Anda di halaman 1dari 30

PENUNTUN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN

Disusun Oleh :

Tim Dosen
Tim Asisten Praktikum
Nama :
Nim :
Prodi :

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS


LAMBUNG MANGKURAT
2021
TATA TERTIB PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN

1. Selama masa pandemi Covid-19 ini, Praktikum Mekanisasi Pertanian


dilaksanakan secara daring (online) melalui video conference menggunakan
aplikasi meet.
2. Sebelum praktikum dimulai, mahasiswa peserta praktikum (praktikan)
diwajibkan untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya terhadap materi praktikum
yang bersangkutan.
3. Praktikan harus hadir tepat waktu dan mengisi daftar hadir yang dibagikan
melalui G-Form oleh asisten sesuai peraturan yang disepakati.
4. Pada saat praktikum berlangsung, praktikan diwajibkan untuk mengaktifkan
kamera (on cam) dan menonaktifkan audio (mute).
5. Kehadiran raktikan harus 100%. Praktikan yang tidak dapat hadir diharuskan
mengirimkan surat keterangan dokter jika sakit atau surat permohonan izin dari
orang tua/wali ke asisten. Apabila ketdakhadiran disebabkan karena praktikan
mengikuti suatu kegiatan, diminta untuk menyerhakan surat izin dari
penyelenggara kegiatan tersebut.
6. Praktikan diwajibkan mengenakan pakaian yang sesuai dengan kode etik (rapi,
sopan, tidak berkaos oblong, pakaian tidak ketat, dll). Apabila praktikan
melanggar ketentuan ini, maka akan diberi teguran oleh asisten.
7. Praktikan diwajibkan memiliki penuntun praktikum dan alat tulis.
8. Praktikan tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok selama praktikum
berlangsung.
9. Praktikan diperkenankan untuk bertanya tentang hal-hal yang tiidak diahami
Ketika berlangsungnya praktikum dengan cara menekan menu raise hand atau
langsung menyampaikan secara lisan “ijin bertanya”.
10. Pada setiap praktikum akan dilaksanakan pra/post test sesuai dengan materi
praktikum hari yang bersangkutan. Dasar teori bisa diperoleh dari penuntun
praktikum disertai buku-buku tentang Mekanisasi Pertanian lainnya.
11. Setiap praktikan wajib mengerjakan tugas yang ada pada setiap materi praktikum
secara mandiri.
12. Ujian praktikum akan dilaksanakan setelah seluruh materi praktikum selesai dan
berupa ujian tertulis.
13. Nilai kelulusan akan ditentukan berdasarkan nilai pret/post test, ujian praktikum
dan laporan.
14. Bagi praktikan yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku akan dikenakan
sangksi ringan atau berat yang akan diumumkan kemudian.
15. Hal-hal yang belum tertuang dalam peraturan tata tertib ini akan diatur lebih
lanjut oleh koordinatoor praktikum.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA

DUA (BAJAK ROTARY) DAN (BAJAK SINGKAL) SERTA

BONGKAR PASANG ALAT

II. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA

EMPAT

III. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRANSPLANTER

IV. KAPASITAS KERJA DAN EFISIENSI TRAKTOR RODA DUA

(HAND TRAKTOR)

V. PENGOPRASIAN TRAKTOR RODA DUA (HAND TRAKTOR)

DENGAN BAJAK ROTARY DAN BAJAK SINGKAL

VI. PENGOPERASIAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN

PENGOLAHAN TANAH
I. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA
DUA (BAJAK ROTARY) DAN (BAJAK SINGKAL) SERTA
BONGKAR PASANG ALAT

Dasar Teori traktor roda dua (bajak Rotary)

Traktor adalah kendaraan yang menyediakan tenaga dan traksi untuk

memekanisasi tugas pertanian, khususnya pada saat pengolahan tanah tetapi

sekarang memiliki berbagai macam fungsi. (Irwanto, 1980).

Traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu traktor besar,

traktor mini dan traktor tangan (Bachrein, et. al. 2009).

Traktor roda dua sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor

yang mana traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15

hp, bahan bakar yang digunakan umumnya solar.

Bajak rotary adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong dan

mengaduk tanah sehingga hasil tanah olahanya menjadi hancur atau berlumpur.

Bajak rotary adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Bajak ini

terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul dan dipasang pada suatu poros

yang berputar karena digerakan oleh suatu motor (Sugestiadi, 2011).

Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok, yaitu (Daywin, 2010):

1. Tenaga penggerak motor

2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)

3. Tuas kendali/kontrol

Tujuan traktor roda dua (bajak Rotary)


Tujuan praktikum ini adalah dapat mengenal dan mengetahui fungsi

bagian-bagian penting traktor roda dua bajak Rotary.

Alat traktor roda dua (bajak Rotary)

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua (bajak

rotary).

Metode traktor roda dua (bajak Rotary)

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah :Menuliskan bagian-

bagian dan fungsinya:Pengatur Kecepatan, Pegangan/stang Kemudi, Kopling

kemudi, Kopling utama, Pulley digerakkan, Fanbell, Pulley penggerak, Kenalpot,

Tangki bakar dan Tangki air radiator, bajak Rotary.


Dasar Teori traktor roda dua (bajak singkal)

Bajak Singkal adalah alat pengolah tanah pertanian yang dihubungkan

dengan traktor pertanian dan berfungsi untuk memotong dan membalikkan tanah,

dimana sudut vertikal bajak menentukan kedalaman pembajakan dan jumlah mata

bajak serta lebar mata bajak menentukan lebar kerja pembajakan.

Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis yaitu bajak singkal satu

arah (one way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two way moldboard

plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu

pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya pada satu arah saja.

Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau

pembalikan tanah dapat diatur 2 arah yaitu ke kanan dan ke kiri.

Bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah

pisau bajak (share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside) (Surman,

1989).

Tujuan traktor roda dua (bajak singkal)

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian-

bagian penting traktor roda dua bajak singkap.

Alat traktor roda dua (bajak singkal)

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua (bajak

singkal).

Metode traktor roda dua (bajak singkal)

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah :Menuliskan bagian-

bagian dan fungsinya:Pengatur Kecepatan, Pegangan/stang Kemudi, Kopling

kemudi, Kopling utama, Roda sangkar (ban), Pulley digerakkan, Fanbell, Pulley
penggerak, Kenalpot, Tangki bahan bakar,Tangki air radiator, Lampu, Standar,

bajak singkal.
II. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA

EMPAT

Dasar Teori

Penggunaan traktor roda empat pada kalangan masyarakat cukup sedikit

dikarenakan umumnya petani di Kalimantan memiliki lahan pertanian sedikit

dan kondisi lahan tidak cukup ergonomis untuk penggunaan traktor roda

empat karena ukurannya yang cukup besar, dan memerlukan teknisi khusus dalam

pengoperasiannya.

Pengolahan tanah dengan menggunakan mesin-mesin pertanian (traktor dan

alat pengolahan tanah) bertujuan agar waktu yang diperlukan untuk persiapan

lahan semakin pendek dan juga lebih efisiensi dalam penggunaan biaya

pengolahan tanah.

Bagian–bagian traktor roda empat diantaranya, Roda, Radiator, Lampu,

Tangki bahan bakar, Kenalpot, Setir, empat duduk, Pedal gas, Kunci, Pedal Rem

dan tuas Perseneling

Tujuan

Dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian-bagian penting traktor roda

empat, serta dapat menggambarkannya dengan baik dan benar.

Alat dan Metode

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Empat.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah :Menuliskan bagian-

bagian dan fungsinya:Roda, Radiator, Lampu, Tangki bahan bakar, Knalpot, Setir,

Tempat duduk, Pedal gas, Kunci, Pedal Rel, Perseneling


III. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRANSPLANTER

Dasar Teori

Penggunaan mesin tanam bibit padi sudah menjadi keharusan dalam

modernisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas hasil yang diinginkan

dan mensejahterakan petani. Indo Jarwo Transplanter adalah mesin modern untuk

menanam bibit padi dengan system penanaman serentak 4 baris. Penggunaan

mesin ini relative mudah dimana garpu penanam (picker) mengambil bibit padi

kemudian ditancapkan pada lahan yang kondisniya rata.

Penggunaan mesin tanam bibit padi dinilai mampu meningkatkan efisiensi

tanam hingga 20x lipat dari waktu yang dihabiskan dengan menggunakan alat

tradisional.

Bagian -bagian mesin transplanter adalah Tuas perseneling, Rak

cadangan bibit, Pengarah posisi tengah, tangki bahan bakar, Lampu senja,

mesin/engine, pelampung tengah, roda, Pelurus sisi (Kanan dan kiri), Pelampung

Samping, Selt pendorong bibit, penahan bibit, rak bibit eksistensi. Stang kemudi,

tuas kopling, tuas gas, tuas penyetel jumlah bibit, Tuas penyetel kedalaman

tanaman, lengan penanaman, kopling utama, tuas hidrolik, kopling penanaman

(Transplantasi) dan Saklar Utama.

Tujuan Praktikum

Dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian-bagian penting Transplanter,

serta dapat menggambarkannya dengan baik dan benar.

Alat dan Metode

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Transplanter


Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah :Menuliskan bagian-

bagian dan fungsinya: Tuas perseneling, Rak cadangan bibit, Pengarah posisi

tengah, tangki bahan bakar, Lampu senja, mesin/engine, pelampung tengah, roda,

Pelurus sisi (Kanan dan kiri), Pelampung Samping, Selt pendorong bibit, penahan

bibit, rak bibit eksistensi. Stang kemudi, tuas kopling, tuas gas, tuas penyetel

jumlah bibit, Tuas penyetel kedalaman tanaman, lengan penanaman, kopling

utama, tuas hidrolik, kopling penanaman (Transplantasi) dan Saklar Utama.

5 6
3 4

7
1

10 9

14 13
12 11

Gambar 1. Bagian Depan Transplanter


1 2 3
9 10

4 5
7 8
6

Gambar 2. Bagian Belakang Transplanter


IV. KAPASITAS KERJA DAN EFISIENSI TRAKTOR RODA 2 (HAND
TAKTOR)

Dasar Teori

Kapasitas kerja merupakan suatu kemampuan traktor untuk menyelesaikan

pekerjaan pada waktu tertentu. Kapasitas kerja traaktor roda 2 (Hand Traktor)

terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Kapasitas kerja aktual

Kapasiats kerja aktual suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja teoritis

mesin, persentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan jalan dan

besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan.

2. Kapasitas kerja teoritis

Kapasitas kerja teoritis sebuah alat ialah kecepatan penggarapan lahan

yang akan diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya

memanfaatkan 100% waktunya, pada kecepatan maju teoritisnya (pembajakan)

dan selalu memenuhi 100% lebar kerja teoritisnya.

Kapasitas kerja suatu alat pengolah tanah dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu :

1. Ukuran dan bentuk petakan

2. Topografi wilayah

3. Keadaan traktor

4. Keadaan vegetasi

5. Keadaan tanah

6. Tingkat Keterampilan Operator


Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas kerja aktual dengan

kapasitas kerja teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi lapang melibatkan

pengaruh waktu hilang di lapang dan ketidakmampuan untuk memanfaatkan lebar

teoritis mesin.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja traktor roda 2(

hand traktor), yang meliputi: kapasitas kerja aktual, slip roda, kecepatan kerja

aktual, kecepatan kerja teoritis, kapasitas kerja teoritis, efisiensi kerja, dan waktu

hilang karena overlap.

Alat dan Metode traktor roda dua (bajak rotary)

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua Bajak

Rotari dan Bajak Singkal, Alat Pencatat Waktu, Patok, Meteran.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

A. Pada saat Pengolahan Tanah

Pada saat pengolahan tanah dilakukan pengukuran, yaitu pengukuran waktu

total pengolahan tanah, lebar kerja aktual, total waktu sepanjang lintasan. Untuk

pengukuran dilakukan oleh 4 (empat) orang.

B. Melakukan pengamatan

a. Panjang lintasan

Panjang lintasan di ukur dengan menentukan jalur lintasan yang akan

di lalui oleh traktor, dan diukur dengan menggunakan alat ukur berupa
meteran yang kemudian diberi tanda dengan patok untuk mengetahui

panjang lintasan yang sudah di ukur dan akan di lalui oleh traktor.

b. Diameter roda

Diameter roda ditentukan dengan mengukur jari-jari tengah pada roda

traktor dengan menggunakan alat ukur berupa meteran, dan setelah didapat

jari-jari tengah roda traktor lalu dilakukan perhitungan dengan

menggunakan rumus “d = 2 × r”.

c. Lebar kerja teoritis

Lebar kerja teoritis di ukur dengan menentukan lebar bajak yang

digunakan traktor untuk pengolahan tanah, dan di ukur dengan

menggunakan alat ukur berupa meteran.

d. Lebar kerja aktual

Lebar kerja aktual di ukur dengan menentukan lebar kerja bajak yang

digunakan pada saat pengolahan tanah dilakukan sepanjang lintasan. Di ukur

dengan menggunakan alat ukur berupa meteran.

e. Total waktu untuk perjalanan sepanjang lintasan

Pengukuran total waktu untuk perjalanan sepanjang lintasan

dilakukan dengan menggunakan alat ukur pencatat waktu, dimana untuk

pengambilan data pengukuran waktu perjalanan sepanjang lintasan

berdasarkan panjang lintasan yang dilalui oleh traktor dilahan dari awal

pengolahan tanah sampai traktor selesai melakukan pengolahan tanah.

f. Jumlah putaran roda sepanjang lintasan

Pengukuran jumlah putaran roda sepanjang lintasan dilakukan dengan

menggunakan rumus “jarak lintasan : keliling roda”.


g. Waktu total pengolahan tanah

Waktu total pengolahan tanah di ukur pada saat traktor melakukan

pembajakan pengolahan tanah dari awal pengolahan sampai akhir

pengolahan tanah selesai. Untuk mengukur waktu total pengolahan tanah

dilakukan dengan menggunakan alat pencatat waktu.

h. Kapasitas kerja aktual

Kapasitas kerja aktual diamati setelah mendapatkan data luas lahan

yang diolah dan waktu total pengolahan tanah. Kapasitas kerja aktual dapat

diukur dengan menggunakan rumus :

A
Ka =
T

Keterangan : Ka = Kapasitas kerja actual (ha/jam)

A = Luas lahan yang diolah (ha)

T = Waktu total pengolahan tanah (jam)

i. Slip

Slip roda diamati setelah didapat data diameter roda dan jumlah

putaran roda dan panjang lintasan. Nilai slip roda diukur dengan rumus :
(π.D.N−L)
(π.D.N)
Slip =

Keterangan : π = nilai “pi” (3,14)

D = Diameter roda

N = Jumlah putaran roda

L = Panjang lintasan
j. Kecepatan kerja aktual

Kecepatan kerja aktual diamati setelah didapat data panjang lintasan

dan waktu total pengolahan tanah. Kecepatan kerja aktual diukur dengan

rumus :

L
Va =
t

Keterangan :

Va = Kecepatan kerja aktual (m/dtk)

L = Panjang lintasan (m)

t = Total waktu untuk perjalanan sepanjang lintasan (dtk)

k. Kecepatan kerja teoritis

Kecepatan kerja teoritis diamati setelah didapat data kecepatan kerja

aktual dan nilai slip roda. Kecepatan kerja teoritis diukur dengan rumus :
Va
Vt =
1−Slip

Keterangan : Vt = Kecepatan kerja teoritis (m/dtk)

Va = Kecepatan kerja aktual (m/dtk)

Slip = Nilai slip roda

l. Kapasitas kerja teoritis

Kapasitas kerja teoritis diamati setelah didapat data lebar kerja teoritis

dan kecepatan kerja teoritis. Kapasitas kerja teoritis diukur dengan rumus :

Kt = 0,36 × Wt × Vt

Keterangan : Kt = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam)

Wt = Lebar kerja teoritis (m)

Vt = Kecepatan kerja teoritis (m/dtk)


m. Efisiensi kerja

Efisiensi kerja hand traktor diamati setelah didapat data kapasitas

kerja aktual dan kapasitas kerja teoritis. Efisiensi kerja hand traktor diukur

dengan rumus :

Ka
E= x 100%
Kt

Keterangan : E = Efisiensi kerja hand traktor (%)

Ka = Kapasitas kerja actual (ha/jam)

Kt = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam)

n. Harga waktu hilang karena overlap (tumpang tindih)

Harga waktu hilang karena overlap diamati setelah didapat data lebar

kerja teoritis dan lebar kerja aktual. Harga waktu hilang karena overlap

diukur dengan rumus :

(Wt−Wa)
L=
Wt

Keterangan :

L = Waktu hilang karena overlap

Wt = Lebar kerja teoritis (m)

Wa = Lebar kerja aktual (m)


V. PENGOPRASIAN TRAKTOR RODA DUA (HAND TRAKTOR)
DENGAN BAJAK ROTARY DAN BAJAK SINGKAL

Dasar Teori traktor roda dua (bajak rotary)

Bajak rotary adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar, bajak

ini terdiri dari pisau – pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada poros

yang berputar karena digerakkan oleh motor. Bajak ini banyak ditemui pada

pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. Meski termasuk golongan bajak,

tetapi bajak rotary berfungsi tidak untuk membalik dan melempar tanah, tetapi

hanya untuk memotong tanah saja. Bajak rotary ini terdiri dari pisau-pisau putar

yang terpasang pada poros. Semakin cepat putaran poros maka semakin cepat

putaran pisau. Dalam penggunaannya seringkali tanah lengket dan menempel

pada mata pisau. Untuk mengurangi tanah lengket yang menempel pada mata

pisau saat penggunaannya bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau atau

memperlambat gerakan saat menggunakannya.

Prinsip kerja bajak putar :

Pisau-pisau dipasang pada poros secara melingkar hingga beban terhadap

mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada saat poros

berputar dan alat bergerak maju, pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang

terpotong tergantung pada kedalaman dan kecepatan alat.

Faktor yang mempengaruhi hasil kerja dalam penggunaan bajak rotary

adalah :System pemasangan pisau, Jenis tanah, Kecepatan putaran pisau, Posisi

penutup ( rear sield ) dan Kandungan air tanah.


Tujuan traktor roda dua (bajak rotary)

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor tangan dengan

baik dan benar serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian traktor roda tangan

secara prosedur yang berlaku.

Alat dan Metode traktor roda dua (bajak rotary)

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua Bajak

Rotari

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

A. Tanpa Gandengan

1. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam

kondisi baik.

2. Yakinkan bahwa tuas perseneling dalam posisi netral dan kopling

dalam posisi tak tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara

mengengkol.

3. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya

terletak pada stang kemudi kanan.

4. Setelah melepas tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit

menekannya hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan.

Peganglah tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.

5. Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi, tangan yang

satunya memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera


kedua tangan memegang stang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan

melangkah.

6. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi

pada stang kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling

kemudi kanan dan bila ingin membelok kekiri maka tekanlah kopling

kemudi kiri.

7. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama

sehingga traktor berhenti, kemudian pasanglah perseneling pada posisi

“R”. Pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat pada waktu

mundur.

8. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga

dalam putaran rendah, pasang tuas persseneling pada posisi netral.

9. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.

B. Dengan Gandengan

Mengemudi traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan

kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan, karena operator akan

duduk diatas gandengan pada posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat

membelok terhalang operator harus mempergunakan satu tangan untuk

mengemudi (sambil menekan kopling pada stang yang dipegang).


Dasar Teori traktor roda dua (bajak singkal)

Bagian bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom.

Bottom terdiri dari bagian-bagian utama yaitu :

1). Singkal ( mold board ) berguna untuk melempar tanah

2). Pisau ( share ) berguna untuk memotong tanah

3). Penahan samping ( landside) berguna untuk menyeimbangkan serta menahan

bajak.

Ketiga bagian tersebut diikat pada bagian yang disebut penyatu ( frog ).

Unit ini dihubungkan dengan rangka (Frame) melalui batang penarik / balok (

beam). Selain bagian diatas bajak singkal dilengkapi dengan alat yang

disebut pisau pemotong (coulter). Alat ini berfungsi untuk membelah tanah atau

tumbuhan, sampah-sampah yang ada di atas tanah sebelum pisau bajak memotong

tanah.dengan demikian sisa tumbuhan dapat dibalik dengan baik dan

memperingan pekerjaan pisau bajak.

Ada dua bentuk pisau pemotong

1. pisau pemotong stationer ( stationery knife )

2. pisau pemotong berputar ( rolling coulter )

Bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk

alur yang disebut furrow.

Macam alur yang dibentuk :

1 Keratan tanah ( furrow slice ) membentuk alur tumpukan tanah kesamping.

2. Alur balik ( back furrow). Membentuk alur tumpukan tanah di tengah.

3 Alur mati (dead furrow). Membentuk alur tanpa tumpukan tanah.


Tujuan traktor roda dua (bajak singkal)

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor tangan bajak

singkal dengan baik dan benar serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian

traktor roda tangan secara prosedur yang berlaku.

Alat dan Metode traktor roda dua (bajak singkal)

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua Bajak

Singkal

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

A. Tanpa Gandengan

1. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi

baik. Pasanglah tuas standar.

2. Yakinkan bahwa tuas perseneling dalam posisi netral dan kopling dalam

posisi tak tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara

mengengkol.

3. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya

terletak pada stang kemudi kanan.

4. Setelah melepas tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit

menekannya hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan.

Peganglah tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.

5. Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi, tangan yang

satunya memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera kedua


tangan memegang stang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan

melangkah.

6. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi pada

stang kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling kemudi

kanan dan bila ingin membelok kekiri maka tekanlah kopling kemudi kiri.

7. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama

sehingga traktor berhenti, kemudian pasanglah perseneling pada posisi

“R”. Pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat pada waktu

mundur.

8. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga

dalam putaran rendah, pasang tuas persseneling pada posisi netral.

9. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.

B. Dengan Gandengan

Mengemudi traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan

kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan, karena operator akan duduk

diatas gandengan pada posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat membelok

terhalang operator harus mempergunakan satu tangan untuk mengemudi (sambil

menekan kopling pada stang yang dipegang).

Metode pengoprasian traktor roda dua bajak singkal

No Gambar komponen alat Keterangan pengoprasian

1.
2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.

9.

Metode pengoprasian traktor roda dua bajak rotary

No Gambar komponen alat Keterangan pengoprasian

1.

2.

3.
4.

5.

6.

7.

8.

9.
VI. PENGOPERASIAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN
PENGOLAHAN TANAH

Dasar Teori

Traktor roda empat merupakan salah satu sumber tenaga yang banyak

digunakan dalam kegiatan budidaya pertanian. Salah satu kelebihan yang nyata

dari traktor roda empat adalah sebagai sumber tenaga, traktor roda empat

mempunyai tenaga yang sangat besar dibanding dengan sumber tenaga yang lain,

seperti manusia ataupun hewan. Dengan tenaga yang sangat besar, sebuah traktor

roda empat dapat menggantikan puluhan tenaga hewan, atau ratusan tenaga

manusia. Sehingga waktu yang diperlukan untuk proses budidaya dapat

dipersingkat.

Pengolahan tanah lahan kering yang dilakukan secara mekanis

menggunakan alat-alat dan mesin pertanian (traktor) akan menghasilkan kondisi

fisik hasil pengolahan tanah tertentu, luas lahan terolah dalam waktu tertentu, dan

konsumsi bahan bakar tertentu. Pengolahan tanah dikatakan efektif apabila

terbentuk kondisi fisik tanah optimum sehingga pertumbuhan dan produksi hasil

yang maksimum

Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor roda empat

dengan baik dan benar serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian traktor

roda empat secara prosedur yang benar.

Alat dan Metode

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Empat
Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Periksalah engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi

baik. Naiklah dari sebelah kiri traktor.

2. Duduklah pada jok dan pasangkan tuas perseneling pada posisi netral.

3. Rangkaikan pel rem kiri dan kanan menjadi satu.

4. Hidupkan traktor (cara menghidupkan tergantung jenis traktor).

5. Injak pedal kopling (dengan kaki kiri sedalam-dalamnya), masukkan

perseneling utama, kemudian disusun dengan sub perseneling.

6. Naikkan putaran motor dengan menginjak gas kaki (dengan kaki kanan) atau

menaikkan tuas gas tangan (dengan tangan kanan). Jika untuk transportasi

sebaiknya menggunakan gas kaki.

7. Jika disekeliling anda yakin aman, perlahan angkat kaki kiri dari pedal kopling

sampai separuhnya, sehingga traktor bergerak tanpa terhentak, setelah

bergerak maju, lepaskan kaki dari pedal kopling.

8. Jaga arah penglihatan lurus kedepan dan kedua tangan tetap mengendalikan

roda stir.

9. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor dan injak pedal kopling dalam-

dalam dan injak pedal rem (dengan kaki kanan), masukkan perseneling

10. keposisi ‘R’ (Reverse). Setelah yakin daerah mundur aman, maka traktor akan

mundur dan pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat.

11. Untuk menghentikan, injak pedal kopling, lepaskan pedal sehingga engine

dalam putaran rendah, pasang tuas perseneling keposisis netral mulai dari tuas

perseneling utama kemudian tuas sub perseneling. Lepaskan kopling, pasang


rem parkir dan lepaskan rangkaian pedal rem kiri dan kanan. Setelah itu

matikan engine dan turun dari sebelah kiri traktor.

Metode pengoprasian teraktor roda 4

No Gambar komponen alat Keterangan pengoprasian

1.

2.

3.

4.

5.
6.

Anda mungkin juga menyukai