU TANGGAL 23 AGUSTUS 2014 Sidang perkara pidana No. Reg. Perk.
59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin MAMAT siap dimulai.
( PREMEMORI)...
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Hakim Ketua : PADA HARI INI RABU TANGGAL 23 AGUSTUS 2014, SIDANG PENGADILAN NEGERI
PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg.
Perkara 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN
DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di muka
sidang.
JPU : Baik Majelis Hakim... Terdakwa EL LOCO bin MAMAT dipersilahkan memasuki ruang
sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim ketua : Baik, sesuai dengan agenda, sidang hari ini adalah PEMBACAAN PUTUSAN dan Kepada
saudara terdakwa, JPU dan PH agar menyimak dan mendengarkan putusan ini.
Hakim ketua : Apakah saudara terdakwa, JPU dan PH, sudah mengerti dengan putusan ini?
H. Ketua : Baik.. Kepada para pihak yang merasa berkeberatan terhadap isi putusan ini dapat
mengajukan upaya hukum banding dalam waktu 14 hari sejak putusan ini dibacakan. Demikian sidang
pada hari ini dinyatakan ditutup! (Ketok Palu 3X)
Panitera : Majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang.. hadirin dimohon berdiri (PREMEMORI)