Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KB.2
KB.3
KB.4
1. Pancasila merupakan ideologi yang nilai-nilai digali dari adat
istiadat, agama dan pandangan hidup yang telah melakat pada
diri bangsa Indonesia sejak lahirya bangsa Indonesia.
2. Empat syarat sebab (kausalitas) Pancasila, a) Causa Materialis
(asal mula bahan), b) Causa Formalis (asal mula bentuk), c)
Causa Efisien (asal mula karya), d) Causa Finalis (asal mula
tujuan).
3. Sidang BPUPKI membahas rumusan dasar negara Indonesia
Merdeka dan rancangan Undang Undang Dasar.
4. Sidang BPUPKI dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu :
a. Sidang Gelombang Pertama berlangsung dari tanggal 29 Mei
1945 sampai 1 Juni 1945, untuk membahas rumusan dasar
negara Indonesia merdeka.
Tokoh yang menyampaikan gagasannya mengenai
dasar negara Indonesia yaitu :
1) Muhammad Yamin
2) Mr. Soepomo
3) Ir. Soekarno
Lima asas yang diusulkan oleh Ir. Soekarno diberi nama
“Pancasila”.
b. Sidang Gelombang Kedua berlangsung antara 10 sampai 17
Juli 1945 untuk membahas penyusunan rancangan Undang-
Undang Dasar.
5. Ideologi Pancasila pada hakekatnya merupakan asas kerohanian
yang antara lain memiliki derajat yang tertinggi sebagai nilai
hidup kebangsaan dan kenegaraan, serta berkedudukan sebagai
pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, dan
pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan, diperjuangkan, dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban.
6. Ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
a. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan.
b. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-
nilai dasar ideologi Pancasila.
c. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
7. Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki
tiga dimensi, yaitu:
a. Dimensi Idealisme menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional
dan menyeluruh itu, pada hakikatnya bersumber pada filsafat
Pancasila.
b. Dimensi normatif mengandung pengertian bahwa nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma-
norma keagamaan.
c. Dimensi Realitas mengandung makna bahwa suatu ideologi
harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat.
8. Nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
9. Kedudukan Pancasila yaitu sebagai :
a. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
b. Pancasila sebagai Ideologi Nasional
10.Hirarki peraturan perundangan di Indonesia adalah sebagai
berikut: 1) UUD NRI Tahun 1945; 2) Ketetapan MPR; 3)
UU/Perpu 4) Peraturan Pemerintah (PP); 5) Peraturan Presiden
(Perpres); 6) Peraturan Daerah Provinsi; 7) Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota.
11.Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
12.Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan institusional
dan kultural demi kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat
(Korten, 1993).
13.Kompetensi kewarganegaraan adalah pengetahuan, nilai dan
sikap, serta keterampilan siswa yang mendukungnya menjadi
warga negara yang partisipatif dan bertanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
14.Globalisasi menunjukkan adanya suatu proses pembentukan
suatu tatanan masyarakat dengan segala perangkat peraturannya
yang bersifat universal atau menyeluruh tanpa memperhatikan
batas-batas wilayah negara.
15.Pengaruh negatif globalisasi ,
a. Hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu
nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka
memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan
pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma
yang berlaku di masyarakat.
b. Individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak
bermakna.
c. Westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu
16.Tiga alternatif sikap dalam mengahadapi globalisasi. Pertama,
menolak dengan tegas semua pengaruh globalisasi dalam semua
aspek kehidupan. Kedua, menerima sepenuhnya pengaruh
tersebut tanpa disaring terlebih dahulu. Ketiga, bersikap selektif
terhadap pengaruh tersebut, yaitu kita mengambil hal-hal positif
dari globalisasi dan membuang hal-hal negatifnya.