Anda di halaman 1dari 17

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 1 BAHASA INDONESIA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks Dan Satuan Bahasa
Pembentuk Teks
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan
Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan
Teks Nonfiksi
4. Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
N Butir Respon/Jawaban
o Refleksi
1 Daftar peta KB. 1
konsep
(istilah dan
definisi) di
modul ini

1. Ragam teks adalah macam atau jenis teks/naskah berupa


kata-kata asli pengarang, bahan tertulis untuk dasar
memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.
2. Ragam teks mencakup teks faktual, teks cerita, teks
tanggapan, dan teks normatif.
3. Teks Faktual : teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat
nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan
waktu, bisa terjadi di masa lalu maupun masa sekarang.
4. Teks genre faktual dibedakan menjadi teks deskripsi dan
teks prosedur/arahan
a. Teks deskripsi : sebuah teks/wacana yang disampaikan
dengan cara meggambarkan secara jelas objek, tempat
atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada
pembaca, sehingga pembaca seolah- olah merasakan
langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks
tersebut.
b. Teks prosedur : teks yang mengarahkan atau
mengajarkan tentang langkah-langkah untuk
melakukan sesuatu.
5. Teks tanggapan : teks yang berisi sambutan terhadap
ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya).
6. Teks tanggapan dibedakan menjadi teks eksposisi dan teks
ekplanasi
a. Teks eksposisi : Teks ini berisi paparan gagasan atau
usulan sesuatu yang bersifat pribadi.
b. Teks eksplanasi : teks yang berisi penjelasan tentang
proses terjadinya fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan dan budaya.
7. Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana
terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisakan kejadian yang
telah ada, perbuatan, pengalaman yang dinamis dalam
suatu rangkaian waktu
8. Teks cerita terdiri dari teks cerita ulang, naratif, anekdot,
dan eksemplum
a. Teks Cerita ulang : menceritakan kembali peristiwa
pada masa lalu agar tercipta semacam hiburan atau
pembelajaran berdasarkan pengalaman masa lalu bagi
pembaca.
 Struktur teks cerita ulang yaitu judul,
pengenalan/orientasi, dan rekaman kejadian.
b. Teks naratif : pengisahan suatu cerita atau kejadian
 Struktur teks naratif yaitu judul,
pengenalan/orientasi, masalah/komplikasi, dan
pemecahan masalah/resolusi.
 Piranti teks naratif berupa pengulangan/repetisi,
anaforis, konjungsi penghubungan antarparagraf.
 Anaforis memiliki arti dalam kelas adjektiva atau
kata sifat sehingga anaforis dapat mengubah kata
benda atau kata ganti, biasanya dengan
menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih
spesifik.
c. Teks anekdot : cerita rekaan yang tidak harus
didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat
dan membuat pasrtisipan yang mengalaminya merasa
jengkel atau konyol.
 Teks anekdot memiliki struktur berpikir: judul,
pengenalan/orientasi, krisis/masalah, reaksi.
 Reaksi : tanggapan/perilaku partisipan terhadap
peristiwa yang dialaminya
d. Teks eksemplum : memiliki tujuan sosial menilai
perilaku atau karakter dalam cerita.
 Teks eksemplum memiliki struktur: judul,
pengenalan/orientasi, kejadian/insiden, dan interpretasi
9. Teks normatif : teks yang isinya ditulis berdasarkan
sebuah peraturan, norma-norma atau peraturan yang
berlaku, baik di lingkungan masyarakat maupun dalam
lingkungan kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau
undang-undang
10.Satuan bahasa pembentuk teks terdiri atas kata, frasa,
klausa, kalimat dan paragraf
11.Kata :  satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri.
12.Frasa : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif.
13.Klausa :  satuan gramatikal yang berupa kelompok kata,
sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan
berpotensi menjadi kalimat.
14.Kalimat : satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen
dasar dan intonasi final.
15.Gramatikal : tata bahasa
16.Konstituen : unsur bahasa yang merupakan bagian dari
satuan yang lebih besar
17.Sintaksis : hubungan kata dengan kata atau dengan satuan
lain yang lebih besar
18.Parataktis koordinatif
19.Parataktis subordinatif
20.Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan:
a. Kalimat tunggal : kalimat yang terdiri dari satu klausa
bebas.
b. Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu
klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu kalimat
terikat
c. Kalimat majemuk : kalimat yang terjadi dari beberapa
klausa bebas yang disebut juga sebagai kaliat setara.
21.Berdasarkan struktur klausanya, kalimat dibedakan
menjadi :
a. Kalimat lengkap : kalimat yang mengandung klausa
lengkap.Sekurang- kurangnya terdapat unsur objek dan
predikat
b. Kalimat tidak lengkap : kalimat yang hanya terdiri dari
subjek saja, predikat saja, objek saja, atau keterangan
saja
22.Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan menjadi :
a. Kalimat Deklaratif : kalimat yang mengandung intonasi
deklaratif yang dalam ragam tulis diberi tanda titik.
b. Kalimat Introgatif : kalimat yang mengandung intonasi
introgatif, yang dalam ragam tulis biasanya diberi tanda
Tanya.
c. Kalimat Imperatif : kalimat kalimat yang mengandung
intonasi imperatif yang dalam ragam tulis biasanya
diberi tanda seru.
d. Kalimat Aditif : kalimat terikat yang bersambung pada
kalimat pernyataan, berupa kalimat lengkap atau tidak.
e. Kalimat Responsif : kalimat terikat yang bersabung
pada kalimat pertanyaan, berupa kalimat lengkap atau
tidak.
f. Kalimat Interjektif : kalimat yang dapat terikat atau
tidak.
23.Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti dan
perubahannya, kalimat dibedakan menjadi :
a. Kalimat inti : kalimat yang dibentuk dari klausa inti
yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif, netral, atau
firmatif.
b. Kalimat inti dapat diubah menjadi kaliat noninti dengan
berbagai proses transforasi; pemasifan, pengingkaran,
penanyaan, pemerintahan, pelepasan, dan penembahan.
24.Berdasarkan jenis klausa kalimat dibedakan menjadi :
a. Verbal : kalimat yang dibentuk dari klausa verbal.
b. Nonverbal : kalimat yang dibentuk oleh klausa nonverbal
sebagai kontituen dasarnya.
25.Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk paragraf,
kalimat dibedakan menjadi :
a. Kalimat Bebas : kalimat yang mempunyai potensi untuk
menjadi ujaran lengkap, atau kalimat yang dapat
memulai sebuahparagrap, wacana tanpa konteks lain
yang memberi penjelasan.
b. Kalimat Terikat : kalimat yang tidak dapat berdiri
sendiri sebagai ujaran lengkap.
26.Paragraf adalah satuan gagasan di dalam bagian suatu
wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang saling
berhubungan dalam mengusung satu kesatuan pokok
pembahasan
27.Unsur paragraf terdiri dari gagasan pokok dan gagasan
penjelas. Selain itu, terdapat pula kalimat utama dan
kalimat penjelas.
 Gagasan pokok : gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragrap.
 Gagasan penjelas : gagasan yang berfungsi menjelaskan
gagasan pokok
 Kalimat utama : kalimat yang menjadi tempat
dirumuskannya gagasan pokok.
 Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan penjelas.
28.Ciri paragraf yang baik yaitu kepaduan paragraf, kesatuan
paragraf, kelengkapan, ketepatan pemilihan kata.
29.Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya ada 5
yaitu :
a. Deduktif : Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
awal.
b. Induktif : Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
akhir.
c. Kombinasi : Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
awal dan di akhir.
d. Naratif : Tidak punya kalimat utama, gagasan pokok
menyebar.
e. Deskriptif : Tidak punya kalimat utama, gagasan pokok
menyebar.
30.Kompetensi Dasar ragam teks di Sekolah Dasar
31.Hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan
pembelajaran tentang teks fiksi di SD meliputi analisis
materi dan KD, menentukan tujuan pembelajaran,
menentukan pendekatan dan metode, menentukan media,
menentukan sumber belajar, langkah – langkah
pembelajaran, serta penilaian.

KB. 2
1. Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang
dibuat berdasarkan imajinasi pengarang (Kosasih dan
Kurniawan, 2019).
2. Bahasa tulisan teks fiksi bermakna denotatif, konotatif,
asosiatif, ekspresif, sugestif, dan plastis.
a. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang
sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata
tersebut.
b. Konotatif adalah bukan makna sebenarnya,
mempunyai makna tautan.
c. Ekspresif adalah membayangkan suasana pribadi
pengarang.
d. Sugestif adalah bersifat mempengaruhi pembaca.
e. Plastis adalah bersifat indah untuk menggugah
perasaan pembaca.
3. Unsur-unsur teks fiksi terdiri dari :
a. Tema adalah ide atau gagasan yang ingin di sampaikan
pengarang dalam ceritanya
b. Perwatakan adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita
(Budihastuti, 2015).
c. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual (Stanton 2012).
 Ada beberapa tahap alur, yaitu :
1) Tahap pengenalan (Eksposition atau
Orientasi) adalah tahapan awal cerita yang
digunakan untuk mengenalkan tokoh, latar,
situasi, waktu, dan lain sebagainya.
2) Tahap pemunculan konflik (Rising action)
adalah tahap dimunculkannya masalah. Tahap
ini ditSaudarai dengan adanya ketegangan atau
pertentangan antar tokoh.
3) Tahap konflik memuncak (Turning point atau
Klimaks) adalah tahap di mana permasalahan
atau ketegangan berada pada titik paling
puncak.
4) Tahap konflik menurun (Antiklimaks) adalah
tahap di mana masalah mulai dapat diatasi dan
ketegangan berangsur-angsur menghilang.
5) Tahap penyelesaian (Resolution) adalah tahap
di mana konflik sudah terselesaikan.

 Jenis – jenis alur yaitu :


1) Alur maju atau bisa disebut progresif adalah
sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir
cerita.
2) Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah
sebuah alur yang menceritakan masa lampau
yang menjadi klimaks di awal cerita.
3) Alur campuran atau bisa disebut alur maju-
mundur adalah alur yang diawali dengan
klimaks, kemudian menceritakan masa lampau,
dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian.
d. Latar adalah gambaran tentang tempat, waktu, dan
suasana dialami oleh tokoh (Siswanto, 2008).
e. Amanat adalah suatu pesan yang disampaikan oleh
penulis kepada pembaca melalui sebuah tulisan atau
cerita.
4. Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut:
a. Orientasi adalah berisi tentang pengenalan tema, tokoh,
dan latar.
b. Komplikasi adalah berisi tentang cerita tentang masalah
yang dialami tokoh utama.
c. Resolusi merupakan bagian penyelesaian dari masalah
yang dialami tokoh.
5. Teks fiksi terdiri atas :
a. Cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang di
tengah-tengah kehidupan masyarakat dan disampaikan
secara turun-temurun.
 Cerita rakyat terdiri atas :
1) Mite adalah cerita tentang suatu kepercayaan,
2) Sage adalah cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan.
3) Legenda adalah cerita asal-usul suatu tempat,
binatang, dan benda-benda lainnya.
4) Fabel adalah cerita yang bertokohkan binatang.
 Struktur cerita rakyat terdiri dari orientasi,
komplikasi, resolusi, evaluasi, dan koda.
b. Cerita Fantasi merupakan cerita yang sepenuhnya
dikembangkan berdasarkan khayalan, imajinasi, atau
fantasi (Kosasih, 2019).
Struktur cerita fantasi meliputi orientasi,
komplikasi, resolusi.
c. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita rekaan yang
menurut wujud fiksinya berbentuk pendek (Kosasih,
2019).
Struktur cerita pendek meliputi orientasi,
komplikasi, resolusi.
d. Cerita Inspiratif merupakan jenis teks narasi yang
menyajikan suatu inspirasi keteladanan kepada banyak
orang (Kosasih, 2019).
Struktur cerita fantasi meliputi orientasi,
komplikasi, resolusi, dam koda.
e. Puisi Rakyat merupakan jenis puisi yang berkembang
pada kehidupan masyarakat sehari-hari; sebagai suatu
tradisi masyarakat setempat (Kosasih, 2019).
1) Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri
dari sampiran dan isi.
2) Syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya. Seluruh larik
dalam syair itu merupakan isi (Kosasih, 2019).
f. Puisi baru merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah
larik, suku kata, ataupun pola rimanya (Kosasih, 2019).
6. Kaidah kebahasaan puisi baru meliputi :
a. Diksi adalah Kata-kata memiliki kedudukan penting
dalam puisi.
b. Pengimajian merupakan kata atau susunan kata yang
dapat menimbukan imajinassi (Kosasih, 2019).
c. Kata konkret berfungsi untuk membangkitkan
imajinasi pembaca.
d. Majas adalah bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan,
mempertentangkan, melakuka perulangan dengan
benda atau kata lain.
e. Rima adalah bunyi dalam puisi.
f. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk
dialog, yang diekspresikan dengan menggunakan
percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan
penonton.
7. Struktur drama berbentuk alur atau babak dan adegan yang
pada umumnya tersususun sebagai berikut :
a. Prolog adalah pembukaan atau pendahuluan dalam
sebuah drama.
b. Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-
tokoh drama yang diharapkan dapat menggambarkan
kehidupan dan watak manusia, problematika yang
dihadapi, dan bagaimana manusia dapat menyelesaikan
persoalan hidupnya.
c. Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang
berfungsi untuk menyampaikan inti sari cerita atau
menafsirkan maksud cerita.
8. Dalam struktur drama, terkandung pula dua hal, yakni :
a. Wawancang merupakan dialog atau percakapan yang
harus diucapkan oleh tokoh cerita.
b. Kramagung merupakan petunjuk perilaku, tindakan,
atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh.

KB. 3
1. Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni yang
sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada
kebenaran di dalamnya
2. Tahapan menulis teks non fiksi adalah sebagai berikut :
a. Tahap pramenulis
pada tahap ini penulis menemukan ide gagasan yang
akan dituangkan, menentukan judul karangan,
menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan,
membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.
b. Tahap menulis
pada tahap ini penulis mulai menjabarkan ide kedalam
bentuk tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk
kalimat dan paragraf.
c. Merevisi
pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap keseluruhan
karangan.
d. Mengedit
pada tahap ini diperlukan format baku yang akan
menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan,
dan pengaturan spasi.
e. Mempublikasikan
yakni menyampaikan hasil tulisan kepada publik dalam
bentuk cetakan, noncetakan, atau kedua-duanya.
3. Jenis – jenis teks non fiksi adalah sebagai berikut :
a. Teks faksi merupakan teks yang ceritanya berbentuk
kisah berbasis kejadian sebenarnya.
b. Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan data
valid tentang pengetahuan tanpa mengurangi isi data
tersebut.
4. Hal – hal dalam menulis teks non fiksi yaitu :
a. Mengkonstruksi artinya penulis bukan sekedar
mengeluarkan ide atau argumnennya melainkan
bagaimana cara mengomposisi untuk membangun
sebuah tulisan utuh
b. Rekonstruksi artinya bahan-bahan yang telah
dikontsruksi tentu harus mengalami proses revisi secara
berulang dan kontinyu
c. Menulis adalah cara berpikir artinya pada dasarnya
pembaca dapat melihat bagaimana cara berpikir penulis
melalui tulisan yang dibuatnya
d. Menulis berbeda dengan berbicara artinya berbeda
dengan komunikasi tertulis, pembaca tidak dapat
melakukan klarifikasi seperti yang dilakukan saat orang
mendengarkan dan berbicara
5. Teks non fiksi yang relevan untuk anak SD adalah sebagai
berikut :
a. Teks deskriptif adalah teks yang mendeskripsikan
benda atau tempat
b. Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk
memberikan informasi
c. Teks prosedur adalah berupaarahan/petunjuk untuk
membuat atau melakukan sesuatu
d. Teks laporan sederhana adalah hasil pengamatan siswa
dalam pembelajaran
e. Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan perimntaan
maaf
f. Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
g. Teks paparan iklan.
6. Contoh teks non fiksi adalah sebagai essay, reviu, Artikel
Ilmiah, teks narasi sejarah, dan surat.
7. Esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas,yang lebih
luas dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan
ide mengenai sebuah topik
a. Struktur esai
1) Bagian pendahuluan sebuah esai berisikan
identifikasi topik yang akan diangkat, dengan
memberikan latar belakang berupa penggambaran
situasi atau kondisi terkini terkait topik tersebut.
2) Bagian inti berisikan bagian pengembangan ide yang
dimuat dalam thesis statement.
3) Bagian kesimpulan merupakan bagian tempat
penulis melakukan penguatan terhadap topik yang
telah dinyatakan pada thesis statement dan telah
dibahas pada bagian inti esai.
b. Fungsi esai
1) Eksploratif yaitu melakukan eksplorasi atas respon
individu terhadap peristiwa, fenomena, ide atau
gagasan tertentu.
2) Persuasi yaitu mengajak pembaca untuk meyakini
opini penulis serta mengajak pembaca untuk
melakukan aksi atau tindakan tertentu
3) Explain yaitu menjelaskan kepada pembaca tentang
suatu hal atau bagaimana melakukan suatu hal
atau bagaimana sesuatu itu bekerja.
4) Compare yaitu membandingkan dan mengontraskan
dua atau lebih ide, peristiwa, litratur atau hal
lainnya.
5) Showing yaitu menunjukan tentang bagaiamana
sebab akibat yang ditimbulkan oleh suatu hal atau
fenomena
6) Describe yaitu mendeskripsikan suatu
permasalahan dan menawarkan solusianya
c. Kaidah Kebahasaan Esai
1) Kata baku yakni sesuai standar atau kaidah
kebahasaan yang dibakukan.
2) Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki
kandungan informasi yang baik dan tepat.
d. Syarat kalimat efektif
1) Kelengkapan adapun unsur kalimat yang lengkap
mencakup subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan.
2) Kelogisan yaitu kalimat yang disusun haruslah
masuk akal dan dapat dicerna logika tanpa
menimbulkan kesulitan untuk memahaminya
3) Kesepadanan yaitu predikat-predikat yang
digunakan dalam kalimat harus sepadan jika
predikat pertama menggunakan predikat aktif maka
predikat kedua juga harus menggunakan predikat
aktif, tidak boleh berlawanan.
4) Kesatuan yaitu gagasan yang disusun dalam esai
tidak boleh bertumpuk dalam satu kalimat karena
dapat mengaburkan kejelasan informasi yang
diungkapkan.
5) Kehematan yaitu menggunakan kata-kata yang
hemat hendaknya menghilangkan bagian yang tidak
diperlukan, menjauhkan penggunakan kata depan
dari dengan daripada, menghindarkan pemakaian
kata yang tidak perlu, menghilangkan pleonase,
serta menghindari penggunaan hipernim dan
hiponim secara bersama-sama.
6) Logis yaitu adanya kohesi dan koherensi antara
struktur pembentuk esai, memperhatikan ejaan
bahasa Indoenesia (EBI), tepat struktur fungsinya,
sistematis, dan tidak ada pemborosan kata.
7) Makna lugas adalah makna yang sesuai dengan
konsep asalnya dalam hal ini disebut juga makna
asal atau makna sebenarnya seperti yang tertuang
dalam kamus
8. Reviu Buku//Bab Buku/Artikel adalah upaya untuk
membaca secara seksama kemudian melakukanevaluasi
terhadap buku/bab buku/artikel yang dibaca tersebut.
a. Struktur Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
1) Pendahuluan yang berisi identifikasi bukuatau bab
buku, atau artikel (penulis, judul, tahun publikasi,
dan informasi lain yang dianggap penting).
2) Ringkasan merupakan uraian pendek mengenaiisi
argumen dari buku/bab buku/artikel.
3) Inti reviu yaitu berupa inti pembahasan
buku/babbuku/artikel yang merupakan analisis
kritis dari aspek pokok yang dibahas dalam
buku/bab buku/ artikel itu
4) Simpulan yaitu berisi evaluasi ringkas atas
kontribusi buku/bab buku/artikel secara
keseluruhan terhadap perkembangan topik yang
dibahas, terhadap pemahaman pereviu,dan
perkembangan keilmuan
b. Kaidah Kebahasaan Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
1) Penggunaan istilah
Istilah dapat diartikan sebagai kata atau kelompok
kata yang pemakainya terbatas pada bidang
tertentu.
2) Penggunaan sinonim
Sinonim adalah suatu kata atau frasa yang memiliki
bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti yang
sama.
3) Antonim adalah suatu kata yang maknanya
berlawanan.
4) Penggunaan frasa kata benda (nomina) Frase kata
benda (nomina) adalah gabungan dua kata atau
lebih yang memiliki inti kata benda dalam unsur
pembentukannya.
5) Penggunaan frase kata kerja (verba)
6) Frase kata kerja (verba) adalah gabungan dua kata
atau lebih yang memiliki inti kata kerja dalam unsur
pembentukannya.
7) Penggunaan kata ganti (pronomina) bertujuan agar
kalimat yang disampaikan lebih efektif dan tidak
bertele-tele.
8) Penggunaan kata hubung (konjungsi) Penggunaan
konjungsi terdiri dari konjungsi internal dan
konjungsi eksternal. Konjungsi internal ialah
konjungsi yang menghubungkan dua argumen
dalam satu kalimat.
9. Artikel ilmiah merupakan bentuk ringkasan laporan
penelitian yang dikemas dalam struktur yang lebih ramping
a. fungsi artikel ilmiah
1) Fungsi pendidikan yaitu untuk memberikan
pengalaman yang berharga bagi penulisnya sehingga
ia mampu menulis, berikir, dan
mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah
2) Fungsi penelitian yakni sebagai sarana bagi
penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan
memprkatikannya dakam usaha mengembangkan
ilmu pengetahuan
3) Fungsi fungsional yakni sebagai alat pengembangan
ilmu pengetahuan, tambahan bahan pustaka, dan
kepentingan praktis di lapangan dalam satu disiplin
ilmi tertentu.
b. Kaidah kebahasaan artikel ilmiah
1) Baku yakni taat asas kebahasaan yang berlaku
2) Denotatif yakni kata-kata dan istilah yang
digunakan haruslah bermakna lugas, bukan
konotatif dan tidak bermakna ganda
3) Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan
perasaan. Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang,
jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak
emosional
4) Kohesif agar tercipta hubungan granatik antara
unsur-unsur, baik dalam kalimat mauoun dalam
alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu
dnegan alinea yang lainnya bersifat padu digunakan
alat-alat penghubung, seperti kata-kata petunjuk
dan kata-kata penghubung.
5) Koheren yaitu Semua unsur pembentuk kalimat
atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
6) Mengutamakan kalimat pasif
7) Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam
penggunaan istilah, singkatan, tSaudara-tSaudara
dan juga penggunaan kata ganti diri
8) Logis yaitu Ide atau pesan yang disampaikan
melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal
9) Efektif yaitu Ide yang diungkaokan sesuai dengan
ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh
penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca
10) Kuantitatif yaitu keternagan yang dikemukakan
pada kalimat dapat diukur secara pasti
11) Terhindar dari kesalahan umum bahasa
Indonesia. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain
hiperkorek, pleonasme, dan kontaminasi.
10.Teks narasi sejarah berisi tentang tentang peristiwa yang
terjadi dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun
sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses
perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna
senagai pengalaman untk dijadikan pedoman kehidupan
manusia masa sekarang serta arah cita-cita pada masa yang
akan datang.
11.Karakteristik sejarah
a. Ilmu pengetahuan
Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan sebagai
pertumbuhan hikmah kebijaksanaan (rasionalisme)
manusia.
b. Hasil penyelidikan
penyelidikan adalah penyaluran hasrat ingin tahu oleh
manusia dalam taraf keilmuan.
c. Bahan penyelidikan
Ilmu sejarah ialah hasil penyelidikan dengan
mempergunakan bahan penyelidikan sebagai benda
kenyataan.
d. Kejadian
Kejadian itu meliputi sekumpulan masyarakat dan
keadaan-keadaan yang berpengaruh. Semuanya itu
ialah objek sejarah yang harus diseleksi. Kejadian ialah
hal yang terjadi.
e. Masyarakat manusia
Kejadian di zaman yang lampau itu berlaku dalam
masyarakat manusia, yakni gejala, perbuatan dan
keadaan masyarakat manusia dalam ruang dan waktu
yang menjadi objek sejarah.
f. Waktu yang lampau
Sejarah menyelidiki kejadian-kejadian di zaman atau
waktu yang lampau
g. Tanggal atau tarikh
Waktu yang telah lampau adalah demikian jauh dan
lamanya sehingga sukar mengirakannya, apabila sang
waktu itu bermula atau berpangkal.
12.Struktur teks narasi sejarah
a. Orientasi yaitu merupakan bagian awal, permulaan atau
pengenalan yang letaknya diawal dari suatu isi teks
narasi sejarah.
b. Urutan peristiwa yaitu urtan-urutan rekaman peristiwa
yang disusun secara kronologis.
c. Reorientasi yaiu bagian dalam teks narasi sejarah yang
umumnya berisikan simpulan, penilaian, pendapat,
komentar, ataupun opini oleh penulis mengenai
peristiwa sejarah yang diceritakan di dalam teks.
13. Surat adalah sebuah alat untuk berkomunikasi
secara tertulis dengan menggunakan persyaratan khusus yang
khas sesuai dengan
aturan surat-menyurat.
14. Jenis-jenis surat berdasarkan isinya
a. Surat pribadi, yaitu surat yang berisi masalah pribadi
yang ditujukan kepada
keluarga, teman atau kenalan
b. Surat dinas/resmi, yaitu surat yang dibuat oleh instansi
pemerintah dan dapat
dikirmkan oleh semua oihak yang memiliki hubungan
dengan instansi
tersebut.
c. Surat niaga/dagang, yaitu surat yang dibuat oleh suatu
perusahaan yang
ditujukan kepada semua pihak yang berkaitan dnegan
perusahaan.
15. Jenis-jenis surat berdasarkan keamanan isinya
a. Surat sangat rahasia, yaitu surat yang berisi
dokumen/naskah yang sangat
penting yang berhubungan dengan rahasia kemanan
negara.
b. Surat rahasia, yaitu surat yang berisi dokumen penting
yang hanya boleh
diketahui oleh pejabat yang berhak menerimanya.
c. Surat terbatas, yaitu surat yang isinya hanya boleh
diketahui oleh para pejabat
tertentu.
d. Surat biasa, yaitu surat yang berisi masalah biasa, bukan
rahasia yang bila
diketahui oleh orang lain tidak meragukan lembaga atau
pejabat yang
bersangkutan.
16. Jenis-jenis surat berdasarkan derajat penyelesaiannya
a. Surat sangat segera (kilat) yaitu surat yang isinya harus
segera mungkin
diketahui oleh penerima surat dan harus sesegera
mungkin diselesaikan atau
ditanggapi.
b. Surat segera, yaitu surat yang isinya harus segera
diketahui dan ditanggapi.
c. Surat biasa, yaitu surat yang isinya tidak harus segera
diketahui, ditanggapi,
meskipun dimkian, suart yang kita terima harus segera
dibalas agar komunikas
dapat berjalan lancar.
17. Jenis-jenis surat berdasarkan jangkauan penggunaanya
a. Surat intern, yaitu surat yang hanya digunakan untuk
berkomunikasi dalam
satu kantor/ instansi yang bersangkutan.
b. Surat ekstern, yaitu surat yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan pihakpihak diluar
kantor/instansi yang bersangkutan.
18. Jenis-jenis surat berdasarkan jumlah penerimanya
a. Surat edaran, yaitu surat yang beredar diluar
kator/instansi yang bersangkutan.
b. Pengumuman, yaitu surat yang diutujukan kepada para
pejabat, para
karyawan, dan masyarakat umum
c. Surat biasa, yaitu surat yang khusus ditujukan kepada
seseorang, pejabat, atau
instansi tertentu.
19. Struktur Surat
a. Kop surat
b. Nomor surat
c. Tanggal surat
d. Lampiran
e. Salam pembuka
f. Isi surat
g. Salam penutup
h. Tanda tangan pengirim
i. Tembusan
20. Fungsi Surat
a. alat komunikasi tulis
b. tanda bukti tertulis
c. alat pengingat
d. pedoman untuk bertindak
e. keterangan keamanan
f. duta/wakil organisasi
g. dokumentasi historis dari suatu kegiatan
21. Kaidah Kebahasaan Surat
a. Surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat
yang benar
b. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan
eksplisit
c. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang benar/ baku
sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia
22. Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar
a. Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif.
b. Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan
dalam kehidupan sosial.
c. Anak-anak pada dasaranya sudah mempunyai
pengetahuan
23. Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di Sekolah Dasar
a. Tujuan pembelajaran teks nonfiksi di kelas rendah,
yaitu menuliskan pengalaman menggunakan kalimat
sederhana dengan huruf sambung,
menulis karangan pendek tentang kegiatan anggota
keluarga, dan menulis cerita sederhana tentang
kesukaan dan ketidaksukaan.
b. Tujuan pembelajaran teks nonfiksi di kelas tinggi, yaitu
membuat ringkasan, menulis teks prosedur tentang
memuat mainan dan cara menggunakannya, menulis
deskripsi tentang benda di sekitar atau seseorang
dengan bahasa yang runut, menulis surat untuk teman
sebaya tentang pengalaman, undangan, atau cita-cita
dengan bahasa yang komunikatif, menyusun laporan
sederhana hasil pengamatan, meringkas subbab buku
menggunakan bahasa sendiri, menulis pengalaman
pribadi dalam bentuk prosa sederhana, menyampaikan
informasi dalam bentuk iklan dengan bahasa yang
komunikatif, dan menulis surat resmi.
24.Teknik dalam pembelajaran menulis teks nonfiksi
a. Menyusun kalimat
b. Memperkenalkan karangan
c. Meniru model
d. Karangan bersama
e. Meringkas bacaan
f. Memerikan
g. Mengembangkan kata kunci
h. Mengembangkan kalimat topik
i. Mengembabngkan judul
j. Menulis surat
k. Menyusun wacana
25. Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
c. Kelas/semester
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
h. Materi pembelajaran
i. Metode pembelajaran
j. Media pembelajaran
k. Sumber belajar
l. Langkah-langkah pembelajaran
m. Penilaian hasil pembelajaran.

KB. 4
1. Sastra Anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan
paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia
rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman
tertentu, serta mengandung nilai estetika
2. Ada 2 apresisasi sastra yaitu :
a. Apresiasi Sastra Reseptif adalah kegiatan
mengapresiasi dengan teori resepsi pada sebuah karya.
b. Apresiasi Sastra Ekpresif/Produktif adalah kegiatan
mengapresiasi dengan menekankan pada proses kreatif
dan penciptaan.
3. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak secara
Reseptif yaitu :
a. Pendekatan emotif merupakan suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau
perasaan pembaca.
b. Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif maupun sikap.
c. Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang,
unsur intrinsik, dan hubungan antara elemen itu
sehingga dapat membentuk keselarasan dan kesatuan
dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan
maknanya.
4. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak
melalui tahapan usia;
a. Usia 1-2 tahun: rima, permainan, macam-macam
tindakan (sedikit memperhatikan kata-kata).
b. Usia 2-7 tahun: anak memahami struktur cerita secara
simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar.
c. Usia 7-11 tahun: tanggapan yang fleksibel, memahami
struktur sebuah buku, alur sorot balik dan identifikasi
sudut pandang cerita.
d. Usia 11-13 tahun ke atas (operasiformal): mampu
berpikir abstrak bernalar dari hipotesis ke simpulan
logis.

5. Unsur Intrinsik Puisi ( tema, rasa, nada, amanat, diksi,


imajeri pusat pengisahan, gaya bahasa
6. Unsur Intrinsik Prosa (plot, penokohan, latar, tema,
pesan/amanat, sudut pandang, konflik)
7. Unsur Intrinsik Drama (pertunjukan : pemain, pentas,
sutradara, penonton. Cerita: perwatakan, dialog, latar, alur )
8. Jenis Sastra Anak di SD ( buku bergambar, fiksi realistik,
fiksi sejarah, fantasi, fiksi ilmiah, sastra tradisional, puisi,
biografi dan otobiografi.

2 Daftar 1. Hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan


materi yang pembelajaran tentang teks fiksi di SD (KB.1)
sulit 2. Menentukan pendekatan dan metode yang tepat dalam
pembelajaran teks fiksi. (KB.2)
dipahami di
3. Menulis teks nonfiksi. (KB.3)
modul ini 4. Kaidah kebahasaan dalam artikel ilmiah. (KB.3)
5. Kemampuan mengapresiasikan karya sastra berkaitan
dengan latihan dan mempertajam perasaan, penalaran, daya
khayal (KB.4)
3 Daftar 1. Menentukan gagasan utama dan kalimat utama. (KB.1)
materi yang 2. Setiap teks fiksi dikelompokkan pada satu kategori.
sering Sebenarnya tiap teks fiksi dapat dikategorikan lebih dari
satu kategori. Misalnya sebuah teks fiksi pendek yang
mengalami
didalamnya mengandung kisah penuh inspirasi dn terdapat
miskonseps klimat-kalimat motivasi dengan diksi yang mampu
i menyentuh hati pembaca, maka teksfiksi tersebut dapat
dikategorikan dlm cerita pendek dan cerita inspiratif. (KB.2)

Anda mungkin juga menyukai