Anda di halaman 1dari 5

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian mengenai pola asuh orang tua
beda budaya dalam keluarga amalgamasi dalam membina sikap toleransi anak di
Kecamatan Coblong, Kota Bandung, maka selanjutnya dipaparkan ke dalam
simpulan umum dan simpulan khusus sebagai berikut.

5.1.1. Simpulan Umum


Hasil kesimpulan menunjukan bahwa masing-masing keluarga amalgamasi
memiliki tipologi pola asuh berbeda-beda yang dipengaruhi oleh karakter ayah
atau ibu yang dibentuk dari latar belakang budaya masing-masing. Latar belakang
budaya yang membentuk karakter pribadi berpengaruh terhadap pemilihan pola
asuh yang diterapkan pada anak sehingga terdapat perbedaan tipologi pola asuh
dalam keluarga informan. Pada keluarga Jawa-Sunda bertipologi pola asuh
permisif-otoriter, keluarga Sunda-Jawa memiliki tipologi pola asuh yang sama
yaitu demokratis-demokratis. Pada tiga keluarga informan yaitu Sunda-Bugis,
Minang-Jawa, dan Melayu-Sunda memiliki tipologi pola asuh otoriter-demokratis
dan keluarga informan terakhir yaitu keluarga Sunda-Banjar memiliki tipologi
pola asuh demokratis-otoriter.
Upaya keluarga amalgamasi menanamkan nilai budaya masing-masing
adalah cara utama dalam membina sikap toleransi anak. Hal ini dikarenakan sikap
toleransi tidak akan bisa ditanamkan dan dibinakan pada anak ketika orang tua
tidak saling bertoleransi dahulu dengan nilai budaya nya masing-masing.
Penanaman nilai budaya yang berbeda untuk dapat terintegrasi dengan baik
(integration) ini merupakan cara untuk mencapai tujuan (Goal attainment) dari
keluarga amalgamasi itu sendiri, yaitu dapat membinakan sikap toleransi anak.
Secara luas dapat memenuhi nilai bhinneka tunggal ika pada Pancasila.

Mauludi Utami, 2019


POLA ASUH ORANG TUA BEDA BUDAYA DALAM MEMBINA SIKAP TOLERANSI ANAK
(Studi Kasus terhadap Keluarga Amalgamasi di Kecamatan Coblong, Kota
Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76
77

Dipadukannya dua pola asuh yang berbeda dalam pada beberapa keluarga
amalgamasi menjadi pelengkap satu sama lain namun pada keluarga lainnya
menyebabkan hal yang bertentangan. Pemahaman masing-masing individu untuk
dapat berkompromi atas perbedaan yang ada menjadi kunci utama untuk
menghindari adanya ketimpangan diantara keduanya. Nilai budaya yang dimiliki
masing-masing suku bangsa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing, sehingga ketika disatukan melalui perkawinan amalgamasi dapat
dijadikan wadah untuk menciptakan keluarga yang berasal dari perpaduan dua
budaya yang sama bagusnya. Ayah dan ibu yang dapat memadukannya dengan
baik menghasilkan anak yang memiliki sikap toleransi yang tertanam sejak dini
dan menjadi pondasi ketika ia berada di masyarakat.
Pemilihan pola asuh yang tepat merupakan hal penting bagi keluarga
khususnya keluarga amalgamasi. Perbedaan dan penanaman nilai dua budaya
yang membentuk perilaku anak melalui pola asuh yang diterapkan menjadi faktor
utama dalam membina sikap toleransi anak. Orang tua beda budaya yang berhasil
menjalankan hal tersebut dengan baik menghasilkan anak yang dapat menghargai
dan mudah beradaptasi ketika berada di masyarakat dan hal tersebut merupakan
tonggak keberhasilan dari keluarga amalgamasi sebagai sarana yang baik dalam
membina sikap toleransi anak. Berbeda dengan keluarga amalgamasi yang tidak
berhasil membuat anak tidak dapat memahami perbedaan yang ada pada orang
tuanya dan mmebuat ia tidak dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik di
masyarakat.

5.1.2. Simpulan Khusus


Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka, terdapat suatu simpulan
khusus dalam dalil-dalil sebagai berikut:
1. Pemilihan pola asuh dalam keluarga amalgamasi dipengaruhi oleh karakter
yang dibentuk latar belakang budaya masing-masing. Perbedaan pola asuh
pada beberapa keluarga menjadi pelengkap satu sama lain dan menghasilkan

Mauludi Utami, 2019


POLA ASUH ORANG TUA BEDA BUDAYA DALAM MEMBINA SIKAP TOLERANSI ANAK
(Studi Kasus terhadap Keluarga Amalgamasi di Kecamatan Coblong, Kota
Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
78

anak yang dapat memahami perbedaan dengan baik, namun pada beberapa
keluarga lainnya menyebabkan pertentangan pada diri anak.
2. Sikap toleransi dapat dibinakan pada anak dengan baik karena orang tua beda
budaya dapat saling bertoleransi atas perbedaan diantara keduanya terlebih
dahulu.
3. Keluarga amalgamasi merupakan agen sosialisasi pertama bagi individu dalam
menanamkan nilai dan norma serta menjadi sarana yang baik dalam
membinakan sikap toleransi pada anak ketika berada di masyarakat.
4. Pola asuh orang tua terdapat dalam salah satu fungsi-fungsi keluarga, yaitu
fungsi sosialisasi. Pola asuh ini memengaruhi terhadap tingkat toleransi anak
ketika berada di masyarakat.
5. Sikap toleransi yang dibinakan oleh keluarga amalgamasi dapat menjadi modal
awal dari pengaplikasian materi pembelajaran Sosiologi dan Pendidikan
Kewarganegaraan mengenai nilai toleransi.
6. Secara psikologis, kepribadian dan karakter orang tua dapat diturunkan pada
anak melalui interaksi yang dijalin oleh keduanya melalui pola asuh yang
diterapkan.
7. Nilai toleransi dapat dibelajarkan tidak hanya melalui keluarga amalgamasi dan
pendidikan kewarganegaraan saja, namun juga pada materi pembelajaran lain.

5.2 Implikasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian ini
dapat memberikan implikasi bagi beberapa pihak sebagai berikut:
1. Bagi Anak
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat membuat anak dalam keluarga
amalgamasi memiliki pengetahuan mengenai toleransi dan menerapkannya di
lingkungan masyarakat.
2. Bagi Orang Tua

Mauludi Utami, 2019


POLA ASUH ORANG TUA BEDA BUDAYA DALAM MEMBINA SIKAP TOLERANSI ANAK
(Studi Kasus terhadap Keluarga Amalgamasi di Kecamatan Coblong, Kota
Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
79

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada orang tua


beda budaya dalam pemilihan pola asuh sebagai upaya membina sikap toleransi
anak.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat membantu dan memberikan gambaran
dalam penelitian selanjutnya mengenai pola asuh orang tua beda budaya dalam
membina sikap toleransi anak.
4. Bagi Pembelajaran Sosiologi
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
bidang keilmuan Pendidikan Sosiologi yaitu mengenai pola asuh orang tua dalam
keluarga amalgamasi dalam membina sikap toleransi anak. Sehingga mampu
diterapkan pada Pendidikan Sosiologi sebagai salah satu agen sosialisasi sekunder
dalam penerapan pendidikan toleransi yang baik di bangku sekolah maupun
perkuliahan.

5.3 Rekomendasi
1. Bagi Anak
Rekomendasi yang peneliti sarankan adalah cara memahami suatu masalah
intoleransi yang ada di masyarakat. Dengan pemahaman yang mendalam,
diharapkan anak dapat bersikap toleransi seperti menghargai orang lain yang
sebelumnya telah dibangun sejak di keluarga.
2. Bagi Orang Tua
Rekomendasi yang peneliti sarankan adalah untuk memberikan perhatian
khusus pada pembinaan sikap toleransi anak terutama pada keluarga amalgamasi
sehingga dapat memahami banyaknya perbedaan yang ada ketika berada di
masyarakat.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Rekomendasi yang peneliti sarankan untuk penelitian selanjutnya adalah
adanya pengembangan terhadap solusi untuk membangun sikap toleransi bukan
hanya pada keluarga amalgamasi saja tetapi pada keluarga pada umumnya.

Mauludi Utami, 2019


POLA ASUH ORANG TUA BEDA BUDAYA DALAM MEMBINA SIKAP TOLERANSI ANAK
(Studi Kasus terhadap Keluarga Amalgamasi di Kecamatan Coblong, Kota
Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
80

4. Bagi Pembelajaran Sosiologi


Rekomendasi yang peneliti sarankan kepada pembelajaran sosiologi
adalah adanya kajian lebih lanjut mengenai pola asuh dalam keluarga amalgamasi
sebagai sarana untuk membina sikap toleransi maupun pada keluarga pada
umumnya.

Mauludi Utami, 2019


POLA ASUH ORANG TUA BEDA BUDAYA DALAM MEMBINA SIKAP TOLERANSI ANAK
(Studi Kasus terhadap Keluarga Amalgamasi di Kecamatan Coblong, Kota
Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai