Anda di halaman 1dari 2

1.

Pemeriksaan fisik
2. Keadaan umum
3. Kesadaran
Pasien penyakit jantung koroner dalam kondisi yang parah karena adanya
penyempitan dan penyumbatan sehingga jantung tidak dapat memompa darah
secara optimal. (Prabowo & Pranata, 2017, hal. 190)

1. Tanda-tanda vital
TD: dapat meningkat sekunder akibat nyeri atau menurun sekunder akibat gangguan
hemodinamik dan atau terapi farmakologi.

Fj: dapat meningkat sekunder akibat nyeri

Kardiovaskular : S4 mungkin ada

Bunyi jantung keempat atau S 4 adalah bunyi jantung ekstra yang terjadi selama


diastol akhir, tepat sebelum dua bunyi jantung "lub-dub" yang normal (S 1 dan
S 2 ). Ini terjadi tepat setelah kontraksi atrium dan segera sebelum S 1 sistolik dan
disebabkan oleh kontraksi atrium yang kuat dalam upaya mengatasi ventrikel kaku
atau hipertrofik yang abnormal

Pulmoner: dispnea dan takipnea mungkin ada.

Sesak napas, atau yang dalam bahasa medis disebut dispnea, adalah kondisi
kesehatan di mana seseorang mengalami kesulitan bernapas. Beberapa
orang yang mengalami kondisi ini menggambarkannya sebagai sensasi yang
membuat tubuh seakan membutuhkan udara lebih banyak, dada menyempit,
serta merasa tidak berdaya.

Takipnea adalah suatu kondisi yang mengambarkan pernapasan yang cepat dan


dangkal karena ketidakseimbangan antara karbon dioksida dan oksigen di dalam
tubuh. Frekuensi pernapasan normal saat beristirahat pada orang dewasa sehat
adalah di kisaran 8-16 napas per menit. Frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dari
ini dianggap sebagai takipnea.

1. Body system
2. Sistem pernafasan
Pada pemeriksaan mungkin didapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis,
suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga
merah muda / pink tinged.

Setiati, S. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna.


Nyeri dada atipikal merupakan nyeri dada yang bukan disebabkan oleh gangguan jantung.
Nyeri dada atipikal biasanya dapat disebabkan oleh organ-organ yang berada disekitar
jantung, seperti lambung, paru, pembuluh darah, otot, tulang iga, dan tulang belakang.
Karakteristik nyeri biasanya bersifat berpindah-pindah, tajam, tidak menjalar, dan hanya
bertahan dalam hitungan detik.

Faktor Risiko
Faktor risiko dari nyeri dada atipikal adalah riwayat asam lambung tinggi, riwayat trauma,
riwayat kelainan tulang belakang, riwayat melakukan olahraga ekstrim yang membebani otot,
serta adanya infeksi kronis.

Gejala dan Tanda


Gejala bergantung pada organ penyebab. Gangguan lambung akan menyebabkan nyeri yang
muncul bila terlambat makan atau mengalami stres berat, yang diperburuk dengan kondisi
berbaring. Nyeri akibat gangguan pembuluh darah bersifat seperti disayat, dan tekanan darah
tangan kanan dan kiri dapat berberda. Gangguan paru menyebabkan nyeri yang bersifat tajam
dan diperparah saat menarik napas. Gangguan sistem anggota gerak menyebabkan nyeri yang
berlangsung dalam hitungan detik, berdenyut, dan dapat berpindah pindah sesuai dengan
gerakan tubuh.

Penyebab
Gangguan lambung dapat disebabkan oleh refluks asam lambung, misalnya pada GERD, dan
luka pada dinding lambung, misalnya pada ulkus peptikum. Gangguan paru disebabkan oleh
pneumonia (radang paru), pleuritis (radang selaput paru), dan emboli paru (penyumbatan
pembuluh darah paru). Gangguan pada pembuluh darah dapat disebabkan oleh diseksio aorta.
Sebab lain adalah trauma mekanik pada dinding dada.

Fred HL. Atypical chest pain. Tex Heart Inst J. 2009;36:373-374.

Anda mungkin juga menyukai