Anda di halaman 1dari 6

~Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai nilai - nilai yang

dapat dihidupi oleh masyarakat Indonesia.Setiap sila - sila yang terkandung dalam
Pancasila,masing - masing memiliki makna sendiri dan dapat diterapkan di
kehidupan sehari - hari sesuai yang terkandung dalam makna tersebut, berikut ini
beberapa contoh sikap positif yang sesuai dengan nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
~Gagasan yang mengenai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Merupakan maksud dan tujuan empat Sila yang mendahului, Salah satu tujuan
bangsa yang mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang
sangat wajar sesuai dengan kemampuan maupun kedudukan masing – masing
kepada negara demi keterwujudnya kesejahteraan umum.
Adapun maksud dan tujuan keadilan sosial yang mengandung arti masyarakat
indonesia harus memiliki rasa yang seadil – adilnya di segala bidang aspek
kehidupan, Baik dalam kehidupan material maupun sepiritual.

~Keadilan Sosial Merupakan salah satu sifat masyarakat yang penuh dengan
keadilan dan makmur dalam berbahagia Aspek bagi semua orang, Istilah adil disini
Adalah suatu perbuatan yang menunjukkan bahwa seseorang harus memiliki rasa
simpati terhadap apa yang menjadi Haknya.
~Keadilan Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi harus
mengutamakan kepentingan umum, yang di dasari oleh tidakan individu dan
egoistik. Tetapi salah satu perbuatan yang semacam ini terkandung Nilai -Nilai
Keadilan tersebut didasari oleh hakekat keadilan manusia.

~Keadilan yang Berhubungan dengan Manusia atau Dengan dirinya sendiri, Maka
manusia harus memiliki rasaprikemanusiaan Dalam bermasyarakat, Berbangsa dan
negaranya.

Oleh karena itu Masyarakat Indonesia dikatakan pula sebagai


makhluk Monopruralisme, Yang seimbang dalam Bermasyarakat hal semacam ini
juga ditandai oleh kurang lebih 100juta rakyat Indonesia, Yang berada di Dalam
bawah garis kemiskinan. Secara garis besar sila kelima Pernah mengalami masalah
atau kekurangan dalam kesejahteraan sosial yang tidak merata.

Contoh Sikap Sila kelima dalam Kehidupan Sehari hari


Harus bisa Menghargai hasil karya buatan orang lain. Tidak Boleh
mengintimidasi seseorang dengan hak milik kita. Harus Bisa Menjunjung tinggi
nilai kekeluargaan. Harus Bisa Menghormati hak maupun kewajiban orang lain
^Nilai Nilai yang Terkandung Sila ke 5

Keadilan Sosial Mempuyai istilah bermasyarakat adil , makmur berbahagia


kehidupan individu maupun dalam bermasyarakat untuk semua orang, tidak
mengedepankan kepentingan peribadi Apalagi Penghinaan dalam bermasyarakat.

Istilah adil Bahwa menunjukkan orang harus memberi kepada orang lain apa yang
menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada
orang lain dan dirinya.

^Aspek Sila Kelima


Keadilan : Adapun Pemaknaan Harus baik dalam dasar – Dasar Pancasila pada
kelima ini Adalah merupakan proses Dari keadilan untuk mendapatkan sesuatu,
Yang Ingin menjadi hak masyarakat Misalnya yang berlandaskan Undang-Undang
dasar 1945, Setiap masyarakat berhak Mempunyaisetarayang sama di dalam
proses hukum.

Yang Adil : Maka Makna yang selanjutnya yang berlandaskan dasar – Dasar
negara Pancasila kelima ini Merupakan proses pengembangan sikap yang Seadil –
Adilnya terhadap Kepada sesama manusia. Yang menjadikan salah satu unsur
naluriah dalam suatu pembentukan kedamaian masyarakat.

Hak Dan Kewajiban : Dalam makna sila kelima ini Merupakan Uraian Dari
Kehidupan agar saling melakukan beragam bentuk asfek kerjasama yang Adil dalam
kehidupan bermasyarakat, Maupun di bidang ekonomi, politik, ataupun sosial
budaya kehidupan Sehari – Hari guna dilakukan agar mendapatkan keadilan.

Kedermawanan : Untuk Pelaksanaan sebagai terwujud impelemnetasi nilai – nilai


keadilan Yang Gabungan dari kedermawanan kepada sesama mahluk hidup, Agar
saling berbagai Atau tolong menolong Maka Tujuan hal Semacam ini dilakukan
Supaya kehidupan semakin tertata dengam baik dan Benar.

Dalam Kerja Keras : Harus bisa Melaksanakan diri dengan Dalam Kehidupan untuk
selalu berhemat, sederhana, dan kerja keras Merupan salah satu pemaknaan dalam
bentuk-bentuk pengamalan sila kelima Pancasila. Maksud dan tujuan Semacam ini
dilakukan supaya masyarakat Bisa menjalankan peranan sebagai perubahan sosial.

Tolong Menolong : Adapun makna dari proses tolong-menolong Terhadap orang


lain menjadi salah satu bagian penting untuk pengamalam Pancasila, khususnya
dalam Sila Kelima akan Bisa memberikan pengarahan pada kebahagiaan yang
dilakukan dalam kehidupan individu.

Sangat tidak mungkin jika Seseorang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa
Adanya memperhatikan kepentingan masyarakat, Sebaliknya dalam Hidup
bermasyarakat juga tidak Mungkin melupakan kepentingan dirinya Tanpa
mementingan Bangsa Indonesia dalam menjalankan tugas hidupnya Yang bersifat
sosial Atau berlaku adil terhadap sesama.
1 Sila Kelima Dalam Kehidupan
Pada hakekatnya Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Hal semacam ini
manusia menginginkan Supaya unsur-unsur tersebut dapat perlakuan dengan baik,
Supaya Bisa berfungsi sebagai makhluk manusia.

Sangat tidak mungkin jika Seseorang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa
Adanya memperhatikan kepentingan masyarakat, Sebaliknya dalam Hidup
bermasyarakat juga tidak Mungkin melupakan kepentingan dirinya Tanpa
mementingan Bangsa Indonesia dalam menjalankan tugas hidupnya Yang bersifat
sosial Atau berlaku adil terhadap sesama.

2 Kesimpulan Sila Kelima


Adapun makna yang terkandung dalam sebuah Kalimat Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, Adil kepada Diri Sendiri maupun adil kepada hak – hak Terhadap
Orang lain, Bahkan kepada masyarakat bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Akan tetapi Negara harus Betindak dengan keadilan supaya masyarakat indonesia
bisa menikmati kalimat keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang
terkandung dalam makna Pancasila. Maka kemakmuran hanya Dalam masalah
waktu, dan kesejahteraan Insya Allah akan terwujud. Amiin
Awal munculnya Pancasila

Dokumen sejarah yang mengungkap kata Pancasila pertama kali ditemukan di kitab
yang ditulis oleh Empu Tantular bernama Sutasoma berbahasa Sansekerta. Kitab
tersebut ditulis ketika kerajaan Majapahit berkuasa, kira-kira abad 14 masehi. Tidak
ada dokumen sebelumnya yang memuat istilah tersebut, setidaknya yang ditemukan
sampai saat ini.

Dalam kitab Sutasoma, Pancasila merupakan istilah yang menunjukkan sebuah batu
dengan lima sendi. Pengertian tersebut tidak populer karena hanya merupakan
penjelasan dari kata benda. Selain itu, kitab sutasoma juga menjelaskan Pancasila
sebagai kata kerja, yaitu pelaksanaan norma kesusilaan yang terdiri dari lima poin.

Kelima norma kesusilaan tersebut sebagai berikut:

 Dilarang melakukan kekerasan


 Dailarang mencuri
 Dilarang mendengki
 Dilarang berbohong
 Dilarang mabuk minuman keras

Sebenarnya istilah Pancasila dalam kitab Sutasoma hanyalah bagian kecil dari
pembahasan yang lebih umum. Secara umum, kitab tersebut berisi tentang
gambaran kehidupan rakyat di bawah kekuasaan Majapahit yang hidup damai,
tentram dan sejahtera.

Dalam kitab Sutasoma juga ditulis istilah yang menjadi inspirasi persatuan bangsa
”Bhinneka Tungga Ilka, Tan Hana Dharma Magrwa”. Peristiwa Sumpah Palapa juga
ditulis sebagai cerita tentang momentum bersejarah penyatuan nusantara untuk
pertama kalinya oleh Mahapatih Gajah Mada.

Sampai di sini, kita sudah bisa melihat kaitan sejarah yang kuat antara Majapahit
dengan terbentuknya negara modern Indonesia dengan Pancasila sebagai
dasarnya.

Pada perkembangannya, istilah Pancasila kerap muncul dalam pidato-pidato tokoh


besar seperti H.O.S Cokroaminoto dan Sukarno. Dalam autobiografinya, Sukarno
mengatakan bahwa ketika dirinya diasingkan di Flores, di bawah pohon sukun ia
merenung dan ”mendapat ilham” berupa lima nilai yang pantas menjadi ideologi
negara bila Indonesia merdeka. Kelima nilai tersebut dirangkum ke dalam satu istilah
yang dinamakan Pancasila.

Bagaimanapun, literatur sejarah tidak mendukung pernyataan bahwa Sukarno


adalah orang yang menemukan istilah Pancasila. Namun pendapat bahwa Sukarno
adalah salah satu orang yang paling lantang menyuarakan Pancasila tidak bisa
dianggap keliru. Bahkan Sukarno menjadi orang pertama yang mengenalkan
Pancasila kepada dunia melalui salah satu pidatonya di sidang PBB pasca
Indonesia merdeka.
TUGAS PANCASILA
PENERAPAN SILA KE-5 DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

DOSEN:

Bpk.ISWANDONO POERWADINOTO SH.MKn

DISUSUN OLEH:

KEVIN TEGAR ERLANGGA


SEKOLAH TINGGI HUKUM INDONESIA
FAKULTAS HUKUM
2019/2020

Anda mungkin juga menyukai