S SOS 1404156 Chapter5
S SOS 1404156 Chapter5
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian mengenai pola asuh orang tua
beda budaya dalam keluarga amalgamasi dalam membina sikap toleransi anak di
Kecamatan Coblong, Kota Bandung, maka selanjutnya dipaparkan ke dalam
simpulan umum dan simpulan khusus sebagai berikut.
76
77
Dipadukannya dua pola asuh yang berbeda dalam pada beberapa keluarga
amalgamasi menjadi pelengkap satu sama lain namun pada keluarga lainnya
menyebabkan hal yang bertentangan. Pemahaman masing-masing individu untuk
dapat berkompromi atas perbedaan yang ada menjadi kunci utama untuk
menghindari adanya ketimpangan diantara keduanya. Nilai budaya yang dimiliki
masing-masing suku bangsa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing, sehingga ketika disatukan melalui perkawinan amalgamasi dapat
dijadikan wadah untuk menciptakan keluarga yang berasal dari perpaduan dua
budaya yang sama bagusnya. Ayah dan ibu yang dapat memadukannya dengan
baik menghasilkan anak yang memiliki sikap toleransi yang tertanam sejak dini
dan menjadi pondasi ketika ia berada di masyarakat.
Pemilihan pola asuh yang tepat merupakan hal penting bagi keluarga
khususnya keluarga amalgamasi. Perbedaan dan penanaman nilai dua budaya
yang membentuk perilaku anak melalui pola asuh yang diterapkan menjadi faktor
utama dalam membina sikap toleransi anak. Orang tua beda budaya yang berhasil
menjalankan hal tersebut dengan baik menghasilkan anak yang dapat menghargai
dan mudah beradaptasi ketika berada di masyarakat dan hal tersebut merupakan
tonggak keberhasilan dari keluarga amalgamasi sebagai sarana yang baik dalam
membina sikap toleransi anak. Berbeda dengan keluarga amalgamasi yang tidak
berhasil membuat anak tidak dapat memahami perbedaan yang ada pada orang
tuanya dan mmebuat ia tidak dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik di
masyarakat.
anak yang dapat memahami perbedaan dengan baik, namun pada beberapa
keluarga lainnya menyebabkan pertentangan pada diri anak.
2. Sikap toleransi dapat dibinakan pada anak dengan baik karena orang tua beda
budaya dapat saling bertoleransi atas perbedaan diantara keduanya terlebih
dahulu.
3. Keluarga amalgamasi merupakan agen sosialisasi pertama bagi individu dalam
menanamkan nilai dan norma serta menjadi sarana yang baik dalam
membinakan sikap toleransi pada anak ketika berada di masyarakat.
4. Pola asuh orang tua terdapat dalam salah satu fungsi-fungsi keluarga, yaitu
fungsi sosialisasi. Pola asuh ini memengaruhi terhadap tingkat toleransi anak
ketika berada di masyarakat.
5. Sikap toleransi yang dibinakan oleh keluarga amalgamasi dapat menjadi modal
awal dari pengaplikasian materi pembelajaran Sosiologi dan Pendidikan
Kewarganegaraan mengenai nilai toleransi.
6. Secara psikologis, kepribadian dan karakter orang tua dapat diturunkan pada
anak melalui interaksi yang dijalin oleh keduanya melalui pola asuh yang
diterapkan.
7. Nilai toleransi dapat dibelajarkan tidak hanya melalui keluarga amalgamasi dan
pendidikan kewarganegaraan saja, namun juga pada materi pembelajaran lain.
5.2 Implikasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian ini
dapat memberikan implikasi bagi beberapa pihak sebagai berikut:
1. Bagi Anak
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat membuat anak dalam keluarga
amalgamasi memiliki pengetahuan mengenai toleransi dan menerapkannya di
lingkungan masyarakat.
2. Bagi Orang Tua
5.3 Rekomendasi
1. Bagi Anak
Rekomendasi yang peneliti sarankan adalah cara memahami suatu masalah
intoleransi yang ada di masyarakat. Dengan pemahaman yang mendalam,
diharapkan anak dapat bersikap toleransi seperti menghargai orang lain yang
sebelumnya telah dibangun sejak di keluarga.
2. Bagi Orang Tua
Rekomendasi yang peneliti sarankan adalah untuk memberikan perhatian
khusus pada pembinaan sikap toleransi anak terutama pada keluarga amalgamasi
sehingga dapat memahami banyaknya perbedaan yang ada ketika berada di
masyarakat.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Rekomendasi yang peneliti sarankan untuk penelitian selanjutnya adalah
adanya pengembangan terhadap solusi untuk membangun sikap toleransi bukan
hanya pada keluarga amalgamasi saja tetapi pada keluarga pada umumnya.