“TEORI-TEORI ETIKA”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aspek Legal Kebidanan di Program
Studi Profesi Bidan
Disusun oleh:
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A. Teori-Teori Etika ............................................................................................................ 6
B. Etika Profesi Bidan ......................................................................................................... 7
C. Pengertian Etika dalam Kehidupan Bermasyarakat ...................................................... 10
D. Pentingnya Etika Profesi Bidan dalam Pelayanan Kebidanan ...................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah swt atas limpahan nikmat sehat-nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul teori-teori etika.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Aspek Legal Kebidanan yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena lingkup
kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu,selain mempunyai
pengetahuan dan keterampilan agar dapat diterima di masyarakat bidan juga harus
memiliki etika yang baik sebagai pedoman bersikap atau bertindak dalam memberikan
suatu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan. Agar mempunyai etika yang baik dalam
pendidikannya, bidan di didik etika dalam mata kuliah Etika Profesi,namun semuanya
mata kuliah tidak ada artinya jika peserta didik tidak mempraktekkannya dalam
kehidupannya di masyarakat.
Pada masyarakat daerah, bidan yang dipercaya adalah bidan yang beretika, hal ini
tentu akan sangat menguntungkan,baik bidan yang mempunyai etika yang baik karena
akan mudah mendapatkan relasi dengan masyarakat sehingga masyarakat juga akan
percaya pada bidan. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama di berbagai
tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan
kebidanan terhadap etika. pelayanan kebidanan adalah proses yang menyeluruh sehingga
membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan harus
berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada Ibu sejak konseling pra konsepsi,
skrining antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensif pada neonatal, dan post
partum serta mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah, kelahiran
SC dan sebagainya.
Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional dan
akuntabilitas aspek legal dalam pelayanan kebidanan. bidan sebagai praktisi pelayanan
harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence based (fakta yang ada)
sehingga berbagai dimensi etik dan bagaimana kedekatan dengan etika merupakan hal
yang penting untuk digali dan dipahami.
Dari uraian di atas, makalah ini membahas tentang etika profesi bidan dalam
masyarakat agar pembacanya dapat termotivasi dan terpacu untuk menjadi bidan yang
beretika, profesional dan berdedikasi tinggi dikalangan masyarakat yang dapat dipelajari
dalam kode etik bidan dan etik profesi
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori-teori etika?
2. Bagimana etika profesi bidan?
3. Bagimana pengaruh etika di lingkungan masyarakat?
4. Bagimana pentingnya etika profesi bidan dalam pelayanan kebidanan?
C. Tujuan
1. Mengetahui teori-teori etika
2. Mengetahui etika profesi bidan
3. Mengetahui pengaruh etika di lingkungan masyarakat
4. Mengetahui pentingnya etika profesi bidan dalam pelayanan kebidanan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori-Teori Etika
Etika didasari oleh filosofi moral yang diaplikasikan dalam setiap sendi kehidupan
manusia. Ada kecenderungan untuk menganggap moral berkaitan dengan masalah
seksualitas. Namun, tentunya hal ini berkaitan dengan kebenaran dan kesalahan atau
seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan. Ada tiga level etika pada ummnya antara
lain:
a. Meta-ethics : melibatkan filosofi yang lebih dalam untuk memeriksa sebuah hal yang
abstrak, untuk mengetahui apa yang kita maksud benar atau salah. Dalam situasi
sehari-hari, kita tidak punya waktu untuk tingkat pertimbangan ini karena
memerlukan waktu untuk pemikiran yang lebih rumit;
b. Ethical theory : bertujuan untuk menciptakan mekanisme pemecahan masalah seperti
dalam hal matematika, tercipta formula/rumus untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan bidangnya; dan
c. Practical Ethics : seperti yang disarankan, adalah bagian aktif di mana karya para
filsuf moral dipraktikkan.
Bidan diharuskan untuk tidak hanya selalu up to date dalam hal kompetensi (kognitif,
psikomotor dan afeksi), tetapi juga harus dapat memahami dan menguasai ranah hukum/
kebijakan dan etika serta norma-norma yang ada. Adapun beberapa teori yang melandasi
etika kebidanan antara lain:
1. Teori Utilitarisme
Mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya kegunaan, semua
manusia memiliki perasaan senang dan sakit. Prinsip umum dari utilitarisme adalah
didasarkan bahwa tindakan moral menghasilkan kebahagiaan yang besar bila
menghasilkan jumlah atau angka yang besar.
Bentuk utilitarisme ada dua yaitu :
Utilitarisme berdasarkan tindakan : bahwa setiap tindakan ditujukan untuk
keuntungan.
Utilitarisme beradasarkan aturan : bahwa setiap tindakan didasarkan pada prinsip
kegunaan dan aturan moral.
6
2. Teoti Deontology
Menurut Immanuel Kant : sesuatu dikatakan baik dalam arti sesungguhnya adalah
kehendak yang baik oleh kehendak manusia.
Menurut W.D Ross : Setiap manusia punya intuisi akan kewajiban dan semua
kewajiban berlaku langsung pada diri kita.
3. Teori Hedonisme
Sesuai kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan. Hal terbaik adalah menggunakan kesenangan dengan baik dan tidak
terbawa oleh kesenangan. Dalam menilai kesenangan, tidak hanya kesenangan
inderawi, tetapi juga kebebasan dari rasa nyeri, serta kebebasan dari keresahan jiwa.
Kita sebut baik jika meningkatkan kesenangan dan sebaliknya dinamakan jahat jika
mengurangi kesenangan atau menimbulkan ketidak senangan.
4. Teori Eudemonisme
Menurut Aristoteles, dalam setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan,
ingin mencapai sesuatu yang baik bagi. Semua orang akan setuju bahwa tujuan hidup
akhir manusia adalah kebahagiaan (eudemonia). Keutamaan dalam mencapai
kebahagiaan melalui keutamaan intelektual dan moral.
Tanggung Jawab
Keadilan
Otonomi
7
1. Etika Pelayanan Kebidanan
Dalam pemberian layanan kebidanan, bidan haruslah berlandaskan pada fungsi dan
moralitaspelayanan kebidanan yang meliputi :
Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang
merugikan atau membahayakan orang lain
Menjaga privacy setiap individu
Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
Dengan etik kita mengatahui apakah suatutindakan itu dapat diterima dan apa
alasannya
Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu
masalah
Menghasilkan tindakan yang benarMendapatkan informasi tentang hal yang
sebenarnya
Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku / perilaku manusia antara baik,
buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya
Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak
Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
Mengatur halhal yang bersifat praktik
Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata
cara di dalam organisasi profesi
Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang
biasa disebut kode etik profesi.
8
Memberdayakan / mengajarkan untukpromosi, informed choice dan ikut serta
dalam pengambilan keputusanSabar tapi rasional, advokasi
Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat
10
d. Timbulnya keorganisasian yang memiliki manfaat bagi kehidupan masyarakat
e. Terhindar dari berbagai konflik yang berarti
f. Etika membuat seorang manusia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan
menghargai kehidupannya
g. Etika memberikan self control bagi manusia agar dapat menyadari apa yang
sedang ia lakukan dan tahu apa yang seharusnya dilakukan
h. Etika mengajarkan agar manusia dapat mawas diri artinya manusia
memperhitungkan apa yang akan dilakukannya dan bagaimana pandangan orang
lain terhadap perilakunya.
11
Menetapkan pola hidup peduli terhadap lingkungan misalnya membersihkan
halaman, selokan dan sampah.
Jika ingin menyelenggarakan acara, sebaiknya tetangga diberitahu agar tidak
merasa terganggu.
Membiasakan berempati terhadap orang lain yang terkena musibah dengan
menjenguk jika sakit, mengunjungi rumahnya dan memberikan semangat serta
mendoakannya.
12
baik, bisa saja semua tenaga tersebut melakukan tindakan semau mereka, tidak sesuai
prosedur, tidak menjamin keselamatan pasien dan mungkin hanya demi mendapat materi
atau imbalan, seperti yang kita tahu dan sering disampaikan masyarakat bahwa
pelayanan kesehatan terkenal dengan biaya yang besar. Hingga muncul istilah yang sering
viral “yang miskin tidak boleh sakit” ataupun “sehat itu mahal”.
Dalam melakukan pelayanan kita harus berpedoman pada etika profesi dan kode etik
tanpa melanggar hukum. Agar sebagai bidan kita tidak melakukan kesalahan yang fatal
contoh saja dari sebuah berita datang dari bidan Dewi Bahren yang dijerat pasal berlapis
karena dugaan aborsi yang dilakukan di tempat praktiknya (PK, 29/1/2016). Sebagai
masyarakat, kita tentu berpikir bahwa sangatlah tidak etis apabila seorang bidan (juga
pelayan kesehatan lainnya) dapat membantu aborsi (kecuali ada legitimasi 'khusus').
Sebab, jika ditilik lebih lanjut, setiap profesi apapun itu, haruslah memegang teguh etika
profesinya.
13
standar etis, tak ada profesi dan tak mungkin ada profesi yang dapat berjalan. Dalam
bidang bisnis, hal itu sekarang semakin diakui umum. Dan dalam bidang medis, hal itu
juga semakin dilihat. Prof. Franz Magnis Suseno mengatakan bahwa setiap profesi
merupakan realitas sosial.
Artinya, profesi hanya berkembang karena dalam masyarakat ada kebutuhan. Profesi
hanya dapat memenuhi kebutuhan itu apabila ia dapat dipercayai. Untuk dapat dipercayai,
dia harus berpegang pada standar-standar etis tertentu. Hanya standar-standar etislah yang
dapat menjamin bahwa profesi akan berusaha untuk selalu mempertahankan standar-
standar profesinya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika didasari oleh filosofi moral yang diaplikasikan dalam setiap sendi kehidupan
manusia. Ada kecenderungan untuk menganggap moral berkaitan dengan masalah
seksualitas, namun, tentunya hal ini berkaitan dengan kebenaran dan kesalahan atau
seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan. Etika dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam kehidupan
betetangga dan bermasyarakat antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana
yang salah. Etika dalam masyarakat berkembang sesuai dengan adat istiadat , kebiasaan,
nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya
dalam kehidupan masyarakat.
B. Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan kita harus memiliki etika yang baik. Etika
merupakan komponen penting dalam kehidupan karena kita memilih untuk hidup di
tengah masyarakat dan bersama orang lain. Hal ini serupa dengan pentingnya etika dalam
sebuah profesi kesehatan. Profesi kesehatan merupakan profesi yang mulia yang tujuan
utamanya adalah membantu dan menolong manusia lainnya. Seorang Bidan, perawat,
dokter dan tenaga kesehatan lainnya seharusnya memiliki etika yang baik dalam melayani
pasien atau kliennya dalam pelayanan kesehatan. Tanpa etika yang baik, paramedis atau
tenaga kesehatan tidak akan pernah bisa memberikan pelayanan prima ke pasien yang
mana pelayanan prima akan menentukan mutu suatu pelayanan itu sendiri
15
DAFTAR PUSTAKA
16