DISUSUN OLEH :
I. PENDAHULUAN
1
I.1 Permasalahan
Hitung medan listrik dengan metode beda hingga (Finite Difference Method/FDM) untuk
permasalahan dibawah ini :
15 cm
0,15 cm
5 cm
1,25 cm
Putih
10 cm
TELUR BEBEK
Gambar 1 Permasalahan
Telur bebek berbentuk ellips simetris seperti ditunjukkan pada gambar 1. Nilai permitivitas,
permeabilitas dan resistivitas dari putih , kuning dan kulit telor adalah sebagai berikut :
2
Kawat terbuka tanpa isolasi ; 220 V , 10 A
15 cm
0,15 cm
0,43 m
5 cm
1,25 cm
Putih
10 cm
TELUR BEBEK
0,49 m
- Tidak didapatkan keterangan letak telur tersebut terhadap permukaan tanah, sehingga
dalam hal ini diasumsikan jarak telur terhadap tanah tidak diketahui.
- Software yang digunakan adalah MATLAB 7 beserta M-Filenya dan Microsoft Office
Excel 2007
Persamaan Maxwell
dϕ o o
∫C E.dr = − dt = Ve
Ñ ∫ H .dr = I = V
Ñ
C
m
∫ D.dS = Q
ÑS
∫ B.dS = 0
S
3
Dari persamaan Maxwell 1 & 2 disimpulkan bahwa medan listrik dapat menimbulkan medan
magnet dan medan magnet juga dapat menimbulkan medan listrik.
Persamaan Maxwell 3 & 4 menyebutkan bahwa ada muatan listrik dan tidak ada muatan magnet
yang dilingkupi oleh suatu flux. Hal ini menyebabkan bahwa medan listrik bisa berupa medan
sumber (ada muatan positif/negative) dan medan vortex (melingkar), sedangkan medan magnet
hanya berupa medan vortex (melingkar, tanpa sumber positif/negative).
Medan Listrik
Merupakan medan vektor yang ditimbulkan oleh partikel bermuatan, baik yang diam maupun
yang bergerak.
Rumus Matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui hukum coulomb, yaitu gaya
diantara dua muatan, yaitu
Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding lurus dengan besar
muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan antara muatan dan
gaya
Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Besar suatu medan berbanding terbalik dengan
permitivitas (konduktivitas dielektrik)
E~1/ε
Untuk dua buah medium yang berbeda, akan didapatkan kuantitas medan yang berbeda:
4
ε2
En1 = En 2
ε1
Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik
dapat dianggap sebagai gradien dari potensial listrik
dengan
Misalkan, Δx adalah penambahan kecil nilai x, maka menurut ekspansi deret taylor
yang selanjutnya apabila melalui substitusi turunan pertama dan kedua, turunan ketiga dan
seterusnya diabaikan dan sedemikian rupa sehingga persamaan di atas dapat diturunkan menjadi
berbentuk:
u E − 2u0 + uW
u0 ' ' ( x ) ≅
2hx
u N − 2u 0 + u S
u0 ' ' ( y ) ≅
2h y
Jadi persamaan pada node o (titik tengah di antara keempat arah mata angin E,N,W,S) dengan
mensubstitusi approksimasi terhadap turunan kedua, maka
u0 =
1
4
(u E + u N + uW + uS − h 2 F0 )
Untuk persamaan laplace, dimana h2F0 sama dengan nol, maka persamaan diatas berkurang
menjadi
1
u0 = ( u E + u N + uW + u S )
4
Bidang / daerah yang mau dihitung medan listriknya di diskritisasi menjadi bagian-bagian kecil
untuk mempermudah perhitungan menggunakan metode beda hingga.
Diskritisasi dilakukan dengan membagi panjang 0,49 m dan lebar 0,43 m menjadi 49 bagian
panjang dan 43 bagian lebar sehingga tiap bujur sangkar mewakili 1 cm sebenarnya.
Sisi lebar :
Titik Pusat
2. Inisialisasi awal sesuai batasan masalah , yaitu tegangan diluar batas-batas adalah 0;
4. Proses Iterasi sebanyak 3000 x dimulai ; Inisialisasi letak penghantar di titik baris ke 33 ,
kolom 1-49
(Y − Y0 ) 2 ( X − X 0 ) 2
+ =1
a2 b2
8
(Y − Y0 )2 + ( X − X 0 )2 = r 2
8. Menghitung E (Kuat medan listrik) berdasarkan nilai epsilon masing-masing bagian
- Epsilon Udara = 1
ε2
En1 = En 2
ε1
9. Didapatkan nilai matriks V , E , dan nilai mutlak E
clear;
clc;
Vn=0; %Inisialisasi tegangan luar sebelah atas
Vw=0; %Inisialisasi tegangan luar sebelah kiri
Ve=0; %Inisialisasi tegangan luar sebelah kanan
Vs=0; %Inisialisasi tegangan luar sebelah bawah
if (L(i,k))<=0.0025
%Nilai matriks medan listrik untuk di kuning telur
E(i,k)= (Eps1/Eps2)*((V(i,k-1)-V(i,k+1))/(2*d))+((V(i+1,k)-V(i-1,k))/(2*d));
end
else
E(i,k)=((V(i,k-1)-V(i,k+1))/(2*d))+((V(i+1,k)-V(i-1,k))/(2*d));
end
end
end
O=abs(E); % Nilai mutlak E
[C,h]=contour(V,2000); % Contour V (Distribusi tegangan)
[C,h]=contour(E,2000); % Contour E (Medan listrik)
[C,h]=contour(O,2000); % Contour O (Nilai mutlak medan listrik)
10
0 0 0 0
0 0.3141 0.6263 0.9349
0 0.63 1.2564 1.8753
0 0.9497 1.8938 2.8266
0 1.2751 2.5424 3.7945
0 1.6081 3.2064 4.785
0 1.9511 3.8899 5.8045
0 2.3062 4.5976 6.8597
0 2.6762 5.3347 7.9582 1
0 3.0639 6.1068
Gambar 4 Contour Distribusi Potensial (V) 9.1083 1
0 3.4725 6.9203 10.3193 1
Analisis : Dari matriks dan contour distribusi potensial (tegangan) diatas, didapatkan bahwa semakin
jauh dari sumber tegangan, distribusi tegangan makin kecil. Hal ini sesuai dengan teori yang
1
E;
ε
III.3.2 Medan listrik / E
11
0 0 0 0
0 0.0018 0.3178 0.6318
0 -0.3104 0.0111 0.3324
0 -0.6244 -0.2954 0.0351
0 -0.942 -0.6034 -0.2616
0 -1.2652 -0.9147 -0.5592
0 -1.5959 -1.2311 -0.8594
0 -1.9362 -1.5543 -1.1636
0 -2.2885 -1.8864 -1.4734
0 -2.6552 -2.2294 -1.7904
0 -3.0392 -2.5855 -2.1163
0 -3.4434 -2.9571 -2.4526
0 -3.8716 -3.3469 -2.8011
Gambar 5 Contour Medan Listrik (E)
0 -4.3279 -3.7579 -3.1635
Analisis : Dari matriks dan contour medan listrik diatas, didapatkan bahwa medan listrik adalah
0 -4.817 -4.1934
gradient dari distribusi potensial. Medan listrik yang menembus telur dipengaruhi oleh
-3.5415
permitivitas dari telur tersebut. Semakin besar permitivitas telur, semakin kecil medan listrik
yang menembus. 0 -5.3447 -4.657 -3.9368
12
1
E;
ε
; dengan ε adalah permitivitas bahan
IV. KESIMPULAN
1. Besar distribusi potensial berbanding terbalik dengan jarak dari muatan penghantar
2. Besar medan listrik berbanding lurus dengan gradient potensial dan berbanding
terbalik dengan permitivitas bahan yang ditembus
3. Dibutuhkan semakin banyak iterasi untuk membuat contour dan perhitungan matriks
menjadi lebih baik
4. Dalam perhitungan nyata, dibutuhkan syarat-syarat batas yang lebih besar dan jelas
agar perhitungannya mendekati nilai yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mathworks.com
14